BAB I
PENDAHULUAN
1
2
refleksi atas proses belajar mengajar yang sudah dilaksanakan sehingga indikator-
indikator rendahnya nilai peserta didik dapat dianalisis dan ditindaklanjuti dalam
bentuk tindakan perbaikan dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan informasi, proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru mata
pelajaran pada peserta didik Kelas VII di SMPN Satap Tamma diketahui bahwa guru
menggunakan metode ceramah, pemberian tugas dan tanya jawab. Ketiga metode ini
sesungguhnya dapat secara efektif digunakan guru dalam pencapaian tujuan
pembelajaran yaitu meningkatnya hasil belajar peserta didik, namun selama ini guru
justru hanya menekankan pembelajaran IPS secara teoritis saja, dalam hal ini hanya
berfokus pada ceramah. Artinya, pemberian tugas dan tanya jawab hanya sebagai
metode yang diselipkan disela-sela pembelajaran. Padahal, jika guru menfokuskan
penggunaan metode khususnya tanya jawab dalam proses belajar mengajar tentu saja
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.
1.4 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui tugas dan peran pokok seorang guru dalam proses belajar
mengajar
b. Untuk mengetahui peran dan cara guru dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik
1.5 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi penulis: dapat menambah wawasan tentang peranan guru dalam
meningkatkan proses belajar mengajar.
2
3
b. Bagi peserta didik: mengetahui arti pentingnya belajar dalam meningkatkan hasil
belajarnya, dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap materi
pelajaran yang diberikan, sekaligus melatih keberanian peserta didik dalam
mengungkapkan pengetahuannya.
c. Bagi guru: sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru IPS khususnya
dalam menciptakan proses belajar mengajar IPS yang berorientasi pada
pembelajaran aktif sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
peserta didik.
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
5
6
6
7
belajar mengajar ini memiliki arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara
guru dengan peserta didik, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan
hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan menanamkan sikap
dan nilai pada diri peserta didik yang sedang belajar.
Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik jika guru dan peserta
didik sama-sama mengerti bahan apa yang akan dipelajari sehingga terjadi suatu
interaksi yang aktif dalam proses belajar mengajar di kelas dan hal ini menjadi kunci
kesuksesan dalam mengajar. Dengan demikian proses pembelajaran terjadi dalam
diri peserta didik. Pembelajaran merupakan suatu proses di mana lingkungan
seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan peserta didik turut
merespon situasi tertentu yang ia hadapi (Corey, 1986:195).
Peserta didik sebagai subjek belajar, mempunyai pandangan dan harapan
dalam dirinya untuk seorang guru yang mereka anggap sukses mengajar di kelas.
Peserta didik menilai bahwa guru dikatakan sukses dalam mengajar adalah guru yang:
tidak membuat peserta didik bosan dan takut
mempunyai selera humor
tidak mudah marah
7
8
Selain peserta didik, penulis pun dapat sedikit menggambarkan pendapat guru,
bahwa mengajar dengan sukses itu apabila:
peserta didik dapat menerima materi/bahan ajar dan hasilnya sesuai target
yang diharapkan
peserta didik antusias menyimak dan memberikan pertanyaan mendalam
tentang materi yang mereka terima serta mengaplikasikannya
mampu membuat peserta didik mengerti apa yang diajarkan oleh guru serta ada
perubahan dalam diri peserta didik, dan mereka merasa nyaman dalam proses
belajar
dapat menyampaikan materi dengan cara/metode yang baik dan menarik,
peserta didik memahami serta merespon dengan positif, aktif, dan hasil
evaluasinya baik
suasana kelas kondusif untuk belajar
8
9
Karakteristik tujuan IPS menurut Jack R. Fraenkel memiliki 3 (tiga) katagori yaitu :
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah kemahiran dan pemahaman terhadap sejumlah informasi dan
ide-ide. Tujuan pengetahuan ini membantu peserta didik untuk belajar lebih
banyak tentang dirinya, fisiknya dan dunia sosial. Misalnya, peserta didik
dikenalkan dengan konsep apa yang disebut dengan lingkungan alam, lingkungan
buatan, keluarga, tetangga, dan lain-lain.
9
10
2. Keterampilan
Keterampilan adalah pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu sehingga
digunakan pengetahuan yang diperolehnya.
Beberapa keterampilan yang ada dalam IPS adalah :
a. Keterampilan berpikir yaitu kemampuan mendeskripsikan, mendefinisikan,
mengklasifikasi, membuat hipotesis, membuat generalisasi, memprediksi,
membandingkan dan mengkontraskan, dan melahirkan ide-ide baru.
b. Keterampilan akademik yaitu kemampuan membaca, menelaah, menulis,
berbicara, mendengarkan, membaca dan meninterpretasi peta, membuat garis
besar, membuat grafik dan membuat catatan.
c. Keterampilan penelitian yaitu mendefinisikan masalah, merumuskan suatu
hipotesis, menemukan dan mengambil data yang berhubungan dengan masalah,
menganalisis data, mengevaluasi hipotesis dan menarik kesimpulan, menerima,
menolak atau memodifikasi hipotesis dengan tepat.
d. Keterampilan sosial yaitu kemampuan bekerjasama, memberikan kontribusi
dalam tugas dan diskusi kelompok, mengerti tanda-tanda non-verbal yang
disampaikan oleh orang lain, merespon dalam cara-cara menolong masalah
yang lain, memberikan penguatan terhadap kelebihan orang lain, dan
mempertunjukkan kepemimpinan yang tepat.
10
11
11
12
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik disebut
sebagai hambatan/kesulitan belajar akibat kondisi keluarga yang kurang kondusif.
Terkait dengan hal ini, Ihsan (2005: 19) menyebutkan 7 hambatan-hambatan yang
dihadapi peserta didik akibat kondisi lingkungan keluarga, yaitu:
1. Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua
2. Figur orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan kepada anak
3. Kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan
anak
4. Sosial ekonomi keluarga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa menunjang
belajar
5. Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, atau tuntutan
orang tua yang terlalu tinggi
6. Orang tua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak
7. Orang tua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kreativitas kepada anak
12
13
Proses belajar mengajar dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Segi
proses, belajar dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-
tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, disamping menunjukan
semangat belajar yang tinggi dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi
hasil, proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku
yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian dari
jumlah peserta didik seluruhnya.
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN-SARAN
Dengan adanya tugas dan peran guru dalam dunia pendidikan khususnya
dalam kegiatan proses belajar mengajar diharapkan guru dapat mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya sebagai pendidik dan diharapkan terjalinnya hubungan yang
harmonis dengan para peserta didiknya sehingga harapan tercapainya tujuan
pendidikan bisa dengan mudah terwujudkan.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi penulis.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
15