Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN OBSERVASI

MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA BAKTI


Jalan Anggrek Rawang Panjang Kel. Dadok Tunggul Hitam Kec. Koto Tangah

Dosen Pengampu:
A_Rahim Kurniawan M.pd

Disusun oleh : kelompok 5:


1. H
2. Y
3. U
4. S
5. W

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS ADZKIA
PADANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kchadirat Allah SWT karena atas segala berkah dan hidayahnya
saya dapat menyelesaikan Observasi tentang Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
dengan Objek observasi MIS BAKTI Dadok tunggu hitam. Tak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada:
1. A_Rahim Kurniawan,M.Pd selaku dosen mata kuliah perkembangan peserta didik.
2. Yardaniallah,S.PdI selaku kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Bakti 04 yang telah
berkenan mengijinkan Kami untuk melakukan observasi.
3.Ibu dan bapak guru serta karyawan MIS BAKTI Dadok tunggul hitam yang telah banyak
membantu dalam kegiatan observasi.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan hasil observasi ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan
tugas serta laporan yang akan datang.

Padang,15 november 2023

Penulis
BAB I

A.Latar Belakang
Pembentukan kemampuan siswa di madrasah dipengaruhi oleh proses
belajar yang ditempuhnya. Proses belajar akan terbentuk berdasarkan pandangan
dan pemahaman guru tentang karakteristik siswa dan juga hakikat
pembelajaran."Untuk menciptakan proses belajar yang efekiif, hal yang dipahami
guru adalah fungsi dan peranannya dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu
sebagai pembimbing, fasilitator, narasumber,Pemberi nasehat dan pastinya
sebagai orang tua disekolah. Proses belajar yang terjadi tergantung pada
pandangan guru terhadap siswanya makna belajar yang akan mempengaruhi
aktivitas siswa-siswanya.Dengan demikian, proses belajar perlu disesuaikan
dengan tingkat perkembangan siswa Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi
dua menjadi kelas rendah dan kelas atas. Kelas rendah terdiri dari kelas satu,
dua,dan tiga,sedangkan kelas-kelas tinggi sekolah dasar yang terdiri dari kelas
empat,lima,dan enam .Oleh karena Itu diperlukan pembahsan dan pengamatan
mengenai karakteristik dan ciri ciri masing masing jenjang tingkatan di sekolah
dasar.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana Profil Madrasah Ibtidaiyah Swasta Bakti
2.Bagaimana karkteristik Perkembangan peserta didik kelas rendah,dan tinggi.
3.Apa saja Masalah yang dihadapi anak
4. Bagaimana langkah guru dalam Penanganan siswa yang bermasalah.
C. Tujuan

1. Untuk Memenuhi Tugas Perkembangan Peserta Didik


2.Mengetahui Profil MIS BAKTI Dadok tunggul hitam Secara Umum
3. Mengetahui Karakteristik perkembangan siswa MIS BAKTI Pada kelas rendah dan kelas
tinggi .
4.Mengetahui masalah dan latar belakang pada siswa/siswi MIS BAKTI kelas 1 dan kelas 4.
5. Mengetahui teknik dan cara guru dalam mengatasi permasalahan pada siswa MIS BAKTI.
D.Metode Penelitian
Dalam Dalam pengumpulan data kelompok 5 menggunakan beberapa metode antara lain:
1. Metode Wawancara : Dengan mewawancarai langsung Guru kepala sekola dan wali Kelas
yang mengampu.
2. Metode Kepustakaan:Dengan membandingkan dan merujuk pada teori teori perkembangan
dan karakteristik peserta didik.
3. MIS BAKTI dadok tunggul hitam terdiri dari 12 kelas terbagi kelas 1-6 A dan 1-6 B
Kelompok 5 melakukan observasi hanya pada kelas 1 B dan 4 A.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil sekolah
Nama Sckolah :SD Negeri 04 Jaten
Alamat Sekolah : Jalan Seruni 04 Perum JPI Kec.Jaten Karanganyar Telp.
(0271) 6820479
Visi Sekolah : Mencerdaskan Kchidupan Bangsa dan menciptakan
pendidikan yang unggul dalam prestasi yang sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
berlandaskan pada Iman dan takwa serta berukar pada
budaya bangsa.
Misi :
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif, kreatif,inovatir
dan menyenangkan,schingga setiap siswa berkembang sesuai dengan
potensi yang dimiliki.
b.Menumbuhkan semangat berprestasi yang schat kepada semua warga sckolah.
c. Menumbuhkan penghayatan, pengamalan lerhadap ajaran agama yang dianut.
d.Menumbuhkan budaya bangsa dalam membentuk kehalusan jiwa,sehingga menjadi
sumber kearifan dalam bertindak.
c. Mengembangkan semua polensi sckolah yang dimilii
f. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan semua warga sekolah dan
masyarakat.
g.Mengembangkan kegiatan ckstar kurikuler yang potensial pada seni,olahraga dan
Pramuka.

Syarat Masuk SDN 04 Jaten


1. Merupakan Warga Negara Indoncsia atau Warga Negara Asing yang secara sah
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku
2. Berusia minimal 6 tahun,dalam beberapa hal usia 5 tahun X buan bolch masuk
asalkan sudah mengikuti Pendidikan TK
3. Lolos selcksi masuk penerimaan siswa baru

Lap Cheenvanl Winabyw


K7112269222C
B. Pembahasan Hasil Observasl
Pembentukan kemampuan siswa di sekolah dipengaruhi oleh proses belajar
yangditempuhnya. Proses belajar akan terbentuk berdasarkan pandangan dan
pemahaman guru tentang karakteristik siswa dan juga hakikat pembelajaran.Untuk
menciptakan proses belajar yang efektif,hal yang harus dipahami guru adalah fungsi dan
peranannya dalam kegiatan belajar mengajar,yaitu sebagai pembimbing,fasilitator, nara
sumber,atau pemberi informasi.Proses belajar yang lerjadilergantung pada pandangan
guru terhadap makna belajar yang akanmempengaruhi aktivitas siswa-siswanya.Dengan
demikian, proses belajar perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
Untukmendukung hal tersebut, diperlukan pemahamanpara guru mengenai karakteristik
siswa dan proses pembelajarannya.Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan masa remaja yang berdampak terhadap perubahan-perubahan
psikologi. Orientasi masa depan merupakan salah satu fenomena perkembangan kognitif
yang terjadi pada masa remaja. Menurut Nurmi (1991),dalam buku Psikologi
Perkembangan, Desmita (2011),orientasi masa depan berknitan erat dengan harapan,
tujuan, standar,rencana dan strategi pencapaian tujuan di masa yang akan datang.
Menurut Dacey & Kenny (1997)dalam buku Psikologi Perkembangan,Desmita(2011),yang
dimaksud dengan kognisi sosial adalah kemampuan untuk berfikir seeara kritis mengenai
isu-isu dalam hubungan interpersonal,yang berkembang sejalan dengan usia dan
pengalaman, serta berguna untuk memahami orang lain dan menentukan bagaimana
melakukan interaksi dengan mereka.

Menurut Supandi (1992:44) dalam bukunya menyatakan "Tingkatan kelas di


La sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelas rendah dan kelas tinggi.

Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-kelas tinggi
terdiri dari kelas empat,lima,dan enam"
A. Kelas Rendah
a. Kelas I
Setelah dilakukan Wawancara dengan ibu Wuryanti,S.Pd, M.M maka didapatkan
data bahwa siswa kelas 1 SDN 04 Jaten kec.Jaten,Karanganyar berjumlah 30 siswa dengan
umur rata rata 6-7 tahun dengan perbandingan siswa putra berjumlah 12 anak dan siswa
putri berjumlah 18 anak,akan tetapi terdapat 1 anak yang berumur 5 tahun 7 bulan di
perbolchkan untuk mengikuti pendidikan karena telah lolos pada seleksi masuk.
Kebanyakan dari mereka masih memiliki postur tubuh yang kecil dan maih rentan
terserang penyakit,hal ini di buktikan seringnya beberapa anak ijin karena sakit. Akan
tetapi pada akir semerter 2 menurut penuturan ibu wuryanti,beberapa anak sudah
tumbuh baik berat badan maupun tinggi badan (setiap akhir tahun diadakan tes fisik)
Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Sumantri Dkk (2005) dalam
bukunya yang menyatakan"Usia masuk kelas satu SD atau MI berada dalam periode
peralihan dari pertumbuhan cepat masa anak anak awal ke suatu fase
perkembangan.yang lebih lambat.Ukuran tubuh anak relatif kecil perubahannya selama
tahun tahun di SD."
Kelas 1 tahun ajaran 2012/2013 si SDN 04 Jaten Kec.Jaten,Karanganyar pada saat
awal masuk sekolah telah dapat mengeja huruf huruf sederhana. Dalam aspek
perkembangan bahasa kelas I di SDN 04 Jatentelah lancar dalam penggunaan bahasa
Indonesia,namun masih banyak yang belum lancar menggunakan bahasa jawa maupun
inggris, hal ini di sebubkan mereka hidup di lingkungan perumahan, schingga dalam
kehidupan schari hari mereka mengunakan bahasa Indonesia. Siswa Kelas I si SDN 04
Jaten ini menurut penuturan dari Wali Kelas pada awal masuk sckolah sebagian besar dari
mereka masih di antar olch orang tua maupun pengasuhnya masing masing.Mereka masih
egois dan sering mencari perhatian. Dan belum dapat

Lap Ohnal Winahyu K7112262230

berfikir secara logis, masih sering berhayal dan menyukai hal hal yang hayal.Sehingga
bedasarkan ciri ciri tersebut maka siswa kelas I menurut piaget dapat di katakana
masih dalam tahap Praoperasional (2-7 tahun),dimana anak belajar menggunakan dan
merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata kata. Tahap pemikirannya lebih
simbolis tetapi tidak melibatkan pemikiran operasiaonal dan lebih bersifat egosentris
dan intuitif ketimbang logis.

b.Kelas Il
Pada jenjang Kelas II di SDN 04 Jaten kec.Jaten,Karanganyar secara umum siswa
sudah jauh lebih mandiri. Pertumbuhan Fisiknya lebih baik dan sudah bias bergerak
aktif. Namum ada beberapa siswa yang bergerak atau beraktifitas secara berlebihan.
Sehingga guru kadang mengalami kesulitan
dalam mengatasinya,biasanya siswa yang hiperaktif tersebut di posisikan untuk
duduk di bangku depan. Beberapa anak yang sebelumnya sering mengalami ganguan
keschatan pada kelas I sekarang sudah jarang mengalami ganguan keschatan. Untuk
perkembangan buhasa masih belum begitu jauh berbeda dengan kelas 1, akan tetapi
siswa kelas II seluruhnya sudah bisa membaca lancar dan dapat mengucapkan
beberapa kosakata dalam bahasa jawa dan bahasa inggris,hal ini di karenakan standar
kopetensi yang haru di kuasai siswa sebelum naik ke tingkat berikutnya adalah
membaca lanear.Akan tetapi menutut wali kelas apabila ada siswa yang belum bisa
membaca lancar namun sudah dapat mengeja dengan benar dapat di luluskan.
Tingkat kemandirian anak sudah terbentuk hal ini di buktikan dengan tidak
diantamya lagi siswa ketika berangkat sekolah. Siswa tidak lagi sering meminta bantuan
guru dalam mengerjakan sesuatu, mereka lebih senang mengerjakannya sendiri.

Lap Ohenanl Winubyu


K711226222C

Perkembanan siswa siswa masih bersifat egoistis,dan ingin menangnya


sendiri. Pemah terjadi kasus dimana anak laki laki merebut mainan milik anak
perempuan, dan kemudian terjadi perkelahian. Akan tetapi permasalahan tersebut
dapat di atasi dengan baik olch wali kelas.Tanpa melibatkan orang tua
Pada tahap ini, kecerdasan siswa mulai menuju kearah yang logis dan
sistematis. Mereka mulai mampu menerima materi yang bersifat logis dan mampu
menjelaskannya dengan baik walaupun masih membutuhkan media dan alat bantu
yang nyata

c.Kelas Ill
Pada tahap kelas tiga siswa SDN 04 Jaten Kec.Jaten Karanganyar
memiliki jumlah siswa sebanyak 30 orang dengan 11 siswa laki laki dan 19siswa
perempuan dengan umur rata rata 8-9 tahun. Pada kelas III ini menurut bapak
jarno,S.Pd selaku wali kelas Ill menyatakan bahwa siswa kelas lll mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Pada perkembangan Psikologi siswa kelas IlI
mereka sudah memiliki rasa malu. Terbukti ketika mereka terlambat maupun salah
sragam mercka tiak berani keluar kelas tidak seperti pada saat kelas 1. Rasa tanggung
jawab dan kemandirian menurut wali kelas III sudah berkembang dengan baik.
Mereka sudah mengerti tanggung jawab untuk menjaga kebersihan kelas dan
mengerjakan pekerjaan rumah.
Untuk perkembangan fisik, siswa kelas Ill menurulnya berkembang
secara normal. Siswa aktif bergerak. Dan melakukan kegiatn di luar
ruangan.Untuk perkembangn kognitif dan intelejensi pada Kelas 1ll tahun
ajaran 2012/2013 secara umum memiliki tingkat kecerdasan yang normal.
Hanya saja ketika di adakan TKD terdapat 5 siswa memiliki kecerdasan di atas
rata rata dan 3 anak di bawah rata rata dari 30 siswa. Untuk
penangulangannya siswa yang kecerdasannya di atas normal akan di beri
pengayaan untuk menambah wawasan materi, sedang siswa yang berada di

bawah rata rata akan mendapat program khusus yang di selengarakan di


sekolahan tersebut yaitu les tambahan sepulang sekolah , tanpa di pungut
biaya. Untuk perkembangan socialnya,bedasarkan penuturan bapak
jamo.siswanya sudah bergaul dengan bebas, belum tampak kesenjangan
maupun terdapat kelompok kelompok khusus dalam bergaul. Hal tersebut
sesuai dengan apa yang dikemukakan Sosilowardani mengenai gang age
yuitu .Pada masa ini perkembangan sosial terjadi dengan cepat. Anak berubah
dari self centered,yang egoistis,yang senang bertengkar menjadi anak yang
kooperatif dan pandai menyesuaikan diri dengan kelompok.
(Soesilowindardini,ttn:24;Kusmaedi,Husdart,Hidayat,2004:65)
Akan tetapi terdapat beberapa permasalahan yang di antaranya masih
ada siswa yang pendiam namanya adalah febrian, ia tidak mau berinteraksi
dengan temannya , setelah di telusuri dengan seksama menurut bapak jarno
permasalahannya anak tersebut jarang berkomunikasi di rumah karena orang
tuanya seorang pembisnis. Akan tetapi seiring dengan pendewasaan anak
tersebut sudah mulai dapat berinteraksi dengan baik melalui bimbingan kepala
sekolah. Selain itu juga pernah terjadi kasus pencurian "jalu" (tempat boneengan
sepeda) olch anak kelas III. Masalah tersebut di angkat pada rapat guru dan kepala
sekolah. Namun tidak melibatkan orang tua dan berhasil di selesaikan. Pemah
terdapat I anak yang keluar dari sckolah dengan alasan mengikuti orang tua
pindah ke bandung.
Perkembangan bahasa anak meningkat menurut bapak jarno. Rata rata
siswanya sudah mampu membaca dan menulis dengan lancar. Mampu berbahasa
jawa dengan lebih baik dan menguasai percakapan sederhana dalam bahasa inggris.
Namun beliau mengungkapkan bawasannya ketika bergaul denga teman sebayanya
tidak jarang anak menggunakan bahasa gaul yang tidak sesuai dengan EYD.
Menurutnya hal ini dikarenakan pengaruh pergaulan dan media massa.

B. Kelas Tinggi
a.Kelas IV
Menurut bapak Widiarno,S.Pd selaku wali di kelas IV SDN 04 Jaten Kee.Jaten
Karanganyar,beliau menuturkan bahwa siswa yang di ampunya terdiri dari 29 siswa
yang terdiri dari 12 siswa putra dan 17 siswa putri dengan rata rata umur berkisar 10-
12 tahun.rata rata tinggi siswa putri di bawah siswa putra dan tubuh siswa putri jauh
lebih kecil. Menurutnya pada jenjang ini dilakukan selcksi yang ketat dengan
diadakannya TKD di kelas III,dan setiap tengah semester di kelas IV dan apabila pada
kelas IV ini nilai di bawah KKM lebih dari 3 mapel dan atau tingkat kehadiran di bawah
85% maka anak akan tinggal kelas. Untuk perkembangan Intelejensi siswa,
menurutnya terdapat 3 siswa di atas rata rata dan 1 siswa di bawah rata rata yang
berupakan siswa tahun lalu yang tinggal kelas. Siswa di kelas IV ini menurutnya sudah
dapat menerima materi pelajaran dengan metode yang beragam seperti power point,
ceramah,diskusi serta media media kongkrit lainnya dan perhitungan logis serta
matematis.Hal ini sesuai dengan teori piaget dalam (desmita,2005) yang menyatakan
bahwa siswa kelas IV atau anak berumur 7-11 tahunahap operasional konkret dimana
Seorang anak akan mampu berpikir logis dan mulai mengelompokkan berdasarkan
beberapa ciri dan karakteristik daripada hanya berfokus pada representasi
visual(praoprasional).Anak sckarang dapat mengklasifikasikan berdasarkan beberapa
fitur. Sementara anak-anak sebelumnya terbatas sudut pandang mereka sendiri,
mereka sekarang dapat mempertimbangkan sudut pandang lain (secara logis).Mereka
juga dapat mulai memahami ide-idedan klasifikasi lebih menyeluruh dan
mengembangkan cara menyajikan solusi dalam berbagai cara.
Perkembangan bahasa anak berkembang pesat seiring dengan tingkat
perkembangan anak. Mereka sudah dapat berbicara bahasa jawa (karma)dengan baik
dan percakapan bahasa inggris. Penggunaan bahasa gaul menunut

Lap OaWiayu K711226222C

bapak widi masih sering di gunakan. Pola penggunaan bahasa mercka


menurutnya sekarang lebih akademis dan logis.
Untuk perkembangan social siswa menurut bapak widi siswanya sudah mulai
membentuk kelompok kelompok (nge-geng) dan kadang pilih pilih
teman,menurutnya ini di sebabkan karena pengaruh televisi yang mereka tonton.
Perah terjadi malalah seorang siswa bermusuhan dengan siswa lain.Dan siswa
terscbut mempengaruhi teman lainnyasupaya tidak berteman dengan musuhnya
terscbut atau dia tidak di anggap sebagai teman, sehingga musuhnya tersebut
menjadi terkucilkan di kelas. Masalah ini berhasil di atasi oleh bapak widi bersama
bapak sumarja dengan memangil kedua orang tua siswanya dan memberikan
pengarahan serta bantuan.
Untuk moral dan ketaatan beragama menurut bapak widi cukup baik.Karena di
sekolahan terdapat pendidikan agama dan budi pekerti yang mengajarkan siswa
berbudi pekerti yang baik. Pernah ada siswa mencuri mainan milik temannya karena
ia tidak mampu membeli. Akan telapi menurut bapak widi hal terscbut masih wajar
dan tidak di angkat ke rapat guru.Pernah ada anak yang tinggal kelas karena
kopetensi nya kurang di bidang matematika dan bahasa inggris. Namun belum
pemah ada anak yang di keluarkan.

b.Kelas V dan VI
Menurut wali kelas V siswanya terdiri dari 30 siswa dengan siswa putra
sebanyak 13 siswa dan siswi putri sebanyak 17 anak. Dengan rentan umur berkisar 10-12
tahun. Menurutnya perkembangan fisik siswa kelas V sudah masuk ke dalam tahap
remaja awal. Beberapa siswa putri sudah mengalami menstruasi, dan mereka sudah
mengenal lawan jenis. Untuk itu pada SDN 04 Jaten di kelas V dan IV diadakan
penyuluhan khusus mengenai organ intim yang di selengrakan PMI dan dinas Kesehatan
pada setiap akhir semester 1.

Lap Ohenal Winubyu


K711226*222C

Untuk perkembangan kognitif dan intelejensi menurutnya seluruh siswa berada


di keadaan yang normal walaupun ada yang di atas normal namun tidak ada yang di bawah
rata rata. Hal ini dikarenakan di kelas IV sudah dilakukan seleksi dengan ketat. Pola pemikiran
anak sudah logis dan masih membutuhkan media kongkrit untuk menyusun
pemikiran,namun sudah mulai sedikin mengerti konsep konsep nbstrak.Setiap hari senin-
kamis khusus kelas V dan VI di adakan les tambahan untuk memantapkan pelajaran dan
mempersiapkan Ujian nasional maupun kenaikan kelas tanpa di pungut biaya.
Perkembangan sosial siswa kelas V dan VI secara umum normal.mereka mulai
memunculkan rasa solidaritas dan saling menghargai antar teman. Walaupun masih ada
beberapa anak yang bergaul secara mengelompok. Pada kelas V dan VI anak sudah jarang
melakukan aktifitas fisik ketika istirahat sekolah, mereka lebih sering menghabiskan
waktu berbincang bincang di kantin, hal ini membuktikan mereka sudah memiliki pola
piker yang lebih dewasa. Scbagian siswa putra ketika saya wawancarai mengaku
menyukai beberapa siswa perempuan di sckolahan maupun di rumah. Hali ini
menunjukan bahwa mereka sudah mulai tertarik dengan lawan jenis.
Untuk perkembangan moral dan agama menurut penuturan wali kelas sudah cukup
baik,karena sclama tahun ajaran 2012/2013 ini belum pernah ada kasus perkelahian
maupun pencurian. Menurutnya hal ini di karenakan adanya extrakulikuler pramuka dan
TPA yang mengajarkan siswa tentang moral dan rasa tanggung jawab yang baik.

Lap Ofenanl Winahyu


K711226*222C

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. SD Negeri 04 Jaten kec. Jaten Karanganyar adalah Sckolah Dasar berstandar Nasional di
daerah Perumahan Jaten lepatnya di jalan Seruni
2. karkteristik Perkembangan peserta didik anak kelas rendah dan tinggi di
SDN 04 Jaten kec.Jaten Karanganyar secara umum berlangsung secara
normal hanya ada beberapa siswa yang terlalu cepat maupun terlalu
lambat.Namun semua itu sesuai dengan teori perkembangan yang di
ungkapkan para ahli seperti piaget.
3.Masalah yang dihadapi anak SDN 04 Jaten kec.Jaten karanganyar secara
umum masih tergolong wajar, seperti pencurian ringan.perkelahian antar
teman dan penggunaan bahasa yang tidak sesuai serta ngegank
4.langkah guru dalam Penanganan siswa yang bermasalah dengan
memberikan pengarahan secara pribadi olch wali kelas masing
masing.Apabila tidak dapat terselesaikan akan di bombing alch guru BK dan
di angkat dalam rapat guru.Jika masih belum terselesaikan maka akan di
Inkukan pembimbingan bersama orang tua
B.Saran
1. Sebaiknya bagi calon guru dan mahasiswa PGSD yang akan terjun ke
Iapangan tidak hanya menguasai tcknologi dan teori saja, namun harus juga
mampu menguasai menejemen kelas serta mengendalikan diri sendiri dn
siswa baik di dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat
(Wuryanti,S.Pd,M.M)
2. Bagi mahasiswa sebaiknya lebih diperbanyak tugas lapangan baik dalam
bentuk observsi maupun studi lapangan untuk memberikan pengalaman
dan dapat mengerti keadaan lapangan seera langsung (Sumarja,S.Pd)
3. Calon guru harus lebih banyuk diberikan kopetensi dalam mengajar dan mengendalikan
kelas. (Asri Widiyamo,S.Pd)

Daftar Pustaka
Desmita.2005.Psikologi Perkemhangan.Bandung:Remaja Rosdakarya Rosdakarya

Desmita 2011. Psikologi Perkemhangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosdakarya

Supandi. (1992). Strutegi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta:Depdikbud.

Lampiran

Lap OWinabyw K711226*222C

Anda mungkin juga menyukai