Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ADMINISTRASI BISNIS
Jalan Adisucipto Penfui Kupang-NTT

Nama : Karolina Donata Dhei


Nim. : 2003020107
Kelas : Vl D/ Administrasi Bisnis
Mata Kuliah : QUIZ - UAS MANAJEMEN AGRIBISNIS
Kode/SKS/Smtr : SPBIS 16348 / 3 SKS / VI A
Tim pengasuh : Dra. Lustry Rahayu, M.Si

OUIZ 2 MANAJEMEN AGRIBISNIS


ABI FIA UNDANA

1. EKONOMI AGRIBISNIS
1) Apa itu ekonomi agribisnis?
Jawab:
Ekonomi agribisnis merupakan suatu hal tentang seluk beluk usaha atau bisnis
yang memanfaatkan pertanian sebagai komoditas. Mulai dari pengusahaan
produksi pertanian, sampai pengelolaan hasil pertanian pula, yang dimanfaatkan
sebagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari serta untuk menunjanv
perekonomian masyarakat.

2) Seorang petani meminjam uang ke bank sebesar Rp 2 juta dengan bunga 16%
setahun. Maka uang yang harus dikembalikan setelah 2 tahun adalah ....
a. Rp 2.784.000,00
b. Rp 2.320.000,00
c. Rp 2.691.200,00
d. Rp 320.000,00
Jawab:
= 2.000.000×16%
= 320.000
Bunga 2 tahun 320.000+320.000=640.000
2.000.000+640.000= 2.640.000

3) Apabila total penerimaan adalah Rp 2 juta dan tenaga kerja yang dipakai
250 HKSP, maka penerimaan per tenaga kerja adalah ....
a. Rp 800.000,00
b. Rp 80.000,00
c. Rp 88.000,00
d. Rp 8.000,00
Jawab:
Apabila penerimaan = Rp 2,000,000.00 dan tenaga kerja yang dipakai 250 HKSP
maka penerimaan per tenaga kerja:
= Rp 2,000,000.00/250
= Rp 8.000.00.

4) Ukuran yang digunakan untuk melihat keuntungan usaha tani yang dinyatakan
dengan persen adalah ....
a. R/C ratio
b. B/C ratio
c. IRR
d. NPV
Jawab:
B/C ratio
Benefit Cost Ratio atau biasa disingkat dengan B/C Ratio merupakan salah satu
istilah dalam dunia usaha yang berkaitan dengan perhitungan keuntungan.
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu usaha
menguntungkan atau justru merugikan.
B/C Ratio juga digunakan sebagai salah satu konsep yang terkadang digunakan
untuk menentukan kelayakan sebuah proyek. Terlebih pada proyek pemerintah
yang memiliki dampak langsung terhadap masyarakat luas, dimana metode
perhitungan B/C Ratio ini cukup dibutuhkan.

5) Suatu usahatani dikatakan menguntungkan apabila ....


a. B/C > 1
b. B/C = 1
c. B/C = 0
d. B/C < 1
Jawab:
B/C ratio yaitu perbandingan antara keuntungan (Benefit) dengan biaya usaha
(Cost), jika : B/C ratio > 1, usahatani menguntungkan.

6) Teknik linear programming diperlukan dalam aktivitas agribisnis karena


bertujuan untuk ....
a. Memudahkan usaha tani
b. Penyusunan kegiatan agribisnis
c. Proses pemasaran
d. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya
Jawab:
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya
7) Diketahui produksi (Y) = 150; harga Y (Hy) = 60 per unit, input (x) = 200 dan
harga input (Hx) = 30 per unit; Dengan semakin baiknya prasarana jalan,
maka petani dapat memperoleh Hx sebesar 20 per unit, sehingga
keuntungan usahataninya adalah sebesar :
a. 2000
b. 3000
c. 4000
d. 5000
Jawab:
7. D 5000
Untuk menghitung keuntungan usahatani, kita perlu menggunakan rumus:
Keuntungan = Pendapatan - Biaya
Pendapatan diperoleh dari hasil produksi dikalikan dengan harga jual,
sehingga:
Pendapatan = Y x Hy
Pendapatan = 150 x 60
Pendapatan = 9,000
Biaya diperoleh dari input yang digunakan dikalikan dengan harga input,
sehingga:
Biaya = x x Hx
Biaya = 200 x 30
Biaya = 6,000

Jadi, keuntungan usahatani saat Hx = 30 adalah:


Keuntungan = Pendapatan - Biaya
Keuntungan = 9,000 - 6,000
Keuntungan = 3,000
Sedangkan jika Hx meningkat menjadi 20, maka biaya akan berkurang
menjadi:
Biaya = x x Hx
Biaya = 200 x 20
Biaya = 4,000
Sehingga keuntungan usahatani akan meningkat menjadi
Keuntungan = Pendapatan - Biaya
Keuntungan = 9,000 - 4,000
Keuntungan = 5,000
Jadi, keuntungan usahatani akan meningkat menjadi 5,000 jika Hx
berkurang menjadi 20 per unit.

2. ORGANISASI-KELEMBAGAAN AGRIBISNIS
1) Jelaskan secara singkat pengertian organisasi-kelembagaan dan lembaga-
lembaga ekonomi serta jelaskan fungsi-fungsi lembaga ekonomi dalam
agribisnis?
Jawab:
Organisasi-kelembagaan mengacu pada struktur atau entitas yang dibentuk untuk
mencapai tujuan tertentu dalam suatu sistem. Organisasi-kelembagaan dapat
berupa entitas bisnis, pemerintahan, non-pemerintahan, atau lembaga sosial
lainnya. Mereka memiliki aturan, tugas, dan tanggung jawab yang ditetapkan
untuk mencapai tujuan mereka.
Lembaga-lembaga ekonomi, di sisi lain, adalah lembaga-lembaga kelembagan
yang beroperasi dalam ranah ekonomi. Mereka terlibat dalam aktivitas produksi,
distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Lembaga-lembaga ekonomi dapat
mencakup perusahaan, bank, pasar, asosiasi perdagangan, efek bursa, badan
regulasi, dan lain sebagainya.
Dalam agribisnis, lembaga-lembaga ekonomi memiliki peran yang penting.
Berikut ini adalah beberapa fungsi utama lembaga ekonomi dalam agribisnis:
Pembiayaan: Lembaga keuangan seperti bank menyediakan pembiayaan untuk
kegiatan agribisnis seperti investasi dalam alat dan mesin pertanian, pembelian
bibit, pupuk, dan pembiayaan modal kerja bagi petani dan perusahaan agribisnis.

2) Berikan 2 contoh beserta fungsinya secara singkat contoh dari lembaga ekonomi
yang ada di Indonesia?
Jawab:
Contoh dari lembaga ekonomi adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, kita akan lihat beberapa fungsi dari lembaga ekonomi
seperti berikut:
- Lembaga ekonomi memberi pedoman pertukaran barang
- Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang ketenagakerjaan.
- Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang cara mendapatkan barang atau
bahan baku
-Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang harga jual barang di pasar.

3) Sebutkan contoh bentuk kegiatan kerjasama yang dapat dilakukan petani dalam
mengelola sumberdaya pertanian di sistem kelembagaan serta berikan contoh
tindakan strategis dalam mengembangkan kelembagaan petani!
Jawab:
Koperasi Pertanian: Petani dapat membentuk koperasi pertanian untuk melakukan
pembelian bersama input pertanian, seperti benih, pupuk, dan pestisida. Melalui
koperasi, petani dapat memperoleh harga yang lebih baik melalui skala ekonomi
dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak atau perantara.
Kelompok Tani: Petani dapat membentuk kelompok tani di tingkat desa atau
kecamatan untuk melakukan kegiatan pertanian secara bersama-sama. Dalam
kelompok tani, petani dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya
untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha pertanian.
Jaringan Petani: Petani dapat membentuk jaringan atau forum komunikasi
antarpetani baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Melalui jaringan ini,
petani dapat bertukar informasi, berbagi peluang pasar, dan saling mendukung
dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
Pengelolaan Bersama Irigasi: Petani dapat bekerjasama dalam pengelolaan irigasi
untuk memastikan penggunaan air yang efisien dan adil. Mereka dapat
membentuk kelompok pengelola irigasi yang mengatur jadwal penggunaan air,
melakukan perawatan saluran irigasi, dan menyelesaikan sengketa terkait air.
Penyuluhan dan Pelatihan: Petani dapat bekerjasama dengan lembaga penyuluhan
pertanian atau perguruan tinggi dalam penyediaan penyuluhan dan pelatihan.
Dengan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru, petani dapat
meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha pertanian.
Contoh tindakan strategis dalam mengembangkan kelembagaan petani antara lain:
Membangun Kemitraan dengan Pemerintah: Petani dapat menjalin kemitraan
dengan pemerintah daerah atau lembaga terkait dalam mengembangkan
kelembagaan pertanian. Melalui kemitraan ini, petani dapat memperoleh
dukungan kebijakan, akses ke sumber daya, dan bantuan teknis untuk
pengembangan usaha pertanian.

4) Sebutkan dan jelaskan secara singkat, pola-pola kemitraan dan pelaku kemitraan
usaha serta bagaimana pengembangan kemitraan usaha yang ideal / diinginkan
dalam Agribisnis!
Jawab:
Dalam konteks agribisnis, terdapat beberapa pola kemitraan yang umum ditemui,
di antaranya adalah:
Kemitraan antara petani dan perusahaan pengolahan atau pemasaran: Dalam pola
ini, petani bekerja sama dengan perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan
produk pertanian. Perusahaan memberikan bantuan teknis, input, dan akses pasar
kepada petani, sementara petani bertanggung jawab dalam memproduksi hasil
pertanian yang berkualitas. Kemitraan ini membantu petani dalam meningkatkan
produksi, meningkatkan nilai tambah produk, dan mendapatkan akses pasar yang
lebih baik.
Kemitraan antara petani: Dalam pola ini, petani bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, seperti membeli input secara kolektif, berbagi pengetahuan dan
teknologi, atau membangun fasilitas pengolahan bersama. Kemitraan ini
membantu petani dalam mengurangi biaya produksi, meningkatkan efisiensi, dan
memperkuat posisi tawar dalam negosiasi dengan pihak lain.

Kemitraan antara petani dan lembaga riset atau pendidikan: Dalam pola ini, petani
bekerja sama dengan lembaga riset atau pendidikan untuk memperoleh
pengetahuan dan teknologi terbaru dalam bidang pertanian. Lembaga riset atau
pendidikan memberikan pelatihan, penyuluhan, dan akses ke inovasi kepada
petani. Kemitraan ini membantu petani dalam meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan mereka serta menerapkan praktik pertanian yang lebih efektif.

5) Jelaskan secara singkat dua konsepsi utama untuk mengukur kerja manajemen
tenaga kerja?
Jawab:
Ada dua konsepsi utama yang digunakan untuk mengukur kerja manajemen
tenaga kerja, yaitu:
Produktivitas Tenaga Kerja: Konsepsi ini fokus pada sejauh mana tenaga kerja
dapat menghasilkan output atau hasil yang diinginkan. Produktivitas tenaga kerja
dapat diukur dengan membandingkan jumlah output yang dihasilkan dengan
jumlah input yang digunakan. Misalnya, jika sebuah perusahaan berhasil
menghasilkan lebih banyak produk dengan jumlah tenaga kerja yang sama atau
menghasilkan jumlah yang sama dengan tenaga kerja yang lebih sedikit, itu
menunjukkan peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Kepuasan Tenaga Kerja: Konsepsi ini menyoroti tingkat kepuasan dan
kebahagiaan tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Pengukuran
kepuasan tenaga kerja dapat melibatkan survei, wawancara, atau kuesioner untuk
menilai persepsi tenaga kerja terhadap lingkungan kerja, imbalan, kesempatan
pengembangan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kepuasan mereka.
Tingkat kepuasan yang tinggi dapat mengindikasikan manajemen yang efektif dan
lingkungan kerja yang baik, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
produktivitas dan retensi tenaga kerja.

6) Implikasi Lembaga Ekonomi dalam Kelembagaan Pelaku Usaha Agribisnis


(Petani/Peternak), jelaskan !
Jawab:
Lembaga ekonomi memiliki implikasi yang signifikan dalam kelembagaan pelaku
usaha agribisnis, seperti petani dan peternak. Implikasi ini melibatkan peran
lembaga ekonomi dalam memberikan dukungan, pengaturan, dan fasilitasi bagi
pelaku usaha agribisnis.
Pengaturan dan Kebijakan: Lembaga ekonomi, seperti pemerintah dan badan
pengatur, memiliki peran dalam mengatur kebijakan dan aturan yang
mempengaruhi pelaku usaha agribisnis. Mereka dapat menetapkan kebijakan
tentang harga komoditas, pembebasan pajak, subsidi, atau insentif lainnya yang
berdampak langsung pada pelaku usaha agribisnis. Kebijakan ini dapat
menciptakan kondisi yang menguntungkan atau menghambat perkembangan
usaha mereka.
Pembiayaan dan Kredit: Lembaga keuangan, seperti bank dan lembaga kredit,
dapat memberikan akses pembiayaan dan kredit kepada pelaku usaha agribisnis.
Petani dan peternak sering membutuhkan modal untuk investasi dalam lahan,
peralatan, bibit, pakan, dan lainnya. Lembaga keuangan ini dapat memberikan
pinjaman dengan suku bunga yang wajar, memfasilitasi pertumbuhan usaha
mereka, dan membantu mengatasi masalah likuiditas.

7) Sebutkan dan jelaskan secara singkat, pola-pola kemitraan dalam Agribisnis!


Jawab:
Kemitraan antara petani dan pemasok input: Dalam pola ini, petani bekerja sama
dengan pemasok input seperti penyedia benih, pupuk, dan pestisida. Pemasok
input ini biasanya memberikan dukungan teknis dan pasokan input yang
diperlukan, sementara petani menyediakan lahan dan tenaga kerja.
Kemitraan antara petani dan pembeli produk: Pola ini melibatkan kerjasama
antara petani dan pembeli produk pertanian, seperti perusahaan pengolahan
pangan atau eksportir. Pembeli ini dapat memberikan akses pasar yang lebih luas
dan kepastian penjualan kepada petani, sedangkan petani menyediakan produk
pertanian berkualitas sesuai permintaan pembeli.
Kemitraan antara petani: Dalam pola ini, beberapa petani bergabung untuk
membentuk kelompok atau koperasi. Mereka berbagi sumber daya, informasi, dan
pengalaman untuk meningkatkan efisiensi produksi dan akses pasar. Kemitraan
ini juga dapat mencakup pemanfaatan bersama fasilitas produksi dan distribusi.
Kemitraan antara sektor swasta dan petani: Pola ini melibatkan perusahaan swasta
atau investor yang bekerja sama dengan petani. Perusahaan swasta dapat
memberikan modal, teknologi, dan manajemen yang diperlukan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi petani. Di sisi lain, petani menyediakan
bahan baku yang dibutuhkan perusahaan.
Kemitraan antara lembaga pemerintah dan petani: Pemerintah dapat membentuk
kemitraan dengan petani untuk memberikan dukungan kebijakan, pelatihan,
bantuan teknis, dan akses pasar. Kemitraan semacam ini bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangkan sektor pertanian secara
keseluruhan.

8) Keberhasilan Program Kemitraan disebabkan oleh ....


a. Adanya unsur kekeluargaan
b. Sistem pemasaran yang baik
c. Dukungan luar negeri
d. Adanya kepastian
Jawab:
Adanya kepastian
9) Kesulitan pembinaan pengembangan dan informasi dalam agribisnis
adalah ....
a. Lemahnya sistem pemasaran
b. Lemahnya hubungan kelembagaan
c. Lemahnya sistem informasi
d. Dalam standardisasi
Jawab:
Lemahnya sistem informasi

10) Dalam sistem PIR (Perusahaan Inti Rakyat) yang digalakkan pemerintah,
perusahaan inti bertanggung jawab dalam ..
a. Membeli semua produksi yang dihasilkan petani
b. Memasarkan semua produksi yang dihasilkan petani
c. Memberikan pinjaman modal usaha
d. Memberikan bimbingan dan pengawasan dalam pemasaran produk
Jawab:
Memberikan bimbingan dan pengawasan dalam pemasaran produk

11) Suatu pendekatan pembangunan yang sangat memperhatikan aspek


kelestariannya tanpa mengeksploitasi penggunaan lahan yang berlebihan
disebut ....
a. Agricultural Sustainable Development
b. RTIC Endowment
c. Putting the people first
d. Sustainable farming
Jawab:
Sustainable farming

3. MANAJEMEN PRODUKSI & MANAJEMEN TEKNOLOGI AGRIBISNIS


1) Apa peran ilmu ekonomi mikro dan ekonomi makro dalam ekonomi
produksi pertanian?
Jawab:
a) Ekonomi Mikro dalam Ekonomi Produksi Pertanian:
Ilmu ekonomi mikro berfokus pada perilaku individu atau unit-unit
ekonomi kecil, seperti rumah tangga, petani, dan perusahaan. Dalam
konteks produksi pertanian, ekonomi mikro membantu menganalisis
keputusan individu dalam hal produksi, penggunaan sumber daya, dan
alokasi faktor-faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan modal.
b) Ekonomi Makro dalam Ekonomi Produksi Pertanian:
Ilmu ekonomi makro melihat ekonomi secara keseluruhan dan fokus
pada faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian sebagai suatu
sistem. Dalam konteks produksi pertanian, ekonomi makro membantu
memahami faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi industri
pertanian secara keseluruhan.

2) Sebutkan fungsi ekonomi yang melekat pada lahan?


Jawab:
a) Pertanian: Lahan digunakan untuk pertanian, baik itu untuk budidaya
tanaman pangan, tanaman hortikultura, peternakan, perkebunan, atau
perikanan. Pertanian merupakan sumber penghasilan utama bagi
banyak orang di berbagai negara.
b) Industri: Lahan industri digunakan untuk membangun pabrik atau
fasilitas produksi.
Industri dapat mencakup berbagai sektor, seperti industri manufaktur,
industri pengolahan, industri kimia, industri logistik, dan lain
sebagainya.
c) Perdagangan: Lahan digunakan untuk membangun pusat
perbelanjaan.

3.) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis agro-input pada salah satu


komoditas tertentu dan pada sub-sistem tertentu pula!
Jawab:
a) Benih: Benih adalah agro-input penting yang digunakan untuk
menanam tanaman padi. Benih berkualitas tinggi penting untuk
memastikan pertumbuhan yang baik, hasil yang tinggi, dan ketahanan
terhadap penyakit. Benih padi harus dipilih berdasarkan kualitas
genetik, daya tumbuh, ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta
adaptasi terhadap kondisi lingkungan tertentu.
b) Pupuk: Pupuk adalah agro-input yang mengandung nutrisi penting
yang diperlukan oleh tanaman padi. Nutrisi utama yang diperlukan oleh
tanaman padi adalah nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK). Pupuk
nitrogen membantu dalam pertumbuhan daun dan batang, pupuk
fosfor berperan dalam pembentukan akar dan sistem perakaran,
sedangkan pupuk kalium membantu dalam perkembangan buah dan
kualitas biji padi. Selain NPK, ada juga mikronutrien seperti besi, seng,
mangan, dan magnesium yang juga penting untuk pertumbuhan
tanaman padi.
c) Pestisida: Pestisida digunakan untuk mengendalikan hama,
penyakit, dan gulma yang dapat merusak tanaman padi. Pestisida
dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk insektisida (untuk
mengendalikan serangga), fungisida (untuk melawan penyakit jamur),
dan herbisida (untuk mengendalikan gulma). Penting untuk
menggunakan pestisida dengan bijak sesuai dengan panduan
penggunaan yang disetujui untuk meminimalkan dampak negatif pada
lingkungan dan kesehatan manusia.
d) Irigasi: Irigasi adalah metode pengaturan pasokan air ke lahan
pertanian. Pada pertanian padi, irigasi sangat penting karena tanaman
padi membutuhkan air yang cukup selama masa pertumbuhan dan
perkembangannya. Sistem irigasi dapat berupa irigasi gravitasi, irigasi
sprinkler, atau irigasi tetes, tergantung pada kondisi lahan dan
ketersediaan air.
e) Teknologi Pertanian: Agro-input juga mencakup penggunaan
teknologi pertanian.modern seperti penggunaan sensor tanah,
peralatan pertanian terkini, dan perangkat lunak manajemen pertanian.
Misalnya, sensor tanah dapat membantu petani untuk memantau
kelembaban tanah, suhu, dan nutrisi, sehingga mereka dapat
mengambil keputusan yang lebih baik dalam penggunaan pupuk dan
irigasi.
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan: a. Strategi Pemasaran! b.
Segmentasi Pasar! c. Penetapan Targeting! d. dan Positioning!
Jawab:
a) Strategi Pemasaran: Strategi pemasaran merujuk pada rencana
yang dibuat oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasaran mereka. Strategi pemasaran mencakup langkah-langkah
yang diambil untuk mempromosikan produk atau layanan, menarik
pelanggan, dan mencapai keuntungan bisnis.
b) Segmentasi Pasar: Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar
menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan berbeda yang
disebut segmen. Setiap segmen pasar memiliki karakteristik dan
kebutuhan yang unik .
c) Penetapan Targeting: Penetapan targeting adalah proses memilih
segmen pasar yang akan menjadi fokus utama pemasaran
perusahaan. Setelah melakukan segmentasi pasar, perusahaan
menganalisis setiap segmen dan memilih segmen-segmen yang paling
menjanjikan atau paling sesuai dengan tujuan bisnis mereka.
d) Positioning:Positioning merujuk pada upaya perusahaan untuk
membentuk citra atau persepsi yang diinginkan di benak pelanggan
dalam kaitannya dengan produk atau merek tertentu. Tujuan dari
positioning adalah untuk membuat produk atau merek tersebut
berbeda dan menonjol di antara pesaingnya, serta menciptakan
keinginan dan preferensi di kalangan pelanggan.

5) Jabarkan secara singkat pengertian manajemen keuangan dalam


agribisnis?
Jawab:
Manajemen keuangan dalam agribisnis merujuk pada proses
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan
sumber daya keuangan yang terlibat dalam kegiatan pertanian,
peternakan, atau sektor agribisnis lainnya. Tujuannya adalah untuk
mengoptimalkan penggunaan dana dan memaksimalkan keuntungan
dalam konteks agribisnis. Manajemen keuangan dalam agribisnis
melibatkan sejumlah tugas, termasuk penganggaran keuangan,
analisis investasi, pengelolaan arus kas, pembiayaan, pengendalian
biaya, dan manajemen risiko. Dalam konteks pertanian, hal ini
melibatkan pengelolaan aset produktif seperti lahan, peralatan, hewan
ternak, serta perencanaan dan pengelolaan modal kerja. Manajemen
keuangan dalam agribisnis juga berkaitan dengan pengelolaan risiko
yang terkait dengan fluktuasi harga komoditas, perubahan kondisi
cuaca, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pertanian
atau keuntungan agribisnis. Melalui analisis keuangan yang cermat,
manajemen keuangan dapat membantu dalam mengambil keputusan
strategis, seperti memilih investasi yang tepat, memperoleh
pembiayaan yang diperlukan, dan mengelola risiko dengan efektif.

6) Sebutkan dan jelaskan bagaimana cara investor mengetahui kinerja


dari sebuah perusahaan Agribisnis baik atau tidak?
Jawab:
a) Laporan Keuangan: Melalui laporan keuangan, seperti laporan laba
rugi, neraca, dan arus kas, investor dapat menganalisis kinerja
keuangan perusahaan. Mereka dapat melihat pendapatan, biaya, laba
bersih, rasio keuangan, dan perkembangan modal kerja untuk
mengevaluasi stabilitas keuangan perusahaan.
b) Analisis Rasio Keuangan: Investor dapat menggunakan rasio
keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan agribisnis. Rasio
seperti rasio keuntungan bersih terhadap penjualan, rasio utang
terhadap ekuitas, dan rasio likuiditas dapat memberikan gambaran
tentang efisiensi operasional, struktur modal, dan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
c) Pertumbuhan Pendapatan: Investor dapat melihat tingkat
pertumbuhan pendapatan perusahaan agribisnis dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan yang stabil dan konsisten dalam pendapatan
menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mengelola bisnisnya dengan
baik.
7) Sebutkan dan jelaskan dengan singkat fungsi manajemen keuangan
dalam agribisnis?
Jawab:
a) Perencanaan Keuangan Manajemen kenangan membantu dalam
perencanaan kenangan jangka panjang dan jangka pendek untuk
kegiatan agribisnis. Ini melibatkan penetapan tujuan keuangan,
estimasi pendapatan dan biaya, serta penentuan alokasi dana yang
tepat.
b) Penganggaran: Manajemen keuangan membantu dalam menyusun
anggaran yang memadai untuk kegiatan agribisnis. Anggaran ini
mencakup alokasi dana untuk berbagai kebutuhan, seperti pembelian
bibit, pupuk, alat pertanian, dan biaya operasional lainnya.
c) Pengelolaan Likuiditas: Manajemen keuangan membantu dalam
memantau dan mengelola arus kas agar tetap seimbang. Ini mencakup
manajemen penerimaan dan pengeluaran, pengaturan pinjaman jika
diperlukan, dan mengantisipasi kebutuhan likuiditas yang mungkin
timbul.
d) Analisis Investasi: Manajemen keuangan membantu dalam
mengevaluasi proyek investasi dalam agribisnis. Ini melibatkan
analisis risiko dan pengembalian investasi, serta penilaian terhadap
efisiensi dan keberlanjutan kegiatan investasi tersebut.
e) Pengelolaan Risiko: Manajemen keuangan membantu dalam
mengidentifikasi. menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait
dengan agribisnis. Ini termasuk risiko iklim, risiko harga, risiko
produksi, dan risiko keuangan lainnya. Pengelolaan risiko melibatkan
penggunaan instrumen keuangan seperti asuransi, kontrak berjangka,
atau opsi untuk melindungi terhadap kerugian potensial.
8) Apakah yang dimaksud dengan manajemen investasi dalam
agribisnis, dan sebutkan minimal 4 metode-metode yang dapat
digunakan dalam penghitunganinvestasi?
Jawab:
a) Metode Return on Investment (ROI): Metode ini mengukur
keuntungan relatif dari investasi dengan membandingkan keuntungan
yang dihasilkan dengan jumlah investasi yang dikeluarkan. ROI
dihitung dengan membagi keuntungan kotor dengan investasi awal,
lalu dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase ROI.
b) Metode Net Present Value (NPV): Metode ini menilai nilai keuangan
dari investasi dengan menghitung selisih antara arus kas masuk dan
arus kas keluar dari proyek investasi. Dalam metode NPV, arus kas
diest masi dengan mempertimbangkan faktor dan tingkat diskonto.
Jika NPV positif, maka proyek investasi dianggap menguntungkan.
c) Metode Internal Rate of Return (IRR): Metode IRR menentukan
tingkat bunga di mana nilai sekarang dari arus kas masuk sama
dengan nilai sekarang dari arus kas keluar. IRR merupakan tingkat
diskonto yang membuat NPV investasi merjadi nol. Jika tingkat
diskontotersebut lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang
diharapkan, maka investasi tersebut dapat dianggap menguntungkan,
d) Metode Payback Period: Metode ini menghitung waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan investasi awal dari arus kas yang
dihasilkan. Payback period adalah jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai titik impas atau saat investasi dikembalikan secara
penuh. Semakin pendek periode pengembalian, semakin baik investasi
tersebut dianggap.

Anda mungkin juga menyukai