Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Sebagai agama yang universal islam tidak hanya menitik beratkan pada persoalan
ukhrawi saja seperti ibadah, aqidah dan tauhid. Pada kenyataannya, islam juga sangat
memperhatikan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam kehidupan umat
manusia. Itulah sebabnya dalam Al-Quran tidak hanya mengatur tentang ubudiah saja tetapi
juga banyak memuat ayat-ayat yang berkenaan dengan IPTEK dan seni. Hal itu karena
disamping ditentukan oleh nilai-nilai peribadatannya kepada Allah, martabat manusia juga
ditentukan oleh kemampuannya mengembangkan IPTEK dan seni, untuk kemanfaatan
hidupnya. Dengan IPTEK, alam dan isinya yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia
dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan manusia. Sedangkan
dengan seni manusia bisa menjaga keasrian alam, agar selalu tetap dalam fitrahnya sebagai
alam dan menjaga ketidak seimbangan yang mungkin terjadi sebagai akibat dari kemajuan
IPTEK. Untuk itulah islam tidak memisahkan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dengan masalah peribadatan lainnya.

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI


(IPTEKS)

A. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI

Berbagai definisi tentang ilmu, teknologi dan seni telah diberikan oleh para filosuf,
ilmuwan dan budayawan. Seolah-olah mereka mempunyai definisi masing-masing sesuai
dengan apa yang mereka senangi. Sains di Indonesiakan menjadi ilmu pengetahuan,
sedangkan dalam sudut pandang ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya.
Menurut Mansoer, Hamdan, dkk, (2004:94):
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan pancaindera, intuisi, dan

filsafat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, diorganisasikan,


disistematisasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji
kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
Jadi, pengetahuan adalah segala fenomena alam yang dapat dicapai oleh indera manusia.
Konsekwensi logis dari pengetahuan akan melahirkan berbagai pengalaman manusia, akan
tetapi pengalaman manusia ini terkadang kebenaranya tidak mutlak dan perlu diuji lagi.
Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan karena itu segala yang terbentuk dari akar
katanya mempunyai ciri dan kejelasan. Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri pada
salah satu bidang kajian. Sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut
sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut
generalis. Karena keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang ditemukan orang
yang menguasai beberapa ilmu secara mendalam. Istilah teknologi merupakan produk ilmu
pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya, merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil
penerapan praktis dari ilmu pengetahuan.Teknologi dapat membawa dampak positif berupa
kemajuan bagi manusia, juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa
ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat
kehancuran alam semesta.
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya
(Mansoer, Hamdan ,dkk,2004:95).
Seni merupakan ekspresi jiwa sesorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang
menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan yang hakiki
identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Benda-benda
yang diolah secara kreatif oleh tangan-tangan halus sehingga muncul sifat-sifat keindahan
dala pandangan manusia secara umum, itulah sebagai karya seni. Seni yang lepas dari nilai
kebutuhan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawanafsu bukan akal dan budi. Seni
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya
terus bertambah.
Dalam pemikiran sekuler perennial knowledge yang bersumber dari wahyu Allah tidak
diakui sebagai ilmu, bahkan mereka mempertentangkan antara wahyu dan akal, agama
dipertentangkan dengan ilmu. Sedangkan dalam ajaran islam wahyu dan akal, agama dan

ilmu harus sejalan tidak boleh dipertentangkan. Memang demikian adanya karena hakikat
agama adlah membimbing dan mengarahkan akal.

B. KLASIFIKASI ILMU MENURUT ISLAM

Beberapa tipe klasifikasi telah dihasilkan dengan berbagai aspek peninjauan dan
penghayatan terhadap ilmu-ilmu yang berkemban, diantaranya klasifikasi oleh Al-Kindi (801
873 M), Al-Farabi (870 950 M), Al-Ghazali (1058 1111 M), dan Ibn Khaldun (wafat
1406 M).
Pada dasarnya ilmu itu dibagi atas dua bagian besar, yakni ilmu-ilmu Tanziliyah yaitu
ilmu-ilmu yang dikembangkan akal manusia terkait dengan nilai-nilai yang diturunkan Allah
Swt baik dalam kitab-Nya maupun Hadits-hadits Rasulullah Saw, dan ilmu-ilmu Kauniyah
yaitu ilmu-ilmu yang dikembangkan akal manusia karena interaksinya dengan alam.
Bersumber pada Al-Quran dan Hadits, ilmu-ilmu Tanziliyah telah berkembang sedemikian
rupa ke dalam cabang-cabang yang sangat banyak, diantaranya Ulumul Quran, Ulumul
Hadits, Ushul Fiqh, Tarikhulanbiya, Sirah Nabawiyah, dan lain-lain. Masing-masing ilmu
tersebut melahirkan ilmu-ilmu, seperti dalam Ulumul Quran ada ilmu Qiroat, ilmu Asbabun
Nuzul, ilmu Tajwid, dan lain-lainnya.
Bersumber pada ayat-ayat Allah Swt, di alam raya ini akal manusia melahirkan banyak
sekali cabang-cabang ilmu. Ilmu-ilmu yang terkait dengan benda-benda mati melahirkan ilmu
kealaman, terkait dengan pribadi manusia melahirkan ilmu-ilmu kemanusiaan (humaniora),
dan terkait dengan interaksi antar manusia lahir ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu kealaman
melahirkan ilmu astronomi, fisika, kimia, biologi, dan lainnya. Ilmu-ilmu humaniora
melahirkan psikologi, bahasa, dan lainnya.

C. PANDANGAN ISLAM TERHADAP IPTEKS

Dengan uraian secara deskriptif di atas, maka judul makalah ini dapat didekati agak
menjadi lebih jelas yang menghubungkan antara ajaran agama Islam dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Agama Islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu
pengetahuan baik secara nyata maupun secara tersamar, seperti yang disebut dalam surat AlMujadalah ayat 11 yang artinya sebagai berikut :
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan."
Maksudnya sebagai berikut : sama-sama dari kelompok yang beriman, maka Allah SWT akan
masih meninggikan derat bagi mereka, ialah mereka yang berilmu pengetahuan.
Orang berilmu pengetahuan berarti menguasai ilmu dan memilki kemampuan untuk
mendapatkan dan menjelaskannya. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan diperlukan antara
lain adanya sarana tertentu, yakni yang disebut berpikir. Jelasnya berpikir pada dasarnya
merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, apabila di
dalam Al-Quran sering-sering disebut dengan kata-kata berpikir atau berpikirlah dan
sebagainya. Dalam arti langsung maupun dalam arti sindiran dapat kita artikan juga sebagai
perintah untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan.
Dalam Al-quran dan Hadist sangat banyak ayat-ayat yang menerangkan hubungan
tentang ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya yang kita sebut Iptek.
Hubungan tersebut dapat berbentuk semacam perintah yang mewajibkan, menyurum
mempelajari, pernyataan-pernyataan, bahkan ada yang berbentuk sindiran. Kesemuanya itu
tidak lain adalah menggambarkan betapa eratnya hubungan antara Islam dan Iptek sebagai
hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Tegasnya hubungan antara Islam
dan Iptek adalah sangat erat dan menyatu.
Dalam pandangan Islam, Iptek juga di gambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber
daya menjadi sumberdaya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini tercoverr dalam surat ArRad syat 11, yaitu :
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya Al-Quran telah mendorong
manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya ini harus
merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan
lain, rasa syukur atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus
keberhasilan itu, sehingga dari waktu kewaktu keberhasilan itu akan selalu maningkat terus.
Pada masa Nabi sudah ada penemuan-penemuan yang bisa dinamakan dengan Iptek,
sepertihalnya Iptek dalam dunia pertanian. Para sahabat Nabi pernah melalukan pembuahan
buatan (penyilangan atau perkawinan) pada pohon kurma. Lalu Nabi menyarankan agar tidak
usah melakukannya. Kemudian ternyata buahnya banyak yang rusak dan setelah itu
dilaporkan kepada Nabi, maka Nabi berpesan:
Abirruu antum alamu biumuuri dunyaakum (lakukanlah pembuahan buatan! Kalian
lebih mengetahui tentang urusan dunia kalian).
Di dalam Al-Quran disebutkan juga secara garis besar, tentang teknologi. Yaitu tentang
kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang penciptaan mahluk
hidup, termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya, dipacu akalnya untuk
menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya, meskipun Al-Quran bukan buku
kosmologi, atau biologi, atau sains pada umumnya, namun Al-Quran jauh sekali dalam
membicarakan teknologi.
Dari beragam uraian di atas bahwasanya kita dapat melihat sendiri bagaimana pandangan
Islam terhadap Iptek. Dalam pedoman utamanya (Al-Quran), banyak disebutkan sesuatu hal
yang berkaitan dengan Iptek, hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat erat sekali dengan
Iptek. Jadi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini merupakan wujud dari
implikasi Al-Quran yang sebenarnya. Banyak seruan-seruan di dalamnya yang
menganjurkan manusia untuk berfikir dan mengembangkan potensinya dalam pengetahuan.
Namun satu hal yang sangat disayangkan, umat muslim sangat rendah dalam bidang Iptek,
sehingga ketinggalan perkembangan dengan orang-orang non muslim. Semoga dengan ini
umat Islam sadar dan mau mengembangkan pengetahuannya dalam berbagia hal, sehingga
menjadi umat yang berkualitas dengan adanya ketakwaan dan pengetahuan yang ditinggi.

D. TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MUSLIM TERHADAP IPTEKS

Kemajuan IPTEK tidak dipungkiri telah mengantar manusia kepada kemudahan,


efektivitas dan efisiensi hidup. Dengan IPTEK manusia telah mampu meraih apa yang dulu
dianggap sebagai suatu yang mustahil. Namun disisi lain kemajuan IPTEK juga telah
membawa akses yang negative dan destruktif yang merugikan dan mengancam kelangsungan
hidup umat manusia dan lingkungannya. Dalam (QS. Ar-Rum:45) menyebutkan telah
timbul kerusakan di darat di lautan karena ulah tangan manusia. Untuk itu ilmuan
memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dari kelompok-kelompok perusak
(yajuj dan majuj). Ilmuan harus mempunyai tanggung jawab karena diberi amanah Allah
untuk berbuat baik terhadap lingkungan.
Ada dua fungsi manusia didunia yaitu sebagai abdun (hamba allah)dan sebagai khalifah
allah di bumi. Tugas utama seorang abdun adalah mengaktualisasikan ketaatan, ketundukan
dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan allah. Adapun tugas utamanya sebagai
khalifah allah di muka bumi adalah memakmurkan dunia ini sekaligus menjaga
keseimbangan alam dan lingkungan tempat mereka tinggal. Manusia diberi kebebasan untuk
mengeksplorasi , menggali sumber daya alam , serta memanfaatkannya dengan sebesarbeesar kemanfaatanuntuk kehidupan umat manusia dengan tidak menimbulkan dampak
negatif lingkungan , karena alam diciptakan untuk kehidupan manusia sendiri.

Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memadai. Tanpa menguasai IPTEKS , fungsi hidup manusia sebagai khalifah
akan menjadi kurang dan kehidupan yang lebih baik tidak akan terwujud dan kehidupan
manusia akan tetap terbelakang. Allah menciptakan alam karena allah menciptakan manusia.
Seandainya allah tidak menciptakan manusia. Maka tidak perlu menciptakan alam. Oleh
karena itu maka manusia mendapat amanah dari allah untuk memelihara alam agar terjaga
kelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia itu sendiri.

KESIMPULAN

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai alat untuk
berfikir. Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan dan menciptakan
teknologi, serta manghasilkan karya seni, sehingga dapat menciptakan peradaban di muka
bumi. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindra intuisi dan firasat. Jadi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni dalam islam
sangat mempengaruhi bagi kemajuan agama islam.

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk perkembangan
iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu dengan cara
mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syariat Islam.

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.ilkom.unsri.ac.id/madri/2015/11/08/makalah-ilmu-pengetahuan-teknologi-danseni-dalam-islam/

http://jimmygeneh.blogspot.co.id/2012/07/klasifikasi-ilmu-dalam-islam.html

http://ldk.stmik-dci.ac.id/?post=pandangan-islam-terhadap-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi

http://mika15purniati.blogspot.co.id/2013/11/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-seni.html

Anda mungkin juga menyukai