Anda di halaman 1dari 61

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PEMAHAMAN TATA CARA PERMOHONAN INFORMASI


PUBLIK MELALUI VIDEO IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PADA
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

DISUSUN OLEH:
NAMA : HANA’ HAMIDAH SAHID, S.I.P.
NIP : 199307282019032009
FORMASI JAFUNG : PRANATA HUMAS
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
KEMENTERIAN PUPR

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEMAHAMAN TATA CARA PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK
MELALUI VIDEO IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PADA DIREKTORAT JENDERAL
SUMBER DAYA AIR

Disusun oleh:
HANA’ HAMIDAH SAHID, S.I.P.
199307282019032009
PRANATA HUMAS AHLI PERTAMA
HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

DISEMINARKAN PADA :
HARI : JUMAT
TANGGAL : 1 NOVEMBER 2019

MENTOR COACH PENYELENGGARA BALAI


DIKLAT PUPR WIL. III
JAKARTA

Drs. Ade Satyadharma, M.Si Sri Maharani D. P. R. M, S.H, MH Yunaldi, S.T., M.T.
NIP. 196807092001121001 NIP. 195909091980022001 NIP. 197212301998031003

KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN


FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh. Adam, M.M.


NIP. 196503031992031002

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan


rahmat dan hidayah-Nya hingga penulis dapat melaksanakan Aktualisasi
serta menyusun Laporan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemahaman
Tata Cara Permohonan Informasi Publik melalui Video Iklan Layanan
Masyarakat pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.”

Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini disusun oleh penulis dalam


rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan CPNS menjadi PNS di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui kegiatan
Pelatihan Dasar yang diselenggarakan Badan Pelatihan dan Pengembangan
PUPR Wilayah III Jakarta sesuai dengan amanat Undang- Undang No. 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Dalam proses pelaksanaan dan penyusunan Laporan Aktualisasi ini,


penulis mendapat banyak bimbingan, dukungan, dan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Ade Satyadharma, M.Si selaku mentor


2. Ibu Sri Maharani D. P. R. M, S.H, MH selaku coach
3. Ibu Dra.Nani Susilowati,MM selaku penguji
4. Orang Tua Penulis
5. Keluarga Penulis
6. Segenap Pegawai Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta dan Segenap
Pegawai di Biro Keuangan.
7. Rekan-rekan CPNS dan PNS, seluruh pihak yang mendukung serta
terlibat dalam terlaksananya Aktualisasi dan Penulisan Laporan
Aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses pelaksanaan dan penyusunan
Laporan Aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan bagi penulis agar di
masa yang akan datang menjadi lebih baik.

Penulis berharap pelaksanaan Aktualisasi ini bermanfaat untuk


Subbagian Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Sumber Daya Air secara
khusus, dan bermanfaat untuk seluruh pihak secara umum. Selain itu, Penulis
juga memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam Laporan
Aktualisasi ini.

Hana’ Hamidah Sahid

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 6
A. Latar Belakang ............................................................................................... 6
B. Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 9
C. Ruang lingkup ................................................................................................ 9
BAB II GAMBARAN UMUM ........................................................................................ 10
A. Deskripsi Organisasi .................................................................................... 10
B. Identifikasi Isu ............................................................................................... 12
C. Penetapan Isu yang Diangkat .................................................................. 12
D. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................. 14
BAB III PROBLEM SOLVING ..................................................................................... 15
A. Kegiatan ............................................................................................................ 15
B. Output Kegiatan ............................................................................................ 16
C. Matriks Rancangan Aktualisasi .............................................................. 18
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................................................. 28
A. Deskripsi Kegiatan ....................................................................................... 28
B. Tahapan Kegiatan ......................................................................................... 29
C. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI pada Kegiatan
Aktualisasi ....................................................................................................... 35
D. Kontribusi pada Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi ...... 36
E. Hasil dan Analisis ......................................................................................... 37
F. Hambatan dan Solusi .................................................................................. 43
BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 44
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 44
B. Saran ................................................................................................................... 45
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 46

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air 11

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis Isu dengan Metode APKL 13

Tabel 2 Matriks Rancangan Aktualisasi 19

Tabel 3 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi 37

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
disebutkan bahwa ASN mempunyai peran di dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu Bangsa. Dalam melaksanakan peran-peran tersebut ASN dituntut
untuk bekerja secara profesional sehingga ASN mampu memenuhi standar
kompetensi jabatan untuk melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan
efisien. Dalam rangka membentuk sosok ASN yang profesional maka diperlukan
kegiatan pembinaan ASN berupa Pelatihan Dasar (Latsar). Hal ini sesuai dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara (PerLAN) Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil)
Golongan III, ditetapkan bahwa salah satu jenis Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
yang strategis untuk mewujudkan ASN yang profesional adalah Latsar.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah salah satu
lembaga dalam Pemerintahan Indonesia yang menyelenggarakan pengadaan
pegawai melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Untuk itu Kementerian
PUPR wajib menyelenggarakan pelatihan dasar untuk seluruh CPNS yang ada di
bawah Kementerian PUPR guna mewujudkan ASN yang profesional dalam
menjalankan perannya.

Kementerian PUPR membidangi urusan pekerjaan umum dan perumahan rakyat.


Salah satunya adalah penyelenggaraan infrastruktur di bidang sumber daya air
yang ditangani langsung oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA).
Menurut PERMEN PUPR Nomor 03/PRT/M/2019, Ditjen SDA mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan tugas menyelenggarakan

6
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Salah satu unsur penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara tidak


terbatas pada pembangunan fisik saja, melainkan juga penyelenggaraan negara
yang terbuka dengan terpenuhinya hak publik untuk memperoleh informasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, publik yang dimaksudkan
adalah pengguna informasi publik, yaitu orang yang menggunakan informasi publik
sebagaimana diatur dalam undang-undang, maupun pemohon informasi publik,
yaitu warga negara dan/ atau badan hukum Indonesia yang mengajukan
permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam undang-undang.

Sesuai dengan amanat Pasal 7 Undang- Undang 14 Tahun 2008 Keterbukaan


Informasi Publik (UU KIP), Ditjen SDA di bawah Kementerian PUPR sebagai salah
satu Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/ atau menerbitkan
Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan.
Dalam pasal ini juga disebutkan bahwa Badan Publik wajib menyediakan Informasi
Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. Oleh karena itu, untuk
melaksanakan kewajiban-kewajiban di atas maka Badan Publik harus membangun
dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola
Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah.

Dalam rangka melaksanakan kewajiban Badan Publik tentang penyelenggaraan


informasi publik, Kementerian PUPR telah membentuk Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi (PPID) melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor : 674/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Struktur
Organisasi dan Penunjukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pelayanan informasi publik PPID Kementerian PUPR berpedoman pada Surat


Edaran Menteri Nomor 04/SE/M/2014 tentang Standar Oprasional Prosedur
Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum, PPID
Kementerian PUPR dan Pelaksana PPID bertanggung jawab untuk melakukan
penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi
publik di lingkungan Kementerian PUPR.

7
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) dalam melaksanakan
penyelenggaraan informasi publik memiliki layanan Halo Informasi SDA (Hai SDA)
yaitu platform untuk permohonan informasi maupun pengaduan masyarakat
(publik) mengenai penyelenggaraan infrastruktur Sumber Daya Air. Hai SDA
merupakan layanan berbasis situs dimana masyarakat bisa melaporkan,
memberikan saran maupun melakukan permohonan informasi dan pengaduan
secara daring. Namun selain itu publik juga dapat menyampaikannya secara
langsung.

Seluruh informasi public, selain iformasi yang dikecualikan, yang berada pada
Badan Publik selain informasi yang dikecualikan dapat diakses oleh Publik melalui
prosedur permohonan Informasi yang secara teknis telah diatur dalam PERKI No.1
Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik. Saat ini, situs Hai SDA
(http://sda.pu.go.id/haisda/) sudah menyediakan informasi publik berkala,
informasi tersedia setiap saat dan informasi yang wajib diumumkan. Selain itu juga
tersedia pilihan untuk melakukan permohonan informasi dan pengaduan
masyarakat. Dalam situs Hai SDA telah dijelaskan bagaimana cara menyampaikan
permohonan informasi, sayangnya pada prakteknya sampai saat ini masih ada
publik yang belum memahami bagaimana prosedur cara menyampaikan informasi,
permohonsn informasi ataupun pengaduan masyarakat kepada tim PPID (Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Ditjen SDA. Hal ini membuat proses
penyampaian maupun permohonan informasi menjadi kurang efektif, dan tidak
jarang ketidakpahaman ini membawa ke sengketa informasi antara Badan Publik
dengan Pemohon Informasi.

Oleh karena itu, dalam aktualisasi ini penulis akan membuat iklan layanan
masyarakat dalam berupa video yang nantinya akan digunakan sebagai media
untuk menyampaikan informasi kepada publik terkait tata cara permohonan
informasi publik. Pemilihan media video dirasa tepat karena melalui iklan yang
berbentuk tayangan video dapat menampilkan gambaran secara nyata untuk dilihat
oleh publik. Harapannya, dengan begitu publik dapat dengan lebih mudah
memahami bagaimana tata cara pemohoman informasi di lingkungan Ditjen SDA,
dan jangka panjang dapat meningkatan efektifitas kinerja PPID Ditjen SDA, serta

8
meminimalisir terjadinya sengketa informasi, baik di lingkungan Ditjen SDA
maupun lebih luas di lingkungan Kementerian PUPR.

Dari penjelasan di atas dan untuk mengatasi ketidakpahaman publik tentang


permohonan informasi publik di lingkungan Ditjen SDA maka penulis akan memilih
judul Optimalisasi Pemahaman Permohonan Informasi Publik melalui video Iklan
Layanan Masyarakat pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari rancangan aktualisasi ini untuk melakukan internalisasi dan


aktualisasi nilai-nilai dasar ASN serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI dan
kontribusinya terhadap visi misi organisasi serta penguatannya terhadap nilai-nilai
organisasi.

Sedangkan tujuannya untuk melakukan optimalisasi pemahaman permohonan


informasi publik melalui video iklan layanan masyarakat pada Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air untuk berkontribusi pada subbagian Komunikasi Publik
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

C. Ruang Lingkup

Penulisan rancangan aktualisasi ini dibatasi pada :

1) Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN, peran dan kedudukan ASN dalam NKRI
termasuk kontribusinya pada visi dan misi atau tusi organisasi serta penguatan
terhadap nilai-nilai organisasi.
2) Penyelesaian isu untuk “Optimalisasi Pemahaman Permohonan Informasi
Publik melalui Video Iklan Layanan Masyarakat pada Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air” akan dilaksanakan di tempat on the job training penulis yaitu
di Subbagian Komunikasi Publik, Bagian Komunikasi Publik di Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air dan akan dilaksanakan selama masa habituasi yaitu
30 hari kerja terhitung sejak tanggal 18 September 2019 sampai dengan 29
Oktober 2019.

9
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Deskripsi Organisasi
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) merupakan salah satu
direktorat di bawah Kementeian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (Kementerian
PUPR) yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan
peraturan perudang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas di atas, Ditjen SDA menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
- Perumusan kebijakan di bidang konservasi sumber daya air, pendayagunaan
sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sumber air permukaan,
dan pendayagunaan air tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
- Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan
berkelanjutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan
sumber daya air;
- Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan sumber daya
air;
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya air;
- Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air; dan
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terdiri atas:


1. Sekretariat Direktorat Jenderal;
2. Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air;
3. Direktorat Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air;
4. Direktorat Sungai Dan Pantai;
5. Direktorat Irigasi Dan Rawa; dan
6. Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan

Sekretariat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan


administratif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan direktorat jenderal
sumber daya air.

10
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas :
1. Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana;
2. Bagian Keuangan dan Umum;
3. Bagian Hukum dan Komunikasi Publik; dan
4. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Fasilitasi Lahan.

Selama on job training (OJT) penulis di tempatkan di Bagian Hukum dan


Komunikasi Publik, Subbagian Komunikasi Publik. Bagian Hukum dan Komunikasi
Publik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan
perundang-undangan, fasilitasi advokasi hukum, dan pemberian pertimbangan
hukum, serta penyelenggaraan komunikasi publik di lingkungan Direktorat
Jenderal. Bagian Hukum Dan Komunikasi Publik terdiri atas; Subbagian Perundang-
Undangan, Subbagian Advokasi Hukum dan Subbagian Komunikasi Publik.
Subbagian Komunikasi Publik mempunyai tugas melakukan penyelenggaraan
komunikasi publik dan fasilitasi pengelolaan pengaduan masyarakat di lingkungan
direktorat jenderal.
Berikut adalah struktur organisasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air :

Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

11
B. Identifikasi Isu
Selama kurang lebih empat bulan penulis melaksanakan OJT di Bagian Hukum
dan Komunikasi Publik, Subbagian Komunikasi Publik di bawah Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air. Selama empat bulan tersebut penulis melakukan pengamatan
terkait kegiatan di Subbagian Komunikasi Publik. Dari pengamatan tersebut penulis
menemukan beberapa isu kemudian melakukan identifikasi atas isu-isu tersebut
untuk menentukan isu yang menarik diangkat dalam aktualisasi. Beberapa isu
tersebut diantaranya adalah:

1) Belum adanya template untuk mengelola unggahan foto di sosial media


Instagram;

2) Belum adanya materi sosialisasi yang mudah untuk dipahami masyarakat


terkait dengan tata cara permohonan informasi publik;

3) Belum adanya rubrik tentang tokoh inspirasional dari PUPR di majalah internal
SDA ‘Majalah Air’.

C. Penetapan Isu yang Diangkat


Berdasarkan identifikasi dari beberapa isu di atas, maka selanjutnya dilakukan
proses pemilihan isu. Dari isu-isu terpilih penulis melakukan analisis kriteria
Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL
merupakan teknik yang digunakan dalam menentukan kelayakan suatu masalah
atau isu dengan memperhatikan empak faktor, yaitu :

1) Aktual (A) berarti isu yang diambil benar-benar terjadi dan masih cukup baru
untuk dibicarakan;

2) Problematik (P) berarti isu yang dipilih memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu pemecahan masalah secara komprehensif;

3) Kekhalayakan (K) berarti isu tersebut merupakan masalah yang menyangkut


hajat hidup orang banyak, dan

4) Kelayakan (L) berarti isu yang diambil masuk akal, realistis, relevan sehingga
dapat dicarikan pemecahan masalahnya.

12
Dalam melakukan analisis APKL akan digunakan skala likert, dengan penjelasan
sebagai berikut :

1) Skor 1 : Sangat Tidak Setuju


2) Skor 2 : Tidak Setuju
3) Skor 3 : Netral
4) Skor 4 : Setuju
5) Skor 5 : Sangat setuju

Pemberian skor dilakukan oleh penulis berdasarkan penilaian terhadap isu-isu


yang telah terpilih. Berikut ini adalah analisis APKL dari isu-isu yang telah
disampaikan di atas:

Analisis APKL

Kriteria
No Isu Aktual Total Rank
A P K L

1 Belum adanya template untuk mengelola


unggahan foto di sosial media, 3 3 3 4 13 II
khususnya Instagram

2 Belum adanya materi sosialisasi yang


mudah untuk dipahami masyarakat
4 4 5 4 17 I
terkait dengan tata cara permohonan
informasi publik

3 Belum adanya rubrik tentang tokoh


inspirasional dari PUPR di majalah 3 2 2 4 11 III
internal SDA ‘Majalah Air’

Tabel 1. Analisis Isu dengan Metode APKL

Berdasarkan analisis di atas, maka hasil menunjukkan bahwa isu dengan skor
tertinggi adalah “Belum adanya materi sosialisasi yang mudah untuk dipahami
masyarakat terkait dengan tata cara permohonan informasi publik”. Isu tersebut
dinilai berkaitan erat dengan masyarakat (publik), jika isu tersebut tidak ditangani
maka akan berdampak pada kekurang tahuan masyarakat tentang bagaimana cara

13
memperoleh informasi dari Ditjen Sumber Daya Air dan pada akhirnya
mempengaruhi persepsi masyarakat tentang transparansi informasi pada Ditjen
SDA.

D. Gagasan Pemecahan Isu

Dalam rangka memecahkan isu di atas maka dibutuhkan gagasan yang mampu
memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada secara tepat.
Berdasarkan uraian di atas, maka gagasan pemecahan isu untuk menjawab isu yang
dipilih dalam rancangan aktualisasi ini adalah membuat video iklan layanan
masyarakat tentang permohonan informasi publik pada Ditjen SDA.

14
BAB III

PROBLEM SOLVING

A. Kegiatan

Pemilihan gagasan untuk memecahkan isu dalam permasalahan ini dilakukan


dengan mempertimbangkan keterjangkauan, kemudahan dan masuk akal dalam
merealisasikan ide. Oleh karena itu gagasan pemecahan isu dalam rancangan
aktualisasi ini adalah “Optimalisasi Pemahaman Tata Cara Permohonan Informasi
Publik Melalui Iklan Layanan Masyarakat Pada Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air”.

Dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi, penulis juga akan menjelaskan


keterkaitan setiap tahapan kegiatan dengan nilai-nilai ASN, peran ASN, agenda ASN
serta nilai-nilai organisasi PUPR. Nilai-nilai ASN yaitu terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Peran ASN adalah
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan pemersatu bangsa. Nilai
organisasi PUPR adalah iProve yang dijabarkan sebagai nilai Integritas, Profesional,
Orientasi Misis, Visioner dan Etika Akhlakul Karimah.

Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan gagasan


pemecahan isu di atas adalah sebagai berikut:

1) Inventarisasi dan identifikasi permasalahan untuk keperluan pembuatan


konsep video permohonan informasi publik.

a) Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai hal apa saja yang harus
disampaikan dalam video permohonan informasi publik.

b) Membuat daftar inventarisasi masalah terkait konsep video

2) Mempelajari undang-undang dan peraturan pemerintah terkait hal permohonan


informasi publik

a) Membaca buku peraturan perundang-undangan bidang keterbukaan


informasi publik

15
b) Membaca buku peraturan perundang-undangan bidang keterbukaan
informasi publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

c) Mempelajari SE SOP Komunikasi Publik 2019

3) Menyusun konsep video dan melakukan konsultasi kepada mentor

a) Berkoordinasi dengan mentor untuk memberikan arahan terkait konsep


video permohonan informasi publik

b) Membuat konsep video permohonan informasi publik

c) Menyampaikan konsep video permohonan informasi publik kepada mentor


serta meminta masukan dari mentor

d) Membuat evaluasi terkait konsep video permohononan informasi publik

4) Eksekusi melakukan pembuatan video tata cara permohonan informasi publik

a) Menentukan ide cerita (premis)

b) Menulis konsep cerita

c) Membuat story line

d) Membuat story board

e) Mengambil gambar

f) Merekam voice over

g) Editing video

5) Finalisasi video tata cara permohonan informasi publik

a) Melakukan finalisasi dan pengecekan video permohonan informasi publik

b) Berkonsultasi dengan mentor terkait finalisasi video permohonan informasi


publik

c) Melakukan sosialisasi video permohonan informasi publik

B. Output Kegiatan

Gagasan pemecahan isu ini menghasilkan output berupa sebuah video iklan
layanan masyarakat yang menunjukkan bagaimana tata cara permohonan informasi
publik di lingkungan Ditjen SDA. Video dipilih sebagai media untuk menyampaikan
informasi yang akan ditujukan kepada publik. Sesuai dengan yang disampaikan

16
Azhar Arsyad1 (2011: 49) bahwa video dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi singkat. Selain itu
video mempunyai efek di setiap ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Video
memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja seolah
seperti di kehidupan sebenarnya.

Sedang outcome dari pemecahan isu ini adalah masyarakat dapat memahami
dengan mudah tata cara permohonan informasi publik di lingkungan Ditjen SDA,
dengan begitu kebutuhan masyarakat akan informasi publik dari Ditjen SDA dapat
terpenuhi dengan mudah, PPID di Ditjen SDA juga dapat melaksanakan tugasnya
dengan lebih baik serta meminimalisir sengketa informasi yang terjadi antara
masyarakat sebagai pemohon informasi dan Ditjen SDA sebagai penyedia informasi.

1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 49.

17
C. Matriks Rancangan Aktualisasi
Nama : Hana’ Hamidah Sahid, S.I.P.

Unit Kerja : Subbagian Komunikasi Publik, Bagian Hukum dan Komunikasi

Publik, Setditjen SDA, Ditjen SDA

Identifikasi Isu :

a) Belum adanya template untuk mengelola unggahan foto di sosial media, khususnya Instagram;

b) Belum adanya materi sosialisasi yang mudah untuk dipahami masyarakat terkait dengan tata cara
permohonan informasi publik;

c) Belum adanya rubrik tentang tokoh inspirasional dari PUPR di majalah internal SDA ‘Majalah Air’.

Isu yang diangkat : Belum adanya materi sosialisasi yang mudah untuk dipahami masyarakat terkait dengan tata cara

permohonan informasi publik

Gagasan Pemecahan Isu: Pembuatan video iklan layanan masyarakat tentang Tata Cara Permohonan Informasi Publik

Pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

18
Matriks Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Inventarisasi dan a. Melakukan konsultasi Daftar inventarisasi a. Aktualisai nilai-nilai Video iklan layanan Video iklan layanan
identifikasi permasalahan dengan mentor masalah dasar ANEKA sebagai masyarakat permohonan masyarakat
untuk keperluan pembuatan mengenai hal apa saja berikut : informasi publik pada permohonan informasi
yang harus - Akuntabilitas
konsep video permohonan Ditjen SDA dapat publik pada Ditjen SDA
disampaikan dalam Berkonsultasi dengan
informasi publik. video permohonan berkontribusi untuk tusi berdampak pada
mentor untuk
informasi publik. sub bagian Komunikasi penguatan nilai
mendapatkan data
b. Membuat daftar Publik dalam organisasi :
yang akuntabel
inventarisasi masalah penyelenggaraan
terkait konsep video berarti pekerjaan kita - Integritas
kegiatan komunikasi
dapat Kegiatan aktualisasi
publik.
dipertanggungja- untuk mencapai
wabkan. output dilaksanakan
- Etika publik dengan jujur,
Berkonsultasi dengan konsisten, disiplin.
atasan wujud kita - Profesional
sebagai ASN yang Kegiatan aktualisasi
mempunyai etika. ini dirumuskan
- Komitmen Mutu berdasarkan
Dengan berkonsultasi kebijakan yang ada,
diharapkan kita dilakukan sesuai
mendapat data yang dengan jabatan dan
akuntabel serta kompetensi penulis
arahan untuk dapat dibawah pengawasan
melakukan proses mentor serta patuh
secara efektif dan pada prosedur.
efisien serta - Orientasi misi
mendapatkan hasil

19
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
(output) yang Kegiatan aktualiasi
berkualitas. ini bertujuan untuk
- Anti korupsi mencapai output
Nilai ini tergambar yang berpijak pada
dari kegiatan visi serta tugas dan
konsultasi dimana hal fungsi organisasi.
ini menunjukkan - Visioner
transparansi antara Video ini dibuat
penulis dengan untuk mempermudah
mentor. masyarakat dalam
memahami
b. Aktualisasi peran dan permohonan
kedudukan ASN dlam informasi publik di
NKRI : Ditjen SDA, artinya
- Pelayanan publik
berbuat untuk
Seluruh kegiatan di
kemajuan
dalam aktualisasi ini
masyarakat, bangsa,
adalah salah satu
dan negara.
bentuk dari
- Etika – Akhlakul
pelayanan publik.
Karimah
Video dibuat tanpa
2 Mempelajari undang-undang a. Mempelajari buku Rangkuman peraturan a. Aktualisai nilai-nilai Video iklan layanan
melupakan etika,
dan peraturan pemerintah peraturan perundang- mengenai tata cara dasar ANEKA sebagai masyarakat permohonan
undangan bidang berikut : kenyamanan
terkait hal permohonan permohonan informasi informasi publik pada
keterbukaan informasi - Akuntabilitas lingkungan,
informasi publik publik Ditjen SDA dapat
publik Bekerja dengan masyarakat, bangsa
b. buku peramempelajari berkontribusi untuk tusi
berpedoman pada dan Negara.
turan perundang- sub bagian Komunikasi
Undang-undang dan
undangan bidang Publik dalam
aturan yang berlaku
keterbukaan informasi penyelenggaraan
menunjukkan bahwa

20
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
publik Kementerian pekerjaan kita dapat kegiatan komunikasi
Pekerjaan Umum dan dipertanggung publik.
Perumahan Rakyat jawabkan.
c. Mempelajari SE SOP
- Nasionalisme
Komunikasi Publik
Mempunyai nilai
2019
nasionalisme karena
undang-undang dan
aturan yang menjadi
acuan berlaku secara
nasional.
- Etika Publik
Bekerja dengan
mengacu pada undang-
undang dan aturan
menunjukkan bahwa
kita adalah orang yang
beretika dalam bekerja.
- Komitmen Mutu
Bekerja dengan
mengacu pada undang-
undang dan aturan
artinya pekerjaan yang
kita lakukan memiliki
mutu sesuai dengan
stadar yang ditetapkan.
- Anti Korupsi
Jika pekerjaan kita
telah sesuai dengan
undang-undang dan

21
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
peraturan
mencerminkan tidak
ada korupsi dalam
pekerjaan kita.

b. Aktualisasi peran dan


kedudukan ASN dlam
NKRI :
- Pelayanan publik
Seluruh kegiatan di
dalam aktualisasi ini
adalah salah satu
bentuk dari pelayanan
publik.

3 Menyusun konsep video dan a. Berkoordinasi dengan Draft konsep video tata a. Aktualisai nilai-nilai Video iklan layanan
melakukan konsultasi mentor untuk cara permohonan dasar ANEKA sebagai masyarakat permohonan
kepada mentor memberikan arahan infromasi publik berikut : informasi publik pada
terkait konsep video - Akuntabilitas
Ditjen SDA dapat
tata cara permohonan Berkonsultasi dengan
informasi publik berkontribusi untuk tusi
mentor untuk
b. Membuat konsep video sub bagian Komunikasi
mendapatkan data
tata cara permohonan Publik dalam
yang akuntabel berarti
informasi publik penyelenggaraan
c. Menyampaikan konsep pekerjaan kita dapat
kegiatan komunikasi
video tata cara dipertanggungja-
publik.
permohonan informasi wabkan.
publik kepada mentor - Etika publik
serta meminta Berkonsultasi dengan
masukan dari mentor atasan wujud kita
d. Membuat evaluasi sebagai ASN yang

22
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
terkait konsep video mempunyai etika.
tata cara - Komitmen Mutu
permohononan Dengan berkonsultasi
informasi publik diharapkan kita
mendapat data yang
akuntabel serta arahan
untuk dapat
melakukan proses
secara efektif dan
efisien serta
mendapatkan hasil
(output) yang
berkualitas.
- Anti korupsi
Nilai ini tergambar dari
kegiatan konsultasi
dimana hal ini
menunjukkan
transparansi antara
penulis dengan mentor.

b. Aktualisasi peran dan


kedudukan ASN dlam
NKRI :
- Pelayanan publik
Seluruh kegiatan di
dalam aktualisasi ini
adalah salah satu
bentuk dari pelayanan

23
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
publik.

4 Eksekusi melakukan a. Menentukan ide Video iklan layanan a. Aktualisai nilai-nilai Video iklan layanan
pembuatan video tata cara cerita (premis) masyarakat tata cara dasar ANEKA sebagai masyarakat permohonan
permohonan informasi b. Menulis konsep cerita permohonan informasi berikut : informasi publik pada
c. Membuat story line - Akuntabilitas
publik publik untuk di cek oleh Ditjen SDA dapat
d. Membuat story board Pembuatan video
e. Mengambil gambar mentor berkontribusi untuk tusi
dalam aktualisasi telah
f. Merekam voice over sub bagian Komunikasi
melalui banyak
g. Editing video Publik dalam
tahapan yang
penyelenggaraan
menjamin bahwa
kegiatan komunikasi
konten dalam video
publik.
akuntabel dan dapat
dipertanggung
jawabkan.
- Nasionalisme
Video ini akan
ditujukan untuk
masyarakat secara luas
tanpa diskriminasi.
- Etika Publik
Dalam proses
pembuatan video dan
konten dalam video
mengikuti etika yang
berlaku
- Komitmen Mutu
Video yang dibuat
dalam aktualisasi ini

24
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
memperhatikan
efektivitas dan efisiensi
dari segi proses
maupun konten namun
tetap mempertahankan
agar pesan dapat
tersampaikan dengan
baik kepada publik.
- Anti Korupsi
Video ini dibuat agar
masyarakakt lebih
mudah memahami tata
cara permohonan
informasi di
lingkungan Ditjen SDA,
karena hal ini salah
satu hal yang
mempengaruhi citra
organisasi yang
terbuka dan
transparan.
b. Aktualisasi peran dan
kedudukan ASN dlam
NKRI :
- Pelayanan Publik
Seluruh kegiatan di
dalam aktualisasi ini
adalah salah satu
bentuk dari pelayanan

25
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
publik.

5 Finalisasi video tata cara a. Melakukan finalisasi Video iklan layanan a. Aktualisai nilai-nilai
permohonan informasi dan pengecekan masyarakat permohonan dasar ANEKA sebagai
publik video tata cara informasi publik fix berikut :
permohonan - Akuntabilitas
informasi publik Kegiatan pengecekan
b. Berkonsultasi dengan Presentasi paparan
video sebelum
mentor terkait sosialisasi
dilakukan sosialisasi
finalisasi video tata
memastikan bahwa
cara permohonan Dokumentasi kegiatan
informasi publik video dapat
c. Melakukan sosialisasi dipertanggung
Rekap kuesioner
video tata cara jawabkan
permohonan - Nasionalisme
informasi publik Video ini
diperuntukkan seluruh
masyarakat tanpa
diskriminasi
- Etika Publik
Dalam proses
pembuatan video dan
konten dalam video
mengikuti etika yang
berlaku
- Komitmen Mutu
Kegiatan ini untuk
menjamit bahwa

26
Keterkaitan Nilai-Nilai
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Dasar ASN dan Peran
Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
PNS dalam NKRI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
konten dalam video
berkualitas baik dan
dapat menyampaikan
pesan secara efektif
dan efisien
- Anti Korupsi
Kegiatan pengecekan
hasil aktualisasi antara
penulis dengan mentor
adalah bentuk
transparansi dalam
bekerja.
b. Aktualisasi peran dan
kedudukan ASN dlam
NKRI :
- Pelayanan Publik
Seluruh kegiatan di
dalam aktualisasi ini
adalah salah satu
bentuk dari pelayanan
publik.

Tabel 2. Matriks Rancangan Aktualisasi

27
BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Deskiripsi Kegiatan
Berdasarkan Undang-undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik dan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum tentang Standar
Operasional Prosedur Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Kementerian
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebagai Badan Publik
wajib menyediakan informasi publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan
melalui pengumuman pada situs resmi Ditjen SDA dan berbagai media informasi
yang tersedia sesuai dengan klasifikasi informasi dan khalayak yang dituju.
Tersedianya informasi yang terbuka untuk publik dari sebuah Badan Publik
merupakan salah satu unsur penting dalam mewujudkan penyelenggaraan
negara yang terbuka. Dalam PERKI No.1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan
Informasi Publik mengatur bahwa seluruh informasi publik selain yang
dikecualikan yang berada pada Badan Publik dapat diakses oleh Publik.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tentang pelayanan informasi publik,
baik oleh Badan Publik sebagai penyedia informasi publik dan publik sebagai
pengguna informasi publik. Publik dapat menggunakan informasi yang sudah
tersedia secara berkala, tersedia setiap saat, maupun yang wajib diumumkan dan
tidak menutup kemungkinan untuk publik mengajukan informasi lain yang
dibutuhkan (selain yang dikecualikan) dengan mengajukan permohonan
informasi publik kepada Badan Publik, disini Ditjen SDA khususnya.
Jika perihal di atas tidak dapat dipahami oleh Badan Publik sebagai penyedia
Informasi, khususnya pejabat pengelola infromasi dan dokumentasi (PPID) dan
masyarakat sebagai publik yang menggunakan informasi, maka hal ini akan
berdampak pada citra organisasi yang dinilai tidak terbuka, masyarakat yang
kesusahan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan bukan tidak
mungkin dapat mengakibatkan sengketa informasi publik antara pemohon
informasi dan badan publik.

28
Berlatar belakang hal di atas maka diperlukan suatu media yang mudah
dipahami dan mampu menyampaikan bagaimana tata cara permohonan
informasi yang benar. Oleh karena itu, kegiatan utama yang dilakukan dalam
aktualisasi ini adalah membuat Video Iklan Layanan Masyarakat untuk
mengoptimalkan pemahaman permohonan informasi publik, khususnya di
lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA). Deskripsi umum
pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut :
 Lokasi Aktualisasi : Subbagian Komunikasi Publik, Bagian Hukum dan

Komunikasi Publik, Sekretariat Direktorat Jenderal

Sumber Daya Air

 Waktu Pelaksanaan : 18 September 2019 – 28 Oktober 2019

 Judul Aktualisasi : OptimalisasiPemahaman Permohonan Informasi

Publik melalui Video Iklan Layanan Masyarakat

Pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

 Jumlah Kegiatan : 5 (lima) kegiatan

B. Tahapan Kegiatan
1. Tahapan Kegiatan 1
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan 1 (pertama) adalah inventarisasi dan identifikasi
permasalahan untuk keperluan pembuatan konsep video permohonan
informasi publik. Dalam tahapan ini terdapat beberapa kegiatan yang
akan dijelaskan di bawah ini.
1) Kegiatan
a) Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai hal apa saja yang
harus disampaikan dalam video permohonan informasi publik.
b) Membuat daftar inventarisasi masalah terkait konsep video.
2) Waktu pelaksanaan
18 – 20 September 2019.
3) Output kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah daftar inventarisasi masalah.

29
b. Aktualisasi ANEKA dalam Pelaksanaan Aktualisasi
1) Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas dapat dilihat dari kegiatan berkonsultasi dengan
mentor, artinya kegiatan yang dilaksanakan di bawah pengawasan
orang yang memiliki wewenang, karenanya pekerjaan dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Etika Publik
Berkonsultasi dengan atasan merupakan wujud bahwa penulis
merupakan ASN yang mempunyai etika. Di samping itu, penulis
berkonsultasi dengan menjaga sopan santun dan menggunakan
bahasa yang baik.
3) Komitmen Mutu
Kegiatan konsultasi dilakukan dengan harapan penulis dapat
memperoleh data yang akuntabel beserta arahan untuk dapat
melakukan proses pelaksanaan aktualisasi secara efektif dan efisien
untuk mendapatkan output yang berkualitas.
4) Anti Korupsi
Nilai ini tergambar dalam kegiatan konsultasi, dimana hal ini
menunjukkan transparansi antara penulis dengan mentor.

2. Tahapan Kegiatan 2
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan kegiatan kedua adalah mempelajari undang-
undang dan peraturan pemerintah terkait hal permohonan informasi
publik, dengan rincian kekgiatan di bawah ini.
1) Kegiatan
a) Membaca buku peraturan Perundang-undangan Bidang
Keterbukaan Informasi Publik; membaca buku Peraturan
Perundang-undangan Bidang Keterbukaan Informasi Publik
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
mempelajari SE SOP Komunikasi Publik 2019.
b) Beberapa Undang-undang dan aturan lainnya yang digunakan
dalam aktualisasi ini adalah UU No.14 Tahun 2008 tentang

30
Keterbukaan Informasi Publik, PERKI No.1 Tahun 2010 tentang
Standar Layanan Informasi Publik, SE Menteri Nomor
04/SE/M/2014 tentang Standar Operasional Prosedur
Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Kementerian
Pekerjaan Umum, SE Dirjen Nomor 04/SE/D/2019 tentang
Prosedur Pelayanan Informasi Publik di Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air
2) Waktu pelaksanaan
23 – 27 September 2019.
3) Output kegiatan
Kegiatan ini menghasilkan output berupa rangkuman peraturan
mengenai tata cara permohonan informasi publik.
b. Aktualisasi Nilai ANEKA dalam Pelaksanaan Aktualisasi
1) Akuntabilitas
Bekerja dengan berpedoman pada Ujndang-undang dan aturan yang
berlaku menunjukkan pekerjaan yang dilakukan dapat dipertanggung
jawabkan, hal ini menggambarkan nilai akuntabilitas.
2) Nasionalisme
Nilai nasionalisme dalam kegiatan ini ditunjukkan dengan Undang-
undang dan peraturan yang menjadi acuan dalam kegiatan ini berlaku
secara nasional.
3) Etika Publik
Bekerja sesuai dengan Undang-undang dan aturan menunjukkan nilai
etika publik dalam melaksanakan kegiatan ini.
4) Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu tergambar dalam kegiatan ini, artinya, pekerjaan
yang dilakukan memiliki standar mutu yang telah ditetapkan dalam
Undang-undang atau aturan yang digunakan.
5) Anti Korupsi
Kegiatan ini menunjukkan nilai anti korupsi karena penulis bekerja
berdasarkan Undang-undang dan aturan dengan konteks yang sesuai,
dengan begitu hal ini mencerminkan bahwa tidak ada korupsi dalam
kegiatan ini.

31
3. Tahapan Kegiatan 3
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan 3 (ketiga) adalah menyusun konsep video dan
melakukan konsultasi kepada mentor. Di bawah ini akan dijelaskan
beberapa kegiatan yang ada dalam tahapan ini.

1) Kegiatan
a) Berkoordinasi dengan mentor untuk memberikan arahan terkait
konsep video permohonan informasi publik.
b) Membuat konsep video permohonan informasi publik .
c) Menyampaikan konsep video permohonan informasi publik
kepada mentor sertameminta masukan dari mentor.
d) Membuat evaluasi terkait konsep video permohonan informasi
publik.
2) Waktu pelaksanaan
30 September – 8 Oktober 2019.
3) Output kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah draft konsep video tata cara
permohonan informasi publik.
b. Aktualisasi ANEKA dalam Pelaksanaan Aktualisasi
1) Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas di dalam kegiatan ini diwujudkan dengan selalu
melibatkan mentor dalam proses kegiatan, artinya setiap output yang
dihasilkan dari kegiatan ini dapat dipertanggung jawabkan.
2) Etika Publik
Penulis selalu melaksanakan konsultasi dengan menjaga sikap, tata
krama dan sopan santun, dimana sikap tersebut merupakan wujud
dari adanya nilai Etika Publik dalam kegiatan ini.
3) Komitmen Mutu
Konsultasi dengan mentor dalam setiap tahapan kegiatan, termasuk
dalam pembuatan konsep adalah salah satu cara quality control
terhadap apa yang penulis kerjakan hingga nanti pada kualitas
outputnya.

32
4) Anti Korupsi
Penulis melakukan konsultasi dengan mentor merupakan wujud
transparansi antara bawahan dan atasan. Sehingga perilaku ini adalah
jauh dari korupsi.

4. Tahapan Kegiatan 4
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan 4 (keempat) adalah eksekusi melakukan
pembuatan video tata cara permohonan informasi publik. Kegiatan ini
adalah kegiatan inti dari seluruh tahapan dalam pelaksanaan aktualisasi
ini. Dari tahapan ini akan menghasilkan output sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang ada. Beberapa kegiatan di dalam tahapan ini akan
dijelaskan sebagai berikut.
1) Kegiatan
a) Menentukan ide cerita (premis)
b) Menulis konsep cerita
c) Membuat story line
d) Membuat story board
e) Mengambil gambar (take video)
f) Merekam voice over
g) Editing video.
2) Waktu pelaksanaan
9 – 22 Oktober 2019
3) Output kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah konsep cerita video, story line, story
board, video, rekaman voice over.
b. Aktualisasi ANEKA dalam Pelaksanaan Aktualisasi
1) Akuntabilitas
Sampai pada tahap pembuatan video ini telah melalui banyak tahapan
yang menjamin konten dalam video dapat dipertanggung jawabkan.
Terlebih, setiap kegiatan dalam tahapan ini penulis selalu
berkonsultasi dengan mentor. Sehingga, nilai akuntabilitas dapat
tercermin di dalam kegiatan ini.

33
2) Nasionalisme
Video yang dibuat dalam aktualisasi ini nantinya akan ditujukan untuk
masyarakat luas di Indonesia tanpa diskriminasi, sehingga nilai
nasionalisme ada di dalam tahapan kegiatan ini.
3) Etika Publik
Nilai etika publik tergambar dalam kegiatan ini, bahwasanya seluruh
proses pembuatan konten yang akan diangkat di dalam video, proses
pembuatan video, maupun pemilihan kata untuk video telah
disesuaikan dengan aturan dan etika yang berlaku.
4) Komitmen Mutu
Pembuatan video dalam aktualisasi ini memperhatikan efektivitas,
efisiensi baik dari segi proses maupun konten, namun tetap
mempertahankan esensi dari video ini agar tetap mampu
menyampaikan pesan yang akan disampaikan ke publik.
5) Anti Korupsi
Pembuatan video ini bertujuan untuk megoptimalkan pemahaman
masyarakat akan tata cara pemohonan informasi di Ditjen SDA dalam
rangka mendukung Ditjen SDA sebagai badan publik yang terbuka,
transparan, anti korupsi.

5. Tahapan Kegiatan 5
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam tahapan 5 adalah finalisasi video tata cara permohonan
informasi publik dengan beberapa kegiatan berikut ini.
1) Kegiatan
a) Melakukan finalisasi dan pengecekan video permohonan informasi
publik.
b) Berkonsultasi dengan mentor terkait finalisasi video permohonan
informasi publik.
c) Melakukan sosialisasi video permohonan informasi publik.
2) Waktu pelaksanaan
23 – 29 Oktober 2019

34
3) Output kegiatan
Output kegiatan ini adalah video iklan layanan masyarakat final yang
siap untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas.

b. Aktualisasi ANEKA dalam Pelaksanaan Aktualisasi


1) Akuntabilitas
Sebelum video disosialisasikan kepada publik, video di cek dulu oleh
mentor, untuk memastiak bahwa videonya sudah benar, sehingga
video layak untuk disosialisasikan/ di-publish dan dapat
dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu kegiatan ini mengandung
nilai akuntabilitas.
2) Nasionalisme
Video ini diperuntukkan masyarakat Indonesia secara luas tanpa
diskriminasi, oleh karena itu nilai nasionalisme tercermin di dalam
kegiatan ini.
3) Etika Publik
Seluruh konten dan proses yang dilakukan dalam pembuatan video ini
sudah sesuai dengan Undang-undang, aturan dan etika yang sesuai
dan berlaku.
4) Komitmen Mutu
Kegiatan ini mencerminkan nilai komitmen mutu, dimana kegiatan ini
untuk memastikan bahwa konten video berkualitas baik, dapat
menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.
5) Anti Korupsi
Kegiatan pengecekan serta sosialisasi adalah bentuk transparansi dan
keterbukaan informasi publik.

C. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI pada Kegiatan Aktualisasi


Kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) ada tiga, yaitu Manajemen ASN, Pelayan Publik dan Whole of
Government (WoG).
Pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan oleh penulis merupakan wujud
peran dan kedudukan ASN dalam NKRI sebagai Pelayan Publik karena kegiatan

35
yang dilakukan dan output dari kegiatan ini adalah wujud dari pelayanan publik
yang ditujukan untuk masyarakat luas. Output dari kegiatan ini akan menjadi
salah satu alat yang akan digunakan Ditjen SDA, khususnya Subbagian
Komunikasi Publik untuk kegiatan Keterbukaan Informasi Publik.
D. Kontribusi pada Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan pelaksanaan aktualisasi harus dipastikan memiliki kontribusi pada
visi, misi, dan nilai organisasi. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Kontribusi pada Visi dan Misi Organisasi
Video iklan layanan masyarakat permohonan informasi publik pada
Ditjen SDA dapat berkontribusi untuk tugas dan fungsi Subbagian
Komunikasi Publik dalam penyelenggaraan kegiatan komunikasi publik
khususnya Keterbukaan Informasi Publik, dengan Visi “terwujudnya
pelayanan informasi publik yang prima dan akuntabel sesuai dengan standar
pelayanan publik”, dan Misi “menyelenggarakan pelayanan informasi publik
secara mudah, tepat, transparan dan inovatif; menyediakan sumber daya
manusia yang profesional serta sarana dan prasarana pelayanan informasi
publik yang memadai”.

2. Kontribusi dalam Penguatan Nilai Organisasi


Video iklan layanan masyarakat permohonan informasi publik pada
Ditjen SDA ini memiliki dampak pada penguatan nilai organisasi
(Kementerian PUPR) yaitu nilai-nilai i-Prove (Integritas, Profesional,
Orientasi misi, Visioner, dan Etika Akhlakul Karimah). Berikut ini akan
dijelaskan kontribusinya dalam setiap nilai yang ada.
a. Integritas
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan dengan jujur, konsisten, disiplin untuk
menghasilkan output yang baik dan berkualitas.
b. Profesional
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan berdasarkan kebijakan yang ada,
dilakukan sesuai dengan jabatan dan kompetensi penulis dibawah
pengawasan mentor serta patuh pada prosedur.

36
c. Orientasi misi
Kegiatan aktualiasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai
output yang berpijak pada visi serta tugas dan fungsi organisasi.
d. Visioner
Video ini dibuat untuk mempermudah masyarakat dalam memahami
permohonan informasi publik di Ditjen SDA, artinya berbuat untuk
kemajuan masyarakat, bangsa, dan Negara.
e. Etika – Akhlakul Karimah
Video dibuat tanpa melupakan etika, kenyamanan lingkungan,
masyarakat, bangsa dan Negara.

E. Hasil dan Analisis


1. Hasil
Berikut ini adalah hasil dari rangkaian kegiatan pelaksanaan aktualisasi yang
telah dilaksanakan sejak tanggal 18 September 2019 hingga 29 Oktober
2019.
Pencapaian
No. Kegiatan Output
(%)

Inventarisasi dan identifikasi Daftar inventarisasi masalah


permasalahan untuk keperluan
1. 100%
pembuatan konsep video
permohonan informasi publik.

Mempelajari undang-undang Rangkuman peraturan


dan peraturan pemerintah mengenai tata cara
2. 100%
terkait hal permohonan permohonan informasi
informasi publik publik

Menyusun konsep video dan Draft konsep video tata cara


3. melakukan konsultasi kepada 100% permohonan infromasi
mentor publik

Eksekusi melakukan pembuatan Konsep cerita video, story


4. video tata cara permohonan 100% line, story board, video,
informasi publik rekaman voice over

Finalisasi video tata cara Video iklan layanan


5. permohonan informasi publik 100% masyarakat permohonan
informasi publik final

Tabel 3. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

37
2. Analisis
a. Keterikatan Substansi dengan Nilai Dasar ASN ‘ANEKA’
Sebagai seorang ASN yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana
kebijakan, perekat dan pemersatu Bangsa serta pelayan publik, maka
sudah semestinya setiap ucapan dan tindakan seorang ASN harus
diladaskan pada nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

Isu yang diangkat dalam aktualisasi ini adalah masih kurangnya


pemahaman publik akan tata cara permohonan informasi publik di Ditjen
SDA, oleh karena itu ditemukan gagasan penyelesaian isu untuk membuat
video iklan layanan masyarakat tentang tata cara permohonan informasi
publik pada Ditjen SDA dalam rangka mengoptimalkan pemahaman
publik tentang hal tersebut. Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, secara
garisbesar seluruh nilai dasar ASN ‘ANEKA’ telah diterapkan dalam
seluruh proses pelaksanaan aktualisasi. Selanjutnya akan dibahas
keterikatan subtansi aktualisasi dengan nilai dasar ASN ‘ANEKA’.

Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Menurut Bovens (2007), akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi yaitu;
menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas
merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi, serta
antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat.

Output dari pelaksanaan aktualisasi ini memiliki kaitan erat


dengan fungsi akuntabilitas publik yang telah disebutkan di atas.
Pembuatan video ini diharapkan ke depannya dapat meningkatkan
pemahaman masyarakat dalam hal permohonan informasi publik
sehingga proses tersebut dapat semakin efisien dan efektif. Permohonan

38
informasi publik merupakan bagian dari keterbukaan informasi publik
suatu badan publik, dimana hal ini menjadi salah satu indikator Badan
Publik terbuka dan tidak korupsi. Dengan keterlibatan masyarakat dalam
keterbukaan informasi publik maka sudah menggambarkan kontrol
demokrasi di dalam kegiatan ini.

Nasionalisme

Nasionalisme dimaknai dengan ASN mampu memahami dan


menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam menjalankan tugasnya. Nilai-nilai
Pancasila diantaranya adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai
Kemanusiaan, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan dalam Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan nilai Keadilan Sosial.

Kegiatan aktualisasi ini menghasilkan output yang diperuntukan


bagi seluruh masyarakat di Indonesia tanpa pengecualian, hal ini
menunjukkan bahwa kegiatan aktualisasi ini tidak ada diskriminasi dan
tentu sejalan dengan nilai Nasionalisme yang dimaksud. Proses
pelaksanaan aktualisasi juga dilaksanakan dengan jujur serta tidak
menyalahi aturan yang berlaku.

Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah


yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.

Dalam melaksanakan aktualisasi, penulis mengacu pada Undang-


undang serta aturan yang berlaku. Oleh karena itu apa yang dilakukan
dan ditulis sudah sesuai dengan etika publik. Hal ini pun juga diiterapkan
dalam penggarapan video sebagai output aktualisasi ini. Terlebih dalam

39
video ini menunjukkan bagaimana ASN sebagai pelayan publik bersikap
dalam menghadapi masyarakat (publik).

Komitmen mutu

Sebuah badan publik yang melaksanakan penyelenggaraan


pemerintahan sudah semestinya badan publik harus selalu menjaga dan
meningkatkan kepercayaan publiknya. Untuk meningkatkan kepercayaan
publik salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan
yang prima kepada masyarakat, dengan begitu masyarakat mendapatkan
kepuasan terhadap pelayanan kita.

Keterbukaan Informasi Publik berkaitan erat dengan pelayanan


publik, dimana dalam hal ini kualitas mutu pelayanan sangat dituntut.
Video iklan layanan masyarakat dalam aktualisasi ini telah dipersiapkan
dengan matang, sehingga diharapkan dapat menjadi media sosialisasi
yang layak untuk ke publik. Sehingga pesan di dalam video dapat diterima
dan dipahami oleh publik dengan sempurna.

Anti Korupsi

Sampai saat ini korupsi masih menjadi salah satu isu yang sangat
meresahkan bagi suatu Negara, khususnya di Indonesia. Oleh karena itu,
di berbagai lembaga manapun, nilai Anti Korupsi masih selalu
digencarkan. Badan Publik sebagai penyelenggara pemerintahan sudah
barang pasti menjadi tujuan publik untuk diawasi dari praktek korupsi.

Pelayanan informasi publik adalah kegiatan utama dari


keterbukaan informasi publik, dimana saat ini keterbukaan menjadi salah
satu indikator suatu Badan Publik transparan dan jauh dari korupsi.
Badan publik yang terbuka akan membawa pada penyelenggaraan
pemerintahan yang terbuka, bersih dari korupsi dan akan memajukan
Negara. Dari hal tersebut, maka kegiatan aktualisasi ini sangat
mengandung nilai Anti Korupsi karena output dari aktualisasi ini akan
digunakan dalam rangka mendukung pelayanan informasi publik yang
terbuka khususnya di lingkungan Ditjen SDA.

40
b. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Saat ini penulis sedang melaksanakan on job training (OJT) di
Subbagian Komunikasi Publik, Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air. Subbagian Komunikasi Publik mempunyai
tugas melakukan penyelenggaraan komunikasi publik dan fasilitasi
pengelolaan pengaduan masyarakat di lingkungan direktorat jenderal.
Prakteknya, salah satu yang dilaksanakan Komunikasi Publik adalah
melaksanakan penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik .
Pelayanan Informasi Publik Komunikasi Publik SDA memiliki visi
“Terwujudnya pelayanan informasi publik yang prima dan akuntabel
sesuai dengan standar pelayanan publik” dan misi “Menyelenggarakan
pelayanan informasi publik secara mudah, tepat, transparan dan inovatif;
menyediakan sumber daya manusia yang profesional serta sarana dan
prasarana pelayanan informasi publik yang memadai”.

Selaras dengan hal di atas, penulis memberikan kontribusi


terhadap visi dan misi tersebut melalui pelaksanaan aktualisasi yang
menghasilkan output video iklan layanan masyarakat tentang tata cara
permohonan informasi publik pada Ditjen SDA. Video ini diharapkan
dapat mengoptimalkan pemahaman masyarakat tentang tatacara
permohonan informasi publik, sehingga nantinya proses pelayanan
informasi publik dapat semakin efisien dan efektif.
c. Penguatan Nilai Organisasi
Seluruh tahapan kegiatan dan pembuatan video iklan layanan
masyarakat pelaksanaan aktualisasi telah mengandung nilai-nilai
organisasi. Nilai organisasi dalam Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) adalah nilai-nilai iProve. Nilai iProve adalah
integritas, profesional, orientasi misi, visioner dan etika akhlakul karimah.
Nilai-nilai iProve akan dijelaskan sebagai berikut.

Integritas

Nilai integritas dapat dijabarkan sebagai berikut: melaksanakan


tugas dengan jujur; bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan

41
ucapan; konsisten, disiplin, berani dan tegas dalam mengambil
keputusan; tidak menyalah-gunakan wewenang; proaktif dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan KKN; tidak melibatkan diri dalam
perbuatan tercela.

Profesional

Nilai profesional digambarkan dengan: merumuskan kebijakan,


perencanaan dan program kegiatan; pengalokasian anggaran dan
pelaksanaan; ppengawasan berdasarkan kompetensi yang dimiliki; sesuai
dan patuh denga prosedur; bersungguh-sungguh dan mandiri; memiliki
komitmen terhadap pencapaian hasil; menghindari pertentangan
kepentngan.

Orientasi Misi

Nilai orientasi misi dapat dijabarkan dengan: berpijak pada visi


Kementerian; mencapai sasaran dan kesuksesan; melaksanakan tugas
dan fungsi organisasi.

Visioner

Nilai visioner dijelaskan sebagai berikut: mencapai tujuan yang


lebih besar, melihat jauh ke depan, berbuat untuk kemajuan masyarakat,
bangsa dan negara; memberikan makna dalam setiap kegiatan.

Etika Akhlakul Karimah

Nilai terakhir dalam iProve ini dapat dijabarkan sebagai berikut:


budi pekerti; akhlak dan tingkah laku yang terpuji; bermanfaat;
memberikan kenyamanan lingkungan; masyarakat; bangsa dan Negara.

Melihat dari penjelasan setiap nilai-nilai iProve dan penjelasan


kegiatan aktualisasi di atas dapat disampaikan bahwa seluruh kegiatan
pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan oleh penulis telah menguatkan
nilai-nilai iProve sebagai nilai organisasi.

42
F. Hambatan dan Solusi
1. Hambatan
Dalam pelaksanaan aktualisasi penulis menemukan beberapa hambatan
diantaranya adalah :
a. Mentor sering melakukan perjalanan dinas, sehingga jadwal mentoring
tidak selalu dapat terlaksana sesuai jadwal di dalam rancangan
aktualisasi
b. Banyaknya agenda di Subbagian Komunikasi Publik yang juga mendesak
untuk dilaksanakan sehingga penulis tidak dapat hanya berfokus pada
kegiatan aktualisasi.
c. Keterbatasan sarana dan prasarana untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi.

2. Solusi
Dalam menghadapi hambatan yang ditemui di atas, penulis melakukan
beberapa strategi alternatif , diantaranya adalah :
a. Dalam melaksakan kegiatan apapun, kita dituntut untuk fleksibel, artinya
mampu mengikuti perubahan tanpa merusak/mengganti agenda. Oleh
karena itu, penulis melakukan perubahan jadwal mentoring tanpa
mengganggu proses pelaksanaan kegiatan yang lain dengan cara
melaksanakan tahapan kegiatan lain untuk dilakukan lebih cepat.
b. Penulis sedikit menunda kegiatan aktualisasi untuk menyelesaikan
seluruh tugas yang berkaitan dengan kegiatan Subbagian Kompu SDA
untuk selanjutnya penulis dapat kembali fokus melaksanakan aktualisasi.
c. Penulis mencari sarana dan prasarana subtitusi yang dapat digunakan
untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi.

43
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelatihan dasar (latsar) merupakan salah satu jenis Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) yang strategis untuk mewujudkan ASN yang profesional. ASN dituntut
untuk bekerja secara profesional sehingga ASN mampu memenuhi standar
kopetensi jabatan untuk melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai salah


satu lembaga di dalam Pemerintahan Indonesia yang menyelenggarakan pengadaan
pegawai melalui CPNS. Untuk itu Kementerian PUPR menyelenggarakan kegiatan
Latsar untuk CPNS dalam rangka membentuk ASN yang profesional.

Penulis merupakan CPNS Kementerian PUPR yang sedang melaksanakan on the


job training (OJT) di Direktorat Jenderal SDA, Subbagian Komunikasi Publik dengan
tugas melakukan penyelenggaraan komunikasi publik dan fasilitasi pengelolaan
pengaduan masyarakat di lingkungan direktorat jenderal, salah satunya adalah
pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik.

Selama melaksanakan OJT penulis menemukan isu bahwa belum ada materi
sosialisasi yang mudah dipahami masyarakat terkait dengan tata cara permohonan
informasi publik. Oleh karena itu, untuk menjawab persoalan tersebut, dalam
aktualisasi ini penulis mengangkat judul “Optimalisasi Pemahaman Permohonan
Informasi Publik melalui Video Iklan Layanan Masyarakat pada Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air”.

Aktualisasi ini perlu dilakukan karena jika masyarakat masih banyak yang tidak
memahami bagaimana permohonan infromasi publik di Ditjen SDA akan
memberikan dampak pada citra Ditjen SDA yang dinilai kurang atau tidak terbuka
dan sengketa informasi publik dapat selalu berulang di lingkungan Ditjen SDA. Hal
ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadapt Ditjen Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR, bahkan Pemerintahan Indonesia.

44
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, penulis telah menerapkan nilai-nilai
dasar ASN ‘ANEKA’. Kegiatan dan output dalam aktualisasi ini berkontribusi bagi
visi dan misi organisasi serta menguatkan nilai-nilai iProve sebagai nilai organisasi
Kementerian PUPR.

B. Saran

Penulis menyadari dalam melakukan kegiatan aktualisasi terdapat beberapa


kekurangan. Maka dari itu saran yang dapat dilakukan terkait pembuatan video
iklan layanan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Sebagai PNS, internalisasi dan implementasi nilai-nilai dasar profesi ASN agar
selalu diterapkan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

2. Pembuatan video dapat dipecah ke dalam beberapa materi sehingga setiap


video yang dihasilkan dapat lebih rinci namun berdurasi lebih singkat.

45
LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN

MEMPELAJARI UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN LAINNYA MENULIS KONSEP CERITA, MEMBUAT STORY LINE,
TERKAIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK MEMBUAT STORY BOARD

KEGIATAN KONSULTASI DENGAN MENTOR KEGIATAN PENGAMBILAN GAMBAR (TAKE VIDEO)

KEGIATAN PENGAMBILAN GAMBAR (TAKE VIDEO) KEGIATAN PENGAMBILAN GAMBAR (TAKE VIDEO)

46
KEGIATAN KONSULTASI DENGAN MENTOR
KEGIATAN EDITING VIDEO

KEGIATAN EDITING KEGIATAN KONSULTASI DENGAN COACH

KEGIATAN KONSULTASI DENGAN MENTOR KEGIATAN SOSIALISASI OUTPUT PELAKSANAAN KEGIATAN


AKTUALISASI

47
LEMBAR KENDALI MENTORING

48
49
LEMBAR KENDALI COACHING

STORY BOARD

50
PREMIS DAN SINOPSIS

PREMIS

Seorang Mahasiswi sedang mempelajari tentang infrastruktur Sumber Daya Air di


Indonesia, kemudian ia mencari informasi tentang hal tersebut ke Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

SINOPSIS

Hana adalah seorang mahasiswi Teknik Geodesi yang sedang belajar tentang
pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air di Indonesia. Oleh karena itu Hana
mencari tau informasi tentang infrastruktur Sumber Daya Air melalui internet,
namun merasa belum cukup puas akhirnya Hana memutusan untuk mendatangi
kantor Ditjen SDA agar memperoleh informasi yang ia butuhkan. Saat Hana sampai
di kantor Ditjen SDA untuk mengajukan permohonan informasi publik, petugas
permohonan informasi publik Ditjen SDA melayani dengan sangat baik. Setelah
mendatangi Gerai Layanan Informasi Publik SDA, Hana mendapat informasi bahwa
selain datang langsung ke kantor, pencarian informasi, permohonan informasi
publik maupun pengaduan masyarakat di lingkungan Ditjen SDA juga dapat
dilakukan/ disampaikan melalui situs resmi layanan Halo Informasi SDA (Hai SDA)
sda.pu.go.id/haisda.

51
STORY LINE & STORY BOARD

No Skenario Durasi Skrip Video Skrip Audio Story Board

Hana membaca 00:00:12 Hana sedang membaca Backsound


majalah dan majalah yang memuat
browsing salah satu informasi
tentang infrastruktur
Sumber Daya Air.
Kemudian Hana
mencari tahu lebih
dalam melalui situs
sda.pu.go.id

52
1. Gedung PUPR dan 00:00:17 Kegiatan sehari-hari di Backsound
Ditjen SDA halaman gedung
Menteri PUPR dan
Ditjen SDA
Voice Over

Recording_7

Selamat datang di Halo Informasi


Sumber Daya Air. Hai SDA
merupakan sistem layanan
informasi publik di lingkungan
Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.

53
54
2. a. Meja Layanan 00:00:38 Kegiatan sehari-hari di Backsound
Informasi SDA bagian meja layanan
informasi SDA

b. Buku Peraturan Petugas PUPR sedang Voice Over


Perundang- membaca buku
Recording_ 11/13/14
Undangan Bidang peraturan perundang-
Keterbukaan undangan, kemudian Sesuai dengan Undang-Undang
Informasi Publik, buku diletakkan. No.14 Tahun 2008 tentang
Buku Peraturan PUU Keterbukaan Informasi Publik dan
Bidang KIP Surat Edaran Menteri Pekerjaan
Kementererian Umum tentang Standar Operasional
PUPR Prosedur Pengelolaan dan
Pelayanan Informasi Publik
c. PC sedang membuka Petugas
Kementerian Pekerjaan Umum,
situs mengoperasikan PC
www.sda.pu.go.id melihat situs Direktorat Jenderal Sumber Daya
www.sda.pu.go.id Air sebagai Badan Publik wajib
menyediakan Informasi Publik yang
akurat, benar, dan tidak
Masyarakat sedang menyesatkan melalui pengumuman
megakses situs pada situs resmi www.sda.pu.go.id
www.sda.pu.go.id dan berbagai media informasi yang
tersedia sesuai dengan klasifikasi
informasi dan khalayak yang dituju.

55
3. a. Kegiatan 00:00:15 Pemohon Informasi Backsound
permohonan Publik medatangi
Informasi Publik di ruang layanan
ruang layanan informasi publik SDA.
Voice Over
informasi publik
SDA Recording_18
Petugas pelayanan
Permohonan Informasi Publik pada
informasi publik
Direktorat Jenderal SDA dapat
melayani pemohon
dilakukan secara langsung dan tidak
informasi dengan baik.
langsung.

Permohonan Informasi Publik


secara langsung, Pemohon
Informasi dapat mendatangi ruang
layanan informasi publik SDA.

b. Pengisian formulir 00:00:10 Petugas pelayanan Backsound


permohonan informasi publik
informasi memberikan formulir
untuk diisi oleh
Voice Over
Pemohon Informasi
Recording_23

Pemohon diwajibkan mengisi


Pemohon informasi
formulir permohonan informasi
mengisi formulir dan
publik serta memberikan salinan
menyerahkan fotokopi
KTP atau identitas lain yang masih
KTP
berlaku.

56
c. Tanda bukti 00:00:16 Petugas pelayanan Backsound
permohonan informasi publik
informasi dan memberikan tanda Voice Over
kalender bukti permohonan
Recording_26
informasi kepada
pemohon dan Setelah mengisi formulir dan
menjelaskan bahwa menuliskan jenis informasi yang
petugas akan diminta, petugas akan memberikan
memberikan jawaban tanda bukti permohonan informasi
dalam waktu yang publik~~
ditentukan.
dan jawaban permohonan informasi
akan diberikan dalam 10 hari kerja
dan maksimal tambahan 7 hari
kerja.

57
dan jawaban permohonan informasi
akan diberikan dalam 10 hari kerja
dan maksimal tambahan 7 hari
kerja.

58
4. Permohonan 00:00:22 Pemohon informasi Backsound
informasi publik melalui PC sedang
secara tidak mengakses situs SDA
langsung. dan melakukan
Voice Over
permohonan informasi
publik melalui situ Recording_60
tersebut.
Permohonan informasi publik
secara tidak langsung dapat
dilakukan secara online melalui
situs keterbukaan informasi publik
Hai SDA di www.sda.pu.go.id/haisda

59
00:00:20 Screen recorder Backsound
proses permohonan
informasi publik via
situs
Voice Over

Recording_42

Dalam Permohonan informasi


secara online Pemohon Informasi
wajib menyertakan data diri,
fotokopi identitas yang masih
berlaku, mengisi rincian yang
dibutuhkan dan tujuan penggunaan
informasi.

Selanjutnya kode unik sebagai tanda


permohonan informasi akan
disampaikan melalui email.

Status permohonan informasi dapat


langsung dipantau oleh Pemohon
Informasi melalui situs yang sama.

Recording_49
SCENE
Kini, permohonan informasi dan
Hana lagi mengakses website Hai SDA
pengaduan masayarakat jauh lebih
mudah, kan? Shoot dari belakang

60
5. CLOSING 00:00:07 Tulisan Backsound

Kami Terbuka karena


Anda Berhak Tahu
Kami terbuka
Karena Anda
berhak tahu
Logo Ditjen SDA dan
PUPR

TOTAL

DURASI

00:02:37

61

Anda mungkin juga menyukai