Anda di halaman 1dari 1

KUIS AGENDA 2

1. AKUNTABILITAS

Dalam pelaksanaannya, Bansos Program Sembako/BNPT tersandung kasus korupsi yang dilakukan
oleh mantan menteri sosial Julian Batubara di tahun 2020 lalu.

Pemerintah berusaha akuntabel, yakni segera memberikan sanksi bagi pelaksana pelayanan yang
tidak sesuai, dalam hal ini Julian Batubara diberhentikan dari jabatan menteri sosial (Akuntabilitas
Memerlukan Konsekuensi; sanksi atau penghargaan).

2. NASIONALISME

Dengan menyediakan berbagai bantuan sosial bagi masayarakat yang membutuhkan, Pemerintah
telah menerapkan nilai Nasionalisme yakni bersikap adil. Pemerintah memberikan bantuan bagi
orang-orang terdampak pandemi, sehingga seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali
masyarakat ekonomi rendah, diharapkan dapat bertahan hidup dengan baik di tengah kondisi
pandemi Covid-19.

Sementara dari sisi koruptor bansos, tentu saja sikap dan perilakunya tidak mencerminkan
Nasionalisme, di mana dia menempatkan kerakusan dan kepentingannya di atas kepentingan
bersama/kepentingan masyarakat luas.

3. ETIKA PUBLIK

Pelaksanaan Bansos oleh mantan menteri sosial Julian Batubara tentu tidak sesuai dengan nilai-nilai
Etika Publik. Selain melanggar kode etik sebagai pejabat publik yang seharusnya menjadi
panutan/role model, beliau juga malah melanggar hukum (korupsi) di tengah kesusahan masyarakat
Indonesia.

4. KOMITMEN MUTU

Setelah tersandung kasus korupsi bansos yang dilakukan oleh Julian Batubara, Pemerintah segera
menunjuk menteri sosial baru yakni Tri Rismaharini dengan harapan program-program bantuan
dapat kembali berjalan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan. Hal ini
menunjukan sikap pemerintah dalam hal komitmen mutu yakni mendengarkan aduan atau keluhan
masyarakat atas ketidaksesuaian pelayanan publik (korupsi bansos), kemudian berupaya untuk
meningkatkan dan memperbaiki mutu layanan (mengganti menteri sosial).

5. ANTI KORUPSI

Fenomena korupsi bansos terkait Covid-19 ini menunjukan bahwa masih kurangnya implementasi
nilai-nilai anti korupsi di kalangan pejabat publik itu sendiri. Pejabat publik yang bersangkutan masih
belum memiliki integritas sebagai pelayan publik yang seharusnya bersikap jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil, serta mengutamakan kepentingan
publik.

Anda mungkin juga menyukai