Anda di halaman 1dari 3

Laporan Best Practice

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran


Problem Based Learning (PBL).

Lokasi SD Santo Yoseph 1 Denpasar

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai Siswa memahami konsep gaya, manfaat serta pengaruh
gaya dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL).

Penulis Carolus I Made Priyasa

Tanggal 13 Oktober 2023

Judul
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dalam Mengatasi
Permasalahan Guru Agar Pembelajaran di Kelas Menjadi Lebih Menarik.
Pendahuluan
Dalam mengatasi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas guru perlu
melakukan model pembelajaran yang bervariasi. Dalam laporan ini, guru menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Tentu ada banyak hal yang akan
ditemui dalam pelaksanaan model pembelajarana ini. Pengalaman ini tentu akan menjadikan
pembelajaran tersendiri baik bagi guru dan juga siswa, agar ke depannya proses
pembelajaran dapat menarik minat siswa, dan tentunya lebih bervariasai.

Pembahasan
1. Situasi.

Latar belakang penyusunan laporan ini adalah siswa kurang aktif karena
pembelajaran kurang menarik. Kurangnya motivasi belajar siswa. Kurangnya
metode pembelajaran yang bervariasi guru sehingga membuat pembelajaran di
dalam kelas monoton, dan guru masih menjadi pusat pembelajaran. Laporan ini
dibuat agar menjadi pembelajaran bagi guru yang bersangkutan serta guru-guru yang
membaca laporan ini untuk menyajikan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi. Dengan memilih metode pembelajaran PBL
diharapkan siswa dapat berpikir kritis dan menemukan solusi dari permasalahan yang
mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan materi yang mereka
pelajari. Di sini peran guru diharapkan mampu membuat rancangan pembelajaran,
bahan dan media pembelajaran, LKPD serta soal evaluasi yang sesuai dengan
kebutuhan siswa. Sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
2. Tantangan

Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah :


1. Guru belum membiasakan siswa terlibat dalam kerja kelompok, sehingga siswa
belum memahami perannya dalam kelompok.
2. Guru membutuhkan waktu untuk memberi pemahaman kepada siswa untuk tugas
yang diberikan dalam bahasa yang mudah dicerna, sehingga karena terbatasnya
waktu siswa kurang memahami perintah tugas yang harus mereka lakukan.

Di sini tentu peran guru sangat berpengaruh untuk membuat siswa lebih tertarik
dan semangat dalam bekerja kelompok. Dan juga peran siswa untuk memiliki
keberanian dalam melakukan tugas dengan rasa percaya diri, dan keberanian
untuk bertanya jika ada sesuatu hal yang belum mereka pahami.

3. Aksi

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, guru dapat melakukan kegiatan


wawancara dengan rekan guru sejawat, terlebih strategi dalam membentuk kelompok
diskusi dalam kelas yang efektif. Sehingga dengan menggunakan metode PBL siswa
diharapkan dapat berpikir kritis dari permasalahan yang mereka hadapi dalam
kehidupan sehari-hari dan mampu mencari solusi dari kegiatan diskusi dengan
maksimal. Guru diharapkan mampu menyusun LKPD serta soal evaluasi yang sesuai
dengan kebutuhan siswa. Guru mempersiapkan bahan dan media pembelajaran yang
menarik, melibatkan seluruh siswa agar aktif dalam pembelajaran. Guru dapat
melibatkan siswa untuk menyediakan bahan dan media pembelajaran, untuk
menambah variasi media dan bahan pembelajaran. Teman guru paralel juga dapat
dilibatkan, karena materi yang diajarkan sama, sehingga dapat mencari solusi serta
bahan refrensi dalam pembelajaran, terutama dalam hal media dan bahan
pembelajaran. Guru melakukan persiapan pembelajaran dengan baik.

4. Refleksi

Dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan adalah siswa menjadi
lebih semangat dalam belajar. Siswa lebih antusias dalam mengerjakan tugas secara
berkelompok, namun beberapa siswa masih kurang aktif dalam bekerja kelompok,
karena masih cenderung kurang percaya diri dalam mengungkapkan informasi, ide
dan gagasannya dalam kelompok. Respon siswa atas langkah-langkah yang telah
dilakukan adalah berharap selalu diberikan kesempatan dalam kerja kelompok.
Siswa merasa senang karena disajikan media serta bahan pembelajaran yang lebih
bervariasi. Faktor yang menentukan keberhasilan dari langkah-langkah ini adalah
penyusunan rencana pembelajaran yang terstruktur oleh guru, dan motivasi siswa
untuk lebih percaya diri dalam aktif bertanya dalam kegiatan pembelajaran tanpa ada
rasa takut mengungkapkan ide serta gagasannya dalam kerja kelompok. Tentu faktor
yang berpengaruh adalah motivasi guru di sekolah dan orang tua siswa di rumah.
Melakukan interaksi antara guru dan siswa dengan baik.
Kesimpulan
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) efektif dilakukan dalam
pembelajaran di kelas. Namun guru harus dapat mengatasi tantangan-tantangan yang
dihadapi, dan mengaplikasikannya melalui kegiatan aksi dan juga tindak lanjut, agar
terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Laporan ini diharapkan dapat
menjadi pembelajaran bagi guru yang bersangkutan agar di kemudian hari mampu
memberikan yang terbaik bagi peserta didik dalam memperoleh ilmu pengetahuan.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai