Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ILYAS DWI SANTOSO

NIM : 1501619033
PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Soal UAS PPTK

Sebutkan dan Jelaskan :


1. Hak dan Kewajiban Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugas .
2. Tujuan dan Sifat Organisasi PGRI (Persatuan Guru Republik Indosesia) .
3. Kompetensi Guru / Tenaga Pengajar .
4. Tujuan Diklat dalam Pengembangan Tenaga Kependidikan / Pegawai .
5. Jenis-jenis Kenaikan Pangkat .

Selamat Mengerjakan , Sukses untuk Anda .

JAWABAN :
1. . Hak dan Kewajiban Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan :
A. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh Hak:
 penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai;
 penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
 pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas;
 perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual;
 kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
B. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
 menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis;
 mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;
 memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

2. Tujuan dan Sifat PGRI


a. Secara Umum PGRI bertujuan untuk :
1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mempertahankan,
mengamankan, serta mengamalkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
2. Berperan aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk
manusia Indonesia seutuhnya.
3. Berperan serta mmengembangkan system dan pelaksanaan pendidikan nasional.
4. Mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru
dan tenaga kependidikan lainnya.
5. Menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru melalui
peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.

b. Sifat-sifat PGRI antara lain:


1. Unitaristik, tanpa memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku,
golongan, gender, dan asal usul.
2. Independen, berlandaskan pada kemandirian dan kemitrasejajaran
3. Nonpartisan, bukan merupakan afiliasi dari partai politik.

3. Kompetensi Guru :
4 KOMPETENSI GURU
1. KOMPETENSI PEDAGOGIK
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan
karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan intelektual.
Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat, dan interest yang berbeda.\
Kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek-aspek pedagogik,
yaitu:
 Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional dan intelektual.
 Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
 Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu.
 Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan
kegiatan pengembangan yang mendidik.
 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki.

2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru
itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-
hari. Ha ini dengan sendirinya berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan guru
menjadi model manusia yang memiliki nilai-nilai luhur. 
Peran Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian berperan menjadikan guru sebagai pembimbing, panutan, contoh,
teladan, bagi siswa. Dengan kompetensi kepribadian yang dimilikinya maka guru bukan saja
sebagai pendidik dan pengajar tapi juga sebagai tempat siswa dan masyarakat bercermin. Hal ini
sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru
harus “Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri handayani”
Ruang Lingkup Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian itu adalah hal yang bersifat universal, yang artinya harus dimliki guru
dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu (pribadi) yang mennjang terhadap
keberhasilan tugas guru yang diembannya. Kompetensi kepribadian guru enurut Sanusi (1991)
mencakup hal-hal sebagai berikut.
Pempilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap
keseuruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya.
Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya dianut oleh seoran guru.
Penapiln upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya

3. KOMPETENSI PROFESIONAL
Pengertian Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional Guru Adalah kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan
dan pelaksanaan proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan
belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu
menyampaikan bahan pelajaran.
Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat diamati dari
aspek perofesional adalah:
 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
 Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
 Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
4. KOMPETENSI SOSIAL
Pengertian Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja
di lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Peran yang dibawa guru
dalam masyarakat berbeda dengan profesi lain.
Menurut Djam’an Satori (2007), kompetensi sosial adalah sebagai berikut.
 Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
 Bersikap simpatik.
 Dapat bekerja sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah.
 Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
 Memahami dunia sekitarnya (lingkungan).
Fungsi Kompetensi Sosial
Masyarakat dalam proses pembangunan sekarang ini menganggap guru sebagai anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan, keterampilan yang cukup luas, yang mau ikut serta
secara aktif dalam proses pembangunan. Guru diharapkan menjadi pelopor di dalam pelaksanaan
pembangunan. Guru perlu menyadari posisinya di tengah-tengah masyarakat berperan sangat
penting, yakni sebagai;
1) motivator dan innovator dalam pembangunan pendidikan,
2) perintis dan pelopor pendidikan.
3) peneliti dan pengkaji ilmu pengetahuan,
4) pengabdian.
4. Tujuan Diklat :
Abdurrahmat Fathoni (2006: 98) menyatakan bahwa:
“Tujuan diadakannya diklat pada
umumnya dalam rangka pembinaan terhadap tenaga kerja atau pegawai agar dapat:
1. Meningkatkan kepribadian dan semangat pengabdian kepada organisasi dan
masyarakat.
2. Meningkatkan mutu dan kemampuan, serta keterampilan baik dalam melaksanakan
tugasnya maupun kepemimpinannya.
3. Melatih dan meningkatkan mekanisme kerja dan kepekaan dalam melaksanakan
tugas.
4. Melatih dan meningkatkan kerja dalam merencanakan.
5. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kerja.”
Mangkunegara (2008: 45) menyatakan :
“Tujuan pelatihan antara lain:
1. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi.
2. Meningkatkan produktifitas kerja.
3. Meningkatkan kualitas kerja.
4. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia.
5. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja.
6. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal.
7. Menghindarkan keusangan (obsolencence).
8. Meningkatkan perkembangan pegawai.”
Sementara itu dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 tahun 2000 tentang diklat pegawai
pada pasal 2 disebutkan bahwa Diklat bertujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat
melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan
etika pegawai sesuai dengan kebutuhan instansi;
2. menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat
persatuan dan kesatuan bangsa;
3. memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan,
pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat;
4. menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas
pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.
5. Jenis-jenis Kenaikan Pangkat pendidik dan tenaga kependidikan
a. Kenaikan pangkat reguler Diberikan kepada pegawai yang telah memenuhi syarat yang telah
ditentukan tanpa terikat pada jabatan yang dipangkunya
b. Kenaikan pangkat pilihan Diberikan epada pegawai yang telah memangku jabatan struktural
atau fungsional, dalam batas-batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan yang
bersangkutan.
c. Kenaikan pangkat istimewa Diberikan kepada pegawai yang menunjukkan prestasi kerja
yang luar biasa baiknya menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara.
d. Kenaikan pangkat pengabdian Sebagai penghargaan bagi pegawai yang akan mencapai batas
usia pensiun dan akan mengakhiri masa jabatannya dengan hak pensiun.
e. Kenaikan pangkat anumerta Merupakan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari pada
pangkat yang dimiiki, untuk menghargai pengabdian dan jasa-jasanya kepada negara dan
bangsa
f. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar Diberikan dalam batas jenjang pangkat yang
ditentukan untuk jabatan yang dipangku sebelum yang bersangkutan mengikuti pendidikan
atau latihan jabatan dan dilksanakan berdasarkan ketentuanketentuan ang berlaku.
g. Kenaikan pangkat menjadi pejabat negara Diberikan kepada pegawai yang diangkat menjadi
pejabat negara, baik yang dibebaskan dari jabatan organiknya, maupun yang tidak
dibebaskan dari jabatan organiknya
h. Kenaikan pangkat dalam penugasan diluar instansi Dibrikan kepada pegawai yang
dipekerjakan atau diperbantukan kepada instansi lain.
i. Kenaikan pangkat dalam wajib militer Diberikan kepada pegawai selama menjalani dinas
wajib militer. Kenaikan pangkatnya dipertimbangkan kembali setelah kembali dari dinas
wajib militer.
j. Kenaikan pangkat penyesuaian ijasah Diberikan keada pegawai yang telah menyelesaikan
belajar sesuai dengan surat tanda tamat belajar yang diperolehnya

Anda mungkin juga menyukai