Nilai-nilai dasar atau yang dikenal sebagai Core Values ASN “BerAKHLAK” merupakan
akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif. Adanya Core Values ASN ini sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu kesamaan persepsi
yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. Core values ASN dibentuk agar
para ASN memiliki semangat dan kemampuan yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang
terbaik dan berkualitas baik sebagai abdi negara, abdi pemerintah maupun sebagai abdi
masyarakat.
Secara umum hal-hal penting yang menjadi akronim dari nilai-nilai dasar ASN tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut;
Berorientasi Pelayanan
Akuntabel
Kompeten
Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
1. KI HAJAR DEWANTARA
Sumber : pikiranrakyat.com
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara
adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan
kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para
priyayi maupun orang-orang Belanda. Ki Hadjar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei
1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ki Hadjar Dewantara menamatkan
Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) dan kemudian melanjutkan sekolahnya ke
STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) tapi lantaran sakit, sekolahnya tersebut tidak bisa dia
selesaikan. Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal penulis handal. Tulisan-tulisannya
sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial
bagi pembacanya. Dari profil singkat tersebut dapat dilakukan analisis secara mendalam
berdasarkan nilai-nilai BerAKHLAK yang dideskripsikan dalam tabel dibawah.
NILAI PENERAPAN NILAI NILAI PENJELASAN
BERAKHLAK ASN BERAKHLAK
Berorientasi Memahami dan Ki Hajar Dewantara adalah pejuang
pelayanan memenuhi kebutuhan kemerdekaan khususnya di bidang pendidikan.
rakyat khususnya di Beliau berjuang agar tercapai pendidikan yang
bidang pendidikan. merata bagi seluruh rakyat di Indonesia. Bukan
Tiada henti melakukan hanya kaum elite dan bangsawan namun untuk
perbaikan dalam berbagai semua kalangan termasuk para pribumi.Pada
kebijakan agar terpenuhi tanggal 3 Juli 1922 beliau mendirikan sebuah
kebutuhan masyarakat perguruan yang bercorak nasional yang diberi
nama Nationaal Onderwijs Instituut Taman
Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa). Dari
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Ki Hajar
Dewantara selalu berupaya untuk memenuhi
kebutuhan rakyat dalam hal pendidikan.
Akuntabel Berkomitmen tinggi Ki Hajar Dewantara merupakan seseorang
Bertanggungjawab yang berkomitmen tinggi serta gigih dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Bahkan saat beliau diasingkan di Belanda tidak
mematahkan semangatnya justru meningkatkan
tekadnya untuk memajukan kehidupan rakyat
Indonesia. Ia bertahan hidup dengan menjadi
jurnalis untuk surat kabar dan majalah Belanda.
Bahkan surat kabar “Het Volk” dan “De Nieuwe
Grone Amsterdamer” memberi kesempatan
untuk menyalurkan pikirannya tentang cita-cita
perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Selama mencurahkan perhatian dalam dunia
pendidikan di Taman Siswa, Ki Hadjar
Dewantara juga rajin menulis tentang
pendidikan dan kebudayaan berwawasan
kebangsaan. Melalui tulisan-tulisan itulah dia
berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan
nasional bagi bangsa Indonesia.
Kompeten Meningkatkan kompetensi Ki Hadjar Dewantara terus meningkatkan
diri untuk menjawab kompetensinya. Saat menjalani masa hukuman
tantangan yang selalu ia juga semakin mendalami masalah pendidikan
berubah . dan pengajaran, sehingga Ki Hadjar Dewantara
Melaksanakan tugas berhasil memperoleh Europeesche Akte. Pada
dengan kualitas terbaik. tahun 1957, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan
gelar Doktor Honori Klausa dari Universitas
Gajah Mada.
Ki Hadjar Dewantara dipercaya oleh presiden
Soekarno untuk menjadi Menteri Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama.
Ki Hajar Dewantara mendapat julukan sebagai
Bapak Pendidikan Nasional karena sikap yang
kompeten serta perjuangan untuk pendidikan di
Indonesia. Tanggal kelahirannya 2 Mei
dijadikan hari Pendidikan Nasional. Selain itu
pemerintah melalui surat keputusan Presiden
RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November
1959 menetapkan Ki Hajar Dewantara sebagai
“Pahlawan Pergerakan Nasional”
Harmonis Jiwa sosial tinggi Pada masa penjajahan Belanda pendidikan
Rasa peduli tinggi hanya ditujukan untuk kaum elite Belanda dan
bangsawan, sedangkan para pribumi jelata
tidak bisa mendapatkan pendidikan. Ki Hajar
Dewantara sangat peduli terhadap pendidikan
di Indonesia. Ia memimpin Perguruan Tinggi
Tamansiswa selama 37 tahun, tujuan didirikan
agar semua rakyat bisa mendapat pendidikan
yang layak sehingga bisa meningkatkan taraf
hidup bangsa. Perjuangan Ki Hajar Dewantara
tidak berakhir sampai akhir hayatnya, ia telah
meninggalkan warisan yang penting bagi
bangsa Indonesia. Salah satunya ia telah
mengajarkan filososi yang terkenal di dunia
pendidikan yakni “Ing ngarso sung tulodo, Ing
madyo mangun karso, Tut wuri handayani”
yang artinya “Di depan memberi teladan, di
tengah memberi bimbingan, di belakang
memberi dorongan”.
Loyal Loyal terhadap bangsa Gelar bangsawan Ki Hajar Dewantara tidak
dan negara membuatnya lupa akan bangsanya. Sebaliknya,
Setia terhadap NKRI beliau berfikir tentang nasib bangsa khususnya
pemerataan pendidikan di Indonesia. Dijiwai
dengan rasa cinta tanah air dan sikap loyal
yang tinggi beliau aktif dalam memperjuangkan
pendidikan di Indonesia agar merata bagi
seluruh kalangan.
Adaptif Bertindak proaktif Ki Hadjar Dewantara aktif dalam berbagai
Terus berinovasi dan organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908,
mengembangkan Ki Hadjar Dewantara aktif di seksi propaganda
kreativitas. Boedi Oetomo untuk mensosialisasikan dan
menggugah kesadaran masyarakat Indonesia
pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan
dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Pada bulan November 1913, Ki Hadjar
Dewantara membentuk Komite Bumipoetra
yang bertujuan untuk melancarkan kritik
terhadap Pemerintah Belanda. Salah satunya
adalah dengan menerbitkan tulisan berjudul Als
Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku
Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar
Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi
Semua untuk Satu Juga. Tulisan Seandainya
Aku Seorang Belanda dimuat dalam surat kabar
de Expres milik dr. Douwes Dekker.
Kolaboratif Terbuka dalam kerjasama Bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto
untuk mewujudkan Mangoenkoesoemo membentuk 3 Serangkai
kemerdekaan RI dan mendirikan Indische Partij (partai politik
pertama yang beraliran nasionalisme
Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912
yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.
Di tanah air Ki Hadjar Dewantara semakin
mencurahkan perhatian di bidang pendidikan
sebagai bagian dari alat perjuangan meraih
kemerdekaan. Bersama 3 serangkai mendirikan
sebuah perguruan yang bercorak nasional yang
diberi nama Nationaal Onderwijs Instituut
Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman
Siswa) dengan tujuan agar rakyat mencintai
bangsa dan tanah air dan berjuang untuk
memperoleh kemerdekaan.
Sumber: merdeka.com
Dr. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Mohammad Hatta atau akab
disapa dengan sebutan Bung Hatta merupakan sosok negarawan besar Indonesia dan orang
pertama yang menjadi wakil presiden Indonesia. Bung Hatta termasuk pejuang kemerdekaan RI
yang ikut menandatangani naskah proklamasi bersama Ir. Soekarno, tak hanya sebagai pejuang
kemerdekaan, beliau juga dikenal sebagai seorang organisatoris, aktivis partai politik, negarawan,
proklamator, pelopor koperasi dan mendapat julukan “Bapak Koperasi”
Mohammad Hatta pernah menempuh pendidikan di Nederland Handelshogeschool,
Rotterdam, Belanda (1932), disana ia sempat memimpin organisasi Perhimpunan Indonesia. Moh
Hatta memiliki peran dan sangat berpengaruh bagi bangsa Indonesia. Beliau pernah menjadi wakil
Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar, Den Haag pada tahun 1949. Dari profil singkat tersebut
dapat dilakukan analisis secara mendalam berdasarkan nilai-nilai BerAKHLAK yang
dideskripsikan dalam tabel dibawah.
3. RIDWAN KAMIL
Sumber : Voi.id
Ridwan Kamil yang memiliki nama lengkap Mochamad Ridwan Kamil ini lahir di Bandung,
tanggal 4 Oktober 1971. Saat ini, dia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018 - 2023
bersama Uu Ruzhanul Ulum. Ridwan Kamil menempuh pendidikan sarjana di Institut Teknologi
Bandung kemudian melanjutkan gelar Master of Urban Design di Universitas California,
Berkeley dan mendapatkan gelar Doktor kehormatan Bidang Administrasi Publik di Universitas
Dong-a. Ridwan memasuki dunia politik pada 2013 dengan mengajukan diri sebagai calon Wali
Kota Bandung diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Keadilan Sejahtera.
Ridwan Kamil selalu berinovasi pada tugasnya. Saat menjadi walikota dia banyak melakukan
program-program pro rakyat dan membesarkan kembali nama Bandung di kancah internasional.
Dari profil singkat tersebut dapat dilakukan analisis secara mendalam berdasarkan nilai-nilai
BerAKHLAK yang dideskripsikan dalam tabel dibawah.
NILAI PENERAPAN NILAI NILAI PENJELASAN
BERAKHLAK ASN BERAKHLAK
Berorientasi Ramah, cekatan, solutif Pada tanggal 4 Februari 2017 Ridwan Kamil
pelayanan Tiada henti melakukan meresmikan jembatan pejalan kaki dari
perbaikan dalam berbagai Cihampelas ke Tamansari yang diberi nama
kebijakan agar terpenuhi Teras Cihampelas. Tujuan adanya jembatan ini
kebutuhan masyarakat untuk mengatasi kemacetan di Jalan
Cihampelas. Jembatan Teras Cihampelas
terbagi menjadi tiga zona, yaitu kuliner, souvenir
dan taman serta mampu menampung 180
pedagang. Hal ini menunjukkan bahwa Ridwan
kamil selalu berupaya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan meningkatkan
pelayanan publik.
Akuntabel Transparan dalam kinerja Ridwan Kamil memantau sekaligus memastikan
yang dilakukan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
Amanah dan cermat (PPDB) 2022 di Jabar berlangsung adil dan
dalam menjalankan transparan. Guna memastikan PPDB berjalan
tanggungjawab lancar, ia meninjau secara langsung alur
pendaftaran dan pengaduan, serta Command
Center yang terhubung dengan 27 Kabupaten/
Kota di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jabar.
Kompeten Memiliki Hard Skill dan Tahun 2019, Ridwan Kamil mendapatkan
Soft Skill yang baik penghargaan sebagai Inspirational Leader se-
Melaksanakan tugas Asia Pasifik dalam acara Govinsider Innovation
dengan kualitas terbaik. Awards 2019 yang diselenggarakan di Markas
Memiliki segudang PBB. Penghargaan ini diberikan karena
prestasi menganggap Ridwan Kamil sebagai pemimpin
yang visioner dan inovatif dalam menjalankan
kepemimpinannya. Program Ridwan Kamil
yang diapresiasi salah satunya yaitu program
desa digital untuk mempercepat pembangunan
di Jawa Barat.
Harmonis Jiwa sosial tinggi Ridwan kamil merupan seseorang yang
Rasa peduli tinggi memiliki jiwa sosial dan rasa peduli yang tinggi.
Sering berinteraksi social Ia sering terjun langsung ke lapangan untuk
secara langsung dan melakukan pemeriksaan dan peninjauan secara
aktif bermedia social langsung sekaligus mendengarkan aspirasi dari
warganya. Selain itu Ridwan kamil aktif dalam
bersosial media untuk menjalin silaturahmi
dengan warganya sekaligus mendengarkan
aspirasi warganya. Hal tersebut dilakukan untuk
menciptakan kondisi daerah yang harmonis.
Loyal Loyal terhadap pimpinan, Ridwan kamil merupakan seseorang yang
bangsa dan negara memiliki loyalitas tinggi terhadap bangsa dan
Taat aturan dan setia negara. Hal ini ditunjukkan saat ia mundur
terhadap NKRI dalam kontestasi Pilkada Gubernur DKI Jakarta
2017. Keputusan tersebut diambil karena ia
merasa masih mempunyai banyak agenda yang
harus dituntaskan di Provinsi Bandung. Alih alih
mengejar jabatan yang lebih tinggi, ia lebih
memilih untuk melanjutkan masa tugasnya di
Provinsi Jawa Barat.
Adaptif Cepat tanggap dalam Ridwan kamil adalah seorang yang selalu
menghadapi perubahan . berinovasi dan adaptif terhadap perkembangan
Terus berinovasi dan zaman. Terbukti dengan salah satu program
mengembangkan kerjanya yaitu dengan membuat Bandung
kreativitas. Command Center, yaitu sebuah pusat kendali
Kota Bandung, dengan didukung oleh GPS
tracking dan CCTV di berbagai tempat untuk
memantau kondisi Kota Bandung, selain itu
berguna dalam rangka mewujudkan kota
Bandung yang cerdas.
Ridwan Kamil juga sudah banyak
mengeluarkan berbagai program inovasi
lainnya yang berbasis digital dalam rangka
menghadapi era industri 4.0 atau era digital.
Berbagai program inovasi berbasis digital ini
menunjukkan bahwa Ridwan Kamil mampu
mengidentifikasi perubahan yang akan terjadi
dimasa depan, khususnya era industri 4.0.
Kemajuan teknologi semakin pesat sehingga
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan sangat
tertinggal apabila tidak menggunakan
digitalisasi dalam pelayanan publiknya.
Kolaboratif Gaya kepemimpinan Gaya kepemimpinan dari Ridwan Kamil meliputi
yang partisipatif, aspek task dan relation. Aspek task adalah
membangun yang mana menunjukkan sikap ketegasan
keberdayaan masyarakat dalam suatu standar kerja yang jelas serta
dan bawahan mampu melakukan koordinasi yang teratur
Mampu bekerjasama dengan bawahannya. Sedangkan aspek
dengan berbagai pihak relation adalah seorang pemimpin yang akan
dengan baik berperan sebagai pendengar yang baik dari apa
yang disampaikan oleh bawahannya serta
menerima masukan dan kritikan sebagai
evaluasi yang diberikan.