Anda di halaman 1dari 26

HASIL OBSERVASI PESERTA DIDIK SMP NEGERI 13 MALANG

Observed by : Pretty Lady Achenu

Guided by : Dr. Kurniasih, S.Pd., M.A

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

2022 / 2023

1
HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM PPG PRAJABATAN

Nama Mahasiswi : Pretty Lady Achenu

NIM :-

Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris

Malang, 13 November 2022

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 13 Malang Dosen mata kuliah

Sri Nuryani, M.Pd Dr. Kurniasih, S.Pd., M.A


NIP. 19661116 199003 2 009

2
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga observer dapat membuat laporan observasi ini.

Walaupun demikian, observer berusaha dengan semaksimal mungkin demi


kesempurnaan penyusunan laporan observasi ini. Saran dan kririk diharapkan oleh observer
demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan observasi, di antaranya:

1. Allah SWT yang senantiasa menganugerahkan kesehatan kepada penulis sehingga


penulis dapat menyelesaikan observasi dengan baik.
2. Ibu Sri Nuryani, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Malang
3. Ibu Widyana Putri Santoso, S.Pd, Gr selaku guru pamong Bahasa Inggris
4. Bapak Dr. M. Yunus, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan
5. Ibu Dr. Kurniasih, S.Pd., M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Pemahaman
tentang Peserta Dididk dan Pembelajarannya
6. Rekan-rekan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan tahun ajaran 2022 / 2023
7. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan moril dan financial support
dalam melakukan observasi
8. Spotify yang menemani penulis dalam menyusun hasil observasi dimalam hari
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian observasi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, observer berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca secara
umum dan pihak SMP Negeri 13 Malang secara khusus. Observer ucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan kalian. Amin.

Malang, 13 November 2022

Observer

Pretty Lady Achenu

3
Table of Contents
BAB 1 (PENDAHULUAN) 5
A. Latar Belakang 5
B. Tujuan Observasi 7
C. Manfaat Observasi …..………………………………………………………………….7
D. Identitas Peserta Didik ………………………………………….………………………7
E. Perencanaan Observasi (Panduan Observasi) …………………………………………..7
BAB 2 (HASIL ANALISA DATA: URAIAN MENGENAI HASIL OBSERVASI) 14
A. Kuisionair Perkembangan Peserta Didik Level SMP 14
B. Motivational Orientations 20
BAB 3 (PENUTUP: KESIMPULAN) 22
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 16

4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam memajukan suatu negara.
Pendidikan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Perubahan pendidikan itu
sendiri meliputi banyak aspek seperti kualitas pendidikan, kurikulum, infrastruktur
dan manajemen mutu pendidikan. Perubahan ini merupakan wujud dari reformasi
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Saputro &
Pardiman, (2012); Sumaryanti, (2020), Pendidikan merupakan kebutuhan primer
untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara suatu usaha untuk mencapai
perkembangan yang optimal bagi peserta didik. Pendidikan merupakan lembaga
formal bagi peserta didik untuk mengembangkan bakat, minat, dan keterampilannya.
Menurut Syafari & Montessori (2020), Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk
mengembangkan potensi dari para peserta didik untuk dapat menjadi manusia yang
lebih beriman serta memiliki ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
beraklak mulia, mempunyai ilmu, kreatif, mandiri serta dapat menjadi masyarakat
yang memiliki jiwa demokrasi dan bertanggung jawab. Dalam kurikulum merdeka,
pendidikan Indonesia bertujuan untuk menjadikan peserta didik yang beragama,
kreatif, dan mandiri berdasarkan Profil Pelajar Pancasila.
Pendidikan selalu berkaitan dengan belajar. Belajar merupakan aktivitas
manusia yang esensial, karena mencakup semua proses interaksi antara organisme
yang hidup dalam lingkungan sosial dan fisik (Lesilolo, 2018). Dari sini, kita dapat
menyimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan kognitif dan emosional
melalui berbagai kegiatan pengalaman. Dimulai dari proses belajar mengajar,
pendidik harus menciptakan kondisi agar peserta didik aktif dan kreatif sehingga
dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
Sekolah adalah lembaga yang mempersiapkan peserta didik dengan
mengajarkan kepada mereka berbagai jenis kompetensi dan kecakapan hidup yang
mereka butuhkan untuk era global. Tentu saja, guru juga memahami bahwa peserta
didik tanpa kompetensi dan kecakapan hidup merasa sangat sulit untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang berubah. Jadi pendidikan dapat dikatakan sangat penting.
Oleh karena itu, pendidikan adalah panduan untuk pengembangan manusia menuju
cita-cita tertentu. Perkembangan adalah bertambahnya kapasitas manusia untuk

5
mengembangkan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diprediksi sebagai hasil dari proses pematangan (SIT, 2012).
Artinya, perkembangan meliputi proses pematangan sel somatik, jaringan tubuh dan
organ, dan sistem organ yang telah dikembangkan secara unik sehingga dapat
menjalankan fungsinya.
Perkembangan manusia membutuhkan perolehan kapasitas perilaku yang
merupakan karakteristik dari perkembangan yang sukses dan normal. Kehidupan
manusia terus berubah. Karena perkembangan manusia berlangsung sejak lahir
sampai mati, maka manusia pun berkembang seiring berjalannya waktu, termasuk
anak-anak yang berkembang juga. Perkembangan juga terjadi di kalangan peserta
didik dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Peserta didik mengalami
perkembangan fisiologis dan psikologis, meliputi kognitif, emosional, psikososial,
moral, dan kemauan belajar. Oleh karena itu, observasi diperlukan untuk mengetahui
kemajuan peserta didik. Observasi merupakan salah satu kegiatan ilmiah experiential
berdasarkan fakta lapangan dan teks dan dilakukan dengan mengalami panca indera
tanpa manipulasi (Hasanah, 2016). Oleh karena itu, observasi bertujuan untuk
mengumpulkan data dalam bentuk deskripsi, kata Denzin dan Lincoln (2009 dalam
Hasanah, 2016).
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa yang melakukan kegiatan PPL
diharapkan mampu untuk menangkap dan menafsirkan peristiwa, fenomena, dan
gejala yang terjadi selama proses pembelajaran, yang dapat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran, terutama perkembangan interpretasi peserta didik.
Observasi dirumuskan dalam bentuk kesimpulan/kesimpulan.
Kegiatan observasi ini diimplementasikan bersama rekan-rekan PPG
prajabatan prodi Bahasa Indonesia dan Matematika di sekolah mitra, penanggung
jawab PPG prajabatan mempercayakan penulis dan rekan-rekan untuk melakukan
Praktik Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 13 Malang yang berlokasi di Jl. Sunan
Ampel 2, RT.9/RW.2, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144,
sebelah utara Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan
observasi di kelas tujuh ini berlangsung selama dua hari sejak Rabu, 9 November
2022 hingga Kamis, 10 November 2022 dengan harapan untuk mendapatkan hasil
observasi yang valid.

6
B. Tujuan Observasi
 Memenuhi tuntutan tugas Learning Management System aksi nyata topik 2 mata
kuliah Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya 1 yang terintegrasi
dengan Praktik Pengalaman Lapangan 1 di SMP Negeri 13 Malang.
 Terampil dalam menangkap dan menginterpretasikan peristiwa, fenomena, dan
gejala yang terjadi selama proses pembelajaran yang dapat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran.
 Mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris di
keas 7 SMP Negeri 13 Malang yang nantinya diharapkan pendidik bisa
menerapkan teaching learning method berdasarkan kebutuhan peserta didik.
C. Manfaat Observasi
 Mengembangkan keterampilan untuk mempersepsi dan menginterpretasikan
peristiwa, fenomena, dan gejala yang terjadi selama proses pembelajaran yang
dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Mendapatkan
pemahaman menyeluruh tentang lingkungan akademik dan non-akademik SMP
Negeri 13 Malang.
 Sebagai feedback terutama untuk guru Bahasa Inggris SMP Negeri 13 Malang
dalam upaya peningkatan prestasi peserta didik.
D. Identitas Peserta Didik
Masa Sekolah Menengah dalam hal ini masa remaja merupakan masa yang
sangat penting bagi peserta didik dalam pembentukan identitas diri. Menurut
Moeliono dkk (2001), keberhasilan dalam membentuk identitas diri pada masa remaja
akan mempengaruhi keberhasilan yang dicapai pada masa-masa selanjutnya.
Berikut adalah Identitas Peserta Didik yang berjumlah 2 siswa dan 29 siswi
(lampiran 1) kelas 7-H yang wajib diisi sebelum submit kuesioner tentang Motivation
in Learning di laman google forms.
Email :
Name :
School : SMP Negeri 13 Malang
Class : 7-H
E. Perencanaan Observasi (Panduan Observasi)
1. Motivational Orientations

7
Here are statements regarding your motivation for studying English. Please read the
following statements carefully, and decide how strongly you agree or disagree with
them by circling (o) around the appropriate number from 1 to 4 that you prefer. There
is no right or wrong answer. (1= Strongly Disagree; 2= Disagree; 3= Agree; 4=
Strongly Agree)

No. Motivational Orientations Strongly Disagree Agree Strongly


Disagree Agree
1. I like English 1 2 3 4
2. I study English because it will be 1 2 3 4
useful in getting a good job
3. I like the people who live in 1 2 3 4
English-speaking countries
4. I study English because it will help 1 2 3 4
me to obtain a higher paying job.
5. I like meeting people from English- 1 2 3 4
speaking countries.
6. I want to learn more about the 1 2 3 4
culture and art of English-speaking
countries.
7. I study English because it is an 1 2 3 4
international language which I can
use to converse with foreign people.
8. English will allow me to meet more 1 2 3 4
foreign people coming from
English-speaking countries.
9. I study English because English 1 2 3 4
proficiency is necessary for
communication for foreign
customers for my job in the future.
10. English will enable me to better 1 2 3 4
understand and appreciate the
English way of life.
11. I would like to know more about 1 2 3 4

8
people from English-speaking
countries..
12. I study English because I am 1 2 3 4
planning to study abroad.
13. I would like to live in English- 1 2 3 4
speaking countries.
14. I study English because I will need 1 2 3 4
someday to get a degree.
15. I enjoy the process of learning 1 2 3 4
English.
16. I study English because English is 1 2 3 4
an assigned subject.
17. I enjoy the satisfaction when I find 1 2 3 4
out new things in English.
18. I study English because of exams. 1 2 3 4
19. I enjoy the high feeling when I chat 1 2 3 4
with foreigners in English.
20. My parents push me to study 1 2 3 4
English.
21. I enjoy the high feeling while I 1 2 3 4
speak English.
22. I study English because my family 1 2 3 4
puts a lot of pressure on me.
23. I study English for the confidence 1 2 3 4
and the sense of achievement I
experience when succeeding in
learning English.
24. Studying English will enable me to 1 2 3 4
broaden my view.
25. I study English because of teacher’s 1 2 3 4
praise.
26. I study English for the pleasure I 1 2 3 4
get from hearing English spoken by

9
native English speakers.
27. I would feel ashamed if I got bad 1 2 3 4
grades in English.
28. I think English is an interesting 1 2 3 4
subject.
29. I can imagine myself as someone 1 2 3 4
who is able to speak English.
30. I can better understand what I’m 1 2 3 4
interested in through using English.
31. I can imagine myself speaking English 1 2 3 4
with international friends or
colleagues.
32. I study English because close 1 2 3 4
friends of mine think it is
important.
33. The things I want to do in the future 1 2 3 4
require me to speak English.
34. Learning English is necessary 1 2 3 4
because people surrounding me
expect me to do so.
35. I can imagine myself living abroad 1 2 3 4
and using English effectively for
communicating with the locals.
36. I consider learning English 1 2 3 4
important because the people I
respect think that I should do it.
37. I can imagine myself reading 1 2 3 4
English texts easily.
38. Studying English is important to me 1 2 3 4
because I want to gain the approval
of my peers/teachers/family.
39. I can imagine myself being in a 1 2 3 4
situation where I am speaking

10
English with foreigners.
40. I study English because I would 1 2 3 4
like to visit English-speaking
countries.
41. I can imagine myself speaking 1 2 3 4
English as if I were a native speaker
of English.
42. I study English because it will be 1 2 3 4
useful when I travel overseas.
43. Whenever I think of my future 1 2 3 4
career, I imagine myself using
English.
44. I study English because I would 1 2 3 4
like to travel internationally.

2. Kuisionair Perkembangan Peserta Didik Level SMP

Sekolah:
Kelas :

1. Perkembangan Fisik

No. Indikator Penilaian Fisiologis Deskripsi


1. Apakah peserta didik mampu
berjalan dengan baik?

2. Apakah peserta didik memiliki


postur tubuh yang tinggi, berat
badan sesuai dengan jenjang
usianya?

2. Perkembangan Psikologis
A. Perkembangan Kognitif
No. Indikator Penilaian Kognitif Deskripsi

11
1. Peserta didik antusias saat
pembelajaran.
2. Peserta didik memahami materi
yang di sampaikan.
3. Peserta didik merespon
pertayaan dari guru.
4. Peserta didik mampu
menyelesaikan tugas dari guru
dengan benar dan tepat waktu.

B. Perkembangan Sosio-Emosional

No Indikator Deskripsi
1. Peserta didik mampu
berinteraksi dengan teman
sebaya.
2. Peserta didik mampu
berinteraksi dengan guru
dengan baik.
3. Peserta didik mampu
menunjukkan rasa percaya
diri.
4. Peserta didik mampu
menunjukkan kemandirian.
5. Peserta didik mampu
menunjukkan emosi yang
wajar.
6. Peserta didik mampu
bertanggug jawab.

C. Perkembangan Moral
No Indikator Deskripsi

12
1. Peserta didik mampu
menunjukkan kemandirian.
2. Peseta didik mampu
menunjukkan kedisiplinan.
3. Peserta didik mampu
menunjukkan kepedulian.
4. Peserta didik mampu
menunjukkan kejujuran.

3. Perkembangan Bahasa

No. Indikator Deskripsi


1. Peserta didik mampu
menggunkan bahasa yang
sopan saat berbicara dengan
guru.
2. Peserta didik mampu
menggunakan bahasa yang
baik saat bicara dengan teman
sebayanya
3. Peserta didik berani
menyampaiakan pendapat saat
pembelajaran
4. Peserta didik mampu
bekerjasama dalam kelompok
5. Peserta didik berani bertanya
terkait materi yang belum
dipahami

13
BAB 2

HASIL ANALISA DATA: URAIAN MENGENAI HASIL OBSERVASI

A. Kuisionair Perkembangan Peserta Didik Level SMP

Sekolah : SMP Negeri 13 Malang


Kelas : VII

1. Perkembangan Fisik

No. Indikator Penilaian Fisiologis Deskripsi


1. Apakah peserta didik mampu Perkembangan fisik peserta didik mampu
berjalan dengan baik? berjalan dengan baik.

2. Apakah peserta didik memiliki Peserta didik rata-rata memiliki postur tubuh
postur tubuh yang tinggi, berat dengan tinggi sekitar ≥153 cm dan berat sekitar
badan sesuai dengan jenjang 39 s/d 42 kg sesuai dengan jenjang usia mereka
usianya? sekitar 12 s/d 13 tahun.
Berdasarkan table 1, perkembangan fisik peserta didik tergolong ideal dan
mengalami pubertas yaitu tahapan yang matang dimana terjadi perubahan dari masa
kanak-kanak ke masa remaja atau dewasa. Menurut Hurlock’ (1999), pada masa
pubertas terjadi perubahan fisik, yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan bentuk
tubuh dan munculnya ciri-ciri seks. Dalam hal analisa fisik, observer dkk hanya bisa
mengestimasi tinggi dan berat peserta didik secara nominal menurut pandangan
individu masing-masing, sehingga memungkinkan perbedaan jawaban dengan
observer lain dikarenakan belum diadakannya kegiatan screening di sekolah.
2. Perkembangan Psikologis
A. Perkembangan Kognitif
No. Indikator Penilaian Kognitif Deskripsi
1. Peserta didik antusias saat Peserta didik aktif saat pembelajaran.
pembelajaran.
2. Peserta didik memahami materi Peserta didik memahami materi present simple
yang di sampaikan. dengan menerapkan metode ceramah.
3. Peserta didik merespon Salah satu siswa laki-laki yang ditunjuk Miss
pertayaan dari guru. Widyana merespon pertanyaan dari beliau

14
dengan benar.
4. Peserta didik mampu Peserta didik mampu menyelesaikan tugas dari
menyelesaikan tugas dari guru guru dengan tepat waktu bahkan mereka selesai
dengan benar dan tepat waktu. sebelum waktu habis.
Berdasarkan table 2.A, peserta didik antusias saat pembelajaran present simple.
Melalui indicator tersebut, guru dapat mengukur keaktifan peserta didik di dalam kelas saat
pembelajaran. Tidak hanya itu, guru juga dapat melihat dampak signifikasi keaktifan dalam
pembelajaran, yaitu pemahaman materi dan ketercapaian tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan yang disampaikan oleh Nurwahyunita dan Suwasono (2012) bahwa keaktifan
berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar. Hal ini juga
sejalan dengan Hollingsworth & Lewis (2006) bahwa salah satu ciri-ciri dari pembelajaran
yang aktif adalah ketika siswa bersemangat mengikuti pembelajaran. Saat kegiatan whilst-
teaching, Miss Widyana menggunakan metode ceramah karena menurut beliau peserta didik
belum mampu untuk melakukan pembelajaran Bahasa Inggris secara mandiri. Menurut
Shoimin (2013), pertimbangan dari pemilihan metode yang dilakukan oleh guru adalah
memberi kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran ditentukan oleh situasi dan
kondisinya. Untuk mengecek pemahaman peserta didik, Miss Widyana bertanya kepada
peserta didik tentang present simple dan dia berhasil menjawab dengan benar. Menurut
Nurhayati (2012), keaktifan ditunjukkan ketika siswa memiliki keberanian untuk bertanya
dan mejawab pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi tentang perkembangan kognitif dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode ceramah interaktif dalam pembelajaran Bahasa Inggris
materi present simple terbuktif efektif dalam meningkatkan keaktifan dan pemahaman peserta
didik selama proses pembelajaran. Peserta didik aktif terlibat diskusi dengan guru dan
mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

B. Perkembangan Sosio-Emosional

No Indikator Deskripsi
1. Peserta didik mampu Di kelas 7, interaksi social yang terjadi memiliki
berinteraksi dengan teman keterkaitan erat dengan hubungan pertemanan antar
sebaya. peserta didik.
2. Peserta didik mampu Interaksi antar peserta didik dan guru berjalan
berinteraksi dengan guru dengan baik meskipun beberapa peserta didik
dengan baik. sempat ngobrol saat guru menjelaskan lalu ditergur.
3. Peserta didik mampu Salah satu peserta didik menunjukkan rasa percaya

15
menunjukkan rasa percaya diri saat menjawab perntanyaan dari Miss Widyana
diri. terkait formula present simple.
4. Peserta didik mampu Dengan didampingi guru, peserta didik mampu
menunjukkan kemandirian. untuk mengerjakan tugas individu tentang present
simple dan mayoritas mendapatkan nilai 100.
5. Peserta didik mampu Berdasarkan indicator 1 s/d 3, peserta didik
menunjukkan emosi yang memiliki kepecayaan diri untuk yakin dan mampu
wajar. menguasai emosi untuk dapat bersosialisasi dengan
baik.
6. Peserta didik mampu Berdasarkan indicator sebelumnya, peserta didik
bertanggug jawab. mampu bertanggungjawab untuk mengerjakan
tugas individu tentang present simple.
Berdasarkan table 2.B, tujuan pertama dari penelitian perkembangan sosio-emosional
ini adalah untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antar interaksi teman sebaya dan
guru dengan motivasi belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 13 Malang. Di kelas ini,
interaksi yang terjadi antar peserta didik dan guru berjalan dengan baik. Dalam hal ini, dapat
dikatakan bahwa seorang individu akan cenderung termotivasi dalam belajarnya apabila
terdapat suatu interaksi didalamnya (Hapsari et al., 2021; Negara et al., 2019). Motivasi
belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa factor. Salah satunya interaksi sosial, dalam
proses belajar siswa akan berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain, baik siswa dengan
guru, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan lingkungan (Gunarsih, 2016; Negara et al.,
2019). Dari kegiatan belajar ini, peserta didik memperoleh pengalamannya sendiri sebagai
hasil dari interaksi tersebut. Interaksi sosial yang berlangsung di lingkungan sekolah sangat
erat kaitannya dengan persahabatan antar peserta didik. Interaksi sosial yang terjadi
antarsiswa akan membentuk suatu hubungan kelompok teman sebaya dengan memiliki
karakter dan tujuan yang kurang lebih sama (Pebriana, 2017a). Pada teori ini, dapat
disimpulkan bahwa interaksi social merupakan factor utama dalam pembelajaran bahasa
Inggris di kelas 7. Secara umum, Interaksi sosial sangat diperlukan dalam kehidupan, baik
dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pada siswa interaksi sosial di lingkungan
sekolah terjadi secara dinamis dan terjadi hubungan timbal balik antara siswa yang saling
mempengaruhi satu dengan lainnya, perilaku siswa dan mempengaruhi perilaku siswa lainnya
baik itu siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan masyarakat lingkungan
sekolah lainnya (Gunarsih, 2016; Mulyanings, 2014). Temuan observasi ini menyatakan
bahwa interaksi social memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar, hal ini berkaitan
16
dengan interaksi social antar teman sebaya dengan adanya penerimaan social peserta didik.
Temuan ini didukung oleh teori dari Andangjati et al (2021) dan Negara et al (2019),
Hubungan positif memiliki makna jika semakin tinggi interaksi sosial teman sebaya, maka
akan semakin tinggi pula penerimaan sosial siswa dan sebaliknya. Observer menemukan
dampak positif dari hubungan social antar peserta didik yang aktif adalah perolehan nilai 100
dari tugas present simple. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat interaksi sosial antar
peserta didik maka semakin tinggi pula motivasi belajarnya, begitu pula sebaliknya.

Berdasarkan indicator 3 yang berintegrasi dengan indicator 4 dan 5, peserta didik


memiliki kepercayaan diri untuk yakin dan mampu menguasai emosi untuk bersosialisasi
dengan guru dalam hal ini percaya diri dalam menjawab pertanyaan dari Miss Widyana
terkait formula present simple. Temuan ini didukung oleh deAngelis (2000: 57-58) dalam
bukunya Self Confident menjelaskan bahwasanya kepercayaan diri berkenaan dengan tiga hal
yaitu tingkah laku, emosi, dan spiritual. Berdasarkan indicator 4 dalam aspek tingkah laku,
peserta didik memiliki kepercayaan diri untuk mampu bertindak dan melakukan segala
sesuatu sendiri dalam mengerjakan tugas individu tentang present simple. Kemudian aspek
emosi yang terintegrasi dengan indicator 5, peserta didik memiliki kepercayaan diri untuk
dapat bersosialisasi dengan baik.

C. Perkembangan Moral
No Indikator Deskripsi
1. Peserta didik mampu peserta didik mampu untuk mengerjakan tugas
menunjukkan kemandirian. individu tentang present simple dan mayoritas
mendapatkan nilai 100.
2. Peseta didik mampu Peserta didik mampu menerapkan disiplin waktu
menunjukkan kedisiplinan. saat mengikuti pelajaran Bahasa Inggris secara
intensif pada hari Rabu, 9 November 2022 mulai
jam pertama hingga berakhir jam ketiga.
3. Peserta didik mampu Di kelas 7, timbulnya rasa kepedulian didasari oleh
menunjukkan kepedulian. dorongan diri untuk turut membantu kesulitan
teman sekelasnya.
4. Peserta didik mampu Peserta didik mampu menunjukkan kejujuran
menunjukkan kejujuran. secara vertical (beriman kepada Allah SWT)
dengan secara rutin membiasakan berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran dan secara horizontal

17
(kepada sesama manusia) dengan menyebutkan
skor saat pendataan nilai pengetahuan present
simple.
Berdasarkan table 2.C, indicator 1 berintegrasi dengan indicator 2 yakni kemandirian
peserta didik dalam mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas individu dengan tepat waktu.
Temuan ini didukung oleh teori dari Babari dalam jurnal Hendrik Tasaik (2018: 49), beliau
membagi ciri-ciri kemandirian belajar ke dalam lima jenis salah satunya adalah menghargai
waktu. Dalam hal ini, menghargai waktu dilihat dari penerapan kedisiplinan peserta didik saat
mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas individu dengan tepat waktu. Berdasarkan
indicator 3, timbulnya rasa kepedulian peserta didik didasari oleh dorongan diri untuk turut
membantu kesulitas teman sekelasnya. Temuan ini didukung oleh teori dari Lawang dalam
jurnal Murniati (2011: 206), kepedulian social yang dimaksud adalah perasaaan bertanggung
jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orang lain di mana seseorang terdorong untuk
melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Kemudian indicator 4 secara spesifik memaparkan
bahwa peserta didik mampu menunjukkan kejujuran dengan menyebutkan skor saat
pendataan nilai. Temuan ini secara umum didukung oleh teori dari Abdurrahman (2003: 37),
siswa yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
atau tujuan-tujuan instruksional. Tujuan pembelajaran dapat dikaitkan dengan table diatas
yaitu mandiri, disiplin, peduli, dan jujur.

1. Perkembangan Bahasa

No. Indikator Deskripsi


1. Peserta didik mampu menurut observer, peserta didik menerapkan ranah
menggunkan bahasa yang kesopanan saat berbicara kepada guru walaupun
sopan saat berbicara dengan sebagian masih menggunakan Bahasa local.
guru.
2. Peserta didik mampu Peserta didik terkadang berbicara sopan kepada
menggunakan bahasa yang teman seman sebaya namun terkadang terdengar
baik saat bicara dengan teman kurang sopan menurut persepsi observer sebagai
sebayanya orang Kediri.
3. Peserta didik berani Miss Widyana menunjuk siswa dan dia berani
menyampaiakan pendapat saat menyampaikan pendapat ketika ditanya oleh guru.
pembelajaran
4. Peserta didik mampu Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan

18
bekerjasama dalam kelompok metode ceramah tanpa melibatkan group
discussion tetapi peserta didik mampu bekerja
sama dengan baik, kegiatan ini disadari oleh
observer setelah mengetahui bahwa teman-teman
se-circle mendapatkan nilai 100.
5. Peserta didik berani bertanya Selama teaching learning process, observer tidak
terkait materi yang belum menemukan peserta didik yang bertanya terkait
dipahami materi present simple yang belum dipahami.
. Berdasarkan table 1, perkembangan Bahasa peserta didik secara garis besar
didukung oleh teori dari Nurihsan (2006: 43), beliau mengemukakan tujuan bimbingan di
sekolah antara lain: 1) mengembangkan hubungan sosial yang mantap dengan teman sebaya,
baik pria maupun wanita, yaitu mampu bekerjasama dalam kelompok, menerima teman dari
lawan jenis yang berbeda, dan tidak memaksakan kehendak pada kelompoknya; 2) memiliki
sikap dan perilaku sopan santun serta bertanggungjawab, yang berpartisipasi aktif dalam
kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat, menolong teman yang memerlukan bantuan,
menyantuni fakir miskin, menengok teman yang sakit. Berdasarkan table diatas, tujuan
pembelajaran kelas 7 antara lain adalah mengembangkan hubungan social yang baik dengan
teman sebaya dengan menggunakan Bahasa yang baik saat berkomunikasi (indicator 2),
mampu bekerjasama dengan kelompok dan tidak memaksakan kehendak pada kelompoknya
(indicator 4), dan memiliki sikap dan perilaku sopan santun dalam hal ini menggunakan
Bahasa yang sopan saat berbicara dengan guru (indicator 1). Sementara itu, indicator yang
lain secara positif menunjukkan bahwa siswa berani menyampaikan pendapat ketika ditanya
oleh guru. Temuan ini didukung oleh teori dari Savignon (1987), Pembelajaran komunikatif
harus melibatkan para pembelajar dalam proses komunikasi yang dinamis dan interaktif
dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami Bahasa sekaligus
menganalisisnya. Komunikasi yang bermakna dalam kegiatan pembelajaran harus dibangun
dengan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengungkapkan pendapatnya.

B. Motivational Orientations
Kelas : 7-H
Jumlah peserta didik : 31 anak

No Kriteria Jumlah Presentase


Disagree Agre Disagree Agree

19
e
2 I study English because it will be 0 31 0% 100%
useful in getting a good job.
7 I study English because it is an 0 31 0% 100%
international language which I can use
to converse with foreign people.
8 English will allow me to meet more 0 31 0% 100%
foreign people coming from English-
speaking (or foreign) countries.
15 I enjoy the process of learning English. 0 31 0% 100%
1 I like English. 1 30 3,2% 97%
Berdasarkan table diatas, mayoritas peserta didik menyukai pelajaran Bahasa
Inggris karena beberapa alasan. Alasan yang pertama adalah mempelajari Bahasa
Inggris karena Bahasa Inggris mengantarkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan
yang baik. Alasan berikutnya adalah mempelajari Bahasa Inggris karena Bahasa
Inggris adalah Bahasa internasional yang memberi kesempatan mereka untuk bertemu
dan berkomunikasi dengan orang asing. Itulah mengapa peserta didik menikmati
proses pembelajaran Bahasa Inggris. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh
Bernaus dan Gardner (2009) yang menyatakan bahwa ada dua fungsi motivasi dalam
belajar, yaitu fungsi integrative dan fungsi instrumental. Motivasi integratif adalah
motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk belajar bahasa karena adanya
keinginan untuk berkomunikasi dengan atau menjadi anggota masyarakat penutur
Bahasa tersebut. Motivasi instrumental, di sisi lain, adalah jenis motivasi yang dapat
mendorong seseorang untuk memiliki keinginan untuk berbicara demi keuntungan.
Misalnya, untuk mendapatkan pekerjaan atau yang lainnya. Oleh karena itu,
kehadiran motivasi merupakan hal positif yang perlu dimiliki seorang peserta didik
ketika belajar agar dapat mencapai tujuan dan sasaran belajar. Untuk merealisasikan
cita-cita mereka, peran pendidik dalam hal ini guru Bahasa Inggris berkewajiban
untuk membimbing peserta didik dalam mencapai cita-cita. Dalam proses belajar
mengajar, kemampuan seorang guru dalam mengajar di kelas juga sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Hal ini merupakan salah satu faktor
penentu yang tidak dapat diabaikan karena secara langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Menurut Slameto (2010), mengajar
adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang mencakup berbagai

20
kegiatan; seperti kegiatan menolong, membimbing seseorang hingga bisa
mendapatkan, mengubah maupun mengembangkan keahlian, tingkah laku, cita-cita,
penghargaan serta pengetahuan seseorang.

21
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan Hasil Observasi
Tujuan observasi ini adalah agar guru dapat menangkap dan
menginterpretasikan peristiwa, fenomena, dan gejala yang terjadi selama proses
pembelajaran dan yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran,
khususnya yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik. Pengamatan
menunjukkan bahwa perkembangan fisik, psikologis, kognitif, emosional, sosial,
moral, dan belajar peserta didik sesuai dengan tahapan perkembangan pembelajaran
bahasa Inggris peserta didik kelas VII, yaitu masa remaja awal (12 s/d 13 tahun).
Semua perkembangan tersebut ikut berkembang dengan aspek pendukung lainnya,
antara lain aspek perkembangan psikologis dan bahasa. SMP Negeri 13 Malang
adalah salah satu sekolah yang mengikuti program sekolah ramah anak. Hal ini
didukung oleh berbagai aspek pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang
peserta didik dan dengan menyediakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, ramah
anak dan bersih. Semua itu tentunya didukung dengan fasilitas unggulan yang
tersedia. Tentunya hal ini membantu memotivasi peserta didik untuk berkembang
lebih baik lagi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Andangjati, M. W., Soesilo, T. D., & Yustinus Windrawanto. (2021). Hubungan Antara
Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Penerimaan Sosial Siswa Kelas XI. Jurnal Mimbar
Ilmu, 26(167–173). https://doi.org/10.23887/mi.v26i1.33360.

Bernaus, M., Wilson, A. and Gardner, R.C., 2009. Teachers’ motivation, classroom strategy
use, students’ motivation and second language achievement

de Angelis, Barbara. 2000. Self Confident: Percaya Diri Sumber Kesuksesan Dan
Kemandirian. Jakarta: Gramedia Pustaka, (57-58)

Gunarsih, F. D. (2016). Hubungan Interaksi Sosial, Konsep Diri, Dan Kecerdasan Emosional
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri DI Kecamatan Pituruh.
EKUIVALEN, 20(2), 211–216. https://doi.org/10.37729/ekuivalen.v20i3.2901.

Hapsari, F., Desnaranti, L., & Wahyuni, S. (2021). Peran Guru dalam Memotivasi Belajar
Siswa selama Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh. Research and Development Journal
of Education, 7(1), 193. https://doi.org/10.30998/rdje.v7i1.9254

Hasanah, H. (2016). Teknik-Teknik Observasi. At-Taqaddum, 26.

Hollingsworth, P., & Lewis, G. (2006). Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan


Kegiatan di Kelas. Norwalk: Crown House Publishing Company LLC.

Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Lesilolo, H. J. (2018). Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura. Kenosis: Jurnal Kajian
Teologi, 17.

Mulyanings, I. E. (2014). Pengaruh Interaksi Sosial Keluarga, Motivasi Belajar, dan


Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan,
20(4), 441–451. https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.156.

Murniati, Baiq. 2011. Pengaruh Pendekatan Analisis Nilai dalam Pembelajaran IPS
Terhadap Sikap Kepedulian Sosial Peserta Didik (Studi Eksperimen Kuasi di Kelas VIII
SMP 1 Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah). Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011

23
Moeliono, L.dkk. 2001. Jurnal: Seminar Sehari Temuan Penelitian Praktis Partisipatif.
http://www.atmajaya.ac.id/content.asp?f=13&katsus=16&id=46 7. 8 Juli 2008

Negara, I. P. B. J., Suniasih, N. W., & Sujana, I. W. (2019). Determinasi Disiplin Belajar Dan
Interaksi Sosial Terhadap Pemahaman Konsep Ips Siswa Kelas V. Media Komunikasi
FPIPS, 18(2), 87–96. https://doi.org/10.23887/mkfis.v18i2.22243.

Nurihsan, 2006, bimbingan dan konseling dalam berbagai latar kehidupan. Bandung: refika
Aditama

Pebriana, P. H. (2017a). Analisis Penggunaan Gadget Terhadap Kemampuan Interaksi Sosial


Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Journal of Early Childhood Education, 1(1).
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.26.

Rusman, Maftukhin, A., & Nurhidayati. (2012). Pemanfaatan Model Snowball Throwing
untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA pada Siswa Kelas VIII-E SMP Negeri 22
Purworejo. Radiasi, 1(1), 87–90.

Saputro, S. T., & Pardiman, P. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Teman
Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, 10(1), 78–97. https://doi.org/10.21831/jpai.v10i1.923.

Savignon, S. J. (1987). Communicative Language Teaching. Journal Theory into Practice,


26(4), 235-242.

Shoimin, A. (2013). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:


AR-RUZZ MEDIA.

Sit, M. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.

Slameto, B., 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

24
Sumaryanti, L. (2020). Menumbuhkan minat baca anak MI / SD dengan media buku
bergambar seri Pendidikan merupakan kebutuhan primer untuk menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara. Pendidikan adalah sarana untuk meningkatkan dan
mengembangkan sumber daya manusia guna mewujud. Journal Basic of Education,
4(2), 173–183. https://doi.org/10.24269/ajbe.v4i2.2699.

Syafari, Y., & Montessori, M. (2020). Analisis Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi
Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid-19. Jurnal Basicedu, 5(3),
1295–1303. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i3.872.

Tasaik, Hendrik. (2018). Peran Guru Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Peserta
Didik Kelas V Sd Inpres Samberpasi. Metodik Didaktik: Vol. 14 No. 1, Juli 2018

25
LAMPIRAN

1. Hasil Rubrik Motivasi.xlsx


https://docs.google.com/spreadsheets/d/
10TZIJ_RIDGIQnWMvhek_Y1SBoePoMcpBINx2lAhUkao/edit?usp=sharing
2. LKPD
Complete the Sentences below!
1) They …. TV every evening. Menonton
2) My brother …. His bike every afternoon. Mengendarai
3) My sister …. To K-Pop music in her room. Mendengarkan
4) I …. TV in the house with my family. Menonton
5) We …. Tea every morning. Minum
6) The cat …. Meatball. Makan
7) The boy …. His cat. Suka
8) He …. To school at 6 AM. Pergi
9) Nabila …. Book in the library. Membaca
10) Noel …. Menelpon his mother. Menelpon

Answer key:

1) Watch
2) Drives
3) Listens
4) Watch
5) Drink
6) Eats
7) Likes
8) Goes
9) Reads
10) Calss / phones

26

Anda mungkin juga menyukai