SUWARTO,S.SOS.MM
E7
ID
SL
1. Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia,
merupakan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil
dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis yang menyebabkan posisi Indonesia dalam
percaturan global belum memuaskan.
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, secara signifikan telah
mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN dengan berlandaskan
pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan kode perilaku; c) komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas; dan e) profesionalitas jabatan. ”
E9
ID
SL
“Peserta diharapkan mampu memahami konsepsi
perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-
isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS
dengan menyadari pentingnya modal insani, dengan
menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional
pelayan masyarakat”
E1
ID
SL
E1
ID
SL Mengambil Tanggung Jawab : Menunjukkan Kompetensi :
Tetap disiplin dan akuntabilitas, mengakui Dimanifestasikan dalam bentuk kesadaran diri,
dan memperbaiki kesalahan yang dibuat, keyakinan diri, dan keterampilan bergaul, mampu
1 fair dan berbicara berdasarkan data,
menindaklanjuti dan menuntaskan
4 mengendalikan diri, menunjukkan kemampuan bekerja
sama, memimpin, dan mengambil keputusan, serta
komitmen, serta menghargai integritas mampu mendengarkan dan memberi informasi yang
pribadi. diperlukan.
Menunjukkan Sikap Mental Positif : Memegang Teguh Kode Etik :
Bersedia menerima tanggung jawab kerja,
2 suka menolong, menunjukkan respek dan 5 Menjaga konfidensialitas, tidak pernah berlaku
buruk terhadap masyarakat yang dilayani maupun
membantu orang lain sepenuh hati, tidak
tamak dan tidak arogan, serta tidak bersikap rekan kerja, berpakaian sopan sesuai profesi PNS,
diskriminatif atau melecehkan orang lain. dan menjunjung tinggi etika-moral PNS.
Mengutamakan Keprimaan :
3 Belajar terus menerus, semangat 6
memberi kontribusi melebihi harapan,
dan selalu berjuang menjadi lebih
baik.
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
3
Perubahan Lingkungan Strategis
E1
ID
SL
ID
SL
Modal Intelektual :
Pada dasarnya manusia memiliki sifat dasar Modal ketabahan (adversity) :
curiosity, proaktif dan inovatif yang dapat Konsep modal ketabahan berasal dari Paul G. Stoltz (1997).
1 dikembangkan untuk mengelola setiap 4 Ketabahan adalah modal untuk sukses dalam kehidupan,
baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sebuah
perubahan lingkungan strategis yang cepat organisasi birokrasi. Berdasarkan perumpamaan pada para
berubah. pendaki gunung, Stoltz membedakan tiga tipe manusia:
quitter, camper dan climber.
Modal Emosional : Modal etika/moral :
Goleman, et. al. (2013) menggunakan istilah Kecerdasan moral sebagai kapasitas mental yang
“Penyelewengan atau
penyalahgunaan uang Negara
Korupsi (perusahaan) untuk keuntungan
pribadi atau orang lain.”
E1
ID
SL
E1
ID
SL
CHINA
MESIR
Han Su karya Pan Ku menceritakan bahwa
pada awal berdirinya dinasti Han (206 SM)
INDONESIA
Di Mesir, Babilonia, Ibrani, India, Yunani dan masyarakat menghadapi kesulitan pangan,
Romawi Kuno korupsi adalah masalah serius.
SHAMASH
sehingga menyebabkan setengah dari History of Java karya Rafles (1816) menyebutkan
Pada zaman kekaisaran Romawi Hammurabi jumlah penduduk meninggal dunia. karakter orang jawa sangat "nrimo" atau pasrah
dari Babilonia yang naik tahta sekitar tahun 1200 pada keadaan, namun memiliki keinginan untuk
SM telah memerintahkan seorang Gubernur dihargai orang lain, tidak terus terang,
provinsi untuk menyelidiki perkara penyuapan. menyembunyikan persoalan dan oportunis.
Bangsawan Jawa gemar menumpuk harta dan
Seorang raja Assiria (sekitar tahun memelihara abdi dalem hanya untuk kepuasan,
200 sebelum Masehi) bahkan selalu bersikap manis untuk menarik simpati raja
atau sultan, perilaku tersebut menjadi embrio
tercatat pernah menjatuhkan pidana lahirnya generasi opurtunis yang pada akhirnya
kepada seorang hakim yang juga memiliki potensi jiwa yang korup.
menerima uang suap.
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
0
E2
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
ID
SL
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi beserta
revisinya melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun
2001. Secara substansi Undang-undang Nomor 31
Tahun 1999 telah mengatur berbagai modus operandi
tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana formil,
memperluas pengertian pegawai negeri sehingga
pelaku korupsi tidak hanya didefenisikan kepada
orang perorang tetapi juga pada korporasi, dan jenis
penjatuhan pidana yang dapat dilakukan hakim
terhadap terdakwa tindak pidana korupsi adalah
Pidana Mati, Pidana Penjara, dan Pidana Tambahan.
Sifat Tamak
Faktor Moral yang Lemah
Menghadapi Godaan
Individu Gaya Hidup Konsumtif
• Sikap masyarakat
terhadap Korupsi
Faktor • Aspek Ekonomi
Lingkungan • Aspek Politis
• Aspek Organisasi
2
NARKOBA
E2
ID
SL
Menurut Online Etymology Dictionary, perkataan narkotika
berasal dari bahasa Yunani yaitu ”Narke” yang berarti
terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Sebagian orang
berpendapat bahwa narkotika berasal dari kata ”Narcissus”
yang berarti jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai bunga
yang membuat orang tidak sadarkan diri.
E2
ID
SL
E2
ID
SL
LONGAN I
GO
LONGAN I I I
GO
Golongan I hanya digunakan
OLON GAN II
untuk kepentingan ilmu G LON GAN I V
pengetahuan dan tidak untuk Golongan III berkhasiat GO
terapi serta sangat berpotensi pengobatan dan pelayanan
mengakibatkan Golongan II berkhasiat untuk kesehatan serta berpotensi Golongan IV berkhasiat pengobatan
ketergantungan. Contoh pengobatan dan pelayanan sedang mengakibatkan dan banyak digunakan untuk
ekstasi, LSD; kesehatan serta berpotensi ketergantungan. Contoh pelayanan kesehatan serta
tinggi mengakibatkan pentobarbital, berpotensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh flunitrazepam; ketergantungan. Contoh diazepam,
amfetamin, shabu, bromazepam, fenobarbital,
metilfenidat atau italin; klonazepam, klordiazepoxide, dan
nitrazepam.
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
5
ZAT ADIKTIF
E2
ID
SL
BAKAU DLL
TEM
ALKOHOL
DAN
(GA S YA NG DIHIRUP)
INHALANSIA PELARUT)
SOLVEN (ZAT
E2
ID
SL
PERANG CANDU I PADA TAHUN 1839 – 1842 DAN PERANG CANDU II
PADA TAHUN 1856 – 1860
Inggris dan Perancis (Eropa) melancarkan perang candu ke China, dengan membanjiri
candu (opium). Perang nirmiliter ini ditandai dengan penyelundupan Candu ke China.
Membanjirnya Candu ke China berdampak melemahnya rakyat China yang juga
berdampak pada Kekuatan Militer China.
Narkoba jenis morphin sudah dipakai untuk keperluan perang saudara di Amerika
Serikat, Morphin digunakan militer untuk obat penghilang rasa sakit apabila
terdapat serdadu / tentara yang terluka akibat terkena peluru senjata api.
ID
SL
TERORISME
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau
kehancuran terhadap objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau
fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
(Pasal1 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang)
S
PN
rC
tsa
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
La
TERORISME DAN
9
E2
RADIKALISME
ID
SL
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan Resolusi 60/288 tahun
2006 tentang UN Global Counter Terrorism Strategy yang berisi empat
pilar strategi global pemberantasan terorisme, yaitu :
E3
DI DUNIA
ID
SL
NASI ONALIS
ETNO
G TER RORI ST
LEFT WIN ORI ST Etnonasionalis atau ” TE RR ORIST
G T E RR I O U S O R “S C
A RE D
RIGHT WIN teroris separatis, atau RELIG
Teroris sayap kiri atau ethnonationalist/separatis Teroris keagamaan atau
left wing terrorist, Teroris sayap kanan atau
t terrorist, merupakan “ketakutan”, atau religious or
merupakan kelompok right wing terrorist,
gerakan separatis yang “scared” terrorist, merupakan
yang menjalin hubungan menggambarkan bahwa
mengiringi gelombang kelompok teroris yang
dengan gerakan mereka terinspirasi dari
dekoloniasiasi setelah mengatasnamakan agama atau
komunis; fasisme
perang dunia kedua; agama menjadi landasan atau
agenda mereka.
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
TERORISME DI
1
E3
INDONESIA
ID
SL
2
E3
TERORISME
ID
SL
Terorisme
Terorisme sebagai kejahatan luar biasa jika dilihat dari akar perkembangannya sangat terhubung dengan radikalisme. Untuk
memahami Hubungan konseptual antara radikalisme dan terorisme dengan menyusun kembali definsi istilah-istilah yang
terkait.
Radikalisme
Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan
menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Ciri-ciri
sikap dan paham radikal adalah: tidak toleran (tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain); fanatik (selalu
merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah); eksklusif (membedakan diri dari umat umumnya); dan revolusioner
(cenderung menggunakan cara kekerasan untuk mencapai tujuan).
Radikal Terorisme
Radikal Terorisme adalah suatu gerakan atau aksi brutal mengatasnamakan ajaran agama/golongan, dilakukan oleh sekelompok
orang tertentu, dan agama dijadikan senjata politik untuk menyerang kelompok lain yang berbeda pandangan.
ID
SL
KESIAPSIAGAAN
KONTRA RADIKALISASI
NASIONAL
DERADIKALISASI
ID
SL
peningkatan kemampuan
aparatur
perlindungan dan
peningkatan sarana
prasarana
pengembangan kajian
Terorisme
kontra ideologi
reintegrasi Deradikalisas
rehabilitasi melalui pembinaan wawasan keagamaan
sosial i
kewirausahaan
reedukasi
E3
ID
SL
E3
ID
SL
E4
ID
SL
E4
ID
SL
E4
ID
SL
5
(CYBER CRIME, HATE SPEECH, DAN
E4
HOAX)
ID
Wright (1985), beberapa sifat pelaku dalam komunikasi massa :
SL
E4
ID
SL
Media massa pada berbicara atas nama
lembaga tempat dimana mereka
berkomunikasi sehingga pada tingkat
tertentu, kelembagaan tersebut dapat
berfungsi sebagai fasilitas sosial yang dapat
ikut mendorong komunikator dalam
menyampaikan pesan-pesannya.
7
E4
terjadi dalam komunikasi massa
ID
SL
8
E4
langsung terhadap publik
ID
SL
CYBER CRIME
Cyber crime atau kejahatan saiber merupakan bentuk kejahatan yang terjadi dan beroperasi di
dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet. Pelakunya pada
umumnya harus menguasai teknik komputer, algoritma, pemrograman dan sebagainya,
sehingga mereka mampu menganalisa sebuah sistem dan mencari celah agar bisa masuk,
merusak atau mencuri data atau aktivitas kejahatan lainnya.
HATE SPEECH
Hate speech atau ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau hasutan yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka
umum atau di ruang publik merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam komunikasi massa. Dengan berkembangnya teknologi informasi,
serta kemampuan dan akses pengguna media yang begitu luas, maka ujaran-ujaran kebencian yang tidak terkontrol sangat mungkin terjadi.
Apalagi dengan karakter anonimitas yang menyebabkan para pengguna merasa bebas untuk menyampaikan ekspresi tanpa memikirkan efek
samping atau dampak langsung terhadap objek atau sasaran ujaran kebencian.
HOAX
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi.
Sifatnya lebih banyak mengadu domba kelompok-kelompok yang menjadi sasaran dengan isi pemberitaan yang tidak benar. Pelaku
hoax dapat dikategorikan dua jenis, yaitu pelaku aktif dan pasif. Pelaku aktif melakukan atau menyebarkan berita palsu secara aktif
membuat berita palsu dan sengaja menyebarkan informasi yang salah mengenai suatu hal kepada publik. Sedangkan pelaku pasif adalah
individu atau kelompok yang secara tidak sengaja menyebarkan berita palsu tanpa memahami isi atau terlibat dalam pembuatannya.
1. Berdasar Modul :
Sebagai suatu / sebuah pokok
persoalan atau masalah.
2. Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997 :
• Masalah yang dikedepankan
6/23/21
• Kabar angin
• Desas desus
PENGERTIAN
STRATEGIS
Vital
Penting
Politis
Diplomatis
TAKTIS
BAIK
1. Aktual (terjadi/akan terjadi);
2. Problematik
3. Kekhalayakan;
4. Layak;
E5
ID
Memahami Isu Kritikal
SLCollins Cobuild English Language Dictionary (1987) : (1). “An important subject
that people are discussing or arguing about” (2). “When you talk about the issue,
you are referring to the really important part of the thing that you are considering
or discussing”.
Veverka (1994) : “..topics that deal with resource problems and their need for
solutions that relate to the safety of the visitor at the resource site or relate to
resource protection and management issues that the public needs to be aware of”
1. Subjek penting yg sering didebatkan oleh orang orang.
2. Saat anda berbiccara tentang sebuah isu, merujuk pd bagian yg sangat penting yg
anda pertimbangkan atau yg anda diskusikan.
E5
DALAM TIGA KELOMPOK
ID
SL
CURRENT ISSUE
Isu saat ini (current issue) merupakan kelompok isu yang mendapatkan
perhatian dan sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera
mungkin dari pengambil keputusan.
EMERGING ISSUE
Isu berkembang (emerging issue) merupakan isu yang perlahan-
lahan masuk dan menyebar di ruang publik, dan publik mulai
menyadari adanya isu tersebut.
ISU POTENSIAL
Kelompok isu yang belum nampak di ruang publik, namun dapat terindikasi dari beberapa
instrumen (sosial, penelitian ilmiah, analisis intelijen, dsb) yang mengidentifikasi adanya
kemungkinan merebak isu dimaksud di masa depan.
E5
ID
SL
Knowledgeable others
3 Profesional, pejabat pemerintah, trendsetter, pemimpin
opini dan sebagainya.
6
E5
ID
SL
Menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan
Kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik
artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera
solusinya secara komperehensif, dan Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan,
dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan kriteria USG dari mulai sangat USG atau tidak
sangat USG. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
E5
ID
SL
E5
ID
SL
E5
ID
SL
TUGAS KELOMPOK
1. KELAS DI BAGI MENJADI 4 KELOMPOK.
2. MASING – MASING KELOMPOK MEMBUAT KETUA KELOMPOK,
SEKRETARIS, MODERATOR.
3. KETUA KELOMPOK MENENTUKAN OPD / INSTANSI YG AKAN MENJADI
OBJEK TUGAS KELOMPOK.
4. TUGAS DI BUAT DALAM POWER POINT DAN DITAYANGKAN.
5. KELOMPOK LAIN MENYIMAK DAN MEMBERIKAN TANGGAPAN PUKAN
PERTAYAAN.
6. PEMAPARAN DIBUKA OLEH KETUA KELOMPOK DAN
MEMPERKENALKAN ANGOTA DAN MODERATOR MEMAPARKAN HASIL
TUGAS KELOMPOK, SEKRETARIS MENCATAN TANGGAPAN DARI
KELOMPOK LAIN.
7. SELAMAT BERTUGAS.
FOKUS PENGEMB. KEGIATAN LINGSTRA
IDENTIFIKASI ISU LINGKUNGAN STRATEGIS
Unit Kerja :
Isu Yang Diangkat :
Penyebab Isu : 1.
2.
3. dst
Gagasan Pemecahan Isu:
Rencana Kegiatan :1
2.
3.
4. dst
1 2 3 4 5 6 7
LATIHAN
1. Dari Tupoksi Saudara apa isu yang diangkat ?
2. Apa yang Penyebab isu Saudara Tersebut ?
3. Apa Ide Gagasan Saudara ?
4. Tetapkan pendekatan kegiatannya dlm
mengatasi Isu Saudara tersebut.