Anda di halaman 1dari 22

Perhitungan Biaya

Budi Daya Tanaman


Pangan

Oleh :
Pa Imam Fauzi
SMA N 1 Kesesi
2020
PKWU....
Apa yang akan kita
01
Mengenal Penghitungan Biaya
pelajari hari ini ? Siswa mengerti perhitungan biaya pada budidaya
tanaman pangan

02
Memahami Contoh analisis Usaha
Siswa mampu memahami contoh analisis usaha yang
disajikan

Mengitung Pendapatan dan


03 Keuntungan
Siswa mampu menghitung pendapatan dan keuntungan
usaha

04
Menghitung kelayakan Usaha
Siswa mampu menghitung kelayakan suatu usaha
Apa yang dimaksud biaya usaha ?
Budidaya sebagaimana usaha Biaya usaha adalah biaya yang
lainnya, juga memerlukan diperlukan dalam melakukan
perhitungan biaya produksi. usaha.

Biaya usaha meliputi :


Biaya usaha akan menentukan 1. Biaya investasi
harga pokok produksi suatu 2. Biaya tetap
produk 3. Biaya tidak tetap
BIAYA INVESTASI

Menurut Gittinger (1986) biaya adalah sesuatu yang mengurangi tujuan.


Biaya Investasi : Biaya yang pada umumnya dikeluarkan
pada awal kegiatan.
Biaya Investasi meliputi :
1. Pembelian atau sewa tanah
2. Pembelian mesin dan peralatan
3. Pembelian furniture
4. Pembelian kendaraan
BIAYA Tetap
(Fixed Cost)
Biaya tetap: pengeluaran dalam usaha yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
volume kegiatan. Umumnya biaya ini berkaitan dengan waktu.
Biaya tetap meliputi :
1. Listrik
2. Air
3. Penyusutan alat
4. Gaji karyawan
5. dll
BIAYA Tidak Tetap
(Variabel Cost)
Biaya tidak tetap: pengeluaran dalam usaha yang besarnya dipengaruhi oleh
volume kegiatan.

Biaya tidak tetap meliputi :


1. Biaya bahan baku (termasuk bahan utama, bahan tambahan dan bahan kemasan)
2. Tenaga kerja
3. Overhead (lain-lain)
4. Bahan bakar
5. Pengiriman barang
6. Biaya komunikasi
7. dll
Harga Pokok Produksi
(HPP)
HPP : Harga yang dihitung dari jumlah pengeluaran biaya untuk
memproduksi suatu produk.

Penetapan harga jual produk diawali dengan penentuan HPP/satuan dari setiap
proses produksi.
HPP/unit adalah HPP dibagi dengan hasil produksi.

Contoh :
Pada satu kali produksi, seluruh biaya yang dikeluarkan adalah Rp 5.000.000,
Dihasilkan 5.000 kg jagung, maka HPP/kg jagung adalah Rp 1.000,-
Harga Jual
Harga jual : harga barang saat dilepaskan oleh produsen ke konsumen.
Penetapan harga jual dengan mempertimbangkan BEP (Break Event Point)
atau titik balik modal, harga jual pesaing, dan sejumlah keuntungan yang
didapatkan.

Metode penetapan harga pokok secara teori dengan 3 pendekatan :


1. Pendekatan permintaan dan penawaran : mencari harga yang mampu dibayar
Oleh konsumen dan harga yang diterima produsen.
2. Pendekatan biaya : menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan
tingkat keuntungan yang diinginkan.
3. Pendekatan pasar : menghitung variabel yang mempengaruhi harga dan pasar,
seperti kondisi sosial politik, persaingan dll
2. Contoh
Analisis Usaha
A. Asumsi
Jenis tanaman pangan yang ditanam : Kentang ( Solanum tuberosum)
B. Penghitungan Biaya Investasi

Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)


Alat pertanian 3 set 200.000 600.000
Ember plastik 5 buah 20.000 100.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Karung 300 buah 1.000 300.000
Terpal 6x8 m 1 buah 180.000 180.000
Terpal 4x 6 m 2 buah 90.000 180.000
Gembor 5 buah 75.000 375.000
Sprayer 1 buah 350.000 350.000
Total Biaya Investasi 2.245.000
B. Penghitungan Biaya Tetap
Uraian Masa Pakai Harga Penyusutan Total biaya (Rp)
(Rp) (Rp)
Sewa lahan 5 bu lan 700.0500 - 3.500.000
Penyusutan alat 36 bulan 600.000 5/36 x 600.000 83.333
pertanian
Penyusutan ember 24 bulan 100.000 5/24 x 100.000 20.333
plastik
Penyusutan 36 bulan 160.000 5/36 x 160.000 22.222
timbangan
Penyusutan karung 5 bulan 300.000 5/5 x 300.000 300.000
Penyusutan terpal 12 bulan 180.000 5/12 x 180.000 75.000
6x8 m
Penyusutan terpal 12 bulan 180.000 5/12 x 180.000 75.000
4x6 m
Penyusutan gembor 24 bulan 375.000 5/24 x 375.000 78.125
Penyusutan sprayer 60 bulan 350.000 5/36 x 350.000 29.167
Total biaya tetap 4.183.681
Total Biaya operasional per periode

Total Biaya operasional = total biaya tetap + total biaya variabel


= Rp 4.183.681,00 + Rp 39.001.900,00
= Rp 43.185.581,00
3.Pendapatan
dan
Keuntungan
Pendapatan Per periode Keuntungan per periode

Pendapatan = jumlah terjual x jumlah kentang Keuntungan = pendapatan – biaya operasional

1. Hasil penjualan panen Keuntungan = Rp 76.500.000- Rp 43.185.581,00


13.000 kg x 4.500 = 58.500.000
2. penjualan bibit
2000kg x 9000 = 18.000.000
Total pendapatan
58.500.000 + 18.000.000 = Rp 76.500.000
4. Kelayakan
usaha
R/C ratio yaitu adalah jumlah ratio yang
dipakai guna melihat keuntungan
relatif yang nantinya akan diperoleh
pada sebuah proyek atau sebuah usaha.

RC rasio =
pendapatan / total biaya operasional
R/C ratio > 1 = usaha layak
R/C ratio = 1 = usaha impas
R/c ratio , 1 = usaha tidak layakl
Payback period ialah jangka waktu kembali modal yang sudah dikeluarkan
(investasi) berupa keuntungan yang didapat dari suatu proyek yang dijalankan.

Payback period juga merupakan periode yang dibutuhkan untuk bisa menutup
pengeluaran menggunakan aliran kas netto.
Pay back periode pada budidaya kentang =
total biaya investasi / keuntungan x 1 bulan = 2.245.000/33.314.419 = 0,06 bulan

Artinya, titik balik modal usaha budidaya kentang dapat dicapai kurang dari satu
bulan (0,06 bulan)

Anda mungkin juga menyukai