Kelompok III A
Angkatan XXVII
BERORIENTASI PELAYANAN
Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN
harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Setiap ASN
diharapkan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; ramah, cekatan, solutif, dan
profesional; serta terus melakukan upgrade diri guna menghasilkan pelayanan terbaik
a. komitmen moral;
b. obyektif;
c. Netral;
d. komitmen terhadap prosedur kerja ilmiah;
e. menguasai basis ilmu dari pekerjaan dan bidang tugasnya; dan
f. menguasai pekerjaan dan bidang tugas.
Salah satu nilai dasar profesional yang dimiliki BMKG ini tentu akan sangat diperlukan
dalam pekerjaan ASN BMKG dalam mewujudkan BMKG sebagai lembaga yang memberikan
pelayanan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Dikarenakan pentingnya informasi
yang diberikan oleh BMKG maka BMKG diharapkan untuk selalu memberikan pelayanan prima.
Pelayanan yang prima serta integrasi data yang tepat oleh BMKG sehingga informasi tersebut
menjadi tepat guna dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan
meminimalisir resiko bahaya yang ditimbulkannya.
AKUNTABEL
Nilai dasar akuntabel memiliki arti kewajiban dari setiap individu atau organisasi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai
Aparatur Sipil Negara yang bekerja untuk rakyat, bangsa dan negara, harus memenuhi
kewajibannya dalam mengerjakan tugas dengan baik, jujur, bertanggung jawab, dan
menggunakan kewenangan jabatannya dengan integritas yang tinggi.
Dalam menerapkan nilai dasar akuntabel, BMKG dalam menjalankan tugasnya telah
berusaha maksimal dalam melayani masyarakat dengan memberikan pelayanan data yang
transparan dan dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat luas melalui website
dataonline.bmkg.go.id maupun melalui permintaan data langsung ke UPT terkait. Selain itu, nilai
dasar akuntabel juga selaras dengan nilai dasar yang ditetapkan oleh Kepala BMKG dalam Perka
BMKG No. 4 Tahun 2014 yaitu Berdedikasi. Adapun nilai-nilai yang harus diwujudkan dalam
sikap dan perilaku berdedikasi antara lain:
Nilai akuntabel juga diaplikasikan dalam melaksanakan pengamatan cuaca. BMKG telah
menyusun kode etik dimana dalam melaksanakan tugas tersebut, ASN BMKG harus selalu
mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh World Meteorological Organization
(WMO). Kode-kode etik terhadap pengamatan yang memenuhi nilai akuntabel meliputi:
a. menguasai metode dan prosedur pengamatan;
b. mematuhi Standar Operasional Prosedur pengamatan;
c. mematuhi jadwal pengamatan;
d. mencatat data hasil pengamatan secara benar dan obyektif;
e. menyusun laporan hasil pengamatan sesuai standar yang ditetapkan;
f. menyerahkan laporan pengamatan sebelum tenggat waktu yang ditentukan;
g. tidak lalai pada saat pengamatan;
h. tidak memanipulasi data pengamatan;
KOMPETEN
Dalam mewujudkan value berorientasi pada kualitas, terdapat beberapa peraturan yang
harus dilakukan seperti mematuhi standar pengelolaan data sebagaimana yang telah ditetapkan;
secara cepat menghasilkan informasi yang tepat, akurat, mudah dipahami dan bercakupan luas;
menguasai metode-metode pengelolaan; tidak lalai dalam pengelolaan data; dan tidak
mengabaikan standar dan metode pengelolaan data. Ketika semua tahapan dan nilai nilai dasar
value berorientasi pada kualitas sudah dilaksanakan dengan baik oleh individu yang terlibat,
maka hal ini dapat meningkatkan kompetensi organisasi BMKG di mata masyarakat.
HARMONIS
Harmonis adalah kerjasama antar berbagai faktor dengan sedemikian rupa sehingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Suasana harmonis dalam
lingkungan kerja akan menciptakan kondisi yang kolaboratif sesama rekan, dapat meningkatkan
produktivitas kerja dan kualitas layanan kepada pelanggan. Hal ini selaras dengan nilai dasar
ASN BMKG yang termuat dalam PERKA BMKG No.4 Tahun 2014 memiliki nilai nilai dasar
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3 huruf a yaitu Profesional dan Pasal 3 huruf c yaitu
Fokus pada pelanggan harus diwujudkan dalam sikap dan perilaku sebagai berikut:
LOYAL
Loyal dalam nilai dasar core value ASN memiliki definisi kesetiaan yang tumbuh tanpa
ada paksaan, namun tumbuh dari kesadaran sendiri. Bagi seorang ASN, loyal dapat didefinisikan
sebagai kesetiaan terhadap cita-cita organisasi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Dalam memenuhi nilai dasar loyal, BMKG memiliki dedikasi yang tinggi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat melalui diseminasi informasi cuaca ekstrim, gempa bumi dan tsunami,
maupun iklim. Hal ini tertuang pada nilai dasar ASN BMKG pada Perka BMKG No. 4 Tahun 2014
pasal 3 huruf e mengenai nilai dasar Berdedikasi yang dapat diwujudkan melalui sikap dan
perilaku sebagai berikut:
ADAPTIF
Value adaptif memiliki pengaruh besar bagi BMKG. BMKG harus bisa cepat menyesuaikan
teknologi terkait MKG untuk menghadapi perubahan;. Selain itu, untuk didapat data MKG yang
cepat, tepat, akurat untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga BMKG harus terus berinovasi
kedepannya. Karena itu salah satu nilai dasar yang harus dimiliki ASN di BMKG adalah inovatif.
Nilai dasar Inovatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b harus diwujudkan dalam
sikap dan perilaku sebagai berikut :
a. mencari peluang perbaikan;
b. berani mengambil resiko;
c. berani mencoba hal-hal baru;
d. menyukai tantangan;
e. kaya ide; dan
f. konsisten dalam melakukan perbaikan.
Dalam penerapannya, BMKG selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. BMKG
harus dapat terus mencoba hal - hal baru dan kaya a yang dapat membantu BMKG berkembang
sebagai lembaga yang dapat terus menyesuaikan dengan perubahan sehingga memberikan
pelayanan terbaik bagi masyarakat kan ide - ide baru serta terus menambah peluang untuk
melakukan perbaikan
KOLABORATIF
Kolaboratif artinya kesediaan bekerja sama atau bersinergi untuk hasil yang lebih baik.
Dapat juga melingkupi keterbukaan kerjasama dengan pihak lain untuk mendapatkan nilai
tambah. Dalam lingkup BMKG sendiri, jika dilihat pada Peraturan Kepala Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika No. 4 Tahun 2014 Pasal 6 dijelaskan tentang fokus BMKG dengan
pelanggan harus diwujudkan dalam sikap dan perilaku seperti:
Dengan pengertian poin poin diatas maka BMKG juga menerapkan konsep kolaboratif
dengan pihak lain atau pelanggan. Kolaborasi yang dilaksanakan juga diatur sedemikian rupa
sehingga terjalin sebuah ikatan yang baik antara BMKG dengan pelanggan. Kolaborasi yang
terjalin juga saling memberikan nilai tambah bagi masing-masing . Kolaborasi yang dilakukan
BMKG dalam lingkup dalam yaitu kerjasama antar kedeputian seperti kerjasama Sistem
InaTEWS antara kedeputian Geofisika dan Kedeputian Inskalrekjarkom. Kerjasama ini bertujuan
untuk memelihara sistem InaTEWS agar tetap dapat bekerja optimal untuk keselamatan
Masyarakat. Kolaborasi internal BMKG juga terlihat pada aplikasi InfoBMKG yang memerlukan
kolaborasi seluruh kedeputian BMKG untuk menghasilkan aplikasi diseminasi informasi BMKG
untuk masyarakat luas.
Untuk kerjasama dengan unit eksternal BMKG, dalam hal mitigasi bencana juga BMKG
berkolaborasi dengan Badan terkait seperti BNPB, BASARNAS dan Pemerintahan Daerah. Hal
ini diperlukan karena satu sama lain saling membutuhkan untuk dapat menjadi sebuah sistem
yang baik. Kerjasama yang terjalin harus terus ditingkatkan demi menjaga keselamatan
masyarakat kita. Peningkatan kualitas peralatan dan kualitas sumber daya manusia juga perlu
diperhatikan. BMKG juga melakukan kerjasama dengan beberapa kampus dalam dan luar negeri
untuk upaya peningkatan SDM BMKG yang unggul. Upaya yang dilaksanakan yaitu memberi
kesempatan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Diharapkan dari kerjasama BMKG
.