PETA KONSEP
Pengertian Pers di
Indonesia
Fungsi Pers
Peranan Pers
Peranan Pers
di Indonesia
Pers Yang Bebas Dan
Bertanggung Jawab
Sesuai Kode Etik
Jurnalistis
Kebebasan Pers
di Indonesia
1
Lampiran Bahan Ajar
Hari Mulyani Agustiana / 19031615410455
surat kabar dan majalah yang berisi berita, 4) orang yang bekerja di bidang
persurat kabaran.
3. Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, Pers adalah lembaga sosial dan
wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang
meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan
gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan
menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang
tersedia.
B. Fungsi Pers
Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, disebutkan dalam pasal 3 fungsi pers
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Media Informasi, ialah perrs itu memberi dan menyediakan informasi
tentang peristiwa yang terjadi kepada masyarakat, dan masyarakat membeli
surat kabar karena memerlukan informasi.
2. Fungsi Pendidikan, ialah pers itu sebagi sarana pendidikan massa (massa
Education), pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan
sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya.
3. Fungsi Menghibur, ialah pers juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk
mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot.
Berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang,
pojok, dan karikatur.
4. Fungsi Kontrol Sosial, terkandung makna demokratis yang didalamnya
terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
a. Social particiption yaitu keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan.
b. Social responsibility yaitu pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat.
c. Social support yaitu dukungan rakyat terhadap pemerintah.
d. Social Control yaitu kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan
pemerintah.
5. Sebagai Lembaga Ekonomi, yaitu pers adalah suatu perusahaan yang bergerak
dibidang pers dapat memamfaatkan keadaan disekitarnya sebagai nilai jual
2
Lampiran Bahan Ajar
Hari Mulyani Agustiana / 19031615410455
C. Peranan Pers
Menurut pasal 6 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, perana pers adalah sebagai
berikut :
1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.
2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi
hukum, hak asasi manusia, serta menhormati kebhinekaan.
3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan
benar.
4. Melakukan pengawasan,kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan umum.
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
D. Pers Yang Bebas Dan Bertanggung Jawab Sesuai Kode Etik Jurnalistik
1. Landasan Hukum Pers Indonesia
a. Pasal 28 UUD 1945, berbunyi kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya
ditetapkan dengan Undang-Undang.
b. Pasal 28 F UUD 1945, berbunyi setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
c. Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Azasi Manusia pada pasal
20 dan 21 yang berbunyi :
1) -Pasal 20 : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi di lingkungan
sosialnya.
3
Lampiran Bahan Ajar
Hari Mulyani Agustiana / 19031615410455
periode ini pers juga mengalami kedalan dalam melakukan aktivitas kebebasanya,
karena di kekang oleh pemerintah baik di orde lama maupun di orde baru. Hal
tersebut dibuktikan dengan di bredelnya surat kabar dan ditahanya beberapa jurnalis
dan aktivis pers yang melawan dan melakukan protes terhadap TAP MPRS No.11
Tahun 1960 tentang penerangan masa. Diantara mereka yang ditahan adalah
Mochtar Lubis, Redaktur Indonesia Raya 1956 – 1961. Pada masa ini juga mash
berlangsung pembreidelan - pembreidelan kepada organisai pers yang menentang
pemerintah
Gerakan Reformasi 1998, merupakan titik awal kebebasan pers di Indonesia.
Penyerahan kekuasaan oleh Soeharto kepada Habibie serasa membawa angin segar
kepada pers Indonesia. Udra kebebasan pun tercium ketika mentri penerangan
Yunus yosfiah mencabut berbagai ketentuan hukum yang rezim orde baru tentukan.
Salah satunya yaitu Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUP). Dan hal itu menjadi
titik awal kebangkitan dan kebebasan pers di Indonesia.
Kebebasan pers di Indonesia sangatlah di jamin dengan adanya pasal 4 UU
No.40/1999 desebutkan bahwa hak – hak pers adalah kemerdekaan pers dijamin
sebagi hak asasi warga Negara. Terhadap pers nasional tidak dikenakan sensor,
pembreidelan dan pelarangan penyiaran. Pers nasional mempunyai hak mencari,
menyampaikan gagasan dan informasi kepada masyarakat. Adanya UU tersebut
memberikan jaminan kebebasan kepada para insan pers untuk menjalankan
aktivitasnya dalam memenuhi fungsi dan kewajianya yang juga telah di atur dalam
UU No.40/1999 dan Pasal 5 UU No.40/1999. Dengan demikian telah jelas tentang
hak kebebasan, fungsi, dan kewajiaban dari per situ. Sehingga nantinya pers tetap
berjalan sesuai koridor landasan pers yang ada di Indonesia yaitu : Landasan Idiil
yaitu pancasila, landasan konstitusional yaitu UUD 45 dan landasan yuridis formal
yaitu UU No.40/1999.
5
Lampiran Bahan Ajar
Hari Mulyani Agustiana / 19031615410455
3. Kritik yang tidak sesuai fakta, sensasional, dan tidak bertanggung jawab akan
menimbulkan fitnah
Soal Latihan :
1. Jelaskan definisi tentang pers menurut UU No. 40 Tahun 1999 !
2. Sebut dan jelaskan dua fungsi pers menurut pasal 3 UU No.40 Tahun 1999
3. Deskripsikan defini tentang etika pers menurut UU No. 40 Tahun 1999
4. Apakah yang dimaksud dengan pers yang bertanggung jawab menurut UU No. 40
Tahun 1999
5. Jelaskan yang dimaksud dengan kebebasan pers menurut UU No. 40 Tahun 1999
6. Jelaskan tiga dampak penyalahgunaan kebebasan pers