Bahan baku dapat terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku
tambahan, serta bahan kemasan. Biaya bahan baku adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan baku.
3. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan, yang jumlahnya tetap setiap
bulannya, berapapun jumlah produksinya. Artinya tidak berpengaruh terhadap
besaran produksinya. Misalkan kita produksi sebanyak 50 buah dan/atau 100
buah, maka pembiayaannya tetap seperti itu.
Contoh : Biaya penyusutan alat dan mesin, biaya sewa gedung / tempat usaha,
biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lainnya yang sifatnya tetap.
Catatan : untuk biaya tenaga kerja, di negara kita mengenal istilah tenaga
kerja harian dan kontrak. Untuk tenaga kerja harian yang digaji berdasarkan
jumlah produk yang sanggup dihasilkan maka pembiayaan ini masuk dalam
katagori biaya variabel. Sedangkan kontrak, ini bisa saja masuk ke dalam
biaya tetap.
6. Harga Jual
Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk
mendapat produk tersebut dari produsen.
Harga jual bisa ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan
keuntungan/laba yang diinginkan serta memperhatikan juga harga jual
pesaing.
Rumus perhitungan harga jual adalah :
Harga jual = HPP + Laba yang diinginkan
Catatan : untuk laba yang dinginkan ini haruslah melihat dan menyesuaikan
dengan harga jual produk pesaing sehingga jangan sampai harga jual
produk kita terlalu tinggi dari harga jual pesaing. Setidaknya diusahakan
harga jual produk kita bisa lebih murah dari pesaing atau minimal sama
dengan harga pesaing. Oleh sebab itu dalam menentukan laba yang
dinginkan haruslah disesuaikan.
7. Penerimaan kotor
Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan
oleh perusahaan dari hasil penjualan produk usaha, sebelum dipotong total
biaya.
8. Pendapatan bersih
Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan
setelah dipotong total biaya. Rumus perhitungannya adalah :
Pendapatan bersih = Penerimaan kotor – Total biaya
a. Asumsi : Memproduksi Kripik Talas skala industri rumahan sebanyak 800 bungkus
b. Modal awal
• Kompor gas satu tungku dan tabung gas 3 kg : Rp 150.000,00
• Wajan penggorengan : Rp 100.000,00
• Mesin perajang talas (slicer) : Rp 600.000,00
• Baskom untuk meniriskan minyak : Rp 50.000,00
• Pisau, peniris minyak dan lainnya : Rp 30.000,00 +
Total Modal : Rp 930.000,00
e. Harga Jual
Dalam menetapkan harga jual, disamping kita harus mengetahui berapa HPP
produk, kita juga akan menetapkan berapa kira-kira keuntungan / laba yang kita
harapkan dari satu bungkus produk yang akan kita jual. Dalam penetapan harga
jual ini (berkaitan dengan penetapan keuntungan) kita juga harus memperhatikan
harga jual yang ditetapkan oleh pesaing.
Misalkan pesaing menetapkan harga jual Rp 18.000,00 perbungkus untuk
ukuran 250gr. Maka kita bisa memperkirakan berapa keuntungan yang akan kita
tetapkan sehingga harga jual produk kita tidak lebih dari Rp 18.000,00 untuk
ukuran 250gr. Berikut contoh cara penetapan harga jual misalkan keuntungan yang
diharapkan adalah sebesar Rp 5.400,00;
Harga jual = HPP + Laba yang diinginkan
= Rp 11.600,00 + Rp 5.400,00
= Rp17.000,00
Dengan menetapkan keuntungan Rp 5.400,00 perbungkus kita bisa menjual
produk dengan harga yang lebih murah dari pesaing yaitu sebesar Rp 17.000,00.