Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Rafika Rahim
1. Sekolah Dasar (SD) Sejahtera terletak di daerah pegunungan yang lokasinya sulit diakses.
Jumlah keseluruhan siswa SD Sejahtera sebanyak 50 siswa, dengan rincian 8 siswa kelas I, 10
siswa kelas II, 7 siswa kelas III, 8 siswa kelas IV, 9 siswa kelas V dan 8 siswa kelas VI.
Selanjutnya dikarenakan jumlah guru yang terbatas, dinas pendidikan menugaskan 1 kepala
sekolah dan 3 guru kelas untuk melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan kondisi tersebut, maka
1 guru mengajar di dua kelas secara bersamaan. Mengacu pada situasi SD Sejahtera tersebut,
jelaskan hasil analisa Anda tentang alasan diterapkannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)!
Jawab :
Alasan diterapkannya PKR yaitu alasan demografis-sosiologis lebih yang bersifat factual dan
praktis.Pembelajaran kelas rangkap sering dikaitkan dengan sekolah kecil di daerah terpencil yang
berpenduduk sedikit. Di sekolah seperti ini biasanya hanya ada satu sampai dengan tiga orang guru
untuk melayani seluruh siswa kelas I sampai kelas VI. Jumlah siswa di setiap sekolah juga sedikit.
Guru tersebut harus menggabungkan kelas agar bisa mengajar semua siswa di sekolah, artinya
dalam satu ruangan ditempati oleh siswa dari dua kelas. Pola penggabungan umumnya adalah kelas
1 dengan kelas 2, kelas 3 dengan kelas 4, dan kelas 5 dengan kelas 6. Sekolah Dasar (SD) Sejahtera
terletak di daerah pegunungan yang lokasinya sulit diakses. Jumlah keseluruhan siswa SD Sejahtera
sebanyak 50 siswa, dengan rincian 8 siswa kelas I, 10 siswa kelas II, 7 siswa kelas III, 8 siswa kelas
IV, 9 siswa kelas V dan 8 siswa kelas VI. Selanjutnya dikarenakan jumlah guru yang terbatas, dinas
pendidikan menugaskan 1 kepala sekolah dan 3 guru kelas untuk melaksanakan pembelajaran.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka 1 guru mengajar di dua kelas secara bersamaan. Keadaan
sebagaimana dlikemukakan diatas menunjukkan adanya masalah demografis-sosiologis yaitu murid
sedikit-guru Untuk mengatasi keadaan murid sedikit-guru sedikit, diperlukakan pengelolaan
pembelajaran yang memungkinkan terjadi perangkapan kelas Kelas harus digabung untuk
mendapatkan jumlah siswa seperti biasa. Jadi alasan dibentuknya kelas rangkap bukan karena
kekurangan guru saja melainkan juga alasan efisiensi. Misalnya jika di kelas 1 hanya ada 9 siswa
dan kelas 2 hanya ada 10 siswa maka tidak perlu masing-masing kelas diajar oleh seorang guru.
Dengan prinsip efisiensi sumber daya maka cukup diperlukan satu guru yang merangkap mengajar
kelas 1 dan kelas 2. Berdasarkan informasi yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa alasan
diterapkannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) di SD Sejahtera adalah karena jumlah guru yang
terbatas. Dengan hanya adanya 1 kepala sekolah dan 3 guru kelas, maka tidak cukup untuk
mengajar semua siswa di kelas masing-masing. Oleh karena itu, salah satu solusinya adalah dengan
menerapkan PKR, dimana 1 guru mengajar di dua kelas secara bersamaan. Selain itu, mungkin juga
ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan untuk menerapkan PKR di SD Sejahtera, seperti
jumlah siswa yang relatif kecil, tingkat kesulitan akses ke lokasi sekolah yang sulit, atau faktor
lainnya. Namun, dari informasi yang disampaikan, tidak dapat diketahui secara pasti apa saja faktor
lain yang mempengaruhi keputusan tersebut.
2. Pak Randi merupakan seorang guru SD yang merangkap mengajar di kelas IV dan V. Jumlah
siswa di kedua kelas tersebut tidak terlalu banyak (kurang dari 20 siswa). Berdasarkan jadwal,
kelas IV dan kelas V akan belajar Matematika. Untuk kelas IV akan melakukan pembelajaran
mengenai “Menentukan pecahan senilai dengan gambar” dan kelas V mengenai “Penjumlahan
dua pecahan dengan penyebut berbeda”. Berdasarkan kasus Pak Randi:
a) Tentukan model PKR yang paling sesuai dan jelaskan mengapa model tersebut paling ideal
untuk diterapkan!
b) Rancanglah pengelolaan kelas Pak Randi sesuai dengan model yang dipilih dalam bentuk
sebuah bagan lengkap dengan langkah dan waktu pembelajaran selama 80 menit! Sertakan
penjelasan kegiatan pembelajaran tersebut.
Jawab :
a. Model yang tepat yang dipakai oleh pak Randi adalah model PKR 2.2.1 karena model PKR 221
merupakan model pembelajaran kelas rangkap yang menggabungkan dua kelas dengan dua mata
pelajaran yang berbeda dan dilaksanakan dalam satu ruangan. Adapun kelebihan dari model
PKR 221 yaitu :
1. Kegiatan pendahuluan dan penutup masing-masing kelas dapat dilakukan secara bersama-
sama dalam ruangan yang akan digunakan untuk pembelajaran
2. Tidak membuang waktu terlalu banyak dalam pembelajaran, sebab dua kelas melakukan
pembelajaran dalam satu ruangan secara bersama-sama
3. Guru mudah dalam melakukan pemantauan terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung
4. Menghemat tenaga guru karena tidak perlu berpindah-pindah ruangan
5. Membina persahabatan antarkelas
6. Guru lebih kreatif dalam merancang pembelajaran agar tetap tercipta iklim kelas yang
menyenangkan
b. Rancangan kegiatan pembelajaran pak Randi dengan model 221 yaitu :
5. Guru menjelaskan
kembali tentang tugas
yang di berikan
tentang “Penjumlahan
dua pecahan dengan
penyebut berbeda”.
Kegiatan Inti: Bu Lani memulai pembelajaran di kelas III dengan menjelaskan materi
“perubahan cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia”. Sementara kelas IV masih
menunggu Bu Lani. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan dan selanjutnya Bu Lani
memberikan tugas, sehingga Bu Lani menghabiskan waktu selama 20 menit di kelas III.
Selanjutnya Bu Lani beralih ke ruang kelas IV untuk membelajarkan mengenai “bilangan prima”
selama 20 menit.
Kegiatan Penutup: Bu Lani kembali ke kelas III melakukan riviu materi dan menutup kegiatan
pembelajaran selama 10 menit. Selanjutnya Bu Lani menutup pembelajaran di Kelas IV selama
10 menit. 25 PDGK4302 2 dari 2 Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Bu
Lani:
a) Sudah tepatkan model pelaksanaan PKR yang diterapkan oleh Bu Lani? Serta jelaskan
alasannya!
b) Jelaskan hasil analisa Anda mengenai kelemahan dari kegiatan pembelajaran (pendahuluan,
inti dan penutup) yang telah dilakukan Bu Lani!
Jawab :
a. Menurut saya model pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) yang dilaksanakan Bu
Lani sudah tepat. Bu Lani melaksanakan pembelajaran dengan Model PKR 222 (dua kelas, dua
mata pelajaran, dua ruangan). Model ini sudah sesuai dengan jumlah siswa yang harus
diajarkan oleh BU Lani yang berjumlah lebih dari 20 siswa yaitu berjumlah 46 siswa. Selain
itu, materi yang diajarkan di masing-masing kelas tidak memiliki saling keterkaitan.
b) Rumuskan minimal 2 indikator dari setiap muatan pembelajaran yang mengacu pada
KD yang telah ditetapkan!
c) Rumuskan minimal 2 tujuan pembelajaran yang lengkap (ABCD) dari setiap muatan
pembelajaran yang mengacu pada KD yang telah ditetapkan!
d) Rancanglah pengalaman belajar yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup dengan memanfaatkan potensi lingkungan dengan tepat dengan alokasi waktu 2
jam pembelajaran (70 menit)
Jawab :
a) Dari rumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, penilaian saya mengenai
rancangan pelaksanaan PKR adalah sudah baik. Indikator yang telah ditetapkan menunjukkan
apa yang akan dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran, sementara tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan menunjukkan sasaran yang ingin dicapai oleh siswa setelah
mengikuti pembelajaran.
b) Berikut ini adalah minimal 2 indikator dari setiap muatan pembelajaran yang mengacu pada KD
yang telah ditetapkan:
• Muatan pembelajaran Bahasa Indonesia:
1. Siswa dapat mengidentifikasi gagasan pokok dari teks lisan, tulis, atau visual.
2. Siswa dapat mengidentifikasi gagasan pendukung dari teks lisan, tulis, atau visual.
• Muatan pembelajaran IPA:
1. Siswa dapat menyebutkan organ pernafasan manusia dengan benar.
2. Siswa dapat menyebutkan fungsi dari setiap organ pernafasan manusia dengan benar.
c). Berikut ini adalah minimal 2 tujuan pembelajaran yang lengkap (ABCD) dari setiap muatan
pembelajaran yang mengacu pada KD yang telah ditetapkan:
• Muatan pembelajaran Bahasa Indonesia:
1. Siswa dapat mengidentifikasi gagasan pokok dari teks lisan, tulis, atau visual dengan
benar (A) dan tepat (B). Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa juga dapat
menjelaskan (C) dan menerapkan (D) penggunaan gagasan pokok dan pendukung
dalam menyusun teks.
2. Siswa dapat mengidentifikasi gagasan pendukung dari teks lisan, tulis, atau visual
dengan benar (A) dan tepat (B). Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa juga
dapat menjelaskan (C) dan menerapkan (D) penggunaan gagasan pokok dan
pendukung dalam menyusun teks.
• Muatan pembelajaran IPA:
1. Siswa dapat mengenal organ pernafasan manusia dengan benar (A) dan tepat (B).
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa juga dapat menjelaskan (C) dan
menerapkan (D) pengetahuan tentang organ pernafasan manusia dalam menjaga
kesehatan tubuh, seperti dengan melakukan pernapasan dalam-dalam dan
pernapasan dalam-cepat sesuai kebutuhan.
2. Siswa dapat memahami fungsi organ pernafasan manusia dengan benar (A) dan
tepat (B). Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa juga dapat menjelaskan (C)
dan menerapkan (D) pengetahuan tentang fungsi organ pernafasan manusia dalam
mengoptimalkan proses pernapasan sehari-hari, seperti dengan bernapas secara
tepat saat berolahraga atau menghindari kebiasaan yang merugikan kesehatan
seperti merokok atau terpapar polusi udara yang tinggi.
d). Berikut ini adalah rancangan pengalaman belajar yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti,
dan penutup dengan memanfaatkan potensi lingkungan dengan tepat dengan alokasi waktu 2
jam pembelajaran (70 menit):
Muatan pembelajaran Bahasa Indonesia:
Kegiatan Pendahuluan (15 menit):
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengingatkan KD yang akan dicapai pada
siswa.
• Guru meminta siswa membaca teks yang akan dianalisis bersama-sama sebagai bahan
diskusi kelompok.
Kegiatan Inti (50 menit):
• Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil dan memberikan teks yang berbeda
pada setiap kelompok.
• Setiap kelompok diberikan waktu untuk menganalisis teks yang diberikan dan
mengidentifikasi gagasan pokok dan pendukung yang terdapat dalam teks tersebut.
• Setelah itu, setiap kelompok menyajikan hasil analisisnya kepada kelompok lain.
• Guru menggali lebih dalam pemahaman siswa tentang penggunaan gagasan pokok dan
pendukung dalam menyusun teks dengan menanyakan beberapa pertanyaan pada siswa.
Kegiatan Penutup (5 menit):
• Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas pada hari ini.
• Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menulis sebuah teks dengan menggunakan
gagasan pokok dan pendukung yang tepat.
Muatan pembelajaran IPA:
Kegiatan Pendahuluan (15 menit):
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengingatkan KD yang akan dicapai pada
siswa.
• Guru meminta siswa mengenalkan organ pernafasan manusia yang telah diajarkan
sebelumnya sebagai latihan.
Kegiatan Inti (50 menit):
• Guru menggunakan media visual (misalnya gambar, video, atau presentasi) untuk
menjelaskan organ pernafasan manusia dan fungsi dari setiap organ tersebut.
• Guru mengajak siswa untuk melakukan praktik menggunakan organ pernafasan dengan
mengajak siswa untuk melakukan pernapasan dalam-dalam dan pernapasan dalam-cepat.
• Guru memberikan latihan soal pada siswa untuk menguji pemahaman siswa tentang organ
pernapasan manusia dan fungsi dari setiap organ tersebut.
• Guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa selama kegiatan inti berlangsung.
Kegiatan Penutup (5 menit):
• Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas pada hari ini.
• Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari informasi tentang manfaat pernapasan
dalam-dalam dan pernapasan dalam-cepat bagi kesehatan manusia.