I. PENDAHULUAN
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian
tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila
menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus
dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan, tetapi secara
ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat. Untuk itu, ada dua studi atau analisis yang dapat
digunakan untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis dimulai atau dikembangkan, yaitu:
I.3 Tujuan
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakn
dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai
konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu
memberikan mafaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.
Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain:
2. Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misal: untuk memperluas cakupan usaha.
3. Untuk memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan, misal: pilihan usaha
dagang.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha, diantaranya:
Studi kelayakan usaha penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami kegagalan
dan memberi kepanjangan sepanjang waktu
Studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan
sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan.
Adalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya
3. Tahap analisis
Adalah proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut
layak dilaksanakan atau tidak.
Aspek-aspek dalam studi kelayakan adalah bidang kajian dalam studi kelayakan tentang
keadaan objek tertentu, yang dilihat dari fungsi-fungsi bisnis. Menurut Subagyo (2007),
pembagian dan pengkajian aspek-aspek dalam studi kelayakan terbagi menjadi dua bagian yaitu
aspek primer dan aspek sekundear.
Aspek primer merupakan aspek yang utama dalam penyusunan studi kelayakan. Aspek primer
ini ada dalam semua sektor usaha yang terdiri dari : aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum, serta aspek ekonomi dan keuangan.
Aspek sekunder adalah aspek pelengkap yang disusun berdasarkan permintaan instansi/lembaga
yang terkait dengan objek studi, yaitu aspek analisis mengenai dampak lingkungan dan aspek
sosial. Secara umum analisis kelayakan terbagi menjadi aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen, aspek sosial, dan aspek finansial.
Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analis yaitu:
4. Tahap keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis dan hasilnya meyakinkan, maka langkah berikutnya
adalah tahapan mengambil keputusan apakah bisnis layak dilaksanakan atau tidak.
1) Aspek Pemasaran
Karena sifat usaha selama ini yang hanya sebagai usaha sampingan maka yang menjadi lokasi
dan target pemasaran dari usaha ini adlah masyarkat disekitar perang. Kegiatan pemasaran yang
dilakukan adalah menjual kambing langsung ditempat usaha. Konsumen yang ingin membeli
kambing dapat langsung datang ke tempat usaha, dikarenakan tempat usaha yang strategis dan
mudah dijangkau.
b.Target pasar
produk dijual ke konsumen atau pelanggan dalam bentuk kambing domba hidup langsung ke
pengelola hasil peternakan.
c. Karakteristik produk
program penggemukan ini akan diperoleh hasil akhir berupa kambing domba umur 9 bulan
sampai 1 tahun dengan berat hidup 35 kg. karakteristik produk lebih dikonsentrasikan pada
kambing domba hidup untuk qurban, aqiqah dan regular yang sesuai dengan standar SyarI dan
kesehatan masyarakat veteriner sehingga layak dan aman dikonsumsi.
d. Paket produk
paket hewan qurban : standar, jasa pengiriman, jasa penyembelihan dan pendistribusian
paket aqiqah : kambing domba ukuran kecil, sedang, besar dan paket pemasakan.
b. Rencana Pemasaran
1. Strategi Pasar
dalam hal pemasaran mengadakan kerja sama dengan perusahaan pengelola hasil peternakan dan
restoran. Dimana konsumen dapat digolongkan dalam beberapa segmen yaitu:
segmen ini merupakan segmen terbesar yang kebutuhan dagingnya kebanyakan dipenuhi dari
pasokan dalam negeri yang masih kurang memperhatikan kualitas sebagai persyaratan kesehatan
maupun selera.
konsumen asing
konsumen industri merupakan pembeli yang menggunakan daging untuk kembali menjadi
produk lain dan kemudian dijual lagi.
2. Penetapan harga
Harga yang ditawarkan bervariasi, disesuaikan dengan berat hidup. Harga standar untuk kambing
domba Rp. 500.000,-/ekor, apabila dijual dalam bentuk karkas Rp. 40.000,-/kg (dengan
prosentasi karkas 45%). Selain itu disediakan harga paket untuk pembelian skala besar dan paket
promosi.
3. Promosi
Menggunakan berbagai media berupa brosur, spanduk, paket promosi melaui iklan, sebagai
sponsor pada kegiatan entrepreuner, peternakan, kedokteran hewan dan kegiatan kemanusiaan
Perijinan
Usaha ini belum memiliki perijinan bersifat legal, seperti Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) dan
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), namun secara keseluruhan Namun ini merupakan usaha
rakyat dan hanya perizinan dari oaring yang berwenang didaerah setempat
Kepemilikan
Usaha ini kemimilikan pribadi jadi semua resiko, keuntungan, kerugian ataupun hal lainnya nya
tanggung jawab pemilik usaha ini
3. Aspek Finansial
Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan domba adalah
sebagai berikut
Biaya Investasi
No Uraian Jumlah
1 Kandang Rp.21.000.000
Total Rp.33.500.000
No Uraian Jumlah
(Rp.21.000.000:3)
(Rp.1.500.000;3)
Total Rp.7.500.000
No Uraian Jumlah
(20 ekorxRp.1.000.000)
1000gr
4 Obat-obatan Rp.10.950.000
(3 orangxRp.800.000x36 bulan)
6 Listrik Rp.7.200.000
(Rp.200.000x36 bulan)
7 Air -
(Sumur)
8 Transport Rp.18.000.000
Total Rp.147.368.000
Biaya Total:Rp.154.868.000
D .Modal usaha
Total Rp.351.400.000
Analisa Laba-Rugi
Rp.154.868.000
Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha kambing perah layak diusahakan dan
menguntungkan karena nilai R/C= 2,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan
akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 2.200,-
Rp. 154.868.000
Dari analisis B/C diperoleh nilai 1,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000 biaya yang
dikeluarkan untuk usahja penggemukan kambing domba akan menghasilkan keuntungan Rp.
1.200,-
Rp. 188.368.000
Rp. 20.000
17.520 liter
dibulatkan Rp.8.850
Usaha peternakan domba perah tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan
keuntungan jika produksi susu sebanyak 7.743,4 liter atau harga susu per liter Rp. 8.850,-
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
tenaga kerja tidak mempunyai keterampilan yang memadai terutama dalam proses
penggemukan
permintaan akan ternak kambing domba sebgai hewan qurban oleh masyarakat umum.
Sekolah, masjid dan lembaga professional pengelola qurban terus meningkat.
adanya kredit modal usaha yang disediakan oleh pemerintah bagi usaha peternakan kecil
dan menengah.
Ancaman (Threatness)
harga BBM yang meningkat mengakibatkan harga pakan meningkat sehingga biaya
penggemukan terus meningkat.
ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah peternakan kambing yang telah
dikenal konsumen sehingga mempunyai pangsa pasar yang sangat besar, pada umumnya
peternakan ini bermodal besar dan mempunyai system manajemen yang baik sehingga
menghasilkan daging kambing domba yang berkualitas baik.
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakn
dengan menguntungkan secara terus menerus.
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian
tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila
menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus
dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan, tetapi secara
ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat.
Untuk itulah pentingnya analisis bisnis dan studi kelayakan usaha agar bisnis yang akan kita
jalankan sesuai dengan harapan kita dimasa yang akan datang.
3.2. Saran
Kita sebagai manusia tidak lipun dari kehilafan, maka dari itu penulis menyarankan kepada
pembaca dan pendengar isi makalah ini, jika ada kesalahan dalam penulisan, bahasa maupun
salah dalam mendefenisikan sesuatu hal mohon kritik dan saran yang bersifat membangun
makalah ini untuk lebih baiknya.