Anda di halaman 1dari 15

HASIL OBSERVASI KOMPETENSI GURU

Mata Kuliah: Profesi Kependidikan


Dosen Pengampu: Herlinawati, M.Ed

DisusunOleh:

1. Fitri Elisabet Sinaga


2. Neni Asriati Br Samosir
3. Wahyu Hidayat

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN VOKASI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang masih melimpahkan kasih
karunia-Nya sehingga laporan observasi yang berjudul “Kompetensi Guru” dapat berjalan
dengan lancer. Laporan observasi ini membahas mengenai kompetensi yang harus dimiliki
seorang guru ketika berkecimpung didunia pendidikan.

Laporan observasi ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Profesi
Kependidikan. Dalam proses observasi ini, penulis tidaklah sendiri namun mendapat
bimbingan dari berbagai pihak yang ada, yakni Dosen pengampu, Dr.Herlinawati, M.Ed,
selaku dosen mata kuliah Profesi Kependidikan, rekan-rekan yang telah bersama berjuang
dan ikut berpartisipasi dalam ke lapangan untuk meneliti kompetensi guru sebagai hasil
observasi dalam proses menyusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan observasi ini belum sempurna, sehingga penulis menerima
kritik dan saran yang membangun sebagai evaluasi penulisan yang selanjutnya. Penulis
berharap laporan ini bermaanfaat bagi pembacanya.

Pekanbaru, 01 Desember 2023

Penulis
UUD GURU DAN DOSEN NO.14 TAHUN 2005

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen disebutkan guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Uno (2009) menyatakan
guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta
mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat
mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Guru merupakan
unsur dominan dalam proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan
oleh kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat (Mustofa 2007).
Guru adalah suatu profesi yang memerlukan keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan
oleh orang di luar bidang pendidikan. PP RI nomor 74 tahun 2008 tentang guru disebutkan
guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Miarso
(2008) menyatakan guru yang berkualitas atau yang ber-kualifikasi, adalah yang memenuhi
standar pendidik, menguasai materi/isi pelajaran sesuai dengan standar isi dan menghayati
dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses pembelajaran. Oleh
sebab itu, maka kode etik profesi guru harus dijunjung tinggi. Peran guru sangat penting
dalam dunia pendidikan. Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 4 menegaskan guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Berbagai hal yang dilakukan guru dalam dunia pendidikan, menurut
Mulyasa (2009) dapat diidentifikasi sedikitnya peran guru, antara lain guru sebagai pendidik,
pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu (inovator), model dan teladan, pribadi,
peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah,
pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator, pengawet, dan sebagai kulminator. Peran
tersebut menunjukkan bahwa guru memiliki peran penting dalam membantu perkembangan
dan pertumbuhan peserta didik, membentuk kepribadian anak didik untuk menyiapkan
sumber daya manusia yang dapat mensejahterakan rakyat, negara dan bangsa.
Karena peran guru yang urgen ini maka memunculkan inisiatif dari peneliti untuk bisa
meneliti tentang analisis perspektif guru geografi terhadap 4 kompetensi Keguruan di
Kel.Palas, Kec.Rumbai, Pekanbaru.
HASIL OBSERVASI

Tempat : Sekolah PAUD HOSANNA FUN KIDS, Kel.Palas, Kec.Rumbai, Pekanbaru

Waktu : Senin, 27 November 2023

Subjek : Guru Paud ( Mayang Sari Asih, S,Si )

 Pengertian 4 Kompetensi Guru

1. Kompetensi Pedagogik

- Pengertian
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil
belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.

- Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kom pet ensi pedagogik, seperti :
 Belum mampunya seorang guru dalam menciptakan sistem perancangan dan
pembelajaran yang baik untuk diterapkan dan dipahami oleh anak didik.
 Keunikan guru dan keterampilan guru dalam mengajar anak didik belum dapat
dirasakan dampaknya, kareana belum adanya pengalaman dalam bidang sebagai seorang
pengajar ( Guru pendidikan ).

- Hasil Observasi dari Metode Wawancara

 Pertanyaan 1:
Bagaimana siasat ibu sebagai seorang guru yang baru saja terjun ke dalam dunia
pengajaran untuk membuat anak didik mengerti dan faham akan apa yang ibu ajarkan
kepada mereka?

- Jawaban : Sejauh ini, saya masih menggunakan metode yang digunakan oleh guru-guru
lain pada umumnya, seperti pembuatan skejul atau list mengajar dalam 1 hari/Perminggu
sesuai materi yang sudah disediakan di RPPH untuk diajarkan kepada anak-anak. Nah,
dari situ saya akan menambahkan lagi metode-metode yang membuat anak betah dan
tidak merasa bosan dengan materi yang saya tuangkan kepada mereka. Contohnya,
belajar dan menghafal huruf-huruf dasar melalui sebauh nyanyian atau lagu.

- Solusi : Upaya yang digunakan sudah baik dan benar dalam rangka mengetest dan
meningkatkan kemamapuan anak untuk mengerti akan materi yang diajarkan. Hanya saja,
guru juga harus faham bahwa dalam sistem pengajaran peserta didik hendaklah juga
sesering mungkin menggunakan metode-metode pengajaran dasar pada umumnya, bukan
hanya dari sebuah nyanyian/lagu, namun seperti pengenalan akan cara penulisan yang
baik dan benar, dan sebagainya agar untuk beberapa waktu kedepannya, anak didik
mempunyai persiapan yang matang dalam menghadapi jenjang pendidikan berikutnya.
(Jenjang Sekolah Dasar ).

 Pertanyaan 2:
Bagaimana cara ibu dalam mengevaluasi hasil belajar anak-anak melalui materi yang
sudah diajarkan?
- Jawaban: Biasanya dalam hal itu, saya sekali dalam seminggu, mengadakan kuis tentang
materi yang sudah saya ajarkan sebelumnya, seperti memberi hadiah berupa jajanan atau
roti bagi yang faham/bisa menjawab pertanyaan dari saya. Tidak terlalu ketat/formal,
hanya sekedar penyemangat dan pedoman bagi anak-anak dalam mengejar ketertinggalan
mereka dari teman-temannya.

- Solusi : Metode yang guru gunakan sudah bagus dalam proses mengevaluasi anak
didiknya. Hanya saja sebaiknya guru juga membuat daftar/list bagi anak-anak yang belum
sepenuhnya faham akan materi dan mengkonfirmasi kepada setiap wali murid tentang
kemampuan anaknya dalam belajar. Serta alangkah baiknya jika mempunya waktu luang,
guru menawarkan kepada orangtua/wali untuk mengadakan kegiatan les/pembelajaran
ulang terkhusus bagi anak-anaknya yang merasa tertinggal.

 Pewawancara & Narasumber :

2. Kompetensi Kepribadian
- Pengertian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal guru yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia.

- Hasil Observasi dari Metode Wawancara

 Pertanyaan 1:
Sesuai dengan gelar akademik yang sudah ibu peroleh, yakni S,Si yang merupakan
gelar akademik ketika seseorang menyelesaikan pendidikan dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Alam ( Sains ), yang tentu saja bukan berlatar belakangkan seorang guru
pendidik. Apakah jauh didalam diri ibu sendiri, senang menjalankan profesi ini?

- Jawaban :
Jujur, di awal-awal saya memulai kegiatan ini sebaagai profesi guru, merasa sepertinya
lumayan berat, karena harus dihadapkan dengan tanggung jawab yang besar seperti,
mendidik anak dari usia terdini dalam memasuki dunia pendidikan, mengenal karakter
juga tingkah laku anak yang berbeda-beda dan sebagainya. Namun semakin hari, saya
merasa ini adalah sebuah amanah untuk saya, dan juga memandangnya sebagai pekerjaan
yang mulia. Karena jika seorang anak menjadi berkualitas karena didikan saya, tentu saja
saya secara pribadi juga merasakan keberhasilan tersebut.

 Pertanyaan 2: Seperti yang kita tahu, bahwa usia anak-anak disini berkisar ( 3-5 tahun
merupakan masa-masa aktifnya anak-anak dalam mengenal lingkungan sekitarnya,
bermain ( Hiperaktif ) dan sebagainya. Bagaimana tindakan ibu sebagai seorang guru
jika menemukan anak murid yang suka menggangu teman/jahil dan memberontak
terhadap ibu sendiri?

- Jawaban:
Jujur jika ditanya soal kesabaran, setiap manusia dimana-mana juga mempunyai batas
kesabaran pastinya dalam segala sesuatu. Dan ketika saya dihadapkan dalam kasus seperti
ini, tentu nya tindakan yang saya ambil seperti, memberi peringatan kepada anak didik
ybs bahwa hal itu adalah salah secara lembut dan mendidik sembari membentuk karakter
sianak dengan tidak memakai unsur kekasaran seperti membentak, memukul/mencubit.
Tetapi cukup memberi tahu kepada orangtua/wali sedari awal untuk tetap memantau
dirumah.

3. Kompetensi Professional

- Pengertian
Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

- Hasil Observasi dari Metode Wawancara

 Pertanyaan :
Mengambil patokan dari pertanyaan Sdri.Neni tadi, bahwa Sesuai dengan gelar
akademik yang sudah ibu peroleh, yakni S,Si yang merupakan gelar akademik ketika
seseorang menyelesaikan pendidikan dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam ( Sains ),
yang tentu saja bukan berlatar belakangkan seorang guru pendidik. Apakah ibu
menguasai secara mendalam materi-materi dan edukasi yang berkaitan dengan anak-
PAUD yang merupakan tingkat paling dasar ini?

- Jawaban :
Secara materi, mungkin saya yang sudah melewati pendidikan tingkat perguruan
tinggi tentu saja sudah paham akan materi dasar anak-anak PAUD yang akan
diajarkan. Hanya saja saya harus lebih memeperdalam cara mengajar yang baik dan
benar serta lebih menekankan kepada pendidikan karakter masing-masing anak didik
saya.

- Solusi : Karena sadar akan status saat ini sebagai seorang guru, sebaiknya beliau
mengikuti seminar-seminar yang didakan oleh lembaga pendidikan seperti program
sertifikasi guru dalam rangka meningkatkan mutu dan keprofesionalan tugasnya
sebagai tenaga pendidik serta meningkatkan kesadaran diri bahwa menjadi guru
kontribusinya sangat besar terhadap kemajuan bangsa dimana ia adalah sebagai salah
satu penghasil anak didik yang hebat dimasa depan.

4. Kompetensi sosial

- Pengertian
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
- Hasil Observasi dari Metode Wawancara

 Pertanyaan: Selama ibu mengajar di sekolah Paud ini, apakah pernah ada masalah
antara ibu sendiri dengan wali murid atau mungkin dengan sesama rekan se-profesi ibu?

- Jawaban : Selama mengajar disini, masalah antara saya sendiri dengan rekan se-profesi
belum ada dan berjalan dengan baik-baik saja. Namun pada suatu hari ada sedikit
misskomunikasi yang mengakibatkan pandangan wali murid lain terhadap pihak sekolah,
dimana ada sedikit peraturan yg diterapkan, bahwa yang biasanya tumbler minum anak-
anak diletak dan disatukan dalam satu tempat diatas meja, dan ketika anak-anak hendak
mengambil minum kedepan jangan beramai dimana nantinya akan terjadi senggol-
senggolan dan terkena baju akan basah. Namun sepertinya penyampaian siswa lain
kepada orang tuanya, sehingga wali mengganggap bahwa anaknya dibatas-batasi dalam
minum air putih yang tujuan sebenarnya padahal bukan seperti itu. Tapi hal kecil itu
sudah selesai sekarang dan sudah menjalin komunikasi yang baik kembali dengan wali
murid ybs.

- Solusi : Jika Masalah utamanya adalah misskomunikasi, sebaiknya dari ke 2 belah


pihak baik guru maupun wali murid lebih sering lagi dalam mengadakan pendekatan
dengan tujuan dapat berbagi info satu sama lain tentang tumbuh kembang anak serta
Karakter anak secara mendalam, seperti sedikit berbincang ketika menghantarkan
anak keluar kelas bertemu dengan orang tua yang menjemput anak tersebut.
KESIMPULAN

1. Salah Satu Guru di Sekolah PAUD Hosana Fun Kids telah memiliki paham akan
materi dan sudah bisa mengembangkannya melalui beberapa metode. Oleh karena itu
Beliau telah memiliki kompetensi pedagogik yang lumayan baik.

2. Sebagai salah satu guru di Sekolah PAUD Hosana Fun Kids secara pribadi telah
menunjukkan karakter dan tindakan sebagai seorang pendidik yang mengedukasi dan
berakhlak mulia, oleh karena beliau telah memiliki kompetensi kepribadian yang baik.

3. Menjadi Salah satu guru di Sekolah PAUD Hosana Fun Kids, beliau telah paham mengenai
materi yang akan diajarkan, akan tetapi beliau masih belum mempunyai sertifikat untuk
memperjelas status keguruannya sebagai pengajar yang berkualitas. Dan untuk saat ini, beliau
sedang mengusahakan untuk mendapatkan hal tersebut. Hal ini menyatakan bahwa
kompetensi profesional yang beliau miliki belum sepenuhnya tercapai.

4. Beliau Sebagai salah satu pengajar di Sekolah PAUD Hosana Fun Kids bisa
bersosialisasi dengan rekan se-profesi dan dengan kebanyakan anak murid yang ia didik
Akan tetapi melalui satu misskomunikasi dengan wali murid yang pernah terjadi ,
maka beliau belum sepenuhnya memenuhi potensial kompetensi sosial.
 Dokumen-Dokumen observasi Lainnya:

Anda mungkin juga menyukai