Anda di halaman 1dari 5

Nama : Katarina Kewa Goweng

NIM :2003020109
Tugas : Bisnis Internasional
Kelas/Semester: V/D

Soal!
Jelaskan Strategis analasis memasuki pasar asing yang dilakukan oleh salah satu perusahaan
multinasional yang beroperasi di Indonesia(Berikan satu contoh perusahaan). Berikan juga contoh
nyata praktik manajemen strategis yang telah ditetapkan perusahaan tersebut.Jelaskan terlebih
dahulu background perusahaan tersebut!
Jawab!
PERUSAHAAN STARBUCKS

Starbucks Corporation adalah sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal
Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai
kopi terbesar di dunia, dengan 20.336 kedai di 61 negara, termasuk 13.123 di Amerika Serikat,
1.299 di Kanada, 977 di Jepang, 793 di Britania Raya, 732 di Tiongkok, 473 di Korea Selatan, 363
di Meksiko, 282 di Taiwan, 204 di Filipina, 164 di Thailand dan 326 di Indonesia.
Starbucks menjual minuman panas dan dingin, biji kopi, salad, sandwich panas dan dingin,
kue kering manis, camilan, dan barang-barang seperti gelas dan tumbler. Melalui divisi Starbucks
Entertainment dan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.
Banyak di antara produk perusahaan yang bersifat musiman atau spesifik terhadap daerah tempat
kedai berdiri. Es krim dan kopi Starbucks juga dijual di toko grosir.
Sejak didirikan tahun 1971 di Seattle sebagai pemanggang dan pengecer biji kopi setempat,
Starbucks meluas dengan cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks membuka kedai baru setiap hari
kerja, satu tahap yang terus dilanjutkan sampai tahun 2000-an. Kedai pertama di luar Amerika
Serikat atau Kanada dibuka pada pertengahan 1990-an, dan jumlah kedainya di luar negeri
mewakili sepertiga dari total kedai Starbucks di seluruh dunia.[7] Perusahaan ini berencana
membuka 900 kedai baru di luar Amerika Serikat pada tahun 2009,[8] dan telah menutup 300 kedai
di Amerika Serikat sejak 2008.
Kedai Starbucks pertama dibuka di Seattle, Washington, pada tanggal 30 Maret 1971 oleh
tiga rekanan: guru bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegl, dan penulis Gordon
Bowker. Ketiganya terinspirasi oleh pengusaha pemanggangan kopi Alfred Peet, yang mereka
kenal secara pribadi, untuk menjual biji kopi berkualitas tinggi beserta peralatannya.[10] Awalnya,
perusahaan ini hendak diberi nama Pequod yang diambil dari nama kapal pemburu Moby-Dick,
tetapi nama ini ditolak oleh sejumlah pendiri pendamping. Perusahaan ini akhirnya diberi nama
sesuai nama mualim satu kapal Pequod, Starbuck.
Sejak 1971–1976, kedai pertama Starbucks berdiri di 2000 Western Avenue, kemudian
direlokasi ke 1912 Pike Place. Perusahaan ini hanya menjual kopi panggang dan tidak menjual
minuman kopi. Selama tahun-tahun pertama beroperasi, mereka membeli biji kopi hijau dari Peet's,
kemudian mulai membeli langsung dari petani kopi.
Tahun 1984, para pemilik asli Starbucks, dipimpin Jerry Baldwin, mengakuisisi Peet's.
Sepanjang 1980-an, total penjualan kopi di Amerika Serikat menurun, namun penjualan kopi
spesial meningkat dan membentuk 10% pangsa pasar tahun 1989, dibandingkan dengan 3% pada
tahun 1983. Tahun 1986, perusahaan ini memiliki 6 toko di Seattle[14] dan mulai menjual kopi
espresso. Pada tahun 1987, para pemilik asli menjual Starbucks ke Howard Schultz yang
mengganti merek sebagian kedai kopi Il Giornale miliknya menjadi Starbucks dan segera
memperluas operasinya. Pada tahun itu pula, Starbucks membuka kedai pertamanya di luar Seattle
di Waterfront Station, Vancouver, British Columbia, dan Chicago, Illinois. Per 1989, terdapat 46
kedai di seluruh kawasan Northwest dan Midwest dan Starbucks memanggang lebih dari 2.000.000
pon (910.000 kg) kopi setiap tahun.[14] Saat penawaran umum perdana bulan Juni 1992, Starbucks
memiliki 140 kedai dan penghasilan sebesar $73,5 juta, naik dari $1,3 juta pada tahun 1987. Nilai
pasarnya mencapai $271 juta. 12% saham perusahaan dijual dan menghasilkan $25 juta yang akan
membantunya menambah jumlah kedai selama dua tahun berikutnya. Pada bulan September 1992,
harga sahamnya naik 70% menjadi 100 kali laba per saham tahun sebelumnya.
Kedai Starbucks pertama di luar Amerika Utara dibuka di Tokyo, Jepang pada tahun 1996.
[18] Starbucks masuk Britania Raya tahun 1998 melalui akuisisi Seattle Coffee Company (saat itu
berkantor pusat di Britania Raya dan memiliki 60 kedai) dengan nilai $83 juta dan mengubah
semua merek kedainya menjadi Starbucks. Pada bulan September 2002, Starbucks membuka kedai
pertamanya di Amerika Tengah, tepatnya di Mexico City.
Tahun 1999, Starbucks bereksperimen dengan makanan di wilayah Teluk San Francisco
melalui sebuah jaringan restoran bernama Circadia. Restoran-restoran ini kemudian ditutup dan
diubah menjadi kafe Starbucks.
Bulan Oktober 2002, Starbucks mendirikan perusahaan perdagangan kopi di Lausanne, Swiss
untuk menangani pembelian kopi hijau. Semua bisnis terkait kopi lainnya terus dikelola dari
Seattle.
Bulan April 2003, Starbucks menyelesaikan pembelian Seattle's Best Coffee dan Torrefazione
Italia dari AFC Enterprises dengan nilai $72 juta. Persetujuan ini cuma menambahkan 150 kedai ke
dalam kepemilikan Starbucks, tetapi menurut Seattle Post-Intelligencer bisnis grosirnya justru lebih
menguntungkan. Pada bulan September 2006, pesaingnya, Diedrich Coffee, mengumumkan bahwa
mereka akan menjual sebagian besar kedai ecerannya ke Starbucks. Penjualan ini mencakup kedai
jaringan Coffee People miliknya yang berpusat di Oregon. Starbucks mengubah merek semua
kedai Diedrich Coffee dan Coffee People menjadi Starbucks, meski kedai Coffee People di Bandar
Udara Portland tidak disertakan dalam penjualan ini.
Pada bulan Agustus 2003, Starbucks membuka kedai pertamanya di Amerika Latin, tepatnya
di Lima, Peru.
Tahun 2007, perusahaan ini membuka kedai pertamanya di Rusia, sepuluh tahun setelah
mendaftarkan merek dagang di sana.
Bulan Maret 2008, Starbucks membeli perusahaan produsen Clover Brewing System. Mereka
mulai menguji sistem kopi "fresh-pressed" di beberapa kedai Starbucks di Seattle, California, New
York, dan Boston. Grafik menampilkan pertumbuhan jumlah kedai Starbucks antara 1971 dan
2011.
Pada awal 2008, Starbucks membuat sebuah situs web komunitas, My Starbucks Idea, yang
dirancang untuk mengumpulkan saran dan umpan balik dari pelanggan. Pengguna lain bisa
mengomentari dan menilai saran tersebut. Jurnalis Jack Schofield menulis bahwa, "My Starbucks
sekarang mungkin terlihat manis dan ceria, dan ini tidak mungkin terjadi tanpa penyensoran besar-
besaran." Situs web ini menggunakan perangkat lunak Salesforce.
Pada bulan Mei 2008, sebuah program kesetiaan diluncurkan untuk pengguna terdaftar
Starbucks Card (sebelumnya hanya kartu hadiah) yang menawarkan berbagai macam keuntungan
seperti akses Internet Wi-Fi, bebas biaya untuk susu kedelai & sirup berperisa, dan isi ulang gratis
untuk kopi seduh. Sebuah toko di Seattle yang terkenal langsung menerapkan ide-ide baru
perusahaan kembali dibuka pada musim gugur 2010 dengan desain interior baru, termasuk
penempatan mesin espresso di tengah kedai.
Starbucks Masuk Ke Indonesia
Cara Starbucks masuk ke Indonesia melalui Lisensi dengan PT MAP Boga Adiperkasa, anak
perusahaan dari PT Mitra Adi Perkasa yang khusus mengurusi sektor food and beverage. Kedai
pertamanya dibuka di Plaza Indonesia pada 17 Mei 2002. Tercatat hingga tahun 2020, Starbucks
telah membuka 326 gerai yang tersebar di 22 kota di seluruh Indonesia.
Manajemen Strategis Starbbucks di Indonesia
Strategi yang dilakukan oleh starbucks adalah dengan memberikan pelayanan terbaik untuk
para konsumen nya dan biasa disebut sebagai “Starbucks Experience” yang dimana konsep ini
menitikberatkan kepada kenyamanan sempurna di gerai starbucks seperti berada di rumah dengan
ditemani hidangan kopi terbaik. Tujuan strategis starbucks mengacu pada misi utama nya yaitu “to
inspire and nurture the human-spirit one person, one cup and one neighborhood at a time”. Untuk
menjalankan misi ini starbucks tidak hanya memberikan layanan kopi terbaik, namun juga menjalin
hubungan baik terhadap para konsumenya. Starbucks memiliki faktor yang paling menguntungkan
yaitu layanan pada pelanggan, sesuai dengan visi starbucks yaitu “to inspire and nurture the
human-spirit one person, one cup and one neighborhood at a time”, lalu faktor yang
menguntungkan setelah nya adalah ekspansi pasar, pendapatan yang terus meningkat, inovasi
produk dan suplai bahan baku yang baik membuat Starbucks tetap menjadi perusahaan ritel kopi
terbaik sejauh ini. Untuk menganalisis manajemen strategis dapat dilakukan dengan anallisis
SWOT.
Analisis SWOT Starbucks:

WO Weaknesses (W)
Semakin menekankan citra ekslusif dimana sbux menjual “pengalaman dan lifestyle”
Opportunities (O)

lebih daripada kopi itu sendiri.


Melakukan kontrol, rapat, dan diskusi lintas negara via webcam, chat, etc
Memperbanyak cabang di negara berkembang sebagai strategi ekspansi pasar yang
masih memiliki pasar yang luas
Menjual paket makanan berat, dinner dll namun tetap kopi sebagai produk core nya
Melakukan integrasi vertikal dengan pemasok yang terpercaya.
ST Strenght (S)
Menggencarkan pemasaran, semakin inovatif, misal dengan membuat kompetisi dll
Menambah diversifikasi produk dan pengembangan produk, misal membuat cold
Threaths (T)

brew, nitro dll


Membuat image yang positif tentang kopi dengan campaign “go-green” misalkan
Membuat photo booth disetiap gerai starbucks, mempercepat layanan wifii, dll
Ekplorasi bahan baku, membuat produk dengan bahan baku yang lebih muda di
dapatkan di daerah gerai dibuka

WT Weaknesses (W)
Melakukan integrasi vertikal dengan pemasok di wilayah yang iklimya stabil
Membuka lebih banyak cabang di negara-negara asia dengan populasi besar dan
Threaths (T)

ekonominya relatif kuat-berkembang


Menjual produk lain seperti makanan berat (nasi, atau salad, dll) dengan pengemasan
yang ekslusif untuk mempekuat produk tersebut
Mengadakan diskusi umum para manajer, dan dilakukan secara rutin agar tetap dalam
jalur kerja yang telah ditentukan
Staff day, event incidental untuk para employee SBUX

SO Strenght (S)
Meningkatkan penggunaan internet untuk menerima feedback pelanggan, juga
menyapa dan memperhatikan pelanggan
Opportunities (O)

Membuat seluruh konsumen sbux (konsumen reguler dan potensial) bergabung dengan
komunitas sbux di dunia maya dan membuat promo inovatif melalui komunitas
tersebut
Mengkombinasikan ingredient sesuai dengan culture di daerah lokal
Membuka lebih banyak cabang di daerah yang cukup potensial
Membuat area-area tertentu dalam setiap gerai, atau membuat event di gerai-gerai
khusus agar dapat meningkatkan konsumen high-end

ST Strenght (S)
Menggencarkan pemasaran, semakin inovatif, misal dengan membuat kompetisi dll
Menambah diversifikasi produk dan pengembangan produk, misal membuat cold
Threaths (T)

brew, nitro dll


Membuat image yang positif tentang kopi dengan campaign “go-green” misalkan
Membuat photo booth disetiap gerai starbucks, mempercepat layanan wifii, dll
Ekplorasi bahan baku, membuat produk dengan bahan baku yang lebih muda di
dapatkan di daerah gerai dibuka
WT Weaknesses (W)
Melakukan integrasi vertikal dengan pemasok di wilayah yang iklimya stabil
Membuka lebih banyak cabang di negara-negara asia dengan populasi besar dan
Threaths (T)

ekonominya relatif kuat-berkembang


Menjual produk lain seperti makanan berat (nasi, atau salad, dll) dengan pengemasan
yang ekslusif untuk mempekuat produk tersebut
Mengadakan diskusi umum para manajer, dan dilakukan secara rutin agar tetap dalam
jalur kerja yang telah ditentukan
Staff day, event incidental untuk para employee SBUX

Anda mungkin juga menyukai