Anda di halaman 1dari 15

INVESTASI JANGKA PENDEK, JANGKA PANJANG, JANGKA MENENGAH

Putria Rahmadani
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Karimun
Email : rahmadani_putria@yahoo.co.id

1. Investasi jangka pendek


1.1 Pengertian investasi jangka pendek
Adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan
dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan
untuk dimiliki selama dua belas bulan (1 periode akuntansi) atau kurang.
Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan
pendapatan. Oleh karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selama
masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka waktu tidak dipakainya kas
itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam jangka pendek.
Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank
atau surat-surat berharga yaitu saham dan obligasi.

1.2 Tujuan investasi jangka pendek


- Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu
- Memperoleh tambahan dana

1.3 Karakteristik investasi jangka pendek


- Dapat segera diperjualbelikan atau dicairkan
- Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan
kas
- Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi
bagi pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat
berharga tidak termasuk dalam investasi jangka pendek

1.4 Syarat investasi jangka pendek menurut PSAK 50


- Mempunyai pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan cepat

1
- Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila dibutuhkan
dana untuk kegiatan umum perusahaan

1.5 Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka
pendek
- Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan
suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk
menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha
- Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan
kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat
berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri
maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah
- Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek

1.6 Jenis investasi jangka pendek


a. Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 tentang perbankan,
tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek dan bilyet giro dimana penyetoran maupun penarikannya
dapat dilakukan kapan saja. Tabungan merupakan sebagian
pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai
cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek. Bunga tabungan
diberikan bank agar dana yang tersimpan di tabungan dapat
berkembang, sehingga nasabah semakin rajin menabung. Bunga
tabungan biasanya dihitung tiap akhir bulan dari saldo rata-rata
harian pada bulan tersebut. Bunga tabungan bisa diberikan secara
single rate. Artinya, berapa pun jumlah uang di tabungan bunganya
tetap sama. Bisa juga diberikan secara bertingkat. Artinya pada
jumlah saldo yang berbeda, bunga yang diberikan tidak sama.
Biasanya, semakin banyak saldo yang mengendap bunga yang
diberikan semakin tinggi. Suku bunga tabungan dapat berubah

2
sewaktu waktu, karena itu suku bunga ini disebut suku bunga
mengambang atau floating rate. Beberapa bank menetapkan suku
bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate). Dan
biasanya bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak
sesuai ketentuan berlaku. Contoh kasus tabungan dan perhitungan
bunga yaitu sebagai berikut :
Berikut ini adalah transaksi rekening tabungan Tuan Andi untuk
bulan Oktober tahun 2005 dengan suku bunga 12% dan pajak 15%.

 Metode saldo setoran


Dalam metode ini, perhitungan bunga menggunakan saldo
terendah selama bulan berjalan. Adapun rumus dalam
menghitungnya adalah sebagai berikut :

 Metode perhitungan bunga berdasarkan saldo rata-rata


Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan
saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Sehingga kita harus
menghitung terlebih dahulu saldo rata-rata hariannya.

3
Sehingga apabila sudah diperoleh besarnya saldo harian rata
ratanya, bisa dilakukan penghitungan bunga yang diperoleh
seperti berikut ini :

 Metode perhitungan bunga berdasarkan saldo harian


Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga
tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan
hasil perhitungan bunga setiap harinya.

b. Deposito
Sejenis produk investasi atau tabungan yang ditawarkan oleh bank
kepada masyarakat. Kelebihan tabungan deposito adalah tingkat suku
bunga bank yang diberikan lebih besar daripada produk tabungan
biasa namun uang yang telah disimpan hanya boleh ditarik nasabah
setelah jangka waktu tertentu. Deposito biasa dikenal juga sebagai
deposito berjangka. Karakteristik berinvestasi pada deposito yaitu
investor menanamkan dana dalam jangka waktu tertentu, biasanya
dalam jangka pendek, dan memperoleh hasil investasi berupa bunga.
Bunga atau hasil investasi pada instrumen ini biasanya kecil sesuai
dengan risikonya. Deposito terbagi atas 2 macam yaitu sebagai
berikut :
 Deposito berjangka

4
Investor menanamkan sejumlah dana dalam jangka waktu
tertentu (jangka pendek), dan pada saat jatuh tempo akan
menerima kembali dana yang diinvestasikan bersama dengan
bunga atau hasil investasinya. Jangka waktu pada instrumen ini
biasanya tidak lebih dari 1 tahun, dan pada portofolio atau surat
berharga tersebut akan tertera besar dana yang diinvestasikan,
jangka waktu, nama nasabah atau investor, serta besar bunga
yang akan didapat pada saat jatuh tempo. Contoh kasus deposito
berjangka yaitu : Agus membuka deposito berjangka 1 bulan,
pada juni 2011 selama 30 hari sebesar 20 juta dengan suku
bunga 5,75% pertahun. Berapa bunga yang diterima Agus?
Deposito berjangka yang jumlahnya diatas 7,5 juta terkena pajak
sebesar 20%
Jawab :
BUNGA = 20.000.000 x 0,0575 x 30 hari/365
= 94.520 (sebelum pajak)
= 75.616 (laba bersih setelah pajak)
 Sertifikat deposito
Berbeda dengan deposito berjangka, pada sertifikat deposito
bunga akan diterima di awal. Instrumen investasi ini mempunyai
jangka waktu yang kurang lebih sama dengan deposito
berjangka, yaitu di bawah 1 tahun. Pada portofolio atau surat
berharganya hanya tertulis besar dana yang diinvestasikan,
jangka waktu, dan besar bunga. Nama nasabah atau investor
tidak tertulis di sini, oleh karena itu instrumen investasi ini bisa
diperjualbelikan. Contoh kasus sertifikat deposito sebagai
berikut : Anang ingin membeli sebuah sertifikat deposito
bernilai 5 juta rupiah dengan jangka waktu 30 hari dan suku
bunga 5,75% per tahun. Berapa jumlah uang yang harus Anang
keluarkan untuk dapat memiliki sertifikat tersebut?
Nilai yang dibayar = Rp. 5.000.000 x 365/5,75% x 30 + 365
= Rp. 4.976.481,014

5
Diskonto (Bunga) = Rp. 5.000.000 – Rp. 4.976.481,014
= Rp. 23.518,986
c. Reksadana
Wadah dan pola pengelolaan dana atau modal bagi sekumpulan
investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang
tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.
Dana ini kemudian dikelola oleh Manager Investasi (MI) ke dalam
portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang atau pun
efek atau sekuritas lainnya. Karakteristik reksadana adalah sebagai
berikut :
 Reksadana terbuka (open-end investment company)
Adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada perusahaan
manajemen investasi yang menerbitkannya tanpa melalui
mekanisme perdagangan di bursa efek. Harga jualnya biasanya
sama dengan nilai aktiva bersihnya. Sebagian besar reksadana
yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.
 Reksadana tertutup (close-end investment company)
Adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada
perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit
penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada
investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek.
Harga jualnya bisa diatas atau dibawah nilai aktiva bersihnya.

Contoh kasus reksadana adalah :


Jika menginvestasikan Uang 500 ribu per bulan, namun MI menahan
uangnya selama 1 tahun. Apakah pada bulan ke 13 uangnya bisa
didapatkan seluruhnya? Jika investasi dilakukan rutin perbulan, bukan
sekali investasi. Maka investasi yang sudah berumur satu tahun hanya
yang di investasikan pertama kali. Misalnya pada kasus diatas MI
menahan uang yang sebelum 1 tahun dan memang dapat diambil
sebelum 1 tahun dengan syarat dikenakan finalti (denda). Maka jika
rutin 500 ribu perbulan, dan misalnya dengan 500 ribu bisa membeli

6
10 unit penyertaan, maka dalam waktu 1 tahun bisa punya 10x12 =
120 ketika bulan 13, jika ingin diambil akan dihitung berdasarkan UP
yang dibeli, karena yang berumur 1 tahun hanya yang bulan pertama
investasi saja (10 UP), maka jika ingin diambil semua yang 110 UP
nya akan kena penalti karena belum terhitung 1 tahun.

d. Saham
Surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang saham ikut serta
memodali suatu Perseroan Terbatas (PT). Dengan demikian dapat
dikatakan ikut memiliki suatu Perseroan Terbatas. Pemegang saham
akan memperoleh manfaat dari hasil penanaman modal berupa bagian
laba dari perseroan terbatas yang disebut dengan laba deviden.
Besarnya deviden yang diterima oleh penanam modal atau investor
tergantung pada laba yang diperoleh PT. Jika PT memperoleh laba
yang besar maka pemegang saham akan memperoleh bagian laba
yang besar pula dan apbila PT hanya memperoleh laba yang sedikit
maka bagian laba yang diterima pemegang saham hanya sedikit,
bahkan jika PT menderita rugi maka para pemegang sham
menanggung kerugian PT sebatas modal penyertaanya.

e. Obligasi
Obligasi adalah surat bukti yang menyatakan pemegangnya
memberikan pinjaman sejumlah uang pada badan yang mengeluarkan
obligasi tersebut. Orang yang menanamkan modalnya akan mendapat
manfaat berupa bunga yang tetap. Besarnya bunga yang diterima
tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh.

2. Investasi jangka panjang


2.1 Pengertian investasi jangka panjang
Adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun
dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas. Tujuan
investasi jangka panjang adalah untuk melindungi, mempermudah,
mempertahankan bisnis atau hubungan perdagangan (investasi dagang).

7
Investasi semacam ini akan tetap di pertahankan selama hubungan usaha masih
saling menguntungkan. Investasi jangka panjang juga dilakukan dengan
maksud untuk mengontrol kegiatan perusahaan lain. Istilah kontrol atau
pengendalian mengacu pada kemampuan untuk mengatur kebijakan finansial
dan operasional dari suatu perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari
kegiatan perusahaan tersebut. Investasi di dalam akuntansi meliputi semua
penanaman dana perusahaan atau penyertaan perusahaan pada perusahaan lain,
yang tidak ada hubungan langsung dengan operasi utama perusahaan. Investasi
jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi atau saham.
Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Investasi jangka panjang dalam obligasi
memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan bunga selama kurun waktu
tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun, tingkat bunga obligasi tidak
berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan dalam perjanjian awal.

2.1.1 Tujuan investasi jangka panjang


- Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode,
antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-
lainnya
- Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk
kepentingan ekspansi, kepentingan sosial
- Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui
pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut
- Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar
untuk produk yang dihasilkan
- Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang
sejenis

2.1.2 Bentuk bentuk investasi jangka panjang


Ada banyak pilihan bagi perusahaan untuk menetapkan bentuk
investasi jangka panjangnya. Ada perusahaan yang memilih investasi pada
tanah atau bangunan (bukan untuk operasi perusahaan) yang disebut dengan
investasi properti. Ada juga yang memilih investasi dalam bentuk tabungan

8
atau deposito, atau pilihan investasi yang lain yaitu pembelian saham atau
obligasi. Investasi jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk
obligasi atau saham. Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi
tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Investasi jangka panjang
dalam obligasi memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan bunga
selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun, tingkat
bunga obligasi tidak berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan
dalam perjanjian awal. Di lain pihak, investasi jangka panjang dalam saham
akan memberikan penghasilan yang lebih tinggi daripada tingkat bunga
obligasi, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi dan
sebaliknya. Investasi jangka panjang dapat berupa :

a. Saham
Sebuah perusahaan juga bisa mendapatkan dana dari para investor
dengan mengeluarkan atau menerbitkan saham. Berbeda dengan
obligasi, saham adalah sebuah pernyataan dan bukan merupakan surat
hutang dan tidak ditebus penerbitnya.

b. Reksadana (Mutual Funds)


Para investor dapat melakukan investasi namun tidak langsung yakni
menggunakan perantaraan perusahaan reksadana. Dana-dana yang
terkumpul dari para investor dalam jumlah yang cukup besar akan
meningkatkan posisi tawa-menawar dari perusahaan reksadana.

c. Investasi program pensiun


Perusahaan asuransi di Indonesia begitu banyak dan sudah menjamur
dengan memasarkan dan memperkenalkan produk-produk unggulannya
yang dipadukan dengan program investasi dana pensiun. Apabila tiba
masa pensiun, investor akan mendapatkan sejumlah dana yang berasal
dari hasil pengembangan dari pihak perusahaan asuransi.

d. Investasi emas
Emas yang termasuk dalam logam mulia 99,99% merupakan salah satu
logam berharga dan langka yang kehadirannya dapat diterima oleh

9
kalangan umum. Emas yang sifatnya mudah dibentuk dan sering
digunakan sebagai perhiasan menjadikan emas sebagai alat investasi
yang aman dan menguntungkan.

e. Obligasi
Obligasi adalah surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak
yang menerbitkan obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh
temponya.

f. Investasi dalam aktiva lainnya


Perusahaan dapat melakukan investasi pada aktiva lain-lain, misalnya
tanah dan bangunan atau properti. Selain karena ada kelebihan dana,
investasi itu dimaksudkan untuk keperluan ekspansi masa yang akan
datang. Penghasilan dari investasi itu pada umumnya merupakan
penghasilan kena pajak. Begitu juga dengan keuntungannya apabila
investasi itu dijual.

2.1.3 Investasi jangka panjang dalam saham


Investasi jangka panjang dalam saham perusahaan lain sering disebut
juga penyertaan disamping untuk memperoleh tambahan pendapatan,
investasi dalam saham biasanya dimaksudkan untuk melakukan kontrol
terhadap perusahaan dimana investasi dilakukan atas dasar besarnya kontrol
yang dapat dilakukan. Investasi yang dalam perusahaan lain dapat
digolongkan menjadi tiga keadaan yaitu :
1. Perusahaan yang melakukan investasi tidak dapat melakukan kontrol
terhadap perusahaan dimana ia melakukan investasi
2. Perusahaan induk hanya dapat melakukan sebagian kontrol saja
terhadap perusahaan anak, tetapi mempunyai pengaruh yang
signifikan
3. Perusahaan induk secara pasti dapat melakukan kontrol terhadap
perusahaan anak. Pada umumnya investasi dalam saham mempunyai
tujuan ganda, yaitu selain memperoleh tambahan pendapatan juga

10
untuk melakukan kontrol atau menjalani hubungan kerjasama
dengan perusahaan tempat investasi di lakukan.

2.1.4 Pencatatan investasi jangka panjang dalam saham


Dalam akuntansi dikenal dua metode pencatatan investasi, yaitu metode
biaya (cost method) dan metode ekuitas (equity method), adalah sebagai
berikut :
a. Metode biaya (Cost method)
Berdasarkan metode biaya investasi dalam saham biasa di catat
pada biayanya, dan deviden dari laba berikutnya dilaporkan sebagai
pendapatan deviden. Ada suatu pengecualian deviden yang diterima
melebihi bagian laba investor setelah saham diperoleh, dianggap
sebagai pengembalian modal (lekuidasi deviden) dan dicatat sebagai
pengurangan terhadap akun investasi. Metode biaya (cost method)
yaitu metode pencatatan dan pelaporan investasi jangka panjang
dimana investasi dicatat pada harga perolehannya (harga pokoknya),
tanpa adanya penyesuaian untuk bagian dicatat laba atau rugi yang
diperoleh perusahaan anak. Pendapatan dari investasi ini dan diakui
pada saat deviden telah dikeluarkan.

b. Metode ekuitas (Method equity)


Metode Ekuitas (Method Equity) adalah metode pencatatan dan
pelaporan investasi jangka panjang dimana investasi mula-mula
dicatat pada harga pokoknya, kemudian secara berkala saldo ini
disesuaikan dengan kenaikan atau penurunan kekayaan perusahaan
anak yang menjadi bagiannya. Dalam metode bagian kekayaan laba
(rugi) yang dihasilkan (diderita) oleh perusahaan anak dicatat
sebagai penambahan (pengurangan) terhadap saldo akun investasi.
Deviden yang diterima dicatat sebagai pengurangan akun ini.
Akuntansi metode ekuitas pada dasarnya adalah akuntansi aktual
untuk akuntansi ekuitas yang memungkinkan perusahaan investor

11
menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan
investasi.

c. Prosedur akuntansi berdasarkan metode biaya dan ekuitas


Prosedur dasar akutansi untuk metode biaya dan ekuitas dapat
digambarkan dengan mengasumsikan bahwa PT Pardi memperoleh
2.000 lembar saham dari 10.000 lembar saham beredar PT Suti
dengan nilai nomial Rp 50.000 per saham dengan tanggal 1 juli,
sama dengan nilai buku dan nilai wajar aktiva bersih PT Suti. Laba
bersih PT Suti untuk PT Suti seluruh tahun Rp 50.000.000 dan
deviden sebesar Rp 20.000.000 dibayar pada tanggal 1 November.
Jika ada bukti ketidakmampuan menggunakan pengaruh yang
signifikan, PT Pardi seharusnya menggunakan metode biaya. Jika
sebaliknya maka metode ekuitaslah yang digunakan.

3. Investasi jangka menengah


3.1.1 Pengertian investasi jangka menengah
Investasi jangka menengah adalah penanaman modal yang dijalankan
dalam waktu yang tidak panjang dan juga tidak pendek. Umumnya investasi
jangka menengah ini bisa dari satu tahun hingga lima tahun.

3.1.2 Bentuk bentuk investasi jangka menengah


Bentuk-bentuk investasi jangka menengah adalah sebagai berikut :
a. Obligasi Negara Ritel
Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah instrumen investasi berupa
Surat Berharga Negara (SBN) yang pemerintah tawarkan kepada
Warga Negara Indonesia (WNI) secara individu atau perseorangan.
Melalui investasi ORI ini, kamu bisa memperoleh keuntungan untuk
mencapai tujuan finansialmu di beberapa tahun mendatang. Adapun
manfaat dari investasi ORI yaitu mendapatkan kupon yang
dibayarkan setiap bulannya, capital gain, jangka waktu yang relatif

12
pendek, memiliki risiko yang rendah, bisa diperdagangkan di pasar
sekunder.
b. Sukuk Ritel
Bagi kamu yang ingin investasi jangka menengah sesuai dengan
syariah islam, kamu bisa pilih sukuk ritel. Sukuk ritel ini diterbitkan
oleh pemerintah untuk seluruh WNI. Sama halnya dengan ORI,
sukuk ritel juga untuk mendukung pembangunan nasional dam
pembangunan infrastruktur Indonesia. Dengan pemesanan sukuk
ritel minimal Rp1 juta saja, kamu bisa memperoleh imbal hasil yang
lumayan, yaitu sekitar 5% per tahun dengan tenor tiga tahun. Imbal
hasil tetap akan dibayarkan setiap bulannya dan sukuk ritel ini bisa
kamu perdagangkan di pasar sekunder antar investor domestik.
c. Reksadana pendapatan tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah instrumen reksadana yang
sebagian besar alokasi dana investasi di tempatkan pada efek yang
memberikan pendapatan tetap. Berikut beberapa kelebihan investasi
reksadana pendapatan tetap antara lain :
- Modal investasi sangat terjangkau, bisa dimulai dari Rp
10.000 untuk pembelian reksadana secara online
- Peluang untung besar seiring perkembangan NAB reksadana
- Imbal hasil reksadana bebas pajak, tidak seperti bunga
deposito yang kena pajak PPh sebesar 20%
- Dapat dicairkan atau ditarik sewaktu-waktu pada hari bursa
- Dana dikelola oleh Manajer Investasi, pilih yang profesional
dan mengantongi izin dari OJK
- Pengelolaan RDPT diawasi dan diatur OJK

Selain itu, risiko dari investasi di reksadana pendapatan tetap ini


adalah :
 Risiko penurunan nilai unit penyertaan karena dipengaruhi
turunnya harga surat utang

13
 Risiko likuiditas yang menyangkut kesulitan dari Manajer
Investasi untuk menyediakan uang tunai bila investor ramai-
ramai mencairkan reksadananya
 Risiko wanprestasi adalah risiko yang muncul ketika
perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan
reksadana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar
lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan yang dapat menyebabkan penurunan NAB
 Dana investor tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) karena bukan produk perbankan.
Sementara imbal hasil pada reksadana pendapatan tetap ini bisa
mencapai 9% atau lebih per tahunnya. Berikut beberapa reksadana
pendapatan tetap yang mendapatkan keuntungan tertinggi selama
satu tahun hingga 8 Februari 2022 yang dikutip dari infovesta.com,
yaitu :
1. Bahana pendapatan tetap utama 2 : 37,86%
2. Insight government fund : 15,23%
3. Si dana obligasi maxima : 9.07%
4. Insight renewable energy fund – total return : 8,65%

14
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Jogiyanto. 2020. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3.


Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Pasha, Aufi Ramadhania. 2022. Investasi Jangka Menengah.


https://www.cermati.com/artikel/pengertian-investasi-jangka
menengah-dan-contoh-instrumen-yang-menguntungkan, diakses pada 1
Maret 2023 pukul 14.59.

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat.

15

Anda mungkin juga menyukai