Anda di halaman 1dari 20

MODUL 7

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR


Landasan Pengembangan Kompetensi Guru
SD
Kompetensi merupakan tindakan cerdas, penuh tanggung
jawab yang ditunjukkan oleh seseorang sebagai bukti bahwa
dia kompeten dalam bidang tersebut.
Tindakan cerdas dan bertanggung jawab tersebut dilandasi
oleh pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai yang
dikuasai dengan baik.
Proses pengembangan standar kompetensi
guru
Standar kompetensi guru SD dikembangkan dengan mengacu kepada
hal-hal berikut :
1. Ketetapan perundang-undangan yang terkait dengan guru SD,
seperti UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, UU No. 14/2005 tentang
guru dan dosen, PP 19/2005 tentang standar nasional pendidikan.
2. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) guru SD.
3. Asumsi dan landasan program pendidikan SD yang dianut
Indonesia.
4. Kompetensi Guru SD
Profil Kompetensi Guru SD
Standar Kompetensi Guru SD terdapat dalam 2 dokumen, yaitu :
1. Buku Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI Lulusan S1 PGSD
tahun 2006.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
4 rumpun Kompetensi SKGK-SD/MI, Dirjen Dikti 2006 :
1. Kemampuan mengenal peserta didik secara mendalam
2. Penguasaan bidang studi
3. Kemampuan menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik
4. Kemampuan mengembangkan kemampuan profesional
secara berkelanjutan.
Dikembangkan menjadi 29 kompetensi.
Permendiknas No. 16/2007 dirumuskan 24 kompetensi inti,
dikelompokkan berdasarkan kompetensi agen pembelajaran
yang terdapat dalam PP 19/2005 tentang SNP.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran mencakup :
1. Kompetensi pedagogik
2. Kompetensi kepribadian
3. Kompetensi profesional
4. Kompetensi sosial.
Guru Profesional
Guru yang profesional harus memiliki kompetensi
yang dipersyaratkan dalam profesi guru.
 kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan
kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar
dapat mewujudkan penampilan unjuk kerja sebagai
guru secara tepat.
Dalam Undang Undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 10
ayat 1 kompetensi guru dikelompokkan menjadi 4
kelompok, yaitu (1) kompetensi pedagogik, (2)
kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial, dan
(4) kompetensi profesional.
KOMPETENSI PEDAGOGIK
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu.
Terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
Terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN

 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,


dan kebudayaan nasional Indonesia.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa.
 Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi pendidik, dan rasa percaya diri.
 Menjunjung tinggi kode etik profesi pendidik.
KOMPETENSI SOSIAL
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi
lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
KOMPETENSI PROFESIONAL

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang


mendukung mata pelajaran yang diampu.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Kompetensi profesional
Menurut Dikti (2006), sosok utuh kompetensi profesional guru SD
terdiri atas kemampuan :
(1). Mengenal secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani,
 (2) Menguasai bidang ilmu sumberbahan ajaran lima mata pelajaran
di SD baik dari segi substansi dan metodologi bidang ilmu, maupun
pengemasan bidang ilmu menjadi bahan ajar dalam kurikulum SD,
(3) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik yang mencakup :
perancangan program pembelajaran berdasarkan serentetan
keputusan situasional, dan implementasi program pembelajaran
termasuk penyesuaian sambil jalan berdasarkan on-going
transactional decisions berhubung reaksi unik dari peserta didik
terhadap tindakan guru,
(4) Mengembangkan kemampuan profesional secara berkelanjutan.
Kompetensi guru dan pembentukannya
1. Memahami peserta didik
Aspek aspek peserta didik SD yang perlu difahami
guru adalah : tahap perkembangannya, perkembangan
kognitifnya, perkembangan sosialnya, kecerdasannya,
persepsi yang dimiliki, kemampuan awal siswa.
Kompetensi “Mengenal peserta didik” terbentuk
melalui pemahaman karakteristik peserta didik dan
berlatih menerapkan karakteristik peserta didik dalam
pembelajaran.
2. Kompetensi “Menguasai bidang ilmu sumber bahan ajar”
terbentuk melalui latihan menentukan substansi bahan
ajar, latihan memilih dan menggunakan metode yang
sesuai dengan bahan ajar serta latihan mengemas bahan
ajar.
3. Kompetensi “Menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik” terbentuk melalui : (1) Latihan merancang
program pembelajaran ; (2). Latiha
mengimplementasikan program pembelajaran; (3)
Latihan meng-ases proses dan hasil belajar; (4).Latihan
melaksanakan pembelajaran remedial.
4. Kompetensi “Mengembangkan kemampuan profesional”
terbentuk melalui partisipasi berbagai kegiatan
pengembangan keprofesionalan guru.
Indikator penguasaan kompetensi guru
Kompetensi Asesmen
Pengetahuan tes
Keterampilan Pengamatan unjuk kerja /
tugas
Nilai, sikap,kebiasaan Pengamatan dalam situasi
bertindak otentik
Unjuk kerja profesional Pengamatan dengan
instrumen khusus
Upaya memperkuat profesional guru
(1) memiliki sikap suka belajar,
(2) mengetahui cara belajar,
(3) memiliki rasa percaya diri,
(4) mencintai prestasi tinggi,
(5) memiliki etos kerja produktif dan kreatif, serta
(6) puas terhadap kesuksesan yang dicapai dan
berusaha meningkatkannya
Upaya meningkatkan kualitas profesional
(1) memperbanyak tukar pikiran tentang hal-hal yang
berkaitan dengan pengalaman mengembangkan
materi pembelajaran dan berinteraksi dengan peserta
didik, melalui KKG dan kegiatan ilmiah dengan topik
bersifat aplikatif
(2) melakukan penelitian misalnya melalui Penelitian
Tindakan (Action Research) dan sosialisasi hasil
penelitian dalam pertemuan ilmiah,
(3) membiasakan diri mengkomunikasikan hasil
penelitian yang dilakukan melalui media cetak agar
dapat diakses secara luas.
Upaya peningkatan profesionalisme guru SD
(1) meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam pelaksanaan
proses pembelajaran,
(2) berdiskusi tentang rencana pembelajaran,
(3) berdiskusi tentang substansi materi pelajaran,
(4) berdiskusi tentang pelaksanaan proses belajar mengajar
termasuk evaluasi pembelajaran,
(5) melaksanakan observasi aktivitas rekan sejawat di kelas,
(6) mengembangkan kompetensi dan performansi guru,
(7) mengkaji jurnal dan buku pendidikan,
(8) mengikuti studi lanjut dan pengembangan pengetahuan
melalui kegiatan ilmiah,
(9) melakukan penelitian.
(10) menulis artikel, makalah, review buku
Berbagai wadah peningkatan profesionalitas
guru
1. Kelompok kerja guru (KKG)
2. Lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP)
3. Klinik pembelajaran
4. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)
5. Persatuan guru Republik Indonesia (PGRI)
PGRI diikrarkan 25 November 1945
6. Kursus-kursus
Memilih wadah peningkatan profesionalitas
Wadah peningkatan profesionalitas guru di pilah jadi 5 :
1. Wadah yang menyelenggarakan kegiatan yang pesertanya sudah
ditetapkan terlebih dahulu, misal LPMP.
2. Wadah yang menyelenggarakan program yang dapat diikuti oleh
mereka yang memenuhi syarat, misal LPTK.
3. Wadah yang memiliki anggota khusus dan program kegiatannya
wajib diikuti oleh setiap anggota, misal KKG.
4. Wadah dengan program terbuka bagi semua guru, seperti klinik
pembelajaran dan PGRI
5. Wadah dengan program terbuka untuk umum, misal kursus-kursus

Anda mungkin juga menyukai