Rp. 50.000,00
HPP = ____________ = Rp. 50.000,00
1
Jika pemilik usaha ingin menetapkan produknya pada harga terendah, yaitu Rp.
100.000,00 perhitungannya adalah sebagai berikut :
Harga Jual – HPP = Rp. 100.000,00 – Rp. 50.000,00
Keuntungan Kotor/Unit = Rp. 50.000,00 (50% dari harga jual)
: gaji karyawan
Jumlah perhitungan Rp. 50.000,00 merupakan keuntungan kotor untuk setiap
lampu hias. Jika perhitungan keuntungan kotor masih berada pada angka rata-
rata 30%-50%, boleh saja ditetapkan langsung harga jualnya, disertai
penghitungan target jumlah produk yang harus dijual.
Keuntungan di bawah 10% dari harga jual akan sangat berisiko karena masih ada
biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan, seperti biaya operasional. Pemilik usaha
boleh saja menetapkan keuntungan sebesar 10% dari harga jual. Namun, jumlah
unit penjualan atau kuantitasnya harus besar agar dapat menutupi biaya
operasionalnya.
Keuntungan Kotor per Bulan = Penjumlahan Keuntungan Kotor setiap hari selama
1 bulan
Cara penghitungannya adalah sebagai berikut :
Penghitungan Keuntungan Kotor “Usaha Toko Lampu Hias”
B. MODAL USAHA
1. Pengertian Modal Usaha
Membuka sebuah unit usaha di sector apapun tentuk akan membutuhkan modal usaha.
Modal adalah sekumoulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk
melaksanakan suatu pekerjaan.
Dalam bahasa Inggris, modal disebut dengan capital , yaitu barang yang dihasilkan oeh
alam atau manusia untuk membantu memproduksi barang lain yang dibutuhkan
manusia dengan tujuan memperoleh keuntungan.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasional
usaha. Contoh dari kebuuthan biaya operasional, antara lain pembayaran sewa
lokasi (jika dibayar secara bulanan) pembayaran gaji karyawan, pembayaran aneka
tagihan an lain-lain.
Berikut adalah contoh penghitungan modal kejra untuk usaha. Penghitungan moal
kerja dibuat untuk mencatat kebutuhan-kebutuhan operasional usaha. Penghitungan
ini dapat dibuat dengan menghitung perkiraan rencana biaya operasional minimal
selama 1 bulan.
BEP dapat dihitung dalam dua cara, yaitu BEP untuk setiap unit dan BEP untuk setiap
penjualan dalam nilai rupiah.
1. BEP Unit
Penghitungan BEP unit adalah cara menghitung berapa unit jumlah barang atau jasa
yang harus diproduksi untuk mendapatkan titik impas.
Rumus penghitungan BEP unit adalah sebagai berikut :
FC
BEP = ---------------
(P-VC)
Keterangan :
BEP = Break Even Point/Titik Impas per unit
FC = Fixed Cost / Biaya Tetap
P = Price / Harga Per unit
VC = Variable Cost / Biaya variable
Contoh soal perhitungan BEP dalam Unit
Diketahui :
Total biaya tetap (FC) adalah Rp. 40.000.000,00
Total biaya variable (VC) per unit adalah Rp. 40.000,00
Harga jual barang per unit adalah Rp. 80.000,00
2. BEP Penjualan
Penghitungan BEP penjualan, merupakan penghitungan titik impas dalam bentuk nilai
rupiah.
Rumus penghitungan BEP penjualan adalah sebagai berikut :
FC
BEP = ----------------
1-(VC/P)
Keterangan :
BEP = Break Even Point/Titik Impas per unit
FC = Fixed Cost / Biaya Tetap
P = Price / Harga Per unit
VC = Variable Cost / Biaya variable