Nama Kelompok:
Erica Ananda Putri -0101520107
Kristoffer Joy - 01015210136
Indah Puji A. - 01015210042
Moch Alam Tj. - 01015210063
Bisnis Model
Sebagai perusahaan ritel, Starbucks telah berkembang luas di berbagai negara. Starbucks
sendiri memiliki gudang sendiri untuk menyimpan bahan baku dan alat produksi. Mereka juga
telah mengembangkan aplikasi online yang tersedia sehingga siapa saja, di mana saja dapat
menggunakannya. Starbucks juga memiliki website sendiri yang memberikan informasi kepada
pelanggan, seperti informasi varian produk baru, diskon, dan lainnya.
Starbucks bekerja dengan investor dan mitra di seluruh dunia untuk menumbuhkan pasar
dan beroperasi dengan baik. Starbucks Coffee Indonesia juga telah bermitra dengan beberapa
merek lain, seperti LINE dan Telkomsel. Biasanya, Starbucks Coffee menawarkan diskon kepada
pengguna LINE dan Telkomsel untuk minuman dan makanan. Hal ini tentunya baik untuk kopi
Starbucks, karena dengan penawaran ini dapat menarik banyak pelanggan.
Strategi
Jika dijelaskan secara singkat, Starbucks menggunakan strategi pertumbuhan (growth
marketing) secara internal/eksternal. Internal yaitu terus mengembangkan produk terutama kopi.
Eksternal yaitu membuka cabang-cabang di berbagai negara. Berikut beberapa contoh konkrit
strategi yang dilakukan oleh Starbucks.
1. Menawarkan pengalaman bagi pelanggan
Toko Starbucks secara efektif diposisikan sebagai 'tempat ketiga' jauh dari rumah
dan tempat kerja, di mana orang dapat menghabiskan waktu di lingkungan yang santai
dan nyaman dengan teman-teman mereka atau sendirian. Pelanggan bahkan dipersilakan
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka di toko Starbucks. Semua toko milik perusahaan
di AS dan sebagian besar toko milik perusahaan di luar negeri menawarkan wi-fi gratis.
“Toko Starbucks dirancang dengan cermat untuk membuat pelanggan tinggal lebih lama,
membeli lebih banyak, dan kembali untuk kunjungan lagi.
2. Menjual kopi dengan kualitas terbaik.
Strategi bisnis Starbucks dapat diklasifikasikan sebagai diferensiasi produk.
Dengan demikian, raksasa rantai kopi berfokus pada kualitas produknya dan pelanggan
membayar harga premium untuk kualitas tinggi. Layanan pelanggan yang sangat baik
sebagai salah satu sumber keunggulan kompetitif Starbucks yang kuat semakin
meningkatkan daya tarik pengecer kopi.
Rantai kedai kopi multinasional sepatutnya mengakui peran terpenting dari
karyawannya dalam posisi menghadapi pelanggan untuk mempertahankan tingkat
layanan pelanggan yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan mengacu pada karyawannya
sebagai mitra dan menawarkan kepada mereka berbagai fasilitas dan manfaat seperti
program hadiah ekuitas Bean Stock, rencana perlindungan kesehatan dan gaji yang
kompetitif. Namun demikian, rantai kedai kopi terbesar di dunia menentang serikat
pekerja dan masalah serikat pekerja adalah salah satu tantangan utama yang membuat
Howard Schultz perlu kembali sebagai CEO.
3. Ekspansi pasar
Ekspansi pasar internasional dengan fokus pada negara berkembang merupakan salah
satu elemen kunci dari strategi bisnis Starbucks dalam perspektif jangka panjang.
Dimulai dengan hanya satu kedai kopi di 1912 Pike Place Seattle pada tahun 1971,
perusahaan telah berkembang ke 84 pasar dengan 17133 toko yang dioperasikan
perusahaan dan 16700 toko berlisensi pada 3 Oktober 2021.[3] Rata-rata, rantai kedai
kopi global telah membuka dua toko baru setiap hari sejak 1987. Perusahaan telah
mengumumkan rencana jangka panjang untuk meningkatkan jumlah tokonya menjadi
55.000 pada tahun 2030.
4. Mengintegrasikan teknologi ke dalam berbagai proses bisnis.
Starbucks bersikukuh ketika mengatakan bahwa tujuan teknologi baru bukan
hanya untuk meningkatkan situs webnya atau memproses pembayaran lebih cepat untuk
orang-orang yang mengantri”. Rantai kopi mencapai nilai tambah terkait teknologi
melalui integrasi teknologi ke dalam berbagai proses dan prosedur bisnis seperti
pengembangan produk baru, komunikasi pesan pemasaran, menyelesaikan penjualan dan
memantau tingkat kepuasan pelanggan.
5. Kolaborasi Starbucks dengan brand terkenal
Strategi yang berpotensi sangat besar untuk memasarkan adalah kolaborasi,
Starbucks tentu telah melakukan kolaborasi dengan brand ternama, seperti Blackpink,
Aqua, Kate Spade, dll.
Inovasi
Menangkap perhatian pelanggan berarti selalu belajar menjadi apa yang mereka inginkan.
Salah satu kunci kesuksesan Starbucks adalah caranya yang sangat terbuka terhadap kritik dan
pendapat. Pada tahun 2008, Starbucks membuat situs komunitas bernama My Starbucks Idea.
Situs web ini dirancang untuk mengumpulkan saran dari berbagai klien. Mereka dapat
mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terkait Starbucks, termasuk menu, layanan,
merchandise, program hadiah, dan lainnya. Melalui website My Starbucks Idea, manajemen
Starbucks dapat memahami apa yang perlu mereka lakukan untuk menciptakan inovasi baru
dalam pengembangan produk. Salah satunya membuat Starbucks di rumah, sebuah langkah yang
terbukti tepat, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Dengan tagline “Enjoy Many
Ways”, Starbucks berharap dapat mengajak seluruh pelanggan untuk terus menikmati kopi
nikmat tanpa harus mengunjungi toko.
1. Tingginya loyalitas penduduk Italia terhadap brand lokal yang ada. Penduduk di Italia
menganggap kopi lokal merekalah yang terbaik, sehingga sebagai pendatang Starbucks
sulit untuk mencuri perhatian pasar Italia.
2. Harga kopi yang disediakan oleh starbucks dinilai terlalu mahal. Jika dibandingkan
dengan harga kopi pada gerai kopi lokal perbandingan harga cukup signifikan.
3. Menu Coffee flavor yang ditawarkan oleh Starbucks sulit diterima oleh penduduk Italia.
Penduduk lokal Italia kurang meminati coffee flavor yang disediakan oleh starbucks,
dimana coffee flavor seperti itulah yang menjadi menu andalan dari Starbucks di
negara-negara lain seperti frapuccino caramel latte maupun frapuccino pumpkin.
Penduduk lokal Italia cenderung mengkonsumsi kopi hitam ataupun espresso sehingga
penjualan produk coffee flavor kurang tepat di pasar Italia.
Tantangan Starbucks di Afrika Selatan
Kesulitan yang dihadapi oleh starbucks pada ekspansinya di Afrika Selatan disebabkan karena
ketatnya persaingan. Adanya beberapa gerai kopi yang telah masuk terlebih dahulu seperti Bean
There dan Father Coffee menciptakan persaingan yang ketat. Disisi lain Starbucks sulit
berkembang di Afrika Selatan karena target pasar dari produk kopi Starbucks merupakan
konsumen kelas menengah, dimana di Afrika Selatan sendiri terjadi perlambatan dalam
pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan turunnya daya beli dari konsumen.
Vietnam merupakan negara pengekspor kopi terbesar kedua di dunia. Kopi hasil Vietnam yang
terkenal adalah kopi robusta dengan cita rasa yang tajam, pahit, dan kandungan kafein yang lebih
tinggi dibandingkan dengan jenis kopi lain. Sulitnya mendapatkan biji kopi international di
Vietnam mengakibatkan brand international asal Amerika yaitu starbucks sulit berkembang di
Vietnam. Persaingan dengan kedai kopi lokal yang mudah beradaptasi dengan pasar, menjadi
tantangan sendiri bagi Starbucks. Penduduk lokal lebih memilih berkunjung atau membeli kopi
ke gerai kopi lokal dengan harga kopi yang terjangkau.
Dengan adanya Janji jiwa dan kopi kenangan pada industry F&B, tidak membuat Starbuck kalah
saing dalam industry tersebut. Namun membuat Starbucks lebih focus terhadap pemasaran
produk kopi instan dari yang sebelumnya hanya memasarkan minuman segar. Starbuck juga
mengikuti strategi Kopi kenangan dan janji jiwa dengan merubah produk-produknya dari bentuk
kemasan menjadi banyak berbagai jenis kopi serta minuman yang dijual menjadi kemasan botol
per 1 liter. Selanjutnya Starbuck lebih terdorong untuk tetap fokus pada berbagai distribusi
lainnya seperti penjualan melalui market place & food order karena sebelumnya Starbucks hanya
lebih fokus pada penjualan secara dine-in dengan cara merancang / mendesain setiap toko
menjadi tempat yang nyaman untuk pertemuan dan sosialisasi bagi masyarakat.
Sumber:
https://www.liputan6.com/saham/read/4853085/valuasi-kopi-kenangan-sentuh-rp-1440-triliun-ba
lap-starbucks-di-indonesia
https://www.theiconomics.com/accelerated-growth/starbucks-indonesia-lakukan-perubahan-untu
k-bertahan-di-masa-covid-19/
https://economy.okezone.com/read/2019/12/25/320/2145862/starbucks-kurang-laris-di-vietnam-
kenapa
https://ottencoffee.co.id/majalah/kenapa-starbucks-akan-sulit-menembus-pasar-italia
https://www.gudnyus.id/2019/05/5-sebab-kegagalan-starbucks-di-australia.html
https://www.researchgate.net/publication/284112548_Starbucks_Marketing_Analysis
https://blog.higo.id/mengulik-strategi-marketing-starbucks-yang-berhasil-dicintai-konsumen
https://www.academia.edu/28496253/Manajemen_Pemasaran_Starbucks
https://stories.starbucks.com/uploads/2020/06/2019-Starbucks-Global-Social-Impact-Report.pdf
https://research-methodology.net/starbucks-coffee-business-strategy-2/
https://bbs.binus.ac.id/gbm/2021/01/21/strategi-ritel-starbucks/