Anda di halaman 1dari 6

KD 3.

8 Menghitung Harga Pokok Produksi


4.8 Menentukan BEP dan Keuntungan Usaha

MENGENAL HARGA POKOK PRODUKSI

1. Pengertian Harga Pokok Produksi:


1) semua biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan untuk proses
produksi sehingga barang atau jasa tersebut bisa dijual.
2) biaya-biaya yang dikeluarkan baik itu biaya langsung maupun biaya tidak langsung
selama proses produksi bahan mentah ke barang jadi.
3) biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk (Mulyadi;
2004:14)
4) seluruh biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu unit barang yang meliputi biaya
bahan baku, tenaga kerja, dan biaya pengadaan berbagai peralatan yang digunakan
dalam pembuatan produk.
Perusahaan harus menghitung harga pokok suatu barang karena sangat penting untuk
pelaporan keuangan perusahaan.

2. Tujuan Penetapan Harga Pokok Produksi


Menurut Mulyadi (1993, 97) dalam buku Akuntansi Biaya, tujuan dari pemberian harga
pokok produksi adalah:
a. untuk menentukan jumlah biaya per unit produk jadi
b. menentukan harga jual produk.
c. menilai persediaan.
d. Sebagai dasar untuk menetapkan laba/menghitung keuntungan usaha.
e. Sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
f. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian (pengawasan biaya produksi)
Penentuan harga pokok produksi bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya biaya yang
dikorbankan dalam hubungannya dengan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi
atau jasa yang siap untuk dijual dan dipakai. Penentuan harga pokok sangat penting dalam
suatu perusahaan, karena merupakan salah satu elemen yang dapat digunakan sebagai
pedoman dan sumber informasi bagi pimpinan dalam mengambil keputusan.
3. Penggolongan Biaya

a. Berdasarkan objek pengeluarannya (nama objek pengeluaran dijadikan dasar


penggolongan biaya.
Contoh:
1) Biaya untuk membayar gaji karyawan disebut biaya gaji
2) Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku disebut biaya bahan baku
3) Biaya bahan bakar, biaya untuk membeli bahan bakar
4) Biaya depresiasi
5) Biaya asuransi
6) Biaya bunga
7) Biaya soda
8) dll
b. Berdasarkan fungsi pokoknya
1) Biaya produksi, yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual
2) Biaya administrasi dan umum, biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji
karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi, Personalia dan Bagian Hubungan
Masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya foto copy.
3) Biaya pemasaran, yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan
pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan; biaya promosi, biaya
angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli; gaji karyawan bagian-
bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran; biaya contoh (sample). 

c. Berdasarkan hubungannya dengan hal yang dibiayai


1) Biaya langsung, yaitu biaya yang dikeluarkan terhadap produk dan manfaatnya
terlihat langsung dalam pembuatan produk.
2) Biaya tidak langsung

d. Berdasarkan perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan


1) Biaya tetap, yaitu biaya yang tetap harus dikeluarkan oleh perusahaan tanpa
dipengaruhi oleh naik atau turunnya produksi. Contoh: biaya sewa gedung.
Ada tidaknya aktivitas produksi perusahaan, biaya tetap harus selalu
dikeluarkan.
2) Biaya variabel, yaitu biaya yang dikeluarkan berdasarkan naik turunnya
produksi. Contoh: biaya bahan baku
 biaya bahan produksi, adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bisa
memproduksi suatu barang atau jasa.
 Biaya yang jumlahnya menyesuaikan dengan volume aktivitas.
 Seluruh bahan yang diperlukan untuk membuat sebuah produk,
dikategorikan sebagai biaya varibel
Contoh biaya variabel produk kue bolu adalah tepung, telur, mentega, gula,
garam, dll.
Biaya percepatan/biaya lembur : termasuk biaya variabel.
Biaya produksi = biaya bahan baku(BBB)
Biaya tenaga kerja langsung /BTKL
Biaya overhead pabrik disingkat BOP.

3) Biaya semi variabel, yaitu biaya yang menunjukkan karakteristik dari biaya
tetap dan biaya variabel. Contoh:biaya listrik

4. Metode Penentuan Harga Pokok produksi


a. Metode Harga Pokok Penuh (full costing)
Metode harga pokok penuh memasukkan seluruh unsur biaya produksi yang terjadi
selama proses produksi. Biaya yang dimasukkan diantaranya adalah biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead produksi. Metode ini sering digunakan oleh
pelaku UMKM.
b. Metode harga pokok variabel(Variabel costing)
Metode harga pokok variabel hanya memasukkan unsur-unsur biaya variabel saja, baik
untuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, maupun overhead produksi.

5. Bentuk Harga Pokok produksi


Berikut ini contoh penyusunan harga pokok produksi
HARGA POKOK PRODUKSI
USAHA ANEKA WARNA
(dalam rupiah)

5.850
Persediaan barang mentah 1/1/2019 .000
Pembelian bahan mentah 18.650.000
24.500.000
Potongan pembelian bahan mentah 1.750.000
22.750.000
250.00
Retur pembelian bahan mentah 0
22.500.000
Persediaan bahan mentah 31/12/2019 4.550.000
Biaya bahan mentah 17.950.000
Upah tenaga kerja 5.600.000
Biaya produksi tidak langsung
Bahan pembantu 4.700.000
Upah pengawas 1.000.000
Listrik 550.000
Pemeliharaan mesin 250.000
Reparasi mesin 100.000
Asuransi mesin 200.000
Depresiasi mesin 200.000
Pemeliharaan Gedung 200.000
Sewa Gedung 1.300.000
8.500.000
Barang dalam proses 32.050.000
Barang dalam proses 1/1/2019 6.700.000
38.750.000
Barang dalam proses 31/12/2019 6.550.000
Harga pokok produksi 32.200.000
Persediaan barang jadi 1/1/2019 7.800.000
40.000.000
Persediaan barang jadi 31/12/2019 8.000.000
Harga pokok penjualan 32.000.000

Cermatilah laporan harga pokok produksi Usaha Aneka Warna di atas!


Berdasarkan informasi yang termuat dalam laporan tersebut, identifikasilah biaya-biaya yang
termasuk biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel!
Carilah referensi mengenai perbedaan harga pokok produksi antara industri jasa dan dagang!

Anda mungkin juga menyukai