Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 5 :

Tugas Kelompok ke-4

Week 9

Studi Kasus:

Penerapan Metode Profile Matching Dalam Pengembangan Aplikasi E-


Commerce Pada Penjualan Barang Elektronik
Toko Sinar Makmur merupakan salah satu toko yang berbisnis dalam bidang penjualan barang
elektronik, sebagai toko yang bergerak dibidang penjualan dirasa perlu adanya sebuah
aplikasi online(e-commerce) untuk membantu memperluas jangkauan penjualan dan untuk
mengatasi keraguan konsumen dalam membeli secara online, perlu adanya pembuatan
sistem pendukung konsumen untuk membantu konsumen dalam melakukan pembelian
online dan dapat menentukan pilihan barang yang tepat. Dalam pembuatan sistem pendukung
konsumen untuk pembelian barang elektronik secara online ini, metode pengumpulan data yang
digunakan terdiri dari wawancara, observasi lapangan, tinjauan kepustakaan. Analisis sistem dan
desain sistem dengan menggunakan diagram yang terkandung dalam UML (Unified Modelling
Language) serta menggunakan metode Profile matching. Profile matching merupakan proses
membandingkan antara nilai aktual dari sebuah barang elektronik dengan nilai sebuah barang
elektronik yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengembangan aplikasi e-commerce ini sehingga
dapat di peroleh barang yang memiliki nilai lebih besar antara barang yang satu dengan
barang yang lainnya dan barang yang memiliki nilai lebih besar tersebut akan di rekomendasikan
kepada konsumen.

Berdasarkan hasil pembuatan sistem pendukung konsumen untuk pembelian barang elektronik
secara online maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Aplikasi ini dapat membantu konsumen memperoleh informasi barang yang dijual dan
dapat melakukan pembelian barang elektronik secara online pada toko Sinar Makmur.A

2. Aplikasi ini dapat membantu toko Sinar Makmur diantaranya:

a. Dapat memperluas jangkauan penjualan secara online.


b. Untuk mempermudah media penyimpanan data-data penjualan, data konsumen,
serta meminimalisir tertukarnya data dan kehilangan data.

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


c. Keunggulan sistem ini adalah mampu memberikan fleksibilitas bagi pihak toko
untuk menentukan data-data privat, yang berupa penentuan nilai core dan
secondary factor, penentuan nilai persen, penentuan nilai GAP dan juga penentuan
rangking
Source :

https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/jsii/article/view/129

Pertanyaan :

1. Jelaskan bagaimana sistem manajemen pengetahuan dapat membantu Toko Sinar


Makmur dalam mengelola penjualan ?

2. Jika Anda ditugaskan sebagai penanggung jawab dalam pengembangan Sistem Informasi
pada Aplikasi E-Commerce diatas, apa langkah-langkah pemecahan masalah inti untuk
mengembangkan sistem informasi baru tersebut?

a. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah pemecahan masalah untuk membangun


sistem baru!

b. Identifikasi kebutuhan informasi dan jelaskan mengapa informasi tersebut penting


untuk mengembangkan solusi sistem?

3. Menurut Anda, apa metode pengembangan Sistem Informasi yang sesuai untuk Aplikasi
E-Commerce diatas? Jelaskan alasan Anda!

4. Buatlah analisis manfaat tangible and intangible dari pengembangan Aplikasi E-


Commerce!

5. Buatlah analisis portofolio untuk mengevaluasi risiko dan manfaat dari pengembangan
Sistem Informasi pada Aplikasi E-Commerce!

6. Solusi apa yang Anda berikan agar perusahaan dapat mengelola perubahan organisasi
terkait adanya implementasi Sistem Informasi yang baru?

***

Jawaban :

1. Jelaskan bagaimana sistem manajemen pengetahuan dapat membantu Toko Sinar


Makmur dalam mengelola penjualan ?

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


2. Jika Anda ditugaskan sebagai penanggung jawab dalam pengembangan Sistem Informasi
pada Aplikasi E-Commerce diatas, apa langkah-langkah pemecahan masalah inti untuk
mengembangkan sistem informasi baru tersebut?

a. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah pemecahan masalah untuk membangun


sistem baru!

Jawab:

Dari penjelasan diatas Toko Sinar Makmur ingin memperluas jangkauan


penjualannya, oleh karena itu ada beberapa langkah yang harus diambil untuk
pemecahan masalah dan membangun system baru.

- Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan.

Dengan merancang sistem yang baru maka diharapkan dapat membantu seluruh staff
bagian produksi agar dapat bekerja secara efisien dan tidak membuang waktu.

- Menentukan syarat - syarat informasi

Pada tahapan ini, penulis akan mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan
dalam melakukan peranacangan sistem. Dalam pengumpulan informasi ini, penulis
akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni;

a. Observasi

Melakukan pengamatan secara langsung pada bagian produksi dan cara kerjanya di
Toko Sinar Makmur

b. Studi Pustaka

Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem, penulis juga membaca buku-buku
dan diktat-diktat yang berkaitan dengan analisis dan perancangan sistem informasi.

c. Wawancara

Mengajukan beberapa pertanyaan kepada langsung kepada pemilik dan karyawan


yang bersangkutan.

- Menganalisis Kebutuhan Sistem

Pada tahapan ini akan dilakukan analisis kebutuhan-kebutuhan sistem. Perangkat dan
teknik tertentu akan membantu penganalisis untuk menentukan kebutuhan sistem.
Perangkat tersebut adalah data flow diagram yang digunakan untuk menyusun daftar

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


input, proses dan output suatu fungsi bisnis dalam bentuk grafik terstruktur, yang
kemudian dilengkapi dengan kamus data.

- Merancang sistem yang direkomendasikan

Hasil penggambaran dari sistem usulan pada data flow diagram akan digunakan
sebagai acuan untuk merancang output, form-form, dan user interface yang
diperlukan sistem usulan. Form-form tersebut akan dirancang menggunakan Visual
Studio dilengkapi Crystal Report dalam perancangan laporan dan perancangan
database dengan menggunakan Microsoft SQL Server.

- Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak

Untuk mengembangkan sistem produksi penulis menggunakan Bahasa pemrograman


Visual Basic.Net dengan DBMS Microsoft SQL Server.

b. Identifikasi kebutuhan informasi dan jelaskan mengapa informasi tersebut penting


untuk mengembangkan solusi sistem?

Jawab:

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan-tujuan yang berbeda-beda, tergantung


pada kebutuhan bisnis. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah
untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial,
mendukung komunikasi dan kerja sama perusahaan serta memperbarui database
perusahaan. Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan
dukungna untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi
sistem tersebut akan disebut sebagai sistem pendukung manajemen.

- Sistem Pemrosesan Transaksi: Memproses data yang dihasilkan dari transaksi


bisnis, memperbarui database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis.

- Sistem Pengendalian Proses; Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses


industrial

- Sistem Kerjasama Perusahaan: mendukung komunikasi dan kerjasama tim,


kelompok kerja, dan perusahaan.

- Sistem Informasi Manajemen: memberikan informasi dalam bentuk laporan yang


telah ditentukan sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


- Sistem Pendukung Keputusan: memberikan dukungan dan interaktif khusus untuk
proses pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis lainnya.

- Sistem Informasi Eksekutif: Memberi informasi penting dari SIM, DSS, dan sumber
lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan informasi para eksekutif.

Referensi: https://text-id.123dok.com/document/wyeov6vrq-mengidentifikasi-masalah-peluang-
dan-tujuan.html

3. Metode pengembangan Sistem Informasi yang sesuai untuk Aplikasi E-Commerce


diatas.

Jawab :

Metode System Development Life Cycle (SLDC)

Metode ini adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan
makanya disebut dengan metode tradisional. Metode ini prototype adalah tahap-tahapan
pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam membangun sistem
informasi.

Tahap-tahap SLDC yaitu :

1) Melakukan survey dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.

2) Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan.

3) Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.

4) Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.

5) Menentukan perangkat keras dan perangkat lunak computer.

6) Merancang sistem informasi baru.

7) Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru.

8) Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru.

Kelebihan :

a) Mudah diaplikasikan.

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


b) Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
pemeliharaan.

Kekurangan :

a) Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena
model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.

b) Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk
megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.

c) Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui.
Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena
harus mengulang dari awal.

d) Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim
proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki
ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.

Reverensi : https://www.konsepkoding.com/2021/01/metode-metode-pengembangan-
sistem.html?m=1

4. Analisis manfaat tangible and intangible dari pengembangan Aplikasi E-Commerce.

Jawab :

Menurut Remenyi et al. (1995, p41) manfaat teknologi informasi dibagi menjadi 2 kategori
yaitu, intangible benefits dan tangible benefits. Tangible benefits merupakan manfaat yang
secara langsung meningkatkan kinerja perusahaan, seperti mengurangi biaya, sehingga dapat
dilihat pada rekening perusahaan sebagai peningkatan laba dan mungkin dalam
pengembalian invetasi (ROI). Sedangkan intangible benefits merupakan manfaat yang
mempermudah pekerjaan dalam organisasi tetapi tidak secara langsung dapat diidentifikasi
dalam peningkatan kinerja sehingga manfaat ini tidak dapat dilihat dengan mudah dalam
rekening perusahaan.

Remenyi et al. juga mengklasifikasi lebih lanjut kedua jenis manfaat tersebut ke dalam IT
benefit Matrix (Remenyi et al. 1995, p42). Klasifikasi tersebut mengembangkan 2 jenis
manfaat di atas menjadi 4 jenis manfaat, yaitu :

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


a. Tangible measurable, merupakan manfaat yang membawa dampak langsung terhadap
profitabilitas perusahaan dan dampak tersebut dapat diukur secara objektif.

b. Tangible Unmeasurable, merupakan manfaat yang membawa dampak langsung


terhadap profitabilitas perusahaan tetapi sulit untuk langsung diukur.

c. Intangible Measurable, merupakan manfaat yang tidak membawa dampak langsung


terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi manfaat tersebut dapat diukur.

d. Intangible Unmeasurable, merupakan manfaat yang tidak membawa dampak


langsung terhadap profitabilitas perusahaan, dan manfaat tersebut sulit diukur.

Jika dikaitkan antara Remenyi et al. dan Parker et al. maka akan didapatkan hubungan seperti
ini :

 Tangible measurable merupakan tangible benefits.

 Tangible unmeasurable dan intangible measurable merupakan quasi –tangible.

 Intangible unmeasurable merupakan intangible benefits.

Reverensi : http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00008-AKSI%20Bab
%202.pdf

 Manfaat Berwujud (tangible benefit)

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan
memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya
melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan
adalah meningkatnya jumlah siswa atau mahasiswa dalam market yang sudah ada
serta perluasan ke market yang baru.

Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan
data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang
diperlukan oleh manajemen. Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik
maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses
mengenai kondisi lembaga pendidikan. Dengan adanya laporan yang tersaji dengan
cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil
pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pendidikan yang ada.

Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas
pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam adminstrasi,
pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun overhead, pengurangan
barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan
perlengkapan yang tidak terlalu mahal maupun penambahan tenaga pengajar.

Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses
pencatatan transaksi keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola
minimalnya oleh lima orang maka dengan implementasi SIM (Sistem Informasi
Manjemen) yang baik cukup dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini disebabkan
dengan SIM yang terintegrasi maka setiap proses pembukuan dapat diproses langsung
dari masing-masing bagian terkait tanpa harus melalui proses pengisian ulang data.

Selain itu, secara otomatis dengan penerapan SIM maka laporan keuangan,
laporan kegiatan pembelajaran maupun laporan yang lain dapat disajikan berdasarkan
data-data yang ada tanpa re-entry.

 Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)

Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya
roda bisnis sebuah perusahaan. Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut
seringkali diabaikan atau tidak terlacak resistensinya, yaitu:

1. Peningkatan Kepuasan Konsumen

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


Misalkan Anda datang ke sebuah toko swalayan. Mana yang kira-kira
akan Anda pilih sebagai tempat berbelanja, toko yang waktu antrian di kasirnya
lebih singkat atau sebaliknya? Tentunya Anda akan memilih yang pertama
sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan
toko kedua.

Toko pertama sudah menerapkan sistem informasi penjualannya yang


lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya. Sedangkan
toko yang kedua belum atau tidak maksimal dalam menerapkan sistem informasi
penjualannya.

2. Peningkatan Kepuasan Karyawan

Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak


terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya. Ternyata hal ini terjadi akibat
kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara
manual atau dengan sistem pemasukan ulang data.

Padahal jika saja perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi


dalam sistem informasi kepegawaian dan SIM maka secara otomatis dapat dibuat
laporan insenstif yang lebih akurat dan benar. Hal tersebut baru salah satu contoh
di luar misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan
dan latihan, dsb.

3. Peningkatan Mutu dan Jumlah Informasi

Informasi adalah komponen penting di jaman bisnis sekarang. Anda yang


kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan dan tren di
masa depan. Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan
laporan-laporan hasil kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas
serta menyeluruh.

Hal tersebut dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan


tersebut dieksekusi secara otomatis oleh mesin komputer.

4. Peningkatan Mutu dan Jumlah Keputusan Manajemen

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat


bergantung kepada informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil
tersebut.

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


Hal tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan
informasi yang relevan, akurat, terkini dan dapat diambil setiap saat.

5. Peningkatan Mutu dan Jumlah Respon atas Kondisi Pesaing

Aspek intelijen bisnis adalah hal yang sangat penting sejak kurun waktu
yang lama dengan berbagai format dan keperluannya. Untuk mencapai titik
respon yang cepat dan tepat atas dinamika para pesaing maka diperlukan sistem
informasi yang mampu mengumpulkan, menganalisis dan mengkompilasi
informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di perusahaan.

6. Peningkatan Efisiensi dan Keluwesan Operasional

Pemilik bisnis mana yang tidak menginginkan ini? Semakin efisien dan
luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya
yang dikeluarkan untuk menjalankannya. Hal tersebut dapat dicapai karena
dipangkasnya rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem
informasi yang baik.

7. Peningkatan Mutu Komunikasi Internal dan Eksternal

Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem
jaringan komunikasi data elektronik yang handal juga. Dengan penerapan sistem
informasi yang baik maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan
dapat bertukar informasi secara lebih efektif dan efisien.

8. Peningkatan Mutu Perencanaan

Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis. Namun apapun


perencanaan yang akan dibuat maka tentunya diperlukan dukungan informasi
yang memadai dalam melaksanakannya. Jika tidak maka perencanaan tersebut
dapat kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya karena kesalah informasi
yang menjadi basisnya.

9. Peningkatan Mutu Pengendalian dan Pengawasan

Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka
setiap aktivitas di dalam lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau.
Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada peningkatan pengendalian atas
setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader


Reverensi : http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/05/tangible-benefits-dan-
intangible.html?m=1

5. Buatlah analisis portofolio untuk mengevaluasi risiko dan manfaat dari pengembangan
Sistem Informasi pada Aplikasi E-Commerce!

6. Solusi apa yang Anda berikan agar perusahaan dapat mengelola perubahan organisasi
terkait adanya implementasi Sistem Informasi yang baru?

ISYS6599 – Management Information Systems for Leader

Anda mungkin juga menyukai