LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
DISETUJUI :
COACH, MENTOR,
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN III KABUPATEN BUNGO
TAHUN 2019
PENGUJI, C O A C H, MENTOR,
MEGETAHUI
KEPALA BKPSDMD KABUPATEN BUNGO
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas
izin-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk
rancangan aktualisasi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Rancangan aktualisasi ini berjudul “Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Terhadap Penyakit Degeneratif Di Wilayah Kerja Puskesmas Bathin III Ulu”
guna memenuhi persyaratan penyelesaian pelatihan dasar calon pegawai negeri
sipil di kabupaten bungo.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan laporan ini untuk setiap bimbingan, bantuan, semangat dan doa yang
diberikan, sehingga terselesainya laporan rancangan aktualisasi ini. Ucapan terima
kasih ini saya ucapakan kepada :
1. Bapak Bupati Bungo H.Mashuri, S.P, M.E
2. Bapak Drs. R. Wahyu Sarjono selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kab. Bungo dan juga
selaku penguji saya yang banyak memberikan masukan dan saran yang
membangun dan bermanfaat.
3. Ibu Hasnah,S.Pd Selaku Kepala bidang Sumber Daya Manusia di
BKPSDM Kabupaten bungo
4. Bapak Ir. Asnofidal,MM selaku pembimbing (Coach) yang telah banyak
membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis dalam penyusunan
rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ini.
5. Bapak Sulhatril, S.KM selaku Kepala UPTD Puskesmas Bathin III Ulu
sekaligus Mentor.
6. Kepada Panitia dan semua pihak yang terlibat dalam memberikan
dukungan, do’a, moriil, materiil yang tidak dapat penulis sebutkan satu –
persatu.
iii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu mohon kritik dan saran yang membangun sehingga laporan ini dapat
disempurnakan dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
iv
BIODATA
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
BIODATA ..................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................vii
DAFTAR ISI.................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Isu........................................................................................................4
1.3 Perumusan dan Penetapan Isu.................................................................................5
viii
2.3 Deskripsi Umum.....................................................................................................28
2.3.1 Deskripsi Wilayah/Gambaaran Umum Instansi...........................................28
2.3.2 Demografi.....................................................................................................30
2.3.3 Keadaan Sosial Ekonomi dan Budaya..........................................................30
2.3.4 Sarana Pendidikan.........................................................................................31
2.3.5 Sarana Pelayanan Kesehatan........................................................................31
2.3.6 Sumber Daya Tenaga....................................................................................32
2.3.7 Visi dan Misi.................................................................................................33
2.3.8 Tata Nilai......................................................................................................33
2.3.9 Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Umum di Puskesmas................................34
2.3.10 Struktur Organisasi.....................................................................................35
2.4 Penetapan Role Model............................................................................................36
ix
BAB V PENUTUP.......................................................................................................84
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................84
5.2 Saran ..................................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................86
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Akhir-akhir ini mulai terjadi transisi kesehatan akibat transisi demografi dan
transisi epidemiologi,dimana terjadi perubahan yang kompleks dalam pola
kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian, dimana terjadi
penurunan prevalensi penyakit infeksi,sedangkan penyakit non infeksi justru
semakin meningkat.hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup,sosial
ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola
resiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung,diabetes melitus
dan hipertensi.
Diperkirakan penyakit tidak menular bertanggung jawab terhadap hampir
60% kematian didunia dan 43 % dari beban penyakit dunia (WHO,2000). Di
Prediksi pada tahun 2020 penyakit ini akan mencapai 73% penyebab kematian
dunia.(WHO,2002). Di Puskesmas Bathin III Ulu sendiri Penyakit degeneratif
juga menjadi perhatian khusus mengingat tingginya angka lansia di Bathin III
Ulu pada tahun 2018 dari total jumlah penduduk yaitu 17208 jiwa, ± 480
lansianya mengalami penyakit degeneratif. Hal ini menyebabkan kita sebagai
penggerak dibidang kesehatan harus ikut berpartisipatif dalam menekan kejadian
penyakit tidak menular agar prevalensinya tidak semakin meningkat, salah
satunya dengan cara mengoptimalkan pelayanan di bidang kesehatan penyakit
tidak menular, khususnya penyakit degeneratif.
1. Belum optimalnya 4 I
pelayanan kesehatan
terhadap penyakit
degeneratif di wilayah kerja
Puskesmas Bathin III Ulu.
2. Rendahnya tingkat - 3 II
kesadaran masyarakat untuk
melakukan pemeriksaan
kesehatan di Puskesmas
Bathin III Ulu.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan alat analisis APKL maka isu aktual
yang perlu penyelesaian adalah “Belum optimalnya pelayanan kesehatan terhadap
penyakit degeneratif di wilayah kerja Puskesmas Bathin III Ulu. Sehingga
Menyebabkan isu ini menjadi prioritas dalam penyelesaian permasalahan.
Berdasarkan observasi dilapangan, penyebab belum optimalnya Pelayanan Kesehatan
Terhadap Penyakit Degeneratif Di Wilayah Kerja Puskesmas Bathin III Ulu.
disebabkan oleh :
1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit degeneratif.
2. Tidak lengkapnya catatan rekam medis pasien untuk pengobatan berkala
3. Jauh dan sulitnya akses jarak tempuh dari puskesmas dengan wilayah
kerjanya.
4. Kurangnya media informasi terkait penyakit-penyakit degeneratif.
7
BAB II
KONSEPSI TEORITIS DAN DESKRIPSI LOKUS
b. Aspek Akuntabilitas
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship).
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results oriented).
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability
requiresreporting).
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is
meaninglesswithout consequences).
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance).
8
9
c. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas
vertikal (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability). Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas
horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
d. Tingkatan Akuntabilitas
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder
e. Nilai-nilai Akuntabilitas
1) Kepemimpinan
Pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang
tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2) Transparansi
Keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya akuntabilitas
3) Integritas
Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
4) Tanggung Jawab (Responsibilitas)
Kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu
konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya
tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yangtelah dibuat.
10
5) Keadilan
Landasan utama dari akuntabilitas yng harus dipelihara dan
dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan
dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan
Merupakan anak dari nilai dasar keadilan. Artinya, keterkaitan antara
akuntabilitas, keadilan, dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan satu dan
yang lainnya.
7) Keseimbangan
Keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang yang dimiliki
8) Kejelasan
Kejelasan berfungsi sebagai gambaran yang jelas tentangrencana
pekerjaan, proses, hingga hasil pencapaian. Fokus utama untuk
kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran, tanggung jawab, visi
misi organisasi, serta sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
instansi.
9) Konsistensi
Konsistensi merupakan jaminan stabilitas kinerja individu bahkan
instansi. Penerapan kebijakan, prosedur, dan sumber daya yang tidak
konsisten akan melemahkan komitmen dan kredibilitas anggota
organisasi.
2.1.2 Nasionalisme
a. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila (Latief et
al., 2015).
11
b. Nilai-nilai Nasionalisme
Adapun nilai-nilai nasionalisme jumlahnya ada 5 yang sesuai dengan
sila Pancasila, diantaranya:
1) Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan yang Maha Esa
b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab,
c) Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan yang Maha Esa,
d) Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragamadan
kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa,
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
yang Maha Esa,
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
yang Maha Esa kepada orang lain.
2) Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,warna kulit dan
sebagainya
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia,
12
diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya
pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama
dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai
kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan
21
Dalam hal ini setiap CPNS sebagai bagian dari warga masyarakat tentu
memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela Negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut. Kesadaran bela negara itu
hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.
Cakupan bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling
keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama
menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap
dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Setidaknya unsur Bela Negara
antara lain :
1. Cinta Tanah Air;
2. Kesadaran Berbangsa dan bernegara;
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari di zaman sekarang di
berbagai lingkungan:
1. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.
(lingkungan keluarga).
2. Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga).
3. Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan pelatihan) Kesadaran
untuk menaati tata tertib pelatihan (lingkungan kampus/lembaga pelatihan).
4. Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat (lingkungan
masyarakat).
5. Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan masyarakat).
28
Kecamatan Bathin III Ulu secara geografis terletak 1,08°-1,55° dan 101.27°-
102.30° bujur timur dengan luas wilayah 692,26 km² dengan derajat elevansinya berada
pada ketinggian 70-1300 meter dari permukaan laut yang meliputi:
< 99 meter 39.72%
100-499 meter 47.98%
500-999 meter 07.04%
> 1000 meter 05.26%
Suhu rata-rata di Kecamatan Bathin III Ulu berkisar antara 25,8-28,5°C dengan
tingkat kelembaban 56-85% sedangkan curah hujan rata-rata 3000m/tahun. Di Kecamatan
Bathin III Ulu terdapat 2 sungai yaitu Sungai Batang Bungo dan Sungai Batang Buat.
Batas wilayah Kecamatan Bathin III Ulu meliputi:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Rantau Pandan
Sebelah Selatan : berbatasan dengan TNKS/ Kabupaten Kerinci
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Pelepat
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Tanah Tumbuh
Kecamatan/ kawasan Bathin III Ulu mempunyai jarak masing-masing dusun ke ibu kota
Kecamatan ibu kota Kabupaten ibu kota Provinsi, yaitu
Tabel 2.1 Jarak masing-masing dusun di Bathin III Ulu ke ibukota kabupaten dan provinsi
No. Dusun Ibu Kota Ibu Kota Ibu Kota Provinsi
Kecamatan Kabupaten
1. Muara Buat 0 40 298
2. Buat 2 42 300
3. Laman Panjang 3 43 301
4. Lubuk Beringin 5 45 303
5. Senamat Ulu 13 55 313
6. Aur Cino 21 61 334
7. Karak 2 44 302
8. Timbolasi 4 49 307
9. Sungai Telang 14 54 312
Kecamatan/ kawasan Bathin III Ulu secara administratif terdiri dari 9 dusun dan 31
kampung, yaitu:
Tabel 2.2 Nama-nama Dusun dan Kampung di Kecamatan Bathin III Ulu
No. Nama Dusun Nama Kampung
1. Muara Buat a. Kampung Pasar
b. Kampung Lereng
c. Kampung Lamo
d. Kampung Trans SP X
2. Dusun Buat a. Kampung Parit Malintang
b. Kampung Tuo
c. Kampung Sangi
d. Kampung Sungai Letung
3. Laman Panjang a. Kampung Laman Panjang
b. Kampung Sungai Mengkuang Besar
c. Kampung Sungai Mengkuang Kecil
4. Lubuk Beringin a. Kampung Lubuk Beringin
b. Kampung Sungai Alai
5. Senamat Ulu a. Kampung Senamat Ilir
b. Kampung Senamat Mudik
c. Kampung Tagan
6. Aur Cino a. Kampung Sungai Pinang
b. Kampung Lubuk Panjang
7. Karak a. Kampung Karak Mudik
b. Kampung Karak Ilir
c. Kampung Sangi Lubuk Pauh
d. Kampung Trans SP V
2.3.2 Demografi
Secara administratif, Kecamatan Bathin III Ulu terdiri dari 9 Dusun dan
pembagian wilayah Dusun menurut jarak Ibukota Kecamatan dengan Dusun
adalah sebagai berikut:
a.S1 1
b.SMA 1
c.SMP 1
d.SD 1
Jumlah 23 3 39
55
Tugas Pokok :
Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang berkaitan
langsung pada pengobatan penyakit umum atau kuratif melalui tindakan
medis yang sesuai standar operasional, disamping juga memberikan
pelayanan kesehatan secara preventif.
Fungsi:
Sebagai Dokter Puskesmas
Uraian Tugas:
1. Melakukan tindakan darurat medik tingkat pertama
2. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
3. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
4. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
5. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
6. Melakukan konsultasi gizi
7. Melakukan penyuluhan medik
8. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
9. Membuat catatan medik pasien rawat inap
10. Melakukan visite pasien rawat inap
11. Melayani atau menerima konsultasi dari luar
12. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
13. Mengikuti seminar sebagai peserta
14. Melakukan tugas jaga panggilan/on call
Kepala Puskesmas
Sulhatril, SKM
Keuangan
Maryorie Rosa, S. Farm., Apt
Bidus 2.4
Bidan PenetapanBidus
Role Model
Bidus Bidus Bidus Sangi Bidus Bidus
Ma Buat Laman Timbolas Sei Letung Senamat Aur
Buat Karak Panjang i Ulu Cino
36
BAB III
37
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Rencana Aktualisasi
Unit Kerja : Dokter umum di Puskesmas Bathin III Ulu.
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya pelayanan kesehatan terhadap penyakit degeneratif
di wilayah kerja Puskesmas Bathin III Ulu.
2. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Bathin III Ulu.
3. Kurang memadainya sarana pemeriksaan penunjang di Puskesmas
Bathin III Ulu.
Kegiatan :
1. Melengkapi status rekam medis dengan membuat stempel Rekam Medis
2. Membuat leaflet/brosur tentang penyakit degeneratif
3. Melakukan pengobatan Penyakit degeneratif secara berkala melalui
Posyandu Lansia.
4. Melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada pasien di poli
usila melalui leaflet .
5. Evaluasi kepuasan pelayanan kesehatan di poli usila.
37
38
Etika publik
- Menjaga rahasia
Dalam mencatat rekam
medis pasien Saya akan
menjaga kerahasiaan
rekam medis yaitu dengan
menyimpan rekam medik
dengan baik dimana rekam
medis hanya dapat dilihat
oleh dokter, para medis dan
pasien yang bersangkutan.
Komitmen mutu
- Efektivitas
Dalam mencatat rekam
medis pasien, saya akan
membuat pencatatan rekam
medis pasien secara
professional, sistematis,
benar, lengkap dan
menyeluruh dengan
mencatat semua yang telah
dilakukan dan diberikan
kepada pasien mulai dari
anamnesis, pemeriksaan
fisik dan terapi.
40
Anti Korupsi
- Jujur
Dalam mencatat rekam
medis pasien Saya akan
menuliskan semua data
berdasarkan hasil
pemeriksaan secara jujur
tanpa mengurangi dan
menambah informasi.
Komitmen Mutu
- Valid
- Efektivitas
Saya akan melakukan
pembuatan leaflet
berdasarkan referensi yang
42
Anti Korupsi
- Kepedulian
- mandiri
Pembuatan Leaflet
Merupakan Bentuk
Kepedulian Terhadap
Pengetahuan Kesehatan
Masyarakat.
Pembuatan Leaflet
dilaksanakan Secara
Mandiri .
Nasionalisme
- Cinta tanah air
- Saling menghormati
- Menghargai pendapat
Dalam peningkatan
kualitas dan mutu
pelayanan saya akan
menggunakan bahasa
44
Etika Publik
- Integritas
- Disiplin
Dalam peningkatan kualitas
dan mutu pelayanan pada
pengobatan di posyandu
lansia saya akan memiliki
integritas yang
tinggi,disiplin dengan
jadwal yang telah di
tetapkan, dan bekerja sesuai
dengan tupoksi saya
sebagai seorang dokter.
Komitmen Mutu
- Konsisten
- Tepat sasaran
45
Anti Korupsi
- Peduli
Dalam peningkatan kualitas
dan mutu anamnesis kepada
pasien saya akan
mendengarkan segala
keluhan pasien.
umpan balik
Anti Korupsi
-mandiri
Dalam evaluasi kepuasan
pelayanan kesehatan saya
dengan membuat indikator
kepuasan pelayanan
kesehatan, saya akan
mencetak tanpa memungut
dana dari masyarakat
50
BAB IV
REALISASI AKTUALISASI
Setelah melakukan kegiatan yang dipantau dan dikendalikan oleh coach dan
mentor, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama habituasi dilaporkan dan
disertakan dengan lampiran dan bukti fisik saat melakukan tindakan.
52
53
Nasionalisme
Cinta tanah Air
Dalam mencatat rekam medis pasien, Saya telah menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga dapat dibaca oleh
dokter sejawat lainnya
Etika publik
Menjaga rahasia
Dalam mencatat rekam medis pasien Saya telah menjaga
kerahasiaan rekam medis yaitu dengan menyimpan rekam medik
dengan baik dimana rekam medis hanya dapat dilihat oleh dokter,
para medis dan pasien yang bersangkutan.
Komitmen mutu
Efektivitas
Dalam mencatat rekam medis pasien, saya telah membuat
pencatatan rekam medis pasien secara professional, sistematis,
benar, lengkap dan menyeluruh dengan mencatat semua yang
telah dilakukan dan diberikan kepada pasien mulai dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan terapi.
Anti Korupsi
Jujur
Dalam mencatat rekam medis pasien Saya telah menuliskan semua
data berdasarkan hasil pemeriksaan secara jujur tanpa mengurangi
dan menambah informasi.
Proses dan Pada kegiatan Melengkapi status rekam medis dengan membuat
kualitas produk stempel Rekam Medis saya telah melakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Berkonsultasi dengan mentor mengenai rencana melengkapi
54
Dampak Jika Jika Melengkapi status rekam medis dengan membuat stempel
tidak Rekam Medis ini tidak dilakukan maka kelengkapan catatan rekam
dilaksanakan medis pasien tidak terlalu lengkap mengingat jumlah pasien dan
waktu yang tersedia,sehingga yang sering dituliskan hanya
pemeriksaan yang bermakna saja sedangkan pemeriksaan head to
toe tidak dituliskan. Maka pendokumentasian rekam medis sebagai
acuan untuk tatalaksana pasien selanjutnya menjadi kurang efektif.
Nasionalisme
Cinta tanah air
Dalam design dan pembuatannya, saya menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Selain itu saya juga telah
menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh masyarakat.
Etika Publik
Cermat
Saya telah melakukan pembuatan leaflet dan Banner dengan
cermat menggunakan bahasa yang mudah diterima masyarakat
dari golongan apapun agar informasi dari leaflet dan Banner
tersebut dapat sampai dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari
– hari masyarakat
57
Komitmen Mutu
Valid
Efektivitas
Saya telah membuat leaflet dan Banner berdasarkan referensi yang
valid dan kreatif, yaitu dengan bahasa yang singkat, padat, jelas
dan menarik sehingga meningkatkan minat masyarakat untuk
membacanya, sehingga tujuan untuk menjadi sarana informasi ke
masyarakat tercapai dengan efektif.
Anti Korupsi
Kepedulian
mandiri
Pembuatan leaflet dan Banner Merupakan Bentuk Kepedulian
Terhadap Pengetahuan Kesehatan Masyarakat.
Proses dan Dalam kegiatan pembuatan leaflet dan Banner saya telah
kualitas produk melakukan tahapan proses sebagai berikut.
4 Menyiapkan referensi pembuatan leaflet tentang penyakit
Degeneratif.
5 Membuat desain leaflet yang menarik tentang penyakit
degeneratif.
6 Berkoordinasi kembali dengan mentor mengenai desain leaflet
dan Banner.
7 Mencetak leaflet dan banner.
Dengan tahapan proses di atas, maka output dari kegiatan ini
adalah tersedianya leaflet dan banner sebagai media edukasi
tentang penyakit degeneratif dalam rangka meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai penyakit degeneratif.
Nasionalisme
Cinta tanah air
Saling menghormati
Menghargai pendapat
Dalam peningkatan kualitas dan mutu pelayanan saya telah
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Dalam peningkatan kualitas dan mutu pelayanan dalam
pengobatan berkala di posyandu lansia saya telah menjalankan
sikap saling menghormati tim saya dalam bertugas yaitu
paramedis dan apoteker
Saya telah melaksanakan sikap menghargai pendapat orang
lain demi pelayanan yang prima.
Etika Publik
Integritas
Disiplin
Dalam peningkatan kualitas dan mutu pelayanan pada
pengobatan di posyandu lansia saya telah memiliki integritas
yang tinggi,disiplin dengan jadwal yang telah di tetapkan, dan
bekerja sesuai dengan tupoksi saya sebagai seorang dokter.
Komitmen Mutu
Konsisten
Tepat sasaran
Dalam peningkatan kualitas dan mutu pelayanan dalam
pengobatan di posyandu lansia saya telah melakukannya secara
konsisten, tepat sasaran, dan sistematis.
Selain itu saya telah menerapkan cara pelayanan senyum, sapa
salam kepada setiap pasien yang datang berobat.
62
Anti Korupsi
Peduli
Dalam peningkatan kualitas dan mutu anamnesis kepada pasien
saya telah mendengarkan segala keluhan pasien. (peduli)
Dampak Jika Jika kegiatan ini tidak terlaksana, maka banyak masyarakat yang
tidak belum bisa di jangkau status kesehatannya, terkait jarak tempuh
dilaksanakan yang lumayan sulit dan jauh untuk kepuskesmas, sehingga ketika
mereka ke puskesmas sudah dalam kondisi penyakit dengan
komplikasi.
Nasionalisme
Cinta Tanah Air
Adil
Dalam melakukan KIE Saya tidak akan membeda-bedakan
pasien ketika memberikan leaflet KIE, serta bersifat terbuka
berkomunikasi menggunakan bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
65
Etika Publik
sopan santun
ramah
Dalam melakukan KIE Saya akan bersikap ramah dan santun
dalam melakukan KIE.
Komitmen Mutu
Efektivitas
Efesien
Dalam melakukan KIE saya akan melakukan Komunikasi yang
efektif, dan efisien dengan adanya leaflet sebagai media informasi
dan edukasi yang bisa dibawa pulang oleh pasien.
Anti Korupsi
jujur
Dalam melakukan KIE Saya akan Bersifat jujur, benar ketika
memberikan Komunikasi, Informasi dan edukasi kepada pasien.
menurun.
Dampak Jika Apabila tidak dilakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
tidak pada pasien di poli usila ini maka di kahawatirkan masyarakat
dilaksanakan masih belum mengetahui mengenai penyakit degeneratif ini
beserta komplikasi yang dapat terjadi yang akibatnya
menyebabkan tingkat kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat
secara rutin serta berprilaku hidup sehat sangat rendah.
Nasionalisme
Persamaan Derajat
Tidak Diskriminatif
Dalam evaluasi kepuasan pelayanan kesehatan saya telah
memberikan indikator kepuasan pelayanan kepada seluruh pasien
yang berobat tanpa membedakan SARA.
\
Etika Publik
Santun
Jujur
Cepat Tanggap
Dalam evaluasi kepuasan pelayanan kesehatan saya telah
memberikan pelayanan yang jujur, tanggap, berdaya guna, dan
santun
Komitmen Mutu
68
inovasi
berorientasi mutu
Dalam evaluasi kepuasan pelayanan kesehatan saya telah
menyiapkan selebaran dengan gambar yang menarik agar
mudah dipahami
Dalam evaluasi kepuasan pelayanan kesehatan, saya membuat
indikator kepuasan pelayanan yang akan diberikan pada pasien
yang berkunjung ke poli lansia kemudian hasilnya
direkapitulasi sebagai umpan balik.
Anti Korupsi
mandiri
Dalam evaluasi kepuasan pelayanan kesehatan saya dengan
membuat indikator kepuasan pelayanan kesehatan, saya telah
mencetak tanpa memungut dana dari masyarakat.
Proses dan Dalam kegiatan evaluasi kepuasan pelayanan di poli usila saya
kualitas produk telah melakukan tahapan proses sebagai berikut :
1. Berkoordinasi dengan kepala puskesmas.
2. merancang, membuat dan mencetak lembaran indikator
kepuasan pelayanan kesehatan.
3. memberikan indikator pelayanan kesehatan kepada pasien
yang berobat.
4. Membuka kotak indikator kepuasasan pelayanan kesehatan
5. membandingkan kepuasan pelayanan sebelum habituasi dan
setelah habituasi
Dengan tahapan proses di atas, maka output dari kegiatan ini
adalah mendapatkan persetujuan atasan untuk melakukan kegiatan
ini dan indikator kepuasan pelayanan serta rekap kepuasan
pelayanan
mungkin.
Kegiatan 3
Melakukan pengobatan - Pilih 2 desa dengan jumlah lansia
Penyakit degeneratif secara terbanyak. Saran : desa Karak dan
berkala melalui Posyandu Timbolasi
Lansia
Kegiatan 4
Melakukan KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi) pada - Gunakan bahasa yang mudah di
pasien di poli usila. mengerti oleh masyarakat.
Kegiatan 5
Evaluasi kepuasan pelayanan Bandingkan hasil evaluasi sebelum dan
kesehatan di poli usila. sesudah habituasi.
Kegiatan 4
melakukan ke Melakukan KIE
(Komunikasi, Informasi dan
Edukasi) pada pasien di poli
usila
Kegiatan 5
1.2 Rencana Aksi dan Komitmen Kedepan dalam Penerapan Nilai ANEKA
Tabel 4.8 Rencana Aksi
NO KEGIATAN TAHAP Rencana aksi Pelaksanaan Kegiatan
KEGIATAN
1 Melengkapi 4. Berkonsultasi Akuntabilitas
status rekam dengan mentor Bertanggung jawab
medis dengan mengenai rencana Dalam mencatat rekam medis pasien,
membuat melengkapi status di masa yang akan datang Saya tetap
stempel Rekam rekam medis akan melaksanakannya dengan
Medis dengan membuat bertanggung jawab, dengan cara
stempel membuat rekam medis pasien secara
Dasar Hukum : 5. Menyiapkan terintegrasi, akurat, cermat, teliti dan
desain stempel sistematis dari semua hasil identitas,
rekam medis anamnesis dan pemeriksaan fisik
76
Komitmen mutu
Efektivitas
Dalam mencatat rekam medis pasien,
dimasa yang akan datang saya akan
tetap membuat pencatatan rekam
medis pasien secara professional,
sistematis, benar, lengkap dan
menyeluruh dengan mencatat semua
yang telah dilakukan dan diberikan
kepada pasien mulai dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan terapi.
Anti Korupsi
Jujur
Dalam mencatat rekam medis pasien
dimasa yang akan datang saya akan
tetap menuliskan semua data
berdasarkan hasil pemeriksaan secara
jujur tanpa mengurangi dan
menambah informasi.
77
Etika Publik
Cermat
Kepmenkes Dimasa yang akan datang saya akan
No. tetap melakukan pembuatan leaflet
585/MENKES dan Banner dengan cermat
/SK/V/2007 menggunakan bahasa yang mudah
tentang diterima masyarakat dari golongan
pedoman apapun agar informasi dari leaflet
pelaksanaan tersebut dapat sampai dan dapat
promosi diterapkan pada kehidupan sehari –
kesehatan di hari masyarakat
puskesmas
Permenkes No. Komitmen Mutu
75 tahun 2014 Valid
tentang Efektivitas
Puskesmas Dimasa yang akan datang saya akan
tetap membuat leaflet dan Banner
berdasarkan referensi yang valid dan
kreatif, yaitu dengan bahasa yang
singkat, padat, jelas dan menarik
sehingga meningkatkan minat
masyarakat untuk membacanya,
78
Anti Korupsi
Kepedulian
mandiri
Pembuatan leaflet dan Banner
Merupakan Bentuk Kepedulian
Terhadap Pengetahuan Kesehatan
Masyarakat dan ini akan saya
lanjutkan dimasa yang akan datang.
Etika Publik
Integritas
Disiplin
Dalam peningkatan kualitas dan
mutu pelayanan pada pengobatan di
posyandu lansia dimasa yang akan
datang saya akan tetap memiliki
integritas yang tinggi, disiplin
dengan jadwal yang telah di
tetapkan, dan bekerja sesuai dengan
tupoksi saya sebagai seorang
dokter.
Komitmen Mutu
Konsisten
Tepat sasaran
Dalam peningkatan kualitas dan
mutu pelayanan dalam pengobatan
di posyandu lansia dimasa yang
akan datang saya akan tetap
melakukannya secara konsisten,
tepat sasaran, dan sistematis.
Selain itu dimasa yang akan datang
saya akan tetap menerapkan cara
pelayanan senyum, sapa salam
kepada setiap pasien yang datang
berobat.
Anti Korupsi
Peduli
80
UU No. 36 Nasionalisme
Tahun 2009 Cinta tanah air
tentang adil
Kesehatan Dalam melakukan KIE dimasa yang
akan datang saya tetap tidak akan
KepmenpanR membeda-bedakan pasien ketika
B No. memberikan leaflet KIE, serta
139/KEP/M.P bersifat terbuka berkomunikasi
AN/11/2003 menggunakan bahasa persatuan,
tentang bahasa Indonesia.
Jabatan
Fungsional Etika Publik
Dokter dan sopan santun
Angka ramah
Kreditnya Dalam melakukan KIE dimasa yang
akan datang Saya akan bersikap
Kepmenkes ramah dan santun dalam melakukan
No. KIE.
585/MENKES
/SK/V/2007 Komitmen Mutu
tentang Efektivitas
pedoman Efesien
pelaksanaan Dalam melakukan KIE dimasa
promosi yang akan datang saya akan tetap
kesehatan di melakukan Komunikasi yang
puskesmas efektif, dan efisien dengan adanya
leaflet sebagai media informasi dan
Permenkes No. edukasi yang bisa dibawa pulang
81
Anti Korupsi
mandiri
Dalam evaluasi kepuasan pelayanan
kesehatan dimasa yang akan datang
dalam membuat indikator kepuasan
pelayanan kesehatan, saya akan
mencetak tanpa memungut dana
dari masyarakat
4. Berlaku adil dan tidak pilih kasih serta tidak bertindak diskriminatif dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan tanpa memandang latar
belakang, ras, golongan, budaya maupun status sosial pasien.
5. Senantiasa membangun kerjasama dengan atasam, rekan kerja dan stake
holder yang berkaitan demi terwujudnya masyarakat yang sehat dan mandiri.
Senantiasa melakukan pelayanan dengan tidak memungut biaya dari pasien.
6. Menanamkan sikap kedisiplinan dalam waktu.
7. Membuat inovasi lainnya yang bersifat preventif, promotif, kuratif maupun
rehabilitatif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Saya berkomitmen dan berjanji untuk melaksanakan butir-butir yang
tertera diatas sebagai seorang Dokter Umum sekaligus sebagai seorang ASN yang
bertugas di UPTD Puskesmas Bathin III Ulu.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan dari tanggal 28
Oktober 2019 sampai dengan 30 November 2019 oleh peserta Pelatihan
Dasar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) Kabupaten Bungo di Puskesmas
Bathin III Ulu dapat disimpulkan :
1. Seluruh kegiatan dan tahapan kegiatan pada saat aktualisasi telah dapat
dilaksanakan sesuai rencana waktu yg ditetapkan.
84
5.2 Saran
84
1. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya sebatas laporan aktualisasi, tetapi
dapat berlanjut dikemudian hari.
2. Diharapkan penerapan prinsip nilai-nilai ASN ini, bukan hanya sekedar
melepas tugas tanggung jawab dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS saja,
tetapi perlu adanya komitmen bagi semua pihak untuk terus menerapkan
prinsip-prinsip ASN ini.
3. Penerapan nilai-nilai ASN bukan hanya ditujukan untuk pegawai ASN
yang baru saja, tapi juga dapat diterapakan kepeda pegawai ASN yang
85
DAFTAR PUSTAKA