DISUSUN OLEH:
NAMA : HANA’ HAMIDAH SAHID, S.I.P.
NIP : 199307282019032009
FORMASI JAFUNG : PRANATA HUMAS
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
KEMENTERIAN PUPR
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEMAHAMAN TATA CARA PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK
MELALUI VIDEO IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PADA DIREKTORAT JENDERAL
SUMBER DAYA AIR
Disusun oleh:
HANA’ HAMIDAH SAHID, S.I.P.
199307282019032009
PRANATA HUMAS AHLI PERTAMA
HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DISEMINARKAN PADA :
HARI : JUMAT
TANGGAL : 1 NOVEMBER 2019
Drs. Ade Satyadharma, M.Si Sri Maharani D. P. R. M, S.H, MH Yunaldi, S.T., M.T.
NIP. 196807092001121001 NIP. 195909091980022001 NIP. 197212301998031003
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 6
A. Latar Belakang ............................................................................................... 6
B. Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 9
C. Ruang lingkup ................................................................................................ 9
BAB II GAMBARAN UMUM ........................................................................................ 10
A. Deskripsi Organisasi .................................................................................... 10
B. Identifikasi Isu ............................................................................................... 12
C. Penetapan Isu yang Diangkat .................................................................. 12
D. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................. 14
BAB III PROBLEM SOLVING ..................................................................................... 15
A. Kegiatan ............................................................................................................ 15
B. Output Kegiatan ............................................................................................ 16
C. Matriks Rancangan Aktualisasi .............................................................. 18
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................................................. 28
A. Deskripsi Kegiatan ....................................................................................... 28
B. Tahapan Kegiatan ......................................................................................... 29
C. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI pada Kegiatan
Aktualisasi ....................................................................................................... 35
D. Kontribusi pada Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi ...... 36
E. Hasil dan Analisis ......................................................................................... 37
F. Hambatan dan Solusi .................................................................................. 43
BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 44
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 44
B. Saran ................................................................................................................... 45
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 46
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
disebutkan bahwa ASN mempunyai peran di dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu Bangsa. Dalam melaksanakan peran-peran tersebut ASN dituntut
untuk bekerja secara profesional sehingga ASN mampu memenuhi standar
kompetensi jabatan untuk melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan
efisien. Dalam rangka membentuk sosok ASN yang profesional maka diperlukan
kegiatan pembinaan ASN berupa Pelatihan Dasar (Latsar). Hal ini sesuai dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara (PerLAN) Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil)
Golongan III, ditetapkan bahwa salah satu jenis Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
yang strategis untuk mewujudkan ASN yang profesional adalah Latsar.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah salah satu
lembaga dalam Pemerintahan Indonesia yang menyelenggarakan pengadaan
pegawai melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Untuk itu Kementerian
PUPR wajib menyelenggarakan pelatihan dasar untuk seluruh CPNS yang ada di
bawah Kementerian PUPR guna mewujudkan ASN yang profesional dalam
menjalankan perannya.
6
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) dalam melaksanakan
penyelenggaraan informasi publik memiliki layanan Halo Informasi SDA (Hai SDA)
yaitu platform untuk permohonan informasi maupun pengaduan masyarakat
(publik) mengenai penyelenggaraan infrastruktur Sumber Daya Air. Hai SDA
merupakan layanan berbasis situs dimana masyarakat bisa melaporkan,
memberikan saran maupun melakukan permohonan informasi dan pengaduan
secara daring. Namun selain itu publik juga dapat menyampaikannya secara
langsung.
Seluruh informasi public, selain iformasi yang dikecualikan, yang berada pada
Badan Publik selain informasi yang dikecualikan dapat diakses oleh Publik melalui
prosedur permohonan Informasi yang secara teknis telah diatur dalam PERKI No.1
Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik. Saat ini, situs Hai SDA
(http://sda.pu.go.id/haisda/) sudah menyediakan informasi publik berkala,
informasi tersedia setiap saat dan informasi yang wajib diumumkan. Selain itu juga
tersedia pilihan untuk melakukan permohonan informasi dan pengaduan
masyarakat. Dalam situs Hai SDA telah dijelaskan bagaimana cara menyampaikan
permohonan informasi, sayangnya pada prakteknya sampai saat ini masih ada
publik yang belum memahami bagaimana prosedur cara menyampaikan informasi,
permohonsn informasi ataupun pengaduan masyarakat kepada tim PPID (Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Ditjen SDA. Hal ini membuat proses
penyampaian maupun permohonan informasi menjadi kurang efektif, dan tidak
jarang ketidakpahaman ini membawa ke sengketa informasi antara Badan Publik
dengan Pemohon Informasi.
Oleh karena itu, dalam aktualisasi ini penulis akan membuat iklan layanan
masyarakat dalam berupa video yang nantinya akan digunakan sebagai media
untuk menyampaikan informasi kepada publik terkait tata cara permohonan
informasi publik. Pemilihan media video dirasa tepat karena melalui iklan yang
berbentuk tayangan video dapat menampilkan gambaran secara nyata untuk dilihat
oleh publik. Harapannya, dengan begitu publik dapat dengan lebih mudah
memahami bagaimana tata cara pemohoman informasi di lingkungan Ditjen SDA,
dan jangka panjang dapat meningkatan efektifitas kinerja PPID Ditjen SDA, serta
8
meminimalisir terjadinya sengketa informasi, baik di lingkungan Ditjen SDA
maupun lebih luas di lingkungan Kementerian PUPR.
C. Ruang Lingkup
1) Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN, peran dan kedudukan ASN dalam NKRI
termasuk kontribusinya pada visi dan misi atau tusi organisasi serta penguatan
terhadap nilai-nilai organisasi.
2) Penyelesaian isu untuk “Optimalisasi Pemahaman Permohonan Informasi
Publik melalui Video Iklan Layanan Masyarakat pada Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air” akan dilaksanakan di tempat on the job training penulis yaitu
di Subbagian Komunikasi Publik, Bagian Komunikasi Publik di Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air dan akan dilaksanakan selama masa habituasi yaitu
30 hari kerja terhitung sejak tanggal 18 September 2019 sampai dengan 29
Oktober 2019.
9
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Deskripsi Organisasi
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) merupakan salah satu
direktorat di bawah Kementeian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (Kementerian
PUPR) yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan
peraturan perudang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas di atas, Ditjen SDA menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
- Perumusan kebijakan di bidang konservasi sumber daya air, pendayagunaan
sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sumber air permukaan,
dan pendayagunaan air tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
- Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan
berkelanjutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan
sumber daya air;
- Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan sumber daya
air;
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya air;
- Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air; dan
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
10
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas :
1. Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana;
2. Bagian Keuangan dan Umum;
3. Bagian Hukum dan Komunikasi Publik; dan
4. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Fasilitasi Lahan.
11
B. Identifikasi Isu
Selama kurang lebih empat bulan penulis melaksanakan OJT di Bagian Hukum
dan Komunikasi Publik, Subbagian Komunikasi Publik di bawah Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air. Selama empat bulan tersebut penulis melakukan pengamatan
terkait kegiatan di Subbagian Komunikasi Publik. Dari pengamatan tersebut penulis
menemukan beberapa isu kemudian melakukan identifikasi atas isu-isu tersebut
untuk menentukan isu yang menarik diangkat dalam aktualisasi. Beberapa isu
tersebut diantaranya adalah:
3) Belum adanya rubrik tentang tokoh inspirasional dari PUPR di majalah internal
SDA ‘Majalah Air’.
1) Aktual (A) berarti isu yang diambil benar-benar terjadi dan masih cukup baru
untuk dibicarakan;
2) Problematik (P) berarti isu yang dipilih memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu pemecahan masalah secara komprehensif;
4) Kelayakan (L) berarti isu yang diambil masuk akal, realistis, relevan sehingga
dapat dicarikan pemecahan masalahnya.
12
Dalam melakukan analisis APKL akan digunakan skala likert, dengan penjelasan
sebagai berikut :
Analisis APKL
Kriteria
No Isu Aktual Total Rank
A P K L
Berdasarkan analisis di atas, maka hasil menunjukkan bahwa isu dengan skor
tertinggi adalah “Belum adanya materi sosialisasi yang mudah untuk dipahami
masyarakat terkait dengan tata cara permohonan informasi publik”. Isu tersebut
dinilai berkaitan erat dengan masyarakat (publik), jika isu tersebut tidak ditangani
maka akan berdampak pada kekurang tahuan masyarakat tentang bagaimana cara
13
memperoleh informasi dari Ditjen Sumber Daya Air dan pada akhirnya
mempengaruhi persepsi masyarakat tentang transparansi informasi pada Ditjen
SDA.
Dalam rangka memecahkan isu di atas maka dibutuhkan gagasan yang mampu
memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada secara tepat.
Berdasarkan uraian di atas, maka gagasan pemecahan isu untuk menjawab isu yang
dipilih dalam rancangan aktualisasi ini adalah membuat video iklan layanan
masyarakat tentang permohonan informasi publik pada Ditjen SDA.
14
BAB III
PROBLEM SOLVING
A. Kegiatan
a) Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai hal apa saja yang harus
disampaikan dalam video permohonan informasi publik.
15
b) Membaca buku peraturan perundang-undangan bidang keterbukaan
informasi publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
e) Mengambil gambar
g) Editing video
B. Output Kegiatan
Gagasan pemecahan isu ini menghasilkan output berupa sebuah video iklan
layanan masyarakat yang menunjukkan bagaimana tata cara permohonan informasi
publik di lingkungan Ditjen SDA. Video dipilih sebagai media untuk menyampaikan
informasi yang akan ditujukan kepada publik. Sesuai dengan yang disampaikan
16
Azhar Arsyad1 (2011: 49) bahwa video dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi singkat. Selain itu
video mempunyai efek di setiap ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Video
memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja seolah
seperti di kehidupan sebenarnya.
Sedang outcome dari pemecahan isu ini adalah masyarakat dapat memahami
dengan mudah tata cara permohonan informasi publik di lingkungan Ditjen SDA,
dengan begitu kebutuhan masyarakat akan informasi publik dari Ditjen SDA dapat
terpenuhi dengan mudah, PPID di Ditjen SDA juga dapat melaksanakan tugasnya
dengan lebih baik serta meminimalisir sengketa informasi yang terjadi antara
masyarakat sebagai pemohon informasi dan Ditjen SDA sebagai penyedia informasi.
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 49.
17
C. Matriks Rancangan Aktualisasi
Nama : Hana’ Hamidah Sahid, S.I.P.
Identifikasi Isu :
a) Belum adanya template untuk mengelola unggahan foto di sosial media, khususnya Instagram;
b) Belum adanya materi sosialisasi yang mudah untuk dipahami masyarakat terkait dengan tata cara
permohonan informasi publik;
c) Belum adanya rubrik tentang tokoh inspirasional dari PUPR di majalah internal SDA ‘Majalah Air’.
Isu yang diangkat : Belum adanya materi sosialisasi yang mudah untuk dipahami masyarakat terkait dengan tata cara
Gagasan Pemecahan Isu: Pembuatan video iklan layanan masyarakat tentang Tata Cara Permohonan Informasi Publik
18
Matriks Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Inventarisasi dan a. Melakukan konsultasi Daftar inventarisasi a. Aktualisai nilai-nilai Video iklan layanan Video iklan layanan
identifikasi permasalahan dengan mentor masalah dasar ANEKA sebagai masyarakat permohonan masyarakat
untuk keperluan pembuatan mengenai hal apa saja berikut : informasi publik pada permohonan informasi
yang harus - Akuntabilitas
konsep video permohonan Ditjen SDA dapat publik pada Ditjen SDA
disampaikan dalam Berkonsultasi dengan
informasi publik. video permohonan berkontribusi untuk tusi berdampak pada
mentor untuk
informasi publik. sub bagian Komunikasi penguatan nilai
mendapatkan data
b. Membuat daftar Publik dalam organisasi :
yang akuntabel
inventarisasi masalah penyelenggaraan
terkait konsep video berarti pekerjaan kita - Integritas
kegiatan komunikasi
dapat Kegiatan aktualisasi
publik.
dipertanggungja- untuk mencapai
wabkan. output dilaksanakan
- Etika publik dengan jujur,
Berkonsultasi dengan konsisten, disiplin.
atasan wujud kita - Profesional
sebagai ASN yang Kegiatan aktualisasi
mempunyai etika. ini dirumuskan
- Komitmen Mutu berdasarkan
Dengan berkonsultasi kebijakan yang ada,
diharapkan kita dilakukan sesuai
mendapat data yang dengan jabatan dan
akuntabel serta kompetensi penulis
arahan untuk dapat dibawah pengawasan
melakukan proses mentor serta patuh
secara efektif dan pada prosedur.
efisien serta - Orientasi misi
mendapatkan hasil
19
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
(output) yang Kegiatan aktualiasi
berkualitas. ini bertujuan untuk
- Anti korupsi mencapai output
Nilai ini tergambar yang berpijak pada
dari kegiatan visi serta tugas dan
konsultasi dimana hal fungsi organisasi.
ini menunjukkan - Visioner
transparansi antara Video ini dibuat
penulis dengan untuk mempermudah
mentor. masyarakat dalam
memahami
b. Aktualisasi peran dan permohonan
kedudukan ASN dlam informasi publik di
NKRI : Ditjen SDA, artinya
- Pelayanan publik
berbuat untuk
Seluruh kegiatan di
kemajuan
dalam aktualisasi ini
masyarakat, bangsa,
adalah salah satu
dan negara.
bentuk dari
- Etika – Akhlakul
pelayanan publik.
Karimah
Video dibuat tanpa
2 Mempelajari undang-undang a. Mempelajari buku Rangkuman peraturan a. Aktualisai nilai-nilai Video iklan layanan
melupakan etika,
dan peraturan pemerintah peraturan perundang- mengenai tata cara dasar ANEKA sebagai masyarakat permohonan
undangan bidang berikut : kenyamanan
terkait hal permohonan permohonan informasi informasi publik pada
keterbukaan informasi - Akuntabilitas lingkungan,
informasi publik publik Ditjen SDA dapat
publik Bekerja dengan masyarakat, bangsa
b. buku peramempelajari berkontribusi untuk tusi
berpedoman pada dan Negara.
turan perundang- sub bagian Komunikasi
Undang-undang dan
undangan bidang Publik dalam
aturan yang berlaku
keterbukaan informasi penyelenggaraan
menunjukkan bahwa
20
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
publik Kementerian pekerjaan kita dapat kegiatan komunikasi
Pekerjaan Umum dan dipertanggung publik.
Perumahan Rakyat jawabkan.
c. Mempelajari SE SOP
- Nasionalisme
Komunikasi Publik
Mempunyai nilai
2019
nasionalisme karena
undang-undang dan
aturan yang menjadi
acuan berlaku secara
nasional.
- Etika Publik
Bekerja dengan
mengacu pada undang-
undang dan aturan
menunjukkan bahwa
kita adalah orang yang
beretika dalam bekerja.
- Komitmen Mutu
Bekerja dengan
mengacu pada undang-
undang dan aturan
artinya pekerjaan yang
kita lakukan memiliki
mutu sesuai dengan
stadar yang ditetapkan.
- Anti Korupsi
Jika pekerjaan kita
telah sesuai dengan
undang-undang dan
21
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
peraturan
mencerminkan tidak
ada korupsi dalam
pekerjaan kita.
3 Menyusun konsep video dan a. Berkoordinasi dengan Draft konsep video tata a. Aktualisai nilai-nilai Video iklan layanan
melakukan konsultasi mentor untuk cara permohonan dasar ANEKA sebagai masyarakat permohonan
kepada mentor memberikan arahan infromasi publik berikut : informasi publik pada
terkait konsep video - Akuntabilitas
Ditjen SDA dapat
tata cara permohonan Berkonsultasi dengan
informasi publik berkontribusi untuk tusi
mentor untuk
b. Membuat konsep video sub bagian Komunikasi
mendapatkan data
tata cara permohonan Publik dalam
yang akuntabel berarti
informasi publik penyelenggaraan
c. Menyampaikan konsep pekerjaan kita dapat
kegiatan komunikasi
video tata cara dipertanggungja-
publik.
permohonan informasi wabkan.
publik kepada mentor - Etika publik
serta meminta Berkonsultasi dengan
masukan dari mentor atasan wujud kita
d. Membuat evaluasi sebagai ASN yang
22
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
terkait konsep video mempunyai etika.
tata cara - Komitmen Mutu
permohononan Dengan berkonsultasi
informasi publik diharapkan kita
mendapat data yang
akuntabel serta arahan
untuk dapat
melakukan proses
secara efektif dan
efisien serta
mendapatkan hasil
(output) yang
berkualitas.
- Anti korupsi
Nilai ini tergambar dari
kegiatan konsultasi
dimana hal ini
menunjukkan
transparansi antara
penulis dengan mentor.
23
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
publik.
4 Eksekusi melakukan a. Menentukan ide Video iklan layanan a. Aktualisai nilai-nilai Video iklan layanan
pembuatan video tata cara cerita (premis) masyarakat tata cara dasar ANEKA sebagai masyarakat permohonan
permohonan informasi b. Menulis konsep cerita permohonan informasi berikut : informasi publik pada
c. Membuat story line - Akuntabilitas
publik publik untuk di cek oleh Ditjen SDA dapat
d. Membuat story board Pembuatan video
e. Mengambil gambar mentor berkontribusi untuk tusi
dalam aktualisasi telah
f. Merekam voice over sub bagian Komunikasi
melalui banyak
g. Editing video Publik dalam
tahapan yang
penyelenggaraan
menjamin bahwa
kegiatan komunikasi
konten dalam video
publik.
akuntabel dan dapat
dipertanggung
jawabkan.
- Nasionalisme
Video ini akan
ditujukan untuk
masyarakat secara luas
tanpa diskriminasi.
- Etika Publik
Dalam proses
pembuatan video dan
konten dalam video
mengikuti etika yang
berlaku
- Komitmen Mutu
Video yang dibuat
dalam aktualisasi ini
24
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
memperhatikan
efektivitas dan efisiensi
dari segi proses
maupun konten namun
tetap mempertahankan
agar pesan dapat
tersampaikan dengan
baik kepada publik.
- Anti Korupsi
Video ini dibuat agar
masyarakakt lebih
mudah memahami tata
cara permohonan
informasi di
lingkungan Ditjen SDA,
karena hal ini salah
satu hal yang
mempengaruhi citra
organisasi yang
terbuka dan
transparan.
b. Aktualisasi peran dan
kedudukan ASN dlam
NKRI :
- Pelayanan Publik
Seluruh kegiatan di
dalam aktualisasi ini
adalah salah satu
bentuk dari pelayanan
25
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
publik.
5 Finalisasi video tata cara a. Melakukan finalisasi Video iklan layanan a. Aktualisai nilai-nilai
permohonan informasi dan pengecekan masyarakat permohonan dasar ANEKA sebagai
publik video tata cara informasi publik fix berikut :
permohonan - Akuntabilitas
informasi publik Kegiatan pengecekan
b. Berkonsultasi dengan Presentasi paparan
video sebelum
mentor terkait sosialisasi
dilakukan sosialisasi
finalisasi video tata
memastikan bahwa
cara permohonan Dokumentasi kegiatan
informasi publik video dapat
c. Melakukan sosialisasi dipertanggung
Rekap kuesioner
video tata cara jawabkan
permohonan - Nasionalisme
informasi publik Video ini
diperuntukkan seluruh
masyarakat tanpa
diskriminasi
- Etika Publik
Dalam proses
pembuatan video dan
konten dalam video
mengikuti etika yang
berlaku
- Komitmen Mutu
Kegiatan ini untuk
menjamit bahwa
26
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
konten dalam video
berkualitas baik dan
dapat menyampaikan
pesan secara efektif
dan efisien
- Anti Korupsi
Kegiatan pengecekan
hasil aktualisasi antara
penulis dengan mentor
adalah bentuk
transparansi dalam
bekerja.
b. Aktualisasi peran dan
kedudukan ASN dlam
NKRI :
- Pelayanan Publik
Seluruh kegiatan di
dalam aktualisasi ini
adalah salah satu
bentuk dari pelayanan
publik.
27
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskiripsi Kegiatan
Berdasarkan Undang-undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik dan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum tentang Standar
Operasional Prosedur Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Kementerian
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebagai Badan Publik
wajib menyediakan informasi publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan
melalui pengumuman pada situs resmi Ditjen SDA dan berbagai media informasi
yang tersedia sesuai dengan klasifikasi informasi dan khalayak yang dituju.
Tersedianya informasi yang terbuka untuk publik dari sebuah Badan Publik
merupakan salah satu unsur penting dalam mewujudkan penyelenggaraan
negara yang terbuka. Dalam PERKI No.1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan
Informasi Publik mengatur bahwa seluruh informasi publik selain yang
dikecualikan yang berada pada Badan Publik dapat diakses oleh Publik.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tentang pelayanan informasi publik,
baik oleh Badan Publik sebagai penyedia informasi publik dan publik sebagai
pengguna informasi publik. Publik dapat menggunakan informasi yang sudah
tersedia secara berkala, tersedia setiap saat, maupun yang wajib diumumkan dan
tidak menutup kemungkinan untuk publik mengajukan informasi lain yang
dibutuhkan (selain yang dikecualikan) dengan mengajukan permohonan
informasi publik kepada Badan Publik, disini Ditjen SDA khususnya.
Jika perihal di atas tidak dapat dipahami oleh Badan Publik sebagai penyedia
Informasi, khususnya pejabat pengelola infromasi dan dokumentasi (PPID) dan
masyarakat sebagai publik yang menggunakan informasi, maka hal ini akan
berdampak pada citra organisasi yang dinilai tidak terbuka, masyarakat yang
kesusahan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan bukan tidak
mungkin dapat mengakibatkan sengketa informasi publik antara pemohon
informasi dan badan publik.
28
Berlatar belakang hal di atas maka diperlukan suatu media yang mudah
dipahami dan mampu menyampaikan bagaimana tata cara permohonan
informasi yang benar. Oleh karena itu, kegiatan utama yang dilakukan dalam
aktualisasi ini adalah membuat Video Iklan Layanan Masyarakat untuk
mengoptimalkan pemahaman permohonan informasi publik, khususnya di
lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA). Deskripsi umum
pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut :
Lokasi Aktualisasi : Subbagian Komunikasi Publik, Bagian Hukum dan
B. Tahapan Kegiatan
1. Tahapan Kegiatan 1
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan 1 (pertama) adalah inventarisasi dan identifikasi
permasalahan untuk keperluan pembuatan konsep video permohonan
informasi publik. Dalam tahapan ini terdapat beberapa kegiatan yang
akan dijelaskan di bawah ini.
1) Kegiatan
a) Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai hal apa saja yang
harus disampaikan dalam video permohonan informasi publik.
b) Membuat daftar inventarisasi masalah terkait konsep video.
2) Waktu pelaksanaan
18 – 20 September 2019.
3) Output kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah daftar inventarisasi masalah.
29
b. Aktualisasi ANEKA dalam Pelaksanaan Aktualisasi
1) Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas dapat dilihat dari kegiatan berkonsultasi dengan
mentor, artinya kegiatan yang dilaksanakan di bawah pengawasan
orang yang memiliki wewenang, karenanya pekerjaan dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Etika Publik
Berkonsultasi dengan atasan merupakan wujud bahwa penulis
merupakan ASN yang mempunyai etika. Di samping itu, penulis
berkonsultasi dengan menjaga sopan santun dan menggunakan
bahasa yang baik.
3) Komitmen Mutu
Kegiatan konsultasi dilakukan dengan harapan penulis dapat
memperoleh data yang akuntabel beserta arahan untuk dapat
melakukan proses pelaksanaan aktualisasi secara efektif dan efisien
untuk mendapatkan output yang berkualitas.
4) Anti Korupsi
Nilai ini tergambar dalam kegiatan konsultasi, dimana hal ini
menunjukkan transparansi antara penulis dengan mentor.
2. Tahapan Kegiatan 2
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan kegiatan kedua adalah mempelajari undang-
undang dan peraturan pemerintah terkait hal permohonan informasi
publik, dengan rincian kekgiatan di bawah ini.
1) Kegiatan
a) Membaca buku peraturan Perundang-undangan Bidang
Keterbukaan Informasi Publik; membaca buku Peraturan
Perundang-undangan Bidang Keterbukaan Informasi Publik
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
mempelajari SE SOP Komunikasi Publik 2019.
b) Beberapa Undang-undang dan aturan lainnya yang digunakan
dalam aktualisasi ini adalah UU No.14 Tahun 2008 tentang
30
Keterbukaan Informasi Publik, PERKI No.1 Tahun 2010 tentang
Standar Layanan Informasi Publik, SE Menteri Nomor
04/SE/M/2014 tentang Standar Operasional Prosedur
Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Kementerian
Pekerjaan Umum, SE Dirjen Nomor 04/SE/D/2019 tentang
Prosedur Pelayanan Informasi Publik di Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air
2) Waktu pelaksanaan
23 – 27 September 2019.
3) Output kegiatan
Kegiatan ini menghasilkan output berupa rangkuman peraturan
mengenai tata cara permohonan informasi publik.
b. Aktualisasi Nilai ANEKA dalam Pelaksanaan Aktualisasi
1) Akuntabilitas
Bekerja dengan berpedoman pada Ujndang-undang dan aturan yang
berlaku menunjukkan pekerjaan yang dilakukan dapat dipertanggung
jawabkan, hal ini menggambarkan nilai akuntabilitas.
2) Nasionalisme
Nilai nasionalisme dalam kegiatan ini ditunjukkan dengan Undang-
undang dan peraturan yang menjadi acuan dalam kegiatan ini berlaku
secara nasional.
3) Etika Publik
Bekerja sesuai dengan Undang-undang dan aturan menunjukkan nilai
etika publik dalam melaksanakan kegiatan ini.
4) Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu tergambar dalam kegiatan ini, artinya, pekerjaan
yang dilakukan memiliki standar mutu yang telah ditetapkan dalam
Undang-undang atau aturan yang digunakan.
5) Anti Korupsi
Kegiatan ini menunjukkan nilai anti korupsi karena penulis bekerja
berdasarkan Undang-undang dan aturan dengan konteks yang sesuai,
dengan begitu hal ini mencerminkan bahwa tidak ada korupsi dalam
kegiatan ini.
31
3. Tahapan Kegiatan 3
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan 3 (ketiga) adalah menyusun konsep video dan
melakukan konsultasi kepada mentor. Di bawah ini akan dijelaskan
beberapa kegiatan yang ada dalam tahapan ini.
1) Kegiatan
a) Berkoordinasi dengan mentor untuk memberikan arahan terkait
konsep video permohonan informasi publik.
b) Membuat konsep video permohonan informasi publik .
c) Menyampaikan konsep video permohonan informasi publik
kepada mentor sertameminta masukan dari mentor.
d) Membuat evaluasi terkait konsep video permohonan informasi
publik.
2) Waktu pelaksanaan
30 September – 8 Oktober 2019.
3) Output kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah draft konsep video tata cara
permohonan informasi publik.
b. Aktualisasi ANEKA dalam Pelaksanaan Aktualisasi
1) Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas di dalam kegiatan ini diwujudkan dengan selalu
melibatkan mentor dalam proses kegiatan, artinya setiap output yang
dihasilkan dari kegiatan ini dapat dipertanggung jawabkan.
2) Etika Publik
Penulis selalu melaksanakan konsultasi dengan menjaga sikap, tata
krama dan sopan santun, dimana sikap tersebut merupakan wujud
dari adanya nilai Etika Publik dalam kegiatan ini.
3) Komitmen Mutu
Konsultasi dengan mentor dalam setiap tahapan kegiatan, termasuk
dalam pembuatan konsep adalah salah satu cara quality control
terhadap apa yang penulis kerjakan hingga nanti pada kualitas
outputnya.
32
4) Anti Korupsi
Penulis melakukan konsultasi dengan mentor merupakan wujud
transparansi antara bawahan dan atasan. Sehingga perilaku ini adalah
jauh dari korupsi.
4. Tahapan Kegiatan 4
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan 4 (keempat) adalah eksekusi melakukan
pembuatan video tata cara permohonan informasi publik. Kegiatan ini
adalah kegiatan inti dari seluruh tahapan dalam pelaksanaan aktualisasi
ini. Dari tahapan ini akan menghasilkan output sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang ada. Beberapa kegiatan di dalam tahapan ini akan
dijelaskan sebagai berikut.
1) Kegiatan
a) Menentukan ide cerita (premis)
b) Menulis konsep cerita
c) Membuat story line
d) Membuat story board
e) Mengambil gambar (take video)
f) Merekam voice over
g) Editing video.
2) Waktu pelaksanaan
9 – 22 Oktober 2019
3) Output kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah konsep cerita video, story line, story
board, video, rekaman voice over.
b. Aktualisasi ANEKA dalam Pelaksanaan Aktualisasi
1) Akuntabilitas
Sampai pada tahap pembuatan video ini telah melalui banyak tahapan
yang menjamin konten dalam video dapat dipertanggung jawabkan.
Terlebih, setiap kegiatan dalam tahapan ini penulis selalu
berkonsultasi dengan mentor. Sehingga, nilai akuntabilitas dapat
tercermin di dalam kegiatan ini.
33
2) Nasionalisme
Video yang dibuat dalam aktualisasi ini nantinya akan ditujukan untuk
masyarakat luas di Indonesia tanpa diskriminasi, sehingga nilai
nasionalisme ada di dalam tahapan kegiatan ini.
3) Etika Publik
Nilai etika publik tergambar dalam kegiatan ini, bahwasanya seluruh
proses pembuatan konten yang akan diangkat di dalam video, proses
pembuatan video, maupun pemilihan kata untuk video telah
disesuaikan dengan aturan dan etika yang berlaku.
4) Komitmen Mutu
Pembuatan video dalam aktualisasi ini memperhatikan efektivitas,
efisiensi baik dari segi proses maupun konten, namun tetap
mempertahankan esensi dari video ini agar tetap mampu
menyampaikan pesan yang akan disampaikan ke publik.
5) Anti Korupsi
Pembuatan video ini bertujuan untuk megoptimalkan pemahaman
masyarakat akan tata cara pemohonan informasi di Ditjen SDA dalam
rangka mendukung Ditjen SDA sebagai badan publik yang terbuka,
transparan, anti korupsi.
5. Tahapan Kegiatan 5
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan 5 adalah finalisasi video tata cara permohonan
informasi publik dengan beberapa kegiatan berikut ini.
1) Kegiatan
a) Melakukan finalisasi dan pengecekan video permohonan informasi
publik.
b) Berkonsultasi dengan mentor terkait finalisasi video permohonan
informasi publik.
c) Melakukan sosialisasi video permohonan informasi publik.
2) Waktu pelaksanaan
23 – 29 Oktober 2019
34
3) Output kegiatan
Output kegiatan ini adalah video iklan layanan masyarakat final yang
siap untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas.
35
yang dilakukan dan output dari kegiatan ini adalah wujud dari pelayanan publik
yang ditujukan untuk masyarakat luas. Output dari kegiatan ini akan menjadi
salah satu alat yang akan digunakan Ditjen SDA, khususnya Subbagian
Komunikasi Publik untuk kegiatan Keterbukaan Informasi Publik.
D. Kontribusi pada Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan pelaksanaan aktualisasi harus dipastikan memiliki kontribusi pada
visi, misi, dan nilai organisasi. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Kontribusi pada Visi dan Misi Organisasi
Video iklan layanan masyarakat permohonan informasi publik pada
Ditjen SDA dapat berkontribusi untuk tugas dan fungsi Subbagian
Komunikasi Publik dalam penyelenggaraan kegiatan komunikasi publik
khususnya Keterbukaan Informasi Publik, dengan Visi “terwujudnya
pelayanan informasi publik yang prima dan akuntabel sesuai dengan standar
pelayanan publik”, dan Misi “menyelenggarakan pelayanan informasi publik
secara mudah, tepat, transparan dan inovatif; menyediakan sumber daya
manusia yang profesional serta sarana dan prasarana pelayanan informasi
publik yang memadai”.
36
c. Orientasi misi
Kegiatan aktualiasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai
output yang berpijak pada visi serta tugas dan fungsi organisasi.
d. Visioner
Video ini dibuat untuk mempermudah masyarakat dalam memahami
permohonan informasi publik di Ditjen SDA, artinya berbuat untuk
kemajuan masyarakat, bangsa, dan Negara.
e. Etika – Akhlakul Karimah
Video dibuat tanpa melupakan etika, kenyamanan lingkungan,
masyarakat, bangsa dan Negara.
37
2. Analisis
a. Keterikatan Substansi dengan Nilai Dasar ASN ‘ANEKA’
Sebagai seorang ASN yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana
kebijakan, perekat dan pemersatu Bangsa serta pelayan publik, maka
sudah semestinya setiap ucapan dan tindakan seorang ASN harus
diladaskan pada nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Menurut Bovens (2007), akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi yaitu;
menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas
merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi, serta
antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat.
38
informasi publik merupakan bagian dari keterbukaan informasi publik
suatu badan publik, dimana hal ini menjadi salah satu indikator Badan
Publik terbuka dan tidak korupsi. Dengan keterlibatan masyarakat dalam
keterbukaan informasi publik maka sudah menggambarkan kontrol
demokrasi di dalam kegiatan ini.
Nasionalisme
Etika Publik
39
video ini menunjukkan bagaimana ASN sebagai pelayan publik bersikap
dalam menghadapi masyarakat (publik).
Komitmen mutu
Anti Korupsi
Sampai saat ini korupsi masih menjadi salah satu isu yang sangat
meresahkan bagi suatu Negara, khususnya di Indonesia. Oleh karena itu,
di berbagai lembaga manapun, nilai Anti Korupsi masih selalu
digencarkan. Badan Publik sebagai penyelenggara pemerintahan sudah
barang pasti menjadi tujuan publik untuk diawasi dari praktek korupsi.
40
b. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Saat ini penulis sedang melaksanakan on job training (OJT) di
Subbagian Komunikasi Publik, Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air. Subbagian Komunikasi Publik mempunyai
tugas melakukan penyelenggaraan komunikasi publik dan fasilitasi
pengelolaan pengaduan masyarakat di lingkungan direktorat jenderal.
Prakteknya, salah satu yang dilaksanakan Komunikasi Publik adalah
melaksanakan penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik .
Pelayanan Informasi Publik Komunikasi Publik SDA memiliki visi
“Terwujudnya pelayanan informasi publik yang prima dan akuntabel
sesuai dengan standar pelayanan publik” dan misi “Menyelenggarakan
pelayanan informasi publik secara mudah, tepat, transparan dan inovatif;
menyediakan sumber daya manusia yang profesional serta sarana dan
prasarana pelayanan informasi publik yang memadai”.
Integritas
41
ucapan; konsisten, disiplin, berani dan tegas dalam mengambil
keputusan; tidak menyalah-gunakan wewenang; proaktif dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan KKN; tidak melibatkan diri dalam
perbuatan tercela.
Profesional
Orientasi Misi
Visioner
42
F. Hambatan dan Solusi
1. Hambatan
Dalam pelaksanaan aktualisasi penulis menemukan beberapa hambatan
diantaranya adalah :
a. Mentor sering melakukan perjalanan dinas, sehingga jadwal mentoring
tidak selalu dapat terlaksana sesuai jadwal di dalam rancangan
aktualisasi
b. Banyaknya agenda di Subbagian Komunikasi Publik yang juga mendesak
untuk dilaksanakan sehingga penulis tidak dapat hanya berfokus pada
kegiatan aktualisasi.
c. Keterbatasan sarana dan prasarana untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi.
2. Solusi
Dalam menghadapi hambatan yang ditemui di atas, penulis melakukan
beberapa strategi alternatif , diantaranya adalah :
a. Dalam melaksakan kegiatan apapun, kita dituntut untuk fleksibel, artinya
mampu mengikuti perubahan tanpa merusak/mengganti agenda. Oleh
karena itu, penulis melakukan perubahan jadwal mentoring tanpa
mengganggu proses pelaksanaan kegiatan yang lain dengan cara
melaksanakan tahapan kegiatan lain untuk dilakukan lebih cepat.
b. Penulis sedikit menunda kegiatan aktualisasi untuk menyelesaikan
seluruh tugas yang berkaitan dengan kegiatan Subbagian Kompu SDA
untuk selanjutnya penulis dapat kembali fokus melaksanakan aktualisasi.
c. Penulis mencari sarana dan prasarana subtitusi yang dapat digunakan
untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi.
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelatihan dasar (latsar) merupakan salah satu jenis Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) yang strategis untuk mewujudkan ASN yang profesional. ASN dituntut
untuk bekerja secara profesional sehingga ASN mampu memenuhi standar
kopetensi jabatan untuk melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Selama melaksanakan OJT penulis menemukan isu bahwa belum ada materi
sosialisasi yang mudah dipahami masyarakat terkait dengan tata cara permohonan
informasi publik. Oleh karena itu, untuk menjawab persoalan tersebut, dalam
aktualisasi ini penulis mengangkat judul “Optimalisasi Pemahaman Permohonan
Informasi Publik melalui Video Iklan Layanan Masyarakat pada Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air”.
Aktualisasi ini perlu dilakukan karena jika masyarakat masih banyak yang tidak
memahami bagaimana permohonan infromasi publik di Ditjen SDA akan
memberikan dampak pada citra Ditjen SDA yang dinilai kurang atau tidak terbuka
dan sengketa informasi publik dapat selalu berulang di lingkungan Ditjen SDA. Hal
ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadapt Ditjen Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR, bahkan Pemerintahan Indonesia.
44
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, penulis telah menerapkan nilai-nilai
dasar ASN ‘ANEKA’. Kegiatan dan output dalam aktualisasi ini berkontribusi bagi
visi dan misi organisasi serta menguatkan nilai-nilai iProve sebagai nilai organisasi
Kementerian PUPR.
B. Saran
1. Sebagai PNS, internalisasi dan implementasi nilai-nilai dasar profesi ASN agar
selalu diterapkan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
45
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
MEMPELAJARI UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN LAINNYA MENULIS KONSEP CERITA, MEMBUAT STORY LINE,
TERKAIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK MEMBUAT STORY BOARD
KEGIATAN PENGAMBILAN GAMBAR (TAKE VIDEO) KEGIATAN PENGAMBILAN GAMBAR (TAKE VIDEO)
46
KEGIATAN KONSULTASI DENGAN MENTOR
KEGIATAN EDITING VIDEO
47
LEMBAR KENDALI MENTORING
48
49
LEMBAR KENDALI COACHING
STORY BOARD
50
PREMIS DAN SINOPSIS
PREMIS
SINOPSIS
Hana adalah seorang mahasiswi Teknik Geodesi yang sedang belajar tentang
pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air di Indonesia. Oleh karena itu Hana
mencari tau informasi tentang infrastruktur Sumber Daya Air melalui internet,
namun merasa belum cukup puas akhirnya Hana memutusan untuk mendatangi
kantor Ditjen SDA agar memperoleh informasi yang ia butuhkan. Saat Hana sampai
di kantor Ditjen SDA untuk mengajukan permohonan informasi publik, petugas
permohonan informasi publik Ditjen SDA melayani dengan sangat baik. Setelah
mendatangi Gerai Layanan Informasi Publik SDA, Hana mendapat informasi bahwa
selain datang langsung ke kantor, pencarian informasi, permohonan informasi
publik maupun pengaduan masyarakat di lingkungan Ditjen SDA juga dapat
dilakukan/ disampaikan melalui situs resmi layanan Halo Informasi SDA (Hai SDA)
sda.pu.go.id/haisda.
51
STORY LINE & STORY BOARD
52
1. Gedung PUPR dan 00:00:17 Kegiatan sehari-hari di Backsound
Ditjen SDA halaman gedung
Menteri PUPR dan
Ditjen SDA
Voice Over
Recording_7
53
54
2. a. Meja Layanan 00:00:38 Kegiatan sehari-hari di Backsound
Informasi SDA bagian meja layanan
informasi SDA
55
3. a. Kegiatan 00:00:15 Pemohon Informasi Backsound
permohonan Publik medatangi
Informasi Publik di ruang layanan
ruang layanan informasi publik SDA.
Voice Over
informasi publik
SDA Recording_18
Petugas pelayanan
Permohonan Informasi Publik pada
informasi publik
Direktorat Jenderal SDA dapat
melayani pemohon
dilakukan secara langsung dan tidak
informasi dengan baik.
langsung.
56
c. Tanda bukti 00:00:16 Petugas pelayanan Backsound
permohonan informasi publik
informasi dan memberikan tanda Voice Over
kalender bukti permohonan
Recording_26
informasi kepada
pemohon dan Setelah mengisi formulir dan
menjelaskan bahwa menuliskan jenis informasi yang
petugas akan diminta, petugas akan memberikan
memberikan jawaban tanda bukti permohonan informasi
dalam waktu yang publik~~
ditentukan.
dan jawaban permohonan informasi
akan diberikan dalam 10 hari kerja
dan maksimal tambahan 7 hari
kerja.
57
dan jawaban permohonan informasi
akan diberikan dalam 10 hari kerja
dan maksimal tambahan 7 hari
kerja.
58
4. Permohonan 00:00:22 Pemohon informasi Backsound
informasi publik melalui PC sedang
secara tidak mengakses situs SDA
langsung. dan melakukan
Voice Over
permohonan informasi
publik melalui situ Recording_60
tersebut.
Permohonan informasi publik
secara tidak langsung dapat
dilakukan secara online melalui
situs keterbukaan informasi publik
Hai SDA di www.sda.pu.go.id/haisda
59
00:00:20 Screen recorder Backsound
proses permohonan
informasi publik via
situs
Voice Over
Recording_42
Recording_49
SCENE
Kini, permohonan informasi dan
Hana lagi mengakses website Hai SDA
pengaduan masayarakat jauh lebih
mudah, kan? Shoot dari belakang
60
5. CLOSING 00:00:07 Tulisan Backsound
TOTAL
DURASI
00:02:37
61