Anda di halaman 1dari 3

a. Starbucks berhubungan dengan Indonesia sejak 1970-an.

Kantor pusat Starbucks di Seattle,


Amerika Serikat, sering memesan kopi dari Sumatera dan Jawa. Meski hubungannya sudah
cukup lama, ada banyak pertimbangan untuk membuka gerai di Indonesia. Baru setelah
evaluasi di akhir 1999, Starbucks menyeleksi 200 perusahaan calon mitra di Indonesia. Setelah
due dilligence 2-3 tahun, akhirnya Mitra Adi Perkasa terpilih pada 2001.
Starbucks memasuki ruang lingkup yang lebih luas dengan membuat perjanjian lisensi bersama
organisasi Fair Trade nasional. Perjanjian ini menyepakati bahwa Starbucks hanya akan menjual
kopi - kopi bersertifikat Fair Trade di negara - negara Starbucks menjalankan bisnis.
Kemudian pada tanggal 17 Mei 2002, Starbucks membuka gerai pertama mereka di Indonesia
yang berletak di Jakarta, Indonesia. Di tahun yang sama mereka juga membuka cabang gerai
baru di Plaza Senayan, Jakarta dan Tunjugan Plaza 4, Surabaya.
PT Mitra Adiperkasa Tbk atau disingkat MAP, yang telah berdiri sejak tahun 1995, adalah pihak
berwenang yang menjadi pemegang hak waralaba merk Starbucks di Indonesia hingga saat ini.

b. Dengan adanya gerai Starbucks di Indonesia terdapat dampak negatif yang muncul. Salah
satunya pada bidang sosial, maupun ekonomi. Dampak negatif yang timbul di dalam bidang
adalah adanya meningkatnya perilaku konsumtif masyarakat lebih memilih untuk membeli
produk Starbucks hanya karena produk tersebut berasal dari brand internasional. Dengan adanya
stigma mengonsumsi produk dari brand luar negeri dapat meningkatkan strata sosial, banyak
masyarakat yang membeli produk starbucks hanya untuk hal tersebut. Selain itu dampak yang
terjadi adalah menurunnya penjualan kopi lokal karena produksi kopi lokal yang menurun.
Permintaan dari sejumlah pengusaha lokal mulai rendah di akibatkan usaha-usaha kopi lokal
mereka kalah bersaing dengan Starbucks. Dalam tahun 2011 sampai tahun 2015 starbucks mulai
ekspansi secara luas. Lima tahun tersebut dapat dilihat bagaimana penurunan minat masyarakat
terhadap mengunjungi gerai-gerai kopi lokal.
Dampak positif yang diberikan Starbucks. Selain mendapatkan dampak terserapnya sumber daya
manusia serta membantu perekonomian Indonesia, Starbucks juga memiliki nilai-nilai inti untuk
menjaga lingkungan antara lain:
1. Starbuks mengajak masyarakat bersama-sama untuk berinspirasi dalam melakukan perubahan
dan membuat perubahan dalam kehidupan manusia. Dan komitmen itu berakar pada keyakinan
starbucks untuk membawa perubahan positif.
a) Pengabdian masyarakat Starbucks telah menciptakan berbagai program untuk memfasilitasi
dan mengundang semua orang untuk membantu membawa kebahagiaan. Seperti menanam
pohon atau memberikan pendidikan kepada anak jalanan.
b) Yayasan starbucks Starbucks mendukung keterlibatan mitra (karyawan) dalam komunitas
lokal melalui partner match dan service community grants. Program program ini memberikan
sumbangan yang tepat untuk organisasi nirlaba di mana mitra starbucks membuat kontribusi
moneter untuk dapat membantu menciptakan perubahan positif dan membuat masyarakat
berkembang.
2. Starbucks perduli pada pentingnya merawat lingkungan serta mendorong orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Program yang telah dijalankan adalah daur ulang dan pemakaian
kembali. Starbucks berkomitmen untuk secara signifikan mengurangi dan mendaur ulang limbah
toko yang dihasilkan. Starbucks telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak
lingkungan dari cangkir sekali pakai. Cangkir yang dapat digunakan kembali (tumbler dan mug)
merupakan komponen penting dari strategi pengurangan sampah secara keseluruhan. Starbucks
telah memberikan penghargaan terhadap pelanggan dengan memberikan diskon ketika membawa
tumbler pribadi.

c. Tingkat konsumsi kopi di Indonesia meningkat pesat pada tahun 2017-sekarang (2022) hal ini
disebabkan oleh maraknya pengusaha kopi atau coffeeshop lokal yang secara massif bertumbuh
dari tahun ke tahun. Sebelum maraknya coffeeshop lokal seperti sekarang, Starbucks cukup
dominan menguasai pasar, namun dengan adanya banyak pesaing lokal, masyarakat pun mulai
memiliki banyak pilihan mulai dari venue yang fiberikan setiap coffeeshop maupun dari segi
harga. Cukup banyak masyarakat yang mempertimbangkan harga, olehg sebab itu coffeeshop
cukup unggul dari segi persaingan harga. Namun starbucks sendiri telah memiliki pasar
tersendiri, yaitu mereka menyasar masyarakat yang eksklusif menengah keatas ataupun
masyarakat yang ingin mencoba kopi dengan brand internasional. Starbucks dan coffeeshop
lokal telah tumbuh Bersama, yang memiliki segmen masing masing dan pada saat ini persaingan
antara keduanya terlihat tidak berarti sama sekali, seperti yang pernah dikemukakan oleh
starbucks bahwa mereka tidak ada masalah dengan adanya kompetitor lain, dan juga adanya
statement dari masyarakat yang lebih memilih kopi dengan harga lebih murah.

d. Starbucks mengusung tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) kedalam program


tanggung jawab sosialnya, program tersebut sejalan dengan strategi pemasaran yang
menggunakan Green Marketing Strategy. Green marketing Strategy merupakan suatu konsep
yang mengarah kepada pemenuhan kebutuhan konsumen dengan meminimalisir dampak
buruknya terhadap lingkungan melalui penerapan green product, green price, green place dan
green promotion. Green Marketing ini merupakan salah satu bentuk kesadaraan perusahaan akan
pentingnya pelestarian lingkungan yang didasari oleh adanya kekhawatiran terjadinya kerusakan
lingkungan hidup yang mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup manusia serta
keturunannya. Starbucks Coffee sebagai green company menyadari, bahwa semakin
meningkatnya jumlah konsumen maka akan semakin tinggi pula produksi limbah dihasilkan
(Irwansyah, 2015). Pentingnya konsumsi ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian bumi
mendorong Starbucks Coffee untuk meluncurkan berbagai program CSR untuk membantu
menyeimbangkan ekosistem lingkungan program tersebut meliputi :
1. Program global “Take A Mug Pledge”. Program ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengedukasi dan mengubah perilaku konsumsi konsumen Starbucks dari mengkonsumsi produk
minuman Starbucks Coffee dengan kemasan ramah lingkungan (dapat digunakan secara berulang
tanpa batas). Di Indonesia program ini dikenal dengan nama “tumbler Starbucks on the go”
penjualan tumbler Starbucks on the go merupakan bentuk kegiatan marketing sosial pionir.
Dengan melakukan pembelian produk minuman menggunakan tumbler Starbucks on the go,
konsumen mendapatkan keuntungan berupa potongan harga yang lebih murah dari harga jualnya.
2. Program penggunaan 10% kertas daur ulang untuk kemasan produk. Penggunaan kemasan
plastik untuk produk dinilai tidak ramah lingkungan, sehingga Starbucks menggagaskan
penggunaan bahan daur biologis untuk kemasan produk mereka.
3. Program Grounds for Hope. Melalui program ini perusahaan Starbucks berkolaborasi dengan
Catalyze Communications dan Bali Compost Crafters untuk mengolah ampas kopi yang
terbuang, serta mendaurulangnya menjadi kompos.
4. Program Water for Change, Program Water for Change yang bekerja sama dengan Yayasan
Planet Water merupakan salah satu program yang diluncurkan oleh Starbucks untuk membantu
masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih. Program ini dilakukan bersama masyarakat
setempat dengan bergotong royong membangun AquaTower untuk memenuhi kebutuhan air
bersih masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai