Anda di halaman 1dari 12

Pemanfaatan Silase Hijauan

Untuk Pakan
Ternak

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN


HEWAN KABUPATEN BREBES
LATAR BELAKANG

TIDAK 1. Ketersediaan Hijauan makanan baik secara


kualitas maupun kuantitas merupakan ternak
TEPAT faktor penting dalam peningkatan
produktivitas ternak.
2. Permasalah yang terjadi di peternak rakyat
yaitu surplus hijauan saat musim penghujan
dan kekurangan hijauan saat musim
kemarau
3. Perlu adanya alternatif penyediaan pakan
hijauan di musim kemarau dengan
pembuatan silase
Definisi
Silase

▶ Hijauan yang diawetkan dalam


bentuk segar (kandungan air 65-
70%) dalam suasana asam, tanpa
oksigen pada suatu tempat yang
disebut silo
▶ Ensilage : proses yang terjadi
selama pembuatan silase
Segar

▶ Kandungan air hijauan yang akan


dibuat silase masih tinggi sekitar 65-
70% atau kandungan bahan kering
(BK) 30-35%
▶ Hijauan saat dipanen kandungan BK
sekitar 18-22% sehingga memerlukan
pelayuan terlebih dahulu
▶ Kandungan air yang tinggi
mengindikasikan bahwa sel tanaman
masih hidup dan melakukan aktifitasnya
Asam

▶ Hijauan dapat awet dengan cara disimpan dalam kondisi asam


▶ Asam yang ideal sebagai pakan adalah asam organik yang
dihasilkan oleh mikro-organisme
▶ Asam organik yang mampu untuk membuat pH <4 adalah
asam
laktat
▶ Asam laktat dapat dihasilkan dari mikro-organisme penghasil
asam laktat
Sil
o
▶ Adalah tempat untuk menyimpan bahan pakan
▶ Dapat dibuat dari semua bahan dengan
pertimbangan harus tahan asam, kuat untuk
dikondisikan an-aerob
▶ Mudah digunakan, baik untuj mengisi maupun
mengeluarkan bahan yang disimpan
BAHAN-BAHAN SILASE

 Dedak 3%
 Gula Merah 1%
 Em4 0,4 %
 Hijauan
LANGKAH
KERJA
1. Hal pertama yang dilakukan ialah pemotongan atau pencacahan bahan dasar.
Ukuran pemotongan sekitar 5 – 10 cm dengan chopper.Pemotongan dan
pencacahan perlu di lakukan agar mudah di masukan dalam silo dan
mengurangi terperangkapnya ruang udara di dalam silo serta memudahkan
pemadatan. Jika hendak menggunakan bahan tambahan, maka taburkan
bahan tambahan tersebut kemudian di aduk secara merata, sebelum di
masukan dalam silo.
2. Masukan cacahan tersebut ke dalam silo secara bertahap, lapis demi lapis. Saat
memasukan bahan baku ke dalam silo secara bertahap, lakukan penekanan
atau pengepresan untuk setiap lapisan agar padat. Kenapa harus di padatkan,
karena oksigen harus sebanyak mungkin di kurangi atau di hilangkan sama
sekali dari ruang silo.
LANGKAH
KERJA
3. Lakukan penutupan dengan serapat mungkin sehingga tidak ada udara yang bisa
masuk ke dalam silo.
4. Biarkan silo tertutup rapat serta di letakan pada ruang yang tidak terkena
matahari atau kena hujan secara langsung, selama tiga minggu dan dapat
langsung diberikan kepada ternak.
5. Silo yang tidak di buka dapat terus di simpan sampai jangka waktu yang sangat
lama
asalkan tidak kemasukan udara
6. Pada masa adaptasi, harus di berikan sedikit demi sedikit dicampur dengan
hijauan yang biasa dimakan. Jika sudah terbiasa sec ara bertahap dapat
seluruhnya diberi silase sesuai dengan kebutuhan.
CARA PENGAMBILAN
SILASE
Sesudah minimal 3 minggu proses ensilage telah
selesai, dan silo dapat dibongkar, Proses silase yang
benar dapat bertahan satu sampai dua tahun,
bahkan lebih. Pengambilan silase secukupnya untuk
pakan ternak, contonya untuk 3-5 hari. Silase yang
baru dibongkar sebaiknya dijemur atau diangin-
anginkan terlebih dahulu. Jangan sering-sering
membuka silo untuk mengabil silase, ambil
seperlunya, dan tutup rapat kembali silasesnya, agar
silesa tidak mudah rusak.
kriteria penilaian
silase
Kriteria
Penilaian
Baik
Sekali
Baik Sedang Buruk

Silase
Jamur Tidak ada Sedikit Banyak Banyak Sekali
Bau Asam Asam Kurang Busuk
(harum kemanisan) (harum kemanisan) Asam (sedikit
harum)
pH 3,2 – 4,2 4,2 – 4,5 4,5 – 4,8 > 4,8

Bentuk Tekstur bagus, tak Tekstur bagus tak Tekstur kurang, Tekstur buruk,
menggumpal dan menggumpal menggumpal menggumpal dan
tak berlendir dan tak dan tak berlendir
berlendir berlendir

Anda mungkin juga menyukai