Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMASARAN

ANALISIS MODEL PEMASARAN STARBUCKS COFFEE

Nama Kelompok:
Erica Ananda Putri -0101520107
Kristoffer Joy - 01015210136
Indah Puji A. - 01015210042
Moch Alam Tj. - 01015210063

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN


JAKARTA
2022
PT. Sari Coffee Indonesia atau lebih dikenal dengan Starbucks Indonesia adalah sebuah
perusahaan retail makanan cepat saji publik yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia.
Starbucks masuk ke Indonesia pada 17 Mei 2002, membuka gerai di Plaza Indonesia. Starbucks
Corporation adalah perusahaan kopi Amerika dan jaringan kedai kopi global yang berkantor
pusat di Seattle, Washington sejak 1971. Kopi Starbucks sudah lama ada di kancah kopi
Indonesia. Meski harga yang ditawarkan cukup mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,
namun masyarakat Indonesia tetap membutuhkan produk kopi Starbucks. Starbucks Coffee juga
menawarkan berbagai produk di luar minuman seperti makanan penutup yang manis dan gurih.
Di bawah ini adalah hasil diskusi panel kami tentang model pemasaran Starbucks.

Model Marketing Starbucks


● Iklan dan promosi penjualan
Pada awalnya, Starbucks tidak pernah mengejar taktik pemasaran tradisional,
seperti memasang papan reklame, membuat pamflet, dan beriklan di TV. Ketika
Starbucks go internasional, semuanya mulai berubah. Starbucks juga terlibat dengan
pelanggan di berbagai media sosial termasuk Facebook dan Twitter. Secara visual,
mereka juga memanfaatkan Youtube untuk strategi pemasaran mereka. Starbucks juga
telah membintangi film "Game of Thrones", sehingga menarik lebih banyak pelanggan.
Starbucks memiliki program loyalitas untuk pelanggannya dalam bentuk kartu.
Program ini menawarkan produk gratis setelah menghabiskan jumlah tertentu, atau
menawarkan toko dengan diskon tambahan. Banyak kegiatan Starbucks dalam kegiatan
CSR untuk membuat orang merasa nyaman dan memiliki keinginan untuk membeli
produk tersebut.
● Customer Relationship Management
Starbucks aktif menjaga hubugan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang
diwakilinya. Tak hanya disitu, Starbucks juga mengadakan kontak sosial dengan
masyarakat dengan email (isinya biasa tentang promosi, tetapi pelanggan juga dapat
memberikan feedback). Media sosial juga merupakan bagian dari CRM Starbucks, karena
kehadiran mereka sangat kuat di situs web seperti Twitter dan Facebook tempat mereka
berinteraksi dan memelihara hubungan dengan pelanggan mereka. Terlepas dari upaya
ini, pelanggan mengeluh bahwa Starbucks terlalu lama menjawab pertanyaan mereka dan
umumnya menjawab di luar topik.
Secara sadar Starbucks juga memberikan pelayanan eksklusif ke semua
pelanggannya dengan tujuan terciptanya pemasaran word of mouth. Strategi pemasaran
ini efektif untuk meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
● Menggunakan green marketing sebagai CSR untuk membangun brand image di mata
pelanggan
Di zaman sekarang pelanggan lebih menyukai perusahaan yang peduli terhadap
lingkungan, dan cenderung lebih tertarik untuk membeli produknya jika produk tersebut
ramah lingkungan. Starbucks menggunakan gelas kopi yang dapat digunakan kembali,
serta sedotan dan tissue yang ramah lingkungan. Starbucks juga mempedulikan lahan
yang mereka garap untuk menanam kopi serta kesejahteraan pekerjanya. Hal ini
membangun citra perusahaan yang baik di mata pelanggan dan memberikan kepercayaan
penuh terhadap pelanggan untuk terus mengkonsumsi Starbucks.

Bisnis Model
Sebagai perusahaan ritel, Starbucks telah berkembang luas di berbagai negara. Starbucks
sendiri memiliki gudang sendiri untuk menyimpan bahan baku dan alat produksi. Mereka juga
telah mengembangkan aplikasi online yang tersedia sehingga siapa saja, di mana saja dapat
menggunakannya. Starbucks juga memiliki website sendiri yang memberikan informasi kepada
pelanggan, seperti informasi varian produk baru, diskon, dan lainnya.
Starbucks bekerja dengan investor dan mitra di seluruh dunia untuk menumbuhkan pasar
dan beroperasi dengan baik. Starbucks Coffee Indonesia juga telah bermitra dengan beberapa
merek lain, seperti LINE dan Telkomsel. Biasanya, Starbucks Coffee menawarkan diskon kepada
pengguna LINE dan Telkomsel untuk minuman dan makanan. Hal ini tentunya baik untuk kopi
Starbucks, karena dengan penawaran ini dapat menarik banyak pelanggan.

Strategi
Jika dijelaskan secara singkat, Starbucks menggunakan strategi pertumbuhan (growth
marketing) secara internal/eksternal. Internal yaitu terus mengembangkan produk terutama kopi.
Eksternal yaitu membuka cabang-cabang di berbagai negara. Berikut beberapa contoh konkrit
strategi yang dilakukan oleh Starbucks.
1. Menawarkan pengalaman bagi pelanggan
Toko Starbucks secara efektif diposisikan sebagai 'tempat ketiga' jauh dari rumah
dan tempat kerja, di mana orang dapat menghabiskan waktu di lingkungan yang santai
dan nyaman dengan teman-teman mereka atau sendirian. Pelanggan bahkan dipersilakan
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka di toko Starbucks. Semua toko milik perusahaan
di AS dan sebagian besar toko milik perusahaan di luar negeri menawarkan wi-fi gratis.
“Toko Starbucks dirancang dengan cermat untuk membuat pelanggan tinggal lebih lama,
membeli lebih banyak, dan kembali untuk kunjungan lagi.
2. Menjual kopi dengan kualitas terbaik.
Strategi bisnis Starbucks dapat diklasifikasikan sebagai diferensiasi produk.
Dengan demikian, raksasa rantai kopi berfokus pada kualitas produknya dan pelanggan
membayar harga premium untuk kualitas tinggi. Layanan pelanggan yang sangat baik
sebagai salah satu sumber keunggulan kompetitif Starbucks yang kuat semakin
meningkatkan daya tarik pengecer kopi.
Rantai kedai kopi multinasional sepatutnya mengakui peran terpenting dari
karyawannya dalam posisi menghadapi pelanggan untuk mempertahankan tingkat
layanan pelanggan yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan mengacu pada karyawannya
sebagai mitra dan menawarkan kepada mereka berbagai fasilitas dan manfaat seperti
program hadiah ekuitas Bean Stock, rencana perlindungan kesehatan dan gaji yang
kompetitif. Namun demikian, rantai kedai kopi terbesar di dunia menentang serikat
pekerja dan masalah serikat pekerja adalah salah satu tantangan utama yang membuat
Howard Schultz perlu kembali sebagai CEO.
3. Ekspansi pasar
Ekspansi pasar internasional dengan fokus pada negara berkembang merupakan salah
satu elemen kunci dari strategi bisnis Starbucks dalam perspektif jangka panjang.
Dimulai dengan hanya satu kedai kopi di 1912 Pike Place Seattle pada tahun 1971,
perusahaan telah berkembang ke 84 pasar dengan 17133 toko yang dioperasikan
perusahaan dan 16700 toko berlisensi pada 3 Oktober 2021.[3] Rata-rata, rantai kedai
kopi global telah membuka dua toko baru setiap hari sejak 1987. Perusahaan telah
mengumumkan rencana jangka panjang untuk meningkatkan jumlah tokonya menjadi
55.000 pada tahun 2030.
4. Mengintegrasikan teknologi ke dalam berbagai proses bisnis.
Starbucks bersikukuh ketika mengatakan bahwa tujuan teknologi baru bukan
hanya untuk meningkatkan situs webnya atau memproses pembayaran lebih cepat untuk
orang-orang yang mengantri”. Rantai kopi mencapai nilai tambah terkait teknologi
melalui integrasi teknologi ke dalam berbagai proses dan prosedur bisnis seperti
pengembangan produk baru, komunikasi pesan pemasaran, menyelesaikan penjualan dan
memantau tingkat kepuasan pelanggan.
5. Kolaborasi Starbucks dengan brand terkenal
Strategi yang berpotensi sangat besar untuk memasarkan adalah kolaborasi,
Starbucks tentu telah melakukan kolaborasi dengan brand ternama, seperti Blackpink,
Aqua, Kate Spade, dll.

Inovasi
Menangkap perhatian pelanggan berarti selalu belajar menjadi apa yang mereka inginkan.
Salah satu kunci kesuksesan Starbucks adalah caranya yang sangat terbuka terhadap kritik dan
pendapat. Pada tahun 2008, Starbucks membuat situs komunitas bernama My Starbucks Idea.
Situs web ini dirancang untuk mengumpulkan saran dari berbagai klien. Mereka dapat
mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terkait Starbucks, termasuk menu, layanan,
merchandise, program hadiah, dan lainnya. Melalui website My Starbucks Idea, manajemen
Starbucks dapat memahami apa yang perlu mereka lakukan untuk menciptakan inovasi baru
dalam pengembangan produk. Salah satunya membuat Starbucks di rumah, sebuah langkah yang
terbukti tepat, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Dengan tagline “Enjoy Many
Ways”, Starbucks berharap dapat mengajak seluruh pelanggan untuk terus menikmati kopi
nikmat tanpa harus mengunjungi toko.

Tantangan Starbucks di Australia


Starbucks masuk ke pasar Australia dan membuka gerai pertamanya pada tahun 2000.
Pada tahun-tahun awal expansinya di negara Australia, Starbucks dinilai jor-joran dalam
berinvestasi dan berani membuka puluhan gerai di lokasi-lokasi yang cukup strategis secara
langsung. Puncaknya pada tahun 2008, dalam 8 tahun Strabucks sudah mengembangkan
gerainya mencapai 90 gerai, namun starbucks merugi karena sedikitnya pengunjung. Terdapat
beberapa alasan mengapa Starbucks sulit berkembang di Australia, salah satunya karena
starbucks tidak berhasil menciptakan suasana hangat didalam gerai mereka berbeda dengan
kompetitor lokal yang berhasil menciptakan suasana nyaman dan hangat dimana antara
pelanggan dan barista memiliki hubungan yang hangat sehingga pelanggang menjadi loyal dan
datang kembali ke gerai tersebut. Selain itu karena Starbucks tidak menyediakan kopi yang
menjadi kegemaran dari penduduk lokal dari Australia seperti long black dan Macchiato,
Starbucks memilih untuk menyediakan kopi-kopi dengan cita rasa manis. Harga jual produk dari
Starbucks sendiri juga dinilai terlalu mahal, sehingga pelanggang lebih memilih untuk membeli
kopi di kedai kopi yang lain. Starbucks dinilai kurang beradaptasi dengan budaya lokal Australia,
yang berujung pada kerugian. Namun Starbucks mampu bertahan di Australia hingga saat ini,
karena Strabucks mengubah target pasar mereka menjadi turis asing mancanegara yang sedang
berlibur, bekerja maupun menempuh Pendidikan.

Tantangan Starbucks di Italia


Di Italia Kopi merupakan budaya atau kebiasaan yang sangat melekat dengan kehidupan
penduduk lokal. Starbucks sebagai perusahaan international yang telah berhasil di sejumlah
negara, terlihat kesulitan untuk berkembang di Italia. Berikut Alasan Starbucks sulit berkembang
di Italia:

1. Tingginya loyalitas penduduk Italia terhadap brand lokal yang ada. Penduduk di Italia
menganggap kopi lokal merekalah yang terbaik, sehingga sebagai pendatang Starbucks
sulit untuk mencuri perhatian pasar Italia.
2. Harga kopi yang disediakan oleh starbucks dinilai terlalu mahal. Jika dibandingkan
dengan harga kopi pada gerai kopi lokal perbandingan harga cukup signifikan.
3. Menu Coffee flavor yang ditawarkan oleh Starbucks sulit diterima oleh penduduk Italia.
Penduduk lokal Italia kurang meminati coffee flavor yang disediakan oleh starbucks,
dimana coffee flavor seperti itulah yang menjadi menu andalan dari Starbucks di
negara-negara lain seperti frapuccino caramel latte maupun frapuccino pumpkin.
Penduduk lokal Italia cenderung mengkonsumsi kopi hitam ataupun espresso sehingga
penjualan produk coffee flavor kurang tepat di pasar Italia.
Tantangan Starbucks di Afrika Selatan

Kesulitan yang dihadapi oleh starbucks pada ekspansinya di Afrika Selatan disebabkan karena
ketatnya persaingan. Adanya beberapa gerai kopi yang telah masuk terlebih dahulu seperti Bean
There dan Father Coffee menciptakan persaingan yang ketat. Disisi lain Starbucks sulit
berkembang di Afrika Selatan karena target pasar dari produk kopi Starbucks merupakan
konsumen kelas menengah, dimana di Afrika Selatan sendiri terjadi perlambatan dalam
pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan turunnya daya beli dari konsumen.

Tantangan Starbucks di Vietnam

Vietnam merupakan negara pengekspor kopi terbesar kedua di dunia. Kopi hasil Vietnam yang
terkenal adalah kopi robusta dengan cita rasa yang tajam, pahit, dan kandungan kafein yang lebih
tinggi dibandingkan dengan jenis kopi lain. Sulitnya mendapatkan biji kopi international di
Vietnam mengakibatkan brand international asal Amerika yaitu starbucks sulit berkembang di
Vietnam. Persaingan dengan kedai kopi lokal yang mudah beradaptasi dengan pasar, menjadi
tantangan sendiri bagi Starbucks. Penduduk lokal lebih memilih berkunjung atau membeli kopi
ke gerai kopi lokal dengan harga kopi yang terjangkau.

Perkembangan Starbucks di Indonesia Setelah Muncul Perusahaan Kopi Lokal

Dengan adanya Janji jiwa dan kopi kenangan pada industry F&B, tidak membuat Starbuck kalah
saing dalam industry tersebut. Namun membuat Starbucks lebih focus terhadap pemasaran
produk kopi instan dari yang sebelumnya hanya memasarkan minuman segar. Starbuck juga
mengikuti strategi Kopi kenangan dan janji jiwa dengan merubah produk-produknya dari bentuk
kemasan menjadi banyak berbagai jenis kopi serta minuman yang dijual menjadi kemasan botol
per 1 liter. Selanjutnya Starbuck lebih terdorong untuk tetap fokus pada berbagai distribusi
lainnya seperti penjualan melalui market place & food order karena sebelumnya Starbucks hanya
lebih fokus pada penjualan secara dine-in dengan cara merancang / mendesain setiap toko
menjadi tempat yang nyaman untuk pertemuan dan sosialisasi bagi masyarakat.

Keberadaan Janji Jiwa & Kopi Kenangan sebagai Pesaing Lokal


Walaupun kedua brand tersebut memiliki segmentasi market yang berbeda dalam segi konsumen
namun dalam segi lokasi mereka memilih positioning yang tidak jauh berbeda yakni dijalur lalu
lintas masyarakat atau lingkungan yang padat aktifitas sehingga dapat dikatakan keduanya saling
berkompetisi walaupun masih dalam tahap yang halus dan normal. Jika dilihat berdasarkan
laporan laba starbucks pada tahun 2022, mereka mengalami penurunan yang cukup signifikan
yang salah satu penyebabnya adalah hadiran kedai-kedai kopi millennial dengan variant dan rasa
yang jauh lebih merakyat oleh sebab itu beberapa konsumen starbucks banyak yang beralih ke
beberapa brand tersebut yang menyebabkan terjadinya penurunan laba. Selain itu, dengan harga
yang cukup relative agak jauh, banyak muda mudi merasa terangkul dengan hadirnya kopi
kenangan yang memiliki harga terjangkau.

Sumber:
https://www.liputan6.com/saham/read/4853085/valuasi-kopi-kenangan-sentuh-rp-1440-triliun-ba
lap-starbucks-di-indonesia
https://www.theiconomics.com/accelerated-growth/starbucks-indonesia-lakukan-perubahan-untu
k-bertahan-di-masa-covid-19/
https://economy.okezone.com/read/2019/12/25/320/2145862/starbucks-kurang-laris-di-vietnam-
kenapa
https://ottencoffee.co.id/majalah/kenapa-starbucks-akan-sulit-menembus-pasar-italia
https://www.gudnyus.id/2019/05/5-sebab-kegagalan-starbucks-di-australia.html
https://www.researchgate.net/publication/284112548_Starbucks_Marketing_Analysis
https://blog.higo.id/mengulik-strategi-marketing-starbucks-yang-berhasil-dicintai-konsumen
https://www.academia.edu/28496253/Manajemen_Pemasaran_Starbucks
https://stories.starbucks.com/uploads/2020/06/2019-Starbucks-Global-Social-Impact-Report.pdf
https://research-methodology.net/starbucks-coffee-business-strategy-2/
https://bbs.binus.ac.id/gbm/2021/01/21/strategi-ritel-starbucks/

Anda mungkin juga menyukai