Anda di halaman 1dari 8

Soal.

1. LO 1: Explain the function of managerial finance, and financial market environment; .

1a. Apakah peran penting dari manajemen keuangan dalam suatu perusahaan dan jelaskan
bagaimana lingkungan pasar keuangan mempengaruhi keputusan manajerial perusahaan tersebut.
Berikan contoh konkret dari keputusan yang mungkin dipengaruhi oleh kondisi pasar keuangan!

1b. Jelaskan peran leverage atau hutang dalam memperburuk krisis keuangan 2008-2009.
Contohnya sebuah bank memiliki aset senilai Rp 100 miliar dan ekuitas sebesar Rp 10 miliar.
Rasio leverage bank ini adalah 10. Jika nilai aset bank turun 5% menjadi Rp 95 miliar, ekuitas
bank akan turun menjadi Rp 5 miliar. Dalam hal ini, kerugian 5% pada aset menyebabkan
penurunan 50% pada ekuitas (Rp 5 miliar / Rp 10 miliar). Menurut anda bagaimana penggunaan
leverage yang berlebihan dapat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan?

Jawab:

1a. Manajemen keuangan memiliki peran penting dalam suatu perusahaan karena mereka
bertanggung jawab untuk mengelola aspek keuangan perusahaan dengan tujuan mencapai tujuan-
tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Beberapa peran penting dari manajemen keuangan
dalam perusahaan meliputi:

1. Pengelolaan Arus Kas: Manajemen keuangan bertanggung jawab untuk mengelola arus kas
perusahaan, termasuk mengelola penerimaan dan pengeluaran kas, memastikan ketersediaan
dana yang cukup untuk operasional sehari-hari, dan mengoptimalkan penggunaan modal
kerja.
2. Pengambilan Keputusan Investasi: Manajemen keuangan membantu dalam
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih investasi yang menguntungkan bagi
perusahaan. Mereka menggunakan teknik analisis keuangan seperti valuasi aset, analisis
risiko, dan pengukuran kriteria investasi untuk mengambil keputusan yang tepat.
3. Pengelolaan Risiko Keuangan: Manajemen keuangan mengidentifikasi, menganalisis, dan
mengelola risiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Mereka mengembangkan strategi
pengelolaan risiko seperti hedging, diversifikasi, atau asuransi untuk melindungi perusahaan
dari fluktuasi pasar dan risiko keuangan lainnya.
4. Pengelolaan Struktur Modal: Manajemen keuangan membantu dalam menentukan struktur
modal perusahaan, yaitu rasio antara hutang dan ekuitas. Mereka menganalisis biaya modal,
risiko keuangan, dan kebutuhan pembiayaan perusahaan untuk memilih struktur modal yang
optimal.

Lingkungan pasar keuangan mempengaruhi keputusan manajerial perusahaan dengan berbagai


cara. Perubahan dalam pasar keuangan seperti suku bunga, nilai tukar, inflasi, dan kondisi

Corporate Financial Management and Modelling


ekonomi secara keseluruhan dapat mempengaruhi keputusan manajemen keuangan. Contoh
konkret dari keputusan yang mungkin dipengaruhi oleh kondisi pasar keuangan adalah:

1. Keputusan Pembiayaan: Perusahaan mungkin harus menyesuaikan keputusan tentang


pembiayaan, termasuk memilih antara utang atau ekuitas, berdasarkan kondisi pasar
keuangan. Misalnya, jika suku bunga sedang naik, perusahaan mungkin akan lebih memilih
untuk mengeluarkan saham baru daripada mengambil pinjaman dengan bunga yang tinggi.
2. Keputusan Investasi: Kondisi pasar keuangan dapat mempengaruhi evaluasi investasi
perusahaan. Misalnya, jika pasar saham sedang mengalami penurunan signifikan,
perusahaan mungkin akan menunda atau membatasi rencana investasi ekspansif hingga
kondisi pasar membaik.
3. Keputusan Dividen: Perusahaan mungkin akan menyesuaikan kebijakan dividen mereka
berdasarkan kinerja pasar dan kebutuhan likuiditas. Jika kondisi pasar sedang sulit,
perusahaan mungkin akan mengurangi pembayaran dividen untuk mempertahankan
likuiditas yang lebih tinggi.

1b. Leverage atau hutang dalam memperburuk krisis keuangan 2008-2009 memiliki efek yang
signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan. Contoh yang Anda berikan tentang bank dengan
rasio leverage 10 memberikan ilustrasi tentang bagaimana penurunan nilai aset dapat
menyebabkan penurunan yang lebih besar pada ekuitas perusahaan.

Dalam krisis keuangan 2008-2009, banyak lembaga keuangan menggunakan leverage yang
tinggi, yaitu meminjam sejumlah besar uang untuk meningkatkan potensi keuntungan. Namun,
ketika harga aset turun, nilai ekuitas mereka menurun secara proporsional lebih besar daripada
penurunan harga aset, seperti yang terjadi pada contoh bank yang Anda berikan.

Ketika lembaga keuangan memiliki tingkat leverage yang tinggi, kerugian relatif kecil pada aset
mereka dapat menyebabkan penurunan signifikan pada ekuitas mereka. Hal ini dapat memicu
efek domino di pasar keuangan, karena lembaga keuangan yang mengalami kerugian besar
mungkin tidak dapat memenuhikewajiban finansial mereka, seperti membayar utang atau
memenuhi persyaratan modal minimum. Hal ini dapat menyebabkan kebangkrutan atau
ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban, yang pada gilirannya dapat merusak stabilitas
sistem keuangan secara keseluruhan.

Dalam situasi leverage yang berlebihan, penurunan nilai aset yang relatif kecil dapat memicu
spiral negatif di mana penurunan ekuitas memicu penjualan paksa aset atau pemanggilan margin,
yang pada gilirannya memperburuk penurunan nilai aset dan menekan ekuitas lebih lanjut. Hal
ini dapat menciptakan lingkaran setan di mana ketidakstabilan sistem keuangan terus berlanjut.

Selain itu, leverage yang berlebihan juga dapat menciptakan risiko sistemik, di mana
kebangkrutan satu lembaga keuangan dapat merambat ke lembaga lainnya melalui keterkaitan

Corporate Financial Management and Modelling


dan ketergantungan yang kompleks dalam sistem keuangan. Ini dapat mengakibatkan terjadinya
krisis keuangan yang lebih luas, seperti yang terjadi pada krisis keuangan 2008-2009.

Oleh karena itu, penggunaan leverage yang berlebihan dapat mempengaruhi stabilitas sistem
keuangan dengan meningkatkan risiko kebangkrutan, memperburuk penurunan nilai aset, dan
menyebabkan efek domino di antara lembaga keuangan. Penting bagi perusahaan dan lembaga
keuangan untuk mempertimbangkan dengan hati-hati tingkat leverage yang mereka gunakan dan
mengelola risiko dengan baik untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

2. LO 2: Understand the basic analytical tools that will help to make financial decision;

Berikut adalah Income Statement dan Balance Sheet dari perusahaan XYZ untuk tahun 2022.

Income Statement (Laporan Laba Rugi)

Deskripsi Jumlah (dalam miliar Rp)

Pendapatan 800

Biaya Barang Terjual 400

Laba Kotor 400

Biaya Operasional 200

Laba Operasional 200

Biaya Bunga 20

Laba Sebelum Pajak 180

Pajak 45

Laba Bersih 135

Balance Sheet (Neraca)

Deskripsi Jumlah (dalam miliar Rp)

Aset Lancar 400

Corporate Financial Management and Modelling


Aset Tetap 600

Total Aset 1000

Liabilitas Lancar 200

Liabilitas Jangka Panjang 300

Total Liabilitas 500

Ekuitas 500

Berdasarkan tabel diatas, hitunglah Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Debt-to-
Equity Ratio (DER) dan Current ratio!

Jawab:

 Gross profit margin = Laba kotor / pendapatan


Gross profit margin = 400 / 800
Gross profit margin = 0,5

 Operating profit margin = Laba operasional / pendapatan


Operating profit margin = 200 / 800
Operating profit margin = 0,25

 Debt to equity ratio = Total liabilitas / total ekuitas


Debt to equity ratio = 500 / 500
Debt to equity ratio = 1

 Current ratio = Aset lancar / liabilitas lancar


Current ratio = 400 / 200
Current ratio = 1,5

3. LO 2: Understand the basic analytical tools that will help to make financial decision;

Susunlah laporan Income Statement dan Balance Sheet untuk PT. ABC, serta common size
income statement dan common size balance sheet apabila diketahui data-data berikut ini:

Deskripsi Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)

Penjualan 4,000,000 3,500,000

Corporate Financial Management and Modelling


Biaya Barang Terjual 3,300,000 2,900,000

Biaya Penjualan & G&A 350,000 280,000

Biaya Tetap 95,000 95,000

Beban Penyusutan 25,000 22,000

Beban Bunga 65,000 55,000

Pajak (40%) 66,000 59,200

Kas dan Setara Kas 550,000 350,000

Piutang Usaha 250,000 280,000

Persediaan 650,000 640,000

Peralatan 700,000 650,000

Akumulasi Penyusutan 250,000 220,000

Hutang Usaha 270,000 250,000

Hutang Jangka Pendek 300,000 270,000

Liabilitas Lain-lain 230,000 190,000

Hutang Jangka Panjang 480,000 450,000

Modal Saham 400,000 400,000

Laba Ditahan 260,000 200,000

Jawab:

Income statement Common Size


Tahun 2022 Tahun 2021 Tahun Tahun
Deskripsi
(Rp) (Rp) 2022 2021
Penjualan 4.000.000 3.500.000 100% 100%
Biaya Barang Terjual 3.300.000 2.900.000 83% 83%
Laba kotor 700.000 600.000 18% 17%
Biaya Penjualan & 350.000 280.000 9% 8%

Corporate Financial Management and Modelling


G&A
Biaya Tetap 95.000 95.000 2% 3%
Beban Penyusutan 25.000 22.000 1% 1%
Laba operasional 230.000 203.000 6% 6%
Beban Bunga 65.000 55.000 2% 2%
Pajak (40%) 66.000 59.200 2% 2%
Laba bersih 99.000 88.800 2% 3%

Balance sheet Common Size


Tahun 2022 Tahun 2021 Tahun Tahun
Deskripsi
(Rp) (Rp) 2022 2021
Kas dan Setara Kas 550.000 350.000 29% 21%
Piutang Usaha 250.000 280.000 13% 16%
Persediaan 650.000 640.000 34% 38%
Peralatan 700.000 650.000 37% 38%
Akumulasi Penyusutan -250.000 -220.000 -13% -13%
Total Aset 1.900.000 1.700.000 100% 100%
Hutang Usaha 270.000 250.000 14% 14%
Hutang Jangka Pendek 300.000 270.000 15% 15%
Liabilitas Lain-lain 230.000 190.000 12% 11%
Hutang Jangka
480.000 450.000
Panjang 25% 26%
Total Liabilitas 1.280.000 1.160.000 66% 66%
Modal Saham 400.000 400.000 21% 23%
Laba Ditahan 260.000 200.000 13% 11%
Total Ekuitas 660.000 600.000 34% 34%
Total liabilitas &
Ekuitas 1.940.000 1.760.000 100% 100%

4. LO 2: Understand the basic analytical tools that will help to make financial decision;

Berikut adalah grafik dari PT ELnusa Tbk:

Corporate Financial Management and Modelling


Source: marketline advantage

Jelaskan berdasarkan grafik tersebut posisi keuangan dari PT Elnusa Tbk!

Jawab:

 Operating Margin:
Operating margin perusahaan menunjukkan fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018,
operating margin adalah 5,8%, meningkat menjadi 6,3% pada tahun 2019, dan tetap relatif
stabil di sekitar 6% pada tahun 2020. Namun, pada tahun 2021, operating margin mengalami
penurunan yang signifikan menjadi 3,9%, dan sedikit meningkat menjadi 4% pada tahun
2022. Penurunan operating margin pada tahun 2021 mungkin mengindikasikan peningkatan
biaya operasional atau penurunan pendapatan operasional perusahaan. Penting untuk
menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan fluktuasi ini untuk memahami kinerja
operasional perusahaan secara lebih mendalam.

Corporate Financial Management and Modelling


 Debt to Equity Ratio:
Debt to equity ratio perusahaan juga mengalami fluktuasi yang signifikan selama periode
waktu yang diberikan. Pada tahun 2018, perusahaan memiliki debt to equity ratio sebesar
0,25%, yang kemudian naik menjadi 0,31% pada tahun 2019, dan lebih lanjut meningkat
menjadi 0,48% pada tahun 2020. Namun, pada tahun 2021, rasio ini menurun menjadi 0,3%
dan sedikit meningkat menjadi 0,32% pada tahun 2022. Fluktuasi ini menunjukkan
perubahan dalam struktur modal perusahaan yang bergantung pada proporsi hutang dan
ekuitas. Perlu diperhatikan bahwa rasio hutang perusahaan masih relatif rendah, yang dapat
dianggap sebagai tanda positif karena menunjukkan tingkat ketergantungan yang lebih
rendah pada pinjaman untuk membiayai operasional dan investasi.
 Return on Assets (ROA):
Return on Assets perusahaan juga mengalami fluktuasi selama periode waktu yang
diberikan. Pada tahun 2018, ROA adalah 5%, meningkat menjadi 6% pada tahun 2019, dan
kemudian menurun menjadi 3,8% pada tahun 2020. Pada tahun 2021, ROA mengalami
penurunan yang signifikan menjadi 1,8%, tetapi mengalami sedikit peningkatan menjadi
4,2% pada tahun 2022. Penurunan ROA dapat menunjukkan penurunan efisiensi dalam
penggunaan aset perusahaan untuk menghasilkan laba. Peningkatan ROA pada tahun 2022
menunjukkan peningkatan efisiensi operasional atau profitabilitas perusahaan. Perusahaan
perlu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi ini dan mengambil langkah-
langkah untuk meningkatkan penggunaan aset yang lebih efisien.
 Return on Equity (ROE):
Maaf, tampaknya ada kekeliruan dalam data yang Anda berikan. Anda memberikan kembali
Return on Assets (ROA) dalam urutan yang sama sebagai Return on Equity (ROE). Namun,
ROE menggambarkan tingkat pengembalian laba yang dihasilkan perusahaan bagi
pemegang sahamnya. Dengan data yang diberikan, tidak mungkin memberikan analisis ROE
yang akurat.

***

Corporate Financial Management and Modelling

Anda mungkin juga menyukai