SISTEM BISNIS
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu : Yusmalina, SE., MM
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I
1|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika mendengar kata bisnis pemikiran kita langsung tertuju pada perusahaan besar
seperti Toyota, Unilever, Indofood dan banyak lagi perusahaan besar lainnya. Namun
demikian kita juga tidak dapat menutup mata bahwa disekitar kita juga banyak ditemukan
bisnis dalam operasi yang skalanya lebih kecil dengan satu orang pelaksana seperti
pemangkas rambut, warung makan, ataupun bengkel sepeda motor. Semua organisasi
tersebut disebut bisnis dimana secara sederhana organisasi tersebut sama-sama menyediakan
barang ataupun jasa dengan maksud mendapatkan laba.
Hampir semua orang sudah memahami apa yang dimaksud dengan bisnis, walaupun
mereka memberikan pengertian yang beragam namun secara substansial pengertiannya
hampir sama. Pengertian tentang bisnis sudah banyak diungkapkan oleh para ahli, secara
sederhana Bisnis dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi
untu menghasilkan dan menjual barang/jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.
2|Page
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Memahami pengertian bisnis dan tujuan bisnis
2. Memahami evolusi bisnis
3. Mengerti dan memahami sistem ekonomi dan aplikasi manajemen
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan yang akan diharapkan dalam makalah ini adalah :
1. Memahami sistem bisnis, pengertian bisnis dan tujuan bisnis
2. Mengetahui dan memahami evolusi bisnis dari zaman ke zaman
3. Memahami sistem ekonomi bisnis dan penerapan manajemen nya
3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bisnis
2.1.1 Pengertian Bisnis
Istilah bisnis adalah istilah yang sangat popular dan begitu memasyarakat di negara
mana pun, tidak terkecuali di Indonesia yang tergolong negara berkembang, namun telah
memiliki banyak pengusaha dan pembisnis yang tersohor. Bahkan diantara mereka yang
sudah mencapai puncak prestasi bisnis pada level nasional maupun internasional.
Secara historis istilah bisnis berasal dari Bahasa Inggris, yaitu business yang memiliki
arti tiga istilah dalam Bahasa Indonesia, yaitu perusahaan, urusan, dan usaha. Business itu
sendiri kata dasarnya busy, yang berarti sibuk. Sibuk disini bisa jadi sibuk seseorang atau
komunitas atau masyarakat yang sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang bisa
mendatangkan manfaat, laba, atau keuntungan.
Menurut Hughes dan Kapoor (2010) bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang
terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut pandangan yang lain bisnis dapat diartikan sebagai sejumlah total usaha yang
meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa.
Sementara itu bisnis juga diartikan sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang / jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Perusahaan besar seperti misalnya General Electric,
Krakatau Steel, Indofood, maupun Gudang Garam disebut juga bisnis, sama juga dengan
perusahaan kecil seperti bengkel motor, warung kaki lima, warnet dan lain sebagainya.
Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4|Page
Pandangan ini sejalan dengan pemikiran Stoner dan Dollan (1985) yang menyebutkan
Bussiness is A competitive, profit seeking organization that produce and sells goods or
services. Maksudnya bahwa bisnis adalah organisasi yang bersaing untuk mencari
keuntungan dengan memproduksi atau menjual barang ataupun jasa. Jadi, tujuan akhir bisnis
menciptakan barang dan mendapatkan laba, yang merupakan selisih dari penghasilan total
dikurangi dengan pengeluaran total. Laba merupakan faktor yang dapat djadikan indikator
kesuksesan suatu bisnis.
Dari pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga kegiatan yang
dilakukan dalam bisnis yaitu :
2. Mencari keuntungan
Bisnis tidak semata-mata hanya untuk melayani para pelanggannya, mereka juga
berupaya untuk mencari keuntungan. Keuntungan dihitung dengan mengurangi biaya-
biaya terhadap pendapatan usaha yang diperoleh melalui penjualan barang maupun
jasa. Keuntungan yang mereka peroleh merupakan suatu harapan dari modal yang
telah mereka investasikan dalam bisnis. Hasil dari keuntungan ini akan digunakan
untuk memberikan kesejahteraan kepada para pemilik bisnis serta untuk melakukan
investasi baru guna memperluas bisnisnya dimasa mendatang.
3. Bersaing
Semua bisnis membuat barang atau jasa berupaya mencari keuntungan. Dalam hal ini
mereka semua bersaing dengan bisnis-bisnis lainnya. Mereka bersaing tidak semata-
mata dalam mendapatkan sumber-sumber input. Kunci keberhasilan dalam persaingan
akan ditentukan dari perubahan-perubahan produk dan teknik produksi yang lebih
baik dari pesaing.
5|Page
Untuk pengertian bisnis secara lengkapnya, kita bisa melihat kepada beberapa definisi
yang telah diberikan para ahli bisnis, baik praktisi maupun akademisi, mulai era terdahulu
sampai beberapa periode terkini. Menurut Ebert, bisnis adalah sebuah organisasi yang
mengelola barang dan jasa untuk memperoleh laba (Ebert, 1995 : 3).
Ebert memaknai bisnis sebagai sebuah sekelompok orang yang memiliki tujuan
memperoleh keuntungan, dengan mengelola barang agar menghasilkan barang yang bagus
dan layak. Bisnis menurut pandangan Ebert dilakukan dalam sejumlah orang dan senantiasa
mencari keuntungan sebagai target bisnisnya.
Definisi bisnis berikutnya bisa kita lihat dari pendapatnya Gouzali Saydam (2006:1),
meskipun dia memberi arti bisnis secara sederhana, tetapi lebih lengkap dinadingkan
definisi bisnis menurut Ebert. Menurut Gouzali bisnis adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang atau lebih, yang terorganisir dalam mebcari laba melalui penyediaan produk yang
dibutuhkan masyarakat.
Tujuan dari bisnis yaitu untuk membujuk orang agar mau membeli produk yang kita
buat, mau memakai jasa yang kita tawarkan sehingga produk dan jasa yang kita buat bisa
beredar, berkemang dan dikenal oleh masyarakat luas sehingga kita dapat memperoleh
keuntungan.
Namun tujuan bisnis yang mendapat keuntungan adalah sebuah tujuan yang normatif.
Setiap orang, setiap lembaga, dan perusahaan memiliki tujuan yang bermuara pada
keuntungan dari apa yang sudah dilakukan dan dikerjakannya. Karena pada prinsipnya, orang
ingin mendapatkan timbal balik yang positif dari apa yang sudah dikerjakannya dengan
mengeluarkan pikiran, tenaga, dan material.
6|Page
Kemudian untuk perusahaan besar dengan mengeluarkan cost produksi yang tinggi,
melibatkan bagian pemasaran untuk menyebarkan dam memastikan produknya diterima
pasar, personalia yang berfungsi meningkatkan kinerja dan kualitas kerja para karyawan.
Selain itu, ada juga tujuan dari bisnis yang sekarang mulai dilakukan para pengusaha
dan pebisnis kelas internasional. Biasanya mereka membagi tujuan bisnis ini kedalam dua
bentuk tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan bisnis jangka
pendek seperti yang sudah disinggung tadi, yaitu mendatangkan keuntungan. Sedangkan
tujuan jangka panjang, yang menompang kepada hasil dari tujuan jangka pendek, terdapat
beberapa hal yang ingin di capai oleh perusahaan, diantaranya :
1. Pengusaan Pasar
Untuk bisnis besar keuntungan tidak hanya berupa penjualan produk dan jasa saja.
Tetapi, bagaimana tercipta komunitas konsumen yang loyal terhadap produk dan
jasanya. Oleh karena itu, diupayakan bahwa perusahaan harus betul-betul meyakinkan
konsumen bahwa dialah yang paling bagus untuk menguasai pasar, sehingga dengan
demikian, perusahaan bisa memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka
waktu yang panjang. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan harus senantiasa
melakukan inovasi- inovasi terhadap produk dan jasanya.
7|Page
Dengan semakin meningkatnya kemampuan manajer dan karyawannya, maka
perusahaan juga akan terdorong untuk maju dan meraih kesuksesan dikemudian hari.
Termasuk juga kedalam kesejahteraannya, karna sudah mendorong perusahaan untuk
maju makan dari pihak perusahaan akan memberikan reward, bonus dan kompensasi
yang layak sehingga merasa betah berkerja di perusahaan tersebut.
Dalam suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis (pelaku bisnis)
tersebut yaitu : Manusia sebagai pemilik, manajer, pekerja dan konsumen. Masyarakat
memerlukan kehadiran bisnis disamping untuk menyediakan barang dan jasa juga sebagai
tempat untuk mencari pekerjaan.
1. Pemilik adalah orang yang menginvestasikan uangnya dalam suatu kegiatan bisnis
dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari uang yang diinvestasikannya
tersebut.
2. Manajer adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan,
bertanggung jawab atas pencapaian keuntungan perusahaan, pertumbuhan
perusahaan serta pertanggungjawaban social.
3. Pekerja adalah individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk
memproduksi barang/jasa agar perusahaan dapat meraih keuntungan dan untuk itu
8|Page
individu tersebut akan memperoleh upah sesuai dengan keterampilan yang
dimilikinya.
4. Konsumen adalah individu / bisnis yang membeli barang atau jasa yang dihasilkan
suatu perusahaan untuk pemakaian pribadi. Kegiatan bisnis sangat membantu usaha
usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat oleh perusahaan. Bisnis ini meliputi
semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang/jasa melalui saluran produktif,
dari membeli bahan mentah sampai menjual barang jadi. Pada pokonya kegiatan
bisnis dapat diklasifikasikan sbb :
Usaha pertanian
Produksi bahan mentah
Pabrik / manufaktur
Konstruksi
Usaha perdagangan besar/kecil
Transportasi dan komunikasi
Usaha finansial, asuransi dan real estate
Usaha jasa
Usaha yang dilakukan pemerintah
9|Page
3. Distributing product to consumer (menyalurkan barang ke tangan konsumen)
Kegiatan bisnis tidak semata-mata memproduksi untuk mengolah bahan mentah
menjadi produk jadi, melainkan juga mendistribusikannya kepada para konsumen.
Hal ini betujuan untuk menjamin ketersediaan barang bagi para konsumennya
sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal.
Para pengusaha telah menjalankan bisnis sesuai perkembangan zaman, mulai dengan
pola tradisional hingga memasuki era internet saat ini. Pola tradisional yang masih manual
berangsur berubah ke sistem otomasis menggunakan teknologi dalam proses bisnisnya.
Proses perubahan ini disebut Evolusi Bisnis. Evolusi Bisnis adalah proses terjadinya aktivitas
bisnis dari masa ke masa sesuai kondisi dan perkembangan teknologi, sosial dan budaya.
Adapun tahapan evolusi bisnis adalah sebagai berikut :
1. Era Kolonial
Abad ke 17 dan sebelumnya, usaha terkait dengan produksi pertanian dan
perkebunan, dimana aspek ekonominya ditentukan oleh sukses atau tidaknya
pertanian atau perkebunan tersebut dan faktor alam.
2. Revolusi Industri
Tahun 1760-1850, mengubah proses manufaktur yang memakai banyak pekerja
manual dengan sistem pabrik untuk produksi masal (Mass Production)
menggunakan mesin-mesin.
4. Era Produksi
Sebelum tahun 1920an, ahli organisasi bisnis dengan konsep scientific management
mengarahkan manajemen perusahaan untuk fokus pada proses produksi melalui
spesialisasi tugas dan peningkatan produktifitas.
10 | P a g e
5. Era Pemasaran
Sejak 1950an, filosofi bisnis baru berupa konsep pemasaran yang membentuk
kesadaran, preferensi serta selera konsumen dan didasarkan atas keinginan
pelanggan.
6. Era Global
Tahun 1980an, dunia usaha merambah ke berbagai belahan dunia akibat kemudahan
transfortasi dan kemajuan teknologi (ICT/ Information Communication and
Technology), sistem produksi serta semakin efisien sistem distribusi dan pembiayaan
internasional.
7. Era Informasi
Tahun 1990an, akibat tingginya pengguna internet yang memudahkan perdagangan
disemua sektor perekonomian maupun sektor jasa serta menjadi sarana yang mudah
dan cepat dalam proses Business To Business (B2B).
Teknologi informasi telah mengubah dunia dan aktifitas bisnis tanpa terhalang ruang,
waktu dan jarak. Aplikasi e-commerce, e-government, e-education dan berbagai aplikasi
lainnya merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem bisnis di era informasi. Komunikasi
bisnis berlangsung secara On Line melalui internet dengan biaya relative murah
dibandingkan pola konvensional seperti e-mail (sutar elektronik), mailing list (sarana diskusi)
dan pembuatan situs, home page atau web untuk memperkenalkan perusahaan tersebut ke
publik.
11 | P a g e
Beberapa bentuk sistem perekonomian suatu negara adalah sebagai berikut :
1. Kapitalisme
Sistem kapitalisme atau dikenal juga dengan istilah private enterprise system
merupakan sistem perekonomian yang bercirikan dimana seseorang bebas untuk
memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar,
seseorang yang bebas memilih dan membuat barang atau jasa yang diinginkan.
2. Komunisme
Sistem ekonomi komunis adalah sistem ekonomi yang penggunaan faktor produksi
dikendalikan oleh pemerintah. Tanah, tenaga kerja, modal dimiliki oleh pemerintah
dan kewirausahaan disediakan oleh pemerintah pula. Semua keputusan-keputusan
ekonomis diambil oleh pemerintah, misalnya hal-hal mengenai produksi, distribusi,
konsumsi dan kepemilikan. Dalam sistem perekonomian komunisme, peranan pasar
untuk menentukan arah produksi hampir tidak ada. Perekonomian komunisme
sering juga disebut ekonomi pemerintah yang bersifat totalier atas keputusan
ekonomi yang dibuat. Dalam sistem ekonomi komunisme, hak milik seseorang
dihapuskan, semua masyarakat adalah karyawan negara. Kebebasan politik diawasi
secara ketat.
3. Sosialisme
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang kepemilikan sebagian besar
bisnis ada ditangan perseorangan (swasta), tetapi pemerintah mengendalikan
12 | P a g e
pengoperasian dan pengaturan industri-industri tertentu. Pemerintah dalam hal ini
akan memegang kendali industri dimana barang atau jasa yang dihasilkan
digunakan oleh masyarakat luas.
Dalam sistem sosialis, pemerintah secara tidak langsung mendorong kegiatan
ekonomi dengan merencanakan anggaran belanja, sistem perpajakan, ekspor dan
lain lain. Jadi dalam sistem sosialis seseorang secara relatif bebas untuk memilih
usaha atau pekerjaan yang diinginkan, tetapi pemerintah turut campur tangan
dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu denga kebutuhan masyarakat.
Dalam hal ini pemerintah hanya menguasai perusahaan-perusahaan yang vital bagi
masyarakat, agar kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dengan adil dan merata.
4. Demokrasi Ekonomi
Sistem demokrasi ekonomi yang dianut oleh Indonesia didasarkan pada Pancasila
dan UUD 1945, dimana menurut pasal-pasal yang ada mengandung ciri sebagai
berikut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
d. Sumber-sumber kekayaan negara dipergunakan dengan permufakatan Lembaga-
lembaga Perwakilan Rakyat serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada
Lembaga Perwakilan Rakyat pula.
e. Warga negara memiliki kebebasan di dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
f. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat
g. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum
h. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
13 | P a g e
Kalau melihat ciri-ciri diatas, maka terlihat bahwa perekonomian di Indonesia
memelihara keseimbangan anatara sosialis murni dan kapitalisme murni. Sistem
perekonomian Indonesia berupaya menghindari :
Dimana pun kita berbisnis atau melakukan aktivitas bisnis, tidak akan terlepas dari
sistem ekonomi negara yang bersangkutan. Ketika kita melakukan transaksi atau
mengembangkan cabang bisnis, kita harus tau aturan main dari sistem ekonomi negara yang
bersangkutan. Dan kita pun harus sadar untuk mengikuti aturan main dari sistem ekonomi
negaranya. Karena sistem ekonomi suatu negara adalah aturan yang diterapkan oleh negara
tersebut yang berlaku dalam skala nasional. Dan aturan-aturan ekonomi disetiap perusahaan
yang berdomisili di negara tersebut, mau tidak mau harus menginduk pada sistem ekonomi
yang berlaku. Sebagaimana yang di katakan Wahjono, bahwa ekonomi adalah sistem yang
diterapkan secara nasional untuk mengalokasikan sumber daya diantaranya (2010:5)
Di dunia ini terdapat beberapa sistem ekonomi, Wahjono membagi sistem ekonomi
dunia menjadi tiga sistem ekonomi, diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem ekonomi terencana (planned economy), yaitu sebagai system ekonomi
yang berdasarkan pada kendali terpusat pada pemerintah untuk semua atau
sebagian besar faktor produksi, keputusan pengalokasian, dan produksi barang dan
jasa. Dengan demikian, dalam sistem ekonomi terencana, semua keputusan
ekonomi mulai dari pengelolaan bahan baku, produksi, penyediaan tenaga kerja,
penyediaan mesin dan alat produksi, distribusi, dan mekanisme penjualan barang
dan jasa semuanya dikuasai dan dilaksanakan secara monopoli oleh pemerintah
yang mewakili negara.
14 | P a g e
2. Sistem ekonomi pasar (market economy), sebagai sistem ekonomi dimana
keputusan produksi dan pengalokasian sumber daya diserahkan sepenuhnya pada
individu dengan memperhatikan keseimbangan permintaan dan penawaran. Dalam
sistem ekonomi pasar, diyakini bahwa setiap perubahan permintaan, penawaran
akan membentuk harga keseimbangan baru, demikian pula setiap perubahan harga
(naik dan turun) akan membentuk titik keseimbangan tentang permintaan atau
penawaran suatu barang. Dalam sistem ekonomi pasar, seolah mendapat kekuatan
(tangan) yang terlihat yang mampu menciptakan titik keseimbangan baru
manakala terdapat perubahan.
15 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN
Secara historis istilah bisnis berasal dari Bahasa Inggris, yaitu business yang memiliki
arti tiga istilah dalam Bahasa Indonesia, yaitu perusahaan, urusan, dan usaha. Business itu
sendiri kata dasarnya busy, yang berarti sibuk. Sibuk disini bisa jadi sibuk seseorang atau
komunitas atau masyarakat yang sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang bisa
mendatangkan manfaat, laba, atau keuntungan.
Tujuan dari bisnis yaitu untuk membujuk orang agar mau membeli produk yang kita
buat, mau memakai jasa yang kita tawarkan sehingga produk dan jasa yang kita buat bisa
beredar, berkemang dan dikenal oleh masyarakat luas sehingga kita dapat memperoleh
keuntungan.
1. Era Kolonial
Abad ke 17 dan sebelumnya, usaha terkait dengan produksi pertanian dan perkebunan,
dimana aspek ekonominya ditentukan oleh sukses atau tidaknya pertanian atau
perkebunan tersebut dan faktor alam.
2. Revolusi Industri
Tahun 1760-1850, mengubah proses manufaktur yang memakai banyak pekerja manual
dengan sistem pabrik untuk produksi masal (Mass Production) menggunakan mesin-
mesin.
4. Era Produksi
16 | P a g e
Sebelum tahun 1920an, ahli organisasi bisnis dengan konsep scientific management
mengarahkan manajemen perusahaan untuk fokus pada proses produksi melalui
spesialisasi tugas dan peningkatan produktifitas.
5. Era Pemasaran
Sejak 1950an, filosofi bisnis baru berupa konsep pemasaran yang membentuk
kesadaran, preferensi serta selera konsumen dan didasarkan atas keinginan pelanggan.
6. Era Global
Tahun 1980an, dunia usaha merambah ke berbagai belahan dunia akibat kemudahan
transfortasi dan kemajuan teknologi (ICT/ Information Communication and
Technology), sistem produksi serta semakin efisien sistem distribusi dan pembiayaan
internasional.
7. Era Informasi
Tahun 1990an, akibat tingginya pengguna internet yang memudahkan perdagangan
disemua sektor perekonomian maupun sektor jasa serta menjadi sarana yang mudah dan
cepat dalam proses Business To Business (B2B).
1. Kapitalisme
Sistem kapitalisme atau dikenal juga dengan istilah private enterprise system
merupakan sistem perekonomian yang bercirikan dimana seseorang bebas untuk
memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, seseorang
yang bebas memilih dan membuat barang atau jasa yang diinginkan.
2. Komunisme
Sistem ekonomi komunis adalah sistem ekonomi yang penggunaan faktor produksi
dikendalikan oleh pemerintah. Tanah, tenaga kerja, modal dimiliki oleh pemerintah dan
kewirausahaan disediakan oleh pemerintah pula. Semua keputusan-keputusan ekonomis
diambil oleh pemerintah, misalnya hal-hal mengenai produksi, distribusi, konsumsi dan
kepemilikan.
3. Sosialisme
17 | P a g e
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang kepemilikan sebagian besar bisnis
ada ditangan perseorangan (swasta), tetapi pemerintah mengendalikan pengoperasian
dan pengaturan industri-industri tertentu.
4. Demokrasi Ekonomi
Sistem demokrasi ekonomi yang dianut oleh Indonesia didasarkan pada Pancasila dan
UUD 1945, dimana menurut pasal-pasal yang ada mengandung ciri sebagai berikut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Sumber-sumber kekayaan negara dipergunakan dengan permufakatan Lembaga-
lembaga Perwakilan Rakyat serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada
Lembaga Perwakilan Rakyat pula.
e. Warga negara memiliki kebebasan di dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
f. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
g. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
h. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, Dikdik., Dewi Fatawati. 2015. Pengantar Bisnis Teori dan Konsep. Kuningan :
Uniku Press.
Alteza, Muniya. 2011. “Pengantar Bisnis: Teori dan Aplikasi di Indonesia”. Yogyakarta :
UIN Yogyakarta.
19 | P a g e