Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

RUANG LINGKUP BISNIS

NAMA : WULAN DWI NINGTYAS

NIM : 202204010424

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KADIRI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ruang
lingkup bisnis” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
berterima kasih kepada Ibu Edang selaku Dosen mata kuliah Pengantar Bisnsis yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang organisasi. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kediri, 12 November 2022

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, masyarakat indonesia khususnya para kaum muda masih
bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis. Padahal, jika kita memahami bisnis,
kita akan mendapatkan keuntungan yang kita inginkan dalam aktivitas bisnis tersebut.
Jika kita serius dalam menjalankan bisnis, maka bisnis tersebut akan memberikan kita
penghasilan yang melebihi penghasilan utama kita setiap bulannnya.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia
menduduki angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi
problema tersebut. Jika ada lapangan kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-
bondong untuk menjadi pegawai yang diimpikan, tetapi pekerjaan tidak hanya sebagai
pegawai saja, masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan misalnya pewirausaha
atau pengusaha. Dan salah satunya adalah dengan membuka bisnis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BISNIS
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri
memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat
merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada
sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas
merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.
Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga
saat ini.
Definisi bisnis dapat dimengerti dari definisi beberapa tokoh, seperti:
1. Menurut Mahmud Machfoedz, Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan
oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Menurut Brown dan Petrello (1976), “Business is an institution which produces
goods and services demanded by people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila
kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
3. Menurut Steinford (1979), “Business is all those activities involved in providing the
goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis
sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau
diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang
memilki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun
perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti
pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.
4. Menurut Griffin dan ebert (1996), “Business is an organization that provides goods
or services in order toearn provit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktifitas bisnis
melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba).
Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada
suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada
periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan
bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya
untuk meningkatkan laba yang lebih besar.
5. Menurut Hughes dan Kapoor, “Business is the organized effort of individuals to
produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy sociaties needs. The
general term business rever to all such efforts within a society or within an industry.
Maksudnya Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang
mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan
kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.
6. Menurut Allan Afuah (2004), Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang
dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan
mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau jasa yang
diinginkan konsumen.
7. Menurut Glos, Steade dan Lowry (1996), Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan
yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan
dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan
dan memperbaiki standart serta kualitas hidup mereka.
8. Menurut Musselman dan Jackson (1992), Suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan
dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat
dalam aktivitas tersebut.

Persamaan dan Perbedaan yang terdapat dalam Definisi:

Persamaan:
Pada umumya definisi bisnis yang dikutip oleh para ahli bisnis cenderung sama yakni
bisnis adalah kegiatan usaha yang terorganisasi untuk menghasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dan bertujuan menghasilkan profit (laba), yang
kemudian laba tersebut digunakan untuk usaha meningkatkan laba atau perusahaan yang
lebih besar lagi.

Perbedaan:

Perbedaan definisi yang dikutip para ahli bisnis tidak begitu menonjol. hanya terdapat
perbedaan dalam kutipan “Hughes dan Kapoor” dengan yang lain terdapat pernyataan
“orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko artinya
bisnis itu mengandung resiko yang harus ditanggung oleh pelaku bisnis tersebut yakni
laba atau rugi.

B. TUJUAN BISNIS
Setiap Bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang
diperlukan oleh konsumen produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan
membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh
perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen. 4 faktor produksi dalam
perusahaan:

1. Sumber Daya Alam


2. Sumber Daya Manusia
3. Modal, dan
4. Informasi

C. SIKLUS HIDUP PRODUK


Siklus hidup produk atau product life cycle adalah siklus yang pasti terjadi dalam
suatu produk. Menurut Anderson dan Zeithaml, pengertian siklus hidup produk adalah
konsep yang menggambarkan rangkaian tahapan dari suatu produk hingga layak
dipasarkan dan dikonsumsi khalayak umum.
Adanya siklus produk mampu membantu produsen dalam menetapkan strategi tepat
ketika memasarkan produk tersebut. Tak hanya itu, produsen bisa mengambil langkah
perpanjangan umur produk dengan peningkatan kualitas dan kuantitas.
1. Tahapan siklus hidup pruduk dan contohnya
Setelah mengetahui apa itu product life cycle, berikut ini penjelasan tahap
siklus hidup produk dan contohnya,

a. Tahap Perkenalan
Tahapan pertama product life cycle adalah pengenalan. Pada tahap ini, produk
mulai diproduksi dari bahan baku. Hasil produksi merupakan produk atau
barang baru di pasaran. Kemudian mulai dikenalkan kepada masyarakat
dengan beragam strategi pemasaran.

Di tahap pengenalan, umumnya keuntungan perusahaan masih kecil, sebab


biaya promosinya sangat besar. Sebab masyarakat belum terlalu mengenal
brand produk yang rilis.

Contoh product life cycle tahap ini misalnya Anda baru merilis aplikasi jual
beli sayuran. Karena produk tersebut masih baru, maka belum banyak orang
mengetahuinya, sehingga Anda perlu memasarkannya dengan baik dan masif.

b. Tahap Pertumbuhan
Tahap kedua product life cycle adalah tahap pertumbuhan. Siklus ini akan
menunjukkan apakah produk dapat dikembangkan atau justru tidak diterima
oleh masyarakat. Bila produk belum berhasil diterima oleh masyarakat, maka
Anda harus mengevaluasi dan memperbaikinya sehingga produk dapat
dikembangkan.

Salah satu tanda produk berada dalam tahap pertumbuhan adalah makin
banyaknya konsumen produk dan meningkatnya intensitas produksi
perusahaan.

Contoh product life cycle tahap pertumbuhan dari aplikasi jual beli sayur tadi.
Setelah usaha promosi dilakukan dengan baik, akhirnya produk Anda viral dan
berhasil mendapat jutaan pengguna baru dalam waktu singkat.

c. Tahap Kedewasaan
Tahap kedewasaan merupakan tahap siklus hidup produk pasca pertumbuhan.
Di tahap ini, biasanya produk sudah tidak lagi mengalami kenaikan penjualan
drastis, sebab masyarakat sudah terbiasa menggunakan produk tersebut.

Contoh product life cycle tahap ini adalah aplikasi Anda mulai bisa
menghasilkan keuntungan dengan stabil, tanpa penurunan atau peningkatan
signifikan. Tapi jika tidak segera memperbarui strategi siklus hidup produk, di
tahap ini penjualan Anda terancam turun ke tahap selanjutnya, yaitu
penurunan.

d. Tahap Penurunan
Tahapan terakhir product life cycle adalah tahap penurunan. Pada tahap ini
produk mengalami penurunan dari segi penjualan karena minat konsumen
menurun. Hal ini terjadi sebab target pasar mulai bosan atau terjadi perubahan
dari segi produk

Contoh product life cycle tahap penurunan misalnya aplikasi jual beli sayur
Anda tadi mulai mengalami pengurangan transaksi. Di tahap ini, Anda wajib
melakukan inovasi jika tidak ingin kehilangan pengguna.

2. Strategi siklus hidup produk yang wajib diterapkan


Agar produk berhasil sukses di pasaran, terdapat strategi siklus hidup produk
yang dapat diterapkan, antara lain:

1. Rencanakan Beberapa Produk Sekaligus


Strategi pertama product life cycle adalah merencanakan beberapa produk
sekaligus. Pada tahap pengenalan siklus produk, pastinya masih mengalami uji
coba produk dan hasil penerimaan produk dalam masyarakat tidak dapat
diprediksi. Agar terhindar dari kegagalan produk, kita bisa merencanakan
beberapa produk sekaligus. Bila produk belum berhasil diterima masyarakat,
maka masih ada produk cadangan untuk diuji coba kembali.

2. Rilis Produk Satu Per Satu Sesuai Minat Masyarakat


Merilis produk bertahap berdasarkan minat konsumen merupakan strategi
siklus hidup produk patut dicoba. Dengan demikian, kita bisa memetakan
produk sesuai target pasar yang tepat. Selain itu, kita bisa lebih fokus
memaksimalkan satu produk hingga berhasil. Jika melakukan perilisan produk
secara bersamaan, dikhawatirkan masyarakat akan bingung dengan produk
baru.

3. Pelajari Reaksi Masyarakat Terhadap Suatu Produk


Strategi selanjutnya dengan mempelajari reaksi masyarakat terhadap suatu
produk. Dalam proses evaluasi, kita harus bisa menilai perilaku masyarakat
terhadap produk baru tersebut. Dengan demikian, kita bisa mengetahui
keberhasilan atau kegagalan suatu produk, dan bisa mengambil keputusan
berdasarkan data tersebut.

4. Lakukan Promosi Selama Produk Masih Laku Keras


Strategi berikutnya product life cycle adalah melakukan promosi selama
produk masih laku keras. Meskipun produk laris manis di pasaran, bukan
berarti bisa mengurangi aktivitas promosi. Justru sebaliknya, tingkatkan dan
gencarkan promosi secara terus menerus agar produk mampu masuk ke tahap
kedewasaan.

5. Segera Perbarui Strategi Promosi Saat Produk Tidak Laku


Ketika produk tidak laku, maka strategi siklus hidup produk yang tepat yakni
segera melakukan pembaharuan strategi promosi. Cobalah untuk
mengumpulkan seluruh cara promosi terbaik kemudian terapkan dalam
produk. Jika kurang referensi, kita bisa melihat strategi promosi dari
kompetitor dan melakukan ATM (Amati - Tiru - Modifikasi).

6. Siap-Siap Merilis Produk Selanjutnya


Strategi terakhir product life cycle adalah menyiapkan produk untuk dirilis
selanjutnya. Pelanggan pasti akan menemui rasa bosan. Agar siklus hidup
produk tidak mati, maka harus melakukan inovasi produk untuk dirilis
berikutnya. Hal ini akan membawa suasana baru terhadap produk sehingga
minat konsumen dapat tumbuh kembali.
D. BENTUK DAN DASAR KEPEMILIKAN BISNIS
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu
orang, di mana pengelola perusahaan memperoleh seluruh keuntungan perusahaan,
tetapi ia juga menanggung seluruh resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak di atur dalam KUHD dan tidak
memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang pengusaha saja.
Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang merupakan bentuk peralihan antara
bentuk partnership dan dapat pula dimungkinkan sebagai one man corporation atau
een manszaak. Dalam hubungan ini dapat pula diberlakukan pasal 6 dan pasal 18
Kitab Undang-undang Hukum Dagang.
a. Ciri-ciri Perusahaan Perseorangan
1) Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan.

2) Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi.

3) Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi.

4) Seluruh keuntungan dinikmati sendiri.

5) Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri.

6) Keuntungan kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang


lebih besar.

7) Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup.

8) Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan.

b. Kelebihan Perusahaan Perseorangan

1) Perseorangan tidak dikenakan pajak perusahaan seperti halnya PT atau


Partnership (Firma).

2) Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemilik juga menjadi bagian


dari manajemen sehingga pengendalian internal tidak terlalu kompleks dan
mudah diawasi oleh pemilik langsung.
3) Biaya yang rendah dalam pengelolaan, karena karyawan yang bekerja di
dalam perseorangan adalah si pemilik usaha.

4) Tidak melalui proses administrasi hukum yang terlalu kompleks, biasanya


hanya sampai akte notaris, dan surat keterangan domisili dari kelurahan
saja. tidak perlu melalui proses pembuatan SIUP, atau TDP ataupun hingga
membutuhkan surat keputusan dari Menkeh dan HAM.

5) Proses pembentukan yang sangat cepat.

6) Apabila dalam bisnis perseorangan terjadi kerugian maka kompensasi


kerugian dapat dimasukkan dalam perhitungan pajak penghasilan pemilik.

7) Seluruh laba menjadi miliknya. Bentuk perusahaan perseorangan


memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang dihasilkan perusahaan.

c. Kelemahan Perusahaan Perseorangan

1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Artinya seluruh kekayaan


pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang perusahaan.

2) Sumber keuangan terbatas. Karena pemiliknya hanya satu orang, maka


usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya
bergantung pada kemampuannya.

3) Kesulitan dalam manajemen. Semua kegiatan seperti pembelian, penjualan,


pembelanjaan, pengaturan karyawan dan sebagainya dipegang oleh seorang
pimpinan. Ini lebih sulit apabila manajemen dipegang oleh beberapa orang.

4) Kelangsungan usaha kurang terjamin. Kematian pimpinan atau pemilik,


bangkrut, atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan usaha ini berhenti
kegiatannya.

2. Perusahaan Komanditer
Menurut pasal 1 butir 5 Rancangan Undang-undang Usaha Perseorangan dan
Badan Usaha Perseroan Komanditer atau CV adalah badan usaha bukan badan
hukum yang mempunyai satu atau lebih sekutu komplementer dan sekutu
komanditer.  
Perseroan komanditer merupakan kemitraan yang terdiri dari dua atau lebih
mitra. Mitra umum mengawasi dan menjalankan bisnis sementara mitra terbatas
tidak ikut serta dalam mengelola bisnis. Namun, mitra umum memiliki kewajiban
yang tidak terbatas untuk hutang, dan setiap mitra terbatas memiliki kewajiban
terbatas hingga jumlah investasi mereka.
Hal ini diatur pada pasal 20 KUHD yang menjelaskan dalam menjalankan
kegiatan usahanya, bisnis CV dilakukan oleh para persero aktif. Mereka yang
bertanggung jawab untuk melakukan tindakan pengurusan atau bekerja dalam
perseroan tersebut. Sementara pemberi modal, atau komanditer tidak bisa terlibat
dalam aktivitas perusahaan. Akan tetapi, persero komanditer tidak akan memikul
kerugian yang berjumlah lebih besar dari modal yang disetorkannya ke perusahaan. 
a. Jenis-jenis CV (Persekutuan Komanditer)

1) CV Bersaham
CV jenis ini memiliki karakter yang khas karena CV ini mengeluarkan
saham yang bisa diambil oleh sekutu aktif maupun pasif. Masing-masing
dapat mengambil satu saham atau lebih. Namun demikian, saham tersebut
tidak dapat diperjualbelikan karena tidak mudah untuk menarik kembali
modal yang telah disetorkan. Tujuan adanya saham untuk menghindari
adanya modal beku.
2) CV Murni
CV jenis ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama kali ada dan
paling sederhana. Di dalam CV ini hanya terdapat satu sekutu
komplementer sedangkan pihak-pihak lainnya berperan sebagai sekutu
komanditer.
3) CV Campuran
CV campuran biasanya berasal dari firma sebagai bentuk awal. Namun
dalam operasionalnya, firma tersebut memerlukan tambahan suntikan
modal. Pihak yang berkenan memberikan tambahan modal berperan sebagai
sekutu komanditer, sehingga firma yang menerima modal dan menjalankan
usaha disebut sebagai sekutu komplementer.

b. Ciri-ciri CV

1) Memiliki pendiri dua orang atau lebih.


2) Terdiri dari dua sekutu, yakni sekutu aktif (sekutu komplementer) dan
sekutu pasif (sekutu komanditer).
3) Sekutu aktif mengelola perusahaan.
4) Sekutu pasif menanamkan modal.
5) Hanya boleh didirikan oleh warga negara Indonesia (WNI), sementara
warga negara asing tidak diperkenan mendirikan CV.
6) Modal pendiriannya tidak ada batasan minimal.
7) Syarat pendiriannya cenderung lebih mudah.
8) Diakui secara legal.
9) Mudah untuk melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga resmi.
3. Perseroan Terbatas
Pengertian PT secara umum adalah suatu unit atau badan usaha berbadan
hukum yang mana modalnya terkumpul dari berbagai saham, dan setiap pemiliknya
memiliki bagian dari banyaknya lembar saham yang dimiliki oleh masing-masing
investor.
Lembar saham yang menjadi modal pembentukan Perseroan Terbatas bisa
diperjualbelikan sehingga akan ada perubahan status kepemilikan perusahaan tanpa
harus membubarkan perusahaan.
Beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian PT adalah suatu bentuk badan
usaha yang melakukan kegiatan perkumpulan modal atau saham dengan kemampuan
mengatur saham yang baik, yang mana para pemilik saham di dalamnya memiliki
tanggung jawab sesuai dengan banyaknya saham yang dimiliki
Biasanya, perusahaan terbatas atau PT ini dibentuk oleh minimal dua orang
atau lebih dengan melalui kesepakatan yang diketahui oleh notaris yang nantinya
akan dibuatkan akta perusahaan. Lalu, akta tersebut harus disahkan oleh
Kementerian Hukum dan HAM agar nantinya perusahaan tersebut resmi menjadi
suatu badan usaha Perseroan Terbatas atau PT.
a. Ciri-Ciri Perseroan Terbatas
Secara umum, ciri-ciri PT adalah sebagai berikut:

 PT didirikan untuk mencari keuntungan


 PT mempunyai fungsi komersial dan juga fungsi ekonomi
 Modal perusahaan PT didapat dari lembar saham yang dijual dan obligasi.
 Perusahaan PT tidak memperoleh fasilitas apapun dari negara
 RUPS atau Rapat Umum Pemegang saham akan menentukan kekuasaan
tertinggi perusahaan PT.
 Setiap pemegang saham memiliki tanggung jawab atas perusahaan
sebanyak modal saham yang ditanamkan.
 Pemilik saham akan mendapatkan keuntungan saham dalam bentuk
dividen
 Direksi adalah pemimpin utama perusahaan PT

b. Jenis-Jenis Perseroan Terbatas


Secara garis besar, terdapat enam jenis Perseroan Terbatas atau PT yang mana
setiap jenis perusahaan PT ini memiliki keunikannya sendiri. Berikut ini
adalah jenis-jenis perusahaan PT.

1. Perseroan Terbatas Terbuka

Perseroan Terbatas Terbuka (TBK) atau yang sering disebut dengan PT


yang sudah go-public atau Initial Public Offering (IPO) karena penyetoran
modal didalamnya bersifat terbuka untuk para masyarakat. Jenis PT ini
akan menjual sahamnya ke masyarakat melalui pasar modal.

Beberapa contoh perusahaan PT TBK adalah PT. Bank Bank Central Asia
Tbk., PT Bank Bank Central Asia Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk., PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., dll.

2. PT Tertutup

Berbanding terbalik dengan PT TBK, PT tertutup adalah jenis PT yang


tidak melakukan aktivitas jual-beli sahamnya untuk masyarakat luas. Modal
yang didapat dari jenis PT ini bisa dari kalangan tertentu saja, seperti dari
sahabat, keluarga, kerabat, dll.

Beberapa contoh perusahaan PT tertutup adalah Salim Group, Bakrie


Group, Sinar Mas Group, Lippo Group, dll.

3. PT Kosong
PT kosong adalah jenis PT yang telah mengantongi izin usaha dan izin
lainnya, tapi belum memiliki kegiatan yang dilakukan untuk kelangsungan
perusahaan. Beberapa contoh dari perusahaan PT Kosong adalah PT Sarana
Rekatama Dinamika, PT Asian Biscuit, PT Adam Air, PT Semen Kupang,
PT Bayur Air, dll.

4. PT Domestik

PT domestik adalah jenis PT yang sudah berdiri dan menjalankan


operasional perusahaannya di dalam negeri dan harus mengikuti seluruh
aturan yang berlaku di dalam negeri.

5. PT Perseorangan

PT perseorangan adalah jenis PT yang seluruh sahamnya hanya dipegang


dan dimiliki oleh satu orang saja. Orang tersebut juga akan berperan
langsung sebagai direktur perusahaan. Jadi, orang tersebut memiliki
kekuasaan tunggal, dimana dia akan menguasai seluruh wewenang direktur
dan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

6. PT Asing

PT asing adalah jenis PT yang telah didirikan di luar negeri atau negara lain
dengan mengikuti dan menjalankan peraturan yang berlaku dalam negara
tersebut.

Tapi, jika ada orang asing yang membangun perusahaan PT di dalam


negeri, maka perusahaan atau para investor di dalamnya harus mengikuti
dan menjalankan perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku di
dalam negeri.

4. Koperasi
Kata koperasi diambil dari Bahasa Inggris, yakni cooperation. Jika diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia, artinya kerja sama.
Menurut UU No 25 tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai sebuah badan
usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya berlandaskan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berasas kekeluargaan.
Sementara itu, menurut bapak proklamator kita, Mohammad Hatta, yang sekaligus
menjadi bapak Koperasi, koperasi adalah suatu jenis badan usaha bersama yang
menggunakan asas kekeluargaan dan gotong royong.
Dengan demikian, tidak heran jika pengelolaan koperasi mengarah pada
kegiatan tolong-menolong untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggotanya. Itulah salah satu sebab mengapa koperasi sangat bermanfaat
untuk banyak orang.
a. Fungsi Koperasi
Didirikannya koperasi tentu memiliki tujuan dan fungsi. Di bawah ini akan
kita bahas apa saja fungsi dan tujuan dari didirikannya koperasi.
1) Membangun dan Mengembangkan 
2) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)  
3) Memperkuat Ketahanan Ekonomi Kerakyatan 
4) Mewujudkan dan Mengembangkan Perekonomian Nasional 

b. Tujuan Koperasi
Rasanya belum lengkap kalau hanya membahas pengertian, sejarah, fungsi
koperasi, tetapi tidak membahas tujuan koperasi itu sendiri. Berikut tujuan-
tujuan koperasi.

1) Meningkatkan kehidupan ekonomi anggota koperasi dan masyarakat di


sekitarnya.
2) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota koperasi dan masyarakat di
sekitarnya.
3) Membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat
yang adil dan makmur
4) Menjadi sokoguru dalam perekonomian nasional.
5) Membantu produsen dengan memberikan penawaran harga yang relatif
lebih tinggi.
6) Membantu konsumen dengan memberikan penawaran harga yang relatif
lebih terjangkau.
7) Memberikan bantuan peminjaman modal kepada unit-unit usaha skala
mikro dan kecil.

c. Prinsip Koperasi
Setiap organisasi, badan usaha, bahkan hingga komunitas tentunya memiliki
idealisme dalam menjalankan operasionalnya. Tidak terkecuali koperasi yang
juga memiliki idealisme yang dirangkum dalam prinsip-prinsip koperasi.
Dirangkum dari UU 25 tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai
berikut:

1) Keanggotaan tidak dipaksa. Oleh karenanya harus berdasarkan sukarela


dan terbuka.
2) Dalam pengelolaannya, koperasi harus bersifat demokratis.
3) Pembagian hasil usaha diberikan secara adil sesuai dengan porsi
kontribusi masing-masing anggota terhadap koperasi.
4) Pemberian balas jasa terhadap pemberi modal sesuai dengan jumlah
modal yang diberikan.
5) Mengutamakan kemandirian.

5. Waralaba
Waralaba adalah bentuk kerja sama bisnis antara pemilik merk, produk, atau sistem
operasional dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin untuk pemakaian merk,
produk, dan sistem operasional. Menurut Pemerintah Indonesia, waralaba adalah
perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau
menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas
usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan
barang dan jasa.

Istilah waralaba merupakan gabungan kata wara yang berarti lebih dan laba yang
berarti keuntungan. Waralaba di Indonesia sendiri diatur dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Bisnis waralaba juga banyak
yang berkembang pesat di Indonesia, misalnya bisnis restoran, minimarket, kedai
kopi, dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Dari analisis diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
menjalankan suatu bisnis itu tidak mudah kita harus memahami terlebih dahulu apa saja
komponen-komponen yang ada di dalam bisnis. Sehingga kita tidak mengalami kerugian atau
gulung tikar dari usaha yang kita jalankan.

Saran dan Kritik


Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca, diantaranya:
§  Para pembaca dapat lebih memahami dan memaknai pentingnya belajar bisnis
§  Bagi generasi muda, khususnya mahasiswa mulailah berbisnis dari hati dan secara tekun
§  Dalam melakukan atau menjalankan bisnis bagi pemula kita dapat bertanya kepada
pembisnis atau pengusaha yang sudah sukses dalam dunia bisnisnya.

Demikianlah makalah mengenai bisnis yang dapat saya sampaikan, saya berharap kepada
pembaca agar dapat memberikan kritikan maupun masukkan yang positif demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan faedah bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai