(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan)
Penyusun:
A. PROFESIONALISME GURU
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlu-
kan/menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik ilmiah serta dedikasi yang tinggi.
Keahlian diperoleh dari pendidikan yang khusus diperuntukkan dengan kurikulum yang
dapat dipertanggungjawabkan. Profesionalisme guru adalah suatu peningkatan segala
daya dn usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang diberikan kepada
masyarakat dalam bidang pengajaran.
Syarat-syarat professional guru harus memiliki kompetensi sebagai berikut:
1. Kompetensi professional artinya ia memiliki pengetahuan yang luas dan
mendalam dari bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan
metodelogis/teoritis, mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat dalam
proses belajar mengajar.
2. Komponen personal artinya memiliki sikap kepribadian yang mantab sehingga
mampu menjadi sumber inspirasi bagi subjek. Guru memiliki kepribadian yang
patut diteladani.
3. Kompetensi sosial artinya guru mampu menunjukkan kemampuan berkomunikasi
sosial dengan murid, sesama guru, kepala sekolah, dan masyarakat luas.
4. Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang berarti
mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai benda material.
Professional jabatan guru akan mulai Nampak, apabila guru tersebut menurut
Robert W. Richey (1974) mempunyai criteria berikut:
1. Guru bekerja memberikan pelayanan kemanusiaan daripada kepentingan pribadi.
2. Guru secara hokum dituntut memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan
lisensi mengajar dan menjadi anggota organisasi guru.
3. Guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam hal
mengajar, metode, siswa, dan landasan pendidikan.
4. Dalam organisasi profesi, guru memiliki publikasi professional yang dapat
melayani para guru sehingga mampu mengikuti perkembangan yang terjadi.
5. Guru diusahakan untuk selalu mengikuti kursus, workshop, seminar, konvensi.
6. Guru diakui sebagai karir yang hidup.
7. Guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara local dan nasional.
B. KOMPETENSI GURU
1. Kualifikasi Akademik Guru
Peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 16 tahun 2007 tanggal 4
mei 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
a. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau
psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
b. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat
sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi
belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji
kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang
yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang
diberi wewenang untuk melaksanakannya.
c. Kompetensi Sosial
1) Tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras,
kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial budaya.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
d. Kompetensi Profesional
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4) Mengembangkan keprofesi-onalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Pembahasan yang ketiga dalam hasil wawancara adalah mengenai strategi yang
dilakukan dalam meningkatkan minat baca anak dalam berliterasi di sekolah !
Menurut guru di MA Cidua, beliau memaparkan bahwa Guru harus selalu memotivasi
anak akan pentingnya literasi dengan cara mengadakan berbagai macam kegiatan
yang berkaitan dengan literasi. Juga harus ada komunikasi pihak sekolah dengan
orangtua untuk sama-sama mengawasi dan memotivasi anaknya terutama jangan
sampai si anak tersibukkan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi masa
depannya.
Begitu pula dengan pendapat dari guru SDN Malaganti mengenai Literasi, beliau
memaparkan bahwa di Indonesia sudah beberapa tahun kebelakang di programkan
literasi di sekolah menganjurkan untuk 15 menit sebelum belajar mulai tingkat
sekolah dasar sampai tingkat menengah atas, hal ini merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk menanamka sikap senang membaca kepada siswa. Salah satu
Strategi guru untuk menanamkan senang membaca pada siswa, yaitu dengan
menjalankan program pemerintah tentang literasi dan setiap seminggu sekali harus di
programkan kunjungan ke perpustakaan untuk membaca buku buku yang menarik
siswa.
Kesimpulan dari kedua pernyataan tersebut mengenai strategi meningkatkan minat
baca anak adalah dengan adanya upaya pemerintah dalam menanamkan pembiasaan
untuk melakukan 15 menit membaca sebelum belajar, hal tersebut diharapkan dapat
meningkatkan upaya minat baca anak di sekolah maupun di luar sekolah, selain upaya
tersebut guru juga harus selalu memotivasi anak akan pentingnya literasi dengan cara
mengadakan berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan literasi agar tidak
membosankan. Salah satu Strategi guru untuk menanamkan senang membaca pada
siswa, yaitu dengan menjalankan program pemerintah tentang literasi dan setiap
seminggu sekali harus di programkan kunjungan ke perpustakaan untuk membaca
buku-buku yang menarik siswa.
Pembahasan yang keempat dalam hasil wawancara adalah program dari pemerintah
yang telah dirasakan oleh bapak/ibu bisa menambah kesejahteraan untuk para guru
ataukah tidak
Menurut bapak dan ibu apakah gaji dari seorang guru di indonesia sudah dapat
menunjang kesejahteraan untuk para guru?
Menurut guru di MA Cidua, beliau memaparkan bahwa Belum maksimal baru pada
tahapan cukup
Begitupun dengan pendapat dari guru di SDN Malaganti yaitu Menurut saya sudah,
sebab selain ada gaji juga ada penghargaan bagi guru yaitu dengan adanya sertifikasi.
Tapi untuk guru honorer masih jauh untuk sejahtera, sebab gaji di bawah standar.
Oleh karena itu, pemerintah menyelenggarakan PPG yang bisa di ikuti juga oleh guru
honorer, selain itu sekarang pemerintah mengadakan pengangkatan bagi honorer
melalui P3K dan akan membuka seleksi CPNS. Hal ini di lakukan pemerintah tak lain
adalah untuk kesejahteraan guru. Memang sering kita dengar ada guru-guru yang
memiliki keluhan kesulitan dalam ekonomi, padahal ada gaji ada sertifikasi, itu
kembali lagi pada pribadi guru dalam masalah pengelolaan keuangan.
Maka dari itu kesimpulan dari kedua pernyataan tersebut adalah apakah gaji dari
seorang guru di indonesia sudah dapat menunjang kesejahteraan untuk para guru yaitu
sebagian sudah sebagian belum. Sudah menunjang kesejahteraan apabila selain ada
gaji juga ada penghargaan bagi guru yaitu dengan adanya sertifikasi. Tapi untuk guru
honorer masih jauh untuk sejahtera, sebab gaji di bawah standar. Oleh karena itu,
pemerintah menyelenggarakan PPG yang bisa di ikuti juga oleh guru honorer, selain
itu sekarang pemerintah mengadakan pengangkatan bagi honorer melalui P3K dan
akan membuka seleksi CPNS. Hal ini di lakukan pemerintah tak lain adalah untuk
kesejahteraan guru. Memang sering kita dengar ada guru-guru yang memiliki keluhan
kesulitan dalam ekonomi, padahal ada gaji ada sertifikasi, itu kembali lagi pada
pribadi guru dalam masalah pengelolaan keuangan.
A.
Penutup
A. Kesimpulan
Bukan karena siapa yang mengajar ataupun lulusan dari mana, yang terpenting
adalah seorang pendidik yang bisa dan mampu memberikan sebuah materi atau
pemahaman dengan sangat baik, sehingga pendidik tersebut tidak merugikan peserta
didik, bila pembahasannya harus linier ? maka guru yang tidak linier akan mampu
mengajar dengan baik, apabila pendidik tersebut mau memperbaiki kekurangannya
dalam hal didaktik metodik maupun psikologi anak dalam proses belajar mengajar.
Karena tidak menutup kemungkinan pendidik yang linier pun masih kurang dalam
pemahaman, apakah mampu memberikan atau menyampaikan materi dengan baik
atau tidak.
Sistem pendidikan di Indonesia mampu bersaing dengan sistem pendidikan diluar
negeri, bila mana pengelolaan dalam pendidikan bisa lebih dimaksimalkan dalam
pelaksanaannya secara objektif dan profesional, karena para pakar pendidikan
banyak yang berkembang menyesuaikan dengan tuntunan kemajuan zaman. Hal
tersebut di dukung dengan banyaknya guru-guru muda milenial yang mendapatkan
pelatihan dalam perkembangan metode pengajaran sesuai yang dianjurkan dalam
kurikulum 2013.
Strategi untuk meningkatkan minat baca anak adalah dengan adanya upaya
pemerintah dalam menanamkan pembiasaan untuk melakukan 15 menit membaca
sebelum belajar, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan upaya minat baca anak
di sekolah maupun di luar sekolah, selain upaya tersebut guru juga harus selalu
memotivasi anak akan pentingnya literasi dengan cara mengadakan berbagai macam
kegiatan yang berkaitan dengan literasi agar tidak membosankan. Salah satu Strategi
guru untuk menanamkan senang membaca pada siswa, yaitu dengan menjalankan
program pemerintah tentang literasi dan setiap seminggu sekali harus di programkan
kunjungan ke perpustakaan untuk membaca buku-buku yang menarik siswa.
Nyatanya program dari pemerintahan tidak semua merasakan kesejahteraan,
dibuktikan dengan adanya pendapat yang menjelaskan kalau tidak semua guru
mendapatkan kesejahteraan dari program pemerintah tersebut.
Sistem pendidikan di sekolah MA CIDUA/SDN Malaganti. Belum berjalan
maksimal sesuai dengan ketentuan karena berbagai kendala yang dihadapi sekolah
seperti sarana prasana yang belum menunjang pelaksanaan pembelajaran di sekolah,
hal tersebut disebabkan oleh lokasi sekolah yang berada di tempat pelosok.
Guru yang bisa dikatakan sebagai guru yang profesional itu adalah guru yang dapat
mendidik, membimbing memberi contoh yang baik, dapat memanfaatkan
lingkungan sebagai bahan pengajaran, luwes dalam pergaulan dengan teman
seprofesi maupun di masyarakat selalu ingin menimba ilmu, dapat mengikuti
kemajuan jaman dan terampil menggunakan IT sekaligus mampu mencetak anak
didiknya yang berakhlak mulia.
Apakah gaji dari seorang guru di indonesia sudah dapat menunjang kesejahteraan
untuk para guru yaitu sebagian sudah sebagian belum. Sudah menunjang
kesejahteraan apabila selain ada gaji juga ada penghargaan bagi guru yaitu dengan
adanya sertifikasi. Tapi untuk guru honorer masih jauh untuk sejahtera, sebab gaji
di bawah standar. Oleh karena itu, pemerintah menyelenggarakan PPG yang bisa di
ikuti juga oleh guru honorer, selain itu sekarang pemerintah mengadakan
pengangkatan bagi honorer melalui P3K dan akan membuka seleksi CPNS. Hal ini
di lakukan pemerintah tak lain adalah untuk kesejahteraan guru. Memang sering kita
dengar ada guru-guru yang memiliki keluhan kesulitan dalam ekonomi, padahal ada
gaji ada sertifikasi, itu kembali lagi pada pribadi guru dalam masalah pengelolaan
keuangan.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kepada seluruh pembaca agar dapat memberikan kritik dan sarannya
untuk menyempurnakan makalah ini.