Anda di halaman 1dari 2

2.

OBLIGASI

Obligasi merupakan salah satu jenis aset finansial dan instrumen modal (utang) yang

tergolong Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (fixed-income securities)

yang diperjualbelikan dalam pasar modal.

Bursa Efek Indonesia(2010) mengartikan obligasi sebagai surat utang jangka menengah-

panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk

membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada

waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Keuntungan dalam investasi obligasi disebut Yield. Ada 3 macam Yield yang diperoleh

investor dari berinvestasi obligasi antara lain:

● Current Yield

Keuntungan yang diperoleh dari pembayaran kupon.

● Yield to Maturity

Keuntungan jika memegang obligasi hingga jatuh tempo.

● Capital Gain Yield

Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dengan harga jual

Investasi pada instrumen obligasi, menarik bagi investor dikarenakan kelebihan dalam hal

keamanannya bila dibandingkan dengan saham, yaitu:

● volatilitas saham lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi sehingga daya

tarik saham berkurang

● obligasi menawarkan tingkat return yang positif dan memberikan pendapatan

yang tetap (Purwaningsih, 2008)


Return yang dapat diperoleh pemegang obligasi adalah kupon (bunga) yang diterima secara

reguler selama masa investasi sampai jatuh tempo, dan potensi keuntungan yang didapat dari

penjualan obligasi pada harga yang lebih tinggi dari harga beli-nya. Pada umumnya harga

obligasi akan meningkat jika suku bunga tabungan menurun.

Memahami risiko investasi sama pentingnya seperti memahami potensi keuntungan yang bisa

kita peroleh dengan berinvestasi. Risiko yang ada apabila kita berinvestasi obligasi antara

lain:

● Risiko Gagal Bayar. Karena obligasi merupakan janji untuk membayar, maka resiko

paling besar adalah si penerbit tidak dapat memenuhi kewajibannya.

● Risiko Likuiditas. Karena obligasi dapat diperjualbelikan antara satu investor dengan

investor lain, maka ada kemungkinan ketika seorang investor ingin menjual suatu

obligasi, tidak ada yang bersedia membeli atau bersedia namun di harga yang sangat

rendah. Risiko ini disebut risiko likuiditas.

● Risiko Perubahan Inflasi dan Suku Bunga. Harga obligasi amat ditentukan oleh

perubahan inflasi dan suku bunga. Jika inflasi dan suku bunga naik, maka harga

obligasi akan turun dan sebaliknya jika inflasi dan suku bunga naik, maka harga

obligasi akan naik. Bagi investor yang ingin berinvestasi di obligasi dengan tujuan

diperdagangkan, maka inflasi dan suku bunga merupakan faktor penting yang harus

diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai