Biaya Produksi
dan Harga
Pokok
Penjualan (HPP)
1. Biaya Produksi
Jika anda sudah menjalankan usaha atau sudah merencanakan usaha,tentu anda juga sudah
merencanakan biaya produksi untuk produk atau jasa yang dihasilkan beserta harga jual dengan harga
perolehan keuntungan untuk setiap produk atau jasa yang akan dijual. Oleh karena itu, Anda perlu
mengetahui cara penghitungan biaya produksi untuk sebuah produk atau jasa yang dihasilkan usaha.
Penghitungan biaya bertujuan memaksimalkan keuntungan sebuah usaha, yaitu menghasilkan
pendapatan dan membandingkannya dengan biaya yang dikeluarkan.
Sumber: freepik.com
Gambar 8.1 biaya produksi harus sudah direncanakan sebelum memulai usaha.
Penghitungan biaya produksi merupakan tahap awal penghitungan yang sebaliknya dilakukan sebelum
memulai penjualan. Biaya produksi perlu diperhitungkan karena berkaitan dengan besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk-produk usahanya. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan
untuk membuat produk dan jasa dalam sebuah ukuran tertentu.
Beberapa definisi biaya produksi menurut para ahli adalah sebagai berikut.
a. Mulyadi
Biaya produksi adalah seluruh biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi
yang siap untuk dijual.
Biaya produksi adalah biaya total biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan barang dan
penyediaan jasa.
c. M.Nafarin
Biaya produksi adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan barang yang dihasilkan, didalamnya
terdapat unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Menetapkan biaya produksi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan mencatat semua bukti transaksi terkait pengeluaran biaya.
Pengumpulan bukti transaksi, pencatatan, dan penentuan atas terjadinya transaksi dengan baik akan
mengahasilkan penetapan biaya produksi yang tepat. Adapun tujuan penentuan biaya produksi adalah
sebagai berikut.
a. Mengendalikan biaya
Pengumpulan semua bukti transaksi, pencatatan, dan penentuan biaya produksi yang tepat akan
membuat tugas manajemen semakin mudah dalam hal pengawasan dan pengendalian biaya untuk
produksi.
Penentuan biaya produksi juga sangat membantu suatu usaha untuk mengambil keputusan jangka
pendek, diantaranya pembelian bahan baku, pembelian alat produksi, dan penentuan harga jual barang
jadi.
Biaya ini merupakan biaya bahan yang secara langsung dipakai untuk memproduksi suatu barang jadi
yang siap dipasarkan. Bahan baku tersebut mencakup semua bahan yang secara fisik dapat diidentifikasi
sebagai bagian dari produk jadi.
Contohnya besi bekas pada lampu hias, kertas pada produksi buku cetak, dan kanvas pada lukisan.
Gambar 8.2 Salah satu contoh biaya overhead pabik adala biaya pemelihraan mesin.
Secara umum, biaya poduksi dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut.
201
202
lain yang dibutuhkan untuk kegiatan usaha, sebaiknya tidak dimasukkan pada biaya produksi.
Biaya lain dapat diperhitungkan dalam biaya operasional di luar biaya pokok produksi.
Berikut rumus cara penghitungan HPP.
| 203
Tabel 8.2 Contoh Penghitungan HPP Usaha Jasa.
Produk Kreativitas dan Kewirausahaan untuk SMK /MAK Kelas XII | 204
contoh sebelumnya. Jika harga pasaran untuk lampu hias sejenis adalah RP.150.000,00 dan harga
terendah RP.100.000,00, beberapa harga jual yang akan ditetapkan pemilik usaha lampu hias?
Jika pemilik usaha ingin menetapkan produknya pada harga terendah, yaitu RP.100.000,00,
Jumlah penghitungan Rp.50.000,00 merupakan keuntungan kotor untuk setiap lampu hias, jika
penghitungan keuntungan kotor masih berada pada angka rata-rata 30%-5%, boleh saja ditetapkan
langsung harga jualnya disertai penghitungan target jumlah produk yang harus dijual.
Keuntungan di bawah 10% dari harga jual akan sangat berisiko karena masih ada biaya-biaya lain
yang harus dikeluarkan, seperti biaya operasional. Pemilik usaha boleh saja menetapkan
keuntungan sebesar 10% dari harga jual. Namun, jumlah unit penjualan atau kuantitasnya harus
Cara penetapan harga tersebut dapat juga digunakan untuk berbagai jenis usaha atau sektor-sektor
usaha lainnya.
205
Contoh Penghitungan Biaya Operasional Usaha Toko Lampu Hias Per Bulan
sebelum dikurangi biaya operasional dan pajak. Sebelum memulai usaha, sebaiknya anda membuat
perkiraan target penjualan untuk menghitung perkiraan keuntungan yang akan didapat.
Penghitungan keuntungan kotor yang dapat dihitung adalah penghitungan keuntungan kotor untuk
setiap buah, setiap hari, sejumlah pesanan, setiap minggu, dan setiap bulan. Memang, menghitung
pendapatan keuntungan kotor setiap bulan harus melalui tahapan penghitungan setiap buah, setiap
hari, atau setiap minggu. Untuk pendapatan sejumlah pesanan, biasanya dikhususkan untuk usaha yang
tidak rutin setiap hari pemasukannya atau sedang ada pesanan saja.
Karena sebelumnya kita telah melakukan proses penghitungan untuk usaha toko lampu hias,
contoh berikutnya akan melanjutkan untuk menghitung keuntungan toko lampu hias tersebut. Namun,
Jika target dari pemilik usaha menjual 10 buah lampu hias setiap hari, berapa keuntungan kotor yang
akan diperoleh setiap bulannya? Harga jual lampu hias per buah ditetapkan Rp.100.000,00 per buah dan
HPP per buah adalah Rp.50.000,00.
206
total keuntugan bersih yang diperoleh sebuah usaha setiap bulannya. Jika usaha Anda memiliki lebih
dari satu buah produk, tentu tahapa penghitungan HPP dihitung untuk tiap produk karena biaya
produksi tiap produk tidaklah sama. Selain itu, harga jual dan jumlah keuntungan tiap produk juga tidak
sama, bahka target atau jumlah penjualan produknya juga berbeda antara satu dan lainnya.
produk lebih dari 1, perhitungkan HPP sampai pada tahap penghitungan keuntungan kotor per unit dan
total jumlah perolehan keuntungan per bulan. Setelah itu, akumulasikan dengan penghitungan produk
lain barulah dikurangi biaya operasional. Barulah Anda akan memperoleh penghitungan hasil
keuntungan bersih selama 1 bulan.
Tugas Madiri
Setelah menetapkan jenis usaha dan mulai membuat prototype atau produk usaha yang akan dijual,
pada a ini Anda perlu membuat beberapa perencanaan penghitungan berikut.
a. Hitunglah harga pokok produksi atau HPP untuk setiap produk atau jasa yang Anda buat dengan
contoh penghitungan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika Anda memiliki lebih dari satu
produk, Hitunglah semua jeis produk yang akan Anda jual.
b. Lakukan pengmatan dan analisis harga produk yang sama di pasaran. Berdasarkan analisis dan
penghitungan HPP yang sudah dilakukan, beberapa harga jual yang akan Anda tetapkan untuk
tiap – tiap produk?
c. Buat estitasi penghitungan untuk keuntungan kotor per unit, target penjualan per bulan,
penghitungan biaya operasional setiap bulan, dan target keuntungan bersih yang ingin dicapai.
Setelah membuat semua penghitungan sesuai langkah – langkah tersebut, tik hasil laporan
A. Lawrence J. Gitman
Modal adalah bentuk pinjaman dalam jangka waktu tertentu yang dimiliki oleh perusahaan atau
semua hal yang ada di bagian kanan neraca perusahaan selain kewajiban saat ini.
B. Bambang Riyanto
Modal adalah hasil produksi yang digunakan kembali untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam
perkembangannya, modal mengacu pada nilai, daya beli, ataupun kekuasaan yang ada dalam barang-
barang modal.
C. Drs. Moekijat
Modal adalah semua hal yang dimiliki oleh perusahaan meliputi uang tunai, kredit, hak membuat,
serta menjual sesuatu (berupa paten), mesin-mesin, dan properti. Namun, sering juga istilah modal
digunakan untuk menggambarkan hak milik total yang terdiri atas jumlah yang ditanam, surplus, dan
semua keuntungan yang tidak dibagi.
A. Berdasarkan sumber
Modal berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu sumber modal internal dan sumber
eksternal.
209
Modal berdasarkan fungsinya dapat di bagi menjadi dua yaitu modal perseorangan dan modal
sosial.
1. Modal perseorangan
Modal perseorangan adalah modal yang berasal dari seseorang yang memiliki fungsi
memudahkan berbagai aktivitas dan memberikan laba kepada pemiliknya.
Contohnya adalah deposito, properti, pribadi, saham, dan lainnya.
2. Modal sosial
Modal sosial adalah modal yang di miliki oleh masyarakat yang memberikan keuntungan
bagi masyarakat secara umum dalam melakukan kegiatan produksi. Contohnya adalah jalan
raya, pelabuhan, dan lainnya.
c. Berdasarkan bentuk
Jenis-jenis modal juga di bedakan berdasarkan bentuk, yaitu modal konkret atau modal abstrak
atau modal pasif.
1. Modal konkret (modal aktif)
Modal konkret adalah modal aktif yang berarti dapat di lihat secara kasat mata atau berwujud.
Contohnya adalah bahan baku, tempat, mesin, gudang dan bentuk sarana prasarana lainnya.
210
Contohnya pembelian peralatan, perlengkapan, dan belanja bahan baku. Perhitungan modal
investasi ini akan memberikan gambaran jumlah modal yang dibutuhkan agar usaha dapat beroperasi.
Berikut adalah contoh perhitungan untuk modal investasi. Perhitungan ini dibuat untuk mengelompokan
kebutuhan-kebutuhan usaha yang masuk ada kelompok modal investasi.
Tabel 8.3 contoh perhitungan modal investasi usaha toko lampu hias.
B. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasional usaha. Contoh
dari kebutuhan biaya operasional, antara lain pembayaran sewa lokasi (jika dibayar secara bulanan),
pembayaran gaji karyawan, pembayaran aneka tagihan, dan lain-lain. Berikut adalah contoh
penghitungan modal kerja untuk usaha. Penghitungan modal kerja dibuat untuk mencatat kebutuhan-
kebutuhan operasional usaha. enghitungan ini dapat dibuat dengan menghitung perkiraan rencana
biaya operasional minimal selama 1 bulan.
Tabel 8.4 contoh penghitungan modal kerja usaha toko lampu hias(periode bulanan)
212
TUGAS KELOMPOK
Membuat Perhitungan Modal Usaha
Setelah membuat sebuah unit usaha. Anda dapat melakukan perhitungan modal usaha kelompok
berdasarkan kebutuhannya untuk kelompok modal berikut.
1. Modal Investasi
2. Modal Kerja
Break even point (BEP) atau titik impas adalah suatu kondisi dimana biaya atau pengeluaran dan
pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian ataupun keuntungan. Pada kondisi
break even point, jumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk biaya produksi sama dengan
pendapatan yang diterima dari hasil penjualannya. Disebut titik impas karena erhitungan break
even point akan membuat perusahaan tidak mendapatkan laba dan juga tidak mengalami
kerugian.
Dengan penentuan BEP dapat diketahui jumlah barang dan harga pada penjualan.
Analisis BEP juga dapat digunakan untuk hal yang lain, seperti analisis laporan keuangan.
213
dalam menghitung besarnya beb atau titik impas diperlukan komponen-komponen sebagai berikut
biaya yang berjumlah totalnya akan sama dan tetap tidak berubah sedikit tidak berubah sedikit pun
walaupun jumlah barang yang diproduksi dan dijual berubah dalam kapasitas normal contohnya biaya
sewa gedung premi asuransi atau pembayaran pinjaman.
Diketahui :
2.biaya variabel (variable cost)
Total biaya Tetap (FC) Adalah Rp.40.000.000.00
komponen ini bersifat gamis dan bergantung pada tingkat volume produksinya jika produksi meningkat
Total
biayabiaya Variabel
variabel (VC) Per
juga akan unit adalah Rp.40.000.00
meningkat.
Harga jualjual
3.harga barang perprice
(selling unit )adalah Rp.80.000.00
Keterangan
2. BEP Penjualan
Perhitungan BEP penjualan merupakan penghitugan titik impas dalam betuk nilai rupiah.
Rumus penghitungan BEP penjualan adalah sebagai berikut :
BEP = FC
1-(VC/P)
Keterangan :
BEP : Break Even Poin/Titik Impas dalam Rupiah
FC : Fixed Cost/Biaya Tetap
VC : Variable Cost/Biaya Variabel
P : Price/harga per unit
Contoh Soal Peghitugan BEP Dalam Rupiah
Diketahui :
Total Biaya Tetap (FC) adalah Rp 40.000.000.00
Total biaya Variabel (VC) per uit adalah Rp 40.000.00
Harga jual barang per unit adalah Rp 80.000.00
Peghitungan BEP Unit adalah sebagai berikut.
BEP = FC/(1-(VC/P))
BEP = Rp 40.000.000.00/(1-(40.000.000,00/Rp 80.000,00))
BEP = Rp 80.000.000,00
Artinya, titik impas dapat diperoleh jika mampu melakukan penjualan seesar Rp 80.000.000,00
Tugas Kelompok
215
Rangkuman
1. Tujuan perhitungan biaya produksi adalah memaksimalkan keuntungan sebuah usaha,
yaitu menghasilkan pendapatan dan membadingkannya dengan biaya yang dikeluarkan.
2. Secara umum, biaya produksi dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu biaya tetap
(fixed cost/FC), biaya variabel (variabel cost/VC), biaya total (total cost/TC), biaya rata-
rata (average cost/AC), dan biaya marjinal (marginal cost/MC).
3. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk dan jasa dalam
sebuah ukuran.
4. Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk
melaksanakan suatu pekerjaan, Dalam Bahasa Inggris, modal disebut dengan capital,
yaitu barang yang dihasilkan oleh alam atau manusia untuk membantu memproduksi
barang lainnya yang dibutuhkan manusia dengan tujuan memperoleh keuntungan.
5. Menurut kegunaannya dalam usaha, modal usaha terbagi atas modal investasi dan modal
kerja.
6. Break even point atau nama lain dari analisis titik impas diartikan sebagai suatu keadaan
atau titik di mana perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh keuntungan
dan tidak mengalami kerugian.
7. Menghitung break even point atau BEP dapat dilakukan dengan perhitungan BEP dalam
unit dan BEP dalam rupiah.
Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Pengendalian biaya merupakan tujuan penetapan dan perhitungan dari biaya….
A. Promosi
B. Produksi
C. Tetap
D. Variabel
E. Rata-rata