Disusun Oleh :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
ii
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Kompleks Kantor Walikota Jl. Rahadi Osman No. 3 Telepon (0561) 577074, Facsimile : (0561) 747910
Email / Akun : bkpsdm@pontianakkota.go.id
PONTIANAK 78111
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XIII
di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak Tahun 2019
Pada hari ini, Selasa tanggal Dua bulan April tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
telah melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XIII di Lingkungan Pemerintah Kota
Pontianak Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019 di Unit Pelayanan Kesehatan Jl.
Lapan, Kecamatan Siantan Hulu, Kota Pontianak.
Nama : dr. Sandy Tambunan
Pengkat/ Gol. Ruang : Penata Tk I/ III b
NIP. : 199105262019031003
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : Dinas Kesehatan
Mentor : Tri Lestari, S.ST
Coach : Rita Hastarita, S.Sos, M.Si
Penguji : Drs. Supriyanto
Judul : Optimalisasi pelayanan petugas kesehatan dalam
meningkatkan keteraturan berobat pasien tekanan darah
tinggi (hipertensi) di UPK Puskesmas Siantan Hulu
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Mentor Penyaji
Coach Penguji
Mengetahui
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA,
Disusun Oleh :
Mentor Penyaji
Coach Penguji
Mengetahui,
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KOTA PONTIANAK
iv
KATA PENGANTAR
Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
BERITA ACARA iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..... vi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….…. vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………. 1
B. Maksud dan Tujuan………………………………………….…. 2
C. Manfaat………………………………………………................. 3
D. Batasan…………………………………………...............…...... 3
E. Rumusan………………………………………………............... 4
BAB II NILAI-NILAI DASAR SERTA PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
DALAM NKRI
A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS............................... 5
B. Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI .............................. 8
BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Keadaan Umum……………………..………………….......... 10
B. Visi dan Misi Organisasi...................................................... 15
C. Nilai-nilai Organisasi ………………………………….……...... 16
D. Struktur Organisasi…………………………………………..... 17
vi
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu……………….... 26
BAB V. PENUTUP…………………………………………………………… 44
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 46
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1. Penetapan Isu Aktual Prioritas ……….…………..……......27
TABEL 2. Penentuan Aspek Prioritas …………….....................…......28
TABEL 3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ……………............ 30
TABEL 4. Jadwal Implementasi Aktualisasi....................................... 42
TABEL 5. Rincian Pelaksanaan Bimbingan Dengan Mentor.............. 46
TABEL 6. Rincian Pelaksanaan Bimbingan Dengan Coach.............. 47
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 mengatur tentang fungsi ASN
(Aparatur Sipil Negara) yaitu sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik, 2)
Pelayan Publik, dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa, yang harus
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik (masyarakat). Untuk mewujudkan
fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN
yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga tugas
jabatannya dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Untuk dapat
membentuk sosok ASN profesional seperti tersebut di atas perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar). Dalam
PERLAN Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk
mewujudkan ASN yang profesional seperti tersebut di atas adalah
Pelatihan Dasar.
Untuk mengikuti Pelatihan Dasar ini, ASN harus sudah ditetapkan
sebagai CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Sebelum menjadi PNS, calon
PNS harus mengikuti Pelatihan Dasar yang dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian
berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
secara berkesinambungan (continuous) dan menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi). PNS juga dituntut untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam
menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari praktek KKN
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
Dewasa ini, pelayanan publik di bidang kesehatan pun cukup
menjadi perhatian, mengingat pembangunan kesehatan secara umum
1
merupakan bagian dari Pembangunan Nasional dan khususnya di Kota
Pontianak merupakan salah satu sektor yang memegang peranan yang
cukup penting.Oleh karena itu, sangat diharapkankesadaran dan
kepedulian ASN yang bersentuhan dengan bidang kesehatan untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan berkualitas.
Latar belakang penulisan rancangan aktualisasi ini agar peserta
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XIII
Kota Pontianak dapat memahami nilai-nilai dasar dari ANEKA dan dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut sesuai dengan indikatornya,
serta dapat menerapkan nilai-nilai dasar dari ANEKA di tempat tugas
masing-masing.
Untuk mewujudkan segala rencana tersebut maka CPNS yang
mengikuti diklat prajabatan diwajibkan untuk melaksanakan lima kegiatan
pembelajaran Aktualisasi yaitu:
1. Merancang aktualisasi nilai dasar profesi
2. Mempresentasikan rancangan aktualisasi
3. Mengaktualisasikan nilai dasar ditempat tugas atau tempat magang
4. Melaporkan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar
5. Mempersentasikan laporan aktualisasi
6. Menyusun rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi PNS.
2
Pemerintah Kota Pontianak maka Pelatihan Dasar tersebut akan menjadi
dasar bagi para tenaga kesehatan untuk melanjutkan tugas dan tanggung
jawab masing-masing di tempat kerja sehingga menghasilkan pelayanan di
bidang kesehatan yang bermutu dan memuaskan masyarakat.
Dengan selalu mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam
tugas yang diembannya, mempunyai semangat nasionalisme dalam
melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani
masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam tupoksinya, dan anti korupsi
dalam melaksanakan kegiatannya.
C. Manfaat
Pegawai Negeri Sipil yang memiliki sikap dan perilaku yang
professional, beretika dan mempunyai nilai-nilai dasar ANEKA. Hal ini
sejalan dengan PERLAN Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil yang bertujuan untuk membentuk PNS
profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh
sikap dan perilaku displin PNS, nilai- nilai dasar PNS, dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang
tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat. Sasaran penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon PNS bagi CPNS Golongan III adalah terwujudnya
PNS profesional yang berkarakter sebagai pelayan masyarakat.
D. Batasan
Kegiatan ini dilaksanakan di UPK Puskesmas Siantan Hulu.
Rincian kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan 1:Memastikan pengukuran tekanan darah pasien sudah
dilakukan dengan tepat sesuai dengan SOP.
2. Kegiatan 2: Pemberian kartu monitoring tekanan darah yang dapat
dibawa pulang oleh pasien.
3. Kegiatan 3: Pembuatan buku register khusus pasien hipertensi.
3
4. Kegiatan 4: Mengingatkan pasien yang melewatkan jadwal kontrol
melalui sms atau telepon.
5. Kegiatan 5: Penyediaan reward bagi pasien yang tekanan darahnya
terkontrol.
6. Kegiatan 6: Penyuluhan mengenai hipertensi di ruang tunggu pasien.
7. Kegiatan 7: Pembuatan media edukasi seperti leaflet atau pamflet
mengenai hipertensi.
8. Kegiatan 8: Pemasangan poster mengenai hipertensi di puskesmas.
E. Rumusan
Bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai yang terdapat dalam
ANEKA dan kemudian mengaplikasikan nilai-nilai tersebut ketika kembali
bekerja ke instansi masing-masing.
4
BAB II
NILAI-NILAI DASAR DAN PERAN SERTA KEDUDUKAN ASN
5
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil menerangkan bahwa pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi tersebut diukur berdasarkan kemampuan sebagai berikut:
- Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
- Mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
- Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia; dan
- Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai
bidang tugas.
Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan
landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai dasar PNS
tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan masing-masing nilai dari ANEKA
dimaksud, adalah:
1) AKUNTABILITAS
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:
Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan (LAN-RI, 2015:8); dan
6
Indikator nilai dasar akuntabilitas mencakup tanggung jawab, jujur,
kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan
transparan, konsisten serta partisipatif.
2) NASIONALISME
Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati
bangsa lain (LAN-RI, 2015:7). Indikator nilai dasar nasionalisme
mencakupreligius, hormat menghormati, kerja sama, tidak memaksakan
kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak
diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela
kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara
ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan,
tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak
menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana dan kerja keras
serta menghargai karya orang lain.
3) ETIKA PUBLIK
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Indikator nilai dasar dari etika publik
adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat,
sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga rahasia.
4) KOMITMEN MUTU
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain adalah mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara
kualitas pelayanan. Adapun indikator yang terdapat pada nilai dasar
7
komitmen mutu yaitu efektivitas, inovasi, dan berorientasi mutu
(LAN-RI,2015:7).
5) ANTI KORUPSI
Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komperensif karena
korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya dapat
berpengaruh secara jangka panjang dan merusak kehidupan (LAN-RI,
2015:6). Oleh karena itu, ASN perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar
bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator
nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja keras,
sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli.
1. Manajemen ASN
Manajemen kepegawaian adalah suatu proses pengelolaan
pegawai/ karyawan mulai dari perekrutan/ rekruitmen sampai PHK
(Putusan Hubungan Kerja) supaya pegawai memberikan andil besar dalam
lembaga untuk mencapai tujuan individu, lembaga dan masyarakat. Ada
beberapa indikator untuk Pegawai yaitu kepastian hukum, profesionalisme,
proposionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif,
efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan, kesatuan, keadilan dan
kesetaraan, serta kesejahteraan.
8
3. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,
barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik. Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa nilai
indikator yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan,
kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/ sapa/
ramah, dan kenyamanan.
9
BAB III
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
10
b. Analisa situasi
Tabel 3.1
Sepuluh Penyakit terbesar
di UPK Puskesmas Siantan Hulu tahun 2017
Kode
No. Penyakit Nama Penyakit Jumlah %
1. 1302 Infeksi lain pd Saluran Pernapasan bag. Atas 3.279 26.1
2. 4810 Tanda-tanda gejala lainnya 2.705 21.5
3. 4107 Gangguan faal lain pada alat pencernaan 1.009 48
4. 1201 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 986 7.9
5. 1306 Radang Tenggorok 922 7.3
6. 2110 Penyakit-penyakit lain pada susunan otot 792 6.3
7. 2001 Penyakit kulit dan infeksi 770 6.1
8. 0102 Diare 723 5.8
9. 1501 Karies Gigi 708 5.7
10 3303 Penyakit Kencing Manis (DM) 669 5.3
Jumlah 12.563 100
Sumber : Laporan LB-1 tahun 2017
11
Grafik 3.1
Sepuluh Penyakit Terbesar
UPK Puskesmas Siantan Hulu Kota Pontianak tahun 2017
4000
3532
3500
3000
2500
2000
1620
1500
1111
994
1000 940
786 784 783 765
596
500
0
JUMLAH
12
c. Kependudukan
Tabel 3.2
Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
wilayah bina UPK Puskesmas Siantan Hulu Tahun 2017
Jenis
No. kelamin 0-4 5-9 10-14 15-44 45-64 >65 Jumlah
th th th th th th
Grafik 3.2
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0-4 th 5-9 th 10-14 th 15-44 th 45-64 th >65 th Jum lah
13
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki -
laki. Adapun jumlah penduduk golongan umur 15-44 tahun baik jenis
kelamin laki-laki maupun perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah
penduduk dari golongan umur yang lain.
Tabel 3.3
Distribusi Penduduk berdasarkan Tk.Pendidikan
Wilayah bina UPK Puskesmas Siantan Hulu
Tahun 2017
Tidak/
No Kelurahan Belum Tidak/ SD/ SLTP/ SLTA/ AK/
pernah belum MI MTS MA Diploma/ S2/S3 Total
sekolah tamat Univ
Grafik 3.3
Persentase Tk. Pendidikan
Wilayah Bina UPK Puskesmas Siantan Hulu Tahun2017
23.91
Tidak/Belum pernah
sekolah
18.88 Tidak/Belum Tamat
Tamat SD
6.06
0.19 Tamat SLTP
Tamat SLTA
11.36
Tamat Akademi/Univ
14
Berdasarkan data pada tabel 3.3 bahwa Tingkat Pendidikan
prosentase terbanyak adalah pendidikan tamat SD/MI yaitu 26,94%
dan yang mempunyai prosentase terendah adalah Tingkat Pendidikan
Tamat S2/S3 yaitu 0,19%.
15
mengacu pada SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan IKU (Indikator
Kinerja Utama).
16
L. Struktur Organisasi UPK Puskesmas Siantan Hulu
Untuk lebih jelas mengetahui Susunan Organisasi UPK Puskesmas
Siantan Hulu dapat dilihat pada struktur Organisasi berikut ini :
17
STRUKTUR ORGANISASI UPK PUSKESMAS SIANTAN HULU
18
M. Tugas dan Fungsi UPK Puskesmas Siantan Hulu
1. Tugas Puskesmas
Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggaraan
upaya kesehatan untuk jenjangtingkat pertama dan merupakan
ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
2. Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi Puskesmas dapat dijabarkan antara lain bahwa
Puskesmas sebagai pusatpenggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan sebagai pusat pelayanan kesehatan strata
pertama. Sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan
KesehatanPuskesmas selalu berupaya menggerakkan dan
memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Sebagai
Pusat Pemberdayaan Masyarakat. Puskesmas selalu berupaya
agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaannya serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan.Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Strata
PertamaPuskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan.Sebagai Pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menjadi tanggungjawab Puskesmas meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
19
N. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 66 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi,
Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Pontianak
ditetapkan sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
Dinas Kesehatan Kota Pontianak mempunyai tugas pokok
membantu walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang
kesehatan.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;
4. Pelaksanaan administrasi Dinas Kesehatan; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota Pontianak
yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan.
20
4. Sebagai tenaga ahli bidang kesehatan di wilayahnya.
5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di
Pusat Kesehatan Masyarakat.
21
sehingga pasien dapat mengubah pola dietnya yang pada
akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas
hidup pasien.
f. Melakukan penyuluhan medik dengan memberikan penyuluhan
mengenai penyakit dan cara pencegahannya kepada
masyarakat sehingga pengetahuan dan kewaspadaan
masyarakat terhadap penyakit meningkat.
g. Membuat catatan medik pasien rawat jalan dengan melakukan
pencatatan yang jelas, mudah dibaca, lengkap dan sistematis
mengenai perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, diagnosa, terapi, tindakan serta konseling dan
edukasi yang telah diberikan sehingga informasi yang terdapat di
catatan medik tersebut dapat digunakan sebagai monitor dan
evaluasi pengobatan pasien.
h. Melayani atau menerima konsultasi dari luar dengan melakukan
pemeriksaan lenkap dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaaan penunjang apabila diperlukan serta melakukan
rujukan keluar ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap apabila
pasien memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter
spesialis sehingga diagnosis pasti dapat ditegakkan.
i. Melayani atau menerima konsultasi pasien yang memerlukan
pemeriksaan maupun terapi lebih lanjut yang dikirim dari poli
gigi, poli MTBS, poli KIA, poli KB dan poli imunisasi sehingga
pelayanan yang diberikan kepada pasien lebih komprehensif.
j. Menguji kesehatan individu dengan melakukan anamnesa,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang apabila
diperlukan sehingga didapatkan data yang akurat untuk
menentukan status kesehatan individu.
22
Dokter dan Angka Kreditnya Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara,tugas pokok dokter, adalah memberikan pelayanan
kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam
rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional
Dokter dan Angka Kreditnya Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara, rincian kegiatan dokter pertama yaitu:
23
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan anak;
24
I. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi penerapan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu, anti
korupsi, whole of goverment dan manajemen ASN serta pelayanan
publik dalam memberikan pelayanan kesehatan di wilayah kerja
UPK Puskesmas Siantan Hulu Kecamatan Siantan Hulu Kota
Pontianak. Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada Bulan
April – Mei 2019.
25
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 1.
26
Penetapan Isu Aktual Prioritas
Menurut tabel di atas, isu aktual yang menjadi prioritas adalah
27
3. Belum optimalnya penerapan pola hidup sehat pada pasien tekanan
darah tinggi (hipertensi).
Berdasarkan hasil observasi terhadap data pasien hipertensi pada
tahun 2018, terdapat masih banyak pasien yang tidak tertatur berobat
Selanjutnya aspek-aspek tersebut akan ditentukan prioritasnya
dengan menggunakan kriteria Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan)
and Growth (perkembangan) atau biasa disingkat USGdengan skala nilai 1
sampai dengan 5 sebagai berikut:
Tabel 2:
Aspek Prioritas
28
ditentukan alternatif gagasannya adalah “Optimalisasi pelayanan
petugas kesehatan dalam meningkatkan keteraturan berobat pasien
tekanan darah tinggi (hipertensi) di UPK Puskesmas Siantan Hulu”
29
Tabel 3 : Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
30
3. Memberikan serta arahan dalam Profesionalitas,
pelatihan dan mengukur tekanan darah Pelayanan Publik:
arahan dalam pasien agar pengukuran Profesionalitas,
pengukuran darah yang dilakukan Akurat
tekanan darah sesuai SOP dan dapat Whole of
yang sesuai dipertanggungjawabkan. Government:
SOP kepada (Akuntabilitas: Kerjasama,
perawat Tanggung jawab), Koordinasi
4. Memastikan (Manajemen ASN: Serta meningkatkan
alat yang Profesionalitas), nilai organisasi
digunakan (Pelayanan Publik: Pelayanan Publik
untuk Profesionalitas), (Etika
mengukur Publik: Disiplin)
tekanan darah
bekerja 4. Memastikan alat yang
dengan baik digunakan bekerja
5. Berkoordinasi dengan baik (Komitmen
dengan Mutu: Berorientasi
perawat dalam Mutu), (Pelayanan
mengukur Publik: Akurat)
tekanan darah
pasien. 5. Dalam mengukur
tekanan darah perlu
adanya koordinasi dan
kerjasama yang baik
antara dokter dan
perawat, dan jika terjadi
kesalahan dalam
pengukuran tekanan
darah, mengingatkan
dengan cara yang sopan.
(Akuntabilitas:
Kepemimpinan),
(Whole of Government:
Koordinasi,
Kerjasama),
31
(Nasionalisme:
Kerjasama), (Etika
Publik: Sopan). Dalam
mengukur tekanan darah
pasien maupun
memeriksa pasien tetap
berdasarkan sistem
antrian dan menghindari
pungli agar pasien dapat
terlayani dengan baik.
(Anti Korupsi: Adil,
Jujur)
2. Pemberian kartu 1. Berkonsultasi Tersedianya 1. Berkonsultasi dengan Tersedianya kartu Dengan tersedianya
monitoring tekanan dengan kepala kartu monitoring kepala puskesmas monitoring kartu monitoring tekanan
darah yang dapat puskesmas tekanan darah dalam membuat kartu tekanan darah darah yang dapat
dibawa pulang oleh dalam yang dapat monitoring tekanan yang dapat dibawa dibawa pulang oleh
pasien. membuat kartu dibawa pulang darah. (Whole of pulang oleh pasien pasien, maka sesuai
monitoring oleh pasien Government: berkontribusi dengan:
tekanan darah. Koordinasi), (Etika dalam pencapaian Akuntabilitas:
2. Pembuatan Publik: Hormat) misi puskesmas Transparan,
kartu 2. Membuat kartu tekanan nomor 1, 2, dan 3, Kejelasan
monitoring darah yang belum yaitu Nasionalisme: Tidak
tekanan darah pernah diberlakukan di 1. Membudayakan Memaksakan
3. Menanyakan poli umum UPK lingkungan Kehendak,
kesediaan Puskesmas Siantan Hulu sehat, perilaku Menghormati
pasien untuk (Komitmen Mutu: sehat dan Keputusan, Tidak
menerima Inovasi) kemandirian Diskriminatif
kartu 3. Pemberian kartu masyarakat di Etika Publik:
monitoring monitoring tekanan bidang Menjaga Rahasia,
tekanan darah darah didasarkan pada kesehatan. Sopan, Hormat
dan kesediaan kesediaan pasien 2. Meningkatkan Komitmen Mutu:
dihubungi menerima kartu pelayanan Inovasi)
untuk monitoring tekanan kesehatan yang Serta meningkatkan
keteraturan darah dan kesediaan bermutu, merata nilai organisasi
kontrol. dihubungi untuk dan terjangkau Pelayanan Publik
32
4. Pengisian keteraturan kontrol, kepada Manajemen ASN:
kartu sehingga tidak ada unsur masyarakat. Profesionalisme.
monitoring pemaksaan dalam 3. Melaksanakan Whole of
tekanan darah pemberian kartu upaya Government:
pasien dan monitoring tekanan pemberantasan Koordinasi
membuatkan darah. (Nasionalisme: penyakit
jadwal kontrol Tidak Memaksakan menular dan
berobat agar Kehendak, tidak menular di
dapat Menghormati masyarakat.
dilakukan Keputusan)
penyesuaian 4. Pengisian kartu
dosis obat monitoring tekanan
yang sesuai darah pasien dilakukan
dengan kondisi dengan tetap menjaga
tekanan darah kerahasiaan hasil
pasien, baik itu pemeriksaan pasien dan
menaikkan dilakukan dengan
dosis, profesional sesuai
mempertahank dengan ilmu kedokteran.
an dosis, (Etika Publik: Menjaga
menurunkan Rahasia), (Manajemen
dosis ataupun ASN: Profesionalisme)
menghentikan 5. Memberikan kartu
pengobatan. monitoring tekanan
5. Memberikan darah pada setiap pasien
kartu hipertensi tanpa
monitoring membeda-bedakan
tekanan darah suku, agama, ras , dll
pada pasien (Nasionalisme: Tidak
hipertensi Diskriminatif)
6. Menjelaskan 6. Menjelaskan cara
cara menggunakan kartu
menggunakan monitoring tekanan
kartu darah kepada pasien
monitoring sehingga pasien
tekanan darah mendapatkan kejelasan
33
pada pasien mengenai cara
7. Memotivasi menggunakannya.
pasien untuk (Akuntabilitas:
kontrol sesuai Kejelasan) Dengan
jadwal yang diberikannya kartu
diberikan monitoring tekanan
darah, pasien dapat
mengetahui tekanan
darahnya tanpa ada hasil
pemeriksaan tekanan
darah yang
disembunyikan.
(Akuntabilitas:
Transparan)
7. Memotivasi pasien
dilakukan dengan
bahasa yang sopan dan
mudah dimengerti
sehingga pasien
termotivasi untuk kontrol
secara teratur.
(Akuntabilitas:
Kejelasan), (Etika
Publik: Sopan).
3. Pembuatan buku 1. Berkonsultasi Tersedianya 1. Berkonsultasi dengan Tersedianya buku Dengan tersedianya
register khusus pasien dengan kepala buku register kepala puskesmas register khusus buku register khusus
hipertensi. puskesmas khusus pasien dalam membuat buku pasien hipertensi, pasien hipertensi, maka
dalam hipertensi register khusus pasien berkontribusi sesuai dengan:
membuat buku hipertensi. (Whole of dalam pencapaian Akuntabilitas:
register Government: misi puskesmas Konsisten
khusus pasien Koordinasi), (Etika nomor 2 yaitu Etika Publik: Hormat
hipertensi. Publik: Hormat) Meningkatkan Komitmen Mutu:
2. Menyediakan 2. Menyediakan buku pelayanan Inovasi, Efisiensi
buku register register khusus pasien kesehatan yang Whole of
khusus pasien hipertensi dimana belum bermutu, merata Government:
34
hipertensi terdapat buku register dan terjangkau Koordinasi
3. Membuat tabel khusus pasien hipertensi kepada Serta meningkatkan
yang berisikan di UPK Puskesmas masyarakat. nilai organisasi
nomor rekam Siantan Hulu (Komitmen Pelayanan Publik
medik, nama Mutu: Inovasi)
pasien, jenis
kelamin, 3. Membuat tabel yang
tempat tanggal berisikan data pasien
lahir, alamat, hipertensi sehingga lebih
nomor mudah melihat
handphone, perkembangan tekanan
tekanan darah, darah pasien dan jadwal
tanggal kontrol kontrol pasien
terkahir serta dibandingkan dengan
jadwal kontrol melihat satu per satu di
berikutnya. rekam medis (Komitmen
4. Mengisi buku Mutu: Efisiensi)
register
khusus pasien 4. Mengisi buku register
hipertensi khusus pasien hipertensi
setiap ada setiap ada pasien
pasien hipertensi yang berobat
hipertensi dengan konsisten.
yang berobat (Akuntabilitas:
berdasarkan Konsisten). Dalam
data di rekam mengisi buku register
medis pasien. khusus pasien
hipertensi, kelengkapan
data rekam medis dikaji
ulang dengan
berkoordinasi bersama
petugas pendaftaran
(Whole of Government:
Koordinasi)
4. Mengingatkan pasien 1. Memeriksa Terlaksananya 1. Pemeriksaan jadwal Terlaksananya Dengan terlaksananya
yang melewatkan jadwal kontrol kegiatan kontrol pasien dilakukan kegiatan kegiatan mengingatkan
35
jadwal kontrol melalui pasien di buku mengingatkan dengan cermat agar mengingatkan pasien yang melewatkan
sms atau telepon. register pasien yang tidak ada jadwal kontrol pasien yang jadwal kontrol, maka
khusus pasien melewatkan pasien yang terlewatkan. melewatkan jadwal sesuai dengan:
hipertensi. jadwal kontrol (Etika Publik: Cermat) kontrol, Akuntabilitas:
2. Mengingatkan berkontribusi Konsisten,
pasien 2. Proses memeriksa dalam pencapaian Tanggung Jawab
hipertensi jadwal kontrol dan misi puskesmas Etika Publik:
yang mengingatkan pasien nomor 1,2, dan 3 Cermat, Disiplin
melewatkan dilakukan dengan yaitu Serta meningkatkan
jadwal kontrol konsisten agar hasil yang 1. Membudayakan nilai organisasi
melalui SMS, diinginkan dapat lingkungan Pelayanan Publik
Whatsapp atau tercapai. (Akuntabilitas: sehat, perilaku
telepon sesuai Konsisten, Tanggung sehat dan
persetujuan Jawab), (Etika Publik: kemandirian
pasien. Disiplin) masyarakat di
bidang
kesehatan.
2. Meningkatkan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu, merata
dan terjangkau
kepada
masyarakat.
3. Melaksanakan
upaya
pemberantasan
penyakit
menular dan
tidak menular di
masyarakat.
41
C. Jadwal Implementasi
Tabel 4
No
Kegiatan Waktu Output Bukti Fisik
.
1 2 3 4 5
1. Memastikan 5 April 2019 s.d Terlaksananya SOP
pengukuran 15 Mei 2019 pengukuran Pengukuran
tekanan darah tekanan darah yang Tekanan Darah
pasien sudah sesuai dengan SOP Dokumentasi
dilakukan dengan
tepat sesuai
dengan SOP
2. Pemberian kartu 8 April 2019 s.d Tersedianya kartu Kartu monitoring
monitoring 15 Mei 2019 monitoring tekanan tekanan darah
tekanan darah darah yang dapat pasien hipertensi
yang dapat dibawa pulang oleh Dokumentasi
dibawa pulang pasien
oleh pasien.
3. Pembuatan buku 8 April 2019 s.d Tersedianya buku Buku register
register khusus 15 Mei 2019 register khusus khusus pasien
pasien hipertensi. pasien hipertensi hipertensi
Dokumentasi
4. Mengingatkan 15 April 2019 s.d Terlaksananya Dokumentasi
pasien yang 15 Mei 2019 kegiatan
melewatkan mengingatkan
jadwal kontrol pasien yang
melalui sms atau melewatkan jadwal
telepon. kontrol
5. Pemberian 22 April 2019 s.d Tersedianya reward Suvenir
reward bagi 15 Mei 2019 bagi pasien yang Dokumentasi
pasien yang tekanan darahnya
42
tekanan darahnya terkontrol
terkontrol.
6. Penyuluhan 15, 22 April 2019, Terlaksananya Slide presentasi
mengenai dan 6 Mei 2019 penyuluhan penyuluhan
hipertensi di mengenai Dokumentasi
ruang tunggu hipertensi.
pasien.
7. Pembagian media 8 April 2019 s.d Tersedianya media Leaflet atau
edukasi seperti 15 Mei 2019 edukasi berupa Pamflet
leaflet atau leaflet atau pamflet Dokumentasi
pamflet mengenai mengenai
hipertensi. hipertensi
8. Pemasangan 15 April 2019 Tersedianya poster Poster
poster mengenai mengenai Dokumentasi
hipertensi di hipertensi di
puskesmas. puskesmas
9. Penyuluhan pada Menyesuaikan Terlaksananya Surat Undangan
kelompok kesepakatan penyuluhan pada Dokumentasi
masyarakat bersama Ketua kelompok
mengenai RT atau Ketua masyarakat
hipertensi. RW serta Kader mengenai
hipertensi.
43
BAB V
PENUTUP
44
Daftar Pustaka
45
46