Anda di halaman 1dari 3

Aida Sabrina Maula_2200011460

CITRA MEREK DAN STRATEGI PEMASARAN PADA


PRODUK STARBUCKS
Nama "Starbucks" diambil dari novel klasik karya Herman Melville yang berjudul Moby
Dick. Mereka lalu membuka toko kopi kecil-kecilan di dekat Pike Place Market di Seattle,
Washington, AS pada 1971. Starbucks adalah sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai
kopi global asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington.

Sekarang ini minuman kopi sudah termasuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Entah untuk penggemar kopi atau sebagai pelengkap gaya hidup. Warung kopi tradisional
terlihat kalah bersaing dengan gerai kopi Starbucks. Gerai kopi Starbucks hadir di lokasi
strategis sehingga memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi produk Starbucks.

Tetapi meskipun demikian, antrian tetap terlihat di beberapa gerai kopi Starbucks. Meskipun
harga minuman kopi yang ditawarkan di gerai kopi Starbucks cukup tinggi, berkisar 30.000-
60.000 ribu rupiah per gelas. Kopi tidak sebatas berfungsi menjadi penghilang kantuk, teman
bergadang nonton bola, atau sajian dalam tahlilan, namun telah berubah menjadi sebagai
kode simbolik yang digunakan sebagian kalangan peminumnya untuk mengkomunikasikan,
mencitrakan, mengaktualisasikan keberadaan mereka dalam kelompok sosial

Starbucks merupakan kedai kopi premium yang sudah sepuluh tahun hadir di Indonesia, dan
menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban di Indonesia. Starbucks membuka gerai
kopi pertama di Indonesia pada tahun 2002 dengan PT Mitra Adiperkasa Tbk sebagai
pemegang lisensi pengelolaan merek dan manajemen Starbucks di Indonesia. Starbucks
memiliki 72 gerai kopi yang tersebar di kota- kota besar Indonesia (Starbucks Indonesia).
Kekuatan yang terdapat dalam kopi Starbucks yaitu pada merek.

Starbucks berhasil menjadi merek nomor satu yang diingat oleh konsumen di seluruh dunia.
Perusahaan membangun persepsi konsumen yang baik untuk sebuah produk melalui jalur
merek dan memahami perilaku merek. Sementara itu merek adalah hal yang penting untuk
konsumen karena dapat menjadi alat ukur sebuah produk baik dan berkualitas.

Citra merek yang melekat pada Starbucks yaitu Starbucks sebagai tempat ketiga untuk
melepaskan diri dari dunia nyata setelah rumah dan kantor. Starbucks mengutamakan
kesetaraan personal dan kemewahan yang dapat dinikmati oleh orang-orang yang ingin
memanjakan diri dengan pengalaman kopi terbaik yang disediakan. Starbucks juga
menempatkan diri sebagai versi modern dari teras ketetanggaan, serta tempat untuk
mendapatkan kekuatan sosial

Kualitas dari produk Starbucks selalu menjadi pilar utama dari kekuatan produk tersebut.
Dengan kualitas tersebut, mereka bisa ‘menyiarkan’ kepada semua orang jika kopi buatan
dari Starbucks sendiri dengan proses yang panjang sehingga menghasilkan sebuah cita rasa
yang khas dan unik. Starbucks selalu menempatkan posisi mereka sebagai sebuah brand
premium yang mengandalkan kualitas dari cita rasa kopi yang unik.

Akan tetapi, mereka tidak hanya menawarkan produk dalam bentuk kopi saja namun juga
fasilitas tempat yang nyaman. Tanpa sadar, Starbucks ternyata sangat peduli dengan
kenyamanan pelanggan mereka. Untuk itu, mereka membuat sebuah toko kopi secara mewah
dengan standar kualitas tertentu. Dengan begitu, pelanggan selalu meninggalkan kesan baik
ketika menutup pintu untuk keluar dari toko.

Target dari Starbucks adalah mereka yang berada di level kelas menengah ke atas dimana
meminum kopi bukan lagi hanya menjadi ajang untuk memenuhi kebutuhan saja, melainkan
juga ajang ngobrol dengan teman ataupun pacar. Itulah kenapa mereka membuat tempat yang
sangat nyaman. Singkatnya, Starbucks tidak hanya membicarakan mengenai minuman tetapi
juga bagaimana tempat mereka menjadi sebuah zona kenyamanan bagi para pelanggan
mereka yang ingin melepaskan diri dari situasi yang penat.

Pemasaran yang tidak biasa membuat starbucks spesial dibandingan dengan jenis toko
lainya cara mereka memperlakukan pelanggan. Starbucks sangat sadar jika customer retention
merupakan salah satu cara yang membuat mereka bisa bertahan di bisnis yang semakin sengit

“Customer retention adalah metrik yang dilakukan oleh sebuah perusahaan agar dapat
membuat pelanggan mereka kembali lagi dalam membeli produk mereka”

Cara Starbucks mendapatkan pelanggan yang loyal adalah dengan membuat promo tertentu.
Jika kamu familiar, Starbucks pernah membuat promo potongan harga untuk pelanggan yang
memiliki gelar mereka. Itu adalah dari sekian banyak contoh yang pernah mereka lakukan.

Pada awalnya, Starbucks tidak pernah melakukan strategi pemasaran yang konvensional,
seperti melakukan pemasangan billboard, pembuatan flyer hingga membuat iklan di tv.
Semuanya mulai berubah ketika Starbucks go internasional, tepatnya pada pada tahun 2007.

Jumlah tersebut terus bertambah seiring semakin banyaknya cabang mereka di seluruh dunia.
Pada tahun 2018 lalu, mereka mengeluarkan uang mencapai 260 juta dollar untuk melakukan
pemasaran di seluruh dunia. Hasilnya, Starbucks semakin terkenal dan cabang mereka terus
bertambah, termasuk di Indonesia.

Lebih lanjut, mereka tidak hanya membuat iklan secara konvensional melainkan juga
merambah ke dunia digital. Di Instagram, mereka mempunyai pengikut kurang lebih 18 juta
dengan beragam konten yang menarik. Mereka menggunakan beberapa jenis konten, mulai
dari produk branding, testimonial hingga kampanye tertentu.

Tak hanya itu, Starbucks juga membranding diri mereka di beberapa sosial media lain, seperti
Facebook dan Twitter dalam bentuk tulisan. Dari sisi visual, mereka juga melakukan strategi
pemasaran menggunakan Youtube.

 Kesimpulan (concluding)
Perusahaan starbucks telah berhasil membangun citra merek yang tinggi serta meningkatkan
produk dan harga di pasaran dengan strategi pemasaran yang efektif. Starbuck selalu menjadi
kedai kopi yang inovatif perusahaan starbucks selalu memilih tempat yang stategis dan
nyaman. Starbucks mengetahui fakta bahwa pelanggannya menghabiskan banyak waktu di
kedainya, oleh karena itu pada tahun 2010 Starbucks pertama kalinya menawarkan Wi-Fi
gratis, hal ini yang membuat pelanggan nyaman melakukan kegiatan di tempat tersebut.
Selain itu, perusahaan Starbucks juga memanfaatkan media sosial agar dapat menarik para
konsumen nya serta sebagai tempat promosi setiap produknya dan mengembangkan
perusahaan tersebut sebagai kedai kopi terbaik di indonesia.

Anda mungkin juga menyukai