Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan
dan berbentuk cair dalam suhu kamar yang biasanya digunakan untuk menggoreng . Minyak
goreng terbuat dari, kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, jagung, kedelai, bunga matahari dan
kanola.
Secara umum, dipasarkan dua macam minyak goreng yaitu minyak goreng dari tumbuhan
(minyak nabati) dan minyak goreng dari hewan, terdiri dari tallow (minyak atau lemak sapi)
dan lard (minyak atau lemak babi). Contoh minyak goreng nabati adalah minyak sawit, minyak
kelapa, minyak jagung, minyak kedelai, minyak zaitun dan lain-lain.
Di Indonesia, minyak goreng yang paling sering digunakan adalah Minyak Goreng Sawit
(Refined Bleached Deodourised Olein/RDBO). Kondisi ini disebabkan karena Indonesia
merupakan negara penghasil sawit, minyak ini juga cukup ideal dari segi harga dan
ketersediaan. Jika harus mengimpor jenis minyak nabati yang tidak bisa diproduksi di
Indonesia, tentu membutuhkan biaya yang besar. Hal ini akan mempengaruhi daya jual
sehingga hanya dapat dikonsumsi oleh golongan masyarakat tertentu. Apalagi, Minyak Goreng
Sawit memiliki banyak keunggulan dibanding jenis-jenis minyak lain dan cocok dengan
kebiasaan menggoreng masyarakat Indonesia.
2. Produk Terkait
Dari berbagai industri produk makanan dan minuman yang ada, industri minyak goreng
merupakan salah satu industri makanan dan minuman yang mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi keluarga yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari sehingga peluang bisnis nya cukup menarik bagi
produsen. Saat ini terdapat banyak minyak goreng bermerek yang beredar di pasar dapat dilihat
pada tabel 1.1 minyak goreng yang beredar di Indonesia.
Tabel 1.4 Perusahaan minyak goreng bermerek di Indonesia berbahan baku minyak kelapa sawit
Dari berbagai merek minak goreng yang beredar di pasaran, hanya lima merek utama yang
mendomonasi pasar dan digunakan oleh masyaraakat yaitu Bimoli, Filma, Sania, Kunci Mas
dan Tropical.
2. Kebijakan Pemerintah Terkait Harga
Dalam upaya menjaga stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri, pemerintah Indonesia
melakukan campur tangan dalam berbagai bentuk kebijakan. Secara umum kebijakan
pemerintah terhadap minyak goreng sebagai berikut :
Keputusan ini bertujuan untuk memenuhi dan mengendalikan kenaikan harga minyak goreng curah
diluar jangkauan daya beli masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan stabilisasi harga minyak goreng
dengan adanya jaminan suplai CPO dari produsen minyak kelapa sawit. Pasokan CPO Mei 2007
sebesar 97.525 ton dan juni 2007 sebesar 2007 102.800 ton untuk dikirim ke pabrik minyak goreng
anggota Assosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) dan atau Gabungan Industri Minyak
Nabati Indonesia (GIMNI) untuk diolah menjadi Olein (minyak goreng) dengan ratio 1 (satu)
kilogram CPO menjadi 1 (satu) kilogram minyak goreng. Pasokan CPO diserahkan oleh perusahaan
perkebunan kepada pabrik minyak goreng dengan harga menurun secara bertahap sampai harga akhir
Rp. 5.700,- perkilogram (termasuk PPN sebesar 10%) sampai di lokasi pabrik minyak goreng yang
telah ditentukan.
Data Kementerian Pertanian: Minyak Goreng Surplus 716.564 Ton hingga Akhir 2022
Kompas.com, 22 Maret 2022, 14:53 WIB
Data itu dipaparkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dalam rapat kerja bersama
Komisi IV DPR RI pada Selasa (22/3/2022). Dalam data tersebut, stok minyak goreng
diperkirakan surplus 716.564 ton pada akhir 2022.
Tahun ini, produksi minyak goreng dalam negeri diperkirakan mencapai 6.067.350 ton
ditambah dengan stok awal 2022 sebanyak 618.590 ton.
Sementara itu, proyeksi kebutuhan minyak goreng dalam negeri per bulannya diperkirakan
497.448 ton atau 5.969.376 ton per tahun.
Produktivitas Kelapa Sawit Tetap Terbatas Seiring Melonjaknya Harga Minyak Goreng di
Indonesia
Tingginya harga minyak goreng di Indonesia telah menjadi sorotan sejak kuartal keempat 2021
hingga awal kuartal pertama 2022. Indeks BU RT (1) mencatat kenaikan harga minyak goreng
sebesar 56% antara Maret sampai Desember 2021 dan harganya sempat mencapai Rp
20.667/liter pada bulan Desember. Walaupun harganya sempat turun pada Januari 2022
menjadi Rp 19.555/liter, harga tersebut tetap tergolong mahal karena masih 46,2% lebih tinggi
dari harga pada Januari 2021.
Gambar 1. Harga Minyak Goreng di Indonesia (Rupiah), Januari 2021 - Januari 2022
Sumber: Indeks Bu RT
Minyak goreng yang umumnya dikonsumsi di Indonesia dihasilkan dari minyak sawit mentah
atau crude palm oil (CPO) (2). Harga CPO di Indonesia menggunakan patokan harga lelang
yang ditetapkan oleh PT. Kharisma Pemasaran Besar Nusantara (KPBN) Dumai, yang
merupakan anak usaha PT. Perkebunan Nusantara. Harga lelang KPBN berkorelasi langsung
dengan harga CPO di pasar internasional. Oleh karena itu, harga CPO Internasional secara
langsung mempengaruhi harga minyak goreng di Indonesia (Gambar 2). Sepanjang tahun
2021, harga CPO di pasar internasional naik secara signifikan sebesar 36,3% dibandingkan
2020 (3). Pada akhir Januari 2022, kenaikan harga CPO mencapai Rp. 15.000/kg dan menjadi
harga tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah seperti yang dilansir Sawit Indonesia
mengutip Direktur KPBN, Rahmanto Amin Djatmiko (4). Tingginya harga tersebut terjadi
karena pasokan CPO turun, sementara permintaan sedang meningkat di berbagai bagian
dunia menyusul pemulihan ekonomi pasca gelombang kedua pandemi COVID-19.
Gambar 2. Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) dan Olein di Pasar Internasional
Januari 2020 - Desember 2021
Kondisi minyak goreng langka adalah hal baru yang dialami masyarakat Indonesia. Tentunya, kondisi
ini sangat menyulitkan terutama bagi masyarakat desa yang memiliki perekonomian mengenah ke
bawah.
Lantas, apa solusi yang diberikan oleh pemerintah dalam menghadapi harga minyak goreng 2022 yang
terus naik ini? Apa saja penyebabnya? Mari temukan jawabannya dalam ulasan ini.
Karena dua faktor itulah, harga minyak kian meroket tajam. Sebab, terlalu banyak permintaan, tetapi
jumlah produksi semakin turun.
Penyebab lainnya adalah karena pemasok minyak sawit mulai berkurang produksinya. Salah satunya
ialah Malaysia yang menjadi salah satu di antara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Hal itu tentu
mempengaruhi produksi minyak di beberapa negara, salah satunya Indonesia, yang berakibat ke
harganya kian naik.
Kenaikan harga pada CPO dan minyak nabati terjadi karena adanya gangguan cuaca yang akhirnya
menekan nilai produksinya hingga 3,5% di akhir 2021. Demand terus bertambah, tetapi supplysedikit,
secara otomatis akan memberi dampak kenaikan harga minyak goreng yang cukup drastis.
Baca Juga: Dari Modal Kecil, Penjual Gorengan Ini Bisa Renovasi Rumah
Diperkirakan, pada tahun 2022 ini, jumlah produksi dari minyak nabati pun tidak akan berbeda dengan
tahun sebelumnya. Jadi, dapat dipastikan bila harga minyak akan sangat kecil kemungkinannya untuk
turun. Sebab, permintaan terus bertambah hingga mencapai sekitar 240,1 juta ton.
3. Adanya permintaan biodiesel yang akan digunakan dalam
program B30
Meroketnya harga minyak juga dipengaruhi dari kebijakan pemerintah yang mewajibkan untuk
mencampur 30% biodiesel dan 70% solar untuk mengurangi impor BBM. Sehingga dalam program B30
tersebut, pemerintah bisa menaikkan nilai devisa negara.
Akan tetapi, dalam kondisi yang tidak ideal ini, yang mana produksi CPO menurun dan kebutuhan akan
minyak begitu tinggi, membuat program B30 dinilai merugikan. Sehingga, para pengusaha memberi
usulan solusi minyak goreng mahal dengan mengurangi kewajiban mencampurkan minyak sawit
dengan solar. Sehingga, minyak sawit dapat diarahkan untuk memperbanyak proses produksi minyak
dan lonjakan harga pun dapat diredam.
Harga minyak goreng memang kian hari kian naik. Meskipun saat ini sudah mulai ada solusi dari
pemerintah dengan adanya subsidi, tetapi akan lebih baik jika kamu berjaga-jaga dengan menyisihkan
sedikit hasil gaji untuk investasi P2P Lending Amartha. Sehingga, ketika ada kenaikan harga lagi,
kamu bisa tenang menghadapinya.
Pasalnya, berinvestasi di Amartha akan memperoleh imbal hasil hingga 15% per tahun. Kamu juga bisa
memilih sendiri mitra usaha yang akan kamu danai. Jadi, rencanakan keuangan dengan baik bersama
Amartha.
Ton
Perkiraanketers PerkiraanKebutuh PerkiraanNeraca PerkiraanNeracaKumulatif(Sur
B ediaan an Total Domestik plus/Defisit)
u
l
a
n
1 2 3 4 = 3-2 5= stok awal + 4
Perlu dilakukan upaya antisipasi terjadinya gangguan pasokan minyak goreng untuk penanganan
pemenuhan ketersediaan minyak goreng, serta dalam upaya stabilitas harga minyak goreng