Anda di halaman 1dari 3

Laporan observasi

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun Oleh:
SRINIATI
LAPORAN OBSERVASI

1. PENDAHULUAN
Setiap siswa sekolah dasar mempunyai keunikan masing-masing, mempunyai kemampuan
dan karakteristiknya masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami pelajaran, hingga yang
lamban. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang sarat akan masalah, serta masih
banyak juga orang yang suka minder. Seperti yang penulis teliti pada siswa kelas 6 SDN
Kartamulia 1
Pada setiap kelas di Sekolah Dasar tidak jarang dijumpai peserta didik yang bermasalah
baik dalam hal interaksi dengan sesama temannya, maupun dalam hal belajar. Salah satu
contohnya adalah siswa kelas 6 SDN Kartamulia 1. Mereka dapat dikategorikan sebagai
kelompok belajar yang masih pemula (Dasar). Temuan lapangan saya menunjukkan bahwa
masalah-masalah siswa sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan kognitif, fisik, pribadi,
dan social. Sehingga gaya belajar mereka pun sangat beraneka ragam. Ada yang dominan pada
gaya belajar Audio, Visual, maupun kinestetik. Semuanya ini perlu di pahami oleh seorang guru,
agar mereka lebih tepat dalam melakukan pendekatan terhadap gaya belajar siswa Sekolah Dasar
tersebut, sehingga materi pelajaran yang mereka sampaikan bisa mudah di terima oleh muridnya.
Adanya rentang keragaman individual siswa yang amat lebar memunculkan berbagai
karakteristik siswa, antara lain mencakup kecerdasan dan kemampuan Nalar siswa, serta siswa
yang mengalami kesulitan belajar.
Untuk itu guru SD perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang jenis-jenis data
yang perlu dikumpulkan, sumber untuk memperoleh data tersebut, cara dan prosedur
mendapatkan data, dan keterampilan dalam menyusun alat pengumpul data serta penggunannya.
Pengetahuan dan keterampilan tersebut sangat berguna dalam mengidentifikasi peserta didik.

2. DATA DAN LOKASI PENELITIAN


a. Identitas Sekolah
v Nama Sekolah : SD Negeri 2 Ambulu

v Alamat Sekolah : Jl. KH. Moh.Yahya. Desa Ambulu.


Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon 45192.
v Status Sekolah : Terakreditasi B.
b. Guru Dan Murid
v Kepala Sekolah : Drs. Murdiyono, M.pd.
v Guru PAI : Kholid Idrus, S.Pd
v Jumlah Guru dan TU : 10 orang.
v Jumlah Siswa Seluruhnya : 270 Siswa
v Jumlah Siswa kelas 6 : 44 Siswa
c. Sarana Dan Sumber Belajar
v Sumber belajar:
Ø Buku Pendidikan Agama Islam jilid 6
Ø Buku LKS PAI kelas 6
Ø Alquranul Karim
Ø Kaset / CD tentang materi yang terkait
v Sarana
Ø Alat Tulis Khusus (ATK)
Ø Alat Peraga yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan.
Ø Tempat Praktik Ibadah

3. PROSES PEMBELAJARAN PAI


a. Kelas (objek penelitian)
Ø Proses Pembelajaran PAI Kelas 6 di SD Negeri 2 Ambulu.
b. Proses KBM PAI
Sebelum melakukan proses belajar mengajar, guru membuat rpp yang disesuaikan dengan
silabus. Dengan rpp tersebut guru melakukan kegiatan pembelajaran seperti dibawah ini:
1. Kegiatan Awal
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
2) Presensi Kehadira siswa
3) Bertanya jawab tentang materi pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
1) Penyampaian materi oleh guru
2) Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami
3) Mengerjakan soal yang ada dalam LKS
3. Kegiatan Akhir
1) Kesimpulan
2) Menyimak informasi materi pertemuan yang akan datang.
3) Menutup pelajaran dengan doa dan salam.
Setelah itu Guru merupakan kunci sentral atas keberhasilan pembelajaran, sebagai guru yang
akan mempengaruhi kehidupan para murid. Guru memahami sekali bahwa setiap murid
memiliki karakter masing – masing. Bagaimana setiap karakter dapat memiliki peran dan
membawa sukses dalam belajar.
Proses Pembelajaran akan berjalan dengan baik jika menggunakan sebuah urutan atau
aturan yang sudah dipersiapkan sebelum pembelajaran dilakukan. Guru menetukan stategi
pembelajaran yang cocok untuk peserta didik. Semua kegiatan pembelajaran ini tercantum dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setelah melakukan Penelitian di SD Negeri 2
Ambulu, bahwa guru kelas 6 SD Negeri 2 Ambulu sudah menggunakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran serta model pembelajaran yang cocok bagi peserta didik, karena pembelajaran
dapat mengaktifkan siswa untuk berpikir kritis, hal ini sesuai dengan pendekatan yang dilakukan
oleh guru yaitu Pendekatan Induktif.
Pendekatan, model, serta metode pembelajaran pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
kelas 6 SD Negeri 2 Ambulu dapat dikatakan berhasil dengan baik, karena peserta didik dapat
aktif dalam pembelajaran yaitu dengan aktif untuk mendemonstrasikan praktik sholat dan
wudhu. Guru tersebut menggunakan pendekatan induktif, dengan metode ceramah, diskusi, tanya
jawab, partikum, dan penugasan untuk mengaplikasikan dalam proses pengajaran.
Selain itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru kelas 6
tersebut sudah dilaksanakan sesuai dengan urutan yang benar. Pada akhir pembelajaran untuk
mengetahui bahwa siswa dapat menyerap materi pembelajaran dengan baik, guru mengukur
kemampuan peserta didik dengan memberikan penugasan (resitasi). Setelah semua peserta didik
mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan, guru memberikan nilai pada pekerjaan peserta didik.
Hal ini sangat penting dilakukan, karena umpan balik yang positif akan memotivasi siswa untuk
selalu giat belajar. Selain itu pembelajaran dengan metode ini juga untuk melatih rasa sosial
siswa, kerja sama dan kemampuan memberi siswa dalam memberikan penilaian.

c. Kendala Proses KBM PAI


Dalam suatu proses pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh guru adalah kesesuaian
proses pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah disusun. Selain itu
guru juga harus menggunakan model, pendekatan dan metode yang tepat sehingga peserta didik
dapat menerima informasi dengan optimal dan dapat meningkatkan life skill. Kemandirian siswa
dalam memecahkan suatu permasalahan dalam proses pembelajaran juga sangar ditekankan, agar
siswa tidak mudah menyerah dalam mengikuti pembelajaran.
Guru sebagai pemimpin dalam kelas diharapkan untuk memberikan lebih motivasi serta
penghargaan berupa pujian (reward) pada peserta didik, dan sugestikan pada pemikiran, bahwa
setiap peserta didik memliki pengetahuan, disinilah guru berperan sangat penting untuk
menerapkan serta membimbing peserta didik untuk mengeksplor semua pengetahuan mereka.
Proses pembelajaran pada tiap satuan pendidikan tidak akan pernah dapat disamakan
sebagaimana dituangkan dalam kurikulum konvensional yang telah banyak direvisi melalui
Kurikulum saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dari wawancara yang saya lakukan, guru kelas yang merasa kesulitan dalam mengajar
materi PAI di kelas 6 SD Negeri 2 Ambulu antara lain: cara beradaptasi guru PAI dengan
proses dan gaya belajar siswa yang kurang menyukai mata pelajaran PAI. Cara untuk
mengoptimalkan kemampuan dan bakat siswa dalam mata pelajaran PAI. Selain itu
juga Kurangnya buku paket PAI dan alat pendukung pembelajaran PAI sangat mengganggu
proses pembelajaran PAI tersebut. Guru PAI juga terkadang sulit Mencari metode pengajaran
yang bervariasi sehingga siswa tidak mudah bosan pada saat berlangsungnya proses Kegiatan
Belajar Mengajar PAI.

Anda mungkin juga menyukai