Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERSEKUTUAN :

PERUBAHAN KEANGGOTAAN

Disusun Oleh :

Muhammad Arya Fadila Nasution

Nur Shadrina Hashifa

Universitas Riau

Faklutas Ekonomi Bisnis

Akuntansi 2020/2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1. Latar Belakang................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Defini Persekutuan..........................................................................................................5
2.2. Perubahan Keanggotaan................................................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah seminar akuntansi pemerintahan, mengenai Persekutuan :
Perubahan Keanggotaan.

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan tahun ajaran 2020/2021 Jurusan Akuntansi Universitas Riau, serta
meningkatkan ilmu pengetahuan dan mahasiswa pada khususnya dalam memahami dan mengerti
Persekutuan : Perubahan Keanggotaan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen Seminar Akuntansi Pemerintahan,


Ibu Julita,SE.,M.Si.,Ak.,CA,. yang telah memberikan arahan kepada penulis, serta semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya.

Pekanbaru, 27 April 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persekutuan merupakan bentuk usaha yang popular karena muda untuk


membentuknya dan memungkinkan beberapa individuuntuk menggabungkan bakat dan
keterampilan mereka dalam suatua usaha bersama tertentu, selain itu persekutuan
menyediakan sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh ekuitas modal lebih
dibandingkan dengan perusahaan perseorangan dan memungkinkan pembagian risiko
dalam pertumbuhan usaha yang cepat.
Akuntansi untuk persekutuan dan semua bentuk unit bisnis berbadan hukum
termasuk perusahaan tertutup, yang memiliki akuntabilitas yang tidak signifikan terhadap
public, mungkin memilih untuk menggunakan standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntanbilitas public (SAK-ETAP), sebagai ganti PSAK. Persekutuan dan entitas
lain tanpa akuntabilitas publik pada umumnya, yang menyiapkan laporan keuangan
bertujuan umum harus mengadopsi SAK-ETAP untuk pencatatan tersebut. Entitas tanpa
akuntabilitas publik pada umumnya adalah entitas yang memiliki responsibilitas yang
terbatas untuk mengkomunikasikan kinerja keuangannya kepada pihak eksternal, hanya
karena mereka tidak memiliki pinjaman atau komitmen hukum lainnya yang bisa
memaksa mereka untuk memberikan laporan keuangan kepada pihak yang terkait, tidak
seperti perusahaan yang harus menyiapkan laporan keuangan untuk seluruh pemegamg
kekuasaaan seperti bank, kreditor, kantor pajak, manajemen, karyawan, dan lain lain,
apabila persekutuan atau entitas lain tanpa akuntabilitas public harus membuat laporan
keuangan untuk pihak eksternal karena hubungan mereka dengan bank/kreditor, maka
mereka harus mengadopsi SAK-ETAP.

Didalam persekutuan pemisahan antara pemilik dengan manajemen demikian


itu hampir tidak ada, namun demikian penyelanggaran akutansinya harus berpedoman
pada ketentuan-ketentuan yang diatur oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Dari segi
akuntansinya persekutuan sebagai unit usaha harus dianggap mempunyai kedudukan
terpisah dengan pemilik-pemiliknya.

Akuntan sering kali diminta bantuannya dalam hal pendirian dan operasi dari
persekutuan untuk memastikan pengukuran dan penilaian yang benar atas transaksi dalam
persekutuan. Persekutuan merupakan bentuk usaha yang populer karena mudah dalam
pendiriannya dan memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat dan
kemampuan mereka, dalam satu usaha tertentu. Selain itu, persekutuan menyediakan
sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh tambahan modal dibandingkan dengan
perusahaan perorangan dan memungkinkan pembagian risiko dalam pertumbuhan usaha
yang cepat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan persekutuan ?


2. Apa yang dimaksud Perubahan Keanggotaan ?
3. Bagaimana konsep umum untuk memperhitungkan perubahan keanggotaan dalam
persekutuan ?
4. Bagaimana pengunduran diri sekutu dari persekutuan?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan dan memahami apa yang dimaksud persekutuan


2. Menjelaskan dan memahami apa yang dimaksud dengan perubahan keanggotaan
3. Menjelaskan dan memahami konsep umum untuk memperhitungkan perubahan
keanggotaan dalam persekutuan
4. Menjelaskan dan memahami pengunduran diri sekutu dari persekutuan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Persekutuan

Persekutuan didefinisikan sebagai gabungan dua orang atau lebih


pemilik modal untuk memperoleh keuntungan dalam bisnis. Persekutuan
merupakan bentuk usaha yang populer karena mudah dalam pendiriannya dan
memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat dan
kemampuan mereka, dalam satu usaha tertentu. Selain itu, persekutuan
menyediakan sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh tambahan modal
dibandingkan dengan perusahaan perorangan dan memungkinkan pembagian
risiko dalam pertumbuhan usaha yang cepat.

Pada KUHPer Bab VIII, Bagian I, Pasal 1618 menyatakan bahwa,


“Persekutuan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk
menginvestasikan sesuatu ke dalam usaha dan laba yang diperolehnya dibagi
diantara mereka”, Definisi ini dapat dibagi menjadi tiga faktor terpisah, yaitu :

a. Gabungan dua orang atau lebih.

b. Untuk menginvestasikan sesuatu.

c. Usaha untuk laba.

Persekutuan memungkinkan suatu usaha bersama membagi investasi


yang diperlukan dan resikonya. Persekutuan sering ditemukan di banyak
bidang bisnis, seperti industry jasa, ritel, operasi grosir, dan manufaktur serta
profesi terutama huku, medis dan akuntan public

2.2. Perubahan Keanggotaan


Berhentinya atau pengunduran diri seorang sekutu dari persekutuan
menyebabkan pembubaran secara hukum atas pesekutuan.Banyak persekutuan
yang tetap melanjutkan operasi bisnisnya dan persekutuan mungkin saja
membeli kepemilikan sekutu yang berhenti pada harga pembelian. Harga
pembelian adalah nilai estimasi jika

(1) asset dijual pada harga sama dengan atau lebi besar dari nilai
likuidasi atau nilai yang menjadi dasar penjulan seluruh bisnis jika
bisnis tetap berjalan tanpa sekutu yang keluar tersebut

(2) persekutuan diakhiri pada saat tersebut, dengan pembayaran seluruh


kreditor persekutuan dan penghentian bisnis.

Konsep Umum untuk memperhitungkan perubahan keanggotaan dalam


persekutuan

Persekutuan sebagai entitas terpisah dari sekutu individu dan penggunan


prinsip prinsip akuntansi berterima umum (PABU)

KUHP mendefinisikan persekutuan sebagai sebuah entitas yang terpisah dari


sekutu individu, sebagai contoh, entitas persekutua tidak berubah karena
penambahan atau penarikan dari sekutu individu. Ini sama dengan konsep
entitas untuk bentuk bisnis korporasi, dimana bisnis tidak perlu dievaluasi
setiap terjadi perubahan pemegang saham.

Persekutuan sebagai keseluruhan kepentingan sekutu dan penggunaan


akuntansi non SAK-ETAP

Banyak persekutuan menggunakan transaksi disekitar perubahan keanggotaan


persukutuan sebagai kesempatan untuk mengevaluasi asset dan liabilitas
persekutuan yang ada atau untuk mencatat goodwill yang diakui secara
jelas.praktik revaluasi asset neto atau pengakuan goodwill tidak sesuai dengan
PSAK atau SAK ETAP. Persekutuan menggunakan argument meyode non-
PSAK atau non SAK-ETAP bahwa merevaluasi asset pada saat perubahan
keanggotaan persekutuan menyatakan secara lengkap kondisi ekonomi
sebenarnya dari persekutuanpada saat perubahan keangotaan tersebut dan
menetapkan perubahan nilai asset dan liabilitas serta goodwill kepada para
sekutu yang telah mengelola bisnis sepanjang terjadinya perubahan nilai.
Beberapa akuntan percaya revaluasi ini diperlukan untuk menilai secara tepat
setiap ekuitas sekutu terkini dalam persekutuan. Oleh karena banyak
persekutuan yang melakukan revaluasi asset neto atau pengakuan goodwill
pada saat perubahan keanggotaan persekutuan.

Sekutu Baru Membeli Kepentingan

Sebuah konsep yang sering digunakan adalah nilai buku.Nilai buku


persekutuan adalah jumlah modal, yang juga merupakan selisih antara jumlah
asset dan kewajiban. Contoh pada kasus ini misalnya setelah beroperasi selama
tahun 20X1 dan 20X2, persekutuan AB memiliki nilai buku Rp30.000.000 dan
persentase laba tanggal 1 Jan 20X3 adalah :

Saldo Modal Persentase Laba


Aldi Rp20.000.000 60
Bayu 10.000.000 40
Total 30.000.000 100

Berikut informasi seputar kasus ini :

a. Tanggal 1 Januari 20X3, Aldi dan Bayu mengundang Citra menjadi sekutu
dalam bisnis mereka. Persekutuan yang dihasilkan disebut persekutuan ABC.
b. Citra membeli seperempat kepemilikan modal persekutuan langsung dari Aldi
dan Bayu dengan jumlah perolehan Rp9.000.000.
c. Citra akan diberikan 25 persen dalam bagian dalam pembagian laba atau rugi
persekutuan . sisa 75 persen akan di bagi antara Aldi dan Bayu pada rasio laba
mereka sebelumnnya 60 : 40 persen . Hasil dari persentase laba atau rugi
setelah masuknya Citra adalah :
Sekutu Pesentase Laba
Aldi 45 ( 75% dari 60%)
Bayu 30 (75% dari 40% )
Citra 25
Total 100

Dalam contoh ini, 25% bagian Citra dalam laba atau rugi persekutuan adalah
sama dengan seperempat nilai modalnya. Kedua nilai persentase tersebut tidak
harus selalu sama seperti yang telah dijelaskan di awal bab ini.

Transaksi antara Citra dan sekutu lain secara individu tidak tercermin dalam
pembukuan persekutuan . satu- satunyapencatatan adalah reklasifikasi modal
persekutuan. Aldi dan Bayu memberikan seperempat dari modal kepada Citra ,
sebagai berikut.

1 Januari 20X3

Modal, Aldi 5.000.000

Modal, Bayu 2.500.000

Modal Citra 7.500.000

Reklasifikasi modal kepada sekutu baru.

Dari Aldi : Rp 5.000.000 = Rp 20.000.000 x 0,25

Dari Bayu : Rp 2.500.000 = Rp 10.000.000 x 0,25

Dalam kasus ini modal yang dikredit kepada citra hanya Rp


7.500.000, sekalipun Rp 9.000.000 yang dibayarkan untuk seperempat
kepemilikan . pembayaaran Rp 9.000.000 mencerminkan bahwa nilai wajar
persekutuan adalahh Rp 36.000.000, dihitung sebagai berikut :

Rp 9.000.000 =nilai wajar x 0,25

Rp 36.000.000= nilai wajar


Pengunduran Diri Sekutu Dari Persekutuan

Ketika seorang sekutu berhenti atau mengundurkan diri dari


persekutuan, maka persekutuan secara tidak langsung dibubarkan, tetapi sekutu
yang lainnya mungkin masih berkeinginan melanjutkanoperasi usaha. Dalam
sebagian besar kasus, persekutuan membeli semua kepemilikan sekutu yang
berhenti sebesar harga pembelian (buyout price). Harga pembelian adalah
jumlah estimasi jika, (1) aset persekutuan dijual pada harga sama dengan atau
lebih besar dari nilai likudasi atau nilai yang yang menjadi dasar harga
penjualan keseluruhan bisnis yang terus berlangsung tanpa sekutu yang
berhenti, dan (2) persekutuan diakhiri pada saat itu, dan seluruh kewajiban
persekutuan diselesaikan. Perhatikan bahwa goodwill dapat termasuk dalam
penilaian. Persekutuan harus membayar bunga kepada sekutu yang berhenti
sejak tanggal berhenti sampai dengan tanggal pebayaran.

a. Harga Pembelian Sama Dengan Saldo Kredit Modal Sekutu

Misalnya, Aldi mengundurkan diri dari Persekutuan ABC pada saat saldo
modalnya Rp55.000.000 setelah mencatat peningkatan pada aset persekutuan
termasuk pangukuan laba sampai tanggal pengunduran diri. Jurnal yang dicatat
oleh persekutuan ABC adalah :

Kas 55.000.000

Modal, Citra 55.000.000

Mundurnya Aldi dari


Persekutuan
b. Harga Pembelian Lebih Besar Dari Saldo Kredit Modal Sekutu

Misalnya, Aldi memiliki saldo modal Rp55.000.000 dan seluruh sekutu setuju
membayar Aldi sejumlah Rp65.000.000. Sebagian besar persekutuan akan
mencatat Rp10.000.000 kelebihan pembayaran diatas saldo modal Aldi
(Rp65.000.000Rp55.000.000) sebagai bonus penyesuaian modal kepada Aldi
dari sekutu yang bertahan. Dalam kasus ini, Rp10.000.000 akan mengurangi
modal Bayu dan Citra sebesar rasio laba atau rugi masing-masing. Bayu
memiliki 30 persen bagian dan Citra memiliki 25 persen bagian pada laba
persekutuan. Jumlah dari bagian keduanya adalah 55 persen (30 persen+25
persen), dan persentase laba diantara keduanya, setelah dibulatkan, adalah 55
persen untuk Bayu dan 45 persen untuk Citra, dihitung sebagai berikut:

Persentase Lab Persentase Lab

Lama a Sisa a
Aldi 45 0
Bayu 30 55(35/55)
Citra 25 45(25/55 )
Total 100 100

Jurnal yang dicatat pada saat pengunduran diri Aldi adalah :

Modal, Aldi 55.000.000


Modal, Bayu 5.500.000
Modal, Citra 4.500.000

Kas 65.000.000

Mundurnya Aldi dari persekutuan.


Adakalanya, persekutuan menggunakan pengunduran diri sekutu dan
dibubarkannya persekutuan untuk mencatat goodwill. Dalam kasus ini,
persekutuan dapat mencatat bagian sekutu lama saja, atau menghitung
keseluruhan goodwill berdasarkan persentase laba sekutu yang berhenti.

Misalnya, jika Rp65.000.000 dibayarkan kepada Aldi dan hanya


goodwill milik Aldi yang akan dicatat, maka persekutuan akan memuat jurnal
pada saat mundurnya Aldi sebagai berikut.

Goodwiil 10.000.000

Modal, Aldi 10.000.000

Mencatat goodwill untuk Aldi

Modal, Aldi 65.000.000

Kas 65.000.000

Mundurnya Aldi dari


Persekutuan

c. Harga pembelian Lebih Besar Dari Saldo Kredit Modal Sekutu

Kadangkala, harga pembelian kurang dari saldo kredit modal sekutu. Hal ini
dapat terjadi jika nilai likuidasi aset bersih lebih kecil dari nilai bukunya atau
karena sekutu yang berhenti berniat meninggalkan perekutuan dengan cukup
menerima lebih kecil dari saldo modalnya. Misal, Aldi setuju menerima
Rp50.000.000 sebagai harga pembelian kepemlikannya di persekutuan.
Persekutuan harus mengevaluasi aset bersihnya untuk menentukan jika terjadi
penurunan nilai yang diakui. Jika tidak diperlukan revaluasi aset bersih,
perbedaan Rp5.000.000 (Rp55.000.000Rp50.000.000) dialokasikan sebagai
penyesuaian modal Bayu dan Citra berdasarkan rasio laba rugi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan pada Bab 2, dapat disimpulkan bahwa, Persekutuan didefinisikan


sebagai gabungan dua orang atau lebih pemilik modal untuk memperoleh keuntungan
dalam bisnis. Persekutuan merupakan bentuk usaha yang populer karena mudah dalam
pendiriannya dan memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat dan
kemampuan mereka, dalam satu usaha tertentu

Semua persekutuan yang dibentuk di Indonesia diatur oleh KUHPer dan KUHD,
Persekutuan mempunyai sifat-sifat Mutual Agency, Limited Life, Unlimited Liability,
Ownership of an Interset in a Partnership, Participation on Partnership Profit, Right to
Dispose of a Partnership Interest dan Mutual Liabiliy.

Dalam perubahan keanggotaan terdapat 2 Konsep Umum untuk memperhitungkan


perubahan keanggotaan dalam persekutuan, yaitu Persekutuan sebagai entitas terpisah dari
sekutu individu dan penggunan prinsip prinsip akuntansi berterima umum (PABU) dan
Persekutuan sebagai keseluruhan kepentingan sekutu dan penggunaan akuntansi non SAK-
ETAP

DAFTAR PUSTAKA
Richar E.Beker, Theodore E.Christensen, David M.Cottrell, Kurnia Irwansyah Rais, Widhi
Astono, Etty Retno Wulandari, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi 2 Buku 2

Anda mungkin juga menyukai