B. Kegiatan Belajar : Pengembangan Profesionalisme Pendidik (KB 4)
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1 Konsep (Beberapa istilah Pengembangan Profesionalitas Pendidik dan definisi) di KB Pendidik hendaknya terus belajar menjadi pendidik pembelajar sehingga akan memiliki kemampuan literasi, Creative, Critical thinking, Communicative, Collaborative, inovatif, dan HOTS (Higher Order Thinking Skill). Kecakapan abad ke-21 ini dikenal dengan istilah character (karakter), citizenship (kewarganegaraan), critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreatif), collaboration (kolaborasi), dan communication (komunikasi). Siswa dalam satu kelas biasanya berasal dari beragam latar belakang agama, suku bangsa, bahasa, dan status sosial. Pelajaran agama di kelas merupakan cara yang dapat membantu siswa untuk memiliki mengetahui, memahami, dan mampu menjalankan ajaran agamanya dengan baik dan benar. Karenanya sangat penting bagi pendidik untuk memiliki karakter moderat dalam beragama. Konsep moderasi beragama disebut juga moderasi berislam atau Islam moderat. Berikut adalah sembilan nilai utama dalam moderasi beragama yang hendaknya dipraktikkan pendidik, yaitu: 1. at-tawassuth (tengah-tengah), 2. i’tidal (tegak lurus dan bersikap proporsional) 3. tasamuh (toleransi) 4. asy-syura (musyarawah) 5. al-ishlah (perbaikan) 6. alqudwah (kepeloporan) 7. al-muwathanah (cinta tanah air) 8. al-la‘unf (anti kekerasan) 9. i’tiraf al-’urf (ramah budaya) Pengembangan Profesi Pendidik Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang setiap saat. Seorang pendidik belajar di masa lalu dan masa kini, namun mengajar serta mendidik para siswa untuk bekal kehidupan di masa yang akan datang. Pendidik juga harus meningkatkan kompetensinya agar dapat menyiapkan siswa yang memiliki keterampilan di masa depan, karena pendidik merupakan contoh teladan maka sikap dan perbuatannya selalu dilihat. Pengembangan profesi pendidik pada dasarnya adalah peningkatan kualitas kompetensi pendidik yang mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Pengembangan sebagai proses karir panjang di mana pendidik menyempurnakan mengajar mereka untuk memenuhi kebutuhan siswa. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan profesionalitas pendidik adalah proses kegiatan dalam rangka menyesuaikan kemampuan profesional pendidik dengan tuntutan pendidikan dan pengajaran. Tujuannya, adalah untuk meningkatkan profesionalitas pendidik sehingga dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan dan menghasilkan output lulusan yang bermutu. Pesatnya perkembangan Iptek, persaingan global yang semakin ketat, adanya otonomi daerah, serta dicanangkannya implementasi kurikulum merdeka menjadi indikasi bahwa pengembangan profesionalitas ini sangat penting untuk dilakukan oleh seorang pendidik. Menurut Mohammmad Surya (2010) adapun model pengembangan profesionalitas yang bisa ditempuh adalah pola “growth with character”, yaitu pengembangan profesionalitas berbasis karakter yang meliputi: 1. Excellence. Pendidik harus memiliki berbagai keunggulan yang mencakup komitmen, kecakapan menemukan potensi dirinya, memiliki motivasi yang kuat, serta selalu melakukan perbaikan. 2. Passion for profesionalisme. Pendidik harus memiliki kemauan kuat yang menjiwai seluruh pola profesionalitasnya, mulai dari semangat menambah pengetahuan, melakukan tugasnya sebaik mungkin, memberikan pelayanan terbaik, hingga semangat pengabdian kepada orang lain. 3. Ethical. Pendidik harus memiliki etika yang menjadi pondasi bagi tercapainya profesionalitas paripurna, yang mencakup kejujuran, tanggung jawab, hormat, konsekuen dengan ketentuan, peduli, serta menjadi warga negara yang paham dengan hak dan kewajibannya.
Strategi Peningkatan Profesionalitas Pendidik
Ada banyak strategi yang dapat dilakukan pendidik untuk dalam meningkatkan profesionalitasnya, di antaranya: 1. In-house training (IHT), yaitu pelatihan yang dilaksanakan secara internal 2. Program magang, yaitu pelatihan yang dilaksanakan di dunia kerja atau industri yang relevan. 3. Kemitraan sekolah antara sekolah yang sudah baik dengan yang kurang baik 4. Belajar jarak jauh, yaitu pelatihan yang bisa dilakukan secara online 5. Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus di lembaga- lembaga pelatihan 6. Kursus singkat untuk melatih meningkatkan kemampuan pendidik di perpendidikan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya. 7. Pembinaan internal oleh kepala sekolah dan pendidik- pendidik yang memiliki kewenangan 8. Pendidikan lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi 9. Diskusi masalah-masalah pendidikan secara berkala dengan topik diskusi sesuai dengan masalah yang di alami di sekolah 10. Seminar dan pembinaan publikasi ilmiah 11. Workshop yang menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pembelajaran 12. Penelitian seperti penelitian tindakan kelas, penelitian eksperimen, atau penelitian lainnya yang bisa meningkatkan mutu pembelajaran. 13. Penulisan buku bahan ajar dalam bentuk diktat, buku pelajaran, ataupun buku dalam bidang pendidikan 14. Pembuatan media pembelajaran dalam bentuk alat peraga, alat praktikum sederhana, bahan ajar elektronik atau animasi pembelajaran 15. Pembuatan karya teknologi atau karya seni yang bermanfaat untuk masyarakat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidik Di Kemenag Ri Sesuai dengan PMA No. 38 Tahun 2018 tentang PKB, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidik (PKB Pendidik) adalah pengembangan kompetensi bagi pendidik yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan. Tujuan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidik adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional pendidik dalam mengemban tugas sebagai pendidik. Sasaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidik adalah: 1. Pendidik PNS yang bertugas di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. 2. Pendidik Pendidikan Agama PNS yang bertugas di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemda 3. Pendidik PNS Kementerian Agama yang bertugas di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat 4. Pendidik bukan PNS yang bertugas di satuan pendidikanyang diselenggarakan oleh Kementerian Agama 5. Pendidik bukan PNS yang bertugas di satuan pendidikan dalam binaan Kementerian Agama yang diselenggarakan oleh masyarakat 6. Pendidik Pendidikan Agama bukan PNS yang bertugas di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Adapun prinsip pelaksanaan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Pendidik meliputi: 1. Komprehensif, maksudnya pengembangan kompetensi pendidik dilaksanakan secara utuh meliputi kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional 2. Mandiri, maksudnya pengembangan kompetensi pendidik dapat menumbuhkan kesadaran dan inisiatif bagi pendidik 3. Terukur, maksudnya pengembangan kompetensi pendidik dapat dipantau dan dievaluasi serta berdampak langsung pada prestasi siswa. 4. Terjangkau, maksudnya pengembangan kompetensi pendidik dapat dilaksanakan dengan mudah oleh pendidik tanpa meninggalkan tugas di satuan pendidikan 5. Multipendekatan, maksudnya pengembangan kompetensi pendidik dilakukan dengan beragam metode untuk mengakomodir semua kondisi pendidik 6. Inklusif, maksudnya pengembangan kompetensi pendidik dapat diikuti oleh semua pendidik tanpa memandang keterbatasan fisik dan perbedaan sosial ekonomi, jenis kelamin, suku dan golongan. Sedangkan komponen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidik terdiri dari: 1. Pengembangan diri, yang meliputi pendidikan dan pelatihan fungsional dan kegiatan pengembangan diri lainnya yang dilakukan sendiri oleh pendidik atau forum kerja pendidik 2. Publikasi ilmiah yang meliputi presentasi pada forum ilmiah dan publikasi pada penerbitan ilmiah 3. Karya inovatif yang meliputi: a. Penyusunan standar, pedoman pembelajaran, dan instrumen penilaian b. Pembuatan media dan sumber belajar c. Pengembangan atau penemuan teknologi tepat guna Tahapan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidik dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, hingga pelaporan. Adapun perencanaan PKB Pendidik meliputi: 1. Persyaratan peserta; 2. Asesmen pendidik; 3. Analisis kebutuhan pengembangan profesi; 4. Rencana pengembangan profesi; dan 5. Pengembangan bahan dan pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidik Pelaksanaan PKB Pendidik dapat dilakukan oleh Pemerintah, penyelenggara pendidikan, asosiasi atau organisasi profesi dan lembaga atau organisasi terkait dengan ketentuan: 1. Mengacu pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidik yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal 2. Melakukan penilaian terhadap kemajuan dan hasil belajar peserta, selama dan di akhir program 3. Menerbitkan sertifikat pelatihan/sertifikat kompetensi 4. Membangun komunitas belajar di lingkungannya untuk meningkatkan kompetensi pendidik Sumber dana program PKB bisa didapat dari APBN, APBD, serta sumber lain yang tidak mengikat, seperti: 1. Biaya mandiri 2. Hibah 3. Corporate social responsibility
Mengaplikasikan ke dalam keadaan dan kondisi lingkungan
Daftar materi pada KB 2 maupun siswa. yang sulit dipahami PKB Pendidik