ZAIRIN VIKRIANSYAH
1810128262154
Penggunaan sistem informasi website pada suatu toko, selain untuk memberikan
informasi, juga akan memudahkan karyawan yang bertugas dalam mengelola harga barang
dan jumlah barang yang tersedia. Selain itu sistem informasi website akan sangat membantu
penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi sehingga lebih mudah.
Mitra Teknologi Batam adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan
electronik. Pada saat ini informasi yang disampaikan dianggap masih kurang dalam
penyampainnya yang menyangkut perusahaan karena masih menggunakan media sosial dan
berita melalui,brosur sehingga masih kurang dalam pemasaran produknya. Cakupan
pengiriman barang wilayah kepulauan riau, perusahaan ini memiliki target penjualan hingga ke
seluruh kota besar yang ada di Indonesia. Dalam melakukan pembelian konsumen harus
mendatangi langsung toko, memilih barang, dan dalam proses pembeliannya masih
menggunakan bon biasa, dan pegawai akan mencatat laporan sesuai penjualan yang didapat
secara manual. Dengan berbagai kekurangan tersebut, sudah saatnya Mitra Teknologi Batam
untuk melakukan penjualan dan promosinya menggunakan internet.
Di Mitra Teknologi Batam mendistribusikan barang dagang hanya diwilayah
kepulauan riau karena target penjualan hanya di sekitar kepulauan riau,dealer dan retail di
wilayah kepulauan riau bisa langsung memesan ke Mitra Teknologi batam sedangkan untuk
pembelian per 1 unit harus mendatangi langsung Mitra Teknologi batam . Mitra Teknologi
batam memiliki dua Sasaran penjualan produk Berupa Laptop dan notebook dengan sasaran
penjualannya di targetkan kepada kalangan menengah dan menengah ke atas sedangkan tablet
pc dengan sasaran penjualanya di targetkan kepada semua kalangan. Dari data penjualan yang
di dapatkan dan diberikan oleh pihak Mitra Teknologi. Dari data yang di gambarkan di atas
laporan hasil penjualan di Mitra Teknologi batam tidak menentu setiap bulannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud untuk merancang suatu aplikasi
web yang digunakan pada jaringan internet untuk memasarkan dan menjual produk-produk
Mitra Teknologi Batam secara online, yang dimana dapat membantu para pegawai dalam
melayani konsumen dan melakukan pembelian,mendapatkan informasi tentang ketersediaan
barang dan stok yang masih tersedia tanpa datang ke tempat sehingga dapat menarik
konsumen lebih banyak dan meningkatkan kualitas penjualan lebih baik. Dalam penulisan
makalah ini penulis mengambil judul ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JUAL
BELI BARANG DIGITAL BERBASIS WEB PADA TOKO MITRA TEKNOLOGI
BATAM”
2.1.2 Informasi
Informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk
memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana
perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan
kualitas dari peningkatan informasi. (Romney dan Steinbart, 2015)
Dapat dikatakan bahwa bahasa pemodelan ini merupakan blueprint atau cetak biru
yang digunakan di berbagai bidang keteknikan nah, perlu digaris bawahi bahwa
Unified Modeling Language bukanlah bahasa pemrograman karena biasanya
ditampilkan dalam bentuk diagram, UML sering disebut sebagai bahasa visual.
1. Representasi visual
Diagram UML sangat berguna untuk merepresentasikan hubungan antar class
dan entity di sebuah program komputer secara visual. Untuk mengerti tentang
sebuah program dengan baik, penting untuk memahami fungsi setiap class
yang ada. Hal ini termasuk juga informasi yang disimpannya dan bagaimana
II-3
3. Perencanaan
UML membantu programmer merencanakan sebuah program sebelum proses
pengerjaannya dimulai. Dengan model diagram berbasis Unified Modeling
Language, perubahan akan lebih mudah dibuat jika ada kesalahan.Biaya yang
dikeluarkan pun akan lebih sedikit karena eror yang terjadi bisa
diminimalkan.
1. Activity Diagram
Activity diagram merupakan UML diagram yang paling penting untuk
menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah sistem
agar lebih mudah dipahami. Proses nya berfokus pada serangkaian
aktivitas dan bagaimana aktivitas tersebut dapat berhubungan dengan
awal dan akhir yang jelas serta terdapat decision (keputusan) yang
mungkin terjadi pada sistem. Activity diagram ini dibuat berdasarkan
sebuah use case atau beberapa use case dalam use case diagram.
4. Timing Diagram
Timing diagram adalah bentuk lain dari interaction diagram, dimana
fokus utamanya lebih ke waktu. Sebuah timing diagram merupakan
berntuk khusus dari sequence diagram. Perbedaan antara timing diagram
dan sequence diagram adalah sumbunya dibalik, sehingga waktu
meningkat dari kiri ke kanan dan lifeline ditunjukkan dalam
kompartemen terpisah yang disusun secara vertikal. Timing diagram
fokus pada perubahan kondisi didalam dan di antara lifeline sepanjang
sumbu waktu linear serta menggambarkan perilaku baik classifiers
individu dan interaksi dari classifiers.
6. Communication Diagram
Communication diagram disebut juga collaborative diagram. Fokus utama
diagram ini adalah komunikasi antar objek. Diagram ini menggambarkan
struktur organisasi dari sistem dengan pesan yang diterima dan dikirim.
Dalam communication diagram yang dituliskan adalah operasi atau metode
yang dijalankan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya secara
keseluruhan. Oleh karena itu dapat diambil dari jalannya interaksi pada
semua sequence diagram.
7. Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan diagram UML paling penting karena
menggambarkan urutan pesan dan interaksi yang terjadi antara aktor dan
objek. Aktor atau objek hanya dapat aktif bila diperlukan atau ketika objek
lain ingin berkomunikasi dengannya. Dalam UML, objek pada sequence
diagram digambarkan dengan segi empat yang berisi nama dari objek yang
digarisbawahi. Pada objek terdapat 3 cara untuk menamainya yaitu: nama
objek, nama objek dan class, dan nama class.
II-7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu
tujuan dalam penelitian. Untuk dapat melakukan penelitian harus menentukan metode yang
akan dipakai sehingga akan mempermudah langkah- langkah penelitian.
1. Pemesanan produk masih dilakukan secara manual melalui telepon dan fax
antara kantor cabang dan kantor pusat sehingga rentan terjadi kekeliruan,
terutama dalam hal pemberian diskon.
2. Masih terjadinya kekeliruan penghitungan insentif untuk bagian marketing
yang menjadi ujung tombak perusahaan.
3. Kantor Cabang mengalami kesulitan dalam mendapatkan laporan performa
penjualan per periode, per customer, per merk, dan per kategori yang
dibutuhkan.
III-2