BIAYA PRODUKSI
NAZIYAH
ANFA
BAYU
IQBAL
ABIMANYU
RENDI
SMKN 7 BALEENDAH
BIAYA PRODUKSI
Proses produksi yang dilakukan produsen pasi memerlukan biaya, besarnya biaya
proportional dengan banyak barang dan jasa yang dihasilkan. Berikut ini akan dibahas
secara mendalam mengenai biaya produksi. Hal-hal apa saja yang diperhatikan dalam
perhitungan biaya produksi, jenis-jenis biaya produksi, cara melakukan perhitungan
biaya produksi, serta ulasan-ulasan lainnya mengenai biaya produksi yang disertai
contoh.
A. BIAYA PRODUKSI
Dalam arti sempit, biaya (cost) memiliki arti pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva. Secara luas biaya mengandung arti pengorbanan sumber ekonomi
yang dapat diukur dalam satuan uang. Biaya memiliki unsur sebagai berikut :
Contoh biaya produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik. Biaya produksi juga dapat digolongkan menjadi :
1. Biaya produksi langsung, yaitu biaya yang terjadi, penyebab satu-satunya adalah
karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya ini langsung diperhitungkan ke dalam
harga pokok produksi terdiri atas :
a. Biaya bahan langsung, yaitu semua bahan menjadi satu kesatuan dan dapat
langsung diperhitungkan dalam harga pokok produk
b. Biaya tenaga kerja langsung, yaitu upah untuk para pekerja yang secara
langsung membuat produk dan jasanya langsung diperhitungkan dalam harga
pokok produk.
2. Biaya produksi tidak langsung adalah biaya selain biaya bahan langsung dan biaya
tenaga kerja langsung yang terjadi di pabrik. Biaya ini disebut biaya overhead
pabrik (BOP). Biaya produksi tidak langsung dikelompokkan menjadi :
a. Biaya bahan penolong, yaitu bahan yang diperlukan untuk pembuatan produk
dan penggunaanya relatif kecil
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu upah untuk tenaga kerja yang secara
tidak langsung berhubungan dengan pembuatan produksi
c. Biaya produksi tidak langsung, seperti asuransi
3. Biaya Non Produksi adalah biaya yang terjadi atau yang dikeluarkan untuk bahan
pelengkap atau pembantu, seperti biaya administrasi umum dan biaya penjualan
atau biaya pemasaran. Beban administrasi, umum dan penjualan adalah biaya non
produksi utama yang ditampilkan dalam laporan laba rugi.
a. Beban administrasi umum dan penjualan, terdiri dari biaya gabungan dari
operasi perusahaan
b. Penjualan, terdiri atas beban pokok penjualan temasuk gaji, dan semua biaya
dan pajak secara langsung berhubungan dengan produksi dan penjualan
produk.
c. Umum, terdiri atas beban usaha umum dan pajak yang secara langsung
berhubungan dengan operasi umum perusahaan.
d. Administasi, terdiri atas gaji eksekutif dan pendukung lainnya dan semua
pajak yang berkaitan dengan administrasi secara keseluruhan.
Dalam melakukan proses produksi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya :
1) Sistem perpetual, artinya selalu mencatat setiap ada transaksi harian yang
terjadi.
2) Sistem periodik, artinya transaksi dicatat dan dikumpulkan terlebih dahulu
secara berkala/periode.
1) Metode FIFO (First In First Out), Masuk Pertama Keluar Pertama, bahan
baku yang masuk pertama kali lebih dulu dipergunakan.
2) Metode LIFO (Last In First Out), Masuk Terakhir Keluar Pertama, bahan
baku yang terakhir masuk digunakan lebih dulu.
3) Metode Rata – Rata (Average Cost), bahan yang merupakan hasil kali
kuantitas bahan baku yang dipakai dan harga pokok rata-rata per satuan.
Contoh Soal :
PT Erina Arisha memiliki data bahan baku selama 2 minggu pertama Mei
2001, Sebagai berikut :
Hitung berapa harga pokok bahan baku yang dipakai proses produksi pada
tanggal 10 Mei 2001.
1) Metode FIFO
01 Mei 8.000 kg × @ Rp 1.000 : Rp 8.000.000
03 Mei 7.000 kg × @ Rp 1.200 : Rp 8.400.000
15.000 kg : Rp 16.400.000
Harga pokok proses produksi dicatat sebesar Rp 16.400.000
2) Metode LIFO
03 Mei 12.000 kg × @ Rp 1.200 : Rp 14.400.000
01 Mei 3.000 kg × @ Rp 1.000 : Rp 3.000.0000
15.000 kg : Rp 17.400.000
Harga pokok proses produk dicatat sebesar Rp 17.400.000
3) Metode Rata-Rata
01 Mei 8.000 kg × @ Rp 1.000 : Rp 8.000.000
03 Mei 12.000 kg × @ Rp 1.200 : Rp 14.400.000
20.000 : Rp 22.400.000
22.400.000
Harga pokok rata-rata : = = Rp 1.120
20.000
Ada sebuah metode pengumpulan atau perhitungan biaya bahan baku agar
lebih terkendali dan terencana dengan baik, yaitu dengan menggunakan system
perpetual untuuk mengendalikan biaya pabrikasi. Sistem ini lebih banyak dipakai
daripada sistem periodik karena pengendalian biaya sehari-hari dapat dilakukan
dengan sistem perpetual. Ada dua sistem akuntasi biaya perpetual, yatu metode
harga pookok pesanan (job order costing) dan metode harga pokok proses
(process costing).
Harga pokok pesanan (job order costing) merupakan cara perhitungan harga
pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Metode harga pokok
pesanan dirancang untuk mengawasi biaya perusahaan dalam menghasilkan atau
mengerjakan setiap pekerjaan pesanan.
Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap jenis pesanan dan harga pokok
persatuan dapat dihitung dengan rumus :
Contoh :
= Rp 26.000