Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kelompok ke-3

Week 8/ Sesi 12
Ayu Warni Pertiwi 2440083525

Efriyani Anisa 1801503951

Iqbal Nur Fauzi 2440082232

Yahya Abdul Hamid 2440090625

Felicia Celine Widjaja 2101804561

Pertanyaan:

1. Bangunan Runtuh di Florida, 36 Orang Tewas dan 109 Hilang


Sumber: Bangunan Runtuh di Florida, 36 rang Tewas dan 109 Hilang - wartabuana

WASHINGTON – Korban tewas


yang terkonfirmasi dalam insiden
runtuhnya sebagian bangunan
tempat tinggal 12 lantai di Surfside,
Negara Bagian Florida, sebelah
tenggara Amerika Serikat,
bertambah menjadi 36 orang, kata
Wali Kota Miami-Dade Daniella
Levine Cava dalam konferensi pers
pada Selasa (6/7) malam.
Terdapat 109 “laporan orang-orang
yang berpotensi belum ditemukan,” kata wali kota.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Miami-Dade County Alan Cominsky mengatakan mereka
tidak menemukan tanda-tanda positif dalam ruangan kosong atau ruangan yang layak huni saat
tim penyelamat terus melakukan pencarian di puing-puing yang tersisa.

“Sayangnya kami tidak melihat sesuatu yang positif,” kata Cominsky.

Pencarian dan penyelamatan terpaksa dihentikan selama sekitar dua jam pada Selasa sore karena
petir dan embusan angin yang bertiup lebih dari 48 kilometer per jam dengan Badai Tropis Elsa
semakin mendekat, menurut laporan CNN.

Insiden runtuhnya bangunan itu terjadi pada 24 Juni di kondominium Champlain Towers South
di kota tepi pantai yang terletak sekitar 9,6-kilometer sebelah utara Pantai Miami.

BUSS6189 – Business Sustainability-R0


Sejak runtuhnya bangunan tersebut, beberapa bangunan di daerah Miami telah dievakuasi,
menurut laporan media setempat.

Seperti kata pepatah ini “Untung tak dapat diraih, Malang tak dapat ditolak”

Melihat berita di atas, kejadian ini berkaitan dengan faktor risiko bangunan. Menurut Analisa
Anda mengapa hal ini terjadi dan bagaimana solusi untuk mengatasi agar kejadian serupa tidak
terulang di kemudian hari? (Bobot 25)

Jawaban:

1. Runtuhnya bangunan di daerah Miami, perlu lebih dulu dicek benar kontrak kerja yang
disepakati, lalu diperiksa desain bangunan gedung yang meliputi desain arsitektur dan
struktur. Kajian teknis yang masih dilakukan saat ini akan mengonfirmasi kebenaran
desain, apakah elemen bangunan gedung yang runtuh itu sudah didesain dari awal, atau
ditempelkan kemudian yang berdampak membebani elemen struktur yang sudah ada
(existing structure).

Proses konstruksi yang memerlukan komitmen safety first gagal terjadi. Perlu dicek
desain sistem, peran profesional yang ahli di bidangnya dan terlibat dalam proyek itu,
serta komitmen kedua belah pihak yang harus menghadirkan safety officer, baik di pihak
pengguna jasa (pemberi tugas) dan juga di pihak penerima jasa

Solusi dari berbagai kegagalan konstruksi yang ada, yaitu pertama, mulai cek pertama
kali dokumen kontrak seluruh proyek existing, proyek yang sedang dilaksanakan, dan
dokumen kontrak proyek yang baru akan dilaksanakan.

Kedua, evaluasi seluruh keandalan desain proyek konstruksi, baik desain proyek existing,
proyek yang sedang dibangun, dan desain proyek konstruksi yang akan dikerjakan.

Ketiga, urusan proyek konstruksi yang adalah industri jasa konstruksi, harus
diselenggarakan lintas kementerian, lintas pemda, lintas masyarakat. Semua pihak harus
cair bersinergi bersama. Kita wujudkan semangat integrasi lintas bidang untuk bersama-
sama mengurus risiko kegagalan konstruksi.

Keempat, mengoptimalkan peran profesionalisme para pihak, serta mengatur beban kerja
para pihak untuk menghindari kelelahan dan kelalaian kerja.

Kasus Badai Tropis Elsa

Musibah lain yang menjadi sorotan adalah Badai Tropis Elsa. Oleh karenanya, solusinya
adalah, Pertama, jangan menunda untuk mengambil sikap tegas untuk memperbaiki
kawasan, penataan bangunan gedung yang ada sesuai peruntukan dan jumlah,

BUSS6189 – Business Sustainability-R0


mengoptimalkan jalan existing, atau bahkan mengubah alternatif jalan. Pertimbangkan
secara benar dan matang.

Kedua, cek semua tata ruang lingkungan, secara khusus lingkungan yang menahan beban
infrastruktur ataupun bangunan gedung. Apakah sudah ada rencana umum tata ruang,
rencana bagian wilayah, bahkan rencana detail tata ruang? Jika tidak jelas, segera bentuk
perangkat hukumnya, dan langsung juga menyempurnakan tata ruang yang ada. Atur
posisi jalan, atur posisi bangunan gedung, dan atur fasilitas pendukung lingkungan.

Ketiga, sinergikan para pihak yang akan menanggulangi bencana. Hal ini dimulai dari
masyarakat, pemda, dan juga pemerintah pusat. Semua harus cair bersinergi, karena ini
bencana.

Keempat, cermati aspek teknis dan aspek alam, Kenali alam.

Kelima, sempurnakan kebijakan peraturan daerah turunan peraturan perundangan di


atasnya yang terkait dengan penanggulangan bencana, pengendalian lingkungan, tata
ruang, jasa konstruksi, bangunan gedung, dan aturan lain yang relevan agar aparatur
pemerintah dapat cepat bekerja untuk bersinergi dengan para pihak yang lain.

Kita pastikan komitmen kita semua dalam merespons risiko dan bencana. Pencegahan
risiko harus berbasis tegas dan dinamis agar seluruh pihak bersama-sama melakukan
pencegahan risiko yang valid. Pengendalian bencana menuntut tindakan penanggulangan
yang tanggap, cepat dan sistematis.

2. Perhatikan foto di bawah ini

KELANGKAAN AIR BERSIH.


Sejumlah warga antri untuk mendapatkan
bantuan air bersih, di Desa Bobang,
Kecamatan Semen, Kediri, Jawa Timur,
Selasa (12/8). Pemerintah mencatat
kelangkaan air bersih telah melanda 947
desa, sementara itu BMG memprediksi
kelangkaan air bersih akan berakhir pada
bulan Oktober seiring datangnya musim
penghujan. FOTO ANTARA/Arief
Priyono/hp/08.

Negara Indonesia adalah Negara Kepulauan yang dikelilingi oleh banyak sumber mata air dan
lautan. Mengapa terjadi kelangkaan air bersih di negara Indonesia? (Bobot 35)

BUSS6189 – Business Sustainability-R0


Jawaban :
2. Para ahli memprediksi Indonesia akan mengalami kelangkaan air bersih pada tahun 2025.
Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, Setiawan
Wangsaatmaja menuturkan, "Bumi terdiri dari 97.5 % air, tetapi hanya 1 % dari air
tersebut yang tawar. Air tawar tersebut bersumber dari curah hujan yang tertampung pada
danau, situ, sungai, maupun cekungan air tanah. Diperkirakan Indonesia memiliki total
volume air sebesar 308 juta meter kubik,

Berdasarkan data tersebut Indonesia merupakan negara yang kaya akan ketersediaan air.
Namun, sangat disayangkan potensi ketersediaan air bersih dari tahun ke tahun cenderung
menurun akibat pencemaran lingkungan dan kerusakan daerah tangkapan air. Kondisi
diperburuk dengan perubahan iklim yang mulai terasa dampaknya sehingga membuat
Indonesia mengalami banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim
kemarau. Padahal di lain pihak kecenderungan konsumsi air bersih justru naik secara
eksponensial seiring pertambahan penduduk.

Kualitas air ini berkaitan dengan kelayakan pemanfaatan air untuk berbagai kebutuhan.
Sebagai salah satu daerah tangkapan air, pemanfaatan sungai sebagai sumber air bisa
dilakukan dengan mengurangi tingkat cemar akibat limbah rumah tangga dan industri,

Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini adalah melalui adaptasi terhadap dampak
perubahan iklim dengan pengelolaan sumber daya air secara tepat. Hasil pikir bersama
ilmuwan, akademisi, masyarakat, birokrat dan pemangku jabatan lain ini diharap mampu
untuk mengatasi masalah keairan di Indonesia.

Untuk mengatasi krisis air bersih perlu upaya penyelamatan lingkungan, termasuk
penyelamatan sumber-sumber air yang harus dilakukan secara terintegrasi dan
berkelanjutan. Selain itu, peran serta masyarakat sangat besar, hal paling mudah adalah
dengan tidak membuang limbah rumah tangga ke sungai. Tanpa upaya bersama,
mustahil kita bisa mencegah permasalahan kelangkaan air di Indonesia

3. Berikan pendapat Anda mengenai permasalahan ini dan bagaimana menerapkan konsep
keberlanjutan pada lingkungan terkait risiko kelangkaan air? (Bobot 40)

Jawaban :

Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi adalah antara
pemenuhan kebutuhan pembangunan dengan upaya mempertahankan kelestarian lingkungan
(Fauzi, 2004). Pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam yang tidak memerhatikan
aspek kelestarian lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif pada lingkungan itu sendiri.

BUSS6189 – Business Sustainability-R0


Karena, pada dasarnya sumber daya alam dan lingkungan memiliki kapasitas daya dukung yang
terbatas. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang tidak memerhatikan kapasitas sumber
daya alam dan lingkungan akan menyebabkan permasalahan pembangunan di kemudian hari.

Konsep pembangunan berkelanjutan sudah lama menjadi perhatian para ahli. Namun, istilah
keberlajutan (sustainability) baru muncul beberapa dekade lalu. Walau demikian, perhatian
terhadap keberlanjutan sudah dimulai sejak Malthus (1798) mengkhawatirkan ketersedian lahan
di Inggris akibat ledakan penduduk yang pesat.

Pembangunan berkelanjutan adalah upaya manusia untuk memperbaiki mutu kehidupan dengan
tetap berusaha tidak melampaui ekosistem pendukung kehidupannya. Dewasa ini masalah
pembangunan berkelanjutan telah dijadikan sebagai isu penting yang perlu terus disosialisasikan
di tengah masyarakat.

Dari sisi ekonomi Fauzi (2004), setidaknya ada tiga alasan utama (faktor) mengapa
pembangunan ekonomi harus berkelanjutan.

Faktor pertama menyangkut alasan moral. Generasi kini menikmati barang dan jasa yang
dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan, sehingga secara moral perlu untuk
memerhatikan ketersediaan sumber daya alam tersebut untuk generasi mendatang. Kewajiban
moral tersebut mencakup tidak mengekstraksi sumber daya alam yang dapat merusak
lingkungan, serta dapat menghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati
layanan serupa.

Faktor kedua, menyangkut alasan ekologi, Keanekaragaman hayati misalnya, memiliki nilai
ekologi yang sangat tinggi, oleh karena itu aktivitas ekonomi semestinya tidak diarahkan pada
kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan semata yang pada akhirnya dapat
mengancam fungsi ekologi.

Faktor ketiga, yang menjadi alasan perlunya memperhatikan aspek keberlanjutan adalah alasan
ekonomi. Alasan dari sisi ekonomi memang masih terjadi perdebatan karena tidak diketahui
apakah aktivitas ekonomi selama ini sudah atau belum memenuhi kriteria keberlanjutan, seperti
kita ketahui, bahwa dimensi ekonomi berkelanjutan sendiri cukup kompleks, sehingga sering
aspek keberlanjutan dari sisi ekonomi ini hanya dibatasi pada pengukuran kesejahteraan
antargenerasi(intergeneration welfare maximization).

Dari berbagai konsep yang ada terdapat rumusan prinsip dasar dari setiap elemen pembangunan
berkelanjutan. Dalam hal ini ada empat komponen perlu diperhatikan, yaitu pemerataan,
keanekaragaman, integrasi dan perspektif jangka panjang.

Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus dilandasi hal-hal seperti
meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi, meratanya peran dan kesempatan

BUSS6189 – Business Sustainability-R0


perempuan, meratanya ekonomi dicapai dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan. Namun
pemerataan bukanlah hal yang secara langsung dapat dicapai. Pemerataan adalah konsep, relatif
dan tidak secara langsung dapat diukur.

Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal menyeluruh, kesenjangan pendapatan


negara kaya dan miskin semakin melebar, walaupun pemerataan di banyak negara sudah
meningkat. Aspek etika lainnya yang perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan
adalah prospek generasi masa datang, tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi
masa kini. Ini berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya.

Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan bahwa sumber daya
alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa datang. Keanekaragaman
hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem. Pemeliharaan keanekaragaman
budaya akan mendorong perlakuan yang merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan
terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti.

Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan alam. Manusia


mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau merusak. Hanya dengan memanfaatkan
pengertian tentang konpleknya keterkaitanantara sistem alam dan sistem sosial. Dengan
menggunakan pengertian ini maka pelaksanaan pembangunan lebih integratif merupakan konsep
pelaksanaan pembangunan yang dapat dimungkinkan. Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan.

Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan,.implikasi pembangunan
berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini. Pembangunan berkelanjutan
mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbedadengan asumsi normal dalam
prosedur discounting. Persepsi jangka panjang adalah perspektif pembangunan yang
berkelanjutan. Hingga saat ini kerangka jangka pendek mendominasi pemikiran para pengambil
keputusan ekonomi, oleh karena itu perlu dipertimbangkan.

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan pencapaian terhadap


kesinambungan berbagai aspek kehidupan yang mencakup; keberlanjutan ekologis, ekonomi,
sosial budaya, politik, serta keberlanjutan pertahanan dan keamanan.

Akhirnya, sebagai konsep sederhana namun mencakup dimensi yang cukup luas, pencarian
konsep keberlanjutan yang memenuhi harapan semua pihak akan terus berjalan. Pengembangan

BUSS6189 – Business Sustainability-R0


konsep dan model-model yang telah ada diharapkan akan selalu muncul. Oleh karena itu pada
tulisan ini ditawarkan model keberlanjutan melalui multikriteria analisis dampak lingkungan.

Dengan memperhatikan fenomena yang ada maka perubahan paradigma keberlanjutan


hendaknya mempertimbangkan aspek berikut: (1) Perilaku generasi kini tidak sepenuhnya
menentukan perilaku generasi mendatang; (2) Generasi mendatang harus dipastikan memperoleh
paling tidak tingkat konsumsi minimum; (3) Pergerakan harga sumber daya alam dan hak
kepemilikan terhadap konsumsi di masa mendatang harus ditentukan untuk menghindari
eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam masa kini; (4) Dalam situasi pasar tidak
berfungsi, diperlukan intervensi non pasar; (5) Intervensi yang benar merupakan strategi yang
penting untuk menjaga keberlanjutan.

Selain beberapa pemikiran di atas, konsep operasional keberlanjutan masih akan terus
berkembang. Namun demikian, dengan memahami esensi dasar seperti yang telah dijelaskan
dalam tulisan ini hendaknya kita akan lebih mudah mengikuti perkembangan konsep
keberlanjutan di masa-masa mendatang.

Sebagai kesimpulan, keberlanjutan bukanlah merupakan konsep yang komplek, karena dalam
operasionalnya banyak hal yang perlu diperhatikan dan saling berkaitan. Oleh karena
pemahaman pembangunan berkelanjutan penting ditingkatkan terutama bagi pengambil
kebijakan baik skala makro maupun mikro guna mencapai tujuan pembangunan. Untuk
memahami konsep pembangunan berkelanjutan tersebut, maka dalam penerapannya dibutuhkan
landasan konsep atau teori yang dapat dijadikan acuan dalam menuju arah pembangunan, oleh
karenanya coba kita pahami berbagai konsep dan pertimbangan-pertimbangan aspek
keberlanjutan guna membantu mengidentifikasi dan memformulasikan berbagai strategi, guna
menjadi acuan dalan mencapai tujuan pembangunan. Dan yang lebih penting untuk menjaga
tetap terjadi keberlajutan dalam pembangunan dibutuhkan komitmen pemerintah dalam
menentukan arah dan kebijakan pembangunan baik jangka pendek, menengah dan jangka
panjang.

Referensi :

https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-ekonomi-dalam-konsep-
pembangunan-berkelanjutan-68

BUSS6189 – Business Sustainability-R0

Anda mungkin juga menyukai