1. EKONOMI AGRIBISNIS
1) Apa itu ekonomi agribisnis?
Jawab:
Ekonomi agribisnis merupakan suatu hal tentang seluk beluk usaha atau bisnis
yang memanfaatkan pertanian sebagai komoditas. Mulai dari pengusahaan
produksi pertanian, sampai pengelolaan hasil pertanian pula, yang dimanfaatkan
sebagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari serta untuk menunjanv
perekonomian masyarakat.
2) Seorang petani meminjam uang ke bank sebesar Rp 2 juta dengan bunga 16%
setahun. Maka uang yang harus dikembalikan setelah 2 tahun adalah ....
a. Rp 2.784.000,00
b. Rp 2.320.000,00
c. Rp 2.691.200,00
d. Rp 320.000,00
Jawab:
= 2.000.000×16%
= 320.000
Bunga 2 tahun 320.000+320.000=640.000
2.000.000+640.000= 2.640.000
3) Apabila total penerimaan adalah Rp 2 juta dan tenaga kerja yang dipakai
250 HKSP, maka penerimaan per tenaga kerja adalah ....
a. Rp 800.000,00
b. Rp 80.000,00
c. Rp 88.000,00
d. Rp 8.000,00
Jawab:
Apabila penerimaan = Rp 2,000,000.00 dan tenaga kerja yang dipakai 250 HKSP
maka penerimaan per tenaga kerja:
= Rp 2,000,000.00/250
= Rp 8.000.00.
4) Ukuran yang digunakan untuk melihat keuntungan usaha tani yang dinyatakan
dengan persen adalah ....
a. R/C ratio
b. B/C ratio
c. IRR
d. NPV
Jawab:
B/C ratio
Benefit Cost Ratio atau biasa disingkat dengan B/C Ratio merupakan salah satu
istilah dalam dunia usaha yang berkaitan dengan perhitungan keuntungan.
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu usaha
menguntungkan atau justru merugikan.
B/C Ratio juga digunakan sebagai salah satu konsep yang terkadang digunakan
untuk menentukan kelayakan sebuah proyek. Terlebih pada proyek pemerintah
yang memiliki dampak langsung terhadap masyarakat luas, dimana metode
perhitungan B/C Ratio ini cukup dibutuhkan.
2. ORGANISASI-KELEMBAGAAN AGRIBISNIS
1) Jelaskan secara singkat pengertian organisasi-kelembagaan dan lembaga-
lembaga ekonomi serta jelaskan fungsi-fungsi lembaga ekonomi dalam
agribisnis?
Jawab:
Organisasi-kelembagaan mengacu pada struktur atau entitas yang dibentuk untuk
mencapai tujuan tertentu dalam suatu sistem. Organisasi-kelembagaan dapat
berupa entitas bisnis, pemerintahan, non-pemerintahan, atau lembaga sosial
lainnya. Mereka memiliki aturan, tugas, dan tanggung jawab yang ditetapkan
untuk mencapai tujuan mereka.
Lembaga-lembaga ekonomi, di sisi lain, adalah lembaga-lembaga kelembagan
yang beroperasi dalam ranah ekonomi. Mereka terlibat dalam aktivitas produksi,
distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Lembaga-lembaga ekonomi dapat
mencakup perusahaan, bank, pasar, asosiasi perdagangan, efek bursa, badan
regulasi, dan lain sebagainya.
Dalam agribisnis, lembaga-lembaga ekonomi memiliki peran yang penting.
Berikut ini adalah beberapa fungsi utama lembaga ekonomi dalam agribisnis:
Pembiayaan: Lembaga keuangan seperti bank menyediakan pembiayaan untuk
kegiatan agribisnis seperti investasi dalam alat dan mesin pertanian, pembelian
bibit, pupuk, dan pembiayaan modal kerja bagi petani dan perusahaan agribisnis.
2) Berikan 2 contoh beserta fungsinya secara singkat contoh dari lembaga ekonomi
yang ada di Indonesia?
Jawab:
Contoh dari lembaga ekonomi adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, kita akan lihat beberapa fungsi dari lembaga ekonomi
seperti berikut:
- Lembaga ekonomi memberi pedoman pertukaran barang
- Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang ketenagakerjaan.
- Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang cara mendapatkan barang atau
bahan baku
-Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang harga jual barang di pasar.
3) Sebutkan contoh bentuk kegiatan kerjasama yang dapat dilakukan petani dalam
mengelola sumberdaya pertanian di sistem kelembagaan serta berikan contoh
tindakan strategis dalam mengembangkan kelembagaan petani!
Jawab:
Koperasi Pertanian: Petani dapat membentuk koperasi pertanian untuk melakukan
pembelian bersama input pertanian, seperti benih, pupuk, dan pestisida. Melalui
koperasi, petani dapat memperoleh harga yang lebih baik melalui skala ekonomi
dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak atau perantara.
Kelompok Tani: Petani dapat membentuk kelompok tani di tingkat desa atau
kecamatan untuk melakukan kegiatan pertanian secara bersama-sama. Dalam
kelompok tani, petani dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya
untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha pertanian.
Jaringan Petani: Petani dapat membentuk jaringan atau forum komunikasi
antarpetani baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Melalui jaringan ini,
petani dapat bertukar informasi, berbagi peluang pasar, dan saling mendukung
dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
Pengelolaan Bersama Irigasi: Petani dapat bekerjasama dalam pengelolaan irigasi
untuk memastikan penggunaan air yang efisien dan adil. Mereka dapat
membentuk kelompok pengelola irigasi yang mengatur jadwal penggunaan air,
melakukan perawatan saluran irigasi, dan menyelesaikan sengketa terkait air.
Penyuluhan dan Pelatihan: Petani dapat bekerjasama dengan lembaga penyuluhan
pertanian atau perguruan tinggi dalam penyediaan penyuluhan dan pelatihan.
Dengan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru, petani dapat
meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha pertanian.
Contoh tindakan strategis dalam mengembangkan kelembagaan petani antara lain:
Membangun Kemitraan dengan Pemerintah: Petani dapat menjalin kemitraan
dengan pemerintah daerah atau lembaga terkait dalam mengembangkan
kelembagaan pertanian. Melalui kemitraan ini, petani dapat memperoleh
dukungan kebijakan, akses ke sumber daya, dan bantuan teknis untuk
pengembangan usaha pertanian.
4) Sebutkan dan jelaskan secara singkat, pola-pola kemitraan dan pelaku kemitraan
usaha serta bagaimana pengembangan kemitraan usaha yang ideal / diinginkan
dalam Agribisnis!
Jawab:
Dalam konteks agribisnis, terdapat beberapa pola kemitraan yang umum ditemui,
di antaranya adalah:
Kemitraan antara petani dan perusahaan pengolahan atau pemasaran: Dalam pola
ini, petani bekerja sama dengan perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan
produk pertanian. Perusahaan memberikan bantuan teknis, input, dan akses pasar
kepada petani, sementara petani bertanggung jawab dalam memproduksi hasil
pertanian yang berkualitas. Kemitraan ini membantu petani dalam meningkatkan
produksi, meningkatkan nilai tambah produk, dan mendapatkan akses pasar yang
lebih baik.
Kemitraan antara petani: Dalam pola ini, petani bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, seperti membeli input secara kolektif, berbagi pengetahuan dan
teknologi, atau membangun fasilitas pengolahan bersama. Kemitraan ini
membantu petani dalam mengurangi biaya produksi, meningkatkan efisiensi, dan
memperkuat posisi tawar dalam negosiasi dengan pihak lain.
Kemitraan antara petani dan lembaga riset atau pendidikan: Dalam pola ini, petani
bekerja sama dengan lembaga riset atau pendidikan untuk memperoleh
pengetahuan dan teknologi terbaru dalam bidang pertanian. Lembaga riset atau
pendidikan memberikan pelatihan, penyuluhan, dan akses ke inovasi kepada
petani. Kemitraan ini membantu petani dalam meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan mereka serta menerapkan praktik pertanian yang lebih efektif.
5) Jelaskan secara singkat dua konsepsi utama untuk mengukur kerja manajemen
tenaga kerja?
Jawab:
Ada dua konsepsi utama yang digunakan untuk mengukur kerja manajemen
tenaga kerja, yaitu:
Produktivitas Tenaga Kerja: Konsepsi ini fokus pada sejauh mana tenaga kerja
dapat menghasilkan output atau hasil yang diinginkan. Produktivitas tenaga kerja
dapat diukur dengan membandingkan jumlah output yang dihasilkan dengan
jumlah input yang digunakan. Misalnya, jika sebuah perusahaan berhasil
menghasilkan lebih banyak produk dengan jumlah tenaga kerja yang sama atau
menghasilkan jumlah yang sama dengan tenaga kerja yang lebih sedikit, itu
menunjukkan peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Kepuasan Tenaga Kerja: Konsepsi ini menyoroti tingkat kepuasan dan
kebahagiaan tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Pengukuran
kepuasan tenaga kerja dapat melibatkan survei, wawancara, atau kuesioner untuk
menilai persepsi tenaga kerja terhadap lingkungan kerja, imbalan, kesempatan
pengembangan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kepuasan mereka.
Tingkat kepuasan yang tinggi dapat mengindikasikan manajemen yang efektif dan
lingkungan kerja yang baik, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
produktivitas dan retensi tenaga kerja.
10) Dalam sistem PIR (Perusahaan Inti Rakyat) yang digalakkan pemerintah,
perusahaan inti bertanggung jawab dalam ..
a. Membeli semua produksi yang dihasilkan petani
b. Memasarkan semua produksi yang dihasilkan petani
c. Memberikan pinjaman modal usaha
d. Memberikan bimbingan dan pengawasan dalam pemasaran produk
Jawab:
Memberikan bimbingan dan pengawasan dalam pemasaran produk