DI SUSUN
OLEH:
OLEH :
HERVINA SASMITA PUTR,SKM
NIP 19910205 201903 2 002
Telah Diseminarkan Pada Hari Selasa Tanggal 27 Bulan Agustus Tahun 2019
Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bengkulu
Penguji
HAVIED RUSENO, SH
NIP. 19850117 200804 1 001
BENGKULU,
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BENGKULU
Ir. H. Fachriza, MM
NIP. 19650122 198907 1 001
Pembina Utama Madya
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mengijinkan penulis
menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar sebagai seorang Aparatur Sipil
Negara. Saya mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat kepada :
1. Bapak dr., Listikarini hilen widyastuti selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkulu Tengah
2. Bapak Yoki Hermansyah,SKM.MPH selaku kepala sub bidang tata usaha RSUD
bengklu Tengah
3. Bapak Ir. H. Fachriza, MM selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Bengkulu, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan dasar CPNS di BPSDM.
4. Ibu Dra.Hj Nurlena M.Pd selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam pembuatan laporan
5. Bapak Yoki Hermansyah,SKM.MPH selaku Mentor yang telah memberikan arahan dan
dukungan dalam pembuatan laporan
6. Serta kepada Orang Tua, para Widyaiswara, para Panitia, dan teman-teman Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Tahun 2019 yang telah memberikan motivasi dan
bantuannya sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa masih adanya kekurangan dalam pembuatan laporan ini.
Sehingga penulis mohon maaf dan mengharapkan saran dari pembaca agar laporan aktualisasi ini
dapat bermanfaat bagi penulis selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bengkulu, Oktober 2019
Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Tujuan Aktualisasi.................................................................................3
C. Manfaat ................................................................................................3
D. Ruang Lingkup......................................................................................4
BAB II GAMBARAN ORGANISASI...........................................................5
A. Sejarah Rumah Sakit ............................................................................5
B. Visi Misi Rumah Sakit .........................................................................7
C. Struktur Organisasi................................................................................8
D. Nilai Organisasi...................................................................................11
E. Kedudukan Tugas dan Fungsi.............................................................11
F. Uraian Tugas.......................................................................................13
G. Sasaran Kinerja Pegawai.....................................................................16
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI...................................................18
A. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN...........................................................18
B. Kedudukan Dan Peran PNS dalam NKRI ..........................................34
C. Identifikasi Isu.....................................................................................38
D. Penetapan Isu......................................................................................43
E. Rancangan Aktualisasi........................................................................45
F. Rencana Pelaksanaan Aktualisasi........................................................54
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI...........................................................59
A. Pelaksanaan Tahapan Kegiatan...........................................................61
B. Capaian Aktualisasi.............................................................................65
BAB V PENUTUP.........................................................................................87
A. Kesimpulan..........................................................................................87
B. Saran....................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................viii
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur sipil negara yang di atur dalam
undang undang No. 5 tahun 2014 adalah sebuah profesi dalam instansi pemerintahan
yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan tugas tugas umum pemerintahan
dan pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan tersebut diperlukn ASN
yang profesional, berintegritas dan akuntabel yaitu ASN yang memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif
dan efisien. Untuk dapat membentuk ASN yang profesional perlu dilakukan pembinaan
melalui jalur pelatihan. Selama ini pelatihan jalur calon pegawai Negeri sipil (CPNS) di
lakukan melalui pendidikan dan pelatihan prajabatan (Diklat Prajabatan), dimana praktik
penyelenggaraan pelatihan dan pembelajaran di dominasi oleh ceramah sehingga di rasa
sulit membentuk PNS yang kuat dan profesional. Maka berdasarkan Undang Undang No.
5 tahun 2014 pasal 63 ayat 3 dan 4 dan peraturan kepala lembaga Administrasi Negara
No. 21 Tahun 2016, CPNS diharuskan melalui masa percoban dan diperlukan sebuah
penyelenggaraan pelatihan pembelajaran proses Diklat Terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab serta memperkuat
profesionalisme dan kompetensi bidang sehingga mampu menerapkan dan
mengaktualisasikan serta membuatnya kebiasaan (habituasi), memahami tugas dan
perannya secara baik sebagai pelayan masyarakat sehingga terpatri dalam dirinya sebagai
karakter PNS profesional.
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan merupakan pembekalan komprehensif agar
CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan
tugas sebagai Aparatur Sipil Negara, sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38
Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
CPNS Golongan III, yang menggunakan pola baru, peserta diklat mengikuti proses
pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi) serta mengetahui peran
kedudukan ASN dalam melaksanakan tugas sehari hari.
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkulu Tengah merupakan Rumah Sakit Pemerintah
Kabupaten bengkulu tengah dengan Klasifikasi Rumah Sakit Kelas D sebagai Rumah
Sakit rujukan di Kabupaten Bengkulu Tengah dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
dan sebagai pelayanan publik. Di rsud saya banyak menemukan isu penting yang
berkaitan dengan kurang tetribnya adminitrasi kepegawaian di tata usaha di rsud
bengkulu tengah.
Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2019, setiap peserta
pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang
telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri. Setelah melalui proses Pelatihan Dasar
CPNS, seluruh peserta akan memiliki kemampuan mensintesakan substansi mata
Pelatihan Dasar ke dalam rancangan Aktualisasi, pembimbingan pembelajaran
aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan aktualisasi di
tempat kerja dan menyusun laporan aktualisasi.
Di samping pembimbing yang ditunjuk di tempat pelatihan, selama masa rancangan
aktualisasi dan off campus untuk aktualisasi di tempat kerja, dimungkinkan peserta akan
belajar tentang penguatan kompetensi teknis bidang tugas melalui proses pembimbingan
dari mentor yang ditunjuk oleh pejabat pembina kepegawaian instansi.
B. Tujuan
1. Persyaratan untuk kelulusan latihan dasar CPNS
2. Terbentuknya PNS yang profesional yang karakternya dibentuk oleh nilai nilai dasar
profesi PNS
3. Peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan setiap pekerjaan/ kegiatan yang dilakukan, dan berkontribusi dalam
memperkuat visi dan misi organisasi serta menjadi habituasi dalam kehidupan sehari
hari.
4. Peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sesuai dengan
Undang Undang sebagai pelayan masyarakat
5. Terwujudnya ASN dilingkungan kerja yang dapat dalam menerapkan nilai-nilai dasar
ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu,
Anti korupsi
C. Manfaat
1. Mampu menerapkan nilai nilai akuntabilitas sehingga dapat lebih bertanggung jawab
terhadap fungsinya sebagai staf tata usaha.
2. Mampu menerapkan nilai nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar nilai nilai
pancasila dan berkonstribusi penuh terhadap NKRI
3. Mampu menerapkan nilai nilai etika publik seingga bekerja secara ikhlas dalam
melayani masyarakat mengingat salah satu fungsi ASN sebagai pelayan masyarakat
4. Mampu menerapkan nilai nilai komitmen mutu sehingga mewujudkan pelayanan
prima dan profesional di lingkungan RSUD
5. Mampu menerapkan anti korupsi sehingga dapat mewujudkan lingkungan kerja yang
bebas dari korupsi serta menjaga lagi kedisiplinan dalam menjalankan tugas sebagai
staf tata usaha
6. Menambah bahan kepustakaan badan pengembangan sumber daya manusia
kabupaten Bengkulu tengah serta dapat meningkatkan mutu program pelatihan dan
pendidikan, khususnya Pelatihan Dasar CPNS di masa yang akan datang.
7. Sebagai saran, usulan, masukan, ataupun inovasi dalam peningkatan tertib adminitrasi
bagi visi misi rumah sakit menuju yang lebih baik.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Rancangan aktualisasi oleh peserta diklat mencakup tugas pokok
sesuai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) oleh unit kerja peserta. Peserta juga dapat
melakukan tugas kreativitas sebagai bentuk inovasi. Tempat aktualisasi nilai-nilai dasar
PNS (ANEKA) peserta adalah di rumah sakit umum daerah kabupaten bengkulu tengah .
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah yang selanjutnya
disingkat RSUD Bengkulu Tengah merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Tengah yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna dengan mengutamakan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan
peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui
penyediaan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat (emergensi), tindakan medik
dan penunjang medik lainnya.
Direktur
INSTALASI
RSUD Bengkulu Tengah dipimpin oleh Direktur yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati Bengkulu Tengah. Adapun susunan organisasi RSUD
Bengkulu Tengah dengan klasifikasi rumah sakit tipe kelas D berdasarkan Keputusan
Bupati Bengkulu Tengah terdiri dari:
a. Direktur.
b. Kepala Subag Tata Usaha.
c. Kepala Seksi Pelayanan Medik.
d. Kepala Seksi Keperawatan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya RSUD Bengkulu Tengah telah
menetapkan Visi, Misi, Tata Nilai dan Motto yang digali dari seluruh aspek internal dan eksternal
RSUD Bengkulu Tengah yang akan dijadikan sebagai suatu landasan untuk mencapai tujuan
dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh RSUD Bengkulu Tengah dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya dan
masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah.
Visi “RSUD Bengkulu Tengah Sebagai Pelayanan Publik Unggulan”
Misi RSUD Bengkulu Tengah adalah melakukan penataan SDM melalui peningkatan
yaitu :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional.
2. Menata, mempersiapkan, sarana dan prasarana serta meningkatkan pengawasan disiplin
kerja sehingga memberikan layanan terbaik, tepat, cepat, ramah, ikhlas pada semua lapisan
masyarakat.
3. Membina kemitraan, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi RSUD
Bengkulu Tengah.
4. Memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
C. NILAI ORGANISASI
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Nilai Nilai Dasar ASN (Aparatur Sipil Negara)
1. Akuntabilitas
a. Pengertian akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut meliputi:
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
b. Aspek-aspek Akuntabilitas
Aspek-aspek akuntabilitas antara lain:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi kewenangan
bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan
mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Di sisi lain,
individu, kelompok, maupun institusi bertanggung jawab untuk memenuhi semua
kewajibannya.
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam hal ini, setiap individu, kelompok,
maupun institusi dituntut untuk bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi
untuk mencapai hasil yang maksimal.
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan
kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai
oleh individu, kelompok, maupun institusi, serta mampu memberikan bukti nyata
dari hasil dan proses yang telah dilakukan. Dalam dunia birokrasi, bentuk
akuntabilitas setiap individu berwujud suatu laporan yang didasarkan pada kontrak
kerja, sedangkan untuk institusi adalah LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah).
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab, dan
tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa
penghargaan atau sanksi.
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang
bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah
hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
c. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level
atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggung
jawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Dalam beberapa hal, akuntabilitas sering diartikan berbeda-beda. Adanya norma
yang bersifat informal tentang perilaku PNS yang menjadi kebiasaan (how things
are done around here) dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi atau bahkan
mempengaruhi aturan formal yang berlaku.
d. Tingkatan dalam Akuntabilitas
Tingkatan dalam akuntabilitas digambarkan dalam bagan berikut ini:
3) Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal
ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi yang ada adalah “Kami”. Dalam kaitannya
dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian kewenangan dan semangat
kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi
memainkan peranan yang penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang
diharapkan.
4) Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun
kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya.
5) Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan dan
pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya.
Jadi, akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab organisasi pemerintah
untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air,
mengedepankan kepentingan Negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama
bagi seorang ASN. Nilai Nasionalisme sesuai dengan butir-butir dalam Pancasila, ASN
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta sebagai perekat dan pemersatu
bangsa.ASN sebagai pelaksana kebijakan public.
a. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik. Thomas R.
Dye dalam bukunya berjudul Understanding Public Policy yang diterbitkan pada
tahun 1981 menyebutkan bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh
pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Definisi ini mencakup pengertian
yang sangat luas. Segala hal yang merupakan tindakan pemerintah maupun diamnya
pemerintah terhadap sesuatu disebut sebagai kebijakan publik.
4. Komitmen Mutu
a. Definisi Komitmen Mutu
Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum ada definisi mutu yang
dapat diterima secara universal, namun mereka telah merumuskan pengertian mutu
sebagai berikut: “Quality is a dynamic state associated with products, services,
people, processes, and environments that meets or exceeds expectation.” Menurut
definisi yang dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan
nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur pencapaian hasil
kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan
produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing
(competitors)
2. Managemen ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam mengelola
aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun PPK. Manajemen
ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja kedudukan, peran, hak, kewajiban
dan kode etik ASN.
a. Kedudukan ASN
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri, namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan.
b. Peran ASN
1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayan publik
3) Perekat pemersatu bangsa
c. Hak dan kewajiban ASN
Seorang ASN mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut:
1) Gaji, tunjangan dan fasilitas.
2) Cuti.
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua.
4) Perlindungan.
5) Pengembangan kompetensi
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu,
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Prinsip pelayanan public yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal
terkait pelayanan publik yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus diberi
akses untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak
puas terhadap pelayanan publik pemerintah.
c. Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara.
Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat.
d. Tidak diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
e. Mudah dan murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat dijangkau oleh seluruh
warga negara.
f. Efektif dan efisien
Efektif : mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (untuk melaksanakan
mandat konstitusi dan mencapai tujuan strategis negara dalam jangka panjang).
Efisien : cara mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga kerja
yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah ditemukan, dan
lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi.
h. Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada masyarakat melalui media publik baik secara cetak maupun elektronik.
Mekanisme pertanggungjawaban yang demikian sering disebut sebagai social
accountability.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat pelindung
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok kuat.
Dalam UU No.5 tahun 2014, kedudukan, fungsi, tugas dan peranan Aparatur Sipil Negara
dalam NKRI diatur sebagai berikut :
1. Kedudukan ASN
Pada pasal 8 disebutkan bahwa Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur
aparatur Negara. Selanjutnya pada pasal 9 disebutkan Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah, Pegawai ASN harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
2. Fungsi ASN
Pegawai ASN berfungsi sebagai:
a. Pelaksana kebijakan public
b. Pelayan public
c. Perekat dan pemersatu bangsa
3. Tugas ASN
Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas dan
c. Mempercepat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Peran ASN
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan public yang professional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
C. Identifikasi Isu
a. Unit Kerja : RSUD Bengkulu Tengah
b. Identifikasi Isu
Selama menjalani orientasi di Rsud Bengkulu penulis menilai terdapat beberapa Isu yang
penulis ajukan yaitu :
1. Belum Optimalnya Penerapan SPO Penerimaan Pasien Baru Dan Peran Perawat
Dalam Memberikan Edukasi Kepada Pasien Dan Keluarga Di Ruang Rawat Inap X
Dr. M. Yunus Bengkulu
2. Belum Terlaksananya penhghitungan Dan Pendokumentasian Balance Cairan Pada
Pasien CKD Di Ruang Rawat Inap Dr. M. Yunus Bengkulu
3. Belum Optimalnya Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rs
Dr. M. Yunus Bengkulu
Berikut deskripsi tentang Isu Isu yang telah disebutkan dan juga mengapa isu itu di
ajukan