Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan
untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Kelebihan uang kas dalam suatu
perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya
diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak
dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam
jangka pendek. Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank
atau surat surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang).
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus
diklasifikasikan

dalam

kelompok

diperdagangkan.

Efek

dalam

kelompok

diperdagangkan biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat


sering dilakukan. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan
harga jangka pendek.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan
untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.
Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan
karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut.
Karena jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan
dalam bentuk atau dalam jangka pendek.
Ada beberapa peluang investasi jangka pendek yang bisa diambil. Mungkin beberapa
diantaranya sudah tidak asing lagi. Berikut ini adalah beberapa investasi jangka pendek yang
bisa dicoba:
1. Tabungan
Tabungan merupakan salah satu contoh investasi jangka pendek. Saat menabung di
bank, uang yang dimasukkan bisa dicairkan kapan saja. Dengan kata lain, saat membutuhkan
uang, uang dapat ditarik kapanpun dan dimanapun melalui ATM bagi yang menggunakannya.
Itulah kelebihan dari tabungan. Kekurangan dari tabungan adalah tingkat suku bunga yang
sangat rendah sehingga tidak bisa mengharapkan lebih dari tabungan.
2. Deposito
Perbedaan deposito dan tabungan adalah pada jangka waktu yang ditetapkan. Kalau di
tabungan, bisa mengambil dana kapan saja, beda halnya dengan deposito. Di deposito, ada
jangka waktu tertentu dimana uang yang disimpan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo.
Misalnya, ketika ingin mengambil deposito 3 bulan, maka uang harus tersimpan di bank
selama 3 bulan. Setelah itu baru bisa diambil. Jika mengambil uang sebelum jatuh tempo, ada
pinalti yang harus bayarkan. Deposito yang bisa diambil dalam jangka waktu 1 bulan, 3

bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Bunga yang ditawarkan deposito akan lebih tinggi dari bunga
tabungan.
3. Reksadana
Ada jenis reksadana jangka pendek yang juga bisa dicoba. Reksadana yang terkait
pada pasar uang merupakan reksadana jangka pendek. Pada reksadana ini, uang yang
dimasukkan akan dialirkan ke bentuk obligasi jangka pendek, sertifikat bank Indonesia dan
deposito. Persentase besarnya setiap jenis investasi itu tergantung dari diskusi yang dilakukan
dengan konsultan keuangan yang menangani reksadana.
4. Saham
Saham dapat menjadi investasi jangka pendek maupun panjang. Ada saham-saham di
pasar modal yang fluktuasi harganya cukup cepat. Inilah saham-saham yang cocok untuk
investasi jangka pendek. Ini bisa dilakukan transaksi jual beli dalam jangka pendek.
Tujuan investasi jangka pendek adalah :
1)

Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu.

2)

Memperoleh tambahan dana.

Karakteristik investasi jangka pendek adalah :


1) Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.
2) Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat
menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas.
3) Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah
karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi
jangka pendek).
Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara
lain adalah :

1. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha,
misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu
badan usaha.
2. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang
baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu
lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah;
atau
3. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas
jangka pendek.
Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :
1. Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 , maka
dianggap ditransaksikan pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari.
2. Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan
sampai dengan tanggal transaksi jual beli obligasi.
3. Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya.
2.2 Investasi Obligasi
Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya,
obligasi sebenarnya merupakan pinjaman yang Anda berikan kepada suatu perusahaan.
Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau
pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu.
Karena Anda memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah, maka
peminjam (perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan pinjaman tersebut ditambah
dengan bunganya selama jangka waktu tertentu.
Obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa
berlaku merupakan salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia
saat ini. Obligasi merupakan jenis investasi jangka panjang. Modal yang harus dikeluarkan
untuk investasi obligasi relatif cukup besar untuk investor individu. Nilai obligasi yang

diperjual-belikan biasanya dalam satuan yang cukup besar, misalnya Rp. 5 Miliar. Masa
berlaku obligasi tergantung kepada lembaga atau badan yang menerbitkannya, umumnya
antara 5 sampai 10 tahun. Semakin pendek durasi obligasi berarti semakin kecil pengaruhnya
terhadap tingkat suku bunga. Semakin panjang durasinya maka semakin sensitif terhadap
perubahan suku bunga. Anda dapat menjual obligasi yang Anda miliki pada pihak lain di
pasar sekunder sesuai dengan nilai atau harga pasar sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.
Perubahan harga obligasi di pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan
persepsi terhadap resiko. Harga obligasi di pasar modal dapat lebih tinggi atau lebih rendah
dari nilai parinya. Berinvestasi pada obligasi tidak hanya memberikan keuntungan dari
pembayaran bunga tetap (kupon), tapi Anda juga memiliki peluang untuk medapatkan
keuntungan dari capital gain (selisih harga beli dan jual). Suatu obligasi dapat
diperjualbelikan setiap saat (sebelum jatuh tempo) dengan harga yang lebih atau kuran dari
nilai parinya, tergantung kondisi pasar. Siapa yang memiliki obligasi pada saat jatuh tempo
akan mendapatkan pembayaran kembali sejumlah nilai pari tersebut. Harga-harga obligasi
dapat berfluktuatif oleh karena beberapa hal, seperti : tingkat bunga yang dibayar obligasi,
tingkat kepastian pembayaran kembali atau kondisi ekonomi secara keseluruhan terutama
tingkat inflasi yang mempengaruhi tingkat suku bunga bank.
Umumnya nilai kupon obligasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga
deposito, tetapi lebih rendah dari suku bunga pinjaman (kredit) bank. Harga obligasi akan
berfluktuasi, besarnya fluktuasi tergantung kepada permintaan, penawaran dan suku bunga
yang terjadi di pasar. Harga obligasi berkorelasi negative dengan tingkat suku bunga. Faktor
lain penurunan harga dari obligasi dapat berasal dari peningkatan resiko perusahaan yang
mengeluarkan obligasi tersebut. Resiko gagal bayar pada sebuah obligasi tercermin dalam
peringkat (rating) dari obligasi tersebut.
Didalam prospektus yang disampaikan kepada para calon investor, disajikan
ringkasan fakta dan pertimbangan-pertimbangan penting. Misalnya tentang anggaran dasar
perusahaan, bidang usaha perusahaan termasuk mencantumkan jumlah nominal obligasi dan
tujuan penggunaanya. Data-data penting seperti laporan keuangan terbaru dilampirkan secara
utuh. Riwayat singkat emiten dan para pemegang saham, struktur perusahaan, kegiatan dan
prospek usaha. Pada bagian awal prospektus akan dituliskan ringkasan penawaran umum
yang akan menjelaskan identitas obligasi tersebut.

Pada umumnya, semakin panjang waktunya maka akan semakin tinggi tingkat bunga
yang ditawarkan untuk menutupi resiko tambahan yang dikarenakan jangka waktu investasi
yang sangat panjang. Hubungan antara tingkat suku bunga yang dibayarkan suatu obligasi
(jangka pendek maupun jangka panjang) dengan tanggal atau tahun jatuh temponya disebut
kurva hasil (Yield Curve). Yield adalah apa yang sebenarnya investor dapatkan dari hasil
menananmkan uangnya pada obligasi. Kebanyakan kolom obligasi menyatakan yield saat ini
(current) dalam presentase. Para investor menggunaka current yield untuk membandingkan
nilai relatif suatu obligasi.
YTM (Yield To Maturity) adalah cara untuk memprediksi keuntungan dalam suatu
jangka waktu. YTM menghitung tingkat bunga obligasi yang dihubungkan dengan harga,
dengan selisih harga penjualan terhadap nilai pari, dengan tahun-tahun tersisa hingga obligasi
tersebut jatuh tempo. Nilai YTM ditentukan oleh tiga hal yaitu jumlah pembayaran yang
diterima secara periodik, harga perolehan serta jangka waktu jatuh tempo.
Biasanya, Obligasi diterbitkan dengan cirri-ciri sebagai berikut :

Tanggal jatuh tempo (maturity date) obligasi, yaitu tanggal yang sudah ditetapkan
oleh peminjam untuk melunasi hutangnya. Walaupun ada tanggal jatuh tempo yang
tercantum dalam suatu obligasi bukan berarti Anda harus memegang obligasi tersebut
hingga jatuh tempo, karena Anda dapat memperjualbelikannya pada pasar obligasi.

Tingkat bunga (coupon rate) obligasi, yaitu tingkat bunga yang akan dibayarkan
kepada Anda secara periodik. Tingkat bunga yang diberikan dapat tetap (bunga yang
dibayarkan kepada Anda adalah tetap setiap tahun) atau tingkat bunga mengambang
(bunga yag dibayarkan akan disesuaikan secara periodik).

Nilai nominal (face value atau par value) obligasi yaitu sejumlah uang tertentu
yang dipinjamkan kepada perusahaan tersebut, jumlah ini yang akan menjadi pokok
pinjaman.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, obligasi dapat dikeluarkan baik oleh

perusahaan maupun pemerintah. Obligasi pemerintah memiliki tingkat keamanan tertinggi


(savereign risk) karena pemerintah memiliki kemampuan untuk membebankan pajak dan

mencetak uang. Obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah biasa dikenal sebagai obligasi
ritel /ORI.
Tapi ketika Anda hendak memutuskan untuk memilih obligasi perusahaan, pilihlah
selalu dari obligasi yang memiliki peringkat tertinggi terlebih dahulu. Peringkat ini
mencerminkan resiko kegagalan dalam membayar bunga atau pokok.
Peringkat AAA memiliki resiko paling rendah, lalu disusul AA, A, BBB dan
seterusnya sampai D yang menandakan bahwa obligasi tersebut sudah gagal bayar
(wanprestasi). Selain resiko kegagalan seperti di atas, ada beberapa resiko lagi yang terdapat
dalam obligasi seperti : resiko suku bunga, resiko kesempatan investasi kembali (reinvestment risk) dan lain-lain.
1. Resiko suku bunga
Harga Obligasi bergerak berlawanan arah (berkorelasi negatif) dengan pergerakan
suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi turun. Misalkan Anda memiliki obligasi
pemerintah senilai Rp. 5.000.000,- dengan tingkat bunga 10%. Anda membeli obligasi
tersebut awal tahun 2005. Namun sejak tahun 2008 pemerintah menerbitkan obligasi baru
dengan tingkat bunga 15%. Bunga yang Anda terima tetap 10% sementara orang lain
mendapatkan bunga yang lebih tinggi dari hari ini yaitu 15%. Dengan demikian berapa harga
yang akan pemodal tawarkan kepada Anda sebagai pemegang obligasi tersebut ? Sudah tentu
harganya akan lebih rendah dari Rp. 5.000.000,- karena obligasi yang Anda miliki
memberikan bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga obligasi di pasar. Semakin panjang
tanggal jatuh tempo obligasi, semakin tinggi resiko suku bunga yang terdapat dalam obligasi
tersebut karena fluktuasi suku bunga lebih tinggi dalam jangka panjang.
2. Resiko inflasi
Resiko berikutnya adalah resiko inflasi. Anda harus memperhatikan kondisi ekonomi
dari waktu ke waktu untuk dapat mengamati pergerakan laju inflasi. Jika Anda melihat
kemungkinan akan naiknya inflasi, maka juallah obligasi yang Anda pegang secepatnya
karena bila inflasi meningkat maka suku bunga juga akan meningkat. Sebab jika Anda
memegang obligasi yang memberikan tingkat kupon yang lebih rendah, Anda akan
kehilangan daya beli dari bunga yang Anda terima.

3. Resiko lainnya
Resiko lainnya adalah resiko kesempatan investasi kembali (reinvestment risk) Anda
tidak dapat berharap kondisi investasi saat itu sama dengan ketika Anda membeli obligasi
tersebut pertama kali, khususnya bila Anda membeli obligasi untuk jangka panjang, karena
perubahan ekonomi dan politik dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pada saat Anda
hendak menginvestasikan kembali kupon-kupon dari obligasi tersebut. Dan ada juga
beberapa jenis obligasi yang memiliki fitur call, yang berarti perusahaan penerbit obligasi
tersebut berhak untuk membeli kembali (buy back) obligasi pada harga tertentu (call price)
sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Untuk obligasi yang berdenominasi mata uang asing
(non-rupiah), gejolak fluktuasi nilai tukar valuta asing terhadap rupiah menjadikan resiko ini
harus diperhatikan dengan baik, agar investasi Anda terlindung dari kerugian akibat selisih
kurs.
2.3 Pelaporan Investasi Jangka Pendek Obligasi di Neraca
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan
untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Kelebihan uang kas dalam suatu
perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya
diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak
dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam
jangka pendek. Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank
atau surat surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang).
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus
diklasifikasikan

dalam

kelompok

diperdagangkan.

Efek

dalam

kelompok

diperdagangkan biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat


sering dilakukan. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan
harga jangka pendek.
Efek bersifat hutang
Efek bersifat hutang ini dapat disebut sebagai surat hutang, obligasi atau surat

berharga komersial tergantung dari tenggang waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciriciri lain. Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus berhak atas pembayaran pokok
hutang beserta bunganya beserta hak-hak lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam

persyaratan penerbitan surat hutang seperti misalnya hak untuk memperoleh informasi
tertentu.
Efek bersifat hutang ini dapat disebut sebagai surat hutang, obligasi atau surat
berharga komersial tergantung dari tenggang waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciriciri lain. Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus berhak atas pembayaran pokok
hutang beserta bunganya beserta hak-hak lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam
persyaratan penerbitan surat hutang seperti misalnya hak untuk memperoleh informasi
tertentu.
Efek bersifat ekuitas
Efek bersifat ekuitas merupakan saham dari suatu perusahaan (yang biasanya

merupakan saham biasa namun termasuk juga saham preferen). Pemegang efek bersifat
ekuitas ini adalah merupakan pemegang saham. Tidak seperti pada surat hutang yang
mensyaratkan adanya pembayaran bunga secara teratur kepada si pemegang efek, pada efek
bersifat ekuitas ini si pemegang efek tidak berhak atas pembayaran apapun. Apabila terjadi
kepailitan maka nilai sahamnya hanya berupa sisa harta perseroan setelah dikurangi
pembayaran hutang (apabila ada) terhadap seluruh kreditur perseroan. Pemegang saham juga
berhak atas keuntungan perusahaan dan kenaikan harga saham dimana pemegang
Pengaturan akutansi dan pelaporan investasi obligasi ( efek Utang) dan saham (efek
Ekuitas) diatur dalam PSAK No. 50. Menurut PSAK tersebut perusahaan harus
mengklasifikasikan investasi saham ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini :
1. Dimiliki hingga jatuh tempo ( Held to Maturity)
Efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki sampai jatuh tempo harus diklasifikasikan dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
2. Diperdagangkan ( Trading)
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus
diklasifikasikan ke dalam kelompok diperdagangkan. Investasi ini dilakukan
dengantujuan untuk mecari laba dari perbedaan harga jangka pendek.
3. Tersedia untuk dijual (available for sale)
Efek yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kelompok tersebut harus dilasifikasikan ke
dalam kelompok tersedia untuk dijual

Selanjutnya dalam PSAK No. 50 Paraf 19 dinyatakan bahwa inbestas dalam surat bergarga
yang masuk kelompok diperdagangkan harus dicantumkan sebagai aktiba lancer dalam neraca,
sedangkan inbestasi yang masuk dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia
untuk dijual dapat disajikan dalam kelompok aktiva lancar atau tidak lancer berdasarkan
keputusan manajemen. Khusus untuk obligasi yang akan segera jatuh tempo, harus diklompokan
dalam aktiva lancar.

BAB III
PENUTUP
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan
untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Ketika melihat setiap peluang atau
kesempatan dalam berinvestasi, maka jangan heran jika di setiap investasi yang ada
keuntungan dapat diraih.

PERSEDIAAN
(AKUNTANSI KEUANGAN)

Oleh:
1. Ni Kadek Yuliani Utari
2. A A Mirah Siswandari
3. I Gusti Agung Rama Sidhimantra

(1306305207)
(1306305167)
(1306305152)

Fakultas Ekonomi & Bisnis


Universitas Udayana

Anda mungkin juga menyukai