Soal.
Explain the concept of market research as an empirical studies, and business growth in
organizations
2. Mengapa pada proses penelitian internasional diperlukan riset pasar? Tuliskan jawaban
Saya dengan mengacu pada kegunaan riset pasar.
Jawab:
Dalam proses penelitian internasional, riset pasar memiliki peran yang penting dan
bermanfaat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa riset pasar diperlukan dalam
konteks penelitian internasional:
1) Memahami Keunikan Pasar: Setiap pasar internasional memiliki karakteristik unik,
termasuk perbedaan budaya, preferensi konsumen, regulasi, dan kondisi ekonomi.
Riset pasar membantu peneliti untuk memahami dan menghargai keunikan pasar
yang sedang diteliti. Ini membantu dalam merancang strategi yang sesuai dan
adaptasi produk yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi
konsumen setempat.
2) Mengidentifikasi Peluang Bisnis: Riset pasar internasional membantu dalam
mengidentifikasi peluang bisnis yang ada di pasar target. Dengan memahami
permintaan, saingan, dan preferensi konsumen, peneliti dapat mengevaluasi potensi
pasar dan mengidentifikasi segmen yang menarik untuk penargetan. Riset pasar juga
membantu dalam mengidentifikasi tren pasar yang sedang berkembang, peluang
pertumbuhan, dan permintaan yang tidak terpenuhi.
3) Menginformasikan Strategi Pemasaran: Riset pasar membantu dalam merumuskan
strategi pemasaran yang efektif di pasar internasional. Informasi yang diperoleh
melalui riset pasar, seperti perilaku konsumen, preferensi merek, dan saluran
distribusi yang efektif, memungkinkan peneliti untuk merancang strategi pemasaran
yang berorientasi pada target dan untuk memasuki pasar dengan pendekatan yang
tepat.
4) Menilai Risiko dan Mengurangi Ketidakpastian: Riset pasar membantu dalam
menilai risiko dan mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan memasuki pasar
internasional. Dengan memahami pasar secara mendalam, peneliti dapat
mengidentifikasi faktor risiko seperti persaingan yang kuat, peraturan yang ketat,
atau perubahan kebijakan yang dapat mempengaruhi operasi bisnis. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang
diperlukan dan mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
5) Mengoptimalkan Rencana Bisnis: Riset pasar membantu dalam mengoptimalkan
rencana bisnis untuk ekspansi internasional. Dengan memperoleh data dan wawasan
yang akurat tentang pasar target, peneliti dapat menguji dan mengoreksi asumsi
bisnis, merancang strategi harga yang tepat, mengidentifikasi saluran distribusi yang
efisien, dan mengoptimalkan alokasi sumber daya. Riset pasar membantu dalam
memastikan bahwa rencana bisnis memiliki dasar yang kuat dan dapat memberikan
hasil yang diharapkan.
Riset pasar dalam penelitian internasional membantu dalam memahami pasar secara
mendalam, mengidentifikasi peluang dan risiko, merancang strategi yang sesuai, dan
mengoptimalkan rencana bisnis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat
keputusan yang lebih informasi dan berhasil memasuki pasar internasional dengan lebih
efektif.
Referensi:
Wilhelmus, H. S., & Yudi, Y. RISET PEMASARAN INTERNASIONAL.
3. Apa saja tahapan-tahapan dalam melakukan proses penelitian? Tuliskan dan deskripsikan
secara lengkap dan detail.
Jawab:
Proses penelitian melibatkan serangkaian tahapan yang sistematis dan terstruktur. Berikut
adalah tahapan-tahapan dalam melakukan proses penelitian secara lengkap dan detail:
1) Identifikasi Masalah Penelitian: Tahap pertama dalam proses penelitian adalah
mengidentifikasi masalah penelitian atau pertanyaan penelitian yang ingin dijawab.
Hal ini melibatkan pemilihan topik penelitian yang relevan, menentukan tujuan
penelitian, dan merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik dan jelas.
Identifikasi masalah penelitian dapat didasarkan pada kebutuhan bisnis, kekurangan
pengetahuan dalam bidang tertentu, atau isu-isu yang membutuhkan pemahaman
lebih lanjut.
2) Tinjauan Pustaka: Tahap berikutnya adalah melakukan tinjauan pustaka yang
komprehensif. Ini melibatkan pencarian, pengumpulan, dan analisis literatur yang
relevan yang telah diterbitkan sebelumnya tentang topik penelitian yang dipilih.
Tinjauan pustaka membantu peneliti memahami pengetahuan yang ada,
mengidentifikasi celah penelitian yang belum terjawab, dan membangun dasar
teoritis untuk penelitian yang akan dilakukan.
3) Perumusan Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian: Berdasarkan tinjauan pustaka,
tahap selanjutnya adalah merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang akan
diuji. Hipotesis adalah pernyataan prediksi tentang hubungan antara variabel dalam
penelitian, sementara pertanyaan penelitian adalah pertanyaan yang harus dijawab
melalui proses penelitian. Hipotesis atau pertanyaan penelitian harus spesifik,
terukur, dan terkait dengan tujuan penelitian.
4) Desain Penelitian: Tahap berikutnya adalah merancang desain penelitian yang sesuai.
Desain penelitian mencakup pemilihan metode penelitian (misalnya eksperimen,
survei, studi kasus), pemilihan sampel, pengumpulan data, dan pengolahan data.
Desain penelitian harus mempertimbangkan kecocokan dengan pertanyaan
penelitian, ketersediaan sumber daya, dan kelayakan praktis.
5) Pengumpulan Data: Setelah desain penelitian ditentukan, tahap selanjutnya adalah
melakukan pengumpulan data. Ini melibatkan penerapan metode yang telah
ditentukan untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Metode pengumpulan data dapat mencakup wawancara, observasi, survei,
eksperimen, atau analisis dokumentasi. Penting untuk memastikan bahwa
pengumpulan data dilakukan dengan cermat, akurat, dan konsisten.
6) Analisis Data: Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah menganalisis data
yang telah dikumpulkan. Analisis data melibatkan pemrosesan data, penggunaan
teknik statistik atau metode analisis lainnya, dan interpretasi hasil. Tujuan analisis
data adalah untuk menemukan pola, tren, hubungan, atau jawaban terhadap
pertanyaan penelitian yang diajukan. Analisis data harus dilakukan secara objektif
dan menggunakan alat analisis yang sesuai.
7) Interpretasi Hasil dan Penarikan Kesimpulan: Setelah analisis data selesai, tahap
selanjutnya adalah menginterpretasikan hasil penelitian dan menarik kesimpulan. Hal
ini melibatkan menghubungkan hasil analisis dengan pertanyaan penelitian,
menginterpretasikan temuan, dan mengambil kesimpulan berdasarkan bukti yang
ada. Kesimpulan harus didasarkan pada analisis yang objektif dan terkait dengan
tujuan penelitian.
8) Penyusunan Laporan Penelitian: Tahap terakhir adalah menyusun laporan penelitian
yang mencakup semua aspek penelitian yang telah dilakukan. Laporan penelitian
harus terstruktur dengan baik dan mencakup ringkasan eksekutif, pendahuluan,
metodologi, hasil, interpretasi, kesimpulan, dan rekomendasi. Laporan penelitian
harus ditulis dengan jelas, akurat, dan mudah dipahami oleh pembaca yang ditujukan.
Referensi:
https://mmsi.binus.ac.id/2021/12/16/6-tahapan-dalam-proses-penelitian/
https://deepublishstore.com/blog/tahapan-penelitian/
4. Rentang metodel penelitian kualitatif terbagi dalam dua kelompok besar. Sebutkan dan
berikan penjelasan masing-masing beserta contohnya.
Jawab:
Rentang metode penelitian kualitatif dapat dibagi menjadi dua kelompok besar: metode
observasional dan metode interaksional. Berikut adalah penjelasan dan contoh dari
masing-masing kelompok:
1) Metode Observasional: Metode observasional dalam penelitian kualitatif mengacu
pada pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap fenomena yang
diteliti. Peneliti mengamati dan mencatat perilaku, interaksi, konteks, dan situasi
yang terjadi secara alami tanpa melakukan intervensi terlalu banyak. Metode
observasional sering digunakan dalam studi lapangan atau penelitian etnografi.
Contoh metode observasional:
- Observasi Partisipan: Peneliti terlibat secara aktif dalam situasi yang diamati,
menjadi bagian dari kelompok atau lingkungan yang diteliti. Mereka mencatat
pengalaman pribadi, interaksi, dan psayangan mereka sebagai anggota
kelompok. Contoh: Seorang antropolog yang tinggal di sebuah desa selama
beberapa bulan untuk memahami budaya dan kehidupan sehari-hari penduduk
setempat.
- Observasi Non-Partisipan: Peneliti hanya mengamati tanpa terlibat langsung
dalam situasi yang diamati. Mereka mungkin mengamati melalui pengamatan
tersembunyi atau menggunakan alat bantu seperti kamera atau rekaman suara
untuk merekam data. Contoh: Peneliti yang mengamati perilaku konsumen di
sebuah pusat perbelanjaan menggunakan kamera tersembunyi.
2) Metode Interaksional: Metode interaksional dalam penelitian kualitatif melibatkan
interaksi langsung antara peneliti dan partisipan penelitian. Peneliti berinteraksi
dengan partisipan untuk mendapatkan wawasan, pemahaman, dan perspektif yang
lebih mendalam tentang fenomena yang diteliti. Metode interaksional sering
digunakan dalam wawancara, diskusi kelompok, atau studi kasus.
Contoh metode interaksional:
- Wawancara Mendalam: Peneliti melakukan wawancara satu lawan satu
dengan partisipan penelitian untuk memahami pengalaman, pemikiran, dan
perspektif mereka secara mendalam. Wawancara ini biasanya bersifat
terstruktur atau semi-terstruktur dengan pertanyaan yang dirancang
sebelumnya, tetapi juga memungkinkan fleksibilitas untuk menjelajahi topik
secara lebih mendalam.
- Diskusi Kelompok: Peneliti mengumpulkan sekelompok partisipan yang
memiliki pengalaman atau perspektif yang relevan dalam diskusi kelompok
terarah. Diskusi kelompok memungkinkan adanya interaksi dan pertukaran
gagasan antara partisipan, yang dapat menghasilkan wawasan yang lebih kaya
dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik penelitian.
Kedua kelompok metode ini dapat digunakan secara terpisah atau digabungkan dalam
sebuah penelitian kualitatif tergantung pada tujuan penelitian, konteks, dan karakteristik
fenomena yang diteliti. Penting untuk memilih metode yang paling sesuai dengan
pertanyaan penelitian dan sifat fenomena yang ingin dipelajari.
Referensi:
https://ebizmark.id/artikel/bingung-dengan-penelitian-non-eksperimen-simak-berikut-
penjelasannya/
5. Teori pengambilan sampel (sampling theory) berguna untuk memahami lebih baik
sejumlah masalah terkait, termasuk presisi, akurasi, dan bias, serta alasan di balik interval
kepercayaan dan uji statistik inferensial. Hal ini bisa membantu untuk membedakan
antara teknik sampling probabilitas dan teknik sampling non-probabilitas. Teknik-teknik
sampling apakah yang termasuk sampling probabilitas dan sampling non-probabilitas?
Sebutkan dan berikan penjelasan masing-masing secara lengkap dan detail.
Jawab:
Teknik sampling dalam penelitian dapat dibagi menjadi dua kategori utama: sampling
probabilitas dan sampling non-probabilitas. Berikut adalah penjelasan lengkap dan detail
mengenai kedua teknik sampling tersebut:
1) Sampling Probabilitas: Sampling probabilitas mengacu pada teknik pengambilan
sampel di mana setiap unit populasi memiliki kemungkinan yang diketahui dan tidak
nol untuk dipilih sebagai sampel. Dalam sampling probabilitas, setiap elemen dalam
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel, sehingga
memungkinkan penggunaan teori probabilitas untuk menggeneralisasi hasil sampel
ke populasi yang lebih luas. Teknik sampling probabilitas adalah dasar dari banyak
metode statistik inferensial
Beberapa contoh teknik sampling probabilitas meliputi:
- Simple Random Sampling (SRS): Metode ini melibatkan pemilihan elemen
sampel secara acak dengan probabilitas yang sama untuk setiap elemen.
Setiap unit di populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel. Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang preferensi politik, setiap
pemilih terdaftar memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
- Stratified Random Sampling: Metode ini melibatkan pembagian populasi
menjadi strata atau kelompok yang saling eksklusif dan homogen. Kemudian,
sampel diambil secara acak dari setiap stratum dengan probabilitas yang
sama. Tujuan dari metode ini adalah untuk memastikan representasi yang
lebih baik dari setiap kelompok dalam sampel. Misalnya, dalam penelitian
kesehatan, populasi dapat dibagi menjadi strata berdasarkan usia (misalnya,
anak-anak, dewasa, lansia) dan kemudian sampel diambil dari setiap stratum.
- Cluster Sampling: Metode ini melibatkan pembagian populasi menjadi
kelompok-kelompok yang disebut cluster. Kemudian, sampel cluster dipilih
secara acak dan semua unit dalam cluster yang terpilih diambil sebagai
sampel. Teknik ini sering digunakan ketika populasi terlalu besar atau terlalu
sulit untuk diakses. Misalnya, dalam penelitian pendidikan, sekolah dapat
dianggap sebagai cluster, dan beberapa sekolah yang dipilih secara acak dapat
menjadi sampel.
2) Sampling Non-Probabilitas: Sampling non-probabilitas mengacu pada teknik
pengambilan sampel di mana probabilitas pemilihan unit populasi tidak diketahui
atau tidak dapat dihitung. Dalam sampling non-probabilitas, pemilihan sampel
didasarkan pada pertimbangan peneliti atau keterjangkauan subjek, bukan pada
probabilitas yang diketahui. Hasil sampel dari teknik sampling non-probabilitas tidak
dapat secara langsung dieneralisasi ke populasi yang lebih luas, dan estimasi yang
dihasilkan mungkin subjektif atau terbatas pada sampel yang tersedia.
Beberapa contoh teknik sampling non-probabilitas meliputi:
- Convenience Sampling: Metode ini melibatkan pemilihan subjek yang paling
mudah dijangkau atau yang paling tersedia untuk menjadi sampel. Teknik ini
sering digunakan dalam penelitian sosial atau perilaku, di mana peneliti
menggunakan subjek yang mudah diakses, seperti mahasiswa di universitas,
sebagai sampel.
- Purposive Sampling: Metode ini melibatkan pemilihan subjek berdasarkan
pertimbangan peneliti terkait dengan tujuan penelitian. Subjek dipilih karena
mereka dianggap memiliki karakteristik atau informasi yang penting untuk
penelitian. Misalnya, dalam penelitian tentang pengusaha sukses, peneliti
dapat memilih subjek yang memiliki pengalaman bisnis yang kaya dan
berbagai latar belakang industri.
- Snowball Sampling: Metode ini melibatkan pemilihan subjek awal yang
kemudian merekomendasikan atau mengidentifikasi subjek lain yang
memenuhi kriteria penelitian. Proses ini berlanjut sampai sampel yang
diinginkan tercapai. Metode ini sering digunakan dalam penelitian yang
melibatkan populasi yang sulit dijangkau, seperti kelompok minoritas atau
stigmatisasi.
Referensi:
https://deepublishstore-com.webpkgcache.com/doc/-/s/deepublishstore.com/blog/teknik-
pengambilan-sampel/
Soal.
Sebelum menjawab pertanyaan, tuliskan rencana bisnis Saya yang sudah dibuat sbb:
a. Lokasi
b. Sewa
c. Perbaikan
d. Utilitas/ pemeliharaan
e. Faktor-faktor kunci.
Jawab:
a. Lokasi: Lokasi merupakan faktor penting dalam bisnis dagang. Pertimbangkan lokasi
yang strategis dengan aksesibilitas yang baik, dekat dengan target pasar, dan
memiliki potensi lalu lintas yang tinggi. Misalnya, pilih lokasi di pusat perbelanjaan
atau area komersial yang ramai. Pastikan juga bahwa lokasi tersebut sesuai dengan
jenis produk yang ditawarkan oleh Joko Elektrik.
b. Sewa: Tentukan biaya sewa yang dapat diakomodasi oleh anggaran perusahaan.
Lakukan riset pasar untuk menentukan rata-rata harga sewa di area yang dituju.
Perhatikan juga masa sewa yang ditawarkan oleh pemilik properti, serta kebijakan
perpanjangan kontrak yang mungkin diperlukan di masa depan.
c. Perbaikan: Periksa kondisi fisik ruangan yang akan disewa. Jika diperlukan, hitung
biaya perbaikan dan renovasi yang mungkin diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
bisnis. Perhatikan aspek seperti penataan ruangan, instalasi listrik, pencahayaan, dan
keamanan.
d. Utilitas/Pemeliharaan: Pastikan fasilitas yang disewa memiliki akses ke utilitas yang
diperlukan, seperti air, listrik, dan internet. Selain itu, rencanakan anggaran untuk
pemeliharaan dan perawatan fasilitas, termasuk biaya rutin seperti kebersihan,
pengelolaan sampah, dan pemeliharaan sistem teknis.
e. Faktor-faktor Kunci: Beberapa faktor kunci yang perlu dipertimbangkan dalam
melengkapi fasilitas perusahaan dagang Joko Elektrik antara lain:
- Kapasitas: Pastikan fasilitas memiliki ruang yang cukup untuk menyimpan
dan menampilkan produk, serta mampu mengakomodasi jumlah pelanggan
yang diharapkan.
- Keamanan: Pertimbangkan sistem keamanan yang memadai, seperti
pengawasan CCTV, sistem alarm, dan perlindungan terhadap kebakaran.
- Parkir: Jika memungkinkan, sediakan fasilitas parkir yang memadai untuk
pelanggan yang datang dengan kendaraan pribadi.
- Aksesibilitas: Perhatikan aksesibilitas bagi pelanggan dengan kebutuhan
khusus, termasuk akses bagi penysayang disabilitas.
- Branding dan Tampilan: Buatlah tampilan interior dan eksterior yang menarik
untuk mencerminkan identitas merek Joko Elektrik, serta menarik perhatian
pelanggan potensial.
- Lingkungan Bisnis: Perhatikan faktor-faktor lingkungan bisnis di sekitar
lokasi, seperti keberadaan pesaing, potensi pertumbuhan pasar, dan
keberadaan fasilitas pendukung seperti bank, restoran, atau pusat
perbelanjaan.
7.
a. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja, jenis dan berapa banyak karyawan
yang Saya butuhkan untuk menghasilkan produk atau layanan Saya? Bagaimana
cara saya menggunakannya? Bagaimana keputusan dicapai dalam angkatan kerja?
Apakah Saya menggunakan tenaga kerja variable, mempekerjakan subkontraktor,
atau mengalihdayakan bagian dari proses produksi?
b. Metode apa yang dapat Saya gunakan untuk meningkatkan produktivitas tanpa
mengurangi kualitas?
a. Harga
b. Fitur
c. Dampak sosial
d. Kualitas
e. Pelayanan pelanggan
f. Kenyamanan
Jawab:
Untuk mengetahui faktor persepsi pelanggan terkait dengan hal-hal berikut: harga, fitur,
dampak sosial, kualitas, pelayanan pelanggan, dan kenyamanan, Saya dapat
menggunakan beberapa metode dan alat berikut:
1) Survei Pelanggan: Lakukan survei pelanggan menggunakan kuesioner atau
wawancara untuk mengumpulkan data tentang persepsi mereka terhadap berbagai
faktor. Pertanyaan yang relevan dapat mencakup pertanyaan tentang harga yang
wajar, kepuasan terhadap fitur produk, dampak sosial yang diharapkan, persepsi
tentang kualitas produk, pengalaman dengan pelayanan pelanggan, dan tingkat
kenyamanan dalam berinteraksi dengan bisnis Saya.
2) Studi Pasar dan Analisis Kompetitor: Lakukan studi pasar untuk memahami
preferensi dan persepsi pelanggan secara umum terhadap faktor-faktor yang relevan.
Selain itu, analisis kompetitor dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
pelanggan menilai faktor-faktor tersebut dalam produk atau layanan yang ditawarkan
oleh pesaing Saya.
3) Ulasan Pelanggan: Tinjau ulasan pelanggan yang tersedia secara online atau melalui
saluran umpan balik yang diberikan langsung oleh pelanggan. Ulasan ini dapat
memberikan psayangan yang berharga tentang persepsi pelanggan terkait dengan
harga, fitur, dampak sosial, kualitas, pelayanan pelanggan, dan kenyamanan.
4) Observasi Langsung: Amati perilaku dan tanggapan pelanggan saat berinteraksi
dengan produk atau layanan Saya. Perhatikan tsaya-tsaya kepuasan atau
ketidakpuasan terkait dengan faktor-faktor tersebut. Misalnya, jika pelanggan terlihat
frustrasi dengan harga yang tinggi, atau jika mereka memberikan umpan balik positif
tentang kenyamanan penggunaan produk.
5) Analisis Data Penjualan: Analisis data penjualan dapat memberikan wawasan tentang
preferensi pelanggan terkait dengan faktor-faktor tertentu. Perhatikan pola
pembelian, tren penjualan, dan perubahan dalam perilaku pelanggan. Misalnya, jika
ada penurunan penjualan pada produk dengan harga tinggi, hal ini dapat
menunjukkan persepsi pelanggan terhadap harga.
6) Program Pelanggan dan Umpan Balik: Gunakan program pelanggan dan sistem
umpan balik untuk mengumpulkan informasi langsung dari pelanggan tentang
persepsi mereka terhadap faktor-faktor yang relevan. Misalnya, Saya dapat
memberikan survei kepada pelanggan yang baru saja menggunakan layanan
pelanggan atau menghadiri acara khusus yang diselenggarakan oleh bisnis Saya.