Minggu 3
Essay
1. Audit Persediaan
a. Buat pernyataan tujuan audit (audit objectives) persediaan, baik yang menyangkut
pengujian pengendalian (test of controls), maupun pengujian substantif meliputi
pengujian atas saldo (test of balance related) dan tes transaksi (test of transacton).
Jawab :
Pada dasarnya tujuan mum audit adalan untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam
semua hal vang material, DoSISI keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan
prinsip akuntansi vang berlaku umum. Untuk mencapai tujuan ini, auditor perlu menghimpun
bukti kompeten yang cukup. Untuk menghimpun bukti kompeten yang cukup, auditor perlu
mengidentifikasikan dan menyusun sejumlah tujuan audit spesifik untuk setiap akun laporan
keuangan. Dengan melihat tujuan audit spesifik tersebut, auditor akan dapat
mengidentifikasikan bukti apa yang dapat dihimpun, dan bagaimana cara menghimpun bukti
tersebut.
Tujuan menyeluruh audit laporan keuangan adalah menyatakan pendapat tentang apakah
laporan keuangan klien telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum atau dikenal dengan GAAP. Untuk itu, auditor
harus memperoleh bahan bukti yang cukup dan kompeten sebaga dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat. Di samping itu pilihan akan bukti audit dipengaruhi oleh:
2. Perbandingan antara harapan auditor atas laporan keuangan dengan buku dan catatan
klien.
b. Sebutkan kegiatan (business process) yang ada pada siklus persediaan, akun-akun dan
dokumen yang diperiksa yang terkait dengan audit persediaan tersebut.
Jawab :
Tujuan keseluruhan dari audit siklus pesediaan dan pergudangan adalah untuk menyediakan
kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar bahan baku, barang dalam
proses, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan. Audit siklus persediaan dan
pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam siklus:
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead
Bagian audit ini meliputi tiga fungsi pertama dalam gambar 21-2 hal tersebut mencakup
pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan bahan baku dan penyimpanan bahan baku. Auditor
akan memahami pengendalian internal terhadap ketiga fungsi tersebut dan kemudian
melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi baik dalam siklus
akuisisi dan pembayaran maupun siklus penggajian dan personalia. Pengujian tersebut harus
memenuhi tujuan auditor bahwa pengendalian yang mempengaruhi akuisisi bahan baku dan
biaya manufaktur telah beroperasi secara efektif, serta bahwa transaksi akuisisi telah dinyatakan
secara benar.
2. Menstransfer secara internal aktiva dan biaya
Transfer internal persediaan meliputi fungsi keempat dan kelima pada gambar… yaitu
memproses barang dan menyiapkan barang jadi. Klien memperhitungkan aktivitas tersebut
dalam catatan akuntansi biaya, yang independen dengan siklus lainnya dan diuji sebagai bagian
dari audit siklus persediaan dan perguadangan.
3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupan fungsi terakhir yang diperlihatkan pada
gambar… karena fungsi tersbut merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, auditor
harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan pengiriman sebagai
bagian dari audit siklus tersebut, termasuk prosedur untuk memverifikasi keakuratan
pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam file induk persediaan perpetual.
4. Mengamati persediaan secara fisik
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk menetukan
apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan dihitung secara benar
oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti yang penting yang digunakan untuk
memverifikasi keeradaan dan perhitungan persediaan.
c. Buat tabel yang dapat menunjukkan risiko (minimal 3 risiko), sistem pengendalian intern
yang seharusnya ada dengan format sebagai berikut:
d. Jika auditor memakai prosedur analistis berikut ini, tulis di kolom sebelah kanan potensi
salah saji yang dapat dideteksi
Kasus
2. Anda (auditor Kantor Akuntan Publik) melakukan audit atas piutang usaha klien, PT. Sinar
Surya periode 31 Desember 2021.
Subsidiary ledger piutang usaha yang dimiliki perusahaan pada 31 Desember 2021
Berdasarkan hasil pemeriksaan vouching atas jurnal penjualan ditemukan hal - hal sebagai
berikut:
1) Pesanan dari PT Krakatau atas penjualan pada tanggal 28/12/2021 sebesar Rp 11.000.000
barang telah diserahkan ke pelanggan dan tercatat dua kali
2) Pesanan dari PT Usaha Lancar atas penjualan pada tanggal 22/12/2021 sebesar Rp
22.000.000 barang telah diserahkan ke pelanggan, terjadi salah catat seharusnya sebesar
Rp 220.000.000
Konfirmasi dikirim tanggal 14 Januari & 1 Februari 2022 untuk saldo diatas Rp 10.000.000
dengan hasil sebagai berikut:
4) PT Pelita tidak menjawab konfirmasi 1 dan menjawab setuju pada tanggal 15 Februari
2022
6) PT Rimba menjawab tidak setuju pada tanggal 21 Januari 2022 sebesar Rp 16.500.000
karena adanya penagihan faktur tanggal 1 Desember 2018 Rp 11.000.000 yang diterima
bagian keuangan tanggal 28 Desember 2018 dengan giro Bank yang jatuh tempo 3 Januari
2022 dan telah dicata sebagai pelunasan utangnya
9) PT Sejahtera menjawab tidak setuju pada tanggal 21 Januari 2022 sebesar Rp 85.871.500
karena adanya penjualan tanggal 28 Desember 2021 sebesar Rp 22.000.000 batal dikirim
ke gudang langganan sebab telah tutup dan barang tersebut dikirim lagi tanggal 3 Januari
2022
10) PT Usaha lancer tidak menjawab konfirmasi 1 dan konfirmasi 2 juga tidak dibalas
11) PT Zebra Pratama menjawab pada tanggal 24 Januari 2022 sebesar Rp 70.000.000 dengan
jawaban tidak setuju karena adanya kesalahan catat pada tanggal 27 Desember 2021 yaitu
seharusnya pelunasan PT lestari
12) PT Zeira menjawab pada tanggal 18 Januari 2022 sebesar Rp 158.600.000 dengan
jawaban tidak setuju karena adanya pelunasan piutang dengan giro yang jatuh tempo 28
Desember 2021 yang sudah dibayar lunas. Setelah ditelusuri giro tersebut belum
diklirinkan oleh kasir sebesar Rp 400.000
13) PT Orientasi tidak menjawab konfirmasi 1 dan konfirmasi 2 juga tidak dibalas, ternyata
diketahui dari surat kabar bahwa perusahaan sudah pailit dan pemiliknya melarikan diri ke
Hong Kong. Sehingga oleh PT Andalan seharusnya dianggap tidak tertagih dengan
metode penghapusan langsung
14) PT Tempo menjawab tidak setuju pada tanggal 21 Januari 2022 dan tidak mempunyai
utang lagi karena sudah membayar tunai tanggal 20 Desember 2021. Setelah dilakukan
penelusuran, ternyata uang tersebut dicuri oleh salesman PT Andalan
15) Forbox Inc menjawab pada tanggal 24 Januari 2022 sebesar USD 6000 dengan jawaban
setuju
Prosedur alternative dilakukan atas konfirmasi piutang yang tidak dijawab/tidak setuju
dengan melakukan pemeriksaan terhadap penerimaan kas setelah tangga; neraca s/d tanggal
28 Februari 2022 yaitu sebagai berikut:
1) Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan penjualan kredit
diberikan tempo selama 30 hari
2) Kurs Dollar yang ditetapkan Bank Sentral pada tanggal 31 Desember 2021 adalah Rp
15.000
Pertanyaan:
a. Buatlah Audit Working Paper (WP) untuk pemeriksaan piutang usaha PT Andalan.
(lembar kerja terlampir pada file excel)!
***