Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

Nama : SANTI ULANDARI


A. Judul Modul : Pengembangan Profesi Guru
B. Kegiatan Belajar : Pengembangan Profesionalisme Guru PAI KB 4
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

PROFESIONALISME GURU
Karakter Guru pada Merdeka Belajar
PENGEMBANGAN

Model Pengembangan Perofesionalisme Guru

Strategi Peningkatan Profesionalitas Guru

Konsep Pengembangan Keprofesional


Berkelanjutan Guru

Peta Konsep
(Beberapa istilah
1
dan definisi) di
modul bidang studi 1. KARAKTER GURU PADA MERDEKA BELAJAR
Sebagai seorang pendidik agar dapat membantu pembentukan
karakter peserta didik, seorang pendidik harus memiliki karakter yang
ditargetkan contohnya:
 untuk membentuk anak memiliki karakter moderat, guru
hendaknya memiliki pemikiran, bersikap, dan berperilaku
moderat.
 untuk menanamkan sikap disiplin, maka guru hendaknya
sudah menunjukkan sikap dan perbuatan disiplin.
 untuk menghadapi perubahan zaman dengan dampak
yang semakin kompleks, maka hendaknya guru bersikap
dan berperilaku pantang menyerah dalam menghadapi
beragam masalah, kreatif, kritis, inovatif, dan
berkolaborasi; dan berpikir kritis.
 Karakter Moderasi Beragama
Dalam terminologi Islam, konsep moderasi beragama disebut
juga moderasi berislam atau Islam moderat.
sembilan nilai utama dalam moderasi beragama yang
hendaknya dipraktikkan sebagai seorang pendidik adalahi:
1. At-tawassuth (tengah-tengah)
2. I‟tidal (tegak lurus dan bersikap proporsional)
3. Tasamuh (toleransi)
4. Asy-syura (musyarawah)
5. Al-ishlah (perbaikan)
6. Alqudwah (kepeloporan)
7. Al-muwathanah (cinta tanah air)
8. Al-la„unf (anti kekerasan)
9. I‟tiraf al-‟urf (ramah budaya) (Abdul Azis, A. Khoirul Anam,
2021)

2. MODEL PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS


GURU PAI
Ilmu pengetahuan dan teknologi akan selalu berkembang setiap
saat. Di satu sisi, seorang guru belajar di masa lalu dan masa
kini, namun mengajar serta mendidik para siswa untuk bekal
kehidupan di masa yang akan datang. Agar dapat menjadikan
peserta didik yang mempunyai keterampilan di masa depan,
guru pun harus mampu meningkatkan kompetensinya. Salah
satunya adalah melalui pengembangan profesionalitas guru.

Ana-Maria Petrescu menjelaskan, bahwa pengembangan


profesi guru pada dasarnya adalah peningkatan kualitas
kompetensi guru yang mencakup kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Sementara Maggioli,mendefinisikan
pengembangan sebagai proses karir panjang di mana pendidik
menyempurnakan mengajar mereka untuk memenuhi
kebutuhan siswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan


profesionalitas guru adalah proses kegiatan dalam rangka
menyesuaikan kemampuan profesional guru dengan tuntutan
pendidikan dan pengajaran.

Pesatnya perkembangan Iptek, persaingan global yang semakin


ketat, adanya otonomi daerah, serta dicanangkannya
implementasi kurikulum 2013 menjadi indikasi bahwa
pengembangan profesionalitas ini sangat penting untuk
dilakukan oleh seorang guru.

Ada beberapa model pengembangan profesionalitas yang bisa


kita lakukan menurut Mohammmad Surya (2010), adalah pola
“growth with character”, yaitu pengembangan profesionalitas
berbasis karakter yang meliputi:
 Excellence
Guru PAI harus memiliki berbagai keunggulan yang
mencakup komitmen, kecakapan menemukan potensi
dirinya, memiliki motivasi yang kuat, serta selalu melakukan
perbaikan.
 Passion for profesionalisme
Guru PAI harus memiliki kemauan yang kuat yang menjiwai
seluruh pola profesionalitasnya, mulai dari semangat
menambah pengetahuan, melakukan tugasnya sebaik
mungkin, memberikan pelayanan terbaik, hingga semangat
pengabdian kepada orang lain.
 Ethical
Guru PAI harus memiliki etika yang menjadi pondasi bagi
tercapainya profesionalitas paripurna, yang mencakup
kejujuran, tanggung jawab, hormat, konsekuen dengan
ketentuan, peduli, serta menjadi warga negara yang paham
dengan hak dan kewajibannya.

3. STRATEGI PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU


Strategi yang dapat dilakukan guru PAI dalam meningkatkan
profesionalitasnya, di antaranya:
 In-house training (IHT), yaitu pelatihan yang dilaksanakan
secara internal
 Program magang, yaitu pelatihan yang dilaksanakan di
dunia kerja atau industri yang relevan.
 Kemitraan sekolah antara sekolah yang sudah baik dengan
yang kurang baik
 Belajar jarak jauh, yaitu pelatihan yang bisa dilakukan
secara online
 Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus di lembaga-
lembaga pelatihan
 Kursus singkat untuk melatih meningkatkan kemampuan
guru di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya.
 Pembinaan internal oleh kepala sekolah dan guru-guru
yang memiliki kewenangan
 Pendidikan lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
 Diskusi masalah-masalah pendidikan secara berkala
dengan topik diskusi sesuai dengan masalah yang di alami
di sekolah
 Seminar dan pembinaan publikasi ilmiah
 Workshop yang menghasilkan produk yang bermanfaat
bagi pembelajaran
 Penelitian seperti penelitian tindakan kelas, penelitian
eksperimen, atau penelitian lainnya yang bisa
meningkatkan mutu pembelajaran.
 Penulisan buku bahan ajar dalam bentuk diktat, buku
pelajaran, ataupun buku dalam bidang pendidikan
 Pembuatan media pembelajaran dalam bentuk alat peraga,
alat praktikum sederhana, bahan ajar elektronik atau
animasi pembelajaran
 Pembuatan karya teknologi atau karya seni yang
bermanfaat untuk masyarakat

4. PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN


GURU DI KEMENAG RI
Berdasarkan PMA No. 38 Tahun 2018 tentang PKB,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru (PKB Guru)
adalah pengembangan kompetensi bagi guru yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, dan
berkelanjutan.

Tujuan PKB Guru adalah untuk meningkatkan pengetahuan,


keterampilan, dan sikap profesional guru dalam mengemban
tugas sebagai pendidik.

Sasaran PKB Guru adalah:


 Guru PNS yang bertugas di satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Agama
 Guru Pendidikan Agama PNS yang bertugas di satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemda
 Guru PNS Kementerian Agama yang bertugas di satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat
 Guru bukan PNS yang bertugas di satuan pendidikanyang
diselenggarakan oleh Kementerian Agama
 Guru bukan PNS yang bertugas di satuan pendidikan dalam
binaan Kementerian Agama yang diselenggarakan oleh
masyarakat
 Guru Pendidikan Agama bukan PNS yang bertugas di
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah
daerah dan yang diselenggarakan oleh masyarakat

Adapun prinsip pelaksanaan PKB Guru meliputi:


 Komprehensif, maksudnya pengembangan kompetensi guru
dilaksanakan secara utuh meliputi kompetensi pedagogi,
kepribadian, sosial, dan profesional
 Mandiri, maksudnya pengembangan kompetensi guru dapat
menumbuhkan kesadaran dan inisiatif bagi guru
 Terukur, maksudnya pengembangan kompetensi guru
dapat dipantau dan dievaluasi serta berdampak langsung
pada prestasi peserta didik.
 Terjangkau, maksudnya pengembangan kompetensi guru
dapat dilaksanakan dengan mudah oleh guru tanpa
meninggalkan tugas di satuan pendidikan
 Multi pendekatan, maksudnya pengembangan kompetensi
guru dilakukan dengan berbagai metode untuk
mengakomodir semua kondisi guru
 Inklusif, yaitu pengembangan kompetensi guru dapat diikuti
oleh semua guru tanpa memandang keterbatasan fisik dan
perbedaan sosial ekonomi, jenis kelamin, suku dan
golongan.
Sedangkan komponen PKB Guru terdiri dari:
1. Pengembangan diri, yang meliputi pendidikan dan pelatihan
fungsional dan kegiatan pengembangan diri lainnya yang
dilakukan sendiri oleh guru atau forum kerja guru
2. Publikasi ilmiah yang meliputi presentasi pada forum ilmiah
dan publikasi pada penerbitan ilmiah
3. Karya inovatif yang meliputi:
 penyusunan standar, pedoman pembelajaran, dan instrumen
penilaian
 pembuatan media dan sumber belajar
 pengembangan atau penemuan teknologi tepat guna

Tahapan PKB Guru dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,


pemantauan dan evaluasi, hingga pelaporan. Adapun
perencanaan PKB Guru meliputi:
 persyaratan peserta
 asesmen guru
 analisis kebutuhan pengembangan profesi
 rencana pengembangan profesi dan
 pengembangan bahan dan pedoman Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Guru
Pelaksanaan PKB Guru dapat dilakukan Pemerintah,
penyelenggara pendidikan, asosiasi atau organisasi profesi dan
lembaga atau organisasi terkait dengan ketentuan:
 mengacu pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
 melakukan penilaian terhadap kemajuan dan hasil belajar
peserta, selama dan di akhir program
 menerbitkan sertifikat pelatihan/sertifikat kompetensi
 membangun komunitas belajar di lingkungannya untuk
meningkatkan kompetensi guru
Sumber dana program PKB bisa didapat dari APBN, APBD,
serta sumber lain yang tidak mengikat, seperti:
 biaya mandiri
 hibah
 corporate social responsibility
Pengembangan profesionalitas dengan pola “growth with
Daftar materi character”, yaitu pengembangan profesionalitas yang berbasis
bidang studi yang karakter.
2
sulit dipahami
pada modul
Apakah penegembangan keprofesian berkelanjutan guru PKB
sama dengan PPG

Penngembangan profesionalitas guru hanya dengan mengikuti


Daftar materi yang seminar,worshop, diklat dan sebagainya.sedangkan dalam
sering mengalami modul ini banyak sekali cara mengembangkan profesionalitas
3
miskonsepsi dalam
pembelajaran guru seperti pembutan karya teknologi, program magang dan
lainya.

Anda mungkin juga menyukai