Anda di halaman 1dari 79

PENGARUH MODAL KERJA DAN TENAGA KERJA

TERHADAP PENDAPATAN UMKM KERUPUK IKAN SPN


KOTA JAMBI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Strata 1 (S1)

DISUSUN OLEH :
DAVID FIRMANSYAH
501171537

DR. HABRIYANTO, S.Pd.I., M.E.I


BAMBANG KURNIAWAN, S.P., M.E

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020/2021

i
ii
iii
iv
MOTTO

‫َوقُ ِل ا ْع َملُ ْوا فَ َسيَ َرى هّٰللا ُ َع َملَ ُك ْم َو َرس ُْولُهٗ َو ْال ُم ْؤ ِمنُ ْو ۗ َن َو َستُ َر ُّد ْو َن اِ ٰلى‬
١ - ‫ب َوال َّشهَا َد ِة فَيُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُ ْو ۚ َن‬
ِ ‫ٰعلِ ِم ْال َغ ْي‬

Artinya : “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu,
begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”(Q.S.At-Tawba [9]: 105)

v
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil ‘alamin
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmatnya dan nikmat yang
telah diberikan baik dalam bentuk kesehatan jasmani maupun rohani. Shalawat
beserta salam juga tak lupa di sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umat manusia dari zaman zahiliyah menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Skripsi ini Penulis persembahkan kepada
Ayahanda Azwan dan Ibunda Tercinta ibu Yusra, abang Wahyudin Orliansyah serta
adik Muhammad Al-Fajri, Habibah. Terimakasih atas dukungannya baik dalam
bentuk moril maupun materi yang telah engkau berikan selama ini, ma’af telah
menjadi beban yang begitu berat selama ini, teriring do’a selalu penulis panjatkan
kepada Allah SWT agar kalian semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT serta senantiasa mendapatkan
Ridho-Nya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin yaarobbal ‘alamin.

vi
ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Pengaruh Modal Kerja dan Tenaga Kerja Terhadap
Pendapatan UMKM Kerupuk Ikan SPN Kota Jambi dan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh modal kerja dan tenaga kerja terhadap pendapatan UMKM
kerupuk ikan SPN kota jambi secara deskriptif kuantitatif mengenai: Bagaimana
pengaruh modal kerja dan tenaga kerja terhadap pendapatan umkm kerupuk ikan spn
kota jambi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis,
instansi, dan akademisi terkait dengan pendapatan kerupuk ikan SPN, serta mejadi
sumber informasi bagi pemilik usaha kerupuk ikan SPN untuk dapat mengoptimalkan
pendapatannya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif, karena penelitian ini
mengakomodasi bentuk angka-angka dan pengolahan data menggunakan analisis
regresi linear berganda dengan bantuan aplikasi IBM statistics 22. Adapun data yang
digunakan adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 2018 hingga tahun
2020 yang di peroleh dari pemilik usaha kerupuk ikan SPN. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data dari variabel modal kerja dan tenaga
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Berdasarkan pengujian
menggunakan analisis komponen utama menunjukan variabel modal kerja memiliki
nilai siginifikan (0.00 < 0,05) dengan nilai koefisien sebesar 0.724. , variabel tenaga
kerja mempunyai nilai siginifikan (0.755 < 0,05) dengan nilai koefisien .042.
Kata Kunci : Modal Kerja, Tenaga Kerja, dan Pendapatan

vii
KATA PENGANTAR

ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّحيم‬
Alhamdulilah, puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wata’ala yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan
kesehatan dan kekuatam, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Disamping itu, tidak lupa pula iringan Sholawat beserta Salam penulis haturkan untuk
Junjungan Besar kita Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.
Skripsi ini berjudul: Pengaruh Modal Kerja dan Tenaga Kerja Terhadap
Pendapatan UMKM Kerupuk Ikan SPN Kota Jambi. Disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) program studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Syaifuddin Jambi.
Pada kesempatan ini, dengan setulus hati penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dr. AA. Miftah, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
2. Dr. Rafidah, S.E., M.E.I. selaku Wakil Dekan I, Titin Agustin Nengsih, S.Si,
M.Si, Ph.D. selaku Wakil Dekan II, Dr. Sucipto, S.Ag., MA. Selaku Wakil
Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Syaifuddin Jambi.
3. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si. dan M. Yunus, S.I.,M.Si selaku Ketua dan
Sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
4. Dr. Habriyanto S.Pd.I., M.E.I selaku Pembimbing I dan Bambang Kurniawan,
S.P., M.E selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan bimbingannya
semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya.

viii
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan materi perkuliahan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin
Jambi.
6. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu pemilik UMKM kerupuk ikan SPN yang telah bersedia
memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi
ini.
8. Habibah sebagai teman suka maupun duka dan tim nyarep skuy yang telah
membantu memberikan support ya ng luar biasa.
Terimakasih atas jasa yang telah kalian berikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal kebajikan kalian
semua dinilai oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Disamping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan. Sangat
diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan untuk
kedepan yang lebih baik. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya.
Jambi, Februari 2021
Penulis,

David Firmansyah
NIM: 501171537

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI............................................ii
NOTA DINAS.............................................................................................................iii
MOTTO.......................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN.......................................................................................................v
ABSTRAK...................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR................................................................................................vii
DAFTAR ISI......................................................................................................……..ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian..............................................................................1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................6
C. Batasan Masalah.............................................................................................6
D. Rumusan Masalah..........................................................................................7
E. Tujuan Penelitian...........................................................................................7
F. Manfaat Penelitian.........................................................................................7
G. Sistematika Penulisan.....................................................................................8

BAB II METODELOGI PENELITIAN


A. Kajian Pustaka................................................................................................9
B. Studi Relevan.................................................................................................27
C. Kerangka Pemikiran.......................................................................................33
D. Hipotesis Penelitian........................................................................................34

BAB III METODE PENELITIAN


A. Objek Penelitian.............................................................................................36

x
B. Jenis Penelitian...............................................................................................36
C. Jenis dan Sumber Data...................................................................................36
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................37
E. Metode Analisis Data.....................................................................................38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Objek Penelitian...............................................................42
B. Deskripsi Data Penelitian...............................................................................43
C. Hasil Penelitian..............................................................................................47
D. Hasil Penelitian..............................................................................................56

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................60
B. Implikasi.........................................................................................................61
C. Saran...............................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Modal Kerja,Tenaga Kerja dan Pendapatan Kerupuk ikan SPN
periode 2018-2020.....................................................................................................4
Tabel 2.1 Studi Relevan.............................................................................................34
Tabel 4.1 Modal Kerja Per-bulan Kerupuk ikan SPN 2018-2020.............................47
Tabel 4.2 Tenaga Kerja Kerupuk Ikan SPN 2018-2020............................................48
Tabel 4.3 Pendapatan Per-bulan Kerupuk Ikan SPN 2018-2020...............................49

xii
DAFTAR GAMBAR

2.1. Kerangka Pemikiran.....................................................................................................33


4.1. Hasil Uji Normalitas.....................................................................................................44
4.2. Hasil Uji Normalitas Histogram...................................................................................46
4.3. Hasil Uji Normalitas Normal P-P Plot.........................................................................47
4.4. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov.................................................................47
4.5. Hasil Uji Multikolinearitas...........................................................................................48
4.6. Hasil Uji Heterokedastisitas.........................................................................................49
4.7. Hasil Uji Regresi berganda...........................................................................................50
4.8 Hasil Model Regresi Uji t Menggunakan Aplikasi IBM Statistics 22..........................51
4.9. Hasil Model Regresi Uji F Menggunakan Aplikasi IBM Statistics 22........................53
4.10. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2).........................................................................55

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


UMKM atau usaha mikro kecil menengah yang terus berkembang merupakan
kekuatan ekonomi yang dimiliki suatu negara. Selain sebagai kekuatan ekonomi,
usaha mikro kecil menengah atau UMKM juga merupakan basis bagi kekokohan
struktur ekonomi. Hal ini dikarenakan UMKM menjual produk relatif lebih murah
serta item-item produk yang diproduksi oleh usaha besar di lakukan atau dikerjakan
oleh pelaku UMKM itu sendiri. Beberapa hal tersebut yang membuat berbagai pihak
sadar akan pentingnya UMKM sebagai salah satu pengokoh perekonomian dalam
negeri.1
Dari berbagai sektor, dalam perekonomian dalam negeri saat ini UMKM
memiliki kedudukan sebagai pemeran utama dalam aktivitas ekonomi. Dalam
Undang-undang No. 20 tahun 2008, UMKM merupakan usaha produktif milik orang
peorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro.
UMKM diharapkan dapat menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing
dalam perekonomian nasional.2
Demi mewujudkan perekonomian yang produktif dan dapat bersaing dalam
perekonomian nasional maka kita perlu memperhatikan potensi-potensi usaha mikro
dan kecil menengah (UMKM) yang ada di setiap provinsi indonesia, salah satu
potensi usaha mikro dan kecil menengah yang baik yaitu di provinsi jambi.
Banyaknya jumlah penduduk serta tingginya kreativitas warga ini menjadikan kota
jambi sebagai tempat yang baik untuk membuka bisnis.
Menurut badan pusat statistik pada tahun 2020 hingga saat ini terdapat
104.155 UMKM di Provinsi Jambi yang tersebar di sebelas kabupaten dan kota.
1
Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat Dan Proses Menuju Sukses. (Jakarta:
Kencana, 2011). hlm 134.
2
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM
(Usaha Mikro Kecil Dan Menengah).

1
2

Terdiri dari pelaku usaha mikro sebanyak 90.845 usaha, usaha kecil sebanyak 12.402
dan usaha menengah sebanyak 908, banyaknya UMKM pada saat ini, hal tersebut
berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja yang ada.3
Dari jumlah UMKM tersebut, tenaga kerja formal dan informal yang diserap
mencapai 184.124 orang. Berbagai macam program dan pembinaan yang dilakukan
oleh Pemprov itu diharapkan mampu meningkatkan serapan tenaga kerja yang ada
saat ini. Diharapkan dengan meningkatnya serapan tenaga kerja maka akan
mengurangi tingkat pengangguran dan mampu mengembangkan UMKM yang ada.
Usaha mikro kecil menengah telah banyak berperan dalam rangka penyerapan
tenaga kerja bagi warga sekitarnya dan memberi kesempatan berusaha, serta mampu
untuk meningkatkan pendapatan bagi pengusaha industri dalam memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya. Pendapatan merupakan jumlah uang yang diterima oleh
perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada
pelanggan. Dalam mencapai tujuan dari perusahan untuk mendapatkan pendapatan
yang tinggi maka perlu adanya pengelolaan sebuah perusahaan yaitu dengan adanya
perencanaan yang matang dan strategi yang baik.4
Meningkatnya pendapatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan modal kerja. Maka dari itu perusahaan memerlukan
sumber pembiayaan atau dana dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut.
Sehingga dengan adanya peningkatan penjualan maka profitabilitas perusahaan
meningkat pula. Karena salah satu yang mempengaruhi profitabilitas adalah kegiatan
pendapatan dimana barang yang sudah diproduksi oleh perusahaan sudah siap untuk
dipasarkan dan digunakan oleh konsumen.5.

3
Https://Www.Antaranews.Com/Berita/934192/Pemprov-Jambi-Prioritaskan-Pembinaan-
Umkm-Ke-Jenjang-Lebih-Tinggi. Pada tanggal 11 desember 2020 pukul 10.20 WIB.
4
Meilinda Khusniatus Sa’dah, “Pengaruh modal kerja, tenaga kerja, dan jam kerja terhadap
pendapatan industri brem di kabupaten madiun” 2020.
5
I Nengah Kartika. Komang Widya Nayaka, “Pengaruh Modal, Tenaga Kerja Dan Bahan
Baku Terhadap Pendapatan Pengusaha Industri Sanggah Di Kecamatan Mengwi Bisnis Universitas
Udayana, Bali, Indonesia,” 2018.
3

Pengelolaan modal kerja yang baik sangat penting agar kelangsungan usaha
pada suatu perusahaan dapat dipertahankan sehingga tidak mengalami kebangkrutan.
Karena modal kerja merupakan modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau
membuat barang dagangan. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap
datang pesanan (order). Pada prinsipnya tanpa modal kerja, pesanan (order) tidak
dapat terselesaikan atau tidak ada barang dagang yang diperdagangkan. Setelah
barang selesai diproduksi, maka barang tersebut akan dijual, dari hasil penjualan
tersebut pemilik usaha akan mendapatkan pendapatan.6
Selain modal kerja, tenaga kerja juga merupakan faktor yang sangat penting
dalam produksi, karena tenaga kerja merupakan faktor penggerak serta faktor input
yang lain, tanpa adanya tenaga kerja maka faktor produksi lain tidak akan berarti.
Dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja akan mendorong peningkatan
produksi sehingga pendapatan pun akan ikut meningkat. Apabila banyak produk yang
terjual dengan demikian pengusaha akan meningkatkan jumlah produksinya.
Meningkatnya jumlah produksi akan mengakibatkan meningkatnya tenaga kerja yang
dibutuhkan, sehingga dengan demikian pedapatan juga akan meningkat.7
Maka dari itu tenaga kerja merupakan hal penting yang harus ada di dalam
kegiatan suatu industri karena tenaga kerja adalah orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat.8
Dari pembahasan diatas peneliti mencoba untuk meneliti perusahaan kerupuk
ikan SPN kota jambi, dimana usaha kerupuk tersebut terus mengalami penurunan
pendapatan. Penurunan pendapatan tersebut diakibatkan oleh kurangnya faktor
produksi yaitu seperti modal kerja dan tenaga kerja. Persoalan masalah tersebut ikut
6
Anindita Trinura Novitasari, “Pengaruh Modal Kerja, Keterampilan Tenaga Kerja, dan
Inovasi Terhadap Pertumbuhan Usaha Kecil Batik di Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten
Bangkalan” Vol 1, No 1. November 2017
7
Sonny Sumarsono, Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori Dan Kebijakan Publik. (Jakarta:
Graha ilmu, 2013). hlm 245.
8
Dwi Nila Andriani, “Pengaruh modal, tenaga kerja, dan bahan baku terhadap hasil
produksi (studi kasus pabrik sepatu pt. kharisma baru indonesia).” 152 | Equilibrium, Vol 5, No 2, juli
2017
4

dibuktikan dari hasil wawancara dan tabel yang telah di dapatkan dari pemilik
kerupuk ikan SPN kota jambi:
“Masalah yang sering dihadapi yaitu modal kerja dan sumber daya manusia,
dimana pelaku usaha kekurangan modal kerja dalam proses produksi, Usaha ini
merupakan milik pribadi dan tidak ada peran siapapun, apabila kekukarangan
modal kerja maka akan meminjam ke koperasi karena urusan yang lebih mudah.
Yang kedua tenaga kerja, tenaga kerja yang dimiliki hanya sedikit, sehingga
kesulitan dalam mendistribusikan produk, seperti contoh kurang nya tenaga kerja
yang mengantar produk ke toko-toko sehingga jangkauan pemasaran produk hanya
sedikit, kemudian tenaga kerja yang digunakan berasal dari keluarga sendiri”.
Dari wawancara diatas maka dapat diketahui usaha kerupuk ikan SPN Kota
jambi beberapa kali mengalami kekurangan modal kerja, kekurangan ini disebabkan
oleh adanya ketidak seimbangan antara modal kerja yang telah dikeluarkan dengan
pendapatan yang dihasilkan, selain modal kerja dan pendapatan yang tidak seimbang,
kurangnya tenaga kerja juga menjadi masalah, kurangnya tenaga kerja yang dimiliki
oleh UMKM ini merupakan hal yang menyebabkan kurangnya pendapatan, semakin
banyak tenaga maka akan tinggi pulak tingkat produktivis yang hasilkan. Dengan
meningkatnya produktifitas tenaga kerja akan mendorong peningkatan produksi
sehingga pendapatan pun akan ikut meningkat. Hal diatas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Tabel 1.1
Data Modal Kerja, Tenaga Kerja, dan Pendapatan Kerupuk Ikan SPN
Kota Jambi Periode 2018-2020
Tahun Modal Kerja Tenaga Kerja Pendapatan Persentase (%)

2018 48.950.000 3 76.380.000 -21%

2019 40.650.000 2 62.210.000 -18%

2020 21.300.000 2 33.090.000 -46%

Sumber Data : Pemilik Kerupuk Ikan SPN


5

Pada tabel 1.1 diatas, terdapat tiga data yaitu data modal kerja, tenaga kerja
dan pendapatan. Pada tabel pertama yaitu data tentang modal kerja dari tahun 2018
sampai dengan tahun 2020, pada tabel kedua yaitu data tenaga kerja, kemuidan
berikutnya data pendapatan UMKM kerupuk ikan SPN dari tahun 2018 sampai tahun
2020.
Pada tahun 2018 modal kerja yang dimiliki UMKM kerupuk SPN ini sebesar
Rp.48.950.000, modal kerja ini memilik selisihi yang tidak begitu jauh dengan modal
kerja sebelumnya, tenaga kerja yang dimilik yakni 3 orang, dengan berkurangnya
modal kerja yang dikeluarkan hal ini berdampak pada pendapatan pada tahun ini
menurun -21% atau sebesar Rp 76.380.000.
Pada tahun berikutnnya yaitu tahun 2019 modal kerja usaha ini menurun
kembali sebesar Rp. 8.300.000 yakni sebesar Rp. 40.650.000 pada tahun ini tenaga
kerja usaha kerupuk ikan ini berkurang menjadi 2 orang, dengan berkurangnya
modal kerja dan tenaga kerja pada tahun ini pendapatan usaha kerupuk ini mengalami
penurunan pendapatan -18% atau sebesar Rp. 62.210.000. Pada tahun 2020, tahun ini
merupakan tahun dimana pendapatan menurun drastis yakni sebesar -46% pada 2019
pendapatan Rp 62.210.000, menurun -46% sebesar Rp 33.090.000.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan yang dihasilkan
setiap tahun nya mengalami penurunan, apabila penurunan tersebut terus terjadi maka
di khawatirkan bagi kelangsungan usaha tersebut. maka dari itu perlu adanya
tindakan dari pemilik usaha tersebut, hal itu adalah dengan menambah pengeluaran
modal kerja serta tenaga kerja. Setiap bertambahnya modal kerja dan tenaga kerja
yang dikeluarkan akan berdampak pada kenaikan pendapatan yang dihasilkan. Begitu
pula sebaliknya dengan berkurang modal kerja yang dikeluarkan dan tenaga kerja
yang dimiliki maka pendapatan usaha ini juga ikut berkurang. Selain data diatas hal
ini juga dibuktikan dengan penelitian terdahulu yang dimana menurut Fitria
6

anggraeni puspita sari, modal kerja berpengarih positif dan signifikan terhadap
pendapatan.9
Dari permasalahan di atas dapat di lihat bahwa modal kerja dan tenaga kerja
sangat berpengaruh terhadap pendapatan. Hal ini dikarenakan modal kerja merupakan
faktor penting yang sangat diperlukan demi keberlangsungan usaha, begitu pula
tenaga kerja. Tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi
industri dan memperlancar pemasaran produk.
Hal ini menjadikan peneliti tertarik untuk mengetahui dan memecahkan
masalah, apakah modal kerja dan tenaga kerja berpengaruh terhadap tingkat
pendapatan. Sehingga berdasarkan uraian tersebut penulis mengangkat judul
“PENGARUH MODAL KERJA DAN TENAGA KERJA TERHADAP
PENDAPATAN UMKM KERUPUK IKAN SPN KOTA JAMBI”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi permasalahan
yang muncul dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Berkurangnya modal kerja setiap tahun berdampak pada kurangnya pendapatan.
2. Kurangnya tenaga kerja yang dimiliki.
3. Terjadi penurunan pendapatan dari tahun 2018-2020.

C. Batasan Masalah
Industri kerupuk ikan SPN kota Jambi yang berada di Jl. Prabu Siliwangi lrg
34, Rt 23 No. 06, Kel. Tanjung Sari, Kec. Jambi Timur, alat yang digunakan masih
bersifat manual, serta masih adanya masalah keterbatasan modal kerja dan tenaga
kerja yang berkontribusi didalam usaha ini terbilang kurang baik sebab banyak yang
menjadi tenaga kerja secara tiba-tiba.

9
Fitria Anggraeni, “Analisis Pengaruh Modal Kerja, Tenaga Kerja Dan Lama Usaha
Terhadap Pendapatan Pengrajin Tas Di Kecamatan Krembangan Kota Surabaya.” 2020.
7

Dengan demikian untuk menghindari meluasnya pembahasan pada penelitian


ini maka penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh modal kerja dan tenaga kerja
terhadap pendapatan kerupuk ikan SPN kota Jambi.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dalam penelitian ini penulis
menentukan rumusan masalah yaitu :
1. Apakah modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
kerupuk ikan SPN kota Jambi ?
2. Apakah tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
kerupuk ikan SPN kota Jambi ?
3. Apakah modal kerja dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan kerupuk ikan SPN kota Jambi ?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan kerupuk ikan SPN kota Jambi.
2. Untuk mengetahui tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan kerupuk ikan SPN kota Jambi.
3. Untuk mengetahui modal kerja dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan kerupuk ikan SPN kota Jambi.

F. Manfaat Penelitian
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat teoritis
maupun manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan, khususnya tentang pengaruh modal kerja dan tenaga kerja
terhadap pendapatan kerupuk ikan SPN.
b. Dapat digunakan sebagai acuan di bidang penelitian sejenis.
8

2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti
khususnya mengenai pengaruh modal kerja dan tenaga kerja terhadap
pendapatan kerupuk ikan SPN.
b. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah dan mengembangkan
wawasan pembaca terkait masalah modal kerja dan tenaga kerja terhadap
pendapatan kerupuk ikan SPN. Selain itu sebagai referensi bagi pembaca
yang tertarik dan ingin mengkaji lebih dalam tentang penelitian ini.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini penelitian ini membagi lima yang sistematis.
Bab-bab ini merupakan bentuk penjelasan dari penelitian yang dimaksud
sebagaimana yang diuraikan dalam rangkaian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Di dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang kajian pustaka, studi relevan,
kerangka pemikiran, hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang objek penelitian, jenis penelitian, jenis
dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi operasional variable
dan metode analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas tentang Gambaran umum, deskripsi data
penelitian, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan pembahasan
hasil penelitian.
BAB V : KESIMPULAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Modal Kerja
a. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau
membuat barang dagangan. Modal kerja ini bisa keluarkan setiap bulan, atau setiap
dating pesanan (order). Sebagai contoh pada usaha rumah makan, maka modal kerja
yang dibutuhkan adalah modal untuk membeli bahan makanan. pada usaha jasa
fotokopi, yang disebut modal kerja adalah uang yang dikeluarkan untuk membeli
kertas, tinta, dan lain sebagainya. Prinsipnya, tanpa modal kerja, pesanan (order)
tidak dapat terselesaikan atau tidak ada barang dagang yang diperdagangkan.10
Modal kerja selalu dibutuhkan oleh setiap industri untuk membiayai kegiatan
operasional sehari-hari, misalnya untuk pembelian bahan baku, gaji karyawan, dan
lain sebaginya, dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan dapat masuk kembali
kedalam industri dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan produknya.
Uang yang masuk dari hasil penjualan produk tersebut akan dikeluarkan lagi untuk
biaya operasional selanjutnya. Dengan demikian modal tersebut akan terus berputar
selama industri tersebut berjalan.11
Setiap menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari perusahaan selalu
membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini misalnya digunakan
untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar
persekot dan pengeluaran-pengeluaran lainnya dan gunanya untuk membiayai operasi

10
Tri Siwi Agustina. “Kewirausahaan, Teori dan Penerapan pada Wirausaha dan UKM di
Indonesia. (Mitra Wacana Media) hlm 57.
11
Nase Saepudin Zuhri,”Sukses Membangun Wirausaha Prinsip, Strategi, Dan Kiat
Melengkapi Kajian Perspektif Islam’. (Bandung: Fokusmedia, 2017). hlm 83.
10

perusahaan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengertian dari modal kerja


disini peneliti kemukakan beberapa pendapat :12
James C Van Harne, menyatakan bahwa modal kerja bersih adalah adalah
aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar, dan modal kerja kotor adalah investasi
perusahaan dalam aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan. 13 Modal kerja
merupakan modal yang dibutuhkan untuk jalannya operasional usaha, baik yang
digunakan biaya pengeluaran tetap setiap bulannya maupun biaya pengeluaran yang
tidak tetap setiap bulannya. Menurut Teori Bambang Riyanto mengemukakan 3 (tiga)
konsep pengertiaan modal kerja yaitu :14
1). Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan pada kuantitas dana yang tertanam dalam
unsur-unsur aktiva lancar, aktiva ini merupakan aktiva sekali berputar
kembali dalam bentuk semula atau dana yang tertanam dalam aktiva akan
dapat bebas dalam jangka pendek. Dalam pengertian ini modal kerja sering
disebut modal kerja bruto atau gross working capital.
2). Konsep kualitatif
Pada pengertian ini modal kerja dikaitkan dengan besarnya jumlah
hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Jadi modal kerja
menurut konsep ini sebagian aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan
untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu
yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya.
3). Konsep fungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan
pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Aktiva lancar sebagian
merupakan unsur modal kerja, walaupun tidak seluruhnya.

12
Ibid, hlm 83.
13
Ibid, hlm 83.
14
Ibid, hlm 84.
11

Dari berbagai teori diatas maka disimpulkan bahwa setiap menjalankan


aktivitas atau operasinya sehari-hari perusahaan selalu membutuhkan modal kerja
(working capital). Karena modal kerja selalu dibutuhkan oleh setiap industri untuk
membiayai kegiatan operasional sehari-hari, misalnya untuk pembelian bahan baku,
gaji karyawan, dan lain sebaginya, dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan
dapat masuk kembali kedalam industri dalam jangka waktu pendek melalui hasil
penjualan produknya. Prinsipnya, tanpa modal kerja, pesanan (order) tidak dapat
terselesaikan atau tidak ada barang dagang yang diperdagangkan
c. Jenis Modal Kerja
Modal kerja digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu :15
1). Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan
fungsinya antara modal kerja ini terdiri dari:
a). Modal kerja primer (Primary Working Capital) jumlah modal kerja
minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas
usahanya.
b). Modal kerja normal (Normal Working Capital) modal kerja yang
dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2). Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a). Modal kerja musiman (Seasond Working Capital) modal kerja yang
jumlahnya berubah-rubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b). Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital) modal kerja yang
jumlahnya berubah-rubah disebabkan oleh fluktuasi kongjuntur.

15
Nase Saepudin Zuhri, ”Sukses Membangun Wirausaha Prinsip, Strategi, Dan Kiat
Melengkapi Kajian Perspektif Islam’. hlm 85
12

c). Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) modal kerja yang
jumlahnya berubah-rubah karena keadaan darurat yang tidak
diketahui sebelumnya.
d. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
Menurut Hampton perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4
faktor:16
1).Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan
operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
2). Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan
mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
3). Perubahan Dalam Teknologi
Jika perubahan pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan
proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal
kerja.
4). Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak
terhadap kebutuhan modal kerja.
e. Fungsi Modal Kerja
Beberapa fungsi modal kerja antara lain adalah sebagai berikut:17
1). Modal kerja menampung kemungkinan akibat buruk yang ditimbulkan
karena penurunan karena nila aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang
yang diragukan dan yang tidak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan.
2). Modal kerja yang cukup memungkinkan untuk membayar semua utang
lancar tepat pada waktunya.

16
Ibid, hlm 85-86.
17
Ibid, hlm 86.
13

3). Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan “Credit standing”


perusahaan yaitu pihak ketiga, misalnya bank dan para kreditor akan
kelayakan untuk memelihara kredit.
f. Sumber Modal Kerja
Apabila sumber modal kerja lebih besar dari pada penggunaan, berarti ada
kenaikan modal kerja. Sebaliknya apabila penggunaannya lebih kecil, berarti
penurunan modal kerja. Sumber-sumber modal kerja yang akan menambah modal
kerja adalah:18
1). Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun
penambahan modal saham.
2). Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva
tetap maupun melalui proses depresi.
3). Ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang
jangka panjang lainnya.
Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal
kerja adalah sebagai berikut:
a). Berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi
oleh pemilik perusahaaan.
b). Pembayaran utang-utang jangka panjang,
c). Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
d). Faktor yang mempengaruhi modal kerja
b. Modal Kerja Dalam Islam
Dalam bahasa arab modal biasa disebut al-amal (mufrad tunggal), atau al-
amwal (jamak)yang artinya harta. Secara harfiah, al- mal (harta) adalah segala
sesuatu yang engkau punya. Adapun dalam syar’i modal atau harta diartikan segala
sesuatu yang dimanfaatkan dalam perkara yang legal menurut syara’ hukum seperti
bisnis, pinjaman, konsumsi, dan hibah.19 Salah satu faktor produksi yang digunakan
untuk memabantu kelancaran distribusi asset adalah modal kerja.
18
Ibid, hlm 87-88.
14

Apabila ditinjau dari segi perspektif ekonomi islam, modal kerja yang diperoleh
harus memiliki nilai kualitatif yang mana maksud dari itu adalah modal yang dicapai
adalah halal dan berkah serta diridhai allah SWT.
Distribusi pendapatan dalam islam, penyaluran harta yang ada,baik dimiliki
oleh pribadi atau umum (publik) kepada pihak yang berhak menerima yang ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai syariat. Secara sederhana bisa
digambarkan, kewajiban menyisihkan sebagian harta bagi pihak surplus
(berkecukupan) diyakini sebagai kompensasi atas kekayaannya dan sisi lain
merupakan insentif (perangsang) untuk kekayaannya pihak defisit (berkekurangan).20
Islam memberikan batas-batas tertentu dalam berusaha, memiliki kekayaan dan
mentransaksikannya. Dalam pendsitribusian harta kekayaan Al-Qur’an telah
menetapkan langkah-langkah tertentu untuk mencapai pemerataan pembagian
kekayaan dalam masyarakat secara objektif, seperti memperkenalkan hukum waris
yang memberikan batas kekuasaan bagi pemilik harta dengan maksud membagi
semua harta kekayaan kepada semua karib kerabat apabila meninggal dunia. 21
Distribusi pendapatan dalam dunia perdagangan juga disyariatkan dalam bentuk
akad kerja sama, misalnya distribusi dalam bentuk mudharabah merupakan bentuk
distribusi kekayaan dengan sesama muslim dalam bentuk investasi yang beorientasi
profit sharing. Pihak pemodal mempunyai kelebihan harta membantu orang yang
punya keahlian berusaha tetapi tidak mempunyai modal. Tujuan aturan-aturan ini
menurut afzalur rahman adalah untuk mencegah pemusatan kekayaan kepada
golongan tertentu.
Al-Qur’an berulang kali mengingatkan agar kaum muslim tidak menyimpan
harta dan menimbun kekayaan untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi mereka harus
memenuhi kewajiban terhadap keluarga, tetangga, dan orang-orang harus

19
Taqiyyuddin An- Nabhani , “Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif Islam”,
(Surabaya: Risalah Gusti, 1996), hlm 41.
20
Rozalinda. “Ekonomi Islam, Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi”. (Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada juni 2014). hlm 131
21
Ibid, hlm 132
15

mendapatkan bantuan. Menurut yusuf qardhawi, distribusi dalam ekonomi kapitalis


terfokus pada pasca produksi, yaitu pada konsekuensi proses produksi bagi setiap
proyek dalam bentuk uang ataupun nilai, lalu hasil tersebut didistribusikan pada
instrumen-intrumen produksi, yaitu :
1) Upah, yaitu upah bagi tenaga kerja, dan sering kali dalam hal upah.
2) Bunga,yaitu bunga sebagai imbalan dari uang modal (interest on capital)
yang diharuskan pada pemilik proyek.
3) Sewa, yaitu ongkos sewa tanah yang dipakai untuk proyek; dan
4) Keuntungan, yaitu keuntungan (profit) bagi pengelola yang menjalankan
pengelolaan.
Akibat dari perbedaan andil dalam produksi oleh masing-masing individu
tersebut. Dari keempat instrumen tersebut, bunga merupakan instrumen yang ditolak
dalam islam. Para ulama sepakat bahwa bunga itu diharamkan.22
Dalam pandangan Al- Quran, uang merupakan modal serta salah satu faktor
produksi yang penting, tetapi “bukan yang terpenting”. Manusia menduduki tempat
modal disusul sumber daya alam. Pandangan ini berbeda dengan pandangan
sementara pelaku ekonomi modern yang memandang uang sebagai segala sesuatu,
sehingga tidak jarang manusia atau sumber daya alam dianiaya atau ditelantarkan.23
Dalam sistem ekonomi islam modal kerja diharuskan terus berkembang agar
sirkulasi uang tidak terhenti. Dikarenakan jika modal kerja atau uang terhenti
(ditimbun) maka harta itu tidak dapat mendatangkan manfaat bagi orang lain,
termasuk diantaranya jika ada bisnis berjalan maka akan bisa menyerap tenaga kerja.
Islam melarang penimbunan harta dan sebaliknya mendorong sirkulasi harta di antara
semua bagian masyarakat.
Berikut ini merupakan ayat yang berhubungan dengan modal kerja ini
terdapat pada surah Ali-Imran ayat 14:

22
Ibid, hlm 133
23
Racmat. Syafee’i, Fikih Muamalah, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2001). hlm 32.
16

‫اطي ِْر ْال ُمقَ ْنطَ َر ِة ِم َن‬ِ َ‫ت ِم َن النِّ َس ۤا ِء َو ْالبَنِي َْن َو ْالقَن‬ ِ ‫اس حُبُّ ال َّشهَ ٰو‬ ِ َّ‫ُزي َِّن لِلن‬
‫ع ْال َح ٰيو ِة‬ُ ‫ك َمتَا‬ َ ِ‫ث ۗ ٰذل‬
ِ ْ‫ض ِة َو ْال َخي ِْل ْال ُم َس َّو َم ِة َوااْل َ ْن َع ِام َو ْال َحر‬َّ ِ‫ب َو ْالف‬
ِ َ‫الذه‬َّ
‫هّٰللا‬
ِ ‫ ال ُّد ْنيَا ۗ َو ُ ِع ْن َد ٗه ُحس ُْن ْال َم ٰا‬-
‫ب‬
Artinya: “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa
yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas perak kuda pilihan dan binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup dudunia, dan disisi allah tempat kembali-Nya yang
baik.”(Q.S.Ali-Imran [3]: 14).
Pada ayat diatas dapat kita ketahui bahwa dijadikannya indah bagi setiap
manusia dalam kecintaannya kepada harta yang tidak terbilang lagi berlipat ganda.
Yang mana bentuk harta ini berupa emas, perak, binatang ternak sawah serta ladang,
yang semua ini merupakan suatu yang diinginkan dan dicintai oleh manusia.
Kecintaan pada materi ( anak-anak harta benda dan wanita) merupakan sifat dasar
manusia karena berkaitan dengan kebutuhan, hanya saja tidak boleh menuruti hawa
nafsu dalam memenuhi kebutuhan dunia sehingga melupakan kehidupan akhirat.
Harta benda merupakan kebuuhan lahir manusia.
Jadi harta disini merupakan modal bagi kita untuk mencari keuntungan namun
tidak boleh berlebihan yang menyebabkan lalai terhadap perintahnya. Maka sebab itu
jadikanlah modal sebagai kesejahteraan dunia dan akhirat.
Pengaruh modal kerja pada tingkat pendapatan, modal kerja merupakan faktor
pendukung dalam kegiatan usaha karena merupakan kebutuhan utama bagi seorang
pengusaha dalam menjalankan usaha baik pada saat memulai, pengembangan
maupun pada saat penurunanan usaha. Modal kerja mempunyai peranan penting yang
akan menentukan peningkatan pendapatan usaha dari pengusaha karena tersedianya
modal yang cukup akan mempengaruhi kelancaran dan penegmbangan ushah yang
dijalankan. Dari sini dapat digambarkan bahwa modal mempengaruhi tingkat
pendapatan.
2. Tenaga Kerja
17

a. Pengertian Tenaga Kerja


Tenaga kerja adalah semua yang bersedia dan sanggup bekerja. Golongan ini
meliputi yang bekerja untuk kepentingan sendiri, baik anggota-anggota keluarga yang
tidak menerima bayaran berupa uang maupun mereka yang bekerja untuk gaji dan
upah. Juga yang menganggur, tetapi yang sebenarnya bersedia dan mampu untuk
bekerja. 24
Berdasarkan umur, tenaga kerja dibagi tiga:25
1). Penduduk dibawah usia kerja yaitu dibawah 15 tahun.
2). Golongan antara 15-64 tahun
3). Golongan yang sebenarnya sudah melebihi umur kerja, diatas 65 tahun.
Melaksanakan suatu usaha selalu dibutuhkan tenaga. Sesuai dengan peningkatan
kesibukan kerja suatu usaha, maka pengusaha memerlukan tambahan tenaga orang
lain, yaitu buruh karyawan, dan untuk perusahaan besar masih ditambah lagi dengan
staf pemikir.26
Tenaga kerja adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi yang
mempunyai potensi, baik dalam wujud potensi nyata fisik, sebagai penggerak utama
dalam mewujudkan eksistensi dan tujuan organisasi. Tenaga kerja disebut juga
sebagai sumber daya manusia, personil, pekerja, pegawai atau karyawan.27 Pegawai,
karyawan, buruh atau tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam
pengelolaan kegiatan usaha. Manpower Management merupakan bagian tersendiri
dan khusus dari manajemen. Bagaimunapun majunya teanologi dewasa ini, namun
faktor manusia masih memegang peranan bagi suksesnya suatu usaha dalam
meningkatkan pendapatan.
Dalam ilmu ekonomi yang di maksud tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan
fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan di tunjukan dari
24
Mahardika Indra, Pengantar Mikro Ekonomi, (Yogyakarta: Quadrant, 2018). hlm 180.
25
Ibid, hlm 180.
26
Thomas Soebroto, “Pengantar Tekhnik Berusaha”, (Semarang: Yayasan Dhanarta, 1979).
hlm 16.
Siswanto Meldova, “Perencanaan Tenaga Kerja Tinjauan Integratif”, (Malang: UIN
27

MALIKI PRESS, 2012). hlm 3.


18

usaha produksi. Tenaga kerja juga dapat di artikan sebagai segalah sesuatu yang
mengelolah sumber daya alam tersebut dengan menggunakan tenaga dari manusia.28
Dari uraian diatas, bahwa pengelolaan sumber daya alam tidak hanya
membutuhkan teknologi dan modal saja, tetapi sekaligus membutuhkan manusia yang
terampil, mempunyai kemampuan untuk mengatur dan memimpin. 29 Apabila
dikaitkan dengan tujuan usaha, dengan menerapkan prinsip ekonomi, yaitu dengan
pengorbanan tertentu diharapkan diperoleh hasil atau keuntungan yang maksimum.
Maka dari itu, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya tenaga kerja yang
mempunyai pengetahuan, keterampilan, serta sikap mental positif terhadap kegiatan
penegmbangan usaha.
b. Klasifikasi Tenaga Kerja
Tenaga kerja manusia menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:30
1). Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal, seperti guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti.
2). Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman. Misalnya, montir, tukang
kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.
3). Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour),
adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani dari pada rohani,
seperti tenaga kuli panggul, tukang sapu, pemulung,buruh tani.
c. Jenis-Jenis Tenaga Kerja
Faktor produksi berupa tenaga kerja ini adalah manusia/SDM yang mempunyai
keahlian dan keterampilan yang dibedakan 3 golongan, yaitu :31
1). Tenaga kerja kasar.
28
Daniel, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002). hlm 86.
29
Widjaja, Manusia Indonesia Individu, Keluarga, Masyarakat, (Jakarta: Akademika
Pressindo, 1885). hlm 247.
30
Arininoer Maliha, ”Pengaruh Modal, Tenaga Kerja Dan Bahan Baku Terhadap
TingkatPendapatan Industri Kue”. 2018.
31
Mahardika Indra, Pengantar Mikro Ekonomi, (Yogyakarta: Quadrant, 2018). hlm 181.
19

Tenaga kerja tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak


memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan (contoh : tukang jalan
sapu,kuli bangunan dan lain-lain)
2). Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman
kerja (contoh : montir mobil, tukang bayu, perbaikan TV dan lain-lain.)
3). Tenaga terdidik.
Tenaga kerja yang memiliki Pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam
bidang tertentu (contoh : dokter, akuntan, insinyur dan lain-lain).
d. Tenaga Kerja Dalam Islam
Dalam islam, setiap orang dituntut untuk bekerja sesuai dengan kemampuannya
sehingga ia mampu mencukupi kebutuhan diri dan keluarga. Namun, kenyataannya
ada di antara anggota masyarakat tidak mampu bekerja sehingga mereka tidak
berpenghasilan. Ada juga anggota masyarakat yang mampu bekerja, tetapi tidak
mendapatkan pekerjaan (pengangguran) ataupun mendapatkan pekerjaan, tetapi
memperoleh penghasilan yang memadai karena banyaknya anggota keluarga.32
Bekerja atau berusaha merupakan senjata utama untuk memerangi
kemiskinan. Bekerja merupakan cara memperoleh penghasilan, laba ataupun imbalan
yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga. Hal ini akan
terwujud apabila sistem islam yang mengatur kehidupan sosial, politik, dan ekonomi
dilaksanakan secara konsisten.33
Islam menuntun umatnya untuk mendayagunakan semua potensi dan
mengarahkan segala dayanya untuk berusaha. Karena islam melarang seseorang
untuk meminta-minta, sedangkan ia mempunyai daya yang dapat dimanfaatkan untuk
membuka lapangan kerja. Islam membimbing seseorang agar melakukan pekerjaan
sesuai dengan kepribadian, kemampuan, dan kondisi lingkungan. Dalam hal ini, islam

32
Rozalinda. “Ekonomi Islam, Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi”. (Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada juni 2014). Hlm 200
33
Ibid. hlm 200.
20

mengajarkan bahwa semua usaha yang dapat mendatangkan rezeki secara halal
adalah mulia walaupun mencari kayu api. Hal itu lebih baik dari pada meminta-minta
kepada orang lain.34
Al-qur`an juga memberikan penekanan pada umatnya terhadap pekerjaan dan
menerangkan dengan jelas bahwa manusia di ciptakan di bumi ini untuk bekerja keras
guna mencari penghidupan masing-masing, bahkan menjadikannya sebagai
kewajiban terhadap orang-orang yang mampu, lebih dari itu Allah akan memberikan
balasan yang setimpal sesuai amal dan pekerjaan sesuai dengan firma Allah dalam
Q.S an-Nahl (16) ayat 97 :

ً‫صالِحًا ِّم ْن َذ َك ٍر اَ ْو اُ ْن ٰثى َوهُ َو ُم ْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهٗ َح ٰيوةً طَيِّبَ ۚة‬ َ ‫َم ْن َع ِم َل‬
‫ َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم اَجْ َرهُ ْم بِاَحْ َس ِن َما َكانُ ْوا يَ ْع َملُ ْو َن‬-
Artinya : “barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadan beriman, maka sesunggunya akan kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(Q.S.Al-An-
Nahl [16]: 97).
Dari ayat di atas maka dapat dilihat bahwa berbuat baik merupakan kewajiban
bagi setiap manusia, apapun jenis kelaminnya. Jika amal baik yang mereka kerjakan
itu juga disertai keimanan, maka mereka layak mendapat hayatan thayyibah secara
bahasa hayatan thayyibah dapat diartikan kehidupan yang baik, kehidupan yang baik
adalah rezeki yang halal, qana’ah, beriman dan taat, keberuntungan, surga, kesehatan
dan kecukupan dan ridla dan qadla. Dapat simpulkan ada dua macam balasan yang
akan diberikan allah kepada manusia yang beriman dan berbuat baik, yakni balasan
bersifat duniawi dan balasan bersifat ukhrawi (surga/akhirat). Namun perlu digaris
bawahi adalah balasan dunia tidak selalu berkaitan dengan materi saja namun dari
segi immateri juga.
Pengaruh tenaga kerja dan pendapatan, dalam pengembangan suatu pabrik
produksi pabrik seperti Kerupuk Ikan SPN Kota Jambi untuk meningkatkan

34
Ibid. hlm 201.
21

pendapatan maka memerlukan tenaga kerja yang handal, karena tenaga kerja
merupakan faktor produksi yang mengelola input menjadi output. Tenaga kerja
adalah sumber yang berupa jasa-jasa manusia baik itu fisik mauapun mental. Dengan
demikian tenaga kerja bukan saja di artikan sabagai tenaga kerja jasmani yang
digunakan dalam proses produksi,akan tetapi jaga meliputi kemampuan tenaga kerja,
keterampilan kerja maupun pengetahuan yang terdapat dalam diri pekerja. Secara
teoritis, tenaga kerja memiliki konstribusi positif terhadap peningkatan pendapatan
usaha, terutama tenagga kerja yang memiliki skill yang baik.35
3. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas
prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan
ataupun tahunan. Pendapatan merupakan hasil dari suatau usaha seperti home industri
yang sedang beroperasi. Hal itu biasanya di ukur dalam satuan harga pertukaran yang
berlaku. Pendapatan diakui setelah kejadian penting atau setelah terjadinya proses
penjualan pada dasarnya telah diselesaikan. Dalam praktek ini biasanya pendapatan
diakui pada saat terjadinya penjualan.36
Pendapatan seseorang merupakan pendapatan yang secara langsung diterima
yang berasal dari berbagai sumber. Pendapatan dapat diterima dalam berbagai
kegiatan produksi yang merupakan hasil dari balas jasa dalam jangka waktu tertentu.
Balas jasa yang diterima dapat berupa gaji atau upah, sewa, laba ataupun bunga.37
Dari beberapa teori yang ada, dapat di simpulkan bahwa pendapatan adalah
pertambahan modal yang dimiliki perusahaan sebagai hasil dari kegiatan yang
dilakukan oleh wirausaha seperti penjualan barang dagang dan lain-lain.
b. Jenis-Jenis Pendapatan
35
Isnaini Harahap, “Analisis Dampak Penerapan Perbankan Syariah Terhadap Sektor Umkm
Di Sumatera Utara,” 2016.
36
Meta Trisnawati, “Pengaruh modal kerja, tenaga kerja, jam kerja terhadap pendapatan
nelayan tradisional di nagari koto taratak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan” 2013.
37
I Putu Danendra Putra, “Pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap pendapatan dengan
lama usaha sebagai variabel moderating”. Vol .4, No.9 September 2015
22

Menurut Sumarso, pendapatan dalam perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai


pendapatan operasi dan pendapatan non operasi.
1). Pendapatan operasi adalah pendapatan yang di peroleh dari aktivitas utama
perusahaan. Pendapatan operasi dapat di peroleh dari dua sumber yaitu:
a). Penjualan kotor adalah penjualan sebagaimana tercantum dalam
faktur atau jumlah awal pembebanan sebelum dukurangi penjualan
return dan potongan penjualan.
b). Penjualan bersih adalah penjualan yang diperoleh dari penjualan
kotor dikurangi return penjualan ditambah dengan potongan penjualan
dan lain-lain.
2). Pendapatan non operasi adalah pendapatan yang bukan dari kegiatan utama
perusahaan.38
a). Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aktiva atau sumber
ekonomi perusahaan atau pihak lain, contohnya: pendapatan bunga dan
sewa.
Jadi berdasarkan sistem perekonomian sederhana jenis pendapatan dapat dibagi
menjadi sektor rumah tangga dan perusahaan. Dalam rumah tangga pendapatan
dibagi menjadi 3 jenis yaitu: pendapatan formal, informal, dan sup sistem, sedangkan
pendapatan perusahaan dibagi menajadi 2 jenis yaitu: pendapatan operasional dan
pendapatan non operasional. Adapun jenis pendapatan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah berupa pendapatan formal, informal, dan sup sistem berupa uang
yang diterima atas penjualan barang dagang atau produk di kerupuk ikan SPN kota
jambi.
Keberhasilan suatu usaha diantaranya adalah peningkatan dalam akumulasi
modal atau peningkatan modal, jumlah produksi, jumlah pelanggan, perluasan usaha,
perluasan daerah pemasaran, perbaikan saran fisik dan pendapatan usaha.39
38
Soemarso S.R, Akutansi Suatu Pengantar, Buku 2, (Jakarta: Salemba Empat, Cet 5, 2003).
hlm 130
Benedicta
39
prihatin dwi riyanti, Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi
Kepribadian, (Jakarta: Grasindo, 2003). hlm. 4
23

Pendapatan perusahaan akan selalu menentukan tingkat kesuksesan financial dari


suatau perusahaan tersebut, kesuksesan finansial sering bergantung kemampuan
pemasaran. Finansial, operasional akuntansi dan fungsi bisnis lainnya tidak akan
berarti jika tidak ada cukup permintaan akan produk dan jasa, sehingga perusahaan
menghasilkan keuntungan. Harus ada pendapatan agar laba bisa di dapat.40
c. Karakteristik Pendapatan
Menurut skousen, dkk perusahaan merupakan dua kriteria pendapatan umum
melalui daftar pengecekan atas empat faktor yang menjelaskan dua kreteria umum
antara lain:41
1). Bukti yang meyakinkan adanya kesepakatan.
2). Pengiriman yang telah terjadi.
3). Harga atau biaya pemasok adalah tetap atau dapat di tentukan.
4). Tingkat ketertagihan yang tinggi.
d. Sumber-Sumber Pendapatan
Suatu perusahaan untuk mendapatkan suatu keuntungan yang besar harus
mempunyai pendapatan yang memadai. Pendapatan di peroleh dari beberapa
sumber antara lain:42

1). Pendapatan Intern


Pendapatan yang di peroleh dari para anggota atau pun dari pemegang
saham (modal awal) atau semua yang bersangkutan dalam kegiatan
perusahaan itu sendiri.
2). Pendapatan Ekstren

40
Philip kotler dan Kevin lane keller, Manajemen Pemasaran, Jil I, (Jakarta: Erlangga, 2009).
hlm 4.
Pratama Raharja, Pengantar Ilmu Ekonomi, ( Mikroekonomi & Makroekonomi), (Jakarta:
41

FEUI). hlm 25.


42
Soeratno, Teori Ekonomi Dan Penerapannya, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007). hlm 347.
24

Pendapatan yang di peroleh dari pihak luar yang berperan atau


tidaknya dalam kelancaran kegiatan perusahaan. Pendapatan ini juga bisa
berasal dari bunga bank dan lain-lain.
3). Hasi Usaha
Pendapatan yang di peroleh perusahaan dari hasil aktifitas atau
kegiatan perusahaan itu sendiri. Seperti pendapatan jasa dan jual beli barang
dagang dari aktivitas yang di lakukan. Teori di atas menunjukan bahwa
pendapatan suatu perusahaan sangat di pengaruhi oleh banyaknya produksi,
modal, dan volume penjualan baik itu produk barang dagang maupun jasa.
Peroduksi, modal dan volume penjualan sangat menentukan kesuksesan
perusahaan tersebut. Volume penjualan sangat di pengaruhi oleh
kemampuan suatu perusahaan untuk mengelolah modal, memperoduksi
barang dagang serta mengembangkan tenaga kerja.

e. Pendapatan Dalam Islam


Distribusi pendapatan sektor industri terdiri dari mudharabah, musyarakah,
upah maupun sewa. Mudharabah merupakan bentuk kerja sama antara pihak pemodal
(shabihul maal) dengan pengusaha (mudharib) dengan pengusaha (mudharib) dengan
sistem bagi hasil. Pemodal, sebagai pihak yang mempunyai kelebihan harta namun,
tidak punya kesempatan ataupun waktu untuk mengembangkan hartanya. Ia
mendistribusikan sebagian kekayaannya kepada pengusaha dalam bentuk investasi
jangka pendek ataupun jangka panjang secara mudharabah (bagi hasil).43
Sedangkan Musyarakah merupakan kerja sama beberapa pemodal dalam
mengelola suatu usaha dengan sistem bagi hasil. Distribusi kekayaan seperti ini
merupakan bentuk distribusi dalam investasi baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Dengan berhimpunan beberapa pemodal dalam mendirikan suatu perusahaan
seperti PT. ataupun CV tentu akan memberikan peluang kepada masyarakat menjadi
tenaga kerja pada perusahaan tersebut dan memberikan kesempatan kepada mereka
43
Rozalinda. “Ekonomi Islam, Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi”. (Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada juni 2014). hlm 140.
25

untuk mendapatkan pendapatan dalam bentuk upah/gaji. Disamping itu, rumah tangga
yang mempunyai lahan ataupun bangunan yang digunakan perusahaan juga akan
mendapatkan pendapatan dalam bentuk sewa.44
Ekonomi islam datang dengan sistem distribusi yang merealisasikan tujuan
yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Secara umum sistem distribusi dalam
islam merealisasikan tujuan umum syariat islam (maqashid al-syariah) Adapun
tujuan distribusi pendapatan dalam ekonomi islam dapat dikelompokkan kepada :45
1). Tujuan Dakhwah
Tujuan dakwah dalam distribusi pendapatan dapat dilihat dari penyaluran
zakat. Misalnya, penyaluran zakat kepada para muallaf. Memiliki tujuan
dakwah untuk orang kafir yang diharapkan keislamannya dan mencegah
keburukannya, atau orang islam yang diharapkan bertambah kuat iman dan
keislamannya.
2). Tujuan Pendidikan
Secara umum,tujuan pendidikan yang terkandung pada distribusi
pendapatan dalam perspektif ekonomi islam adalah pendidikan akhlak al-
karimah seperti suka memberi, berderma, dan mengutamakan orang lain, serta
mensucikan diri akhlak al-mazmunah, seperti pelit, loba, dan mementingkan
diri sendiri.
3). Tujuan Sosial
Tujuan sosial terpenting dalam distribusi pendapatan adalah :
a).Memenuhi kebutuhan kelompok yang membutuhkan dan
menghidupkan prinsip solidaritas di dalam masyarakat muslim.
b). Mengutamakan ikatan cinta dan kasih sayang diantara individu dan
masyarakat
c.) Mengikis sebab-sebab kebencian dalam masyarakat sehingga
keamanan dan ketentraman masyarakat dapat direalisasikan, karena

44
Ibid, hlm 140.
45
Ibid , hlm 140.
26

distribusi kekayaanyang tidak adil dan akan berdampak pada kemiskinan


dan meningkatkan kriminalitas
d). Mewujudkan keadilan di tengah masyarakat.
4). Tujuan Ekonomi
Distribusi dalam ekonomi islam memiliki tujuan-tujuan ekonomi yaitu :
a). Pengembangan dan pembersihan harta, baik dalam bentuk infak sunnah
maupun wajib. Hal ini mendorong pelakunya untuk selalu
menginvestasikan hartanya dalam bentuk kebaikan.
b). Pemperdayakan sumber daya manusia yang menganggur dengan
terpenuhinya kebutuhan modal usaha mereka. Hal ini akan mendorong
setiap orang untuk mengembangkan kemampuan dan kualitas kerja
mereka.
c). Memberi andil dalam merealisasikan kesejahteraan ekonomi karena
tingkat kesejahteraan ekonomi sangat berkaitan dengan tingkat
komsumsi.46
Dalam ekonomi islam, memperbolehkan semua umat islam mencari rezeki
dimana pun selagi tidak mengganggu atau merugikan kepentingan orang lain dengan
cara yang halal. Dalam surah Al Jumu’ah ayat 10 kita di anjurkan mencari nafkah
dimana pun di seluruh muka bumi, berikut ayat 10 surah Al-jumu’ah :

‫فَا َذا قُضيت الص َّٰلوةُ فَا ْنتَشر ُْوا فى ااْل َرْ ض وا ْبتَ ُغ ْوا م ْن فَضْ ل هّٰللا‬
ِ ِ ِ َ ِ ِ ِ ِ َِ ِ
‫هّٰللا‬
‫َو ْاذ ُكرُوا َ َكثِ ْيرًا لَّ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح ُْو َن‬
Artinya : “Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di
bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung.”(Q.S.Al-Jumu’ah[62]: 10).
Ayat di atas menjelaskan bahwa, setelah kita menunaikan kewajiban kita
terhadap Allah SWT, maka kita di perbolehkan mencari rezeki di manapun kita
berada. Dalam kaidah fiqih dikatakan bahwa “Semua kegiatan muamalah hukumnya
46
Ibid, hlm 141.
27

halal sampai, ada dalilnya yang melarang.” Jadi selagi tidak ada larangan dan tidak
melanggar hukum Islam, kita di perbolehkan mencari rezeki di manapun termasuk
dalam melakukan perdagangan tradisional.
Dalam sebuah ilmu ekonomi mikro, terdapat beberapa sistem perekonimian
sederhana dimana aliran pendapatan hanya terdiri dari 2 sektor, yaitu sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sector
merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan
sektor rumah tangga dan sektor swasta , dengan mengabaikan sektor pemerintah dan
luar negeri. 47

B. Studi Relevan
Dalam melakukan penelitian ini penulis memiliki beberapa referensi dari
penelitian terdahulu yang telah ada. Penelitian terdahulu dapat di lihat pada tabel 2.1
berikut :

Tabel 2.1
Studi Relevan
No Nama Judul Jenis Penelitian Hasil
1. Rusdiah Modal Kerja, Jenis penelitian 1. Modal kerja,
Nasution Luas Lahan, Dan yang dilakukan luas lahan, dan
2018.48 Tenaga Kerja adalah deskriptif tenaga kerja
Terhadap kuantitatif secara serempak
Pendapatan berpengaruh
Usaha Tani nyata terhadap
47
“Pengertian Perekonomian 2 Sektor, Http://Www.Ilmuekonomi.Net/2015/10/Pengertian-
Perekonomian -2-Dua-Sektor.Html, Diakses:01 November 2020, 23.40 WIB,”.
48
Rusdiah Nasution, “Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap
Pendapatan Usaha Tani Nanas“(Studi Kasus: Desa Purba Tuan Barus, Silimakuta, Kab.
Simalungun).Medan : USU 2018”.
28

Nanas (Studi produksi nanas


Kasus: Desa sedangkan
secara parsial
Purba Tuan
modal kerja dan
Barus, tenaga kerja
tidak
Silimakuta,
memberikan
Kab.simalungun) pengaruh yang
nyata terhadap
produksi
sedangkan luas
lahan
berpengaruh
nyata terhadap
produksi.`
2. Secara parsial
variabel yang
berpengaruh
nyata terhadap
pendapatan
adalah modal
kerja dan luas
lahan sedangkan
Tenaga kerja
tidak
memberikan
pengaruh nyata.
Sementara
secara serempak
ketiga variabel
tersebut
berpengaruh
terhadap
pendapatan.

2. Nur Isni Atun Pengaruh Modal Jenis penelitian 1.Terdapat


2016.49 kerja, Tenaga yang dilakukan pengaruh positif
kerja Dan Jenis adalah deskriptif modal kerja
Barang kuantitatif. terhadap

49
Nur Isni Atun, “Pengaruh Modal Kerja , Tenaga Kerja, Dan Jenis Barang Dagangan
Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Perambanan Kabupaten Slaman. Yogyakarta” Universitas
Negeri Yogyakarta,” 2016.
29

Dagangan pendapatan
Terhadap pedagang pasar
Pendapatan perambanan
Pedagang Pasar kabupaten
Perambanan slaman.
Kabupaten Sumbangan
Slaman. efektif (SE%)
variabel modal
memberikan
pengaruh
terhadap
variabel
pendapatan
sebesar 79,67%
dari total
pengaruh
keseluruhan
nilai R yaitu
94,20%.
2. Terdapat
pengaruh positif
tenaga kerja
terhadap
pendapatan
pedagan pasar
perambanan
kabupaten
sleman.
3. Ike Wahyu Analisis Jenis penelitian 1. Hasil uji
Nurfiana Pengaruh Modal yang dilakukan pengaruh
2018.50 kerja , Tenaga adalah deskriptif variabel modal
kerja dan Lokasi kuantitatif terahadap
Terhadap tingkat
Tingkat pendapatan
Pendapatan pedagang adalah
Pedagang Pasar positif. Hal ini
Mranggen dapat dilihat dari
nilai koefesien
regresi variabel

50
Ike wahyu nurfiana, “Analisis Pengaruh Modal Kerja, Tenaga Kerja Dan Lokasi Terhadap
Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Mranggen. Semarang” Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang, 2018.
30

modal sebesar
0,019. Artinya
bahwa modal
kerja
berpengaruh
terhadap tingkat
pendapatan
pedagang pasar.
2. Hasil uji
pengaruh
variabel tenaga
kerja terhadap
tingkat
pendapatan
pedagang adalah
positif. Hal ini
dapat dilihat dari
nilai koefisien
regresi variabel
jam kerja
sebesar 0,308.
Artinya bahwa
tenaga kerja
berpengaruh
terhadap tingkat
pendaptan
pedagang pasar.

4 Satya Nugroho, Pengaruh Modal, Jenis penelitian Hasil uji


Muchamad Tenaga Kerja yang dilakukan menunjukan
Joko Budianto dan Teknologi adalah deskriptif bahwa modal
2018.51 Terhadap hasil kuantitatif. berpengaruh
Produksi susu secara positif
kabupaten dan siginifikan
boyolali. karena JEJAK
Journal of
Economics and
Policy 7 (2)
(2014): 100-202

51
Satya Nugroho, Muchamad Joko Budianto. “Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Teknologi
Terhadap hasil Produksi susu kabupaten boyolali.”2018.
31

157 memiliki
nilai probabilitas
< 0,05, tenaga
berpengaruh
secara positif
dan signifikas
karena memiliki
probabilitas <
0,05 terhadap
produksi susu di
Kecamatan
Musuk. Modal,
tenaga kerja dan
teknologi secara
bersama-sama
berpengaruh
positif terhadap
produksi.
Besarnya
pengaruh ke tiga
variabel
ditunjukan
dengan nilai R2
(R square) =
0,877146. Hal
ini berarti bahwa
pengaruh
Modal, Tenaga
Kerja dan
Teknologi
secara bersama-
sama terhadap
produksi susu
sapi perah
adalah sebesar
87%. Sedangkan
sisanya sebesar
13%
dipengaruhi oleh
faktor-faktor
lain yang tidak
diteliti.
32

5 Abdul Majid Pengaruh modal Jenis penelitian Hasil pengujian


Rosidi, Suparno dan tenaga kerja yang dilakukan secara silmutan
2018.52 terhadap adalah deskriptif bahwa variabel
pendapatan kuantitatif. bebas
home industry modal,dantenaga
sepatu di kerja
kabupaten berpengaruh
sidoarjo. terhadap
pendapatan
home indrustri
sepatu
dibuktikan dari
nilai signifikansi
untuk pengaruh
x1,x2 seacara
silmutan
terhadap y
adalah sebesar
0,002 lebih kecil
dari 0,05 dan
nilai F hitung
7.135 lebih
besar dari F
tabel 3,20,
sehingga dapat
disimpulkan
bahwa terdapat
pengaruh x1,x2
seacara silmutan
terhadap Y

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dapat peneletian terdahulu


tersebut dijadikan acuan dalam penelitian pengaruh modal kerja dan tenaga kerja
terhadap pendapatan UMKM kerupuk ikan SPN Kota Jambi. Adapun yang menjadi
perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
terletak pada objek dan subjek penelitian, variabel dan lokasi penelitian. Dalam
52
Abdul Majid Rosidi, Suparno. “Pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap pendapatan
home industry sepatu di kabupaten sidoarjo”. 2018.
33

penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah UMKM kerupuk ikan SPN yang
berlokasi di Jl. Prabu Siliwangi lrg 34, Rt 23 No. 06, Kel. Tanjung Sari, Kec. Jambi
Timur.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah kesimpulan dari kajian teori yang tersusun dalam
bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih atau perbedaan,persamaan serta
perbandingan nilai variabel.53 Modal kerja dan tenaga kerja adalah faktor produksi
yang mempengaruhi pendapatan industri. Artinya modal kerja sangat penting bagi
perusahaan sebagai motor penggerak dalam sistem keuangan perusahaan. Kemudian
mengelola tenaga kerja merupakan hal yang sangat penting dalam operasi, karena
tidak ada sesuatu yang dapat diselesaikan tanpa adanya tenaga kerja. Berdasarkan
uraian di atas maka bentuk kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran.

MODAL
KERJA (X1)
PENDAPATAN
KERUPUK IKAN SPN
TENAGA (Y)
KERJA (X2)

Keterangan :
1. Variabel dependen adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel lain. Variabel
dependen dalam penelitian ini ialah pendapatan (Y).
2. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel
dalam penelitian ini ialah Modal Kerja (X1) dan Tenaga Kerja (X2).

53
Sugiyono, Metodologi Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2016). hlm. 322
34

Suatu kegiatan dalam produksi tidak akan terwujud dan terlaksana tanpa
adanya alat atau benda yang di gunakan untuk memproduksui suatu barang. Sehingga
perlu adanya faktor-faktor produksi untuk menciptakan (menghasilkan) barang atau
jasa. Adapun faktor produksi tersebut adalah: 1. Modal Kerja 2. Tenaga Kerja.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan-
pertanyaan penelitian. Jadi para peneliti akan membuat hipotesa dalam penelitiannya,
yang bertujuan untuk menjadikannya sebagai acuan dalam menentukan langkah
selanjutnya agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap penelitian yang
dilakukannya.

Berdasarkan kerangka teori tersebut dapat ditarik hipotesa yaitu:


H1 : Modal Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Pendapatan Kerupuk
Ikan SPN Kota Jambi
H2 : Tenaga Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Pendapatan Kerupuk
Ikan SPN Kota Jambi.
H3 : Modal Kerja dan Tenaga Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap
Pendapatan UMKM kerupuk ikan SPN Kota Jambi.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Objek penelitian ini tertuju
pada UMKM Kerupuk Ikan SPN Kota Jambi.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
suatu penelitian ilmiah yang mengembangkan dan menggunakan model
matematis,teori-teori serta hipotesis yang berkaitan dengan penomena alam. Arikunto
mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak
dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan hasilnya.54
Sugoyono mengemukakan bahwa metode penelitian kuantitatif sering
dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut
sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.m metode
ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga
disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapar ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber
data langsung diperoleh dari umkm kerupuk ikan SPN itu sendiri, yaitu terkait
permasalahan yang terjadi pada usaha tersebut dan hasil laporan pembukuan yang

54
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006). hlm 121.
37

diberikan pemilik UMKM yaitu data time series tahun 2018-2020 modal kerja dan
tenaga kerja serta pendapatan. Iqbal hasan data sekunder merupakan data yang di
peroleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber
yang telah ada. Data ini mendukung pembahasan dan penelitian, untuk itu data yang
di peroleh langsung dari kerupuk ikan SPN itu sendiri yang akan membantu dan
mengkaji secara kritis penelitian tersebut..
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian.
1. Interview (wawancara)
Wawancara digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit atau kecil. Dalam penelitian ini, wawancara
digunakan untuk menemukan permasalahan yang terjadi pada UMKM
kerupuk ikan SPN Kota Jambi. Dan wawancara yang dilakukan adalah
wawancara tidak terstruktur dimana peneliti menanyakan secara garis
beras permasalahan yang akan ditanyakan.55
2. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan
orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek
alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Peneliti
menggunakan observasi dikarena responden yang ada tidak terlalu besar.

55
Sugiyono, “Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d”. (ALFABETA BANDUNG)
hlm 137
38

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi tidak


terstruktur dimana observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis
tentang apa yang akan diobservasi.56

F. Metode Analisis Data


1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji normal tidaknya ditribusi faktor gangguan
(residual). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 57 Apabila nilai normalitas lebih
besar dari (>) 0,5 maka data yang digunakan telah berdistribusi normal, akan tetapi
sebaliknya apabila nilainya lebih kecil dari (<) 0,5 maka data yang digunakan tidak
berdistribusi normal, dan tidak layak untuk masuk kedalam model regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji bahwa apakah model regresi terjadi ketidak
samaan variabel dari residual atau pengamatan ke pengamatan lain. 58 Heteros
kedastisitas muncul apabila nilai varian dari variabel tak bebas (Yi) meningkat.
Meningkatnya varian dari variabel bebas (Xi), maka varian dari Yi adalah tidak
sama. Untuk mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas digunakan metode grafik
scatter plot, uji white dimana apabila nilai probabilitas ( p value ) observasi R2 lebih
besar dibandingkan tingkat rasio kesalahan yang diambil (digunakan α = 5 %),
maka residual digolongkan homokedastisitas.59

56
Sugiyono, “Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d”. (ALFABETA BANDUNG)
hlm 145.
Sayekti, Suindyah,“Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah
57

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur.” hlm 66.


58
Ruslam, “Pengaruh Investasi, Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Dan Sektor
Pertambangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Wajo 2008-2017”. hlm 38.
59
Sayekti, “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur.”hlm 488.
39

c. Uji Autokorelasi
Auto korelasi artinya terjadinya korelasi antar anggota serangkaian observasi
yang diurutkan menurut ruang atau waktu. Cara mendeteksi autokorelasi dapat
digunakan dengan metode grafik dan uji d dari Durbi-Watson. Adapun keriterianya
adalah: Jika nilai Durbin-Watson lebih kecil dari -2 ini berrati ada auto korelasi
positif, Jika nilai Durbin-Watson terletak diantara -2 sampai +2, ini berarti tidak ada
autokorelasi. Jika nilai Durbin-Watson lebih besar +2, ini berarti ada autokorelasi
yang negatif.60
d). Uji multikoliniearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Dalam pengujian ini dapat menggunakan
nilai variance infiation factor (VIF). Uji multikolonieritas ini terpenuhi apabila
angka VIF tidak melebihi 10.61
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dua
atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan cara menetapkan
persamaan Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e, dengan ketentuan :
Y = Variabel terikat (pendapatan)
X1 = Variabel bebas satu (modal kerja)
X2 = Variabel bebas dua (tenaga kerja)
a = Nilai konstanta
b1 = Nilai koefisien regresi X1
b2 = Nilai koefisien regresi X2
60
Sayekti, “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur.”
61
Akila, “Pengaruh Intensif Dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Pada CV. Vassel Palembang” 2 (2017): hlm 40.
40

e = Standar error
a). Uji Parsial (Uji T)
Uji statistik t pada dasarnya penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t ini bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara pasial (sendiri) yang diberikan
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Pengujian ini menggunakan
tingkat signifikasi 5% dan melakukan perbandingan antara t hitung dengan t
tabel. Jika nilai t hitung > t tabel maka setiap variabel bebas yang diteliti
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai t hitung <
t tabel maka setiap variabel bebas yang diteliti tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.62
b). Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh secara simultan (bersama-sama) yang diberikan variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y) pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Fhitung
> Ftabel pada α = 5%, maka Ho ditolak, Ha diterima atau variabel bebas secara
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Fhitung < Ftabel
pada α = 5%, maka Ho diterima, Ha ditolak atau variabel bebas secara bersama-
sama tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho)
merupakan model parameter sama dengan nol atau seluruh variabel independen
secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan
hipotesis alternative (Ha) yaitu tidak semua parameter simultan dengan nol atau

62
Dwi, Purwandi, “Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden" Vol. 3 No.2,
Hlm. 6.
41

seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel


dependen.63
c). Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan baik secara parsial (r) maupun secara
bersama-sama (R2) yang menyatakan besarnya keterandalan model yang
digunakan, yaitu digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas (X)
memberikan kontribusi pengaruh pada variabel terikat (Y) dari persamaan
regresi yang diperoleh. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai
dengan 1. Semakin mendekati 0 maka semakin kecil pengaruh variabel
independent sebaliknya, Besarnya nilai koefisien determinasi mendekati 1
merupakan indikator yang menunjukkan semakin kuatnya pengaruh perubahan
variabel-variabel X terhadap variabel Y.64

63
Parsito, Seneng, “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal, Dan
Penanaman Modal Dalam Negeri Terhadap Pdrb Di Provinsi Sulawesi Selatan.” hlm 51.
64
Syaparuddin, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan PAD Provinsi Jambi Pendekatan
Kualitas Granger.” hlm 32.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kerupuk Ikan SPN


Kerupuk ikan SPN merupakan UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang
berdiri pada tanggal 21 desember 2004 yang berlokasi di jl. Prabu siliwangi Lrg. 34
Rt. 23 No. 06 Kel. Tanjung sari Kec. Jambi timur. Nama dari usaha ini yakni kerupuk
ikan SPN merupakan singkatan nama dari pemilik kerupuk ikan ini sendiri yaitu
bapak sapuan. Usaha ini bergerak dibidang makanan ringan kerupuk ikan yang siap
dipasarkan, usaha ini memiliki beberapa macam bentuk kerupuk yang di produksi
yaitu kerupuk bulat, panjang dan keriting. Kerupuk bulat dan panjang merupakan
produk unggulan dari usaha kerupuk ikan SPN hal itu di karenakan kerupuk bulat dan
panjang merupakan resep rahasia milik sendiri.
Adapun aktivitas usaha kerupuk ikan SPN ini adalah memproduksi kerupuk
ikan. Usaha kerupuk ikan SPN memproduksi tiga macam kerupuk yaitu bulat,
panjang dan keriting. Kerupuk bulat dan panjang merupakan resep rahasia dari
pemilik usaha ini dan untuk kerupuk keriting dibeli dalam bentuk yang sudah siap
untuk di goreng. pemilik usaha biasa membeli bahan pada toko sembako. Dalam
kegiatan produksi pemilik usaha kerupuk ikan berusaha unt uk meningkatkan rencana
produksi setiap tahunnya namun terkadang terkendala pada modal kerja dan tenaga
kerja yang ada.
Pada proses produksi kerupuk ikan SPN dimulai dengan pengumpulan
bahan-bahan adonan kerupuk seperti tepung tapioka, garam, ikan, penyedap rasa dan
minyak goreng dan kerupuk ikan berbentuk keriting yang siap di goreng. Berikut
proses pengeolahan kerupuk ikan SPN:
Bahan baku yang telah dibeli dari toko sembako tersebut, kemudian dibuat
adonan yang berbentuk bulat dan panjang lalu digoreng dan untuk kerupuk ikan
keriting langsung digoreng saja. Setelah melakukan penggorengan kerupuk lalu di
diamkan selama beberapa menit lalu kerupuk yang sudah siap kemudian dikemas
kedalam plastik yang sudah ada merek kerupuk ikan SPN. Kerupuk yang sudah siap
dikemas kemudian dipasarkan ke beberapa toko yang ada dipinggir jalan, toko
jajanan yang ada dipasar di Kota Jambi. Dan beberapa toko di Muara Jambi,
kurangnya jangkauan penyebaran pemasaran kerupuk ini disebabkan kurangnya
tenaga kerja yang mengantar atau mengecer produk.

B. Deskripsi Data Penelitian


1. Modal Kerja
Modal kerja merupakan modal yang dibutuhkan untuk jalannya operasional
usaha, baik yang digunakan biaya pengeluaran tetap setiap bulannya maupun biaya
pengeluaran yang tidak tetap setiap bulannya.
Modal kerja merupakan hal penting bagi setiap pelaku usaha, jika dilihat pada
konsep fungsional Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan
pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan. Dengan adanya pendapatan yang dihasilkan maka
pelaku usaha bisa mengembangkan dan menjalankan usahanya berikut jumlah modal
kerja yang dikeluarkan oleh usaha kerupuk ikan SPN.
Tabel 4.1 Modal Kerja Kerupuk ikan SPN Tahun 2018-2020.
Bulan Tahun Tahun Tahun
(Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Bulan)
2018 2019 2020
Januari 5.400.000 3.500.000 2.000.000
Februari 6.000.000 4.350.000 1.200.000
Maret 3.700.000 4.300.000 1.800.000
April 3.250.000 3.500.000 1.500.000
Mei 5.200.000 3.550.000 1.700.000
Juni 4.100.000 3.750.000 2.100.000
Juni 4.200.000 3.500.000 1.900.000
Agustus 4.900.000 3.000.000 1.700.000
September 5.400.000 3.900.000 1.500.000
Okteber 3.000.000 3.000.000 1.900.000
November 2.000.000 2.500.000 2.500.000
Desember 1.800.000 1.800.000 3.000.000
Jumlah 48.950.000 40.650.000 21.300.000
Sumber : pemilik usaha kerupuk ikan SPN
Dari tabel 4.1 diatas modal kerja tersebut diperoleh dari hasil pendapatan,
dimana hasil pendapatan tersebut diputarkan kembali untuk modal kerja selanjutnya.
Terkadang apabila kekurangan modal kerja, pemilik usaha kerupuk ikan SPN
meminjam uang kepada lembaga keuangan seperti koperasi. Modal kerja tersebut
digunakan untuk membeli bahan baku untuk produksi selanjutnya. dapat dilihat
bahwa pada tahun 2018-2020 modal kerja yang dikeluarkan terus mengalami
penurunan dimana penurunan terbesar terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp.
21.300.000. hal tersebut dikarenakan harga bahan baku, pokok pembuatan selalu
berubah-ubah serta pendapatan yang dihasilkan setiap tahunnya menjadi penyebab
berkurangnya modal kerja yang dikeluarkan setiap tahun nya.

2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pengelolaan kegiatan
usaha karena dalam Melaksanakan suatu usaha selalu dibutuhkan tenaga kerja serta
yang mengelolah sumber daya alam tersebut dengan menggunakan tenaga dari
manusia. Tenaga kerja memegang peranan penting bagi suksesnya suatu usaha dalam
meningkatkan pendapatan.
Kualifikasi yang paling utama dalam perekrutan tenaga kerja adalah keahlian
dan keterampilan sesuai dengan yang dibutuhkan, dimana hal ini mempengaruhi
produktivitas kerja dari tenaga kerja tersebut. Berikut jumlah tenaga kerja yang
dimiliki kerupuk ikan SPN dari tahun 2018-2020 dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut
ini :

Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Kerja Kerupuk Ikan SPN.


Tahun Jumlah (orang)
2018 3

2019 2

2020 2

Sumber : Pemilik kerupuk ikan SPN


Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa tenaga kerja yang dimiliki oleh
kerupuk hampir sama setiap tahunnya. Hal tersebut di karenakan tenaga kerja yang
dimilki merupakan keluarga sendiri namun tetap digaji. Pada tahun 2018 usaha ini
memiliki 3 orang tenaga kerja, namun yang digaji hanya 1 orang di karenakan 2
orang lainnya merupakan pemilik dan istrinya. Biasanya gaji yang dibayarkan kepada
satu orang tenaga kerja tersebut adalah sebesar Rp. 400.000 Per/bulan. Namun pada
tahun 2019 sampai sekarang tenaga kerja usaha ini adalah pemilik serta istrinya
sendiri yang tidak menerima bayaran berupa uang. hal tersebut di karenakan kurang
nya pendapatan yang mengakibatkan sulitnya untuk membayar gaji/upah para tenaga
kerja.

3. Pendapatan
Pendapatan adalah pertambahan modal yang dimiliki perusahaan sebagai hasil
dari kegiatan yang dilakukan oleh wirausaha seperti penjualan barang dagang dan
lain-lain. Berikut ini merupakan tabel pendapatan kerupuk ikan SPN dalam 3 tahun
terakhir yang di fomulasikan kedalam bentuk perbulan :

Tabel 4.3 Pendapatan Kerupuk Ikan SPN 2018-2020


Bulan Tahun Tahun Tahun
(Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Bulan)
2018 2019 2020
Januari 9.300.000 5.500.000 3.110.000
Februari 7.400.000 5.550.000 2.150.000
Maret 5.980.000 4.900.000 1.620.000
April 5.200.000 5.510.000 2.330.000
Mei 10.100.000 4.970.000 2.050.000
Juni 5.100.000 4.780.000 3.550.000
Juli 6.400.000 4.690.000 3.120.000
Agustus 7.800.000 6.200.000 2.200.000
September 7.700.000 6.500.000 2.950.000
Okteber 4.500.000 5.660.000 3.450.000
November 3.500.000 4.500.000 2.950.000
Desember 3.400.000 3.450.000 3.610.000
Jumlah 76.380.000 62.210.000 33.090.000
Sumber : Pemilik Usaha Kerupuk Ikan SPN
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat hasil pendapatan kerupuk ikan SPN per-
bulan selama 3 tahun terakhir. Pendapatan tersebut diperoleh dari hasil penjualan.
Pendapatan tersebut kemudian digunakan kembali untuk modal kerja selanjutnya,
untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan terkadang disisihkan untuk ditabung. Data
diatas merupakan data dari tahun 2018-2020, data tersebut menunjukkan bahwa
pendapatan umkm kerupuk ikan selalu menurun setiap tahun.
Dapat dilihat bahwa dari tahun 2018-2020 pendapatan usaha kerupuk ikan
mengalami penurunan pendapatan, pada tahun 2018 pendapatan sebesar Rp.
76.380.000. Pada tahun-tahun berikutnya yakni dari tahun 2018-2020 pendapatan
terus mengalami penurunan pendapatan yang terakhir pada tahun 2020 pendapatan
usaha ini menurun drastis -46% dari tahun sebelumnya yakni sebesar 33.090.000
yang mana pada tahun sebelumnya pada tahun 2019 pendapatan usaha ini sebesar Rp.
62.210.000 penurunan pendapatan ini dipengaruhi oleh kurangnya modal kerja dan
tenaga kerja yang dimiliki oleh pemilik usaha kerupuk ikan SPN serta kondisi
pandemi covid-19 yang terjadi disepanjang tahun 2020.

C. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data pada penelitian ini akan dideteksi melalui grafik
histogram,grafik plot grafik dan Uji normalitas Kolmogorov smirnov test, uji
normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual berdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang berdistribusi
normal.
Dasar pengambilan keputusan : jika nilai signifikansi >0,05, maka nilai
residual berdistribusi normal. Jika nilai sigfkansi <0,05. Maka nilai residual tidak
berdistribusi normal. analisa tersebut dihasilkan berdasarkan perhitungan regresi pada
perangkat lunak IBM SPSS statistics 22. Hasil dari grafik histogram, grafik plot dan
kuji Kolmogorov smirnov penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan pola
grafik uji normalitas dan gambar 4.2 dan uji Kolmogorov smirnov 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.1 Pola Grafik Uji Normalitas

Gambar 4.2 Pola Grafik Uji Normalitas


Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorv Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 36
a,b
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation .66510645

Most Extreme Differences Absolute .188

Positive .133

Negative -.188

Test Statistic .188

Asymp. Sig. (2-tailed) .002c

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .138d

99% Confidence Interval Lower Bound .129

Upper Bound .147

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Untuk model regresi pada penelitian ini sudah memenuhi asumsi normalitas
hal ini dapat dilihat dari histogram yang tidak condong kekiri maupun kekanan dan
nomal P-plot penyebarannya mengikuti garis diagonal dan pada uji normalitas
kolmogorov smirnov dapat dilihat bahwa nilai sig sebesar 138>0.05, maka nilai
residual berdistribusi normal. model regresi layak dipakai untuk memprediksi
pengaruh modal kerja dan tenaga kerja terhadap pendapatan UMKM kerupuk ikan
SPN Kota Jambi.

b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
diteukan adanya korelasi antara variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Hasil pengujian multikolinearitas dapat
dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini.
Gambar 4.4 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF

1 (Constant) 3.981E-16 .114 .000 1.000

Modal Kerja .724 .134 .724 5.394 .000 .743 1.346

Tenaga Kerja .042 .134 .042 .042 .755 .743 1.346

a. Dependent Variable : Pendapatan

Berdasarkan gambar 4.4 di atas maka dapat diketahui bahwa nilai variabel
modal kerja (X1) dan variabel tenaga kerja (X2) adalah 1,346 <10 dan nilai tolerance
0,743> 0,1 maka data tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi
Auto korelasi artinya terjadinya korelasi antar anggota serangkaian observasi
yang diurutkan menurut ruang atau waktu. Cara mendeteksi autokorelasi dapat
digunakan dengan metode grafik dan uji d dari Durbin-Watson. Adapun kriterianya
adalah:
1). Jika nilai Durbin-Watson lebih kecil dari -2 ini berrati ada auto korelasi
positif.
2). Jika nilai Durbin-Watson terletak diantara -2 sampai +2, ini berarti tidak ada
autokorelasi
3) Jika nilai Durbin-Watson lebih besar +2, ini berarti ada autokorelasi yang
negatif.
Gambar 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .747a .558 .531 .68496473 1.465
a. Predictors: (Constant), tenaga kerja , modal kerja
b. Dependent Variable: pendapatan

Berdasarkan gambar 4.5 diatas maka dapat dilihat bahwa nilai durbin-watson
adalah 1.465 artinya nilai durbin-watson terletak antara -2 sampai +2, berarti tidak
ada korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut ruang atau
waktu.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residul satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksinya adalah
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZEPRED
sebagai (X) residulnya SRESID sebagai (Y).

Gambar 4.6 Pola Uji Heterokedastisitas


Berdasarkan penyebaran gambar 4.6 diatas maka dapat dilihat bahwa terdapat
pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka pada
model regresi tidak terjadi masalah heterokedatisitas.

2. Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan cara menetapkan
persamaan Y = a + b1X1 + b2X2 + e, dengan ketentuan :
Y = Variabel terikat (pendapatan)
X1 = Variabel bebas satu (modal kerja)
X2 = Variabel bebas dua (tenaga kerja)
a = Nilai konstanta
b1 = Nilai koefisien regresi X1
b2 = Nilai koefisien regresi X2
e = Standar error

Gambar 4.7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 3.981E-16 .114 .000 1.000

Modal Kerja .724 .134 .724 5.394 .000

Tenaga Kerja .042 .134 .042 .314 .755

a. Dependent Variable: Pendapatan

Berdasarkan hasil perhitungan pada IBM SPSS statistics 22 maka diperoleh


hasil linear berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y= 3,981E-16+0,724+0,042+0,114
Dimana :
Y = Variabel terikat (pendapatan)
X1 = Variabel bebas satu (modal kerja)
X2 = Variabel bebas dua (tenaga kerja)
a = Nilai konstanta
b1 = Nilai koefisien regresi X1
b2 = Nilai koefisien regresi X2
e = Standar error
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna :
a. Berdasarkan persamaan regresi menunjukkan bahwa nilai konstanta mempunyai
arah koefisien regresi positif yaitu sebesar 3.981E-16 artinya jika modal kerja, tenaga
kerja yang dijalankan mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka pendapatan
mengalami kenaikan sebesar 3.981E-16.
b. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan uji regresi linear berganda koefisien
X1 ( modal kerja) bernilai positif sebesar 0.724 artinya menunjukkan bahwa setiap
kenaikan modal kerja sebesar 1 satuan, sementara tenaga kerja dianggap konstan
maka akan meningkatkan hasil pendapatan sebesar Rp. 0.724. jika semakin besar
modal kerja maka semakin meningkat pula pendapatan.
c. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan uji regresi linear berganda koefisien
X2 ( tenaga kerja) bernilai positif sebesar 0.042 artinya menunjukkan jika tenaga
kerja mengalami peningkatan sebesar satu satuan, sementara modal kerja dianggap
konstan maka akan menyebabkan kenaikan hasil pendapatan sebesar Rp. 0.042.

a. Uji Parsial (Uji T)


Uji statistik t pada dasarnya penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Uji t ini bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh secara pasial (indvidu) yang diberikan variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y). Pengujian ini menggunakan tingkat signifikasi 5% dan
melakukan perbandingan antara t hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung > t tabel
maka setiap variabel bebas yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat. Sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel maka setiap variabel bebas yang
diteliti tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Gambar 4.8 Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 3.981E-16 .114 .000 1.000

Modal Kerja .724 .134 .724 5.394 .000

Tenaga Kerja .042 .134 .042 .314 .755

a. Dependent Variable: Pendapatan

Berdasarkan gambar 4.8 uji parsial (uji T) pengujian hipotesis H1, diketahui
nilai sig. untuk pengaruh modal kerja (X1) terhadap (Y) adalah sebesar 0.000<0.05
dan nilai t hitung 5.394>2.262 t tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modal
kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan (Y).
Pengujian hipotesis H2, diketahui nilai sig. untuk pengaruh tenaga kerja (X2)
terhadap (Y) adalah sebesar 0,755>0.05 dan t hitung 0.314<2.262 t tabel. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja (X2) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pendapatan (Y).
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
secara simultan (bersama-sama) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat Fhitung > Ftabel pada α = 5%, maka Ho
ditolak, Ha diterima atau variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat. Fhitung < Ftabel pada α = 5%, maka Ho diterima, Ha
ditolak atau variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap
variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) merupakan model parameter sama dengan nol
atau seluruh variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen. Sedangkan hiportesis alternative (Ha) yaitu tidak semua parameter
simultan dengan nol atau seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Gambar 4.9 Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 19.517 2 9.759 20.799 .000b

Residual 15.483 33 .469

Total 35.000 35

a. Dependent Variable: Pendapatan


b. Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, Modal Kerja

Berdasarkan gambar 4.9 uji simultan (uji F) diatas diketahui nilai signifikansi
untuk pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,000<0,05
dan F hitung 20.799>4,10 F tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima
yang berarti terdapat pengaruh modal kerja (X1) dan tenaga kerja (X2) secara
simultan terhadap pendapatan (Y).
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan baik secara parsial (r) maupun secara
bersama-sama (R2) yang menyatakan besarnya keterandalan model yang digunakan,
yaitu digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas (X) memberikan
kontribusi pengaruh pada variabel terikat (Y) dari persamaan regresi yang diperoleh.
Besarnya nilai koefisien determinasi mendekati 1 merupakan indikator yang
menunjukkan semakin kuatnya pengaruh perubahan variabel-variabel X terhadap
variabel Y.
Gambar 4.10 Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .747 a
.558 .531 .68496473
a. Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, Modal Kerja

Berdasarkan gambar 4.10 uji koefisien determinasi (R2) di atas dapat dilihat
bahwa nilai koefisien determinasi (R2) R-Square adalah sebesar 0.558 hal ini
menunjukkan bahwa variabel modal kerja dan tenaga kerja mampu menjelaskan
pengaruh terhadap variabel pendapatan 55,8% sedangkan 44,2% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diatas, maka selanjutnya
akan membahas tentang pengaruh modal kerja dan tenaga kerja terhadap pendapatan
UMKM kerupuk ikan SPN Kota Jambi.
1. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Pendapatan Kerupuk Ikan SPN.
Berdasarkan gambar 4.8 uji parsial (uji T) pengujian hipotesis H1, diketahui
nilai sig. untuk pengaruh modal kerja (X1) terhadap pendapatan (Y) adalah sebesar
0.000<0.05 dan nilai t hitung 5.394>2.262 t tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
modal kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan (Y).
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan uji regresi linear berganda koefisien X1
(modal kerja) bernilai positif sebesar 0.724 artinya menunjukkan bahwa setiap
kenaikan modal kerja sebesar 1 satuan, sementara tenaga kerja dianggap konstan
maka akan meningkatkan hasil pendapatan sebesar Rp. 0.724. jika semakin besar
modal kerja maka semakin meningkat pula pendapatan.
Dari hasil penelitian diatas maka hal ini sesuai dengan penelitian fitria
anggraeni puspita sari yang mengatakan bahwa modal kerja berpengarih positif dan
signifikan terhadap pendapatan. hal tersebut juga sesuai dengan teori alexandri yang
mengatakan bahwa modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat
penting dalam berdagang karena tanpa modal kerja pedagang tidak dapat memenuhi
kebutuhan untuk menjalankan aktivitasnya. Modal kerja ini misalnya digunakan
untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar
persekot dan pengeluaran-pengeluaran lainnya dan gunanya untuk membiayai operasi
perusahaan.
Dalam pandangan Al- Quran, uang merupakan modal serta salah satu faktor
produksi yang penting, tetapi “bukan yang terpenting”. Manusia menduduki tempat
modal disusul sumber daya alam. Pandangan ini berbeda dengan pandangan
sementara pelaku ekonomi modern yang memandang uang sebagai segala sesuatu,
sehingga tidak jarang manusia atau sumber daya alam dianiaya atau ditelantarkan.
Dalam sistem ekonomi islam modal kerja diharuskan terus berkembang agar
sirkulasi uang tidak terhenti. Dikarenakan jika modal kerja atau uang terhenti
(ditimbun) maka harta itu tidak dapat mendatangkan manfaat bagi orang lain,
termasuk diantaranya jika ada bisnis berjalan maka akan bisa menyerap tenaga kerja.
Islam melarang penimbunan harta dan sebaliknya mendorong sirkulasi harta di antara
semua bagian masyarakat.
Dengan hal ini modal kerja yang dikeluarkan berpengaruh terhadap
pendapatan UMKM kerupuk ikan SPN dikarenakan modal kerja yang dikeluarkan
merupakan faktor yang sangat penting yang digunakan untuk memproduksi barang
dagangan. Apabia modal kerja tidak ada maka tidak ada barang yang akan dijual.
Apabila modal kerja yang dikeluarkan besar maka produksi akan semakin meningkat
dengan meningkatnya jumlah produksi maka akan banyak pula produk yang akan
dihasilkan maka hal tersebut berdampak terhadap meningkatnya pendapatan yang
akan dihasilkan. Dengan meningkatnya pendapatan maka pemilik usaha UMKM
kerupuk ikan SPN Kota Jambi akan dapat menggunakan pendapatan tersebut untuk
modal kerja yang akan dikeluarkan selanjutnya.
2. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Kerupuk Ikan SPN.
Berdasarkan gambar 4.8 uji parsial (uji T) pengujian hipotesis H2, diketahui
nilai sig. untuk pengaruh tenaga kerja (X2) terhadap (Y) adalah sebesar 0,755>0.05
dan t hitung 0.314<2.262 t tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja
(X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan (Y). Berdasarkan hasil
penelitian dan perhitungan uji regresi linear berganda koefisien X2 ( tenaga kerja)
bernilai positif sebesar 0.042 artinya menunjukkan jika tenaga kerja mengalami
peningkatan sebesar satu satuan, sementara modal kerja dianggap konstan maka akan
menyebabkan kenaikan hasil pendapatan sebesar Rp. 0.042.
Dari hasil penelitian diatas maka hal ini sesuai dengan penelitian meta
trisnawati yang mengatakan bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pendapatan. hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa tenaga
kerja adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi yang mempunyai
potensi, baik dalam wujud potensi nyata fisik, sebagai penggerak utama dalam
mewujudkan eksistensi dan tujuan organisasi.
Dalam islam, setiap orang dituntut untuk bekerja sesuai dengan
kemampuannya sehingga ia mampu mencukupi kebutuhan diri dan keluarga. Namun,
kenyataannya ada di antara anggota masyarakat tidak mampu bekerja sehingga
mereka tidak berpenghasilan. Islam juga menuntun umatnya untuk mendayagunakan
semua potensi dan mengarahkan segala dayanya untuk berusaha. Karena islam
melarang seseorang untuk meminta-minta, sedangkan ia mempunyai daya yang dapat
dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja. Islam membimbing seseorang agar
melakukan pekerjaan sesuai dengan kepribadian, kemampuan, dan kondisi
lingkungan. Dalam hal ini, islam mengajarkan bahwa semua usaha yang dapat
mendatangkan rezeki secara halal adalah mulia walaupun mencari kayu api. Hal itu
lebih baik dari pada meminta-minta kepada orang lain.
Namun tidak semua perusahaan memerlukan tenaga kerja untuk menjalankan
usahanya. Serta tidak semua perusahaan memerlukan tenaga kerja yang banyak, hal
tersebut di karenakan besar kecilnya jumlah tenaga kerja yang digunakan tidak
menyebabkan jumlah produksi meningkat atau menurun yang akan diikuti dengan
tinggi rendahnya pendapatan yang diperoleh. Di dalam usaha kerupuk ikan SPN
jumlah tenaga kerja tidak terlalu berperan penting dalam upaya meningkatkan hasil
produksi dengan imbalan pendapatan juga tinggi akan tetapi peran tenaga kerja dalam
usaha kerupuk ikan SPN adalah hanya untuk mengefisiensikan waktu saja.
3. Pengaruh Modal Kerja dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan
Kerupuk Ikan SPN.
Berdasarkan temuan empiris hal tersebut menunjukkan bahwa modal kerja
dan tenaga kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan
UMKM kerupuk ikan SPN. hal tersebut dapat dilihat pada nilai signifikansi untuk
pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,000>4,10 Ftabel,
sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima yang berarti terdapat pengaruh modal
kerja (X1) dan tenaga kerja X2 secara simultan terhadap Y.
Hal diatas juga dapat dijelaskan pada hasil pengujian koefisien determinasi
Berdasarkan gambar 4.10 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2)
adalah sebesar 0.558 hal ini menunjukkan bahwa variabel modal kerja dan tenaga
kerja mampu menjelaskan pengaruh terhadap variabel pendapatan sebesar 55,8%,
sedangkan 44,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak tidak di teliti dalam
penelitian ini.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa modal kerja dan
tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan yang dihasilkan.
Dalam arti jika jumlah ketiga variabel tersebut secara bersama – sama bertambah
maka jumlah produksi akan meningkat, yang akhirnya akan meningkatkan
pendapatan. Sebaliknya apabila jumlah kedua variabel tersebut berkurang maka
secara otomatis jumlah produksi juga akan menurun, dan ini akan menyebabkan
rendahnya pendapatan yang diterima oleh pemilik usaha UMKM kerupuk ikan SPN
Kota Jambi.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Variabel modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
UMKM kerupuk ikan SPN Kota Jambi. Hal tersebut berdasarkan tabel 4.9
pengujian hipotesis H1, untuk pengaruh modal kerja (X1) terhadap (Y)
adalah sebesar 0.000<0.05 dan nilai t hitung 5.394>2.262 t tabel. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa modal kerja (X1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pendapatan (Y). Serta berdasarkan hasil penelitian dan
perhitungan uji regresi linear berganda koefisien X1 ( modal kerja) bernilai
positif sebesar 0.724 artinya menunjukkan bahwa setiap kenaikan modal
kerja sebesar 1 satuan, sementara tenaga kerja dianggap konstan maka akan
meningkatkan hasil pendapatan sebesar Rp. 0.724. jika semakin besar modal
kerja maka semakin meningkat pula pendapatan.
2. Variabel tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pendapatan umkm kerupuk ikan SPN Kota Jambi. Hal tersebut berdasarkan
tabel 4.8 pengujian hipotesis H2, diketahui nilai sig. untuk pengaruh tenaga
kerja (X2) terhadap (Y) adalah sebesar 0,755>0.05 dan t hitung 0.314<2.262
t tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja (X2) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan (Y). Serta berdasarkan
hasil penelitian dan perhitungan uji regresi linear berganda koefisien X2
( tenaga kerja) bernilai positif sebesar 0.042 artinya menunjukkan jika tenaga
kerja mengalami peningkatan sebesar satu satuan, sementara modal kerja
dianggap konstan maka akan menyebabkan kenaikan hasil pendapatan
sebesar Rp. 0.042.
3. Variabel modal kerja dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan UMKM kerupuk ikan SPN Kota Jambi. Hal ini
dibuktikan melalui pengujian uji F (simultan) diketahui nilai signifikansi
untuk pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar
0,000<4,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima yang berarti
terdapat pengaruh positif dan signifikan X1 dan X2 secara simultan terhadap
Y.

B. Implikasi
Berdasrkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan implikasi
secara teoritis dan praktis sebagai berikut :
1. Implikasi Teoritis
Secara Teoritis, modal kerja dan tenaga kerja memiliki pengaruh terhadap
pendapatan UMKM kerupuk ikan SPN Kota Jambi. Penelitian yang dilakukan
diharapkan dapat dijadian parameter dalam pertimbangan ataupaun pengambilan
keputusan didalam upaya mengoptimalkan modal kerja yang dikeluarkan
khususnya, agar pendapatan yang dihasilkan meningkat. . Hasil penelitian
menunjukan bahwasanya modal kerja memiliki pengaruh yang lebih besar
ketimbang variable tenaga kerja, akan tetapi bukan berarti pemilik usaha kerupuk
ikan SPN lebih memprioritaskan modal kerja ketimbang tenaga kerja. Karena pada
sejatinya tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang berperan sebagai
penggerak suatu kegiatan produksi.
2. Implikasi Praktis
Secara praktis, penelitian ini sebagai bentuk masukan bagi pemilik usaha
kerupuk ikan SPN, serta pelaku UMKM lainnya, karena dalam meningkatkan
pendapatan melalui modal kerja dan tenaga kerja.
C. Saran
Untuk meningkat pendapatan UMKM kerupuk ikan SPN yang berlokasi Jl.
Prabu Siliwangi lrg 34, Rt 23 No. 06, Kel. Tanjung Sari, Kec. Jambi Timur maka
peneliti menyarankan beberapa hal dimana hal tersebut berupa hasil temuan
penelitian ini, sebagai berikut :
1. Mengingat modal kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan. Pemilik usaha
ini harus menambah modal kerja hal tersebut untuk meningkatkan ketersediaan
bahan baku yang digunakan dan di butuhkan.
2. Mengingat tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan, Dengan demikian
diharapkan kepada pemilik usaha kerupuk ikan SPN, penggunaan tenaga kerja
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan sehingga akan mengurangi biaya
pengeluaran lebih efisien, meningkatkan produktivitas produk maka hal tersebut
akan melancarkan mobilitas distribusi pemasaran.
3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya supaya bisa menambah dan mengkaji
secara mendalam dengan objek penelitian dan sudut pandang yang berbeda dalam
menggunakan variabel yang lain. Sebab variabel modal kerja dan tenaga kerja
yang peneliti gunakan sebagai variabel bebas hanya memiliki kontribusi sebesar
55,8% mempengaruhi variabel pendapatan dan 44,2% sisanya dipengaruhi oleh
faktor-faktor lainnya. Serta mengembangkan lagi lokasi penelitiannya bukan
hanya di UMKM kerupuk ikan SPN kota Jambi saja melainkan beberapa UMKM
di Kota Jambi maupun di daerah lain.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur

Departemen agama dan al-qur’an terjemahan al-qur’an surah ali-Imran Ayat 14.

Departemen agama dan Al-qur'an terjemahan surah An-Nahl Ayat 97.

Departemen agama dan al-qur’an terjemahan surah Al-Jumu’ah Ayat 10.

Abdul Majid Rosidi, Suparno. “Analisis Pengaruh Modal Dan Tenaga Kerja
Terhadap Pendapatan Home Industry Sepatu Dikabupaten Sidoarjo.” 2018.

Akila, “Pengaruh Intensif Dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja


Karyawan Pada CV. Vassel Palembang” 2 (2017).

Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka


Cipta, 2006.

Arininoer Maliha. “Pengaruh Modal, Tenaga Kerja Dan Bahan Baku Terhadap
TingkatPendapatan Industri Kue”, 2018.

Anindita Trinura Novitasari, “Pengaruh Modal Kerja, Keterampilan Tenaga Kerja,


dan Inovasi Terhadap Pertumbuhan Usaha Kecil Batik di Kecamatan Tanjung
Bumi Kabupaten Bangkalan” Vol 1, No 1. November 2017

An- Nabhani Taqyuddin, “Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif Islam”,


(Surabaya: Risalah Gusti, 1996)

Benedicta prihatin dwi riyanti. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi


Kepribadian, Jakarta: Grasindo, 2003.

Daniel. Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

Dwi, Purwandi, “Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden" Vol. 3


No.2.

Dwi Nila Andriani, “Pengaruh modal, tenaga kerja, dan bahan baku terhadap hasil
produksi (studi kasus pabrik sepatu pt. kharisma baru indonesia).” 152 |
Equilibrium, Vol 5, No 2, juli 2017.

Fitria Anggraeni. “Analisis Pengaruh Modal Kerja, Tenaga Kerja Dan Lama Usaha
Terhadap Pendapatan Pengrajin Tas Di Kecamatan Krembangan Kota
Surabaya.” 2020.
Ike wahyu nurfiana. “Analisis Pengaruh Modal Kerja, Tenaga Kerja Dan Lokasi
Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Mranggen. Semarang:”
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. 2018.

Isnaini Harahap. “Analisis Dampak Penerapan Perbankan Syariah Terhadap Sektor


Umkm Di Sumatera Utara”. 2016.

I Nengah Kartika. Komang Widya Nayaka, “Pengaruh Modal, Tenaga Kerja Dan
Bahan Baku Terhadap Pendapatan Pengusaha Industri Sanggah Di
Kecamatan Mengwi Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia,” 2018.

I Putu Danendra Putra, “Pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap pendapatan
dengan lama usaha sebagai variabel moderating”. VOL.4, NO.9 September
2015

Komang Widya Nayaka, I Nengah Kartika. “Pengaruh Modal, Tenaga Kerja Dan
Bahan Baku Terhadap Pendapatan Pengusaha Industri Sanggah Di
Kecamatan Mengwi Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia”. 2018.

Mahardika Indra. Pengantar Mikro Ekonomi, Yogyakarta: Quadrant, 2018.

Meldova, Siswanto. “Perencanaan Tenaga Kerja Tinjauan Integratif”, Malang: UIN


MALIKI PRESS, 2012.

Meilinda Khusniatus Sa’dah, “Pengaruh modal kerja, tenaga kerja, dan jam kerja
terhadap pendapatan industri brem di kabupaten madiun” 2020Meta
Trisnawati, “Pengaruh modal kerja, tenaga kerja, jam kerja terhadap
pendapatan nelayan tradisional di nagari koto taratak kecamatan sutera
kabupaten pesisir selatan” 2013.

Nase Saepudin Zuhri. ”Sukses Membangun Wirausaha Prinsip, Strategi, Dan Kiat
Melengkapi Kajian Perspektif Islam”. Bandung: Fokusmedia, 2017.

Nur Isniatun. “Pengaruh Modal Kerja , Tenaga Kerja, Dan Jenis Barang Dagangan
Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Perambanan Kabupaten Slaman.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.” 2016.

Parsito. “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal, Dan


Penanaman Modal Dalam Negeri Terhadap PDRB Di Provinsi Sulawesi
Selatan”.

Parsito, Seneng, “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal, Dan
Penanaman Modal Dalam Negeri Terhadap Pdrb Di Provinsi Sulawesi
Selatan.”
Philip kotler dan Kevin lane keller. Manajemen Pemasaran, Jil I,. Jakarta: Erlangga,
2009.

Racmat. Syafee’i, Fikih Muamalah, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2001)

Raharja, Pratama. Pengantar Ilmu Ekonomi, ( Mikroekonomi & Makroekonomi).


Jakarta: FEUI.

Rusdiah nasution. “Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja
Terhadap Pendapatan Usaha Tani Nanas (Studi Kasus: Desa Purba Tuan
Barus, Silimakuta, Kab. Simalungun”. Medan : USU 2008.

Ruslam, “Pengaruh Investasi, Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Dan Sektor


Pertambangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Wajo 2008-
2017”.

Rozalinda. “Ekonomi Islam, Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi”.


(Jakarta : PT RajaGrafindo Persada juni 2014).

Rozalinda. “Ekonomi Islam, Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi”.


(Jakarta : PT RajaGrafindo Persada juni 2014).

Satya Nugroho, Muchamad Joko Budianto. “Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan
Teknologi Terhadap hasil Produksi susu kabupaten boyolali.”2018.

Sayekti, Suindyah,“Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah


Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur.”

Sayekti, “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap


Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur.”

Shaikh.M. Faiz. “Impact of SMES on Employment in Textile Industry of Pakistan.”


Vol 8 [4] :

Siswanto Meldova, “Perencanaan Tenaga Kerja Tinjauan Integratif”, (Malang: UIN


MALIKI PRESS, 2012).

Soemarso S.R. Akutansi Suatu Pengantar, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat, Cet 5,
2003.

Soeratno. Teori Ekonomi Dan Penerapannya, Jakarta: PT. Gramedia 2007.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2016.


Sugiyono, “Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d”. (ALFABETA
BANDUNG)

Suindyah sayekti. “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah


Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur”.

Sumarsono, sonny. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori Dan Kebijakan Publik.
Jakarta: Graha ilmu, 2013.

Suryana. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat Dan Proses Menuju Sukses.


Jakarta: Kencana, 2011.

Syaparuddin, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan PAD Provinsi Jambi Pendekatan


Kualitas Granger.”

Thomas Soebroto. “Pengantar Tekhnik Berusaha”, Semarang: Yayasan Dhanarta,


1979.

Widjaja. Manusia Indonesia Individu, Keluarga, Masyarakat, Jakarta: Akademika


Pressindo, 1885.
B. Internet
Https://Www.Antaranews.Com/Berita/934192/Pemprov-Jambi-Prioritaskan.
Pembinaan-Umkm-Ke-Jenjang-Lebih-Tinggi.

C. Undang-undang
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I UU No. 20 Tahun 2008 Tentang
UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah).

Anda mungkin juga menyukai