Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD


Nurisa Puspitasari
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana
292015098@student.uksw.edu

ABSTRAK
Model (PBL) mengajak siswa agar mampu melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa ,sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis untuk memecahkan masalah tersebut . Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ).
Penelitian ini menggunakan studi dokumen atau hasil-hasil penelitian sebelumnya. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan menelusuri jurnal melalui Google Cendekia. Kata kunci yang
digunakan untuk penelusuran jurnal adalah : “Upaya peningkatan hasi lbelajar”, “ PBL”, dan
“pembelajaran IPA SD”. Dari model Problem Based Learning dipilih 10 hasil penelitian untuk dianalisis
lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan proses dan
hasil belajar IPA pada siswa Sekolah Dasar. Selain itu ,tujuan dalam pembelajaran IPA pada Sekolah
Dasar yaitu diharapkan dengan model pembelajaran berbasis masalah ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, sehingga nilai hasil belajar siswa dapat mencapai diatas batas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Tandanya guru sudah mampu mengatasi masalah dalam pembelajaran IPA dengan strategi
pemecahan masalah, dan berhasil dalam pencapaian tujuan indikator dari tiap-tiap kompetensi dasar
pembelajaran IPA yang diinginkan, bisa tercapai semuanya. Maka dari itu ,penggunaan model
pembelajaran berbasis masalah cocok digunakan dan diterapkan untuk Kurikulum 2013 dengan
pembelajaran Saintifk pada jenjang Sekolah Dasar.
Kata Kunci: Upaya peningkatan hasil belajar, PBL, pembelajaran IPA SD

PENDAHULUAN informator, guru dapat memberikan


Banyak peranan yang diperlukan dari informasi penting yang bermanfaat untuk
guru sebagai seorang pengajar dan pendidik siswanya. Informasi tersebut bisa berkaitan
,untuk membekali siswanya dengan ilmu dengan informasi diluar sekolah.
pengetahuan. Peranan guru sangat penting Selain itu guru juga berperan sebagi
dalam kemajuan jaman di era global ini. motivator yaitu guru juga tidak hanya bisa
Dengan bimbingan guru yang profesional, mendidik dan mengajar di sekolah , namun
setiap siswa dapat menjadianak yang juga sebagai pemberi semangat motivasi
berkualitas,cerdas dan berkarakteruntuk untuk siswa agar lebih semangat dalam
mempersiapkan generasi mendatang guna belajar dan menjadi berprestasi, guru
mengahadapi persaingan yang semakin sebagai organisator adalah guru juga harus
ketat dan berat diera sekarang serta dimasa aktif dalam memberikan contoh dalam
yang akan datang.. Peranan menjadi guru berorganisasi , dan memberikan contoh
adalah sebagai berikut: sebagai korektor; kepada siswa cara berorganisasi yang bisa
sebagai inspirator; sebagai informator; diterapkan dengan membuat struktur
sebagai organisator; sebagai motivator; organisasi di kelas, guru juga berperan
sebagai pembimbing; sebagai pengelola dalam membimbing siswa di sekolah,
kelas; sebagai mediator; sebagai supervisor; kesulitan dan pengembangan bakat minat
dan sebagai evaluator. (Djamarah. 2005) siswa yang berprestasi ,siswa yang sedang
Jadi, peranan guru antara lain sebagai intelektualnya rata-rata maupun siswa yang
korektor yakni mengoreksi hasil belajar bermasalah serta guru juga berperan
siswa guna mencapai perbaikan dan untuk sebagai pengelola kelas, tugas guru
siswa yang sudah baik melakukan tahap mengelola kelas agar menjadi kelas yang
pengayaan, peran guru sebagai inspirator, terorganisir ,tanggap akan masalah,
memberikan berbagai ide, inspirasi dan siswanya berprestasi dan ruku.
gagasan atau pandangan untuk siswa Guru profesional adalah guru yang
sehingga siswa bisa berpikir lebih kreatif mengajar pada mata pelajaran yang menjadi
dan kritis, guru juga berperan sebagai keahliannya, yang memang menjadi
299
passion guru tersebut. Guru yang (keterampilan), dan kompetensi sosial.
profesional harus mempunyai semangat Empat ranah (taxonomy) dalam
tinggi dalam mengembangkannya baik mewujudkan guru yang benar-benar
prestasi maupun keahlian dalam mengajar, profesional. (Danim, 2011)
dan menjadi pioneer perubahan di tengah Pengembangan profesi berkaitan
masyarakat. (Borang, 2010) Guru dengan kompetensi pedagogik guru, atau
profesional adalah guru yang bekerja tugas pokok guru yaitu 1) Membuat
dipandu dan sesuai dengan kode etik Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran, 2)
profesinya guru yang mampu bekerja keras Melaksanakan RPP, 3) Mengevaluasi RPP,
atas dasar motivasi diri tidak karena suatu 4) Menganalisis RPP , dan 5) Tindak
alasan yang menjadi alasannya, disiplin diri Lanjut. Sebelum melaksanakan
memberikan contoh untuk siswa-siswanya, kegiatanbelajar mengajar ,guru harus
evaluasi diri dari setiap kesalahan , mempersiapkan dokumen RPP (Rancangan
kesadaran diri untuk meningkatkan mutu Pelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat
kualitas sekolahnya, pengembangan diri guru untuk dilaksanakan ketika kegiatan
menjadi guru yang berprestasi, berempati, proses belajar mengajar. RPP yang dibuat
dan mampu melakukan hubungan dengan berisi rentetan kegiatan pembelajaran yang
siswa ,sesama guru, serta warga sekolah akan dilaksanakan , mulai dari
secara efektif. (Danim, 2011). pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
Guru yang profesional itu adalah guru yang disertai dengan alokasi waktu, materi
yang memiliki kompetensi yang belajar, penilaian. Setelah dilaksanakan
dipersyaratkan, memiliki kemampuan dan dengan berpedoman menggunakan RPP,
keahlian khusus dalam bidang keguruan guru bisa mengevaluasi hasil belajar siswa
sesuai dengan kode etik guru, serta telah dan menganalisis rancangan pembelajaran
terdidik dan terlatih sebelumnya melalui yang dibuat, serta melakukan tindak lanjut
pendidikan yang sudah ditempuh di pembelajaran. Jika hasil belajar siswa masih
perguruan tinggi secara baik serta memiliki kurang baik perlu dilakukan tindak lanjut
pengalaman yang kaya dibidangnya dan pembelajaran. Pengayaan untuk siswa yang
mampu melakukan pengembangan diri hasil belajar sudah baik, dan perbaikan
untuk kualitas diri yang lebih baik. (Hugh untuk siswa yang kurang baik hasil
Sockett, 2009) Dasar moral profesionalisme belajarnya.
dalam mengajar ada empat dimensi utama Dalam proses pembelajaran di sekolah,
dalam profesionalisme guru, yaitu: (1) khususnya pada Sekolah Dasar guru selalu
komunitas profesional, (2) keahlian mengharapkan agar siswa-siwanya dapat
profesional, (3) tanggung jawab belajar serta berhasil dalam mencapai hasil
profesional, dan (4) pelayanan terbaik belajar yang sebaik-baiknya untuk melebihi
profesi. kriteria batas minimal pada setiap
Karena guru dalam mengajar dituntut pembelajaran. Namun kenyataannya dari
oleh suatu institusi untuk menjalankan hasil penelitian mengenai proses serta hasil
program mengajarnya , maka guru harus belajar IPA siswa masih mengalami
bekerja secara profesionalisme. Guru kendala, banyak siswa yang berpendapat
melakukannya dengan pengembangan bahwa mata pelajaran IPA adalah mata
profesionalisme, merupakan tugas bersama pelajaran yang sulit dan dalam pencapaian
antara guru dengan institusi atau dinas nilai yang baik susah didapat. Apa yang
pendidikan. Bentuk pengembangan didapat siswa saat belajar IPA hanya
profesionalisme guru ada dua jenis, yaitu: terpaku dari guru dan buku saja. Lebih
pengembangan karir dan pengembangan sering ditemui di Sekolah Dasar pada setiap
profesi. Pengembangan karir berkaitan mata pelajaran IPA guru lebih sering
dengan penugasan, kenaikan pangkat, dan menggunakan metode ceramah, tanya
promosi. Sedangkan pengembangan profesi jawab, dan penugasan. Serta model
berkaitan dengan pengembangan empat pembelajaran yang digunakan saat
standar kompetensi guru yaitu kompetensi mengajar masih bersifat konvensional.
pedagogik (pengetahuan), kompetensi Siswa kurang termotivasi dalam belajar dan
kepribadian (sikap), kompetensi profesional belum belajar secara aktif.
300
Sehingga mereka belum menemukan mengulang pembelajaran lagi guna
hal yang menarik dari IPA. Selain tidak melakukan evaluasi pembelajaran agar
menarik, siswa juga belum mampu berhasil kedepannya.
menyelesaikan permasalahan yang Adanya permasalahan hasil belajar
berkaitan dengan pembelajaran IPA pada siswa pada pemlajaran IPA yang rendah,
kehidupn sehari-hari siswa. Selain itu guru serta hasil penelitian yang dilakukan oleh
juga belum kreatif dalam menambah beberapa peneliti yang saya analisis dari
sumber belajar siswa dan jarang sekali sepuluh jurnal menunjukkan bahwa Model
membuat atau menggunakan media yang Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
inovatif dalam kegiatan pembelajaran. Based Learning) mampu meningkatkan
Kemudian menyebabkan siswa tidak hasil belajar IPA pada siswa Sekolah Dasar.
memperhatikan guru, minat belajar siswa Selain itu ,penelitian tindakan yang
terhadap pelajaran IPA kurang serta dapat dilakukan oleh beberapa peneliti pada siswa
mempengaruhi rendahnya hasil belajar yang siswa Sekolah Dasar juga menunjukkan hal
diperoleh siswa, masih banyak siswa yang yang sama meningkatkan keaktifan dan
rata-rata nilainya belum mencapai atau hasil belajar IPA melalui metode
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal pembelajaran berbasis masalah (Problem
(KKM) yang sudah ditentukan oleh Based Learning).
sekolah. Berdasarkan uraian yang sudah
Jika kesenjangan dalam proses atau dipaparkan, dapat dirumuskan suatu
hasil belajar IPA siswa tidak segera di masalah yang menjadi fokus perbaikan
tuntaskan, hal ini akan memberikan dampak pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
yang serius dalam proses pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan model
Karenadampak tidak akan dirasakan oleh pembelajaran berbasis masalah (PBL)?
siswa saja. Akan tetapi dampak-dampak Mengapa PBL penting diterapkan sesuai
juga akan muncul untuk siswa, guru, Kurikulum 2013 cocok dengan
maupun stakeholder di sekolah tersebut. pembelajaran Saintifik dan Bagaimanakah
Dampak yang paling utama akan muncul penerapan PBL dalam meningkatkan proses
mengenai langsung siswa tersebut, belajar IPA? Apakah penerapan model PBL
diantaranya prestasi belajar siswa menurun dapat meningkatkan hasil belajar
tidak memahami materi yang diajarkan IPA?Bagaimana hubungan model PBL
guru, mengakibatkan siswa tidak dapat dengan hasil belajar siswa? Tujuan dari
mengikuti materi selanjutnya.Selain itu, penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan
dampak yang lebih buruk siswa tidak dapat dan mengetahui penerapan PBL dalam
mengaplikasikan materi IPA untuk meningkatkan proses belajar IPA pada
memecahkan masalah di kehidupan sehari- Sekolah Dasar.
hari. Padahal pada kehidupan sehari-hari
siswa tidak lepas dari proses pembelajaran BAHAN DAN METODE
IPA yang diajarkan guru di sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan
Siswa yang tidak bisa memahami menggunakan dokumen-dokumen
materi secara berkesinambungan bisa penelitian sebelumnya yang dapat diakses
membuat siswa merasa minder karena melalui google schoolar maupun google
tertinggal pelajaran. Jika hal ini terjadi pada cendekia dengan menelusuri dan
siswa di akhir semester, maka siswa bisa menggabungkan dari jurnal-jurnal yang
tertinggal atau tidak naik kelas.Yang berkaitan dengan hasil belajar IPA
mengakibatkan mental siswa menjadi down menggunakan model pembelajaran berbasis
dan bisa membuat malas untuk bersekolah masalah (PBL). Kata kunci dalam
kembali. Selain dampak yang mengenai penelusuran jurnal yang berkaitan dengan
murid, guru juga mengalami dampak dari meta-analisis adalah“upaya peningkatan
masalah tersebut. Guru merasa gagal dalam hasil belajar”, “PBL”, “pembelajaran IPA
proses belajar mengajar pada pembelajaran SD”. Dari hasil penelusuran diperoleh 74
IPA , karena guru tidak bisa menyelesaikan artikel yang terpublikasi, dari 74 artikel
kompetensi yang menjadi tuntutan terdaoat 26 artikel yang sesuai dengan topik
kurikulum dengan tepat waktu, dan harus yang akandibahas. Kemudian dari ke-26
301
artikel tersebut dipilih 10 artikel yang dirasa PBL adalah pembelajaran dengan cara
memiliki korelasi paling kuat satu sama lain memberikan atau menyuguhkan berbagai
untuk dapat diperbandingkan satusama lain situasi masalah yang autentik dan bermakna
sehingga dapat ditemukan solusi untuk pernah dialami atau belum dialami oleh
masalah yang ada. siswa yang berkaitan dengan masalah
dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat
HASIL DAN DISKUSI berfungsi sebagai batu loncatan untuk
Model Pembelajaran Berbasis Masalah investigasi dan penyelidikan. (Arends,
Dalam pengertian dan pemahaman 2008), sedangkan Model Pemelajaran
mengenai Model Pembelajaran Berbasis Berbasis Masalah adalah pembelajaran
Masalah (PBL) banyak teori yang yang dapat diartikan sebagai model
mendeskripsikan. Beberapa pengertian yang pembelajaran dengan serangkaian aktivitas
dikemukakan oleh para ahli pada yang diberikan oleh guru dengan cirri
pembelajaran IPA, sebagai berikut : menekankan pada proses penyelesaian
Model Pembelajaran Berbasis Masalah masalah yang dihadapi secara ilmiah.
adalah model pembelajaran yang (Sanjaya, 2009)
berlandaskan psikologi kognitif Dari pendapat di atas dapat disimpulkan
(pengetahuan), dan pandangan konstruktif bahwa pengertian PBL adalah pembelajaran
atau pandangan yang mampu yang memberikan masalah kepada siswa ,
memgembangkan ide dangagasan siswa.. kemudian siswa diharapkan untuk
Peranan dosen dalam model ini adalah menyelesaikan masalah tersebut dengan
mengajukan masalah yang sudaha tau melaksanakan pembelajaran yang aktif.
belum diketahui siswa, kemudian Sehingga pada pembelajaran ini siswa yang
memfasilitasi penyelidikan, dan sebagai selalu aktif, guru hanya sebagai fasilitator.
fasilitator interaksi mahasiswa. Dengan Berdasarkan pendapat para ahli dapat
model ini siswa berperan menyajikan saya simpulkan bahwa model pembelajaran
masalah autentik dan bermakna sehingga berbasis masalah (Problem Based
siswa dapat melakukan penyelidikan dan Learning) adalah kegiatan menyajikan
menemukan jawaban dari tiap kepada siswa suatu situasi masalah yang
permasalahan sendiri.. Model ini juga autentik dan bermakna serta memberikan
sesuai model-model CTL, yakni inquin, kemudahan kepada mereka untuk
konstruktivisme dan menekankan pada melakukan penyelidikan dan inkuiri.
kekreatifan serta berpikir tingkat lebih Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
tinggi. Naniek Sulistya Wardani, (2010) Based Learning)sebagai model
Pembelajaran berbasis masalah pembelajaran yang diawali dengan
merupakan inovasi dalam pembelajaran pemberian masalah kepada siswa di mana
,menemukan pengetahuan dan hasil masalah tersebut dialami atau merupakan
pembelajaran yang baru dan bermakna. pengalaman sehari-hari siswa kemudian
Karena PBM kemampuan berfikir siswa siswa yang akan menalar, menganalisis dan
betul-betul dioptimalkan melalui proses menemukan jawaban dari setiap
kerja kelompok atau tim yang sistematis, permasalahan itu sendiri. Selanjutnya siswa
bias melalui diskusi dengan bertanya jawab, menyelesaikan masalah tersebut untuk
menghasilkan ide atau gagasan, serta hasil menemukan pengetahuan baru.
karya siswa sebagai temuan baru yang Adapun tahapan dalam model
inovatif, sehingga siswa dapat pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
mengembangkan kemampuan berpikirnya Based Learning-PBL) dan perilaku yang
dengan mengasah, memberdayakan, dan dibutuhkn oleh guru (Sugiyanto, 2010;159-
menguji pengetahuannya secara 160). Untuk masing-masing tahapnya
berkesinambungan. (Tan dalam Rusman, disajikan pada tabel di bawah ini :
2010)

302
Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Fase Perilaku Guru
Fase 1 : Memberikan orientasi Guru membahas tujuan pembelajaran , mendeskripsikan dan
tentang permasalahannya kepada memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi
siswa masalah.
Fase 2 : Mengorganisasikan siswa Guru mebantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorgnisasikan
untuk meneliti tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya.
Fase 3 : Membantu menyelidiki Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat,
secara mandiri atau kelompok melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan dan solusi.
Fase 4: Mengembangkan dan Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
mempresentasikan hasil kerja karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan temannya.
Fase 5 : Menganalisis dan Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
mengevaluasi proses mengatasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
masalah
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara terus-menerus sekalipun belajar pada
dan mengurangi permasalah pada mapel pendidikan formal telah berakhir.
IPA pada Sekolah Dasar ,guru bisa Hasil Belajar
menerapkan pembelajaran dengan Setelah melakukan browsing pada
menggunakan metode PBL dalam google pada google cendekia, diperoleh
meningkatkan proses belajar IPA siswa. hasil penelitian seperti berikut ini.Dengan
Sanjaya ( 2009: 220 – 221) menyebutkan kata kunci “upaya peningkatan hasil
keunggulan PBL antara lain: 1) PBL belajar”, “PBL”, “pembelajaran IPA SD”.
merupakan teknik yang bagus untuk lebih Dari hasil penelusuran diperoleh 10
memahami pelajaran; 2) PBL dapat penelitian yang dipilih: Riana R. (2016),
menantang kemampuan siswa 3) PBL dapat Dio Agung Kurniawan., Yennita Yennita.,
meningkatkan aktivitas pembelajaran; 4) Irdam Idrus. (2017), A.B Susilo (2012), Ida
melalui PBL bisa memperlihatkan kepada Bgs Nym Semara Putera (2012),Ilham
siswa setiap mata pelajaran (matematika, Handika., Muhammad Nur Wangid. (2012),
IPA, dan lain sebagainya), pada dasarnya Tri Isti Hartini., Acep Kusdiwelirawan.,
merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang Intan Fitriana.(2014), Risa Hartati., Hayat
harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya Sholihin. (2015), Linda Rachmawati
sekadar belajar dari guru atau buku-buku (2011), Setyo Eko Atmojo (2012), U.
saja; 5) PBL dianggap lebih menyenangkan Setyorini, S.E., Sukiswo., B. Subali. (2011).
dan disukai siswa; 6) PBL dapat Mendasarkan artikel jurnal hasil
mengembangkan kemampuan berpikir browsing yang dilakukan menggunakan
kritis dan kreatif siswa; 7) PBL dapat Google Cendekia terseleksi seperti di atas,
memberikan kesempatan kepada siswa hasil analisis terkait Penerapan Model
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang Pembelajaran Problem Based Learning
mereka miliki dalam dunia nyata di Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
kehidupan sehari-hari siswa; 8) PBL dapat SD dapat diperiksa pada tabel berikut ini.
mengembangkan minat siswa untuk belajar
Tabel 2. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPA SD
No. Peneliti Judul/Tema Tahun Hasil
1. Riana Rahmasari PENERAPAN MODEL 2016 Hasil nilai mata pelajaran IPA pada
PEMBELAJARAN pra siklus ,setelah siklus 1,II dan III
PROBLEM BASED hasil nilai mata pelajaran IPA
LEARNING UNTUK meningkat ,yang memiliki nilai
MENINGKATKAN HASIL kurang dari Kriteria Ketuntasan
BELAJAR IPA KELAS IV Miniman (KKM) hanya ada satu
SD siswa saja yang . Sebagian banyak
siswa nilainya memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM).

303
2. Dio Agung PENERAPAN MODEL 2017 Dari hasil penelitian dapat
Kurniawan, PEMBELAJARAN disimpulkan bahwa model PBM
Yennita Yennita, BERBASIS MASALAH dapat meningkatkan aktivitas guru
Irdam Idrus UNTUK dan siswa serta hasil belajar siswa
MENINGKATKAN HASIL kelas VIIIE SMPN 2 Kota
BELAJAR IPA Bengkulu.
3. A.B Susilo PENGEMBANGAN 2012 Hasil belajar tes kemampuan
MODEL berpikir kritis mengalami
PEMBELAJARAN IPA peningkatan yang signifikan.
BERBASIS MASALAH Motivasi belajar siswa dalam pemb-
UNTUK elajaran mengalami peningkatan dari
MENINGKATKAN pre-test ke post-test. Hasil analisis
MOTIVASI BELAJAR data menunjukkan bahwa perangkat
DAN BERPIKIR KRITIS pembelajaran IPA Berbasis Masalah
SISWA SMP yang telah dikembangkan mampu
meningkatkan motivasi dan
kemampuan berpikir kritis siswa
4. Ida Bgs Nym IMPLEMENTASI 2012 Hasil penelitiannya adalah : (1)
Semara Putera PROBLEM BASED secara keseluruhan, hasil belajar
LEARNING (PBL) Biologi siswa yang belajar dengan
TERHADAP model pembelajaran problem based
HASIL BELAJAR learning lebih tinggi daripada siswa
BIOLOGI DITINJAU yang belajar dengan
DARI model pembelajaran langsung ,
INTELLIGENCE untuk siswa yang memiliki IQ
QUOTIENT (IQ) tinggi, hasil belajar Biologi siswa
yang belajar dengan model
pembelajaran problem based
learning lebih tinggi daripada siswa
yang belajar dengan model
pembelajaran langsung, untuk siswa
yang memiliki IQ rendah, hasil
belajar Biologi siswa yang belajar
dengan model pembelajaran
langsung lebih tinggi daripada siswa
yang belajar dengan model
pembelajaran problem based
learning terdapat pengaruh interaksi
antara model pembelajaran dengan
IQ terhadap hasil belajar Biologi
siswa
Dari hasil temuan
penelitian,disimpulkan bahwa
implementasi problem based
learning berpengaruh terhadap hasil
belajar Biologi ditinjau dari IQ pada
siswa kelas XI IPA SMP Negeri 1
Ubud.
5. Ilham Handika, PENGARUH 2012 Hasil penelitian adalah sebagai
Muhammad Nur PEMBELAJARAN berikut. Pembelajaran berbasis
Wangid BERBASIS MASALAH masalah berpengaruh signifikan dan
TERHADAP lebih baik dibandingkan dengan
PENGUASAAN KONSEP pembelajaran konvensional terhadap
DAN KETERAMPILAN penguasaan konsep sains siswa SD
PROSES SAINS Penelitian ini memiliki implikasi
SISWA KELAS V bahwa guru harus mulai
meninggalkan model pembelajaran
konvensional dan beralih ke
pembelajaran berbasis masalah dan
304
guru harus dapat menjadi mediator
dan fasilitator dalam pembelajaran.

6. Tri Isti Hartini, PENGARUH BERPIKIR 2014 Maka hasil penelitian ini
Acep KREATIF DENGAN disimpulkan bahwa terdapat
Kusdiwelirawan, MODEL PROBLEM pemikiran kreatif yang signifikan
Intan Fitriana BASEDLEARNING (PBL) dengan menggunakan model PBL
TERHADAP PRESTASI prestasi siswa fisika menggunakan
BELAJAR FISIKA SISWA uji terbuka berakhir.
DENGAN
MENGGUNAKAN TES
OPEN ENDED
7. Risa Hartati, 2015 Hasil penelitian ini menunjukkan
Hayat Sholihin MENINGKATKAN bahwa terdapat perbedaan yang
KEMAMPUAN BERPIKIR signifikan peningkatan kemampuan
KRITIS SISWA MELALUI berpikir kritis siswa antara kelas
IMPLEMENTASI MODEL yang menerapkan model PBL
PROBLEM BASED dengan kelas kontrol. Kemampuan
LEARNING (PBL) PADA berpikir kritis siswa kelas
PEMBELAJARAN IPA eksperimen mengalami peningkatan
TERPADU SISWA SMP .Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penerapan model PBL pada
pembelajaran IPA terpadu memiliki
dampak yang positif terhadap
peningkatan kemampuan berpikir
kritis siswa.
8. Linda PENERAPAN MODEL 2011 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Rachmawati PROBLEM BASED penggunaan model pembelajaran
LEARNING (PBL) PBL untuk meningkatkan
UNTUK pembelajaran IPA siswa kelas V
MENINGKATKAN SDN Pringapus 2 dapat dilaksanakan
PEMBELAJARAN IPA sesuai harapan peneliti. Hal ini
SISWA KELAS V SDN ditunjukkan dengan adanya skor
PRINGAPUS 2 keberhasilan guru dalam penerapan
KECAMATAN DONGKO model PBL, pada siklus I, II dan
KABUPATEN siklus III aktivitas dan rata-rata hasil
TRENGGALEK belajar siswa mengalami
peningkatan secara bertahap.
9. Setyo Eko PENERAPAAN MODEL 2012 Berdasarkan hasil penelitian
Atmojo PEMBELAJARAN dan diskusi, dapat disimpulkan
BERBASIS MASALAH bahwa model pembelajaran berbasis
DALAM masalah lingkungan
PENINGKATAN HASIL manajemen dapat meningkatkan
BELAJAR hasil belajar siswa. Hal ini
PENGELOLAAN ditunjukkan oleh
LINGKUNGAN pencapaian standar pembelajaran
penguasaan materi pokok
pengelolaan lingkungan

10. U. Setyorini, S.E. PENERAPAN MODEL 2011 Simpulan penelitian ini yaitu model
Sukiswo, B. PROBLEM BASED pembelajaran Problem Based
Subali LEARNING UNTUK Learning dapat meningkatkan
MENINGKATKAN kemampuan berpikir kritis siswa
KEMAMPUAN BERPIKIR pada sub
KRITIS SISWA pokok bahasan gerak lurus berubah
SMP beraturan.

305
Dari sepuluh hasil penelitian yang Hubungan Model Pembelajaran Berbasis
terpublikasi dalam jurnal dan dipaparkan di Masalah dengan Hasil Belajar
atas, ternyata penerapan model Berdasarkan diskripsi pembelajaran
pembelajaran berbasis masalah (PBL) berbasis masalah (PBL) dan hasil penelitian
terbukti efektif dan dapat meningkatkan dari sepuluh jurnal di atas dapat
hasil belajar IPA pada Sekolah Dasar. dikemukakan bahwa pembelajaran berbasis
Kefektifan Pembelajaran Berbasis Masalah masalah yang digunakan sebagai solusi
ini terjadi karena saat pembelajaran ,siswa untuk meningkatkan penguasaan konsep
aktif dalam aktivitas pemecahan masalah pembelajaran IPA pada Sekolah Dasar telah
yang diberikan oeh guru, dengan berdiskusi menunjukkan hasilnya , pembelajaran yang
bersama teman melalui tanya jawab. Dari direalisasikan dalam kerja kelompok dalam
model pembelajaran PBL ini menciptakan karangka memecahkan masalah telah
iklim kegiatan belajar mengajar antara mampu menunjukkan hasil yang sangat
siswa dengan guru maupun siswa dengan baik. Diskusi yang aktif tentu melibatkan
siswa yang lain untuk saling menghormati, semua anggota kelompok yang sedang
berdialog untuk menyampaikan argumen, berdiskusi. Hal ini diakibatkan karena
dan bertukar pertanyaan, serta dengan proses berpikir siswa dilakukan
menambahkan penegasan mengenai hasil melalui diskusi yang aktif dan memiliki
pemikiran mereka dalam satu kelompok target untuk menyelesaikan permasalahan
atau dalam diskusi satu kelas. Dimana dari setiap soal. Kebiasaan yang selalu
siswa bebas untuk menciptakan idenya, dilatih melalui kegiatan kerja bersama
mengeksplorasi, dan menyampaikan memungkinkan kemampuan siswa tidak
gagasan murni dari pemikiran mereka terlalu jauh berbeda.
sendiri kemudian dikembangkan di dalam Dengan melakukan interpretasi secara
pembahasan kelompok. bersama-sama pandangan terhadap suatu
Peranan guru dalam model masalah menjadi samaantara siswa satu
pembelajaran berbasis masalah ini ketika dengan yang lain. Penyelidikan bersama-
dalam kegiatan kerja kelompok atau sama yang dilakukan siswa melalui kerja
berdiskusi adalah sebagai fasilitator, yakni kelompokdapat meningkatkan motivasi
membimbing dan mengarahkan siswa. Guru untuk bekerja lebih keras dan mendorong
berperan dalam menjembatani siswa untuk siswa untuk berpikir kritis dan
mencapai pemecahan masalah yang mendiskusikan setiap asumsi dan
dikerjakan, dan nantinya diharapkan interpretasi yang dimilikinya. Karena jika
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari satu siswa berusaha berfikir dan mencari
siswa. Bila solusi yang telah direncanakan solusi dari pemecahan suatu masalah, maka
oleh guru saat mengajar belum siswa yang lain akan ikut termotivasi untuk
membuahkan hasil, maka guru bertugas belajar dan membantu teman dalam satu
sebagai motivator yaitu untuk kelompoknya, sehingga jika semua kegiatan
menyemangati siswa agar terus mencoba dilakukan seperti ini maka secara otomatis
dengan alternatif solusi lainnya dalam semua pengetahunan yang dimiliki oleh
pemecahan masalah tersebut. Selain itu, siswa menjadi sama dan bermanfaat.
tujuan dalam pembelajaran IPA yaitu (Trautmann et al . 2000)
diharapkan dengan model pembelajaran Dalam kerja kelompok JPPP, Lembaga
berbasis masalah ini dapat meningkatkan Penelitian Undiksha, April 2008 55 Jurnal
hasil belajar siswa yaitu tercapai diatas Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 2(1), 42-59 setiap siswa yang menjadi
yang sudah ditentukan sekolah. Tandanya anggota kelompok mendapatkan tanggung
guru sudah mampu mengatasi masalah jawab dalam kesuksesan kelompoknya,
dalam pembelajaran IPA dengan strategi mengatur anggotanya dan mempunyai
pemecahan masalah, dan berhasil dalam kesadaran tersendiri untuk menyelesaikan
pencapaian tujuan indikator dari tiap-tiap tugas..Bahwa belajar kelompok sangat
kompetensi dasar pembelajaran IPA yang penting dan efektif dalam pembelajaran
diinginkan, bisa tercapai semuanya. berdasarkan masalah, karena aktivitas di
dalam kelompok,setiap anggota saling
306
membantu untuk mengetahui dimana, apa sendiri oleh siswa ketika berada di luar
dan bagaimana mereka mempelajari sekolah.
informasi. Dengan demikian pembentukan Selain itu, pembelajaran berdasarkan
kelompok dalam strategi pembelajaran masalah juga melatih siswa untuk belajar
berdasarkan masalah menjadikan siswa sekaligus mengajari teman lain melalui
pembelajar yang aktif, mempererat komunikasi yang efektif tentang apa yang
hubungan pertemanan sehingga hasil diketahui maupun yang belum
belajarnya lebih baik karena setiap anggota diketahuinya. Karena pembelajaran berbasis
kelompok memegang tanggung jawab masalah lebih sering menggunakan kerja
tertentu untuk kesuksesan kelompoknya. kelompok dengan berdiskusi untuk
(Wang et al. 1998) memecahkan masalah. Dalam proses
Latihan-latihan memecahkan masalah belajar tersebut mereka saling tergantung
yang dijabarkan dalam latihan soal atau antara satu dengan yang lainnya untuk
yang diberikan langsung oleh guru menuju kesuksesan pemecahan masalah
menjadikan siswa selalu memberdayakan yang kompleks. Sehingga mempererat
kemampuan berpikirnya .Dan juga hubungan pertemanan siswa antara satu
beberapa masalah yang ada tersebut dengan yang lain.
menjadikan siswa mempunyai kemampuan
berpikir yang lebih tinggi sehingga mampu KESIMPULAN DAN SARAN
memecahkan masalah riil dan Berdasarkan analisis hasil- hasil
mengkaitkannya dengan tujuan penelitian dari beberapa jurnal terdahulu
pembelajaran yang ingin dicapai. Karena tentang jurnal yang berjudul Penerapan
mau atau tidak siswa harus terpaksa berfikir Model Pembelajaran Problem Based
untuk menemukan jawaban dari Learning untuk Meningkatkan Hasil
permasalahan setiap soal tersebut. Dalam Belajar IPA SD, maka dapat diambil
pembelajaran berdasarkan masalah siswa kesimpulan sebagai berikut:
selalu diajak berpikir bagaimana Penggunaan model PBL dapat
menemukan jalan keluar melalui langkah meningkatkan proses dan hasil belajar IPA
kunci. Langkah kunci tersebut yang pada siswa Sekolah Dasar. Hal ini
kemudian menjembatani siswa untuk dibuktikan pada hasil penelitian dari
berpikir lebih kritis menemukan jawaban sepuluh jurnal yang sudah saya paparkan
dari permasalahan dari pembelajaran, dengan penggunaan langkah PBL oleh
maupun masalah dalam kehidupan sehari- peneliti, setelah menggunakan langkah
hari yang dialami langsung oleh siswa PBL perolehan nilai hasil belajar siswa
(Jones, 1996). mencapai diatas batas Kriteria Ketuntasan
Jadi , dari berdasarkan diskripsi Minimal (KKM), prosentase peningkatan
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dari hasil belajar proses IPA yang telah dikuasai
para ahli dan hasil penelitian dari sepuluh oleh siswa terealisasi dengan baik.
jurrnal dapat saya simpulkan bahwa Model Penggunaan langkah PBL oleh peneliti
Pembelajaran Berbasis Masalah jika mengalami peningkatan dan efektif untuk
digunakan dalam pembelajaran IPA di digunakan pada pembelajaran berikutnya.
Sekolah Dasar sangat berhubungan dengan Saran dari peneliti untuk guru antara
Hasil Belajar siswa, karena meningkatkan lain: Penggunaan model PBL dalam
aktivitas dan menunjukkn prosentase hasil pembelajaran IPA pada Sekolah Dasar
belajar yang meningkat melalui proses seperti yang telah diuraikan, hendaknya
tahapan tes yang dilakukan sebelum pra dijadikan sebagai alternatif guru dalam
siklus dan sesudah siklus. Diuraikan juga meningkatkan hasil belajar khususnya mata
bahwa model pembelajaran berbasis pelajaran IPA. Dengan mengedepankan
masalah menunjukkan bahwa pengajaran belajar secara berkelompok secara aktif
dengan model tersebut mempelajari dalam kerjasama memecahkan masalah dan
masalah dan memberikan kesempatan dibarengi dengan sikap toleransi
kepada siswa untuk melihat permasalahan menghargai pendapat semua teman, dan
dari berbagai konteks dan dihubungkan guru hendaknya dapat menciptakan suasana
dengan masalah yang pernah dialami pembelajaran yang menyenangkan, dengan
307
media yang kreatif serta pembelajaran Dewantara, D. 2017. Penerapan Model
secara langsung dan efektif sesuai dengan Pembelajaran Problem Based Learning
prinsip PBL agar siswa tidak bosan dan Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
tetap termotivasi mengikuti pembelajaran Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ipa
IPA di sekolah. (Studi Pada Siswa Kelas V SDN
Sedangkan saran untuk siswa adalah Pengambangan 6 Banjarmasin.
siswa hendaknya dapat mengikuti Paradigma, 11(2).
pembelajaran secara aktif dan kreatif juga
sesuai dengan model PBL yang dibimbing Fatimah, F & Widiyatmoko, A. 2014.
guru, agar hasil belajar yang dicapai sesuai Pengembangan Science Comic Berbasis
dengan kemampuannya secara maksimal Problem Based Learning sebagai Media
sehingga pembelajaran IPA menjadi Pembelajaran pada Tema Bunyi dan
menarik dan menjadi pembelajaran yang Pendengaran untuk Siswa SMP. Jurnal
digemari untuk meningkatkan prestasi Pendidikan IPA Indonesia, 3(2).
siswa, dan saran untuk sekolah yaitu
diharapkan pihak sekolah memberikan Handika, I & Wangid, M. N. 2013.
fasilitas sarana dan prasarana yang Pengaruh pembelajaran berbasis
memadahi untuk kebutuhan pembelajaran masalah terhadap penguasaan konsep
IPA agar kegiatan pembelajaran dapat dan keterampilan proses sains siswa
berjalan dengan lancar sehingga tujuan kelas V. Jurnal Prima Edukasia, 1(1):
belajar akan tercapai dengan baik sesuai 85-93.
dengan model pembelajaran IPA yaitu
model pembelajaran berbasis masalah Hartini, T. I Kusdiwelirawan, A., &
(Problem Based Learning). Fitriana, I. 2014. Pengaruh Berpikir
Kreatif dengan Model Problem Based
DAFTAR RUJUKAN Learning (PBL) terhadap Prestasi
Belajar Fisika Siswa dengan
Adiyatmaningsih, N. P. H., Suara, I. M., Menggunakan Tes Open Ended. Jurnal
&Kristiantari, M. R. 2014. Model Pendidikan IPA Indonesia, 3(1).
Pembelajaran Berbasis Masalah
Berbantuan Mind Mapping Listyawati, M. 2012. Pengembangan
Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar perangkat pembelajaran IPA Terpadu di
Ipa Siswa Kelas V Sd Gugus Iii SMP. Journal of Innovative Science
Gianyar. Mimbar Pgsd Undiksha, 2(1). Education, 1(1).Madyopuro 3
Kecamatan Kedungkandang kota
Chitika, P. 2012. Pengaruh Penggunaan Malang/Ebti Lusiana Dumgair.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) Terhadap Nasution, F. V. 2012. Penerapan model
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN PBL untuk Meningkatkan Pembelajaran
3 Jepon Kecamatan Jepon Kabupaten IPA SiswaKelas III SD Mutiara
Blora Semester II Tahun Ajaran Harapan Lawang. SKRIPSI Jurusan
2011/2012 (Doctoral dissertation, Kependidikan Sekolah Dasar &
Program Studi Pendidikan Guru Prasekolah-Fakultas Ilmu Pendidikan
Sekolah Dasar FKIP-UKSW). UM.

Devi, D. S. 2012. Penerapan Model Nurdyansyah, N. 2018. Model


Problem Based Learning (PBL) Untuk Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Pelajaran IPA Materi Komponen
Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran Ekosistem. Universitas Muhammadiyah
IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sidoarjo.
Sleman (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS NEGERI Perida, F. W. P. 2013. Upaya
YOGYAKARTA). Meningkatkan Hasil Belajar IPA

308
Tentang Sumber Daya Alam Melalui Susilo, A. B. 2012. Pengembangan model
Penggunaan Model Problem Based pembelajaran IPA berbasis masalah
Learning Siswa Kelas 4 SDN 6 Depok untuk meningkatkan motivasi belajar
Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan dan berpikir kritis siswa SMP. Journal
Semester II Tahun 2012/2013 (Doctoral of Primary Education, 1(1).
dissertation, Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW). Suwandi, Y. S. Y. 2015. Peningkatan Hasil
Belajar IPA Tentang Ekosistem Melalui
Prametasari, M. D. 2012. Efektifitas Metode Problem Based Learning Pada
Penggunaan Model Pembelajaran Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Berbasis Masalah (Problem Based Kabupaten TanaTidung. Jurnal
Learning-PBL) Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Dasar, 6(1): 93-102.
IPA Siswa Kelas V di SD Gugus
Hasanudin Salatiga Semester II Tahun Wulandari, E. 2012. Penerapan Model PBL
Ajaran 2011/2012(Doctoral (Problem Based Learning) Pada
dissertation, Program Studi Pendidikan Pembelajaran IPA Siswa Kelas V
Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW). SD. Kalam Cendekia PGSD
Kebumen, 1(1).
Rahayu, P., Mulyani, S & Miswadi, S. S.
2012. Pengembangan Pembelajaran
IPA Terpadu dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Problem Base
Melalui Lesson Study. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 1(1).

Rahmasari, R. 2016. Penerapan Model


Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Kelas IV SD. Basic Education, 5(36),
3-456.

Reta, I. K. 2012. Pengaruh model


pembelajaran Berbasis masalah
terhadap keterampilan berpikir Kritis
ditinjau dari Gaya kognitif siswa. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 2(1).

Sahala, S & Samad, A. (2012). Penerapan


Model Pembelajaran Berbasis Masalah
dalam Pembiasan Cahaya Pada Lensa
Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas
VIII SMP Negeri 5 Ketapang. Jurnal
Pendidikan Matematika dan IPA, 1(2).

Sukariyasa, I. W. E., Arcana, I. N., & Made


Sulastri, M. P. (2014). Pengaruh Model
Problem Bassed Learning Berbantuan
Media Gambar Terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas V Di Gugus Belantih,
Kecamatan Kintamani TahunPelajaran
2013/2014. MIMBAR PGSD Undiksha,
2(1).

309

Anda mungkin juga menyukai