PERUBAHAN KEANGGOTAAN
Disusun Oleh :
Universitas Riau
Akuntansi 2020/2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1. Latar Belakang................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Defini Persekutuan..........................................................................................................5
2.2. Perubahan Keanggotaan................................................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah seminar akuntansi pemerintahan, mengenai Persekutuan :
Perubahan Keanggotaan.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan tahun ajaran 2020/2021 Jurusan Akuntansi Universitas Riau, serta
meningkatkan ilmu pengetahuan dan mahasiswa pada khususnya dalam memahami dan mengerti
Persekutuan : Perubahan Keanggotaan.
PENDAHULUAN
Akuntan sering kali diminta bantuannya dalam hal pendirian dan operasi dari
persekutuan untuk memastikan pengukuran dan penilaian yang benar atas transaksi dalam
persekutuan. Persekutuan merupakan bentuk usaha yang populer karena mudah dalam
pendiriannya dan memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat dan
kemampuan mereka, dalam satu usaha tertentu. Selain itu, persekutuan menyediakan
sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh tambahan modal dibandingkan dengan
perusahaan perorangan dan memungkinkan pembagian risiko dalam pertumbuhan usaha
yang cepat.
PEMBAHASAN
(1) asset dijual pada harga sama dengan atau lebi besar dari nilai
likuidasi atau nilai yang menjadi dasar penjulan seluruh bisnis jika
bisnis tetap berjalan tanpa sekutu yang keluar tersebut
a. Tanggal 1 Januari 20X3, Aldi dan Bayu mengundang Citra menjadi sekutu
dalam bisnis mereka. Persekutuan yang dihasilkan disebut persekutuan ABC.
b. Citra membeli seperempat kepemilikan modal persekutuan langsung dari Aldi
dan Bayu dengan jumlah perolehan Rp9.000.000.
c. Citra akan diberikan 25 persen dalam bagian dalam pembagian laba atau rugi
persekutuan . sisa 75 persen akan di bagi antara Aldi dan Bayu pada rasio laba
mereka sebelumnnya 60 : 40 persen . Hasil dari persentase laba atau rugi
setelah masuknya Citra adalah :
Sekutu Pesentase Laba
Aldi 45 ( 75% dari 60%)
Bayu 30 (75% dari 40% )
Citra 25
Total 100
Dalam contoh ini, 25% bagian Citra dalam laba atau rugi persekutuan adalah
sama dengan seperempat nilai modalnya. Kedua nilai persentase tersebut tidak
harus selalu sama seperti yang telah dijelaskan di awal bab ini.
Transaksi antara Citra dan sekutu lain secara individu tidak tercermin dalam
pembukuan persekutuan . satu- satunyapencatatan adalah reklasifikasi modal
persekutuan. Aldi dan Bayu memberikan seperempat dari modal kepada Citra ,
sebagai berikut.
1 Januari 20X3
Misalnya, Aldi mengundurkan diri dari Persekutuan ABC pada saat saldo
modalnya Rp55.000.000 setelah mencatat peningkatan pada aset persekutuan
termasuk pangukuan laba sampai tanggal pengunduran diri. Jurnal yang dicatat
oleh persekutuan ABC adalah :
Kas 55.000.000
Misalnya, Aldi memiliki saldo modal Rp55.000.000 dan seluruh sekutu setuju
membayar Aldi sejumlah Rp65.000.000. Sebagian besar persekutuan akan
mencatat Rp10.000.000 kelebihan pembayaran diatas saldo modal Aldi
(Rp65.000.000Rp55.000.000) sebagai bonus penyesuaian modal kepada Aldi
dari sekutu yang bertahan. Dalam kasus ini, Rp10.000.000 akan mengurangi
modal Bayu dan Citra sebesar rasio laba atau rugi masing-masing. Bayu
memiliki 30 persen bagian dan Citra memiliki 25 persen bagian pada laba
persekutuan. Jumlah dari bagian keduanya adalah 55 persen (30 persen+25
persen), dan persentase laba diantara keduanya, setelah dibulatkan, adalah 55
persen untuk Bayu dan 45 persen untuk Citra, dihitung sebagai berikut:
Lama a Sisa a
Aldi 45 0
Bayu 30 55(35/55)
Citra 25 45(25/55 )
Total 100 100
Kas 65.000.000
Goodwiil 10.000.000
Kas 65.000.000
Kadangkala, harga pembelian kurang dari saldo kredit modal sekutu. Hal ini
dapat terjadi jika nilai likuidasi aset bersih lebih kecil dari nilai bukunya atau
karena sekutu yang berhenti berniat meninggalkan perekutuan dengan cukup
menerima lebih kecil dari saldo modalnya. Misal, Aldi setuju menerima
Rp50.000.000 sebagai harga pembelian kepemlikannya di persekutuan.
Persekutuan harus mengevaluasi aset bersihnya untuk menentukan jika terjadi
penurunan nilai yang diakui. Jika tidak diperlukan revaluasi aset bersih,
perbedaan Rp5.000.000 (Rp55.000.000Rp50.000.000) dialokasikan sebagai
penyesuaian modal Bayu dan Citra berdasarkan rasio laba rugi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semua persekutuan yang dibentuk di Indonesia diatur oleh KUHPer dan KUHD,
Persekutuan mempunyai sifat-sifat Mutual Agency, Limited Life, Unlimited Liability,
Ownership of an Interset in a Partnership, Participation on Partnership Profit, Right to
Dispose of a Partnership Interest dan Mutual Liabiliy.
DAFTAR PUSTAKA
Richar E.Beker, Theodore E.Christensen, David M.Cottrell, Kurnia Irwansyah Rais, Widhi
Astono, Etty Retno Wulandari, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi 2 Buku 2